Oleh:
Kelompok 11
1. Noviana Dira Ananda 186221008
2. Astrid Khoirunia 186221027
3. Rama Surya Saputra 186221034
4. Desienta Fitrianti C. 186221042
5. Racheel Naabilah T. 186221054
6. Raditya Khansa A. 186221065
7. Ordelia Rasendriya L.P.P. 186221081
8. Aliyah Ghina Rezky A. 186221096
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup...............................................................................................3
1.5 Asumsi............................................................................................................4
1.6 Hipotesis.........................................................................................................4
ii
3.3.1 Kalibrasi Genggaman..............................................................................9
3.3.2 Estimasi Populasi.....................................................................................9
3.4 Analisis Perhitungan....................................................................................10
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................11
4.1 Perhitungan Estimasi Populasi dengan Menggunakan Metode Petersen,
schanbel, dan Schumacher-Eshcemeyer............................................................11
4.2 Kesalahan Relatif dari Metode Petersen, Schanbel, dan Schumacher
Eschemeyer........................................................................................................11
4.3 Membandingkan Hasil Estimasi Populasi dari setiap Metode.....................11
BAB V PENUTUP................................................................................................12
5.1 Kesimpulan...................................................................................................12
5.2 Saran.............................................................................................................12
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengidentifikasi ancaman terhadap keberlangsungan hidup suatu spesies dan
dalam merencanakan kebijakan konservasi yang efektif (Sumargo, 2020)
Ada banyak teknik yang digunakan untuk melakukan estimasi populasi
diantaranya adalah menggunakan teknik metode langsung dan tak langsung.
Metode langsung, seperti hitung langsung, metode penghitungan daerah atau
strip transek. Metode tak langsung, seperti pemantauan jejak, jaring tangkap
lepas, dan pemodelan matematika. Dalam prakteknya, penggunaan kombinasi
teknik yang berbeda dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan terpercaya.
Pemilihan metode tergantung pada banyak faktor, termasuk jenis organisme
yang dihitung, habitat mereka, serta ketersediaan sumber daya dan teknologi
yang tersedia untuk peneliti (Swarjana, 2022)
Estimasi populasi sangat penting untuk memahami dinamika populasi
suatu spesies dan memonitor kesehatan ekosistem. Menghitung jumlah
individu dalam populasi akan sulit dan mahal jika dilakukan secara langsung.
Oleh karena itu, para ilmuwan ekologi menggunakan metode secara tidak
langsung, salah satunya adalah metode capture-recapture atau yang dikenal
sebagai metode Capture, Mark, Release, Recapture (CMRR). Tujuan dari
metode capture-recapture adalah untuk menghitung estimasi ukuran populasi
dengan objek yang banyak dan liar (Dasari et al., 2017)
Metode capture-recapture telah digunakan sejak awal abad ke-19 untuk
memperkirakan populasi ikan di Sungai Thames, Inggris. Dalam metode ini,
sejumlah ikan ditangkap, ditandai, dan kemudian dilepaskan kembali ke
sungai. Pada tangkapan berikutnya, sejumlah ikan baru ditangkap dan dicatat
berapa banyak di antaranya yang telah ditandai sebelumnya. Berdasarkan
informasi ini, para ilmuwan dapat mengestimasi jumlah total ikan di sungai
(Tourani, 2022)
Penelitian estimasi populasi penting dilakukan sebagai simulasi
penghitungan Estimasi Populasi metode Capture, Mark, Release, Recapture
(CMRR). Praktikum kali ini menggunakan manik-manik yang memiliki dua
warna yang berbeda untuk menandai individu dalam populasi, individu yang
telah tertangkap, dan individu yang dilepas kembali. Dalam praktikum ini,
diasumsikan bahwa individu yang telah ditandai dapat kembali bercampur
2
secara homogen dalam populasi. Urgensi atau tujuan dari praktikum estimasi
populasi adalah untuk membantu dalam pengendalian populasi di suatu
ekosistem tertentu. Dengan menghitung estimasi populasi, informasi
mengenai jumlah populasi dapat diperoleh. Informasi tersebut sangat penting
terutama untuk spesies hewan atau tumbuhan yang hampir punah, sehingga
manusia dapat melakukan tindakan antisipasi untuk mencegah kepunahan
(Safitri et al., 2016).
