Anda di halaman 1dari 11

KEANEKARAGAMAN GASTROPODA

PADA EKOSISTEM MANGROVE DAN LAMUN


PULAU DOMPAK KOTA TANJUNGPINANG

Dendi Zulheri
Mahasiswa Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH

Henky Irawan, henky irawan.umrah@gmail.com


Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH,

Muzahar, Mzet.oke@gmail.com
Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH,

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan unuk mengetahui jeni-jenis gastropoda, gastropoda yang
dominan, serta perbandingan keanekaragaman gastropoda pada ekosistem mangrove dan lamun
Pulau Dompak Kota Tanjungpinang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2014 – 15
Agustus 2014 dengan pengambilan sampel gastropoda pada setiap stasiun pengamatan. Metode
yang digunakan adalah metode survey. Sampling gastropoda menggunakan transek kuadran
dengan jarak transek 100 m dan ukuran plot 1x1 m2 serta jarak antar plot 10 m, Pengukuran
parameter kualitas perairan secara in situ dan sampel sedimen dianalisis menggunakan metode
ayakan kering di laboratorium.

Hasil pengamatan di temukan 8 spesies gastropoda pada ekosistem mangrove dan 6


spesies gastropoda pada ekosistem lamun, spesies gastropoda yang ditemukan tidak ada yang sama
jenisnya atau berbeda pada ekosistem mangrove dan ekosistem lamun Pulau Dompak Kota
Tanjungpinang. Hasil analisis menunjukkan keanekaragaman gastropoda pada ekosistem
mangrove mencapai 1,5, dan ekosistem lamun mencapai 1,5 berdasarkan kriteria indeks nilai yang
diperoleh pada kedua ekosistem berada pada kategori sedang. Indeks keseragaman gastropoda
pada ekosistem mangrove mencapai 0,7, dan Indeks keseragaman gastropoda ekosistem lamun
mencapai 0,8. Indeks keseragaman yang didapat pada ekosistem lamun lebih tinggi dari indeks
keseragaman ekosistem mangrove berdasarkan kriteria indeks nilai yang didapat pada kedua
ekosistem masih berada pada kategori tinggi karena hampir mencapai kriteria 1 (satu), serta indeks
dominansi gastropoda mencapai 0,2 pada ekosistem mangrove, dan indeks dominansi gastropoda
ekosistem lamun mencapai 0,2 berdasarkan kriteria indeks nilai yang didapat pada kedua
ekosistem menunjukkan dominansi gastropoda rendah karena mendekati kriteria 0 (nol).

Kata Kunci : Gastropoda, Mangrove, Lamun, Pulau Dompak

1
Gastropod diversity in Mangrove and Seagrass Ecosystems on Dompak island
Tanjungpinang city

Dendi Zulheri
Mahasiswa Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH,

Henky Irawan, henky irawan.umrah@gmail.com


Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH

Muzahar, Mzet.oke@gmail.com
Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH

ABSTRACT
The aims of this study is to determine the species of gastropod, gastropods were
dominant, and comparisons of diversity of gastropods on mangrove and seagrass ecosystems on
the Dompak Island, Tanjungpinang city. The study was on May 15, 2014 - August 15, 2014 in
Dompak Island. The method was using survey method, and sampling was using transect quadrant
with a distance transect about 100 m with plot size 1x1 m2 and the distance between plots is 10 m,
the measurement of water quality parameters was using in situ and sediment samples were
analyzed using the dry sieve method in the laboratory.

From the result ware found 8 species of gastropods on mangrove ecosystems and 6
species of gastropods in seagrass ecosystems. Species of gastropods shown different species on
mangrove ecosystem and seagrass ecosystem on the Dompak Island Tanjungpinang city. The
results of the analysis showed diversity of gastropods on mangrove ecosystem reaches 1.5 and
seagrass ecosystems to 1.5 which based the criteria of the index values obtained in both
ecosystems ware in the medium category. Uniformity index gastropods on mangrove ecosystem
reaches 0.7, and seagrass gastropod uniformity index of 0.8. Uniformity index of seagrass
ecosystem was higher than mangrove ecosystem uniformity index based on the criteria of the
index values obtained in the two ecosystems ware still in the high category because almost reached
criterion 1 (one), and the dominance of gastropods reach 0,2 on mangrove ecosystems, and
seagrass gastropod dominance index reached 0.2 based on the criteria of the index values obtained
in the two ecosystems showed low gastropod dominance criterion as it nears 0 (zero).

