Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8

JENIS TUMBUHAN MORACEAE DI KAWASAN STASIUN KETAMBE


TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER ACEH TENGGARA

Hasanuddin
Magister Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Email: hasan.biofkip@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan anggota Moraceae telah
dilakukan dikawasan Stasiun Penelitian Ketambe Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL)
Kabupaten Aceh Tenggara. Metode yang digunakan adalah survei, yaitu: melakukan pengamatan
langsung di lokasi penelitian. Luas daerah penelitian adalah 3 Ha yang dibagi menjadi 3 stasiun dan
ditetapkan secara subjektif. Analisis data di lukakan secara deskriptif. Hasil penelitian diperoleh 9
jenis tumbuhan anggota Moraceae, yaitu : Artocarpus champeden, Artocarpus communis,
Artocarpus elasticus, Artocarpus heterophyllus, Artocarpus integra, Ficus benyamina, Ficus
elastica, Ficus stupenda, Morus alba. Tumbuhan yang paling banyak di temukan adalah dari Genus
Artocarpus.

Kata Kunci: Identifikasi, Moraceae, Stasiun Ketambe, TNGL.

PENDAHULUAN
aman Nasional Gunung Leuser seperti Amerika Selatan, Amerika Tengah,
(TNGL) adalah sebuah cagar alam Meksiko, India, Srilanka, Indonesia, Thailand,
berstatus taman nasional di perbatasan dan Malaysia. (Ashari, 1995: 15).Moraceae
Provinsi Aceh dengan Sumatera Utara, meliputi dapat dimanfaatkan sebagai dasar bagi industri
wilayah-wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, karet yang digunakan sebagai kehidupan sehari-
Aceh Singkil, Aceh Selatan, Gayo Lues dan hari. Batang moraceae dapat dimanfaatkan
Langkat. TNGL merupakan kawasan sebagai kayu bakar, daun sebagai makanan
perlindungan flora dan fauna terbesar di Asia hewan dan buah sebagai makanan manusia
Tenggara, meliputi ekosistem alam dari pantai tergantung pada jenis moraceae.
sampai pegunungan yang diliputi oleh hutan (Http:/2.www.Freewswebs).
lebat khas hujan tropis. Taman nasional tersebut Sehubungan dengan permasalahan
resmi ditetapkan sebagai cagar alam nasional tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk
berdasarkan Surat Keputusan Menteri mengetahui: (1) Jenis tumbuhan Moraceae
Kehutanan pada tahun 1980 (Ensiklopedi Bebas yang terdapat di Stasiun Penelitian Ketambe
Berbahasa Indonesia, 2007:18). Kawasan TNGL Kabupaten Aceh Tenggara.
Stasiun penelitian Ketambe sebagai zona (2) Kondisi lingkungan yang mendukung yaitu
inti TNGL, memiliki kekayaan Fauna 115 suhu, kelembapan, ketinggian, pH dan intensitas
Spesies dan Flora 180 Spesies. Di stasiun ini cahaya di Stasiun Ketambe Kawasan TNGL
dapat ditemukan tumbuhan Moraceae. Namun Kabupaten Aceh Tenggara.
masih sedikit informasi yang mengungkap
tentang jenis moraceae serta kondisi lingkungan METODE PENELITIAN
yang mendukung (Yayasan Leuser Penelitian ini merupakan penelitian
Internasional, 2007). kualitatif yaitu untuk mengetahui jenis
Tanaman Moraceae berasal dari daerah Moraceae. Alat dan bahan yang digunakan
tropika beriklim basah, persebarannya juga dalam penelitian ini, adalah Termometer,
terdapat di daerah hutan hujan tropika basah higrometer, soil tester, lux meter, kamera

