Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua organisme atau makhluk hidup mempunyai habitat atau tempat
hidup. Contohnya, habitat paus dan ikan hiu adalah air laut, habitat ikan mas
adalah air tawar, habitat buaya muara adalah perairan payau, habitat monyet dan
harimau adalah hutan, habitat pohon bakau adalah daerah pasang surut, habitat
pohon butun dan kulapang adalah hutan pantai, habitat cemara gunung dan waru
gunung adalah hutan dataran tinggi, habitat manggis adalah hutan dataran rendah
dan hutan rawa, habitat ramin adalah hutan gambut dan daerah dataran rendah
lainnya, pohon-pohon anggota famili Dipterocarpaceae pada umumnya hidup di
daerah dataran rendah, pohon aren habitatnya di tanah dataran rendah hingga
daerah pegunungan, dan pohon durian habitatnya di dataran rendah. Selain itu,
istilah habitat dapat juga dipakai untuk menunjukkan tempat tumbuh sekelompok
organisme dari berbagai spesies yang membentuk suatu komunitas.
Sebagai contoh untuk menyebut tempat hidup suatu padang rumput dapat
menggunakan habitat padang rumput, untuk hutan mangrove dapat menggunakan
istilah habitat hutan mangrove, untuk hutan pantai dapat menggunakan habitat
hutan pantai, untuk hutan rawa dapat menggunakan habitat hutan rawa, dan lain
sebagainya. Dalam hal seperti ini, maka habitat sekelompok organisme mencakup
organisme lain yang merupakan komponen lingkungan (komponen lingkungan
biotik dan komponen lingkungan abiotik). Dalam komunitas biotik, suatu
organisme tidak dapat hidup menyendiri, tetapi hidup bersama organisme lain,
baik sejenis atau dengan yang tidak sejenis. Organisme tersebut bergabung dalam
sebuah persekutuan yang saling ketergantungan antara anggota-anggotanya.
Kelompok-kelompok organisme yang terdiri atas individu-individu yang
tergolong sejenis disebut populasi. Misalnya populasi bakau terdapat populasi lain
dalam komunitas mengrove misalnya pedada, api-api dan tanjang. Seluruh ruang
hidup yang ditempati organisme disebut biosfer dapat dibagi menjadi tigas
biosiklus yaitu samudra, perairan air tawar, dan daratan. Namun ada binatang

1
tertentu yang mampu hidup lebih dari satu biosiklus. Misalnya, ikan sidat dan ikan
salem dapat hidup di air tawar dan air laut. Unit wilayah yang menunjukkan
keseragaman kondisi habitat, tempat suatu organisme hidup disebut biotope.
Biotope dicirikan dengan persaman faktor-faktor regional seperti medium, iklim,
dan tanah. Faktor itu menunjang perkembangan fauna dan flora yang hidup
disuatu biotope.
Beberapa biotope memiliki persamaan dikelompokkan menjadi biokore.
Misalnya biotope gurun pasir dan bitop gurun batu termasuk biokor gurun.
Sebagaimana diketahui bahwa komunitas adalah persekutuan hidup tumbuhan dan
hewan secara bersama, saling berinteraksi dan menyesuaikan diri di suatu
kawasan teretntu. Persebaran komunitas di permukaan bumi melalui fisiografi
atau kenampakan disebut biome atau formasi biota. Contoh bioma yang bersifat
klimatik, misalnya bioma tropic, bioma sub tropic, bioma iklim sedang, dan
bioma kutub. Tipe bioma dapat berupa bioma daratan dan perairan berdasarkan
iklim dan persebaran di permukaan bumi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bioma?
2. Apa yang dimaksud dengan terrestrial?
3. Apa saja yang termasuk bioma terrestrial dan bagaimana ciri-cirinya?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian bioma.
2. Untuk menjelaskan pengertian terrestrial.
3. Untuk menjelaskan apa saja jenis dan ciri-ciri bioma terrestrial.

