Anda di halaman 1dari 19

TUGAS II

PERENCANAAN TERPADU
“Laporan Perencanaan Penaganan Jalan di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua”

Dosen Pengampuh : Achmad Zultan M., S.T.,M.T.


Tanggal : 23 Februari 2018

Di susun oleh :

ULFA SARI (15.301010.004)


ABIGAIL GLORIA (15.301010.011)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
berkat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun tugas
Perencanaan Terpadu ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas ini adalah suatu referensi untuk mencapai pembelajaran di
jenjang perguruan tinggi sehingga tercapailah apa-apa yang diharapkan.
Penulis tidak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Achmad Zultan M., S.T., M.T. sebagai Dosen pembimbing mata kuliah
Perencanaan Terpadu yang telah meluangkan waktu memberikan tugas
dan akan memberikan nilai untuk penulis nantinya.
Di dalam menyusun tugas ini mungkin terdapat hal yang sedikit krusial
karena penulis dalam tahap mempelajari dan keterbatasan ilmu. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari
berbagai pihak demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Semoga tugas Perencanaan Terpadu ini bermanfaat bagi yang
membutuhkannya bagi semua pihak dan bagi si penulis.

Tarakan, 20 Februari 2018

PENULIS

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 2


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................1

KATA PENGANTAR ............................................................................2

DAFTAR ISI .........................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................4

1.1. Latar Belakang ..............................................................................4

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................7

1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................................8

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................9

2.1 Data Umum Proyek .......................................................................9

2.2 Lokasi Kegiatan ..............................................................................9

2.3 Organisasi Proyek .......................................................................10

2.5 Tenaga Ahli ...................................................................................11

2.5 Tenaga Pendukung ......................................................................11

2.6 Lingkup Pekerjaan Perencanaan..................................................12

2.7 Pelaporan .....................................................................................14

2.8 Dokumen Lelang ..........................................................................16

2.9 Presentasi.....................................................................................17

BAB III PENUTUP..............................................................................18

3.1 Kesimpulan ...................................................................................18

3.2 Saran ............................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................19

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 3


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Provinsi Papua yang terletak di bagian timur nusantara memiliki wilayah
daratan dan perairan yang bernilai strategis bagi pertahanan dan keamanan
Negara. Selain itu, potensi sumberdaya alam yang tersebar hampir di seluruh
wilayah provinsi ini berupa hasil hutan, bahan tambang dan energi, perikanan,
lahan pertanian yang luas, panorama alam serta nilai budaya yang beragam,
menjadikan provinsi Papua sebagai wilayah strategis bagi perekonomian negara
masa kini dan masa yang akan datang. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa
tingkat kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat asli Papua, tidak
sebanding dengan kekayaan alam yang dimiliki. Ada beberapa faktor yang
membentuk kompleksitas persoalan di provinsi Papua antara lain sumberdaya
manusia, kondisi geografis, keberpihakan dan perlindungan terhadap masyarakat
asli Papua, serta masih minimnya infrastruktur wilayah termasuk infrastruktur
jalan dan kualitasnya juga masih jauh dari yang diharapkan.
Dalam rangka penyelesaian persoalan infrastruktur jalan di provinsi Papua, maka
Pemerintah terus berupaya membangun ruas-ruas jalan baru dan meningkatkan
ruas-ruas jalan yang telah ada guna menghubungkan wilayah-wilayah kabupaten
yang ada. Beberapa ruas jalan di provinsi Papua dapat dilihat pada gambar 1-1
berikut.

