Anda di halaman 1dari 15

JURNAL HUTAN LESTARI (2021)

Vol. 9 (4): 584 – 598

IDENTIFIKASI JENIS POHON FAMILY DIPTEROCARPACEAE PADA


HUTAN RAWA GAMBUT DI KHDTK UNIVERSITAS TANJUNGPURA
KECAMATAN MANDOR KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

(Identification of Trees Species Family Dipterocarpaceae on Peat Swamp Forests in KHDTK


Tanjungpura University Mandor District Landak Regency West Borneo)

Simon Petrus, Togar Fernando Manurung, Siti Masitoh Kartikawati


Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Jln Imam Bonjol Pontianak 78124
Email : petrussimon244@gmail.com

Abstract
Dipterocarpaceae has the richest species on the island of Borneo, both in terms of wealth and
diversity of species. Family diversity of dipterocarpaceae was found in 268 species. The richness
of this species is spread across various forest types in Kalimantan, which vary widely in climatic
formations. Data on tree species diversity in peat swamp forest is still lacking, so the research
was conducted in the peat swamp forest in the UNTAN Special Purpose Forest Area (KHDTK)
to determine the types of trees with dipterocarp family in the peat swamp ecosystem. The method
used is the method of exploration and collection of flora which is carried out by roaming on the
transect line which can represent the vegetation in the area under study. Based on the results of
the research, there were 16 species found in the Dipterocarpaceae.
Keywords: Identification, Family Dipterocarpaceae, Tree Species and Peat Swamp Forests.

Abstrak
Dipterocarpaceae memiliki spesies terkaya di pulau Kalimantan, baik dari segi kekayaan maupun
keanekaragaman spesiesnya. Keanekaragaman famili dipterocarpaceae ditemukan pada 268
spesies. Kekayaan jenis ini tersebar di berbagai tipe hutan di Kalimantan yang sangat bervariasi
dalam formasi iklimnya. Data keanekaragaman jenis pohon di hutan rawa gambut masih kurang,
sehingga dilakukan penelitian di hutan rawa gambut di Kawasan Hutan Tujuan Khusus
(KHDTK) UNTAN untuk mengetahui jenis-jenis pohon yang famili dipterokarpa pada ekosistem
rawa gambut. Metode yang digunakan adalah metode eksplorasi dan koleksi flora yang dilakukan
dengan cara jelajah pada garis transek yang dapat mewakili vegetasi di daerah yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 16 spesies yang ditemukan pada Dipterocarpaceae.
Kata Kunci: Identifikasi, Family Dipterocarpaceae, Spesies Pohon dan Hutan Rawa Gambut.

PENDAHULUAN ditemukan di Indonesia. Jenis tumbuhan


Dipterocarpaceae merupakan salah famili dipterocarpaceae terdapat 9 marga
satu jenis pohon yang memiliki kualitas di Kalimantan antara lain Anisoptera,
kayu yang bagus, memiliki ketahanan yang Cotylelobium, Dipterocarpus,
kuat sehingga menjadi kelompok kayu Dryobalanops, Hopea, Parashorea,
perdagangan utama bagi bahan bangunan. Shorea, Vatica dan Upuna.
Family dipterocarpaceae merupakan Karakteristik family dipterocarpaceae
tingkat marga terbanyak di pulau umumnya memiliki pohon yang berukuran
Kalimantan dan Sumatera dari semua yang besar, berdamar, berbanir dan kulit batang

584
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (4): 584 – 598

bagian luar biasanya bersisik, beralur, dan mencakup daerah yang sangat luas di
mengelupas. Daun tunggal dengan tata dataran rendah Kalimantan dengan taksiran
letak daun berseling (alternate), tepi daun yang beragam antara 8% sampai 11%.
rata, tangkai daun membengkak dan Habitat ke arah kubah gambut sering
memiliki daun penumpu (stipula) disebut deep peat forest dengan
seringkali mudah rontok. Kelopak keanekaragaman vegetasi yang lebih
berjumlah 5 helai seringkali menyerupai rendah. Habitat lainnya terletak pada kubah
sayap, mahkota berjumlah 5 helai. gambut dan biasa disebut padang forest
Sebaran umum dipterocarpaceae di dengan keanekaragaman vegetasi yang
Indonesia antara lain marga Anisoptera sangat sedikit yaitu hanya terdiri atas
yang ditemukan pada wilayah Jawa, pohon-pohon yang berukuran kecil dengan
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku tingkat kerapatan yang rendah. Hutan
dan Irian. Marga Cotylelobium yang gambut dicirikan oleh keberadaan jenis-
ditemukan pada wilayah Sumatra dan jenis pohon yang khas pada family
Kalimantan. Marga Dipterocarpus yang dipterocarpaceae diantaranya Shorea
ditemukan pada wilayah Jawa, Sumatra, uliginosa, Shorea platycarpa, Shorea
Kalimantan, Bali dan Lombok. Marga albida, Dipterocarpus borneensis dan
Dryobalanops yang ditemukan pada Dryobalanops oblongifolia.
wilayah Sumatra dan Kalimantan. Marga Potensi kawasan KHDTK Universitas
Hopea yang ditemukan pada wilayah Jawa, Tanjungpura merupakan sumber plasma
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, nutfah untuk jenis-jenis vegetasi tipe hutan
Bali, Lombok dan Irian. Marga Parashorea rawa gambut, salah satu kawasan yang
yang ditemukan pada wilayah Sumatra dan memiliki potensi vegetasi yang sangat
Kalimantan. Marga Shorea yang tinggi khususnya jenis pohon family
ditemukan pada wilayah Jawa, Sumatra, dipterocarpaceae di ekosistem rawa
Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian. gambut.
Marga Vatica yang ditemukan pada Tujuan dari penelitian ini adalah
wilayah Jawa, Sumatra, Kalimantan, mengidentifikasi dan mendeskripsi jenis-
Sulawesi, Maluku dan Irian. Marga Upuna jenis pohon family dipterocarpaceae yang
yang ditemukan pada wilayah Kalimantan. ada di ekosistem rawa gambut di KHDTK
Hutan rawa gambut merupakan hutan Universitas Tanjungpura khususnya di
dengan lahan basah yang hampir selalu Kecamatan Mandor Kabupaten Landak.
tergenang yang biasanya terletak di tanggul Manfaat dari penelitian ini adalah
sungai. Hutan ini didominasi oleh tanah- dapat tersedianya data dan informasi
tanah yang berkembang dari tumpukan mengenai jenis-jenis pohon family
bahan organik, yang lebih dikenal sebagai dipterocarpaceae pada hutan rawa gambut
tanah gambut. Bentukan lahan yang khususnya di KHDTK Universitas
membentuk kubah biasanya terletak Tanjungpura. Sehingga dapat membantu
diantara dua sungai besar. Rawa gambut dalam pengelolaan hutan rawa gambut dari