2
BAB II
ISI

A. Pengertian Bioma
Bioma adalah sekelompok ekosistem daratan pada sebuah benua yang
mempunyai struktur dan fisionomi vegetasi yang sama. Bioma adalah kumpulan
ekosistem sehingga memiliki cakupan yang luas terdiri dari flora dan fauna yang
khas, terbentuk karena perbedaan letak geografis, curah hujan, iklim dan intesitas
cahaya. Sifat-sifat lingkungan yang sama dan mempunyai karakteristik tumbuhan
yang sama pula. Contohnya padang rumput, padang pasir, savanna, semak
belukar, dan tundra (Resosoedarma, 1984). Kebanyakan bioma terrestrial diberi
nama untuk fisik besar atau fitur iklim dan vegetasi dominan mereka.
Pada rumput berikim sedang. Misalnya, umumnya ditemukan dilintang
tengah, dimana iklim tidak seekstrim dibandingkan di daerah tropis atau daerah
kutub dan didominasi oleh berbagai spesies rumput. Setiap bioma juga dicirikan
oleh mikroorganisme, fungi, dan hewan yang beradaptasi dengan lingkungan
tertentu. Misalnya, padang rumput beriklim sedang mungkin dihuni oleh mamalia
perumput besar dari pada hutan. Diantara daratan kering yang menempati sekitar
30 persen permukaan bumi, sepertiganya adalah gurun dan seperlimanya adalah
tundra. Bioma seperti hutan, padang rumput, dan laut dangkal yang hangat di
penuhi oleh kehidupan (Campbell, 2010).
Ciri-ciri bioma:
1. Terbentuknya interaksi unsur-unsur lingkungan yaitu air,iklim, tanah dan
organisme yang hidup di suatu daerah.
2. Merupakan komunitas klimaks yaitu kumpulan populasi sebagai penanda
daerah tersebut terdapat vegetasi yang dominan.
3. Komunitas cukup stabil, kecuali ada kejadian yang mengganggu komunitas
tersebut.
4. Dapat dikenali melihat dominasi vegetasinya.
5. Penamaan bioma didasari dominasi vegetasinya.

3
B. Pengertian Terestrial
Ekosistem darat (Terestrial berkaitan dengan tanah atau permukaan tanah)
yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas disebut bioma.
Penyebaran bioma dipengaruhi oleh iklim, letak geografis, garis lintang dan
ketinggian letak dari permukaan laut. Pengaruh pemanasan matahari pada
atmosfer, tanah, dan air akan membentuk variasi suhu, siklus pergerakan udara,
dan penguapan air yang bertanggung jawab atas variasi iklim pada daerah-daerah
dengan lintang yang berbeda. Bioma darat (terrestrial) seringkali dinamai sesuai
ciri fisik atau iklim utama dan jenis vegetasi dominannya. Sebagai contoh, padang
rumput temperat didominasi oleh berbagai spesies rumput dan umumnya
ditemukan pada garis lintang pertengahan, dimana iklim lebih sedang
dibandingkan dengan daerah tropis dan daerah kutub. Masing-masing bioma juga
ditandai oleh mikroorganisme, fungi, dan hewan yang beradaptasi terhadap
lingkungan tersebut.
C. Tipe Bioma Terestrial
Secara global berdasarkan klimatiknya kita mengenal klasifikasi dari
bioma, yaitu:
1. Tipe bioma tropik dan sub tropik
Bioma tropik dan sub tropic terdiri dari beberapa jenis hutan, yaitu sebagai
berikut:
a. Hutan tropik basah, terdiri dari terna dan liana, epifita, saprofita, parasite,
pencekik pohon.
b. Hutan tropik dengan Irama musiman, terdiri dari: hutan musim, hutan
sabana dan semak berduri, padang rumput tropic, sub tropic, gurun.
2. Tipe bioma daerah iklim sedang
Bioma daerah iklim sedang terdiri dari jenis hutan yaitu sebagai berikut:
a. Hutan meranggas
b. Hutan pohon jarum bagian utara
c. Hutan hujan iklim sedang yang hangat
d. Hutan berdaun kaku
e. Semak belukar dan padang rumput daerah iklim sedang

4
f. Vegetasi gurun daerah iklim sedang
3. Tipe bioma kutub dan pengunungan tinggi, berupa tundra yaitu daratan tanpa
pohon berupa padang lumut dengan temperature sangat dingin.
Secara lebih terperinci, kinal mengenal 12 tipe bioma daratan. Jenis
vegetasi berupa bioma-bioma ini mempunyai hubungan dengan karakteristik
penyebaran iklim dan jenis tanah.