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 4


Gambar 1-1. Peta Ruas Jalan Provinsi Papua hingga akhir tahun 2011

Kabupaten Sarmi merupakan kabupaten pemekaran dari kabupaten Jayapura


berdasarkan Undang-undang Nomor 26 tahun 2002 yang dikeluarkan pada
tanggal 11 Desember 2002. Selanjutnya pada tahun 2007 kabupaten Sarmi
dimekarkan menjadi 2 (dua) kabupaten, yaitu kabupaten Sarmi dan kabupaten
Mamberamo Raya. Setelah pemekaran wilayah hingga saat ini, luas wilayah
kabupaten Sarmi adalah 17.740 km² yang terdiri dari 10 (sepuluh) distrik yang
terbagi menjadi 2 (dua) kelurahan dan 84 (delapan puluh empat) kampung.
Wilayah Kabupaten Sarmi berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah
utara, kabupaten Jayapura di sebelah timur, kabupaten Mamberamo Raya di
sebelah barat, serta kabupaten Mamberamo Raya dan kabupaten Tolikara di
sebelah selatan. Sebagian besar penduduk Sarmi menggantungkan kebutuhan
hidup mereka pada kemurahan alam, hutan menyediakan kebutuhan mereka.
Sagu sebagai makanan pokok penduduk tumbuh subur di hampir semua wilayah
kabupaten ini. Potensi lahan yang tersedia untuk tanaman bahan pangan dan
hortikultura sedemikian luas. Pengembangan komoditas pertanian seperti padi,

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 5


palawija, dan sayuran masih dalam skala kecil untuk kebutuhan sendiri. Lahan
yang sudah diolah dan menghasilkan tanaman bahan pangan terdapat di Distrik
Bongo. Hanya di distrik ini padi sudah dapat dituai hasilnya. Demikian juga
produksi palawija Kabupaten Sarmi sebagian besar dihasilkan di Bonggo.
Komoditas wilayah ini yang berhasil menembus ke pasar luar daerah adalah
kakao dan kelapa dalam yang sudah dikeringkan dalam bentuk kopra. Komoditas
ini di kirim ke Surabaya dan Makassar. Kelapa tumbuh tidak hanya di daratan
Sarmi, tetapi juga disejumlah pulau di kawasan perairan Sarmi. Sarmi memang
menjadi satu satunya kabupaten di Papua yang memiliki potensi kelapa rakyat
sangat luas menyusul Kabupaten Biak Numfor. Meskipun kelapa ini sebagian
besar tumbuh secara alamiah di pesisir pantai, dan sungai-sungai, tumbuhan ini
terlihat sangat teratur dan terkesan seperti perkebunan luas. Potensi hutan
daerah ini juga sangat menjanjikan. Luas hutan produksi diperkirakan 54.000
hektar. Kabupaten ini sangat mengharapkan datangnya investor mengingat
potensi lahan pertanian, perkebunan, pertambangan dan kelautan yang masih
belum diolah. Diketahui bahwa di perut bumi Sarmi terdapat bijih besi yang jika
dieksploitasi mampu menghasilkan 60.000 ton pasir besi setiap bulannya.
Sementara itu, menurut survei dari Kanada di distrik Pantai Barat, Pantai Timur,
dan Mamberamo Hilir terdapat kandungan minyak bumi. Laut yang
bersinggungan dengan 6 dari 8 distrik di Sarmi juga menyimpan kekayaan
tersendiri. Wilayah sarmi memang terletak di pinggir pantai Samudera Pasifik dan
memiliki sejumlah sungai dan danau yang berpotensi menyimpan ikan dan
udang. Sebuah gudang pelabuhan pendaratan ikan dan pelabuhan utama
pendaratan ikan telah dibangun di Sarmi. Hal ini semakin membuka peluang
investasi di sektor perikanan (www.sarmikab.go.id, update Maret 2012).
Untuk menghubungkan ibukota kabupaten Sarmi dengan ibukota provinsi Papua
Pemerintah telah membangun jalan dengan panjang jalan 321 km. Ruas jalan
tersebut juga menghubungkan ibukota kabupaten Sarmi dengan ibukota
kabupaten Jayapura.

