Disusun oleh:
Kasa Nova Turnip (170602005)
Annisa Mauliza (170602006)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAMUDRA
BAB 1 PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan Negara yang sebagian wilayahnya berupa hutan. Hutan
adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang berisi sumberdaya alam hayati yang
didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dan yang lainnya tidak
dapat dipisahkan.Hutan secara umum dikenal sebagai suatu sumberdaya yang sangat unik, yang
member manfaat sangat beragam bagi kehidupan baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Tumbuhan epifit merupakan bagian signifikan dari seluruh jenis tumbuhan yang dapat dijumpai
di hutan tropis. Epifit merupakan salah satu kelompok tumbuhan penyusun komunitas hutan,
jenisnya sangat beranekaragam mulai dari algae, lumut, jamur, paku-pakuan, anggrek hingga
tumbuhan berkayu.
Menurut Polunin (1994) bahwa tumbuhan paku yang sering digunakan sebagai tanaman
hias adalah family Licopodiinae karena tumbuhan suka panas, serta tumbuhan paku yang sering
digunakan dalam pembuatan karangan bunga adalah paku kawat (Lycopodium sp.).
Helminthostachyszeylanica merupakan salah satu tumbuhan paku yang telah lama digunakan
oleh masyarakat sebagai obat tradisional (Fitryadan Anwar, 2009).
Sehubungan dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian yang berjudul Identifikasi
Tumbuhan Paku-pakuan di Gampong Meurandeh Dayah, kecamatan Langsa Sebagai Sumber
Belajar Biologi. Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
jenis-jenis tumbuhan paku-pakuan di Gampong Meurandeh Dayah, kecamatan Langsa.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
Adapun waktu penilitian ini dilakukan dari November 2019 di Gampong Meurandeh
Dayah, kecamatan Langsa.
Metode penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kertas koran,dan plastik beras
Positioning System (GPS), loope kecil, kamera, label gantung, alat tulis, spidol permanen,
selotip, dan buku identifikasi.Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2019 di Gampong
Meurandeh Dayah, kecamatan Langsa. Pengambilan data dilakuan dengan metode ekspolarasi
atau jelajah, artinya peneliti menjelajahi setiap sudut suatu lokasi. Penelitian ini bersifat
eksploratif, yaitu dengan mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi jenis tumbuhan paku
yang dijumpai dalam jalur pengamatan. Jalur pengamatan mengikuti jalur jalan atau track yang
sudah ada. Data yang dicatat terdiri atas nama jenis, bentuk pertumbuhan, ciri dan ukuran
morfologi tumbuhan, bentuk, ukuran dan letak sorus, lokasi tempat tumbuh, serta potensi
pemanfaatan oleh masyarakat setempat.
3.1 Hasil
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat 8 spesies yang ditemukan dilokasi
penelitian yang terdiri dari 6 famili dan 4 ordo. Spesies yang ditemukan di lokasi penelitian
didominasi oleh spesies dari ordo Polipodiales yakni sebanyak spesies, sedangkan spesies
lainnya dari ordo Cyatheales. Ordo Polipodiales lebih banyak ditemukan pada lokasi penelitian
sebab kondisi lingkungan pada lokasi penelitian sangat sesuai bagi kelangsungan hidup spesies
tersebut
a. Cycas cirinalis
Pakis haji adalah sebuah tanaman hias yang tidak membutuhkan sinar matahari dalam
jumlah yang sangat banyak. Maka dari itu, tanaman ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai
sebuah tanaman indoor. Berikut adalah beberapa karakteristik dari tanaman ini, yaitu diantaranya
adalah :Termasuk kedalam tumbuhan biji terbuka yang memiliki bentuk seperti pohon kelapa.
Memilki daun yang terbuka dengan tulang daun yang sejajar. Pada daun yang masih muda akan
menggulung seperti tanaman paku. Memiliki batang yang bulat dan tidak bercabang. Susunan
anak daunnya berpasang-pasangan. Sebuah tanaman yang memiliki akar tunggang. Klorofil yang
terdapat didalam tanaman ini tidak ada di Kloroplas, melainkan tersebar kesemua bagian
sitoplasma. Mempunyai sebuah pigmen fikosianin. Pada tumbuhan Cycas jantan memiliki
sebuah runjung yang berukuran lebih besar diabndingkan dengan betinanya, yang tumbuh dari
ujung batang.
