Anda di halaman 1dari 4

wilayah persebaran fauna menurut Alfred Russel Wallace akan dibahas lengkap pada materi pelajaran Geografi sebagai

berikut ini. Adapun point-point pokok pembahasan tentang Daerah atau Wilayah Persebaran Fauna yang akan di bahas
didalam materi pendidikan geografi adalah antara lain :
1. Persebaran fauna di wilayah Ethiopian.
2. Persebaran fauna di wilayah Paleartik.
3. Persebaran fauna di wilayah Neartik.
4. Persebaran fauna di wilayah Neotropikal.
5. Persebaran fauna di wilayah Oriental.
6. Persebaran fauna di wilayah Australian.
7. Persebaran fauna di wilayah Oceanik.
8. Persebaran fauna di wilayah Antartik.

Alfred Russel Wallace wilayah persebaran fauna terdiri atas 8 wilayah yaitu antara lain Ethiopian, Paleartik, Oriental,
Austraulian, Neotropikal, Neartik, Oceanik dan Antartik. Untuk lebih jelas dan pemahaman kalian, semakin mantap
mengenal letak wilayah persebarannya, cobalah mempelajari materi ini sambil menggunakan peta dunia. Kedelapan wilayah
persebaran fauna tersebut adalah sebagai berikut :
1. Wilayah Ethiopian
Wilayah persebaran Ethiopian meliputi Benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi
Arabia. Hewan yang khas pada daerah atau wilayah Ethiopian adalah antara lain seperti gajah afrika, badak afrika,
gorila, baboon, simpanse, dan jerapah.
Mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, jerapah, harimau dan mamalia pemakan serangga yaitu
trenggiling. Mamalia endemik di wilayah Ethiopian adalah kuda nil yang hanya terdapat di Sungai Nil, Mesir. Namun di
Madagaskar juga terdapat kuda nil namun lebih kecil.

Menurut sejarah pulau Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir
sama dengan di wilayah Oriental seperti : golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar dan anjing.

2. Wilayah Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai
Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika
paling Utara.
Kondisi lingkungan wilayah Paleartik bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan tanahnya,
menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu
Panda di Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa kutub, kucing kutub dan beruang kutub.
Binatang-binatang yang berasal dari wilayah Paleartik adalah antara lain seperti kelinci, sejenis tikus, berbagai spesies
anjing, kelelawar. Bajing dan kijang telah menyebar ke wilayah lainnya.
3. Wilayah Neartik
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara dan Greenland. Hewan khas
daerah Neartik adalah antara lain seperti ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox,
caribau dan domba gunung. Di daerah Neartik juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Paleartik seperti
kelinci, kelelawar, anjing, kucing dan bajing.
4. Wilayah Neotropikal
Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah
Neotropikal sebagian besar beriklim tropik dan bagian selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah ikan piranha
dan belut listrik di Sungai Amazone, lama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir dan kera hidung merah.

Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yang sangat beranekaragam dan
spesifik, seperti bebrapa spesies monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung
dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.

5. Wilayah Oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia Tenggara. Fauna indonesia yang masuk
wilayah ini hanya di Indonesia bagian barat. Hewan yang khas wilayah Oriental adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa,
banteng dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil dan
ikan.
Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak dan
harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.
6. Wilayah Australian
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas
wilayah Australian adalah antara lain seperti kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur).
Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah Australian adalah antara lain seperti burung cendrawasih, burung
kasuari, burung kakaktua dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura dan ular piton.
7. Wilayah Oceanik
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah
Australian daratan, dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu, jenis faunanya hampir sama dengan wilayah
Australian.
8. Wilayah Antartik
Seperti namanya, maka wilayahnya mencakup kawasan di kutub selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah Antartik memiliki
bulu lebat dan mampu menahan dingin, misalnya rusa kutub, burung pinguin, anjing laut, kelinci kutub dan beruang kutub.
