Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

” “BIOTEKNOLOGI AKUAKULTUR

DI

SUSUN OLEH:

FATMAWATI (105941100719)

BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa
genetika secara terpadu, untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi
kepentingan manusia. Biokimia mempelajari struktur kimiawi organisme.
Rekayasa genetika adalah aplikasi genetik dengan mentransplantasi gen dari satu
organisme ke organisme lain. Bioteknologi merupakan salah satu bidang sains di
mana benda hidup digunakan untuk menghasilkan produk atau untuk melakukan
sesuatu yang berguna untuk manusia. Tumbuhtumbuhan, hewan dan juga mikro
organisme seperti bakteria telah digunakan untuk menghasilkan kebaikan yang
dapat digunakan manusia. Dalam bidang industri perobatan dan pertanian,
bioteknologi bantu dalam menghasilkan suplemen makanan, untuk menguji
diagnosa penyakit. Bioteknologi boleh digunakan untuk menyelesaikan masalah
dan untuk membantu dalam penyelidikan berbagai permasalahan. hewan serta
adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri dan juga produk yang
dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian. Dalam penerapannya sekarang,
bioteknologi seringkali dimanfaatkan untuk segala macam kegiatan atau industri-
industri. Seperti industri kesehatan, pertanian, peternakan dan juga pertanian.
Bioteknologi perikanan (aquatic biotechnology) diartikan sebagai penggunaan
organisme (biota) perairan atau bagian dari organisme perairan, seperti sel dan
enzim, untuk membuat atau memodifikasi produk, untuk memperbaiki kualitas
fauna (hewan) dan flora (tumbuhan), atau untuk mengembangkan organisme
guna aplikasi tertentu, termasuk remediasi (perbaikan) lingkungan akibat
pencemaran dan kerusakan lainnya Bioteknologi perairan juga mencakup
ekstraksi (pengambilan) bahan-bahan alamiah (natural products atau bioactive
substances) dari organisme perairan untuk bahan dasar industri makanan dan
minuman, farmasi, kosmetika, dan lainnya (fullnews.com). Dengan demikian,
aplikasi industri bioteknologi perairan secara garis besar mencakup ekstraksi
bahan-bahan alamiah untuk berbagai jenis industri, perikanan budidaya
(aquaculture) dan bioremediasi lingkungan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah bioteknologi dalam bidang perikanan itu?


2. Bagaimana bentuk penerapan bioteknologi di bidang perikanan?
3. Bagaimanakah manfaat dan efek samping dengan adanya bioteknologi di
bidang perikanan?

1.3. Tujuan
1. Mendeskripsikan bagaimanakah biotekologi di bidang perikanan itu.
2. Mendeskripsikan bagaimanakah bentuk penerapan bioteknologi di bidang
perikanan.
3. Mendeskripsikan bagaimanakah manfaat dan efek samping dengan adanya
bioteknologi di bidang perikanan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian

Bioteknologi Perikanan Bioteknologi merupakan kumpulan dari berbagai


bidang keahlian, yakni: biokimia, mikrobiologi, biologi molekuler dan seluler,
genetika, embriologi, immunologi, biologi reproduksi dan ahli komputer. Semua
orang yang menguasai bidang-bidang ilmu tersebut harus dapat bekerja dalam
satu tim. Dengan demikian, aktivitas bioteknologi dapat dilakukan untuk memberi
nilai tambah bagi industri yang telah memanfaatkan bioteknologi. Sedangkan
Bioteknologi perikanan adalah bioteknologi yang ditekankan khusus pada bidang
perikanan.