585
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (4): 584 – 598

hasil data dan informasi mengenai Objek dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian ini juga sangat diperlukan pohon yang terdapat di lokasi penelitian
sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya, pada tipe hutan rawa gambut yang
bahwa jenis-jenis tumbuhan yang berada di berdiameter 10 cm keatas. Adapun alat dan
hutan rawa gambut sangat penting dalam bahan yang digunakan dalam penelitian ini
mempertahankan jenis flora serta adalah sebagai berikut: Peta lokasi
menambah catatan koleksi tumbuhan penelitian, kamera, kain hitam, phiband,
khususnya flora yang ada di hutan rawa plastik klip, GPS (Global Positioning
gambut. System), alat tulis menulis, peralatan
METODOLOGI pengumpulan spesimen (galah, parang dan
Penelitian ini dilaksanakan di KHDTK gunting stek), tally sheet dan Buku
Universitas Tanjungpura pada wilayah identifikasi atau referensi.
Kecamatan Mandor Kabupaten Landak HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan menggunakan metode eksplorasi Jenis tumbuhan family
dan koleksi flora yang dilakukan dengan dipterocarpaceae di Kawasan Hutan
cara jelajah yaitu menjelajahi setiap sudut Dengan Tujuan Khusus (KHDTK)
lokasi penelitian dimana ditemukan jenis Universitas Tanjungpura Kecamatan
pohon pada kawasan hutan yang diteliti Mandor Kabupaten Landak pada ekosistem
(Rugayah, 2004). Sampel tumbuhan untuk hutan rawa gambut ditemukan 16 jenis
herbarium diambil dari semua jenis pohon yang terdiri dari 6 genus yaitu: Shorea,
yang ditemukan pada lokasi penelitian dan Vatica, Hopea, Cotylelobium,
dilakukan hanya sekali untuk setiap jenis. Dipterocarpus dan Dryobalanops.
Tabel 1. Daftar Semua Jenis Tumbuhan family Dipterocarpaceae Yang Ditemukan
Pada Lokasi Penelitian (List of all plant species of the Dipterocarpaceae
family found at the research site).
No Family Spesies
1 Dipterocarpaceae Cotylelobium burckii (F.Heim.) F.Heim.
2 Dipterocarpaceae Dipterocarpus borneensis Slooten
3 Dipterocarpaceae Dryobalanops oblongifolia Dyer.
4 Dipterocarpaceae Hopea dryobalanoides Miq
5 Dipterocarpaceae Hopea semicuneata Symington
6 Dipterocarpaceae Shorea balangeran (Korth.) Burck.
7 Dipterocarpaceae Shorea beccariana Burck
8 Dipterocarpaceae Shorea hemsleyana (King) King ex Dyer
9 Dipterocarpaceae Shorea pachyphylla Ridl. & Symington
10 Dipterocarpaceae Shorea revoluta P.S.Ashton
11 Dipterocarpaceae Shorea stenoptera Burck
12 Dipterocarpaceae Shorea teysmanniana Dyer ex Brandis
13 Dipterocarpaceae Shorea uliginosa Foxw
14 Dipterocarpaceae Vatica mangachapoi Blanco
15 Dipterocarpaceae Vatica micrantha Slooten
16 Dipterocarpaceae Vatica sp