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 6


Gambar 1-2. Peta Ruas Jalan Jayapura – Sarmi

Jalan Jayapura-Sarmi sebagai prasarana transportasi memegang peranan


penting dalam perkembangan wilayah serta keberadaanya memiliki nilai yang
sangat strategis, khususnya sebagai urat nadi perekonomian masyarakat di
kabupaten Sarmi dan kabupaten Jayapura. Longsoran yang terjadi di beberapa
titik sepanjang jalan Jayapura-Sarmi merupakan salah satu faktor yang
mengancam keberlangsungan fungsi jalan tersebut. Longsoran tersebut pada
umumnya dipicu oleh faktor alam seperti curah hujan yang tinggi, kondisi geologi
yang rentan terhadap longsoran serta faktor non alamiah seperti aktivitas
penggalian di kaki lereng dan penebangan hutan. Dengan demikian perlu
dilakukan upaya upaya untuk menentukan metoda penanganan dan
penanggulangan yang efisien dan efektif agar fungsi jalan tetap terjaga
sebagaimana mestinya dan terus dapat digunakan oleh masyarakat dengan
aman.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai
berikut:

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 7


1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan teknis terhadap kegiatan pekerjaan
konstruksi di lapangan yang dilaksanakan oleh Penyedia jasa konstruksi
(kontraktor)?
2. Bagaimana cara Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi
oleh Penyedia jasa konstruksi di lapangan khususnya dalam melaksanakan
pekerjaan penanggulangan?

1.3 Maksud Dan Tujuan


Maksud pengadaan Penyedia jasa konsultasi pekerjaan Perencanaan
Penanganan Khusus Jalan Jayapura-Sarmi ini adalah sebagai sebagai berikut :
1. Membantu Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Papua, didalam melakukan perencanaan teknis terhadap kegiatan
pekerjaan konstruksi di lapangan yang dilaksanakan oleh Penyedia jasa
konstruksi (kontraktor), berhubung adanya keterbatasan tenaga Satuan Kerja
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Papua, baik dari segi
jumlah maupun dari segi kualitasnya;
2. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh Penyedia
jasa konstruksi di lapangan khususnya dalam melaksanakan pekerjaan
penanggulangan pada daerah yang berpotensi terjadi longsoran yang tersebar
pada ruas jalan Jayapura – Sarmi.

Adapun tujuan dari Perencanaan Penanganan Khusus Jalan Jayapura-Sarmi ini


adalah sebagai berikut :
1. Merencanakan upaya penanggulangan longsoran yang dapat dilakukan
dengan cepat, tepat, dan ekonomis sesuai dengan tipe dan karakteristik
longsoran selama umur rencana;
2. Tersedianya dokumen pelelangan beserta gambar rencana dan spesifikasi
teknis.

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 8


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data Umum Proyek


1. Pemberi Tugas : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA BALAI BESAR
PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X SATUAN KERJA NON
VERTIKAL TERTENTU (SNVT) PERENCANAAN DAN PENGAWASAN
JALAN NASIONAL PROVINSI PAPUA
2. Kegiatan : Penanganan Khusus Jalan Jayapura-Sarmi
3. Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran 2012
4. Konsultan Perencana : PT. SARANA BHUANA JAYA
5. Nomor Kontrak : HK.02.03/KH.JPR-SAR/P2JN-PUA/82/2012
6. Tanggal Kontrak : 09 Maret 2012
7. Nilai Kontrak :Rp. 993.000.000,- (Sembilan Ratus
Sembilan Puluh Tiga Juta Rupiah)
8. Nomor SPMK :IK.02.04/SPMK/KH.JPR-SAR/P2JN-
PUA/82/2012
9. Tanggal : 12 Maret 2012
10. Masa Layanan : 5 (Lima) Bulan
11. Tanggal Akhir Kegiatan : 08 Agustus 2012

2.2 Lokasi Kegiatan

Kegiatan Penanganan Khusus Jalan Jayapura – Sarmi ini dilakukan


pada ruas jalan Nimbokrang – Bonggo – Sarmi mulai dari KM 112
(Nimbontong) hingga KM 321 (Sarmi) dengan sasaran pada daerah-daerah
yang berpotensi longsor dan telah longsor. Adapun jumlah lokasi longsoran
yang telah diinventarisir sebanyak 7 (tujuh) lokasi, namum jumlah lokasi yang

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 9


akan ditangani sebanyak 3 (tiga) lokasi, yaitu titik longsoran pada KM 144+750
(T5), KM 146+700 (T6), dan KM 158+600 (T7).