Key words : gastropods, mangrove, seagrass, Dompak island

2
PENDAHULUAN METODE

Pulau Dompak merupakan pulau Penelitian ini dilaksanakan pada


yang terletak di sebelah Selatan Kota tanggal 15 Mei 2014 sampai 15 Agustus
Tanjungpinang. Wilayah pesisir Pulau 2014 yang berlokasi di perairan Ekosistem
Dompak di sepanjang pantainya terdapat Lamun dan ekosistem Mangrove Pulau
ekosistem mangrove dengan jenis mangrove Dompak Kota Tanjungpinang Provinsi
yang cukup beragam dan ekosistem Kepulauan Riau.
mangrove merupakan ekosistem yang unik
dan sangat produktif di perairan laut. Bahan yang digunakan adalah sampel
Ekosistem mangrove mempunyai berbagai Gastropoda, aqua dan tisu sedangkan alat-
sumber daya alam yang melimpah dan alat yang digunakan adalah kerangka
beranekaragam. Hutan mangrove merupakan kuadran ukuran 1x1 m, kantong plastik, skop
pelindung dan sekaligus sumber nutrien bagi ,Multi Tester, refraktometer digital, GPS,
organisme yang hidup di tengahnya. Aluminium foil dan oven. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini
Selain ekosistem mangrove wilayah berdasarkan pada penggunaan metode
pesisir Pulau Dompak juga memiliki Quadrat sampling (Fachrul, 2007),
ekosistem lamun yang jenisnya cukup sedangkan untuk menentukan pengukuran
beragam dan mempunyai fungsi yang Quadrat sampling dengan mengadopsi
hampir sama dengan ekosistem mangrove skematik transek sampling lamun (Fachrul,
yaitu tempat mencari makan dan tempat 2007).
berlindung biota yang hidup pada ekosistem
tersebut. Selain ekosistem mangrove dan Lokasi pengambilan sampel
lamun yang beragam pada pesisir Pulau berdasarkan tujuan tertentu. Lokasi yang
Dompak juga terdapat keanekaragaman diambil disekitar ekosistem mangrove dan
hewan avertebrata air terutama pada kelas ekosistem lamun yang masih satu wilayah
moluska yaitu jenis-jenis gastropoda. perairan pesisir dengan tujuan untuk
mengetahui perbandingan keanekaragaman
Keanekaragaman gastropoda pada di masing-masing ekosistem di Pulau
ekosistem mangrove dan lamun dapat Dompak. Berdasarkan survei pendahuluan
menggambarkan bagaimana kondisi perairan ke lokasi penelitian dan menggunakan
Pulau Dompak. Gastropoda juga sangat aplikasi google earth maka ditemui dua
penting dalam menjaga keseimbangan lokasi yang cocok sebagai lokasi
ekologi pesisir pantai umumnya pada pengambilan sampel. Pengambilan contoh
ekosistem mangrove. Keberadaan Gastropoda dilakukan pada saat surut
gastropoda pada ekosistem mangrove dengan cara memunggut dan menggunakan
berperan dalam dinamika unsur hara, dimana kuadran 1 x 1 m. Gastropoda yang diambil
daun mangrove gugur ke permukaan adalah gastropoda yang menempel pada
substrat, daun-daun yang banyak tumbuhan lamun dan mangrove, di atas
mengandung unsur hara tersebut tidak permukaan substrat perairan dan di dalam
langsung mengalami pelapukan atau substrat sampai kedalaman 5 cm dengan
pembusukan oleh mikroorganisme, tetapi skop. Gastropoda yang didapat langsung
memerlukan bantuan hewan-hewan yang dimasukkan di kantong plastik dan diberi
disebut makrobenthos, salah satunya adalah label, Identifikasi jenis Gastropoda
gastropoda. dilakukan dengan melihat bentuk cangkang,
warna, corak dan jumlah putaran cangkang.
Setiap jenis yang ditemukan dicocokkan
karakteristik morfologinya dengan panduan