2.2.Bentuk Penerapan Bioteknologi Di Bidang Perikanan

Penerapan bioteknologi dalam bidang perikanan sangat luas, mulai dari


rekayasa media budidaya, ikan, hingga pascapanen hasil perikanan. Pemanfaatan
mikroba telah terbukti mampu mempertahankan kualitas media budidaya sehingga
aman untuk digunakan sebagai media budidaya ikan. Bioteknologi telah
menciptakan ikan berkarakter genetis khas yang dihasilkan melalui rekayasa gen.
Melalui rekayasa gen, dapat diciptakan ikan yang tumbuh cepat, warnanya
menarik, dagingnya tebal ,tahan penyakit dansebagainya. Pada tahap pascapanen
hasil perikanan, bioteknologi mampu mengubah ikan melalui proses transformasi
biologi hingga dihasilkan produk yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup
manusia. Sudah sejak abad 11, manusia sebetulnya menggunakan prinsip dasar
ini. Pembuatan pangan seperti peda, kecap ikan, terasi ikan merupakan hasil
bioteknologi. Ketahanan pangan merupakan isu global yang sekarang sedang
ramai dibicarakan. Alasannya jelas, pada tahun 2033 populasi manusia di dunia
akan mencapai sektar 12 miliar jiwa. Sebagian besar penduduk tersebut adal di
benua Asia. Berdasarkan hal tersebut, diperkirakan pada tahun 2010 kebutuhan
pangan penduduk Asia akan melampaui persediaan yang ada. Kondisi ini
membuat Negara Indonesia harus bekerjakeras memenuhi kebutuhan pangannya,
sehingga peristiwa kelangkaan pangan di atas tidak perlu dialami. Langkah
pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan sudah mulai terlihat, salah satu
komitmennya adalah meningkatkan produksi ikan menjadi tiga kali lipat dari
periode sebelumnya. Bioteknologi merupakan penggunaan sistem biologi atau
organisme hidup dalam proses produksi. Bioteknologi memiliki cakupan manfaat
yang luas bagi dunia perikanan dan budidaya ikan. Manfaat tersebut diantaranya,
meningkatkan tingkat pertumbuhan ikan budidaya, meningkatkan nilai gizi pada
pakan ikan, Meningkatkan kesehatan ikan, membantu memperbaiki dan
melindungi lingkungan, memperluas cakupan jenis ikan, meningkatkan
pengelolaan dan konservasi ketersediaan benih di alam. Terdapat beberapa
bioteknologi sederhana yang sudah diterapkan sejak lama seperti pemupukan
kolam untuk meningkatkan ketersediaan pakan. Sedangkan yang lain merupakan
teknologi maju yang memanfaatkan pengetahuan biologi molekul dan genetik
seperti rekayasa genetik dan diagnosa penyakit melalui DNA. Tujuan utama
penerapan bioteknologi genetik pada ikan adalah untuk meningkatkan tingkat
pertumbuhan. Namun bisa juga digunakan untuk meningkatkan daya tahan
terhadap penyakit dan lingkungan. Terdapat beberapa teknik bioteknologi yang
sudah diterapkan pada ikan budidaya yaitu :