Untuk mencapai lokasi kegiatan dapat menggunakan kendaraan beroda empat


maupun kendaraan beroda dua dengan waktu tempuh berkisar 7 – 8 jam dari
Kota Jayapura. Kondisi jalan sebagian besar sudah diaspal, dan sebagian lagi
berupa jalan perkerasan.

Penyebaran titik-titik longsoran yang telah diinventarisir dan titik-titik yang


menjadi sasaran untuk penyelidikan selanjutnya kemudian di desain
penanggulangannya dapat dilihat pada gambar 1-3.

Gambar 1-3. Peta Lokasi Kegiatan

2.3 Organisasi Pelaksana


Organisasi Pelaksana pekerjaan ini disusun berdasarkan keterlibatan
personil tenaga ahli dan personil lainnya dalam pekerjaan serta tanggung
jawabnya. Secara umum stuktur organisasi pelaksana pekerjaan merupakan
PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 10
pendelegasian tugas dan tanggung jawab sub pekerjaan pada masing-masing
tenaga ahli dan secara keseluruhan akan menjadi tanggung jawab Tim
Leader/Pemimpin Tim.
Sesuai dengan lingkup pekerjaan dan rencana kerja yang akan diuraikan
serta berpedoman kepada Kerangka Acuan Kerja, maka disusunlah kebutuhan
tenaga-tenaga Konsultan Perencana untuk pelaksanaan Penanganan Khusus
Jalan Jayapura – Sarmi. Struktur Organisasi palaksana pekerjaan Penanganan
Khusus Jalan Jayapura – Sarmi dapat dilihat pada gambar 1-4, adapun uraian
masing-masing sebagai berikut:

2.4 Tenaga Ahli


a. Team Leader, ditugaskan 1 (satu) orang selama 5 (lima) bulan;
b. Ahli Bidang Teknik Konstruksi Jalan Raya/Highway Engineer, ditugaskan 1
(satu) orang selama 4 (empat) bulan;
c. Ahli Bidang Teknik Geologi/Geology Engineer, ditugaskan 1 (satu) orang
selama 4 (empat) bulan;
d. Ahli Bidang Teknik Geodesi/Geodetic Engineer, ditugaskan 1 (satu) orang
selama 4 (empat) bulan;
e. Ahli Bidang Mekanika Tanah dan Bahan/Soil & Material Engineer,
ditugaskan 1 (dua) orang selama 4 (empat) bulan;
f. Ahli Bidang Cost Engineer Dokumen and Spec. Engineer, ditugaskan 1
(dua) orang selama 3 (tiga) bulan.

2.5 Tenaga Pendukung


Dalam rangka mendukung pelaksanaan pekerjaan, akan dilibatkan tenaga
pendukung yang terdiri dari:
a. Asisten Ahli Bidang Teknik Konstruksi Jalan Raya/Highway Engineer,
ditugaskan 1 (satu) orang selama 4 (empat) bulan;
b. Asisten Ahli Bidang Teknik Geologi/Geology Engineer, ditugaskan 1 (satu)
orang selama 3 (tiga) bulan;

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 11


c. Asisten Ahli Bidang Teknik Geodesi/Geodetic Engineer, ditugaskan 1 (satu)
orang selama 3 (tiga) bulan;
d. Asisten Ahli Bidang Mekanika Tanah dan Bahan/Soil and Material Engineer,
ditugaskan 1 (satu) orang selama 3 (tiga) bulan;
e. Asisten Cost. Engineer Doc. & Spec. Engineer, ditugaskan 1 (satu) orang
selama 3 (tiga) bulan;
f. Tenaga Surveyor, ditugaskan 2 (dua) orang selama 2 (dua) bulan;
g. Tenaga Draftman/Operator CAD ditugaskan 2 (dua) orang selama 2 (dua)
bulan;
h. Tenaga Administrasi 1 (satu orang selama 5 (lima) bulan;
i. Tenaga Operator Komputer 2 (dua) orang selama 5 (lima) bulan.