Persebaran Flora di Indonesia: Tipe Asiatis, Australis dan Peralihan
Pembagian Daerah di Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang membentang panjang dari Sabang hingga Merauke. Indonesia ini panjang
sekali dan memiliki ribuan pulau baik yag besar maupun kecil (baca: pulau terbesar di dunia). Dengan daerah yang sepanjang
ini maka berdasar pada letak garis bujur nya, antara Indonesia sebelah timur dengan Indonesia sebelah barat mempunyai
selisih waktu yang berbeda- beda. Hal ini menjadikan dasar adanya pembagian wilayah di negara Indonesia. Seperti
berpedoman pada zona waktu, perihal persebaran flora dan fauna pun Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah, yakni Indonesia
Timur, Indonesia Tengah dan Indonesia Barat. Penjelasan dari masing- masing wilayah ini adalah sebagai berikut:
 Indonesia Timur
Wilayah Indonesia yag pertama adalah Indonesia Timur. wilayah ini terdiri atas pulau Papua dan juga Maluku. Wilayah
Indonesia timur menjadi wilayah yang sempit daripada wilayah lainnya.
 Indonesia Tengah
Indonesia bagian tengah merupakan wilayah Indonesia yang diapit oleh wilayah Indonesia bagian barat dan juga Indonesia
bagian Timur. wilayah Indonesia bagian tengah bisa dikatakan sebagai wilayah yang paling sempit diantara ketiganya.
Beberapa wilayah yang termasuk dalam wilayah Indonesia tengah antara lain Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Pulau Timor,
dan juga wilayah Maluku.
 Indonesia Barat
Indonesia timur merupakan bagian dari negara Indonesia yang letaknya ada di sebelah barat, meliputi wilayah Sumatra,
Jawa, Kalimantan dan juga Bali. Wilayah Indonesia bagian barat ini menjadi wilayah yang besar.
Itulah pembagian wilayah yang ada di Indonesia, yang meliputi wilayah timur, barat dan juga tengah. Diantara masing-
masing wilayah itu terdapat garis yang membatasi ketiga wilayah. Garis- garis tersebut merupakan garis khayal yang bisa
kita lihat di peta persebaran flora dan fauna. Garis tersebut adalah Garis Weber dan Garis Wallace.
Garis Wallace merupakan garis yang membatasi antara jenis flora dan fauna Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian
tengah. Garis ini ditentukan berdasarkan hipotesis dari Alfred Russel Wallace. Sementara Garis Weber merupakan garis yang
membatasi antara jenis flora dan fauna Indonesia bagian tengah dan bagian timur. garis ini ditentukan berdasarkan hipotesis
dari Max Wilhelm Carl Weber.
Persebaran Flora di Indonesia
Flora di Indonesia mempunyai beraneka ragam berdasarkan tempat atau wilayahnya. Kita telah mengetahui bahwa kaitannya
dalam persebaran flora dan fauna, Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah yakni Indonesia Timur, Indonesia Tengah dan
Indonesia Barat. Masing- masing wilayah ini mempunyai ciri- ciri (ciri khas) dan juga jenis flora yang berbeda- beda.
Informasi mengenai flora di masing- masing wilayah tersebut akan kita bahas sebagai berikut.