1.3 Tujuan
Tujuan pada praktikum estimasi populasi adalah sebagai berikut.
1. Menghitung hasil estimasi populasi dengan menggunakan metode
Peterson, Schumacher - Eschmeyer, dan Schnabel
2. Menghitung nilai kesalahan relatif dari metode Peterson, Schumacher-
Eschmeyer, dan Schnabel
3. Membandingkan ketepatan metode Peterson, Schumacher-Eschmeyer, dan
Schnabel
3
perhitungan dengan menggunakan metode Peterson, Schnabel, atau Schumacher-
Eschmeyer yang memiliki ketepatan tertinggi dan mendekati jumlah sebenarnya.
1.5 Asumsi
Asumsi dari Praktikum Estimasi Populasi adalah hasil pengambilan data
estimasi populasi dengan menggunakan metode Schnabel lebih representatif dari
pada menggunakan metode Peterson atau metode Schumacher-Eschmeyer. Pada
metode Schnabel dilakukan pengambilan dan penandaan ulang sampel lebih dari
dua kali. Pengambilan dan penandaan ulang sampel yang berulang dapat
meningkatkan keakuratan hasil perhitungan daripada pengambilan dan penandaan
ulang sampel yang hanya satu kali. Metode Schumacher-Eschmeyer juga
dilakukan berulang seperti metode Schnabel tetapi memerlukan waktu dan tenaga
yang lebih untuk pengulangan.
1.6 Hipotesis
Hipotesis dari Praktikum Estimasi Populasi adalah sebagai berikut.
1. H0 : Estimasi populasi dengan menggunakan metode Peterson mendapatkan
hasil dengan tingkat ketepatan yang rendah.
H1 : Estimasi populasi dengan menggunakan metode Peterson mendapatkan
hasil dengan tingkat ketepatan yang tinggi.
2. H0 : Estimasi populasi dengan menggunakan metode Schnabel mendapatkan
hasil dengan tingkat ketepatan yang rendah.
H1 : Estimasi populasi dengan menggunakan metode Schnabel mendapatkan
hasil dengan tingkat ketepatan yang tinggi.
3. H0 : Estimasi populasi dengan menggunakan metode Shuumacher-Eschmeyer
mendapatkan hasil dengan tingkat ketepatan yang rendah.
H1 : Estimasi populasi dengan menggunakan metode Schumacher-Eschmeyer
mendapatkan hasil dengan tingkat ketepatan yang tinggi.
4
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari makhluk hidup,
benda, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang
mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Sinaga, 2014). Populasi
dalam penelitian dapat diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang ciri-
cirinya akan diduga. Unit analisis adalah satuan yang akan diteliti atau dianalisis.
Dalam ilmu ekologi, populasi adalah sekelompok organisme satu spesies yang
mendiami suatu tempat, memiliki ciri atau sifat khusus. Sifat dari populasi, seperti
kerapatan, natalis (angka kelahiran), mortalitas (angka kematian), penyebaran
umur, potensi biotik, dispersi, pertumbuhan, dan perkembangan.
5
menangkap sejumlah populasi makhluk yang akan dipelajari
(Pujiyanti,2016). Individu yang ditangkap itu diberi tanda kemudian
dilepaskan kembali dalam beberapa waktu yang singkat. Dalam waktu
dekat, akan dilakukan penangkapan, dari penangkapan kedua ini
diidentifikasi individu yang bertanda yang berasal dari penangkapan
pertama dan individu yang tidak bertanda dari hasil penangkapan kedua.