Gambar 1-4. Struktur Organisasi Pelaksana Kegiatan

2.6 Lingkup Pekerjaan Perencanaan


Lingkup kegiatan yang tercakup dalam pekerjaan perencanaan penanganan
khusus jalan Jayapura – Sarmi ini antara lain adalah :
a. Tahap Persiapan Perencanaan dan Survei Identifikasi Awal

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 12


Pengambilan data-data kondisi existing untuk mencatat semua kondisi
awal lokasi yang direncanakan meliputi kondisi badan jalan, fasilitas yang ada,
drainase, vegetasi, serta menginventarisir lokasi-lokasi yang telah longsor dan
berpotensi longsor yang tersebar pada ruas jalan.
1. Tujuan dari kegiatan persiapan dan survei identifikasi ini adalah :
Mempersiapkan dan mengumpulkan data awal yang akan digunakan
sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan penyelidikan pendahuluan
dan penyelidikan detail;
2. Menginventarisir dan mengidentifikasi lokasi-lokasi yang telah dan
berpotensi longsor;
3. Menetapkan prioritas lokasi longsor yang akan ditangani.

b. Tahap Pengumpulan Data Lapangan


Merupakan serangkaian kegiatan lapangan yang dilaksanakan pada
lokasi-lokasi prioritas penanganan longsor yang bertujuan untuk memperoleh
data dan informasi yang menggambarkan kondisi topografi, kondisi geologi,
sifat tanah dan/atau batuan, tipe dan karakteristik longsoran, dan parameter-
parameter lainnya yang diperlukan untuk perencanaan konstruksi
penanggulangan longsor.
Tahap pengumpulan data lapangan terdiri dari:
1. Penyelidikan pendahuluan;
Dimaksudkan untuk mendapatkan perian atau deskripsi umum daerah
longsoran yang mencakup luas daerah yang terlibat, jenis longsoran,
kedalaman bidang longsor, penyebab longsoran, dan keaktifannya.
Untuk dapat mencapai maksud tersebut dalam kegiatan penyelidikan
pendahuluan dilakukan pekerjaan-pekerjaan yang meliputi pemetaan
topografi, pemetaan geologi longsoran, pendugaan geofisika, survey
geohidrologi, penggalian sumur dan parit uji, dan pengamatan visual (ciri, jenis
longsoran dan penyebabnya).
2. Penyelidikan detail;

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 13


Dimaksudkan untuk mendapatkan perian terinci secara kuantitatif data
lapangan dan data laboratorium. Perian terinci meliputi hal-hal yang telah
tercakup dalam perian umum dilengkapi dengan parameter geoteknik seperti
kuat geser, permeabilitas, kandungan mineral, dan sifat fisik lainnya yang akan
digunakan dalam analisis dan pemilihan cara penanggulangan.
3. Penyelidikan tambahan;
Apabila hasil perian terinci dinilai masih kurang lengkap maka
diperlukan penyelidikan tambahan sesuai dengan keperluannya. Penyelidikan
tambahan tersebut meliputi pekerjaan lapangan dan pengujian di laboratorium.
Penyelidikan lapangan dapat terdiri dari pekerjaan pemboran disertai dengan
pengambilan contoh tanah, pengujian kekuatan geser tanah di lapangan,
pengujian kekuatan dukung tanah atau uji penembusan (SPT dan/atau
penyondiran), dan uji kelulusan air. Pengujian di laboratorium bertujuan untuk
mengidentifikasi dan mengetahui sifat teknisnya sesuai dengan acuan yang
sudah baku.