3
buku dan gambar dari ( Dharma, 1988 , HASIL DAN PEMBAHASAN
Http://www.coremap.or.id/datin/molusca.co
m dan www.microseashell.com, http://www. Pulau Dompak terletak disebelah
seashellhub. com/Indonesiahtml , Selatan Kota Tanjungpinang dengan luas
http://www.Marinespesies.org Gastropoda wilayah ± 4.280 hektar, dilihat dari segi
geografisnya Pulau Dompak terletak pada
yang tidak dikenali diidentifikasi lebih lanjut
posisi 00 52’ 36, 000’LU dan 1040 27’ 3,
di Laboratorium Fakultas Ilmu Kelautan. 000’ BT.
Secara administratif Pulau Dompak
Pengolahan Data memiliki batas-batas wilayah yaitu Sebelah
Utara dengan Kelurahan Batu 9, dan
Untuk pengolahan data gastropoda
Kelurahan Sei Jang, Sebelah Selatan
pada ekosistem lamun dilakukan
berbatasan dengan laut, sebelah Barat
penggabungan data jumlah dan jenis
berbatasan dengan Kelurahan Sei Jang dan
gastropoda yang ditemui pada lamun lokasi I
laut, sebelah Timur berbatasan dengan
dan lamun lokasi II dimana dilihat
Kelurahan Gunung Lengkuas Kabupaten
keanekaragaman, keseragaman dan
Bintan.
dominansi. Untuk pengolahan pada
Pulau Dompak mempunyai topografi
ekosistem mangrove dilakukan
daratan tinggi dengan ketinggian ± 64 meter
penggabungan data jumlah dan jenis
diatas permukaan laut dengan curah hujan
gastropoda yang ditemui pada mangrove
110 hari sebanyak 2.500-3.500 mm/tahun
lokasi I dan mangrove lokasi II dimana
dengan sushu berkisar 260C-340C. Pulau
dilahat keanekaragaman, keseragaman, dan
Dompak terletak dilintang Khatulistiwa
dominansi. Hasil olahan keanekaragaman,
yang mempunyai 2 musim, yaitu musim
keseragaman, dan dominansi pada ekosistem
kemarau terjadi pada bulan April sampai
mangrove dan ekosistem lamun akan
september dan musim hujan terjadi pada
dibandingkan untuk mengetahui bagaimana
rentang bulan Oktober hingga Maret ( Profil
keanekaragaman gastropoda ekosistem
Kelurahan Dompak 2014 ). Di sekitar pantai
mangrove dan lamun Pulau Dompak.
Pulau Dompak banyak ditumbuhi pohon-
Pengolahan data parameter seperti: pohon mangrove dari jenis Rhizophora,
suhu air, salinitas, pH air dan oksigen Sonneretia, Avicenia, dan Bruguiera, Pantai
terlarut (DO) dilakukan secara langsung di Dompak merupakan pantai yang landai
lapangan (insitu). Data hasil pengukuran dengan keadaan fisik tanah berlumpur, pasir,
parameter diolah dengan cara setiap ulangan pasir berlumpur, pasir berkarang serta
di rata-ratakan dan data dari setiap lokasi daratan yang datar dan berbukit. Tata guna
dijadikan kisaran nilai kualitas parameter lahan di wilayah Pulau Dompak yang
tersebut serta mentabulasikan dan ditempati oleh daerah pemukiman penduduk
membandingkan data yang didapat serta aktivitas kegiatan pembangunan lahan
dilapangan seperti data parameter perairan perkantoran maupun aktivitas di perairan
ekosistem mangrove dengan standar baku pantai seperti adanya pelabuhan untuk
mutu mangrove kepmen LH NO 51-th- berlabuh kapal, lalu lintas kapal, dan tambak
2004, serta membandingkan data parameter ikan.
perairan lamun yang didapat dengan standar Tabel : Hasil Pengamatan Gastropoda pada
baku mutu lamun kepmen LH NO 51-th- Ekosistem Mangrove
2004 sehingga diketahui keadaan perameter No Jenis gastropoda Lokasi Lokasi
perairan Pulau Dompak tersebut. Sedangkan I II
pengolahan data sedimen. Sampel 1 Telescopiumtelescopium √ -
dikeringkan dan dianalisis dengan 2 Euchelus atratus √ √
menggunakan ayakan bertingkat ( metode 3 Nerita planospira √ √
ayakan kering ) analisis butiran berdasarkan 4 Chantarus fumosus √ √
skala Wenwort. 5 Badeva blosvilley √ -
6 Acteon tornatilis √ -
7 Cerithium aspar √ √
8 Tereblaria sculata √ √