45
Hasanuddin

digital, meteran, buku identifikasi dan alat tulis. sebelah barat berbatasan dengan Sungai Alas
Tempat penelitian di Stasiun Penelitian dan sebelah timur dberbatasan dengan Sungai
Ketambe TNGL Kabupaten Aceh Tenggara. Ketambe. Setiap tumbuhan Moraceae yang
Subyek penelitian ini adalah semua jenis ditemukan, langsung didata jumlah individu dari
Moraceae yang terdapat di Stasiun Penelitian masing-masing speciesnya dan difoto.
Ketambe TNGL Kabupaten Aceh Tenggara. Selanjutnya melalui foto hasil penelitian
Jenis penelitian adalah survei dengan metode tumbuhan Moraceae diidentifikasi dengan
jelajah, yaitu melakukan penjelajahan dengan mengunakan buku yang relevan dan didukung
melewati jalur yang sudah ada dengan oleh buku-buku lain dan dokumentasi berupa
mengamati sebelah kiri dan sebelah kanan jalur foto dan spesimen yang ada.Selain itu juga
sejauh masing-masing 20 m. Luas keseluruhan dilakukan pengamatan kondisi lingkungan
lokasi penelitan adalah 3 Ha. yang diambil yaitu: suhu, pH, kelembapan, intensitas cahaya,
secara subjektif yaitu pengambilan sampel dan ketinggian.
dimana terbanyak tumbuh tumbuhan Moraceae, Analisis data dilakukan secara deskriptif
dengan rincian; 1 Ha Daerah Aliaran Sungai yaitu mencakup ciri-ciri morfologi tumbuhan
(DAS), 1 Ha daerah datar, 1 Ha daerah berbukit Moraceae yang terdapat di lokasi penelitian dan
diambil secara subjektif. ditampilkan dalam bentuk tabel, dan gambar
Sebelum pengambilan data di lapangan hasil penelitian.
terlebih dahulu dilakukan survai kelokasi
penelitian untuk mengetahui keberadaan jenis HASIL DAN PEMBAHASAN
tumbuhan Moraceae yang terdapat di lokasi Hasil penelitian diperoleh 9 jenis
penelitian. Daerah ini mempunyai batas wilayah tumbuhan anggota Moraceae dari 3 genusnya,
sebelah utara berbatasan dengan hutan sekunder seprti yang ditampilkan pada Tabel 1 berikut
Gunung Kemiri, sebelah selatan berbatasan ini.
dengan Taman Nasional Gunung Leuser,

Tabel 1. Jenis-Jenis Anggota Moraceae di Lokasi Penelitian


No Genus Spesies Jumlah Individu
Artocarpus champeden 10 Batang
Artocarpus communis 20 Batang
1 Artocarpus Artocarpus elasticus 14 Batang
Artocarpus heterophyllus 8 Batang
Artocarpus integra 19 Batang
Ficus benyamina 17 Batang
2 Ficus Ficus elastica 15 Batang
Ficus stupenda 15 Batang
3 Morus Morus alba 5 Batang

Hasil penelitian terhadap jenis Moraceae Berdasarkan stasiun penelitian, berikut disajikan
pada 3 lokasi penelitian yaitu Daerah Aliran datanya pada Tabel 2 di bawah ini.
Sungai (DAS), daerah datar, daerah berbukit.

Tabel 2. Jenis Moraceae di Setiap Stasiun Penelitian


No. Stasiun Genus Spesies
Artocarpus champeden
Artocarpus cummunis
Artocarpus
Artocarpus elasticus
I
1. Artocarpus heterophyllus
(DAS)
Ficus benyamina
Ficus Ficus elastica
Ficus stupenda

46
Jenis Tumbuhan Moraceae di Kawasan Stasiun Ketambe TNGL ...

No. Stasiun Genus Spesies


Morus Morus alba
Artocarpus champeden
Artocarpus communis
Artocarpus Artocarpus elasticus
II
2. Artocarpus heterophyllus
(DATAR)
Artocarpus integra
Ficus benyamina
Ficus
Ficus stupenda
Artocarpus communis
III Artocarpus Artocarpus elasticus
3.
(BERBUKIT) Artocarpus integra
Ficus Ficus benyamina
Sumber: Data Primer Oktober 2008.