c. Tahap Perhitungan dan Perencanaan Teknis


1. Analisa data lapangan
2. Analisa faktor-faktor penyebab longsor
3. Perhitungan dan perencanaan konstruksi penanggulangan longsor

d. Tahap penyusunan rencana detail


1. Membuat gambar detail konstruksi
2. Membuat rincian volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya (RAB)
serta Menyusun dokumen perencanaan
3. Menyusun dokumen pelelangan

2.7 Pelaporan
Merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk merekam semua
kegiatan dan hasil yang telah diperoleh dalam kegiatan Perencanaan ini yang

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 14


diwujudkan dalam dokumen tertulis dan gambar. Sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja Perencanaan Penanganan Khusus Jalan Jayapura – Sarmi, maka
dokumen laporan kegiatan terdiri dari Laporan Pendahuluan, Laporan Antara,
Konsep Laporan Akhir, Laporan Akhir, dan Laporan Ringkasan Eksekutif.
a. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan pendahuluan merupakan apresiasi terhadap Kerangka
Acuan Kerja kegiatan yang antara lain meliputi latar belakang masalah,
maksud dan tujuan, data umum proyek, lokasi kegiatan, ruang lingkup
kegiatan, metode atau cara pendekatan, teknik dan prosedur
pengumpulan data serta analisis. Pada pelaporan pendahuluan ini
dicantumkan juga pentahapan pekerjaan, jadwal rencana kerja dan
organisasi pelaksanaan. Laporan ini dibuat dan diserahkan sebanyak 5
(lima) buku dan softcopy dalam bentuk CD.
b. Laporan Antara (Interim Report)
Laporan antara berisi hasil pengumpulan dan pengolahan data
lapangan serta rencana alternatif-alternatif perencanaan teknis yang
akan diajukan. Laporan antara dibuat dan diserahkan sebanyak 5 (lima)
buku dan softcopy dalam bentuk CD.
c. Konsep Laporan Akhir (Draft Final report)
Laporan ini berisi konsep detail desain yang rinci tentang
penanganan longsor berdasarkan alternatif-alternatif desain yang dipilih
dan telah disosialisasikan kepada Penyedia Jasa dan masyarakat.
Konsep laporan akhir dibuat dan diserahkan sebanyak 5 (lima) buku
dan softcopy dalam bentuk CD.
d. Laporan Akhir (Final Report)
Setelah Konsep Laporan Akhir selesai didiskusikan dan
memperoleh persetujuan dari Penyedia Jasa maka Konsultan
diwajibkan membuat Laporan Akhir (Final Report).
Dokumen Laporan Akhir berisi Laporan Perencanaan, Laporan Survey
Topografi, Laporan Penyelidikan Tanah, Laporan Survey Hidrologi,

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 15


Laporan Perkiraan Kuantitas dan Biaya, Dokumen Pelelangan, dan
Gambar Rencana.
Laporan Akhir dibuat dan diserahkan sebanyak 5 (lima) buku dan
softcopy dalam bentuk CD.
e. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
Ringkasan eksekutif dibuat dalam bahasa Indonesia yang isinya
menguraikan secara ringkas tentang pekerjaan perencanaan ini mulai
dari tahapan survey identifikasi, penyelidikan pendahuluan dan detail,
proses analisa, perencanaan teknis hingga kesimpulan dan saran.
Laporan ini dibuat dan diserahkan 5 (lima) buku dan softcopy dalam
bentuk CD.