1. Flora di Indonesia bagian Barat
Jenis flora maupun fauna di Indonesia bagian barat ini disebut dengan flora dan fauna tipe Asiatis. Hal ini tentu saja karena
Indonesia bagian barat ini berada dekat dengan Benua Asia (baca: danau terluas di Benua Asia), sehingga disebut dengan
Asiatis. Tidak hanya wilayahnya saja yang dekat dengan benua Asia, namun karena tipe flora dan fauna di Indonesia bagian
barat ini dipengaruhi atau mirup dengan flora dan fauna di benua Asia pada umumnya. Flora yang terdapat di Indoenesia
bagian barat ini didominasi oleh vegetasi hutan hujan tropis yang lebat. Hal ini dikarenakan karena wilayah Indonesia bagian
barat mempunyai tingkat curah hujan (baca: proses terjadinya hujan) dan juga kelembaban yang tinggi. jenis flora di
kawasan ini memiliki kesamaan ciri dengan flora yang ada di benua Asia.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai flora yang berada di wilayah Indoensia bagian barat, kita akan melihat dari ciri- ciri
yang dimiliki oleh flora tersebut. Beberapa ciri dari flora tipe Asiatis ini antara lain sebagai berikut:
 Mempunyai jenis- jenis kayu yang berharga
Kita mengetahui bahwa di dunia ini ada tumbuhan yang mempunyai kayu sangat berharga. Kayu- kayu dari tumbuhan
tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan manusia, mulai dari memasak atau sebagai bahan penyedap
masakan hingga sebagai obat. Nah, flora tipe Asiatis ini merupakan flora yang mempunyai banyak jenis kayu- kayuan yang
sifatnya penting. Namun flora tipe Asiatis ini mempunyai kayu yang ukurannya besar dan biasa digunakan sebagai
konstruksi bangunan dan semacamnya. Beberapa tanaman kayu yang diambil manfaatnya dan termasuk dalam flora tipe
Asiatia antara lain adalah Pohon Jati, Pohon Meranti, Pohon Mahoni, Pohon Kruing dan lain sebagainya.
 Selalu hijau sepanjang tahun
Selain mempunyai berbagai jenis pohon dengan sifat kayu yang penting, flora tipe Asiatis juga memiliki ciri yakni selalu
berwarna hijau sepanjang tahun. Di atas sudah disebutkan bahwa salah satu flora di wilayah Asia atau tipe Asiatis ini
mempunyai hutan hujan tropis yang lebat. Dan hutan hujan tropis (baca: cara melestarikan hutan hujan tropis) selalu terlihat
hijau sepanjang tahun meskipun berada di musim kemarau (baca: pembagian musim di indonesia). Dengan demikian, flora
Asiatis atau yang berada di Indonesia Timur ini tampak berwarna hijau sepanjang tahun, meskipun sedang berada di tengah-
tengah musim kemarau.
 Jenis pohon yang tumbuh bersifat heterogen
Masih berkaitan dengan jenis hutan hujan tropis yang menjadi icon flora Indonesi bagian timur. bahwa hutan hujan tropis
merupakan jenis hutan berdasarkan iklimnya yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang berada di dalam satu
kawasan hutan. tanaman- tanaman inipun hidup saling berdampingan antara satu dengan lainnya. Beberapa jenis tanaman
yang hidup di wilayah Indonesia bagian barat antara lain: Pohon Cempaka, Pohon Jati, Pohon Meranti, Pohon Kruing, Pohon
Karet, Pohon Mahoni, Pohon Kamper, pohon Beringin, Pakis, dan lain sebagainya.
 Terdapat spesies flora endemik
Di wilayah Indonesia bagian barat juga hidup sebuah spesies flora endemik, yakni bunga Rafflesia Arnoldi yang berada di
wilayah Sumatera. Bunga ini merupakan bunga langka dan hanya terdapat di beberapa tempat saja, bahkan hanya terdapat di
wilayah indonesia bagian barat saja.
Nah, itulah beberapa ciri dari flora tipe Asiatis yang hidup atau terdapat di wilayah Indonesia bagian barat. Tipe- tipe yang
telah disbeutkan di atas telah mewakili juga tipe flora di wilayah benua Asia pada umumnya. Beberapa contoh dari flora tipe
Asiatis ini antara lain sebagai berikut:
 Rafflessia Arnoldi
Tumbuhan padma raksasa yang bernama Rafflesia Arnoldi merupakan tumbuhan parasit yang terkenal karena ukuran bunga
yang sangat besar, bahkan bunga ini merupakan bunga yang paling besar di dunia. Bunga ini tumbuh di jaringan merambat
dan tidak mempunyai daun, sehingga tidak mampu untuk berfotosintesis. Rafflesia Arnoldi ini pertama kali ditemukan pada
tahun 1818 di hutan tropis Bengkulu (Sumatera) di dekat Sungai Manna, Lubuk tapi, Kapbupaten Bengkulu Selatan. Karena
penemuan bunga ini di Bengkulu, maka Bengkulu dijuluki sebagai The Land of Rafflessia.