4
Berdasarkan hasil penelitian yang mangrove Pulau Dompak dikategorikan
dilakukan pada ekosistem mangrove Pulau memiliki keanekaragaman sedang karena
Dompak lokasi I dan lokasi II terdapat nilai indeks yang didapat berkisar pada
perbedaan jenis gastropoda yang ditemui angka 1,599426074 terdapat pada Kriteria
dimana pada lokasi II tidak ditemukan H’ 1 ≤ H’ ≤ 3. Menurut Sirante ( 2011 )
Telescopium telescopium, Badeva blosvilley, Keanekaragaman yang ditemukan pada
serta Acteon tornatilis. ekosistem mangrove pada waktu penelitian
ini di sebabkan karena kestabilan komunitas
Tabel : Hasil Perhitungan Kelimpahan dan persebaran jumlah gastropoda yang ada
Gastropoda Ekosistem di lokasi tersebut relatif merata. Hal ini
Mangrove Secara Keseluruhan terjadi karena pada lokasi tersebut berada
dalam lokasi yang banyak ditumbuhi oleh
Jenis gastropoda Jumlah Jumlah Jumlah mangrove, dimana ekosistem ini merupakan
(ni) plot ind/m2 tempat atau habitat yang cocok bagi
Acteon tornatilis 2 150 0,013 kehidupan gastropoda. gastropoda dapat di
Badeva blosvilley 2 150 0,013 jumpai mulai dari akar sampai permukaan
Cerithium aspar 21 150 0,14 dari vegetasi mangrove.
Chantarus fumosus 66 150 0,44 Nilai indeks keseragaman (E)
Euchelus atratus 31 150 0,206 gastropoda pada ekosistem mangrove Pulau
Nerita planospira 91 150 0,606 Dompak yang diperoleh selama penelitian
Telescopiumtelescopium 3 150 0,02 adalah 0,769161355. Hasil perhitungan ini
Terebralia sculata 66 150 0,44 menunjukkan nilai indeks keseragaman yang
mendekati kriteria 1 (Satu). Menurut Odum (
Total ( ekor ) 282 1,272
1998 ) dalam Sirante ( 2011 ) apabila indeks
keseragaman mendekati satu, maka
Berdasarkan hasil perhitungan organisme pada komunitas tersebut
kelimpahan gastropoda pada ekosistem menunjukkan keseragaman, sebaliknya bila
mangrove secara keseluruhan kelimpahan indeks keseragaman mendekati nol, maka
gastropoda mencapai 1,272 atau 1 ekor organisme pada komunitas tersebut tidak
individu/m2. seragam, ini dikarenakan ekosistem
mangrove yang masih alami.
Tabel. Hasil Perhitungan indeks Nilai indeks dominansi (D) ekosistem
Keanekaragaman,Keseragaman dan mangrove pulau Dompak yang didapat
Dominansi ekosistem mangrove adalah 0,23152758. Berdasarkan kriteria
keseluruhan indeks nilai yang didapat ini
Jenis Gastropoda Jumlah H’ E D menggambarkan bahwa tidak ada jenis
Badeva blosvilley 2 gastropoda yang dominan karena nilai yang
Euchelus atratus 31 didapat mendekati kriteria 0 (Nol). Menurut
Nerita planospira 91 Sirante ( 2011 ) berarti komunitas
Telescopium 3 1,59 0,76 0,23 gastropoda tidak sedang mengalami tekanan
telescopium ekologis yang sangat berat, Hal ini
Terebralia sculata 66 menunjukkan komunitas Gastropoda di
Chantarus fumosus 66 kawasan mangrove di pulau Dompak dalam
Acteon tornatilis 2 keadaan stabil, kondisi lingkungan cukup
Cerithium aspar 21 prima, dan tidak terjadi tekanan ekologis
Total (ekor) 282 terhadap biota gastropoda di habitat tersebut.
Tidak adanya gastropoda yang dominan
Berdasarkan tabel di atas selama disebabkan spesies yang ditemui hampir
penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks merata jumlahnya.
keanekaragaman (H’) Gastropoda di Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah
ekosistem mangrove Pulau Dompak secara individu gastropoda yang ditemui selama
keseluruhan yaitu 1,599426074. Menurut penelitian peneliti mendapatkan 282
perhitungan Indeks Diversitas Shannon- individu/spesies dan 8 jenis gastropoda.
Winner Kisaran ini menggambarkan Jenis individu yang paling banyak ditemui
keanekaragaman gastropoda pada ekosistem adalah jenis Nerita planospira dengan