Tabel 3. Data Fisik Lingkungan di Stasiun Penelitian Ketambe Kawasan Taman Nasional Gunung
Leuser Kabupaten Aceh Tenggara.
No Stasiun Suhu Kelembapan Ketinggian pH Tanah Intensitas Cahaya
1 I 300C 30% 700 mdpl 3,67 287x10
2 II 260C 40% 320 mdpl 4,8 156x10
3 III 240C 25% 400 mdpl 5,24 60x10

Tumbuhan Moraceae yang hidup pada Tumbuhan Moraceae yang hidup pada
ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, ketinggian 400 meter di atas permukaan laut,
suhu 21 derajat celcius, kelembapan 30%, pH suhu 24 derajat celcius, kelembapan 25%, pH
tanah 3,67 serta Intensitas cahaya 258x10 dari tanah 5,24 serta intensitas cahaya 60x10 dari
jenis Artocarpus champeden, Artocarpus jenis Artocarpus communis,Artocarpus
cummunis, Artocarpus elasticus, Artocarpus elasticus, Artocarpus integra, Ficus benyamina.
heterophyllus, Ficus benyamina,Ficus elastica, Jenis tumbuhan Moraceae yang paling
Ficus stupenda, Morus alba. sedikit adalah jenis Morus alba. Hal ini
Tumbuhan Moraceae yang hidup pada disebabkan karena ketidak mampuan tubuhan
ketinggian 320 meter di atas permukaan laut, tersebut beradaptasi dengan lingkunganya yang
suhu 26 derajat celcius, kelembapan 40%, pH tidak menguntungkan dan daya kompetensi
tanah 4,8 serta intensitas cahaya 156x10 dari yang rendah dalam memperoleh makanan dari
jenis Artocarpus champeden, Artocarpus tanah.
communis, Artocarpus elasticus, Artocarpus Kehadiran Moraceae disetiap Stasiun yaitu
heterophyllus, Artocarpus integra, Ficus Daerah Aliran Sungai (DAS), Daerah Datar dan
benyamina, Ficus stupenda. Daerah Berbukit dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Kehadiran Moraceae di Setiap Stasiun Penelitian


Stasiun
No Jenis
I II III
1 Artocarpus champeden √ √ ─
2 Artocarpus communis √ √ √
3 Artocarpus elasticus √ √ √
4 Artocarpus heterophyllus √ √ ─
5 Artocarpus integra √ √ √
6 Ficus benyamina √ √ √
7 Ficus elastica √ ─ ─
8 Ficus stupenda √ √ ─
9 Morus alba √ ─ ─