Gambar 2.1 Elevasi Distribusi Tipe Bioma


D. Macam – Macam Bioma Terestrial
Berdasarkan posisi geografis, iklim, garis lintang dan ketinggian letak dari
permukaan laut bioma terestrial dibedakan antara lain sebagai berikut.
1. Bioma Hutan Tropis
Bioma ini terdapat di wilayah khatulistiwa dengan temperatur yang tinggi
sekitar 25-29°C. Curah hujan bioma hutan hujan tropis (tropical rain forest)
cukup tinggi, yatu sekitar 200-225 cm per tahun. Sedangkan di hutan kering tropis
(tropical dry forest) curah hujan sangat tergantung musim, sekitar 150-200 cm per
tahun, dengan musim kering selama enam sampai tujuh bulan.

Gambar 2.1 Hutan Hujan Tropis

5
Pada daerah hutan hujan tropis tumbuhannya tinggi dan rimbun membentuk
tudung yang menyebabkan dasar hutan menjadi gelap dan basah. Pohon lain dan
tanaman merambat yang berkayu akan tumbuh secara cepat, bersaing untuk
mendapatkan cahaya dan ruang ketika mengisi celah tersebut. Tumbuhan khas,
ialah liana dan epifit. Contoh liana adalah rotan sedangkan epifit adalah anggrek.
Vegetasinya didominasi oleh tumbuhan yang aktif melakukan fotosintesis,
misalnya jati, meranti, konifer, dan keruing. Hewan hutan tropis di bumi
merupakan rumah jutaan spesies, termasuk spesies serangga, laba-laba, dan
artopoda yang belum dideskripsikan dan diestimasi berjumlah 5 – 30 juta.
Bahkan keanekaragaman hewan di hutan tropis lebih tinggi daripada di
bioma darat manapun. Hewan hutan tropis, termasuk amfibia, burung dan reptil
lain, mamalia, serta artropoda, beradaptasi terhadap lingkungan berstratifikasi
vertikal dan seringkali tersamarkan oleh lingkungannya. Contoh bioma hutan
hujan tropis adalah hutan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua, dan Brasil.
Sejak lama sekali manusia telah mewujudkan masyarakat yang berkembang pesat
di hutan tropis.
2. Bioma Sabana
Padang rumput tropis seringkali merujuk kepada sabana. Bioma sabana
hangat sepanjang tahun, berkisar 24-29oC, namun dengan variasi yang lebih
musiman daripada di hutan tropis. Rumput dan pohon yang terpencar-pencar
merupakan tumbuhan yang dominan. Pepohonan yang ditemukan di sabana
seringkali berduri dan berdaun kecil, yang merupakan bentuk adaptasi dari kondisi
yang relatif kering. Kebakaran merupakan komponen abiotik penting, dan spesies
tumbuhan yang dominan adalah spesies yang sudah beradaptasi dengan
kebakaran.
Pertumbuhan rumput-rumputan dan forb (tumbuhan kecil berdaun lebar)
yang sangat cepat selama musim hujan menyediakan sumber makanan yang
banyak bagi hewan. Akan tetapi, mamalia pemakan rumput besar harus
bermigrasi ke padang rumput yang lebih hijau dan menyebar mencari sumber air
selama periode musim kemarau. Bioma sabana ini terdapat di Amerika Selatan,
Afrika Timur dan sebagian wilayah Indonesia. Mamalia besar pemakan rumput

6
(bison dan kuda liar) dan predatornya (singa dan dubuk) terlihat dengan jelas di
bioma Sabana. Sesungguhnya, herbivora yang dominan di sini adalah serangga,
khususnya semut, rayap dan tungau.
Menurut Campbell (2010) sebuah sabana di Kenya seluas kaparal di
California distribusi equatorial dan daerah subequatorial. Curah hujan musiman,
rat-rata 30-50 cm per tahun. Musim kemarau bisa bertahan hingga 9 bulan.

Gambar 2.2 Bioma Sabana


3. Bioma Padang Rumput
Bioma padang rumput mempunyai curah hujan 30-100 cm per tahun dan
hujan turun tidak teratur. Musim dingin relative kering dan musim hujan relative
basah. Suhu musin dingin bisa turun sampai -100c, sedangkan pada musim panas
seringkali mendekati 300C dan menyengat.