586
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (4): 584 – 598

Dari hasil penelitian yang telah Dyer, S. revoluta P.S.Ashton. 3 jenis


dilakukan, ditemukan Jenis tumbuhan tumbuhan yang masuk kedalam kategori
dipterocarpaceae berjumlah 16 jenis Endangered (EN) yaitu: C. burckii
yang terdiri dari 8 jenis Shorea, 3 jenis (F.Heim.) F.Heim., S. stenoptera Burck
Vatica, 2 Jenis Hopea, 1 jenis dan S. teysmanniana Dyer ex Brandis. 2
Cotylelobium, 1 jenis Dipterocarpus dan jenis tumbuhan yang masuk kedalam
1 jenis Dryobalanops. 7 jenis pohon kategori Vulnerable (VU) yaitu: S.
Endemik Kalimantan yaitu: C. burckii uliginosa Foxw dan V. mangachapoi
(F.Heim.) F.Heim., S. beccariana Burck, Blanco.
S. hemsleyana (King) King ex Dyer, S. Morfologi Tumbuhan (Daun, Batang,
pachyphylla Ridl. & Symington, S. Bunga dan Buah)
revoluta P.S.Ashton, S. stenoptera 1. Daun
Burck dan V. micrantha Slooten. Daun pada family dipterocarpaceae
Terdapat 9 jenis pohon ber famili memiliki karakteristik yang tampak
dipterocarpaceae yang memiliki status berbeda jika dibandingkan dengan
IUCN Red List antara lain: 4 jenis pohon family lainnya, adapun beberapa ciri
yang masuk kedalam kategori Critically khusus pada family dipterocarpaceae
Endangered (CR) yaitu: H. semicuneata adalah berdaun tunggal, tata daun
Symington, S. balangeran (Korth.) berseling, tepi daun rata dan
Burck., S. hemsleyana (King) King ex pembengkakkan pada tangkai daun.
Tabel 2. Morfologi Daun (Leaf Morphology)
Komposisi Pangkal Tepi Permukaan
Spesies Bentuk Daun Ujung Daun Tata Daun Tangkai Daun
Daun Daun Daun Daun
Membulat, Membulat,
Cotylelobium burckii Tunggal Oblong, Oval Rata Berseling Kasar Membengkak
Runcing Runcing
Dipterocarpus borneensis Tunggal Elliptic Meruncing Meruncing Rata Berseling Kasar Membengkak
Runcing,
Dryobalanops oblongifolia Tunggal Oblong Membulat Rata Berseling Kasar Membengkak
Tumpul
Hopea dryobalanoides Tunggal Ovate Meruncing Membulat Rata Berseling Halus Membengkak
Hopea semicuneata Tunggal Ovate Meruncing Membulat Rata Berseling Kasar Membengkak
Shorea balangeran Tunggal Lanceolate Meruncing Membulat Rata Berseling Kasar Membengkak
Shorea beccariana Tunggal Oblong Meruncing Membulat Rata Berseling Kasar Membengkak
Shorea hemsleyana Tunggal Oblong Meruncing Membulat Rata Berseling Kasar Membengkak
Meruncing,
Shorea pachyphylla Tunggal Oval, Elliptic Meruncing Rata Berseling Kasar Membengkak
Membulat
Elliptic, Tumpul,
Shorea revoluta Tunggal Meruncing Rata Berseling Kasar Membengkak
Lanceolate Membulat
Datar,
Shorea stenoptera Tunggal Oblong Meruncing Rata Berseling Kasar Membengkak
Membulat
Shorea teysmanniana Tunggal Elliptic Meruncing Meruncing Rata Berseling Halus Membengkak
Membuat,
Shorea uliginosa Tunggal Oblong Meruncing Rata Berseling Kasar Membengkak
Menjantung
Vatica mangachapoi Tunggal Lanceolate Meruncing Meruncing Rata Berseling Kasar Membengkak
Vatica micrantha Tunggal Lanceolate Meruncing Meruncing Rata Berseling Kasar Membengkak
Vatica sp Tunggal Oblanceolate Meruncing Meruncing Rata Berseling Kasar Membengkak

587
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (4): 584 – 598

Identifikasi jenis tumbuhan pohon pertulangan sekunder rapat, panjang


family dipterocarpaceae melalui pendek dan memiliki daun penumpu.
morfologi daun. Morfologi daun dari Morfologi daun dari genus Hopea sp
genus Shorea sp terdapat terdapat pembengkakan pada tangkai
pembengkakkan pada tangkai daun, daun, tata letak daun berseling,
tulang tersier rapat dan bertangga, tata pertulangan daun rapat dan ujung daun
letak daun berseling dan memiliki daun panjang, membulat di bagian ujung dan
penumpu. Morfologi daun dari genus memiliki daun penumpu. Morfologi
Cotylelobium sp terdapat pembengkakan daun dari genus Vatica sp terdapat
pada tangkai daun, tata letak daun pembengkakan pada tangkai daun, tata
berseling, tulang sekunder membentuk letak daun berseling, terdapat gland pada
intramarginal dan bagian tengah antara antara tulang sekunder bagian ujung dan
tulang sekunder terdapat anak tulang memiliki daun penumpu.
sekunder, daun lebih tebal, permukaan 2. Batang
daun lebih kasar dan memiliki daun Sifat umum family
penumpu. Morfologi daun dari genus Dipterocarpaceae antara lain pohon
Dipterocarpus sp terdapat berukuran besar atau kecil batang
pembengkakan pada tangkai daun, tata silindris dan banyak yang mencapai
letak daun berseling, daun ukuran sangat besar dengan tinggi bebas
bergelombang, antara tulang sekunder cabang 30 meter atau lebih, semua jenis
terdapat urat daun yang terputus dan dipterocarpaceae mengeluarkan damar
memiliki daun penumpu. Morfologi pada umumnya batang berbanir dan kulit
daun dari genus Dryobalanops sp luar biasanya bersisik atau beralur dan
terdapat pembengkakan pada tangkai seringkali mengelupas.
daun, tata letak daun berseling,

588
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (4): 584 – 598

Tabel 3. Morfologi Batang (Stem Morphology).


Kulit Batang Bagian Kulit Batang Bentuk Arsitektur
Spesies Damar Akar
Luar Bagian Dalam Batang Pohon
Cotylelobium burckii Retak dan mengelupas Kuning keputihan Silindris Berdamar Tunggang Roux
Dipterocarpus Pecah mengelupas dan
Orange Silindris Berdamar Tunggang Massart
borneensis berlenti sel
Dryobalanops Bersisik dan warna
Coklat muda Silindris Berdamar Tunggang Roux
oblongifolia coklat
Hopea
Kasar Kuning keputihan Silindris Berdamar Tunggang Roux
dryobalanoides
Hopea semicuneata Kasar Kuning keputihan Silindris Berdamar Tunggang Roux
Merekah tidak Putih keabu-
Shorea balangeran Silindris Berdamar Tunggang Roux
beraturan abuan
Shorea beccariana Kasar Coklat keorange Silindris Berdamar Tunggang Roux
Mengelupas tidak Kuning
Shorea hemsleyana Silindris Berdamar Tunggang Roux
beraturan kecoklatan
Kuning keabu-
Shorea pachyphylla Pecah tidak beraturan Silindris Berdamar Tunggang Roux
abuan
Kasar dan retak tidak Kuning keabu-
Shorea revoluta Silindris Berdamar Tunggang Roux
beraturan abuan
Kasar dan retak tidak
Shorea stenoptera Abu-abu Silindris Berdamar Tunggang Roux
beraturan
Shorea teysmanniana Mengelupas Orange Silindris Berdamar Tunggang Roux
Kuning
Shorea uliginosa Mengelupas Silindris Berdamar Tunggang Roux
kecoklatan
Bergelang setengah
Vatica mangachapoi Coklat tua Silindris Berdamar Tunggang Roux
lingkaran
Bergelang setengah
Vatica micrantha Coklat Silindris Berdamar Tunggang Roux
lingkaran
Bergelang setengah
Vatica sp Coklat Silindris Berdamar Tunggang Roux
lingkaran