5
jumlah 99 jenis dan jenis yang paling Tabel. Hasil Perhitungan indeks
sedikit Badeva blosvilley dengan jumlah 2 Keanekaragaman,Keseragaman
individu saja. dan Dominansi ekosistem
Lamun keseluruhan
Tabel: Hasil Pengamatan Gastropoda pada Jenis Gastropoda Jumlah H’ E D
Ekosistem Lamun Cerithium atratum 124
No Jenis Gastropoda Lokasi Lokasi Cerithium zonatum 60
I II Euplica scripta 40
1 Cerithium atratum √ √ Nassarius olivaceus 14 1,56 0,87 0,24
2 Cerithium zonatum √ √ Strombus urceus 52
3 Euplica scripta √ √ Strombus canarium 21
4 Nassarius olivaceus √ √ Total (ekor) 311
5 Strombus urceus √ √
6 Strombus canarium √ √ Berdasarkan perhitungan secara
keseluruhan gastropoda yang didapat pada
Berdasarkan hasil penelitian yang ekosistem lamun selama penelitian dengan
dilakukan pada ekosistem lamun Pulau menggunakan indeks diversitas shannon-
Dompak jenis gastropoda yang ditemui pada winner menunjukkan nilai indeks
lokasi I dan lokasi II ekosistem lamun keanekaragaman (H’) Gastropoda pada
terdapat kesamaan jenis gastropoda pada ekosistem lamun Pulau Dompak mencapai
kedua lokasi tersebut. Pada saat penelitian 1,568483545. Nilai kisaran ini
ditemukan 6 jenis/spesies gatropoda secara menunjukkan keanekaragaman gastropoda
keseluruhan pada lokasi I dan Lokasi II yang terdapat pada ekosistem lamun sedang
ekosistem lamun Pulau Dompak. jika dibandingkan dengan kriteria indeks
nilai kisaran ini terletak pada kriteria H’ 1 ≤
H’ ≤ 3. ini dikarenakan beberapa Faktor
Tabel : Hasil Perhitungan Kelimpahan antara lain jumlah jenis atau individu yang
Gastropoda Ekosistem Lamun didapat, kondisi homogenitas substrat,
Secara Keselruhan kondisi dari tiga ekosistem penting di daerah
Jenis gastropoda Jumlah Jumlah Jumlah pesisir (padang lamun, terumbu karang dan
(ni) plot ind/m2 hutan mangrove) sebagai habitat dari fauna
Cerithium atratum 124 104 1,192 perairan. Berpedoman pada Daget ( 1976 )
Cerithium zonatum 60 104 0,576 dalam Arbi ( 2011 ), bahwa jika nila H
Euplica scripta 40 104 0,384 berkisar di 1,5 maka nilai keanekaragaman
Nassarius olivaceus 14 104 0,134 jenis di suatu wilayah perairan termasuk
Strombus urceus 52 104 0,5 dalam kategori sedang. Dengan demikian
Strombus canarium 21 104 0,201 moluska (gastropoda) di ekosistem padang
Total (ekor) 311 2,987 lamun perairan Pulau Dompak mempunyai
keanekaragaman jenis gastropoda sedang.
Berdasarkan perhitungan kelimpahan Nilai indeks keseragaman (E)
gastropoda secara keseluruhan pada gastropoda pada ekosistem lamun Pulau
ekosisitem lamun, kelimpahan gastropoda Dompak yang diperoleh selama penelitian
mencapai 2,987 ind/m2 atau 3 ekor ind/m2. adalah 0,875387334. Hasil perhitungan ini
menunjukkan nilai indeks keseragaman yang
mendekati 1 (Satu) atau keberadaan
individu/spesies yang hampir merata. Nilai
indeks keseragaman yang didapat bisa
menggambarkan kestabilan suatu komunitas.
Suatu komunitas bisa di katakan stabil bila
mempunyai nilai indeks keseragaman yang
mendekati angka 1, dan sebaliknya di
katakan tidak stabil jika mempunyai
nilai indeks keseragaman yang
mendekati angka 0. Sebaran fauna seimbang
atau merata apabila mempunyai nilai indeks