2.8 Dokumen Lelang


Konsultan akan mempelajari/menggunakan spesifikasi Teknis standar yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Apabila dalam spesifikasi Teknis
yang tersedia tidak tercakup jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan maka
Konsultan akan menyiapkan Spesifikasi Khusus yang sesuai dengan pekerjaan.
Dokumen lelang terdiri dari :
1. Jilid Satu : Instruksi Kepada Peserta Lelang
2. Jilid Dua : Syarat-syarat Kontrak
3. Jilid Tiga : Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Khusus
4. Jilid Empat : Gambar Rencana dengan ukuran A3
5. Jilid Lima : Daftar Kuantitas dan Biaya

Dokumen tender sebagai salah satu hasil akhir dari perencanaan teknis perlu
dipersiapkan dengan betul untuk digunakan pada tender pengadaan jasa
kontraktor.
Adapun secara garis besar isi dokumen adalah sebagai berikut :
1. Instruksi Kepada Peserta Lelang Berisi antara lain :
 Instruksi Umum Kepada Perserta Lelang dan Lampirannya.

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 16


 Bentuk Surat Penawaran dan Lampirannya.
 Bentuk Surat Perjanjian (Kontrak).
 Contoh bentuk jaminan.
 Informasi pelengkap (jika ada).
2. Syarat Kontrak
Berisi antara lain :
 Syarat Umum Kontrak dan Syarat Khusus Kontrak
3. Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Khusus
Spesifikasi Umum dibuat dengan menyesuaikan jenis pekerjaan yang
akan dilelangkan. Dan Spesifikasi Khusus berisi tambahan spesifikasi
pekerjaan yang tidak terdapat pada Spesifikasi Umum.
4. Gambar Rencana
Memuat antara lain plan, profile, cross section, typical cross section,
gambar bangunan pelengkap, drainase, rambu jalan, marka jalan, gambar-
gambar detail, gambar struktur dan sebagainya.
5. Daftar Kuantitas
Memuat daftar kuantitas dan satuannya, berisi perkiraan kuantitas
masing-masing item pekerjaan.

2.7 Presentasi (Expose)


Selain membuat laporan kegiatan, Penyedia Jasa diwajibkan
memberikan penjelasan atau gambaran kepada Pengguna Jasa tentang
prestasi pekerjaan yang akan / telah dicapai melalui presentasi / expose
yang dilakukan sebanyak 3 (tiga) sesi , yaitu:
1. Sesi pertama dilaksanakan pada tahap pendahuluan pekerjaan
perencanaan;
2. Sesi kedua dilaksanakan pada tahap sejauh mana implementasi
perencanaan yang telah dilakukan;
3. Sesi ketiga dilaksanakan untuk menjelaskan hasil akhir dari pekerjaan.

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 17


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kegiatan Penanganan Khusus Jalan Jayapura – Sarmi ini
dilakukan pada ruas jalan Nimbokrang – Bonggo – Sarmi mulai dari KM
112 (Nimbontong) hingga KM 321 (Sarmi) dengan sasaran pada
daerah-daerah yang berpotensi longsor dan telah longsor. Adapun
Tahap pengumpulan data lapangan terdiri dari Penyelidikan
pendahuluan, Penyelidikan detail dan penyelidikan tambahan.

3.2 Saran
Longsoran tersebut pada umumnya dipicu oleh faktor alam
seperti curah hujan yang tinggi, kondisi geologi yang rentan terhadap
longsoran serta faktor non alamiah seperti aktivitas penggalian di kaki
lereng dan penebangan hutan. Dengan demikian perlu dilakukan upaya
upaya untuk menentukan metoda penanganan dan penanggulangan
yang efisien dan efektif agar fungsi jalan tetap terjaga sebagaimana
mestinya dan terus dapat digunakan oleh masyarakat dengan aman.

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 18


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Perencanaan Penanganan Jalan. Online:


http://ilmudasardanteknik.blogspot.co.id/2014/10/ContohLaporanPendah
uluanPerencanaanPenangananJalan.html . (Diakses pada tanggal 21
Februari 2018)

PERENCANAAN TERPADU |LAPORAN PERENCANAAN PENANGANAN JALAN 19

Anda mungkin juga menyukai