Identifikasi jenis tumbuhan pohon Morfologi batang dari genus Hopea sp


family dipterocarpaceae melalui berdamar. Morfologi batang dari genus
morfologi batang. Morfologi batang dari Vatica sp berdamar, kasar dan bergelang
genus Shorea sp berdamar, kasar, pecah setengah lingkaran.
dan merekah tidak beraturan. Morfologi 3. Buah dan Bunga
batang dari genus Cotylelobium sp Bunga pada family dipterocarpaceae
berdamar, retak dan mengelupas. berkelamin dua (benang sari dan kepala
Morfologi batang dari genus putik) terletak di ujung ranting atau ketiak
Dipterocarpus sp berdamar, pecah daun, daun kelopak berjumlah 5 helai yang
mengelupas dan berlenti sel. Morfologi biasa disebut bersayap, buah pada
batang dari genus Dryobalanops sp umumnya beruang 3, kulit buah mengeras
berdamar, bersisik dan mengelupas. dengan bentuk buah bulat.

589
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (4): 584 – 598

Tabel 4. Morfologi Buah dan Bunga (Fruit and Flower Morphology).


Susunan Komposisi Komposisi
Spesies Bentuk Buah
Bunga Bunga Buah
Cotylelobium burckii Axillary Tunggal Tunggal Bulat
Dipterocarpus borneensis Axillary Tunggal Tunggal Bulat bersayap 5
Dryobalanops oblongifolia Axillary Tunggal Tunggal Bulat mengerucut
Hopea dryobalanoides Axillary Tunggal Tunggal Bulat bersayap 5
Hopea semicuneata Axillary Tunggal Tunggal Bulat bersayap 5
Shorea balangeran Axillary Tunggal *Tunggal Bulat bersayap 5
Shorea beccariana Axillary Tunggal Tunggal Bulat bersayap 5
Shorea hemsleyana Axillary Tunggal Tunggal Bulat bersayap 5
Shorea pachyphylla Axillary Tunggal *Tunggal Lonjong bersayap 5
Shorea revoluta Axillary Tunggal Tunggal Bulat bersayap 5
Shorea stenoptera Axillary *Tunggal Tunggal Lonjong bersayap 5
Shorea teysmanniana Axillary Tunggal Tunggal Bulat bersayap 5
Shorea uliginosa Axillary Tunggal Tunggal Bulat bersayap 5
Vatica mangachapoi Axillary Tunggal Tunggal Bulat bersayap 5
Vatica micrantha Axillary Tunggal Tunggal Bulat bersayap 5
Vatica sp Axillary Tunggal Tunggal Bulat bersayap 5
Keterangan: Bunga atau buah yang ditemukan secara langsung dengan lambang (*)
Identifikasi jenis tumbuhan pohon 2 ukuran lebih besar dan panjang).
family dipterocarpaceae melalui Morfologi buah dari genus Vatica sp
morfologi buah. Morfologi buah dari bulat bersayap 5 (3 ukuran lebih pendek,
genus Shorea sp bulat bersayap 5 (2 2 ukuran lebih besar dan panjang) dan
ukuran lebih kecil dan pendek, 3 ukuran menempel pada pangkal buah.
lebih besar dan panjang), biasanya Deskripsi Jenis Pohon Family
terdapat sayap yang memiliki ukuran Dipterocarpaceae sebagai berikut:
panjang yang sama dan nempel sampai Cotylelobium burckii (F.Heim.) F.Heim.
tepi buah. Morfologi buah dari genus Dipterocarpaceae
Cotylelobium sp bulat bersayap 5 (3 Pohon yang berukuran besar
ukuran lebih kecil dan pendek, 2 ukuran memiliki tinggi mencapai 35 m,
lebih besar dan panjang). Morfologi diameter 50 cm dan tidak berbanir.
buah dari genus Dipterocarpus sp bulat Batang coklat keputihan sampai
bersayap 5 (3 pendek membulat, 2 kecoklatan, kulit batang retak-retak
ukuran lebih besar panjang dan bentuk sampai mengelupas, kulit bagian dalam
buah membentuk segi empat). Morfologi kuning keputihan, beraroma resin, pohon
buah dari genus Dryobalanops sp tersebut juga mengeluarkan damar
berbentuk kerucut dan kelopak lebih berwarna putih kekuningan. Daun
pendek. Morfologi buah dari genus tunggal, berseling, daunnya tebal,
Hopea sp bulat dengan ukuran lebih permukaan bawah daun kekuningan dan
kecil, bersayap 5 (3 ukuran lebih pendek, kasar. Bentuk daun oblong sampai