47
Hasanuddin

Dari hasil penelitian kehadiran Moraceae kemampuannya sangat besar, karena tempat ini
pada setiap stasiun berbeda-beda, pada stasiun I sangat cocok untuk tumbuh tanaman tersebut.
hampir semua jenis Moraceae ditemukan, begitu Pada stasiun II (daerah datar) jenis
juga pada stasiun II. Sedangkan pada stasiun III Moraceae yang ditemukan adalah Artocarpus
hanya sedikit jenis Moraceae yang ditemukan. champeden, Artocarpus comunis, Artocarpus
Maka dapat diambil maknanya bahwa elasticus, Artocarpus heterophyllus, Artocarpus
kebanyakan jenis Moraceae menyukai daerah integra, Ficus benyamina, Ficus stupenda. Pada
yang tanahnya lembab dan berpasir seperti stasiun III (daerah berbukit) jenis Moraceae
daerah aliran sungai dan daerah datar. yang ditemukan adalah Artocarpus comunis,
Jenis Moraceae yang ditemukan adalah Artocarpus elasticus Artocarpus integra, Ficus
sebanyak 9 jenis yang terdiri dari tiga genus. benyamina, karena tempat ini sangat cocok
Jenis Moraceae yang ditemukan dilokasi untuk tumbuh tanaman tersebut.
penelitian antara lain Artocarpus champeden, Faktor-faktor fisik lingkungan sangat
Artocarpus comunis, Artocarpus elasticus, berpengaruh terhadap keberadaan Moraceae di
Artocarpus heterophyllus, Artocarpus integra, Taman Nasional Gunung Leuser. Faktor
Ficus benyamina, Ficus elasticus, Ficus lingkungan tersebut angin, air, tanah, curah
stupenda, dan Morus alba. hujan serta faktor-faktor fisik lainnya. Angin
Jenis Moraceae yang ditemukan tersebar berperan dalam membantu penyerbukan bunga
di Stasiun Daerah Aliran Sungai (DAS), Stasiun pada tumbuhan Moraceae. Moraceae cocok
Daerah datar, Stasiun Daerah berbukit. tumbuh di daerah yang memilki curah hujan
Kehadiran Moraceae di setiap stasiun sangat tahunan rata-rata 1.500-2.500 mm dan musim
dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu suhu, keringnya tidak terlalu keras. Tumbuhan ini
kelembapan, ketinggian di Stasiun Peneletian dapat tumbuh di daerah kering yaitu di daerah-
Ketambe Taman Nasional Gunung Leuser. daerah yang mempunyai bulan-bulan kering
Jenis Moraceae yang didapat pada Stasiun lebih dari 4 bulan.
I (Daerah Aliran sungai) Artocarpus Kelembapan udara yang ideal bagi
champeden, Artocarpus comunis, Artocarpus tumbuhan Moraceae berkisar antara 50% - 90%.
elasticus, Artocarpus heterophyllus, Artocarpus Mendapat cahaya langsung dan memiliki curah
integra, Ficus benyamina, Ficus elasticus, Ficus hujan 2400 mm/tahun dan dengan daerah
stupenda, dan Morus alba. Hampir semua jenis ketinggian 250 m dpl.
Moraceae yang ditemukan didapat pada Stasiun Sinar matahari sangat diperlukan nangka
ini. Hal ini dikarenakan Daerah Aliran Sungai untuk memacu fotosintesis dan pertumbuhan,
merupakan habitat yang cocok untuk Moraceae karena Moraceae termasuk tumbuhan yang
dengan suhu lingkungan yang mendukung. intoleran. Kekurangan sinar matahari dapat
Rata-rata suhu udara minimum 16-21 °C menyebabkan terganggunya pembentukan
dan suhu udara maksimum 31-31,5 °C. Jenis bunga dan buah serta pertumbuhannya.
Moraceae yang paling banyak ditemukan Moraceae dipelihara di berbagai tipe tanah,
adalah Artocarpus comunis, Artocarpus integra, tetapi lebih menyenangi aluvial, tanah liat
Ficus benyamina, hal ini karena ketiga jenis berpasir/liat berlempung yang dalam dan
tersebut menyukai iklim tropis suhu panas (20- beririgasi baik. Umumnya tanah yang disukai
40˚C), banyak hujan (2000-3000 mm pertahun) yaitu tanah yang gembur dan agak berpasir.
dan lembab (lengas nisbi 70-90%), dan lebih Tumbuhan ini hidup pada tanah tandus sampai
cocok di dataran rendah, di bawah 600 m dpl., subur dengan kondisi reaksi tanah asam sampai
meski dijumpai sampai sekitar 1500 m dpl. alkalis. Bahkan pada tanah gambut pun
Meskipun kebanyakan kultivarnya akan tumbuh tumbuhan ini dapat tumbuh dan menghasilkan
dengan baik pada tanah-tanah yang subur, buah. Moraceae tahan terhadap pH rendah
dalam dan berdrainase baik, akan tetapi variasi (tanah masam) dengan pH 6,0-7,5, tetapi yang

