BORNEO TARAKAN
(COMPOSITION TYPES OF PLANTS IN RESEARCH FOREST UNIVERSITY BORNEO
TARAKAN)
Galuh Utari Hayutiasti
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan
Email : galuhutari2406@gmail.com
Abstrak : Hutan penelitian Universitas Borneo Tarakan adalah Salah satu hutan yang masih terjaga dan
dihuni oleh beranekaragaman jenis tumbuhan.Informasi mengenai tumbuhan di hutan penelitian Universitas
Borneo masih belum tercatat baik dalam pengidentifikasian jenis - jenisnya itu sendiri. penelitian terhadap
komposisi jenis tumbuhan dikawasan hutan penelitian Universitas Borneo Tarakan. Metode yang digunakan
adalah sistem acak pembuatan 5 plot dengan teknik analisis vegetasi, ukuran setiap plot yakni 5 x 5 m.
Komposisi tumbuhan yang ditemukan pada saat penelitian terdapat 221 spesies tumbuhan yang ditemukan,
dimana kerapatan relatif tertinggi dan frekuensi tertinggi adalah spesies Anggrek dendrobium Bracteosum
(KR = 63,4% dan FR = 35,71%).
Tabel 1. Hasil Penelitian jenis tumbuhan yang ada dikawasan hutan penelitian Universitas Borneo
Tarakan
Tabel 2. Indeks Nilai Penting tumbuhan di hutan pebernelitian Universitas Borneo Tarakan
2
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah tersebut luas di daerah lahan tersebut. Hal ini sesuai
dilakukan dapat di lihat pada tabel 2 bahwa nilai dengan Purba (2010) yang menyatakan bahwa frekuensi
kerapatan relatif tertinggi adalah pada spesies Anggrek relatif menunjukan kesering hadiran suatu jenis spesies
dendrobium Bracteosum (63,4%) kemudian Angiopteris
pada habitat dan dapat menggambarkan penyebaran jenis
sp (26,8%) Cemara Norfolk (5,53%) dan terendah
Aquilaria malaccensis (4,25%) . Nilai kerapatan relatif spesies tersebut.
pada suatu komunitas dipengaruhi oleh banyak faktor.
Salah satunya adalah jumlah spesies yang ditemukan pada KESIMPULAN
saat pengamatan di lapangan. Selain itu menurut Wawan Dari hasil penelitian yang kami lakukan bahwa
(2016) mengatakan bahwa hutan yang terlalu rapat, kerapatan tumbuhan yang ada di hutan Universitas
pertumbuhannya akan lambat karena persaingan antar Borneo berdasarkan table 2 di 5 plot yang berbeda nilai
individu pohon yang keras terhadap sinar matahari, air kerapatan tertinggi adalah tumbuhan Anggrek
dan zat mineral. Kemacetan pertumbuhan akan terjadi. dendrobium Bracteosum dengan kerapatan 63,4% dan
Tetapi tidak lama, karena persaingan diantara kerapatan terendah terdapat pada spesies Aquilaria
pohonpohon akan mematikan yang lemah dan malaccensis 4,25%. Nilai frekuensi tertinggi adalah
penguasaan oleh yang kuat. Sebaliknya, hutan yang Anggrek dendrobium Bracteosum (35,71%) dan pada
terlalu jarang, terbuka atau rawang menghasilkan pohon- ketiga spesies yang lain Aquilaria malaccensis, Cemara
pohon dengan tajuk besar dan bercabang banyak dan Norfolk, dan Angiopteris sp memiliki nilai frekuensi
pendek. Suatu hutan yang dikelola baik ialah hutan yang relatif yang sama yaitu (21,42 %).
kerapatannya dipelihara pada tingkat optimum, sehingga
pohon-pohonnya dapat dengan penuh memanfaatkan DAFTAR PUSTAKA
sinar matahari dan zat hara mineral dalam tanah. Dengan
demikian hutan yang tajuknya kurang rapat berfungsi Purba.2010. Analisis Vegetasi Hutan
kurang efisien kecuali bila areal terbuka, di isi dengan Lindung Gunung Tumpa.pdf di akses 4
permudaan hutan atau pohon-pohon muda. Dilihat dari juni 2018
spesies yang paling tinggi nilai kerapatanya, Anggrek
dendrobium Bracteosum memiliki ketahanan hidup yang Latifah.2005. Analisis Vegetasi Hutan
lebih tinggi dibandingkan dengan spesies yang lain, Alam.pdf di akses 4 juni 2018
dimana spesies Anggrek dendrobium Bracteosum hidup
sebagai parasit yang menumpang pada inangnya sehingga Silfia,Ilma. 2016. Modul Analisis Vegetasi
persaingan dalam mendapatkan makanan lebih mudah Nepenthes spp.Yogyakarta: C.V.
dibandingkan spesies lain. Sehingga jumlah spesies Genom
Anggrek dendrobium Bracteosum lebih dominan
ditemukan di areal penelitian. Wawan.2016. Jenis Tanaman, Kerapatan,
Pada nilai frekuensi relatif didapatkan Dan Stratifikasi Tajuk Pada Hutan
berdasarkan tabel 2 bahwa Anggrek dendrobium Kemasyarakatan Kelompok Tani Rukun
Bracteosum memiliki nilai frekuensi tertinggi (35,71%) Makmur 1 Di Register 30 Gunung
dan pada ketiga spesies yang lain Aquilaria malaccensis, Tanggamus, Lampung.pdf di akses 4
juni 2018
Cemara Norfolk, dan Angiopteris sp memiliki nilai
frekuensi relatif yang sama yaitu (21,42 %). Frekuensi
yang tinggi menujukan bahwa spesies yang ditemukan
tersebut terdapat dalam beberapa plot yang telah dibuat,
hal ini menujukkan spesies tersebut sering banyak
tumbuh dilahan pengamatan dan penyebaran tanaman
2
2