590
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (4): 584 – 598

lanceolate berukuran 20 x 7 cm. Pangkal tulang sekunder berjumlah 11-15


daun membulat runcing, ujung daun pasang. Pembungaan pada ketiak daun
membulat runcing meruncing,tepian panjang mencapai 6 cm. Bunga
daun rata dengan sedikit melengkung berukuran 1 x 4 mm dan memiliki buah
kebawah. Tangkai daun pendek, kasar bersayap 5.
dan membengkak. Pertulangan Ekologi. Hutan rawa gambut, hutan
sekunder melekuk kebagian atas Kerangas dengan ketinggian mencapai
sehingga tulang sekunder hampir 500 m dpl.
membentuk intramarginal di dekat Penyebaran. Sumatera dan Kalimantan.
tepian daun. Nama Lokal. Keruing.
Ekologi. Umumnya hutan kerangas Dryobalanops oblongifolia Dyer.
tetapi ada juga dijumpai di hutan Dipterocarpaceae
gambut.
Pohon berukuran besar dengan
Penyebaran. Kalimantan. tinggi mencapai 45 m, diameter
Nama Lokal. Resak durian. mencapai 90 cm dan Memiliki banir
Dipterocarpus borneensis Slooten papan. Batang coklat kemerahan sampai
Dipterocarpaceae kekuningan, kulit batang pecah-pecah,
Pohon yang berukuran besar mengelupas seperti bersisik, kulit batang
mencapai tinggi 40 m, diameter bagian dalam berwarna coklat muda,
mencapai 75 cm dan memiliki banir beraroma resin dan mengeluarkan damar
papan. Batang sering dijumpai tidak saat diameter pohon besar. Daun tunggal
lurus, batang berwarna coklat keabu- berseling, tipis, beraroma resin apabila di
abuan, kulit batang tebal, mengelupas, remas, daun muda kemerahan atau
kulit batang bagian dalam berwarna coklat keunguan. Bentuk daun oblong
orange dengan aroma resin dan pecah- kadang lanceolate, ukuran daun 30 x 10
pecah. Stipula sering dijumpai berwarna cm. Pangkal daun membulat, tepi daun
merah dengan ukuran sekitar 1-4 cm. rata dan ujung daun runcing tumpul
Daun tunggal, berseling dan daun sekitar 2 cm. Pertulangan primer agak
ditutupi bulu halus. Bentuk daun elliptic. berwarna kekuningan, tulang sekunder
Ukuran daun 3-7 x 7-15 cm. Tangkai tersusun rapat dan rapi hampir ke tepi
daun terdapat lingkaran dan daun atau hampir membentuk veins
membengkak bagian ujung tangkai daun paralel dan tulang tersier hampir tidak
dan bagian bawah membulat. Pangkal kelihatan. Tangkai daun agak panjang,
daun meruncing, tepi bergelombang dan membengkak dan halus.
ujung daun meruncing pendek. Ekologi. Umumnya hutan dipterokarp
Pertulangan primer rata sedikit timbul campuran, Hutan rawa gambut.
di bagian atas permukaan daun bagian Penyebaran. Kalimantan
depan dan berwarna keemasan pada saat Nama Lokal. Kapur dan Kelansau.
tingkat semai dan pancang, sedangkan Hopea dryobalanoides Miq

591
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (4): 584 – 598

Dipterocarpaceae seperti garis lingkaran dan sering


Pohon berukuran besar dengan mengeluarkan damar yang berwarna
tinggi mencapai 40 m, diameter 70 cm putih kekuningan, kulit batang bagian
dan tidak memiliki banir. Batang coklat dalam berwarna putih kekuningan dan
coklat keabu-abuan, kulit batang kasar, beraroma resin. Daun tunggal berseling,
terdapat seperti garis lingkaran dan tipis, daun muda berwarna kekuningan
sering mengeluarkan damar yang di bawah permukaan. Bentuk daun
berwarna putih kekuningan, batang obovate, ukuran daun 4,5 x 1,5 cm.
bagian dalam berwarna kuning Pangkal daun membulat, tepi daun rata
keputihan dan beraroma resin. Daun dan ujung daun meruncing sekitar 1 cm.
tunggal berseling, tipis, bentuk daun Pertulangan primer agak berwarna
lebih kecil, daun muda berwarna kekuningan dan menonjol di bagian atas
kekuningan bagian permukaan bawah permukaan, tulang sekunder tersusun
dan melekuk di bagian atas permukaan. agak jarang dengan pertulangan bagian
Bentuk daun obovate, ukuran daun 4 x 2 pangkal daun berbentuk V, terdapat
cm. Pangkal daun tumpul, tepi daun rata domatia di bagian pangkal sampai
dan ujung daun meruncing sekitar 1 cm setengah bagian dari panjang daun dan
dan pangkal daun membulat. tulang tersier bertangga. Tangkai daun
Pertulangan primer agak berwarna pendek, membengkak dan halus.
kekuningan, tulang sekunder tersusun Ekologi. Umumnya di bagian Kerapah
agak jarang dengan pertulangannya dan Kerangas.
panjang pendek beraturan atau hampir Penyebaran. Kalimantan.
membentuk dryobalanoid dan tulang Nama Lokal. Merawan batu.
tersier hampir tidak kelihatan. Tangkai Shorea balangeran (Korth.) Burck.
daun pendek, membengkak, melekuk ke Dipterocarpaceae
atas dan halus. Pohon berukuran besar tinggi
Ekologi. Umumnya Hutan rawa gambut mencapai 40 m, diameter mencapai 80
dan Kerangas. cm dan tidak berbanir. Batang sering
Penyebaran. Peninsular Malaysia, mengeluarkan damar, kulit batang
Sumatera, Borneo (Sarawak, Sabah, merekah tidak beraturan dan sedikit
West-, South- and East-Kalimantan).
mengelupas, kulit batang berwarna
Nama Lokal. Merawan. coklat tua sampai coklat, kulit bagian
Hopea semicuneata Symington dalam berwarna putih keabu-abuan,
Dipterocarpaceae beraroma resin. Stipula meruncing.
Pohon berukuran besar dengan Daun tunggal berseling, tebal, bagian
tinggi mencapai 40 m, diameter bawah permukaan daun berwarna putih
mencapai 70 cm dan tidak memiliki kekuningan, pada saat anakan memiliki
banir. Batang coklat coklat keabu- kelihatan seperti terdapat domatia di
abuan, kulit batang kasar, terdapat tepian antara pertemuan tulang daun