2.4.2 Metode Schnabel
Metode Schnabel digunakan untuk memperbaiki kekurangan akurasi
metode Peterson. Metode ini berasumsi bahwa ukuran populasi harus
konstan pada periode sampling yang berikutnya. Metode ini melakukan
penangkapan, penandaan, dan pelepasan kembali hewan yang dilakukan
lebih dari 2 kali (Pujiyanti, 2016). Rumus Schnabel lebih akurat karena
tingkat kesalahannya lebih kecil, pengambilan sampel lebih konstan, dan
dilakukan penerangan.
2.4.3 Metode Schumacher-Eschmeyer
Metode Schumacher dan Eschmeyer merupakan metode tangkap-
lepas (capture and recapture methode). Metode ini selain dapat
mengestimasi populasi, juga dapat mengetahui panjang suatu umur
(longevity), dan sebarannya. Metode Schumacher-Eschmeyer merupakan
metode paling akurat. Metode ini menyediakan fungsi perkiraan yang
terpisah untuk nilai populasi didasarkan pada upaya untuk mengurangi
total bobot antara proporsi hewan yang ditandai dalam sampel dan
proporsi yang tidak diketahui dari hewan yang ditandai dalam populasi
(Carvalo, 2013).
6
yang berbeda merupakan gambaran dua populasi hal yang berbeda (Fajrin et
al., 2020).
2.5.2 Toples
Toples adalah suatu wadah yang terbuat dari material seperti kaca, plastik,
atau kaleng. Toples dilengkapi dengan tutup di atasnya serta fungsi utamanya
adalah untuk menyimpan makanan dan minuman (Aziz, 2018). Dalam Praktikum
Estimasi Populasi, toples berfungsi sebagai wadah untuk manik-manik yang
menggambarkan habitat bagi organisme. Toples digunakan dalam praktikum ini
karena terbuat dari plastik atau kaca yang transparan, sehingga dapat melihat
isinya tanpa membuka wadahnya.
7
Gambar 2.2 Toples
(Sumber : Dennyrirama, 2016)
2.5.3 Nampan
Nampan adalah salah satu peralatan rumah tangga yang terbuat dari kayu,
rotan, dan lain-lain. Nampan berfungsi sebagai alas untuk menyajikan makanan
dan minuman atau sebagai tatakan untuk pengganti piring. Nampan juga berfungsi
untuk menempatkan manik-manik yang dipilih sebagai sampel dalam Praktikum
Estimasi Populasi. Manik-manik tersebut diambil dari wadah toples yang
kemudian ditaruh di nampan tersebut (Lathifah, 2015).
8
lingkungan dan proses pengukuran. Kesalahan relatif dapat dirumuskan dengan
mencari selisih antara nilai eksak dengan data hasil pengamatan lalu dibagi
dengan nilai eksaknya. Nilai kesalahan relatif berbanding terbalik dengan hasil
pengamatan
(Kristiantoro, 2016).
9
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum estimasi populasi adalah manik-
manik
10
3.4 Analisis Perhitungan
11
BAB IV
PEMBAHASAN
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
13
Lampiran
Lampiran 1. Tabel Data Estimasi
Lampiran 2 Kalkulasi Data Estimasi Populasi
14
DAFTAR PUSTAKA
Baskoro et al., (2020). Estimasi Populasi dan Vegetasi Habitat Lutung Jawa
(Trachypithecus auratus E. Geoffrey 1812) di Gunung Ungaran, Jawa
Tengah. Jurnal Biologi Tropika, 3 (2), 47-56.
Pujiyanti, Sulis (2016) Estimasi Populasi Dengan Metode Simulasi CMRR, Solo :
Universitas Sebelas Maret
Safitri, G., Dasari, D., & Agustina, F. (2016). Penerapan metode Schnabel dalam
mengestimasi jumlah anggota populasi tertutup, EurekaMatika, 1(4), hh
75-91.
15