a) Pembenihan Selektif
Pembenihan selektif, yang merupakan pembenihan ikan secara
tradisional, pertama kali dikembangkan pada ikan mas ribuan tahun yang lalu.
Namun sampai sekarang pembenihan selektif hanya diterapkan pada ikan untuk
konsumsi seperti ikan nila, catfish, dan trout sehingga masih banyak ikan
budidaya yang pembenihannya seperti di perairan umum. Program pembenihan
secara selektif telah memberikan peningkatan hasil dan pendapatan yang
setabil contohnya terdapat peningkatan tingkat pertumbuhan 5-20% pada ikan
budidaya seperti Salmon, Nila dan catfish.
b) Manipulasi
Manipulasi pada bentuk kromosom merupakan teknik yang bisa digunakan
untuk menghasilkan organisme ‘triploid’ yaitu organisme dengan tiga bentuk
kromosom dimana biasanya suatu organisme cuma memiliki dua bentuk.
Triploid umumnya tidak bisa bereproduksi sehingga ada pemikiran bahwa
energi yang dimiliki akan sepenuhnya digunakan untuk meningkatkan
perkembangan suatu organisme walaupun belum ada bukti yang menguatkan
pemikiran tersebut. Keuntungan triploid lebih terlihat pada fungsi sterilitasnya
meskipun tidak mencapai 100%. Contohnya, tiram triploid tidak dapat
memproduksi gonad sehingga dapat dipasarkan sepanjang tahun. Hal ini
disebabkan produksi gamet (sel kelamin, ovum atau telur pada betina dan
sperma pada jantan) membuat tiram yang matang gonad memiliki rasa yang
tidak enak.
c) Budidaya Sejenis (Monosex culture)
Dalam budidaya perikanan, budidaya sejenis (monosex culture) biasanya lebih
menguntungkan dari pada budidaya lainnya. Sebagai contoh, Ikan sturgeon
betina menghasilkan caviar, ikan nila jantan tumbuh lebih cepat daripada
betina, ikan salmon dan trout betina lebih cepat tumbuh daripada ikan jantan.
Produksi ikan secara monosek memberikan banyak keuntungan dan dapat
dilakukan dengan cara memanipulasi perkembangan gamet dan embrio.
Pemanipulasian dilakukan dalam bentuk denaturalisasi DNA sel kelamin yang
dilanjutkan dengan manipulasi bentuk kromosom atau sex reversal
menggunakan hormone dan tindakan pembenihan. Penggunaan hormon yang
tepat dengan ketat dapat merubah sifat fenotip kelamin ikan. Contohnya,
secara genetik ikan nila jantan akan berubah secara fisik menjadi betina dengan
pemberian hormon estrogen. Ikan-ikan jantan ini dikawinkan dengan ikan
jantan alami untuk menghasilkan semua anakan ikan nila jantan yang tumbuh
lebih cepat dan dapat menghindari perkawinan yang tidak diinginkan yang
biasa terjadi pada budidaya nila secara multi-sex. Pada budidaya ikan nila
multi-sex, perkawinan ikan-ikan berukuran kecil sering terjadi dan
menyebabkan kepadatan yang berlebih. Beberapa anakan jantan dari proses ini
memiliki dua kromosom jantan sehingga dapat dijadikan sebagai induk untuk
pembenihan selanjutnya. Manfaat besar dari teknik ini yaitu semua populasi
jantan bisa diproduksi untuk generasi seterusnya tanpa menggunakan hormon.

d) Hibridasi

Hibridasi merupakan bioteknologi genetik yang semakin mudah dilakukan


dengan berkembangnya teknik pembenihan buatan seperti penggunaan kelenjar
hipopisa atau hormon lainnya yang merangsang perkembangan gamet dan
mendorong pemijahan (pengeluaran telur ikan). Peningkatan pemahaman
faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi reproduksi seperti lamanya
penyinaran matahari, suhu atau arus air telah memainkan peranan penting
dalam peningkatan program pembenihan. Sekarang pembudidaya ikan dapat
mengatasi rahasia mekanisme reproduksi ikan secara alami di perairan umum.
Hibridasi bisa digunakan juga untuk menghasilkan anakan satu jenis kelamin
(Hibridasi pada ikan nila Nile dan Nila biru).

