Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan salah satu golongan tumbuhan yang hampir
dapat dijumpai pada setiap wilayah di Indonesia. Tumbuhan paku dikelompokkan dalam satu
divisi yang jenis-jenisnya telah jelas mempunyai koromus dan dapat dibedakan dalam tiga
bagian pokok yaitu akar, batang, dan daun (Suraida,dkk 2013). Namun secara tidak langsung,
kehadiran tumbuhan paku turut memberikan manfaat dalam memelihara ekosistem hutan
antara lain dalam pembentukan tanah, pengamanan tanah terhadap erosi, serta membantu
proses pelapukan serasah hutan (Arini,2017).
Berdasarkan jenis sporanya, tumbuhan paku dibedakan menjadi tumbuhan paku
homospora, heterospora dan peralihan homospora heterospora (Harris, 2015). Salah satu
jenis tumbuhan paku adalah paku sayur (Diplazium Esculentum). Paku ini dapat dikonsumsi
dan banyak manfaat bagi manusia dan habitat paku ini di daerah lembab atau dibawah pohon
besar yang teduh (Thunay,2020).
Berdasarkan uraian diatas tersebut maka judul makalah ini yaitu “ Laporan Pengamatan
tanaman spora Diplazium Esculentum”

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana ciri-ciri, jenis, klasifikasi dan manfaat pteridophyta ?
2. Apa saja alat, bahan dan langkah kerja pengamatan pteridophyta?
3. Apa hasil yang didapatkan dari pengamatan pteridophyta Diplazium Esculentum ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mendiskripsikan bagaimana ciri-ciri, jenis, klasifikasi dan manfaat pteridophyta.
2. Mendiskripsikan Apa saja alat, bahan dan langkah kerja pengamatan pteridophyta.
3. Mendiskripsikan hasil yang didapatkan dari pengamatan pteridophyta Diplazium
Esculentum

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ciri – ciri Pteridophyta


1. Pteridophyta merupakan organisme multiseluler dan eukariotik
2. Sudah memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (kormophyta)
3. Akarnya berbentuk serabut dan pada ujungnya terdapat kaliptra (tudung akar)
4. Berdasarkan ukurannya, dibedakan :
 Daun mikrofil yaitu daun yang ukurannya kecil. mikrofil berbentuk rambut tau sisik,
tidak bertangkai, dan tidak bertulang, kecuali pada paku kawat dan paku ekor kuda
 Daun makrofil yaitu daun yang ukurannya besar. makrofil sudah bertangkai,
bertulang daun dan memiliki daging daun (mesofil) yang terdapat stomata, jaringan
tiang, dan bunga karang.
5. Berdasarkan fungsinya , dibedakan :
 Daun tropofil yaitu daun yang tidak menghasilkan spora, tetapi memiliki zat
hijau (klorofil) sehingga berfungsi dalam proses fotosintesis atau menghasilkan
zat makanan (glukosa), daun ini sering disebut daun steril
 Daun sporofil yaitu daun yang menghasilkan spora sebagai alat perkembang
biakan (reproduksi) sehingga daun ini disebut daun fertil (subur)
6. Sporofil pada tumbuhan paku ada yang berbentuk helaian da nada pula yang membentuk
strobilus. Strobilus merupakan kumpulan beberapa sporofil yang menyerupai bentuk
kerucut.
7. Dibagian bawah sporofil terdapat sorus, yaitu kumpulan bulatan kecil berwarna coklat
yang mengandung banyak kotak spora(sporangium). Pada sporangium terdapat sel
penutup yang menyerupai cincin yang disebut annulus
8. Sorus dilindungi oleh suatu struktur berupa selaput yang disebut indusium
9. Reproduksi / perkembangbiakan secara metogenesis yaitu terjadi pergiliran keturunan
antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase gametofit yang haploid (n). pada fase
sporofit lebih dominan (waktu hidupnya lebih panjang)

2
2.2 Macam – macam Pteridophyta
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan terdapat 3 jenis tumbuhan paku yaitu :
1. Paku Homospora (isospora) yang menghasilkan spora dengan ukuran sama yang tidak
dapat dibedakan antara spora jantan dan spora betina. Contoh : Lycopodium sp. (paku
kawat)
2. Paku Heterospora (an.isospora) yang menghasilkan spora berbeda ukuran. Spora jantan
berukuran kecil disebut mikrospora dan spora betina disebut makrospora. Contoh :
Selaginella sp (paku rane), marsilea crenata (semanggi).
3. Paku peralihan menghasilkanspora dengan bentuk dan ukuran sama namun berjenis
kelamin jantan dan betina. Contoh : paku ekor kuda (Equisetum debile)

2.3 Klasifikasi Pteridophyta


Tumbuhan paku diklasifikasikan berdasarkan perbedaan morfologi tubuh. Berdasarkanhal
tersebut paku dibagi menjadi empat divisi, yaitu:
1. Psitophyta (Paku purba/ paku telanjang)
Jenis paku ini sebagian besar telah punah, tumbuhan ini belum berdaun dan berakar,
batang telah mempunyai berkas pengangkut, bercabang-cabang mengampu dengan
sporangium pada ujung cabang-cabangnya. Sporofil menghasilkan satu jenis spora
(homospora) contohnya Rhynia major dan Psilotum sp.
2. Lycophyta (Paku kawat / paku rambat)
Tumbuhan paku ini berdaun kecil, tersusun spiral, sporangium terkumpul dalam strobilus
dan muncul di ketiak daun, batang sepeti kawat.
Contoh :
 Selaginella sp (paku rane) sebagai tanaman hias
 Lycopodium sp (paku kawat) sebagai tanaman hias
 Lycopodium clavatum sebagai bahan obat-obatan
3. Equisetophyta
Tumbuhan paku ini memilikidaun mirip kawat serta daunnya tersusun dalam satu
lingkaran. Bentuk batangnya mirip dengan ekor kuda. Oleh karenanya divisi ini disebut
paku ekor kuda. Contoh: Equisetum debile

3
2.4 Manfaat Pteridophyta
1. Tanaman hias, contoh: Adiantum cuneatum, Alsophila glauca, Adiantum farleyense,
Platyceriumbifurcatum, Asplenium nidus, Sellaginella wildenowii
2. Sayuran, contoh: Marsilea crenata
3. Pupuk hijau, contoh: Dryopteris filix-mas, Lycopodium clavatum
4. Bahan bangunan, contoh: Alsophila glauca
5. Alat pengosok / pembersih, contoh: Equisetum debile

4
BAB III

METODE PENGAMATAN

3.1 Waktu dan Tempat

a. Waktu Pengamatan
Waktu Pengamatan spora pada tumbuhan paku dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 23
mei 2023

b. Tempat Pengamatan
Tempat pengamatan spora pada tumbuhan paku dilakukan di Laboratorium IPA SMA
Negeri 1 Kuala Kampar

3.2 Alat dan Bahan

a. Mikroskop

b. Alat tulis pensil, penghapus, dan penggaris

c. Daun tumbuhan paku yang memiliki spora pada ujung/ pinggir daun

d. 3 buah tusuk gigi dan handphone (untuk camera masing-masing kelompok)

3.3 Langkah Kerja

a. Carilah contoh tumbuhan paku yang ada spora pada daunnya (biasanya di pinggir daun).

b. Persiapkan mikroskop diatas meja masing-masing kelompok.

c. Ambil spora tumbuhan paku dengan ujung tusuk gigi dan letakkan diatas preparat.

d. Ambil gambar spora menggunakan handphone dan masing-masing siswa bikin


gambarnya untuk bahan laporan praktikum.

e. Kumpulkan hasil laporan masing-masing kepada guru untuk diadakan ujian praktikum.

5
BAB IV

LAPORAN PENGAMATAN

6
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

7
DAFTAR PUSTAKA

Suraida,dkk. 2013. Keanekaragaman tumbuhan paku (Pteridophyta). Semarang: Karya Abadi


Jaya

Arini.2017.Keanekaragaman jenis tumbuhan paku yag dimanfaatkan oleh masyarakat desa tanah
hitam kecamatan padang jaya. Jurnal ilmiahkonservasi hayati vol.8 hal.44-
50.https://doi.org/10.32938/slk.v31.1045

Harris. 2015. Identifikasi tumbuhan paku di kawasan wisata air terjun curug Kecamatan Tanjung
Agung Kabupaten Muara Enim.jurnal pembelajaran biologi vol.2 hal.2

Thunay. 2020. Inventarisasi tumbuhan paku di kawasan gunung ungaran dusun promosan. Jurnal
wasian vol 1 hal 11-15. https://doi.org/10.20886/jwas.v6i1.5057

Anda mungkin juga menyukai