Gambar 2.3 Bioma Padang Rumput


Vegetasi yang mendominasi adalah rerumputan. Rumput yang hidup di
bioma padang rumput yang relative basah ukurannya bisa mencapai tiga meter,
misalnya rumput Bluestem dan Indian Grasses. Rumput yang tumbuh di bioma
padang rumput kering, ukurannya pendek-pendek, misalnya rumput Grana dan

7
Buffalo Grasses. Hewan yang hidup di bioma ini adalah bison, Zebra, kanguru,
singa, harimau, anjing liar, ular, rodentia, belalang dan burung.
Contoh bioma padang rumput antara lain Amerika Utara, Rusia, Afrika
Selatan, Asia dan Indonesia (Sumbawa). Padang atau veldt di Afrika Selatan,
puszta di Hungaria, pampas di Argentina dan Uruguay, steppe di Rusia, dan
prairie di Amerika Utara bagian tengah semuanya adalah bioma padang rumput.
Kebakaran yang kadang terjadi di musim kemarau dan pemakanan rumput oleh
mamalia besar mencegah pembentukan semak berkayu dan pohon-pohon.
Tanah subur yang tebal menjadikan padang rumput beriklim sedang
sebagai tempat yang ideal untuk pertanian, terutama pertanian gandum. Sebagai
konsekuensinya, sebagian besar padang rumput di Amerika Utara dan sebagian
besar padang rumput di Eurasia telah dikonversi menjadi lahan pertanian. Di
beberapa padang rumput yang lebih kering, ternak dan perumput yang lain telah
membantu mengubah sebagian bioma tersebut menjadi gurun.
4. Gurun

Gambar 2.4 Gurun


Menurut (Campbell, 2010). Gurun persebarannya terjadi di dekat 30˚ utara
dan Lintang Selatan atau di lintang lainnya di pedalaman benua (Misalnya Gobi
Gurun utara-tengah Asia). Curah hujan gurun rendah dan sanagat bervariasi,
umumnya kurang dari 30 cm per tahun. Suhu variabel musiman dan harian. Suhu
udara maksimum di gurun yang panas dapat melebihi 50˚C, di gurun suhu udara
dingin mungkin jatuh di bawah -30˚C. Tanaman gurun didominasi oleh vegetasi
yang rendah, luas vegetasi tersebar, proporsi dari tanah kosong yang tinggi
dibandingkan dengan terestrial lainnya pada bioma. Tanaman termasuk succulents

8
seperti kaktus atau euphorbs, sangat banyak semak berakar, dan rempah-rempah
yang tumbuh selama periode lembab.
Adaptasi tanaman gurun termasuk panas dan pengeringan toleransi,
penyimpanan air, dan luas permukaan daun berkurang. Fisik pertahanan, seperti
duri, dan pertahanan kimia seperti racun dalam daun semak, yang umum. Banyak
tanaman pemeran C4 atau CAM fotosintesis. Padang pasir terdapat disemua benua
dan mencakup bermacam-macam komunitas. Dapat dibedakan atas gurun tropika
dan subtropika yang dipengarhui iklim lautan subtropis, beberapa diantaranya
mempunyai tumbuhan yang jumlahnya sedikit sekali, padang pasir iklim sedang
ini dikuasai oleh perdu-perdu terdapat diamerika utara. Di amerika utara bagian
selatan, terdapat di daerah gurun sonora. Gurun ini memiliki jenis yang lebih
beranekaragam. Semak-semak gurun iklim sedang yang dingin, banyak terdapat di
daerah amerika serikat dan asia. gurun pegunungan tinggi dan kutub utara yang
terjadi karena pengaruh dingin yang ekstrim pada ketinggian dan lintang tinggi.
Menurut Cambell (2000), Gurun memiliki curah hujan yang sedikit (kurang
dari 30 cm per tahun). Memiliki suhu permukaan tanah di atas 60˚C selama siang
hari. Gurun lainnya, seperti gurun di sebelah barat Roccky Mountain dan Asia
Tengah, relatif dingin. Gurun sonora di sebelah selatan ditandai oleh kaktus
raksasa saguaro dan semak berakar dalam. adaptasi evolusioner tumbuhan gurun
meliputi sekumpulan mekanisme yang luar biasa yang dapat menyimpan air.
struktur lipatan kaktus saguaro memungkinkan tumbuhan tersebut mengembang
ketika tumbuhan tersebut menyerap air selama periode basah.
5. Bioma Hutan Gugur
Pada umumnya terdapat di sekitar wilayah subtropik yang mengalami
pergantian musim panas dan dingin. Hutan gugur juga terdapat diberbagai
pegunungan di daerah tropis. Suhu di musim dingin berkisar kira-kira 0oC. Musim
panas dengan suhu maksimum sekitar 35oC, menyengat dan lembab. Bioma hutan
gugur mempunyai curah hujan sedang, yaitu 70 sampai lebih dari 200 cm per
tahun. Mengalami 4 musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin dan
musim semi.