 Anggrek
Bunga Anggrek mempunyai nama latin Orchidaceace. Bunga ini merupakan jenis bunga dengan spesies yang paling banyak
di Indonesia. Habitat bunga Anggrek banyak tersebar di daerah tropis, namun bunga Anggrek ini juga terdapat di daerah
Sirkumpolar sampai ke wilayah tropika basah.
 Bunga Bangkai
Bunga Bangkai juga disebut dengan Suweg, dalam bahasa latin disebut dengan Amorphophallus titanum Becc. Bunga
bangkai ini merupakan jenis tumbuhan dari jenis talas- talasan endemik dari Sumatra yang juga disebut dengan
bunga majemuk terbesar. Bunga bangkai ini dinamakan demikian karena bunga ini mengeluarkan bau yang busuk. Padahal
aroma busuk tersebut berfungsi mengundang serangga kumbang atau lalat untuk menyerbuki bunganya.
 Daun Sang
Jenis tumbuhan atau flora tipe Asiatis yang selanjutnta adalah Daun Sang. Daun Sang juga dikenal dengan nama latin
Johannestijsmania Altifrons. Daun ini mempunyai ukuran yang sangat besar, bahkan hingga mencapai enam meter.lebar
daunnya mencapai 1 meter. Daun Sang ini merupakan salah satu dari empat spesies anggota genus Johannestijsmania yang
hanya ditemukan di wilayah Asia Tenggara saja.
 Kantung Semar
Flora tipe Asiatis yang selanjutnya adalah Kantung Semar. Kantung Semar, pasti kita sudah sering mendengar tentangnya
bukan? kantung semar merupakan tumbuhan yang tumbuh di daerah tropis yang mempunyai bentuk yang sangat unik.
Keunikan bentuk tumbuhan ini berada pada kantungnya yang menggantung pada seutas sulur yang berbentuk spiral, dan
keluar dari ujung daun. Selian bentuknya, keunikan lainnya juga dilihat dari corong yang berisi cairan. Di dalam cairan
tersbeut kita bisa menemukan beragam serangga. Hal ini karena kantong semar menggunakan keistimewaan tersebut untuk
menarik perhatian serangga. Apabila ada serangga yang berada di atas kantong semar, maka secara otomatis kantong semar
akan megatupkan mulut kantungnya, seringga serangga tersebut terperangkap di dalam kantungnya. Dengan demikian
serangga tersbeut pasti akan mati di dalam kantong tersebut.
Nah, itulah beberapa jenis atau contoh dari flora yang merupakan flora tipe Asiatis. Flora tipe Asiatis yang telah kita
sebutkan di atas, apabila kita amati maka kebanyakan mempunyai ukuran raksasa atau besar. Tumbuh- tumbuhan raksasa
tersbeut biasanya kita jumpai di dalam hutan hujan tropis.
2. Flora di Indonesia bagian Tengah
Flora dan juga fauna yang berada di wilayah Indonesia bagian tengah ini disebut juga dengan flora tipe Peralihan. Mengapa
dinamakan tipe peralihan? Hal ini tetu saja karena letaknya yang berada di antara tipe Asiatis dan juga tipe Australis.
Perilohan yang berada di tengah- tengah pun terpenagruh oleh kedua kubu yang berada di kanan kirinya.
Flora di wilayah Indonesia tengah juga mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan flora di wilayah Indonesia Timr dan
juga wilayah Indonesia barat. Adapun ciri- ciri dari flora yang berada di wilayah Indonesia bagian barat antara lain sebagai
berikut:
 Memiliki ukuran daun yang kecil
Salah satu ciri yang menonjol dari flora atau tumbuhan yang hidup di Indonesia bagian tengah, atau kita sebut sebagai flora
tipe peralihan adalah memiliki ukuran daun yang relatif kecil. Daun tumbuhan atau flora tipe peralihan ini termasuk
berukuran kecil apabila dibandingkan dengan flora tipe Asiatis.