d) Bioteknologi pada Rekayasa Genetika


Ikan Genetika merupakan salah satu ilmu dasar yang penting untuk
menjelaskan berbagai pola pewarisan gen dalam populasi, genetik fenotip
kualitatif dan kuantitatif yang mengekspresikan sifat unggul dan landasan teori
dasar dari program seleksi ataupun program persilangan antara spesies atau
famili. Gen dan kromosom ikan direkayasa untuk dimanfaatkan keterkaitannya
dengan seleksi fenotip kuantitatif dan fenotip kualitatif bagi teknik breeding
ikan untuk mendapatkan sifat-sifat superior yang diwariskan dari induk dengan
seleksi gen unggul kepada keturunannya. Dalam arti luas, modifikasi genetik
merujuk pada perubahan genetik organism yang tidak ditemukan di alam,
termasuk hibrida (keturunan orang tua dari spesies yang berbeda atau
subspesies). Perngembangan ikan transgenik dimana para ilmuwan
menggunakan teknik DNA rekombinan untuk memasukkan materi genetik dari
satu organisme ke dalam genom ikan atau organisme air
lainnya.Berkembanganya kemampuan memodifikasi hewan secara genetic
mengakibatkan pesatnya penelitian tentang rekayasa genetic organisme akuatik
(genetically modified organism). Hewan air, terutama ikan tumbuh dalam
sistem akuakultur, menarik perhatian penelitian yang signifikan karena dua
alasan utama. Pertama, ikan bertelur dalam jumlah besar dan telur yang lebih
mudah dimanipulasi, sehingga memudahkan bagi para ilmuwan untuk
memasukkan DNA baru ke dalam telur ikan. Kedua, budidaya merupakan
salah satu sektor yang memproduksi makanan tercepat tumbuh secara global,
menunjukkan meningkatnya permintaan produk akuakultur. Sejak tahun 1984,
budidaya komersial telah berkembang pada tingkat tahunan hampir 10 persen,
dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan 3 persen untuk daging ternak dan
tingkat 1,6 persen pertumbuhan untuk penangkapan. Sementara pertumbuhan
telah terkonsentrasi di Asia, perikanan budidaya juga merupakan salah satu
sektor yang paling cepat berkembang dengan total nilai produk yang dijual
meningkat dari $ 45.000.000 pada tahun 1974 menjadi lebih dari $ 978.000.000
pada tahun 1998 . Bahkan, budidaya komersial memproduksi hampir semua
ikan lele dan ikan trout serta sekitar satusetengah dari udang dan salmon di
Amerika Serikat.

f) Bioteknologi pada Media Budidaya Ikan

Dari bioteknologi perikanan dapat memudahkan manusia dalam


memproduksi hasil perikanan menjadi lebih efektif dan efisien terlihat dalam hal
seperti budidaya perikanan, pengolahan dan pemanfaatan limbah, pengolahan
hasil perikanan, dan lain sebagainya, dalam arti sempitnya bioteknologi perikanan
merupakan ilmu yang dibutuhkan di setiap rantai produksi dari hulu ke hilir.
Media dari bioteknologi perikanan salah satunya berupa mikroba yang telah
terbukti mempertahankan kualitas media budidaya sehingga aman untuk
digunakan sebagai media budidaya ikan. Pada tahap pasca panen hasil perikanan,
bioteknologi mampu mengubah ikan melalui proses transformasi biologi sehingga
menghasilkan produk yang aman untuk dkonsumsi dan sangat bermanfaat bagi
kelangsungan dan memenuhi kebutuhan hidup manusia. Contoh contoh produk
dalam bidang perikanan yang dihasilkan melalui konsep dan prinsip bioteknologi
dengam menggunakan mikroba. Seperti peda, kecap ikan dan terasi ikan. Mikroba
mempunyai peranan khusus dalam kinerja hasil dari bioteknologi perikanan itu
sendiri. Berikut peranan mikroba tersebut.

2.3.Peran mikroba dalam pemanfaatan


berbagai macam produk olahan Mikroba yang ada di sekeliling kita
mempunyai manfaat yang sangat besar, salah satunya untuk pengolahan makanan.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis mikroba yang bermanfaat untuk
pengolahan makanan, yaitu: mikroba jenis bakteri dan mikroba jenis jamur.
Mikroba jenis bakteri yang digunakan dalam pemanfaatan berbagai macam
produk adalah: Lactobacillus ,Streptococcus, Pediococcus cerevisiae, Acetobacter.
Pada mikroba jenis fungi yang digunakan dalam pemanfaatan berbagai macam
produk adalah Jamur Rhyzopus oryzae, Neurospora sitophila, Aspergillus wentii
dan Aspergillus oryzae, Saccharomyces cerevisiae.

a. YOGHURT

b. KEJU

c. YAKULT

d. MINUMAN ANGGUR (WINE)

e. PEDA
DAFTAR ISI

https://pdfcookie.com/download/makalah-bioteknologi-perikanan-3lkzjkz7pwlk

file:///C:/Users/ZYREX/Downloads/pdfcookie.com_makalah-bioteknologi-perikanan.pdf

https://id.scribd.com/document/324828671/MAKALAH-BIOTEKNOLOGI-PERIKANAN

Anda mungkin juga menyukai