9
Vegetasi yang tumbuh pada hutan gugur adalah adalah pohon Maple, Oak,
Beech, dan Elm. Pohon-pohon gugur yang padat dan tegak berdiri merupakan ciri
khas hutan gugur, seperti hutan di Great Smoky Mountains National Park di
California Utara. Hutan gugur lebih terbuka dibandingkan dengan hutan hujan,
pohon-pohonnya juga tidak setinggi pohon hutan hujan. Hutan gugur memiliki
lepisan vertikal yang jelas, yang memiliki satu atau dua strata pohon, di bawahnya
terdapat semak, dan di bagian dasar terdapat tumbuhan herba. Pohon-pohon hutan
gugur menggugurkan daunnya sebelum musim dingin, dimana terjadinya
fotosintesis tidak efektif karena suhunya terlalu rendah.

Gambar 2.4 Bioma Hutan Gurun


Sedangkan hewan yang menghuni pada umumnya adalah rusa, beruang,
raccon, rubah, bajing, dan burung pelatuk. Banyak hewan mamalia hutan gugur
juga memasuki keadaan dorman musim dingin yang disebut hibernasi, dan
beberapa spesies burung melakukan migrasi ke wilayah dengan iklim yang lebih
hangat. Bioma hutan gugur terdapat di kanada, amerika, eropa dan asia.
Penebangan dan penggundulan lahan untuk pertanian dan perkembangan kota
menghancurkan hampir semua hutan meranggas asli di amerika utara. Akan
tetapi, berkat kapasitanya untuk memulihkan diri, hutan-hutan ini kembali
bermunculan di berbagai wilayah kisaran awalnya.
6. Bioma Hutan Konifer
Bioma ini terdapat di wilayah utara hutan gugur subtropis dan pegunungan
tropis. Bioma konifer mempunyai curah hujan sekitar 30-70 cm per tahun, dan
kekeringan berkala umum terjadi. Akan tetapi, beberapa hutan konifer di pesisir
A.S. Pasifik Barat Laut merupakan hutan hujan beriklim sedang yang dapt

10
menerima lebih dari 300 cm curah hujan per tahun. Suhu di musim dingin sangat
rendah, dan mengalami musim dingin yang panjang. Sedangkan di musim panas
sangat menyengat. Suhu beberapa daerah hutan konifer di Siberia umumnya
berkisar -50oC di musim dingin dan lebih dari 20oC di musim panas.

Gambar 2.5 Bioma Hutan Konifer


Pohon-pohon yang mempunyai tudung seperti pinus, cemara, fir, dan
hemlock mendominasi hutan konifer. Masa pertumbuhan flora di hutan konifer
pada musim panas antara 3 sampai 6 bulan. Hutan konifer utara atau taiga, adalah
bioma darat terbesar di atas bumi yang meluas melintasi Amerika Utara bagian
utara dan Eurasia hingga perbatasan tundra arktik. Taiga mengalami hujan salju
yang lebat selama musim dingin. Bentuk kerucut pada banyak pohon konifer
mencegah terkumpulnya salju pada cabang-cabang pohon tersebut.
Hewan yang hidup diantaranya moose, beruang hitam, serigala dan morten.
Contoh bioma taiga terdapat di Amerika Utara dan dataran tinggi diberbagai
wilayah. Walaupun belum banyak dihuni populasi manusia, hutan konifer utara
ditebangi dengan laju mengkhawatirkan, dan pohon-pohon tua tegak ini akan
segera lenyap dan musnah.
7. Bioma Tundra
Bioma ini terdapat di belahan bumi utara di dalam lingkaran kutub utara
yang disebut Tundra arktik dan di puncak gunung disebut Tundra alpin. Bioma
tundra arktik memiliki curah hujan sekitar 20 - 60 cm per tahun, namun untuk
tundra alpin bisa melebihi 100 cm per tahun. Iklimnya iklim kutub dengan musim
dingin yang panjang dan gelap serta musim panas dan terang yang pendek. Suhu

11
rata-rata di musim dingi di bawah -30oC, sedangkan di musim panas hanya
mencapai 10oC.