592
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (4): 584 – 598

primer dan sekunder. Bentuk daun rapat seperti bertangga. Tangkai pendek
lanceolate kadang, ukuran daun 7-12 cm dengan ukuran 1 cm, kasar dan pecah-
pangkal daun membulat,ujung daun pecah.
meruncing dan tepi daunnya rata. Ekologi. Umumnya Kerangas dan
Pertulangan primer cekung pada sangat jarang dijumpai pada habitat lain.
permukaan atas, pertulangan sekunder Penyebarannya. Semenanjung
terdapat berjumlah 10-12 pasang dan Malaysia, Sumatera dan Kalimantan.
tulang tersier bentuk tangga Nama Lokal. Meranti batu.
(skalariform) rapat dan tidak terlalu Shorea hemsleyana (King) King ex
terlihat jelas. Pembungaan pada ketiak- Dyer
ketiak daun, bercabang-cabang dengan Dipterocarpaceae
banyak bunga, warna kekuningan Pohon berukuran besar dengan
dengan ukuran 10 mm. Buah sangat
tinggi mencapai 35 m, diameter
kecil berukuran 1-1,5 cm, memiliki 5 mencapai 90 cm. Banir berukuran
sayap berwarna merah. sedang dan tebal. Batang kasar. Kulit
Ekologi. Hutan rawa gambut dan luar berwarna coklat tua. Kulit dalam
Kerangas. ketebalannya dan warna coklat. Daun
Penyebaran. Sumatera dan Kalimantan dengan tangkai panjang, berbulu pendek
Nama Lokal. Kawi, Balangiran. atau panjang rapat berwarna coklat
Shorea beccariana Burck kekuningan. Daun berbentuk oval
Dipterocarpaceae sampai elliptic 10-21,5 x 4,8-8,9 cm.
Pohon yang berukuran besar, tinggi Ujung daun meruncing, pangkal daun
mencapai 40 meter dan diameter membulat, permukaan bawah daun
mencapai 70 cm. Tidak memiliki banir. kering berwarna coklat muda.
Batang coklat keabu-abuan, memiliki Pertulangan daun sekunder 14-18
kulit batang yang kasar, kulit bagian pasang, lurus pada awalnya, lalu
dalam kuning keputihan, aroma resin melengkung dekat tepi. Tulang daun
dan mengeluarkan damar kuning. tersier terlihat jelas, tegak lurus.
Stipula bentuk elliptic berukuran 4 x 5 Domatia ada. Daun penumpu lonjong
mm. Daun tunggal, berseling, memiliki atau bulat telur, berujung melancip.
daun bagian permukaan bawah daun Ukuran 14-22 x 6-8 mm. Bekas daun
halus. Bentuk daun oblong yang penumpu tidak membentuk cincin,
memiliki ukuran 15-30 x 7-15 cm. pendek, mendatar atau agak menaik.
Pangkal daun membulat dan datar, tepi Bunga besar. Mahkota bunga berwarna
daun rata dan ujung daun meruncing. merah. Benang sari 15. Kelopak buah
Tulang primer agak cekung, timbul di berbentuk kuping yang tidak lebih besar
bawah permukaan daun, tulang sekunder dari bijinya, sayap tidak sempurna. Biji
lurus dan bagian ujung cekung ke atas di ukuran 28-70 x 25-30 mm. Kayu gubal
tepian daun, dan tulang tersier tersusun

593
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (4): 584 – 598

berwarna kuning pucat. Damar berwarna diameter 90 cm dan berbanir pendek.


keputihan , lengket dan berbau resin. Batang coklat sampai coklat tua, kulit
Ekologi. Kerangas sampai Hutan rawa batang retak-retak, tidak mengelupas,
gambut. kulit bagian dalam berwarna kuning
Penyebaran. Kalimantan. keabu-abuan, beraroma resin, pohon
Nama Lokal. Meranti pasir. tersebut juga mengeluarkan damar
berwarna bening keputihan. Daun
Shorea pachyphylla Ridl. & Symington
tunggal berseling, daunnya tebal,
Dipterocarpaceae
berbulu, permukaan bawah daun
Pohon berukuran besar dengan
berwarna kuning keemasan pada daun
tinggi mencapai 30 m, diameter 110 cm
muda dan tidak kasar. Bentuk daun
dan memiliki banir papan. Batang coklat
elliptic sampai lanceolate berukuran 15
kemerahan, pecah pecah, bagian dalam
x 5 cm. Pangkal daun tumpul sampai
berwarna kuning keabu-abuan sampai
membulat, ujungnya meruncing, tepi
keputihan, beraroma resin, bekas stipula
daunnya rata dengan sedikit melengkung
horizontal seperti cincin. Stipula
kebagian bawah permukaan daun.
panjang mencapai 3 cm, meruncing dan
Tangkai daun panjang, kasar dan
agak kasar dan terkadang berpasir yang
membengkak. Pertulangan daun tersier
sangat halus. Daun tunggal berseling,
rapat (skalariform).
tebal dan mengkilap, bentuk daun oval
Ekologi. Umumnya hutan kerangas,
sampai elliptic, pangkal daun meruncing
tetapi ada juga dijumpai di hutan
membulat, ujung meruncing pendek dan
gambut.
tepi daunnya rata. Pertulangan
Penyebaran. Borneo.
primernya agak menonjol atau sedikit
Nama Lokal. Meranti.
timbul pada permukaan atas daun, tulang
sekunder melengkung di dekat tepi daun, Shorea stenoptera Burck
tulang tersier berbentuk tangga Dipterocarpaceae
(scalariform). Tangkai daun panjang Pohon berukuran besar tinggi
dan membengkak bagian atas sedangkan mencapai 40 meter, diameter mencapai
bagian bawahnya silindris. Buah bulat, 100 cm dan tidak berbanir. Batang
meruncing sedikit bagian ujung, ukuran sering mengeluarkan damar, kulit batang
2 x 3 cm. merekah tidak beraturan dan tidak
Ekologi. Hutan rawa gambut dan kadang mengelupas, kulit batang berwarna
di hutan Kerangas. coklat muda sampai coklat tua, kulit
Penyebaran. Borneo. bagian dalam berwarna abu-abu. Stipula
Nama Lokal. Mabang. meruncing. Daun tunggal berseling,
tebal, bagian bawah permukaan daun
Shorea revoluta P.S.Ashton
berwarna putih kekuningan. Bentuk
Dipterocarpaceae
daun oblong, ukuran 18 x 40 cm, dan
Pohon yang berukuran besar
tidak ada domatia, pangkal daun tumpul
memiliki tinggi mencapai 30 m,