 Tumbuhannya memiliki ukuran kecil
Selain mempunyai ukuran daun yang kecil, yang menjadi ciri dari flora tipe peralihan ini adalah ukuran batang atau ukuran
pohonnya yang juga kecil. Tidak hanya ukurannya saja, namun tinggi flora tipe peralihan ini juga tidak akan sama dengan
tipe Asiatis.
 Tumbuhannya memiliki daun yang pendek
Daun yang dimiliki oleh flora atau tanaman wilayah Indonesia bagian tengah ini tidak hanya ukurannya yang kecil saja,
namun juga mempunyai ukuran pendek.
 Tumbuh di Indonesia
Dan saah satu yang pasti dari ciri- ciri flora tipe peralihan ini adalah tumbuh di Indonesia. Flora dan fauna tipe peralihan ini
mempunyai tipe- tipe tertentu yang terkadang sama dengan yang lainnya. Ya, karena pada dasarnya wilayah peralihan sendiri
merupakan wilayah Indonesia bagian tengah.
Nah, itulah beberapa ciri dari flora yang tumbuh di Indonesia bagian barat. Flora di Indonesia bagian barat ini berbeda dan
mempunyai ke khas an tersendiri. Beberapa contoh dari flora tipe peralihan ini antara lain adalah sebagai berikut:
 Longuesi atau Ficus Minahasae
 Gofasa, gupasa atai Vitex cofassus
 Eboni atau Diospyros Celebica
 Anggrek serat atau Dendrobium utile
 Cempaka hutan kasar atau Elmerrilia Ovalis
 Lontar atau Borasscus flabellifer
 Ajan kelicung atau Diospyros macrophylla
 Cendana atau Santalum album
 Cengkeh atau Cyxygium aromaticum
 Ampupu atau Eucalyptusurophylla.
Itulah beberapa jenis dari flora Indonesia bagian tengah atau tipe peralihan. Flora- flora yang telah disebutkan di atas
biasanya dapat kita temukan di hutan- hutan sekitaran Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Pulau Tomor, dan juga Maluku.
3. Flora di Indonesia bagian Timur
Setelah penjelasan mengenai flora Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah, sekarang tiba giliran flora bagian
Indonesia Timur. flora dan fauna yang berada di wilayah indonesia bagian Timur dikenal dengan nama tipa Australis.
Mengapa Australis? Hal ini tentu saja tidak lepas dari letaknya. Jika Indonesia bagian barat terkenal dekat dengan benua Asia
sehingga nama tipenya adalah Asiatis, maka Indonesia Timur ini terletak di dekat Benua Australia sehingga dikenal dengan
tipe Australis. Sama seperti fauna Tipe Asiatis yang mirip dengan flora fauna di Asia, maka flora fauna tipa Australis juga
dipengaruhi oleh flora dan fauna yang berada di benua Australia (baca: lereng benua). Flora di wilayan ini juga mempunyai
ciri- ciri khusus. adapun ciri- ciri flora tipe Australis ini antara lain adalah sebagai berikut:
 Terletak di dangkalan Sahul atau paparan Sahul
Ciri- ciri flora tipe Australis yang pertama adalah terletak di sekitar Paparan Sahul (baca: landas benua). Paparan Sahul ini
merupakan paparan atau dangkalan yang terletak di wilayah Indonesia bagian Timur.
 Terdapat di sekitar wilayah Papua dan Maluku
Flora tipe Australis, karena merupakan flora khas Indonesia bagian timur, maka flora ini hanya terdapat di sekitar wilayah
Papua dan sebagain wilayah Maluku saja. Flora ini tidak akan kita temukan di wilayah lainnya.