48
Jenis Tumbuhan Moraceae di Kawasan Stasiun Ketambe TNGL ...

optimum pH 6–7. Kedalaman air tanah yang KESIMPULAN


cocok bagi pertumbuhan nangka adalah 1-2 m Jenis Moraceae yang ditemukan di Stasiun
atau antara 1-2.5 m. Karena perakarannya Ketambe Kawasan TNGL Aceh Tenggara
sangat dalam, maka sebaiknya ditanam pada berjumlah 3 genus dengan 9 jenis. Jenis
tanah yang cukup tebal lapisan atasnya (kira- Moraceae yang paling banyak adalah dari genus
kira 1 m). Tumbuhan ini dapat tumbuh dari Artrocarpus yaitu lima jenis, dari genus Ficus
mulai dataran rendah sampai ketinggian tempat yaitu tiga jenis dan genus Morus didapat satu
1.300 m dpl. Namun ketinggian tempat yang jenis. Kondisi lingkungan di lokasi Stasiun
terbaik untuk pertumbuhan Moraceae adalah Ketambe Kawasan TNGL Kabupaten Aceh
antara 0-800 m dpl. Tenggara yaitu suhu, kelembapan, ketinggian,
pH dan intensitas cahaya sangat cocok bagi
habitat Moraceae.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Tugas Praktikum Mk. Tanaman Pembangunan Daerah dengan Pusat
dan Sistem Ruang Terbuka Hijau (http : Statistik Kabupaten Aceh Tenggara.
// www. Freewebs. Com/arl ipb, diakses Jokocohoyo. 2008. Pohon Beringin, (Online)
08-10-2008). (File:///g: data%20 ani/ Pohon
--------. 2006. Moraceae. (Online), (http:// Beringin%20 Jokocohoyo, diakses 17-
id.wikipedia.org/wiki/ Moraceae) 06-2008).
diakses tanggal 27 Agustus 2008. Hasanuddin, 2005. Sendi-Sendi Taksonomi
--------. 2005. Bunga Moraceae. (Online), Tumbuhan Tinggi. Banda Aceh:
(http//pick4.pick.uga.edu/nhtx/Plantae/ Uvesitas Syiah Kuala Press.
Dycotyledonae/Moraceae) diakses Kantor Deputi Menegristek Bidang
tanggal 15 Desember 2008. Pendayagunaan dan Pemasyarakatan
--------. 2006. Gambar Buah dan Biji Moraceae. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2006.
(Online), http//photo21.flickr.com Tentang Budidaya Pertanian
diakses tanggal 25 Desember 2008 http://www.ristek.go.id.
--------. 2006. Biji Tumbuhan Moraceae. Loveless, A. R. 1989. Prinsip-Prinsip Biologi
(Online),(http//jugalbandi.info/content/u Tumbuhan untuk Daerah Tropik 2.
pload) diakses tanggal 29 Desember Jakarta: PT. Gramedia.
2008. Mudhahar. S dan Pian, Z. A. 1997. Program
--------. 2006. Artocarpus. (Online), (http:// Pengembangan Leuser Memadukan
id.wikipedia.org/wiki/ Moraceae) Upaya Konservasi dengan
diakses tanggal 27 Agustus 2008. Pembangunan. Disampaikan dalam
--------. 2006. Ficus. (Online), (http:// Rangka Seminar Inter Konprensi PSL S
id.wikipedia.org/wiki/ Moraceae) SE-SUMAGUT. 22-23 Agustus 1997.
diakses tanggal 27 Agustus 2008. Banda Aceh. Universitas Syiah Kuala.
--------. 2006. Morus. (Online), (http:// Steenis. C. G. G. J. 1988. Flora untuk Sekolah
id.wikipedia.org/wiki/ Moraceae) di Indonesia. Jakarta: PT. Pradnya
diakses tanggal 27 Agustus 2008 Pramita.
Ashari, S. 1995. Hortikultura : Aspek Budidaya, Tjitrosoepomo, G. 1991. Dasar-Dasar
UI Press Jakarta. Taksonomi Tumbuhan. Yokyakarta:
Asoedjoto. 2008. Moraceae. (Online) Gadjah Mada Univerrsity Press.
(Http://tumoutou. Net/702-04212/m- Tjitrosomo, S. 1986. Botani Umum. Bandung:
asoedjoto.htm, diakses 17-06-2008) Angkasa.
BPS Kabupaten Aceh Tenggara. 2008.
Kecamatan Ketambe dalam Angka
2008, Badan Percepatan

49
Hasanuddin

Gambar-Gambar Jenis Tumbuhan Moraceae Hasil Penelitian

Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3.


Arthocarpus champeden Arthocarpus communis Arthocarpus Elasticus

Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6.


Arthocarpus heterophyllus Arthocarpus integra Ficus benyamina

Gambar 7. Gambar 8. Gambar 9.


Ficus elastica Ficus stupenda Morus alba

50

Anda mungkin juga menyukai