Kingdom : Plantae
Divisi : Cycadophyta
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Family : Cycadaceae
Genus : Cycas
b. Asplenium nindus
Divisi : Pteridophyta
Class : Polipodiopsida
Ordo : Polypodiales
Family : Aspleniaceae
Genus : Asplenium
Spesies : A. Nidus
c. Pteredium aqualium
Tanaman paku Pteredium aqualium mempunyai ciri khusus sehingga mudah untuk
mengenali tumbuhan yang satu ini. Selain bentuk daun serta batangnya. Untuk lebih lengkapnya
mengenai ciri-ciri tumbuhan paku bisa dilihat di bawah ini. Berbeda dengan lumut, tumbuhan
paku mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu tumbuhan ini termasuk ke dalam
jenis kormophyta berspora Setiap bagian tanaman seperti batang, daun, dan akar sudah
mempunyai pembuluh angkut yakni xilem yang berfungsi untuk mengedarkan hasil fotosintesis
ke seluruh bagian tumbuhan. Proses perkembangbiakannya melalui dua proses yakni fase
sporofit (menghasilkan spora) dan fase gametofit (menghasilkan sel kelamin). Berdasarkan
fungsinya daun paku terbagi menjadi dua, yakni daun tropofil (untuk fotosintesis) dan daun
sporofil (proses pembentukan spora). Berdasarkan bentuk daunnya, tumbuhan ini dibagi menjadi
dua yakni daun kecil dan daun ukuran besar. Habitat tumbuh tumbuhan paku berada di darat, ada
di perairan ada juga yang menempel pada kayu lapukKetika masih muda biasanya tumbuhan
paku menggulung dan bersisik. Tumbuhan paku mempunyai klorofil sehingga cara hidupnya
dengan cara fotoautotrof
Klasifikasi
Kingdom : plantae
Divisi :thraceophyta
Kelas :popypoidopsida
Ordo : polypodales
Family : Dennstaedtiineae
Genus : Pteredium
Kingdom : plantae
Divisi :pteredophyta
Kelas :pteridopopsida
Ordo : polypodales
Family : lomoriasidopceae
Genus : Neprolepis
Suplir adalah tumbuhan paku populer untuk penghias ruang atau taman yang termasuk
dalam marga Adiantum, yang tergolong dalam anaksuku Vittarioideae, suku Pteridaceae . Suplir
memperbanyak diri secara generatif dengan spora yang terletak pada bagian tepi sisi
bawah daun yang sudah dewasa. Suplir memiliki penampilan yang khas, yang membuatnya
mudah dibedakan dari jenis paku-pakuan lain. Daunnya tidak berbentuk memanjang, tetapi
cenderung membulat. Spora terlindungi oleh sporangium yang dilindungi oleh indusium.
Kumpulan indusia (sorus) berada di sisi bawah daun pada bagian tepi yang agak terlindung oleh
lipatan daun. Tangkai entalnya khas karena berwarna hitam dan mengkilap, kadang-kadang
bersisik halus ketika dewasa. Sebagaimana paku-pakuan lain, daun tumbuh dari rimpang dalam
bentuk melingkar ke dalam (bahasa Jawa: mlungker) seperti tangkai biola (disebut circinate
vernation) dan perlahan-lahan membuka. Akarnya serabut dan tumbuh dari rimpang.
Kingdom :plantae
Divisi :pteredophyta
Kelas :filicenae
Ordo :polypodales
Family :polypodiceae
Genus : adiantum
Divisi :pteridophyta
Kelas :pteridopsida
Ordo :athyriales
Family : athyriceae
Genus : diplazium
Spesies : D.esculentum
g. pteris vitta
Pteris vittata termasuk paku tanah yaitu paku-pakuan yang hidup di tanah, tembok, dan
tebing terjal. Jenis paku ini menyukai kelembapan. Rimpangnya menjalar pada pemukaan batuan
dan akar-akarnya masuk ke celah-celah batu. Pteris vittata merupakan paku jenis herba,
memiliki daun majemuk menyirip, tepi daunya rata. Bentuk daunya memanjang, berukuran ±3,5
cm, daun Pteris sp. tergolong anisofil yaitu daunya terdiri dari dua ukuran yaitu yang satu lebih
besar dari yang lainnya (Moertolo, 2004). Daun muda menggulung dan akan membuka jika
telah dewasa. Batang Pteris vittata berbentuk bulat beralur secara longitudinal, beruas-ruas
panjang dan kaku, permukaan pada batangnya halus. Pada batangnya tidak di terdapat rambut.
Warna batang Pteris vittata hijau kecoklatan. Letak akar Pteris vittata yaitu pada pangkal
rimpang yang tegak dan bentuk akarnya tipis, kasar, dan warnanya coklat tua. Permukaan bawah
daun Pteris vittata terdapat sori (bentuk tunggal dari sorus), setiap sorus berisi kelompok
sporangia (penghasil spora).
Kingdom : Plantae
Divisi : Pterydophyta
Kelas : Filicopsida
Ordo : Polipodiales
Famili : Pteridaceace
Genus : Pteris
Spesies : Pteris vittata
4.1 kesimpulan
4.2 Saran
Tumbuhan paku memiliki potensi pemanfaatan yang cukup baik untuk dikembangkan
lebih lanjut sebagai bahan obat, bahan makanan dan tanaman hias sehingga perlu dilakukan
kegiatan eksplorasi pada bagian lain dari kawasan Kawasan Gampong Meurandeh Dayah,
kecamatan Langsa. untuk melengkapi data keanekaragaman jenis tumbuhan khususnya
tumbuhan paku yang terdapat didalamnya
DAFTAR PUSTAKA
Fitrya dan Anwar, L.2009. Uji Aktivitas Anti kanker Secara In Vitro dengan Sel Murine
P-388 Senyawa Flavonoid dari Fraksi Etilasetat Akar Tumbuhan Tunjuk Langit (Helmyn
thostachis Zeylanica (Linn) Hook). Jurnal Penelitian Sains. 12(1): 1-4.
Van C.G.G.J., dan Steenis.2013. Flora, untuk sekolah di Indonesia. Jakarta: PT Balai
Pustaka (Persero).
Asbar. 2004. Jenis Paku-pakuan (Pteridophyta) di Sekitar Air Terjun Tirta Rimba Hutan
Wana Osena Desa Sumber Sari Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan. Skripsi.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Haluoleo. Kendari (Tidak
diterbitkan).
As, M. 2005. Keanekaragaman dan Potensi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Hutan
Desa Lampeapi Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawi. Skripsi. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Haluoleo. Kendari (Tidak
diterbitkan).
BKSDA Sulut. 2005. Rencana Pengelolaan Cagar Alam Gunung Ambang Propinsi
Sulawesi Utara. Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara. Manado.