 Memiliki daun paralel
Ciri- ciri dari flora Australis ini adalah memiliki daun yang paralel. Maksudnya daun paralel adalah daun yang memiliki
banyak pembuluh darah. Australis ini adalah memiliki daun yang paralel. maksudnya again wilayah Maluku saja. flora au
besar. tumbuh-se
 Memiliki daun yang panjang
Selain memiliki daun paralel, flora tipe Australis juga memiliki daun yang panjang. Daun flora tipe ini lebih panjang dari
pada dedaunan milik flora dari wilayah lainnya.
Nah, itulah beberapa ciri dari flora tipe Australis. Flora tipe Australis memiliki karakteristik yang sangat berbeda apabila
dibandingkan dengan flora tipe Australis dan juga tipe peralihan. Beberapa contoh dari flora tipe Australis antara lain sebagai
berikut:
 Matoa
Matoa merupakan salah satu contoh dari spesies flora tipe Australis. Matoa merupakan buah khas Papua yang memiliki
pohon besar. Pohon Matoa ini mempunyai tinggi hingga 18 meter. Pohon Matoa akan tumbuh baik di daerah yang
mempunyai kondisi tanah kering dengan lapisan tanah yang ukurannya tebal. Pohon Matoa ini mempunyai daun majemuk
berseling, bersirip genap, dan memiliki tangkai daun yang panjang, yakni sekitar 1 meter. Pohon Matoa juga memiliki anak
daun 4 hingga 13 dengan bentuk yang bundar memanjang dan bergerigi. Buah Matoa memiliki bentuk bulat denganukuran
yang tidak terlalu besar. Buah ini bisa berwarna hijau maupun berwarna kecoklatan.
 Cendana
Kayu Cendana atau pohon Cendana merupakan salah satu jenis dari flora tipe Australis. Pohon ini dapat diolah dan
menghasilkan minyak Cendana yang banyak fungsinya. Kayu Cendana dijadikan sebagai rempah- rempah, bahan dupa,
aromaterapi, dan juga campuran parfum.kayu atau pohon Cendana ini banyak kita temukan di wilayah Nusa Tenggara
Timur, khususnya adalah Pulau Timor. Karena kayu Cendana merupajan kayu yang penting dan mempunyai fungsi banyak,
maka sekarang ini populasi pohon Cendana tidak hanya kita temui di Pulau Timor saja, namu bisa kita temui di Pulau Jawa
dan juga Pulau Sumatera.
 Kayu Eboni
Kayu Eboni juga merupakan kayu yang banyak mepunyai manfaat. Pohon Eboni merupakan salah satu jenis pohon yang
dapat menghasilkan kayu mahal dari suku Eboni- ebonian. Pohon Eboni ini banyak kita temukan di wilayah Sulawesi. Pohon
Eboni ini memiliki batang yang lurus dan tegak dan tingginya bisa menapai hingga 40 meter. Pohon Eboni mempunyai daun
tunggal, tersusun berseling, berbentuk joring memanjang dengan ujungnya yang meruncing. Permukaan daun ini mengkilap
seperti kulit dan berwarna hijau tua. Sementara permukaan bawah daun ini berbulu dan berwarna hijau keabu- abuan.
 Siwalan
Siwalan merupakan jenis tumbuhan palma yang tumbuh di wikayah Asia Selatan dan juga Asia Tenggara. Pohon Siwalan ini
memiliki batang yang kuat dan tingginya bisa mencapai hingga 30 meter. Pohon ini mempunyai daun yang lebar yang
terkumpul di ujung batang membentuk tajuk dan membulat.
Nah, itulah beberapa contoh flora tipe Australis. Jika kita perbandingkan antara flora tipe Aistis, tipe peralihan dan tipe
Australis, tentu saja terdapat beberpa perbedaan atau justru perbedaan yang sangat mencolok diantara ketiganya. Yang pasti,
masing- masing flora tersebut mempunyai karakteristik berdasarkan tempat tinggalnya. Semoga artikel ini bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai