DOI: https://doi.org/10.33059/jbs.v2i1.6200
ABSTRACT Terrestrial ferns are a group of plants that have an important role in the ecosystem at
or to Tanjungpura University area. This study aims to determine the of terrestrial
ferns in the Tanjungpura University area, Pontianak. The study was conducted from
April to June 2021. The method used in sampling was the cruising method. The
results obtained showed that there were 12 species of terrestrial ferns from theclass
Polypodiopsida which were divided into 9 families, namely Aspleniaceae,
Athyriaceae, Blechnaceae, Denstaedtiaceae, Lindsaeaceae, Nephrolepidaceae,
Tectariaceae, Lygodiaceae, andSelaginellaceae. The most commonly found species are
members of the genus Nephrolepis, namely;Nephrolepis biserrata, Nephrolepis
cordifolia, and Nephrolepis exaltata.
Correspondence:
Email: isadolia150@gmail.com
2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juni 2021 pada
Kawasan Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat. Yang terdiri dari 9
Fakultas yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas
Teknik, Fakultas Ilmu Politik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pemdidikan, Falkutas
Matematika dan Pengetahuan Alam, Fakultas Kehutanan dan Fakultas Kedokteran
Identifikasi sampel jenis tumbuhan paku terestrial dilakukan di Laboratorium
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura
Pontianak Kalimantan Barat.
Analisis Data
3. HASIL
4. Pembahasan
Pengamatan telah dilakukan pada Kawasan diperoleh 12 spesies (Tabel 4.1),
hanya ditemukan Kelas Polypodiopsida. Menurut Anonim (2021), KelasPolypodiopsida
merupakan kelompok tumbuhan paku sejati yang distribusinya luas dengan jumlah
paling banyak yaitu sekitar 9000 spesies jika dibandingkan dengan kelompok
tumbuhan paku lainnya.
Famili Nephrolepidaceae paling banyak ditemukan, yaitu Nephrolepis biserrata,
Nephrolepis cordifolia, dan Nephrolepis exaltata (Tabel 4.1). Menurut Yusuf (2009),
Famili Nephrolepidaceae merupakan tumbuhan paku yang tumbuh berkelompok,
dengan ciri batang pendek, daun majemuk, perakaran dikotom bebas dan entalnya
tegak, sorus terdapat di tepi daun bagian bawah.
Famili Aspleniaceae merupakan tumbuhan paku yang hanya memiliki satu
genus yaitu Asplenium, hidup di daerah terestrial dan epifit serta mempunyai
rimpang yang tegak, pendek hingga panjang merayap, dan daun monomorfik atau
jarang dimorfik. Famili Aspleniaceae biasanya memiliki sisik dan terkadang rambut,
tumbuhan paku ini hampir kosmopolit (Brownsey dan Perrie, 2018). Famili
Aspleniaceae memiliki daun tunggal atau majemuk, menyirip tunggal atau ganda
(Ranker dan Haufler, 2008). Sedangkan famili yang ditemukan hanya satu spesies
saja yaitu Athyriaceae, Blechnaceae, Dennstaedtiaceae, Lindsaeaceaa, Nephrolepidaceae,
Tectariaceae, dan Selaginellaceae ditemukan (Tabel 4.1). Genus Asplenium lebih dari 700
spesies, termasuk dalam subkosmopolitan di daerah tropis, sedang, dan daerah
subpolar dunia(Kramer dan Viane 1990).
Famili Dennstaedtiaceae adalah famili tumbuhan paku yang memiliki ukuran
yang sedang, terdapat pada daerah tropis. Hidup terestrial dengan rimpang yang
menjalar panjang. Famili Dennstaedtiaceae hanya ditemukan 1 spesies, yaitu
Histiopteris incisa. Genus Histiopteris memiliki sori disekitar tepi daun, pada pangkal
dan rimpang biasanya bersisik, helaian daun glabrous atau glaucous, dan anak daun
pertama (pinna) sesil. Histiopteris incisa mempunyai rimpang yang merayap panjang
diameter 1-7 mm, dengan batang yang timbul terpisah 25-130 mm, sisik warna coklat
pada pangkal batang, panjang daun 170-2200 mm, panjang batang 20-730 mm, daun
bulat telur atau elips, ujung daun meruncing, panjang daun 110-1480 mm, lebar daun
60-1250 mm (Brownsey dan Perrie, 2018).
Famili Blechnaceae adalah famili tumbuhan paku yang memiliki ukuran
sedang, kosmopolit atau endemik, banyak ditemukan di daerah tropis, terestrial dan
jarang yang epifit, rimpang tegak atau pendek sampai panjang merayap, bersisik,
berambut atau gundul, daun monomorfik atau dimorfik, helaian daun (lamina)
menyirip 1 atau 2, dan sporangia vertikal dengan annulus (Brownsey dan Perrie,
2021). Famili Blechnaceae hanya ditemukan 1 spesies, yaitu Stenochlaena palustris.
Ada 9 spesies yang terdapat pada penelitian Betty, (2015) di Hutan Dusun
Tauk, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak. 8 spesies itu diantaranya;
Stenochlaena palustris, Histiopteris incisa, Lindsaea doryphora, Lygodium circinatum,
Lygodium microphyllum, Nephrolepis biserrata, Selaginella plana, dan Heterogonium
giganteum. Akan tetapi jika dilihat berdasarkan jumlah total yang diperoleh, lebih
banyak yang ditemukan oleh Betty et al. (2015) di Hutan Dusun Tauk.
Sedangkan hasil penelitian Yuliastuti et al. (2013) di Kawasan Hutan Lindung
Gunung Ambawang, Ceri et al. (2014) di Mangrove Muara Sungai Peniti dan Wanira
et al. (2018), lebih sedikit jumlah spesies yang ditemukan jika dibandingkan dengan
hasil yang diperoleh (Tabel 4.1). Faktor dan pembangunan di kawasan Universitas
Tanjungpura yang berpengaruh pada biodiversitas tumbuhan paku. Menurut
Suharna, (1993), menyatakan bahwa faktor lingkungan berbeda disetiap tempat. Hal
inilah yang menjadi salah satu penyebab ditemukan tumbuhan paku dalam jumlah
yang berbeda-beda. Selain itu juga kemampuan adaptasi tumbuhan.
Kawasan Universitas Tanjungpura adalah lahan gambut yang memiliki
potensi besar dalam pertumbuhan tumbuhan paku, mengingat kemampuan lahan
gambut dalam menjaga keseimbangan air. Tumbuhan paku tumbuh di lahan gambut
Eugenia mangobi, dan lahan gambut Shorea blangeran (Goldammer, 1999 dalam
Maulidia et al., 2019). Selain itu Kawasan Universitas Tanjungpura juga memiliki
faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan
paku. Pengukuran dilokasi menunjukan kisaran 27-30°C. Menurut Nova, (2017), di
5. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa terdapat 12 spesies tumbuhan paku terestrial,
Asplenium nidus, Diplazium esculentum, Stenochlaena palustris, Histiopteris incisa,
Lindsaea doryphora, Nephrolepis biserrata, N. exaltata, N. cordifolia, Heterogonium
giganteum, Lygodium microphyllum, L. circinatum, dan Selaginella plana. Semua jenis
yang ditemukan adalah anggota kelas Polypodiopsida. Ada 9 famili, Aspleniaceae,
Athyriaceae, Blechnaceae, Dennstaedtiaceae, Lindsaeaceae, Nephrolepidaceae, Tectariaceae,
Lygodiaceae, dan Selaginellaceae. Famili Nephrolepidaceae merupakan jumlah yang
paling banyak ditemukan, jika dibandingkan dengan famili lainnya.
Daftar Pustaka
Brownsey, P.J. & Perrie, L.R, 2017. Lindsaeaceae. In: Breitwieser, I. Wilton, A.D. Flora
of New Zealand-Ferns and Lycophytes. Fascicle 17. Manaaki Whenua Press,
Lincoln. http://dx.doi.org/10.7931/B1D59W.
Brownsey, P.J. & Perrie, L, R, 2018. Aspleniaceae. In: Breitwieser, I. Wilton. A.D. Flora
of New Zealand - Ferns and Lycophytes. Fascicle 18. Manaaki Whenua Press:
Lincoln. http://dx.doi.org/10.7931/B1562D.
Brownsey, P.J. & Perrie, L.R, 2018. Dennstaedtiaceae. In: Breitwieser, I. Wilton, A.D.
Flora of New Zealand - Ferns and Lycophytes. Fascicle 19. Manaaki Whenua Press:
Lincoln. http://dx.doi.org/10.7931/B11G9K.
Brownsey, P.J. & Perrie, L.R, 2018. Athyriaceae. In: Breitwieser, I. Wilton, A.D. Flora of
New Zealand-Ferns and Lycophytes. Fascicle 24. Manaaki Whenua Press, Lincoln.
http://dx.doi.org/10.7931/B1XC9M
Hassler, M, 2019. Species 2000 dan ITIS Catalog of Life. Netherlands. Naturalis Leiden.
ISSN: 2405-884X.www.catalogueoflife.org/annual-checklist/2019.
Holtum, RE, 1967. Flora of Malaya vol II (Fern of Malaya). Singapore Government
Printing Office (https://ia802606.us.archive.org/12/items/
floramalesiana01stee /floramalesiana01stee. pdf).
Jones, SB, & Luchsinger, AE, 1986, Plants Systematics, Mc Graw Hill, New York
Kramer, K.U, & Viane, R. 1990. Aspleniaceae. In: Kramer, K.U. Green, P.S.
Pteridophytes andgymnosperms. Vol. 1. In: Kubitzki, K. (ed.) The Families and
Genera of Vascular Plants. Springer-Verlag, Berlin.
Lubis, 2009. Keanekaragaman dan Pola Distribusi Tumbuhan Paku di Hutan Wisata
Alam Taman Edan Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatra Utara. Sumatra
Utara. Tesis. Magister Sains dalam Program Studi Biologi Universitas Sumatra
Utara.
Prihanta W, 2001. Identifikasi Tumbuhan Paku di Tepi Jalan Raya Piket Nol
Pronojiwo Lumajang, http://digilib.itb.ac.id.gdl.php.
Ranker TA, & Haufler.2008. Biologi and Evolution of Ferns and Lycophytes. Cambridge
University Press.
Rugayah, W., & Pratiwi. 2004. Pedoman Pengumpulan Data Keanekaragaman Flora.
Bogor. Pusat Penelitian Biologi LIPI.
Steenis, CGGJ, Hoed, G, dan Eyma, PJ. 2005. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Cetakan
Kesepuluh. Jakarta. Pradnya Paramita.
Sutrisna, 1981. Analisis Vegetasi Hutan Hujan Tropika. Gadjah Mada University Press,
Yoygakarta.