Anda di halaman 1dari 6

ACARA II

MENGENAL SIFAT – SIFAT TUMBUHAN

THALLOPHYTA DAN TRACHEOPHYTA

I. LATAR BELAKANG

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak, baik flora


maupun fauna. Beragamnya mahkluk hidup yang ada di bumi ini yang ditunjukkan
dengan adanya variasi bentuk, penampilan serta ciri-ciri yang lainnya, maka
mendorong diperlukannya suatu cara untuk mengelompokkan mahkluk hidup agar
mudah dipelajari dan dipahami. Proses pengelompokan tumbuhan dalam tingkat-
tingkat kesatuan kelasnya yang sesuai dan secara ideal dinamakan klasifikasi.

Tumbuhan tingkat rendah dikelompokkan menjadi beberapa Divisi, yaitu:


Thallophyta (tumbuhan talus), Bryophyta (tumbuhan lumut), dan Pteridophyta
(tumbuhan paku). Setiap divisi terbagi beberapa anak divisi, kelas, bangsa, famili
dan spesies. Begitu pula pada divisi Thallophyta yang khususnya akan dibahas
dalam laporan ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Thallophyta merupakan tumbuhan tanpa akar, batang dan daun yang sejati. Tubuh
tumbuhan thallophyta ini tidak terdeferensiasi dalam fungsi, jaringan pembuluh tidak
terdapat, sel kelamin ( gamet ) hanya diliputi oleh dinding sel. Ganggang termasuk
golongan tumbuhan berklorofil dengan jaringan tubuh yang secara relative tidak
terdeferensiasi. Tubuh ganggang secara keseluruhan disebut talus, istilah ini juga
digunakan walaupun tumbuhan ini hanya bersel tunggal.
Tracheophyta ( Tumbuhan berpembuluh ) merupakan dengan struktur utama yang
berumur panjang yang berupa vegetasi saprofit. Tumbuhan dengan jaringan
pembuluh khusus ( xylem dan phloem ) Arkegonia ( alat perkembangbiakan yang
menghasilkan gamet betina ) biasanya ada ( kecuali pada Angiospermae).

III. TUJUAN PRAKTIKUM

Mengenal sifat – sifat umum dari tumbuhan devisi thallophyta dan tracheophyta.

IV. BAHAN DAN ALAT


Bahan : - spirogyra
- Euglena ( air kolam yang kehijau – hijauan )
- Marsilea crenata ( paku semanggi )
- Adiatum cuneatum ( paku suplir )
- Cycas rumphii ( pakis haji )

Alat : - Mikroskop

V. CARA KERJA
1. Specimen 1. Spirogyra
Ambil satu filament dari tumbuhan spirogyra, letakkan pada gelas benda, tetesi
dengan air kemudian tutup dengan gelas penutup. Amati dibawah mikroskop
kemudian gambarlah dan tulis sistematikanya.
2. Specimen 2. Euglena
Ambil 1 tetes air kolam dan teteskan pada gelas benda kemudian tutuplah. Amati
dibawah mikroskop kemudian gambarlah dan tulis sistematikanya.
3. Specimen 3. Marsilea crenata
Ambil tubuh tumbuhan Marsilea crenata ini yang merupakan paku air ( aguatik ).
Gamarlah dan tulis sistematikanya.
4. Specimen 4. Adiantum cuneatum
Amati tumbuhan Adiantum cuneatum yang merupakan paku darat ( terrestrial .
5. Specimen 5. Cycas rumphii
Amati daun dan sperofil betinma dari cycas rumphii. Gambarlah dan buat
diskripsi daun dan gambarkan sperofil betina dan penampang bujur biji yang
terdapat pada spereofil tersebut.

VI. PEMBAHASAN

1. Spesimen Spirogyra
Spirogyra adalah ganggang hijau yang memiliki struktur tubuh berbentuk
filamen. Filamen ini memiliki lebar sekitar 10-100 mikrometer dengan panjang
mencapai beberapa sentimeter. Lebih dari 400 spesies Spirogyra telah
teridentifikasi dari habitat air tawar. Salah satu fitur unik Spirogyra adalah
adanya spiral atau kloropas berbentuk heliks yang terlihat dibawah mikroskop.
Spirogyra ini berbentuk seperti benang, kloropas berada di dinding sel, nucleus
dilingkungi selubung sitoplasma, dan perkembangbiakannya aseksual,yaitu
dengan melalui fragmentasi.

2. Spesimen Euglena
Euglena adalah genus dari organisme bersel tunggal pada ordo protozoa.
Euglena memiliki karakteristik seperti hewan dan tumbuhan serta masuk ke
dalam divisi dari ganggang Euglenophyta. Euglena memiliki flagella/bulu
cambuk berjumlah satu berfungsi sebagai alat gerak, mengandung klorofil, sel
berbentuk oval memanjang. Di salah satu ujungnya terdapat mulut sel, memiliki
fotoreseptor untuk membedakan antara gelap dan terang.
3. Spesimen Marsilea crenata (semanggi)
Semanggi adalah adalah salah satu jenis tanaman yang dapat ditemukan di
pinggiran persawahan maupun tepi saluran irigasi. Daun semanggi memiliki
perakaran tunggang, dengan serabut yang menjalar di permukaan tanah.
Batangnya tegak bentuk daunnya seperti perisai yang kecil – kecil, tepi daunnya
rata, pangkal daun meruncing. Daun ini termasuk jenis daun berkarang karena
memiliki lebih dari satu daun di dalam satu buku.
4. Spesimen Adiantum cuneatum (paku kelor/suplir)
Suplir adalah salah satu tumbuhan paku yang sering dikembangbiakkan
untuk dijadikan hiasan di ruang tamu. Karena suplir adalah termasuk tumbuhan
paku atau Pteridophyta, ia juga berkembang biak dengan cara kebanyakan
tumbuhan paku lainnya yaitu dengan spora. Tepi daun ini bergerigi, mempunyai
urat daun yang tidak teratur, daun tumbuh dari rizhoma, tangkai berwarna hitam
mengkilap dan tanaman ini memiliki akar serabut.
5. Specimen cycas rumphii (Pakis Haji)
Saat ini pakis haji di tanam sebagai tanaman hias di taman – taman. Daun
pakis haji secara secara sepintas terlihat seperti keris. Dengan daun majemuk
yang menyirip atau yang lebih dikenal dengan paripinnatus. Anak daun
bercabang hingga pucuk. Pucuk daun yang masih muda menggulung seperti
pada daun paku. Pola percabangan batang monopodial dan bunganya termasuk
kategori monoceus.
VII. PENUTUP

1. Kesimpulan
1. Spiangrogyra, bagian sel hidup yang paling jelas diamati adalah kloropasnya
yang berbentuk pita spiral.
2. Pada air kolam species yang ditemukan adalah euglena viridis.
3. Marsilea crenata, merupakan jenis daun majemuk karena pada satu tangkai
terdapat tiga helai daun.
4. Adiantum cuneantum, merupakan jenis daun majemuk karena pada satu
tangkai lebih dari satu helaian daun.
5. Cycas rumphii, merupakan jenis daun majemuk yang menyirip atau lebih
dikenal dengan paripinnatus.

2. Saran
Laporan ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan oleh karena itu kritik
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong.1985.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta:UGM Gadjah


Mada University Press

Mukayat, Djorubito.1994.zoologi Dasar.Jakarta:Erlangga

Buku Petunjuk Praktikum Botani Umum.2014

Anda mungkin juga menyukai