594
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (4): 584 – 598

membulat, ujung daun meruncing. Tangkai daun membengkak dan


Pertulangan primer berwarna ukurannya 1-1,5 cm. Pembungaan
kekuningan, menonjol pada permukaan berterminal dan buah bersayap 5. 3 sayap
atas daun, pertulangan sekunder rapi, panjang dan 2 sayap lebih pendek.
berjumlah 12-19 pasang, agak menonjol Ekologi. Pada umumnya sering
dibagian bawah permukaan daun dan dijumpai pada hutan rawa gambut
tulang tersier bentuk tangga campuran.
(skalariform) rapat dan terlihat jelas. Penyebaran. Sumatera, Semenanjung
Pembungaan pada stipula bagian ujung Malaysia dan Kalimantan.
ranting daun, bergerombol, 1 tangkai Nama Lokal. Meranti Rawa.
bunga terdiri dari banyaknya bunga, Shorea uliginosa Foxw
warna putih kekuningan dengan ukuran Dipterocarpaceae
0,5 mm. Buah besar dengan ukuran 4-7
Pohon yang berukuran besar, tinggi
cm. mencapai 40 meter dan diameter
Ekologi. Hutan rawa gambut, Kerangas mencapai 90 cm. Memiliki banir papan
sampai dataran rendah dipterocarp yang besar. Batang coklat, memiliki
campuran kulit batang yang mengelupas, kulit
Penyebaran. Kalimantan. bagian dalam kuning kecoklatan, aroma
Nama Lokal. Tengkawang tungkul. resin dan mengeluarkan damar kuning.
Shorea teysmanniana Dyer ex Brandis Stipula bentuk elliptic berukuran 14 x 5
Dipterocarpaceae mm. Daun tunggal berseling, memiliki
Pohon berukuran besar dengan daun bagian permukaan bawah daun
tinggi mencapai 40 m, diameter kasar seperti berpasir. Bentuk daun
mencapai 100 cm dan berbanir. Batang elliptic sampai oblong yang memiliki
berwarna coklat kemerahan, pecah- ukuran 15-30 x 7-15 cm. Pangkalan
pecah sampai mengelupas, kasar, bagian membulat menjantung, tepi daun rata
dalam berwarna orange, memiliki resin dan ujung daun meruncing pendek.
dan beraroma resin. Stipula bulat telur Tulang primer agak cekung, tulang
sampai lonjong dengan ukuran 5 x 14 sekunder lurus dan bagian ujung
mm dan berwarna hijau kecoklatan. melengkung di tepian daun, dan tulang
Daun tunggal, berseling, bagian atas tersier tersusun rapat seperti bertangga.
mengkilat dan bagian bawah agak Ekologi. Umumnya hutan rawa gambut
keputihan. Bentuk daun elliptic, ukuran dan sangat jarang dijumpai pada habitat
3,5 x 7,5 cm, pangkal meruncing, tepi lain.
rata dan ujung daun meruncing. Penyebarannya. Semenanjung
Pertulangan primer cekung, tulang Malaysia, Sumatera dan Kalimantan.
sekunder cekung keatas dengan jumlah Nama Lokal. Meranti batu, Meranti
8-10 pasang, memiliki domatia dan buaya dan Meranti rawa.
pertulangan tersier scalariform. Vatica mangachapoi Blanco

595
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (4): 584 – 598

Dipterocarpaceae tunggal, berseling, bentuk daun


Pohon berukuran besar tinggi Lanceolate, ukuran 9-21 cm dan
mencapai 35 m, diameter mencapai 50 memiliki gland bagian ujung tulang
cm dan tidak berbanir. Batang berwarna sekunder. Pangkal daun meruncing, tepi
putih keabu-abuan, terdapat garis rata dan ujung daun meruncing.
setengah lingkaran di setiap batang Pertulangan primer timbul ke bawah
utama, kulit bagian dalam berwarna permukaan daun, tulang sekunder
coklat kemerahan sampai coklat tua, cekung keatas, jumlah 10-12 pasang dan
memiliki damar berwarna bening seperti tulang tersier bertangga. Tangkai daun
kristal dan beraroma resin. Daun tunggal membengkak dan memiliki daun
berseling, memiliki stipula pendek, penumpu 12x35 mm, lancip sampai
meruncing, berwarna oranye, bentuk membentuk bulan sabit.
daun lanceolate, ukuran daun 7 x 26 cm. Ekologi. Rawa gambut, Kerangas
Pangkal daun meruncing, tepi rata, ujung sampai Dataran rendah dipterocarp
daun meruncing agak panjang terkadang campuran.
tumpul, bagian permukaan bawah daun Penyebaran. Borneo.
berwarna kuning keemasan sampai Nama Lokal. Resak.
kuning kehijauan. Pertulangan primer Vatica sp
berwarna oranye sampai hijau muda, Dipterocarpaceae
timbul di bagian permukaan bawah
Pohon berukuran besar tinggi
daun, tulang sekunder berjumlah 18-24 mencapai 35 m, diameter mencapai 50
pasang, memiliki gland yang hampir cm dan tidak berbanir. Batang berwarna
tidak kelihatan dan tulang tersier coklat keabu-abuan, terdapat garis
bertangga. Tangkai daun panjang, setengah lingkaran di setiap batang
membengkak, berbulu halus, panjang 1- utama, kulit bagian dalam berwarna
2 cm dan berwarna oranye. coklat, memiliki damar berwarna bening
Ekologi. Rawa gambut, Kerangas. seperti kristal. Daun tunggal berseling,
Penyebaran. Sumatera dan memiliki stipula pendek berwarna
Kalimantan. oranye, bentuk daun pada saat
Nama Lokal. Resak. permudaan lanceolate sampai obovate,
Vatica micrantha Slooten pada saat besar membentuk
Dipterocarpaceae oblanceolate, oblong sampai elliptic dan
Pohon besar tinggi mencapai 40 m, ukuran daun 7-17 cm. Pangkal daun
diameter mencapai 70 cm dan memiliki meruncing, tepi rata, ujung daun
banir pendek mencapai 1,5 m. Batang meruncing, bagian permukaan bawah
kasar sampai mengelupas, warna merah daun berwarna kuning keemasan sampai
sampai coklat kemerahan bergelang, kuning kehijauan. Pertulangan primer
kulit bagian dalam berwarna coklat dan berwarna oranye sampai hijau muda,
memiliki resin seperti kristal. Daun timbul di bagian permukaan bawah