Gambar 2.6 Bioma Tundra


Tidak ada pohon yang tinggi, kalaupun ada terlihat tebal seperti semak.
Tumbuhan semusim biasanya berbunga dengan warna yang mencolok dalam masa
pertumbuhan yang pendek. Vegetasinya Spaghnum, lumut kerak, dan perdu.
Permafrost (tanah bagian bawah yang membeku secara permanen), suhu yang
sangat dingin, dan angin yang sangat kencang merupakan penyebab utama tidak
adanya pohon dan tumbuhan tinggi lainnya di tundra arktik di alaska Tengah.
Meskipun tundra arktik menerima sangat sedikit curah hujan tahunan, air tidak
dapat menembus fermafrost di bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di
atas bunga tanah yang dangkal selama musim panas yang pendek.
Tundra menutupi luas yang sangat besar di arktik, mencapai 20%
permukaan tanah bumi. Hewan yang hidup di bioma tundra adalah muskox, rusa
kutub, kelinci, serigala, rusa dan domba. Banyak spesies burung bermigrasi ke
tundra untuk bersarang di musim dingin. Tundra jarang dihuni manusia, namun
cukup banyak yang telah menjadi areal pertambangan mineral dan minyak dalam
tahun-tahun terakhir.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup. Semua makhluk hidup
mempunyai tempat hidup yang disebut habitat. Ekosistem teresterial di pengaruhi
oleh suhu lingkungan dan cura hujan. Sepertinya di pengaruhi oleh iklim, letak
geografis, garis lintang dan ketinggian letak dari permukaan air laut. Pada
ekosistem teresterial ada bermacam-macam bioma, namun yang utama adalah
antara lain bioma padang gurun, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan rendah 25
cm per tahun, tanahnya gersang/tandus, pancaran matahari sangat terik dan
penguapan tinggi dan pada siang hari suhu sangat tinggi, namun pada malam hari
suhu sangat rendah, bioma padang rumput, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan
umumnya 25-50 cm per tahun, hujan tidak teratur, peresapan dan pengaturan air
kurang baik karena sangat cepat, bioma hutan hujan tropis, mempunyai ciri-ciri
yaitu curah hujan tinggi, ± 200- 225 cm per tahun, matahari bersinar sepanjang
tahun, perubahan suhu hanya sedikit dan kehidupan tumbuhan subur, bioma
Sabana,
Padang rumput tropis seringkali merujuk kepada sabana. Bioma sabana
hangat sepanjang tahun, berkisar 24-29oC, namun dengan variasi yang lebih
musiman daripada di hutan tropis, bioma taiga, mempunyai ciri-ciri yaitu suhu di
musim dingin sangat rendah dan di musim panas sangat tinggi, hamper seluruhnya
terdiri atas pohon-pohon conifer yang umumnya selalu hijau, bioma tundra,
mempunyai ciri-ciri yaitu beriklim kutub dengan musim dingin yang panjang serta
gelap, dan musim panas yang panjang serta terang terus-menerus, pada musim
dingin makanan sangat kurang, pada musim panas tertutup oleh Lichenes dan
lumut yang tipis serta penuh dengan hewan, dan bioma hutan gugur, mempunyai
ciri-ciri yaitu curah hujan merata sepanjang tahun antara 75-100 cm per tahun,
mempunyai empat musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin dan
musim semi, pohon-pohon tidak terlalu rapat dan jumlah spesiesnya sedikit.

13
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan dapat membantu pembaca untuk menambah ilmunya
mengenai bioma-bioma terestrial. Semoga untuk penyusun makalah selanjutnya ,
referensi yang kami dapatkan bisa diperbanyak sehingga dasar dari penyusunan
makalah akan lebih akurat dan lebih sempurna. Apabila ada kesalah yang tidak
disengaja baik dalam penulisan maupun dari segi isinya, kami mohon maaf.

14
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Reece, J.B. & Mitchell, L.G. 1999. Biologi, Edisi Kelima.
Terjemahan Wasmen Manalu, Editor Amalia Safitri. 2004. Jakarta: Erlangga.
Goltenboth, F., Timotius, K.H., Milan, P.P. & Margraf, J. 2012. Ekologi Asia
Tenggara: Kepulauan Indonesia. Jakarta: Salemba Teknik.
http://MAKALAH_EKOLOGI_HABITAT_TERESTRIAL.pdf diakses pada hari
Rabu, 05 April 2017 pukul 14.00 WITA

15

Anda mungkin juga menyukai