596
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (4): 584 – 598

daun, tulang sekunder berjumlah 8-12 yang tumbuh di suatu kawasan melalui
pasang, memiliki gland yang hampir pohon family dipterocarpaceae seperti:
tidak kelihatan dan tulang tersier meranti rawa (S. teysmanniana Dyer ex
bertangga. Tangkai daun panjang, Brandis), mabang (S. pachyphylla Ridl.
membengkak, berbulu halus dan panjang & Symington), kapur (D. oblongifolia
1-1,5 cm. Dyer.). Jenis-jenis tersebut merupakan
Ekologi. Rawa gambut Kerangas sampai jenis-jenis yang khas dari tipe hutan
perbukitan. gambut pada umumnya.
Penyebaran. Sumatera dan Kalimantan. UCAPAN TERIMA KASIH/
Nama Lokal. Resak. ACKNOWLEDGEMENT
KESIMPULAN Penulis mengucapkan terimakasih
Jenis pohon family sebesar-besarnya kepada Kepala Desa
dipterocarpaceae yang ditemukan pada Mandor yang telah memberikan izin
lokasi penelitian adalah 16 spesies. Dari kepada penulis untuk melakukan
16 jenis pohon yang ditemukan terdapat penelitian di KHDTK UNTAN, Fakultas
7 jenis pohon yang Endemik Kalimantan Kehutanan Universitas Tanjungpura
yaitu: C. burckii (F.Heim.) F.Heim., S. yang telah memberikan tempat untuk
beccariana Burck, S. hemsleyana (King) penulis untuk melakukan penelitian di
King ex Dyer, S. pachyphylla Ridl. & KHDTK Universitas Tanjungpura.
Symington, S. revoluta P.S.Ashton, S. DAFTAR PUSTAKA
stenoptera Burck, V. micrantha Slooten, Alikodra, H. 1990. Erosi
dan 4 jenis pohon yang masuk kedalam Keanekaragaman Jenis. Rineka
kategori IUCN Red List antara lain: 4 Cipta. Jakarta
jenis tumbuhan yang masuk kedalam Ambriansyah. 2010. Teknik pengenalan
kategori Critically Endangered (CR) jenis dan Pembuatan Herbarium.
yaitu: H. semicuneata Symington, S. Samboja. Kalimantan Timur.
balangeran (Korth.) Burck., S. Ashton P.S. 1982. Dipterocarpaceae. Fl.
hemsleyana (King) King ex Dyer, S. Mal. Ser. I. 9:237-552.
revoluta P.S.Ashton. 3 jenis tumbuhan Faridah H.I, Khamis S, Aziz H.K. Peat
yang masuk kedalam kategori Swamp Flora of Peninsular
Endangered (EN) yaitu: C. burckii Malaysia. PSF Technical Series
(F.Heim.) F.Heim., S. stenoptera Burck No. 3. Forest Research Institute
Malaysia. Malaysia.
dan S. teysmanniana Dyer ex Brandis.
Vulnerable (VU) yaitu: S. uliginosa Giesen W. 1987. Danau Sentarum
Foxw dan V. mangachapoi Blanco. Jenis Wildlife Reserve. Inventory,
Ecology and Management
pohon yang dapat dijadikan ciri khas
Guidelines. WWF/PHPA. Bogor.
untuk mengenal ekosistem atau hutan Indonesia.
rawa gambut antara lain adalah: Hutan
Istomo. 2002. Pengenalan Jenis
gambut dapat mencirikan dari vegetasi
Tumbuhan Di Hutan Rawa

597
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (4): 584 – 598

Gambut. Fakultas Kehutanan IPB. Samboja. 2015. Jenis-Jenis Pohon


Bogor. Endemik Kalimantan. Balai
Penelitian Teknologi Konservasi
Longman, K.A., Jenik, J. 1987. Tropical
Sumber Daya Alam
Forest and its Environment.
London : Longman Group Samingan T. 1982. Dendrologi. Fakultas
Limited-pp.31-83. Kehutanan IPB. Bogor.
MacKinnon K, Hatta G, Halim H, Sutarno, H., Soedarsono, R. 1997.
Mangalik A. 2000.Ekologi Latihan Mengenal Pohon Hutan
Kalimantan. Prenhallindo. Jakarta. (Kunci Identifikasi dan Fakta
jenis). Bogor: Yayasan Prosea.hlm
Onrizal. 2010. Pembuatan Herbarium
9.
dan Pengenalan Jenis Pohon.
Valentina N. 2011. Ekosistem Hutan
Putra, C. A. S., S. Manuri, Heriyanto dan
Rawa Gambut. Universitas Gadjah
C. Sibagariang. 2011. Pohon-
Mada. Jogjakarta.
Pohon Hutan Alam
Van Steenis C.G.G.J. 1947. Flora.
Rawa Gambut Merang. Merang REDD
Suryowinoto M. Penerjemah:
Pilot Project, German
Suryowinoto M. editor; Jakarta:
Internasional Cooperation-GIZ.
PT Pradnya Paramita. Terjemahan
Palembang
dari: Flora
Rugayah, Elizabeth A. Widjaja,
Van Steenis C.G.G.J. 1983. Flora
Praptiwi. Pedoman pengumpulan
Malesiana. Vol 9. The Hague.
data Keanekaragaman Flora. Puslit
Netherlands: Martinus Nijhoff
Biologi – LIPI, 2004.
Publishers.
Rugayah, Retnowati A, Windadri F.I. &
Whitmore T.C. 1984. Tropical Rain
Hidayat. 2004. Pengumpulan Data
Forests of the Far East. (2nd ed).
Taksonomi. Dalam Rugayah,
Clarendon Press. Oxford.
Elizabeth A, Widjaja, Praptiwi.
Pedoman Pengumpulan Data Zainuddin. 2008. Pengantar Ekologi,
Keanekaragaman Flora. Pusat Penerbit Remadja Karya.
Penelitian Biologi – LIPI. Bogor. Bandung.

598

Anda mungkin juga menyukai