6
kemerataan/keseragaman yang berkisar lamun Pulau Dompak jenis gastropoda yang
antara 0,6 sampai 0,8 ( Odum, 1963 dalam ditemui sebanyak 8 spesies pada ekosistem
Arbi, 2011 ). mangrove dan 6 spesies pada ekosistem
Nilai indeks dominansi (D) ekosistem lamun tidak ada jenis gastropoda yang sama
lamun Pulau Dompak yang didapat adalah pada kedua ekosistem tersebut.
0,247278254. Berdasarkan kriteria indeks
dominansi nilai yang didapat ini Tabel: Perbandingan Kelimpahan
menggambarkan bahwa tidak ada jenis Gastropoda Ekosistem
gastropoda yang dominan karena nilai yang Mangrove dan Lamun Pulau
didapat mendekati kriteria 0 (Nol). Jika Dompak.
dibandingkan dengan nilai kriteria indeks
nilai yang didapat menunjukkan
Jenis gastropoda Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
dominansi rendah pada ekosistem lamun.
(ni) ind/m2 (ni) ind/m2
( Lagendre dan Lagendre, 1983 dalam
Mangrove Lamun
Dewiyanti, 2004). Kondisi ini dapat
dilihat dari kemunculan sala satu spesies Acteon tornatilis 2 0,013 - -
yang tidak terlalu mencolok, tidak Badeva blosvilley 2 0,013 - -
adanya gastropoda yang dominan Cerithium aspar 21 0,14 - -
disebabkan spesies/individu Cerithium atratum - - 124 1,192
yang ditemui hampir merata jumlahnya. Cerithium zonatum - - 60 0,576
Dari tabel diatas dapat dilihat Chantarus fumosus 66 0,44 - -
jumlah individu gastropoda yang ditemui Euchelus atratus 31 0,206 - -
pada ekosistem lamun selama penelitian Euplica scripta - - 40 0,384
peneliti mendapat 311 individu dan 6 Nassarius olivaceus - - 14 0,134
jenis gastropoda. Jenis individu yang Nerita planospira 91 0,606 - -
paling banyak ditemui adalah jenis Strombus canarium - - 21 0,201
Cerithium atratum dengan jumlah 124 Strombus urceus - - 52 0,5
individu dan jenis yang paling sedikit Telescopium 3 0,02 - -
ditemui adalah Nassarius olivaceus telescopium
dengan jumlah 14 individu saja. Tereblaria sculata 66 0,44 - -
Total (ekor) 282 1,878 311 2,987
Tabel: Perbandingan Jenis Gastropoda
yang ditemui pada Ekosistem Berdasarkan hasil perhitungan,
Mangrove dan Lamun Pulau kelimpahan gastropoda pada ekosistem
Dompak. mangrove dan lamun Pulau Dompak
Jenis Gastropoda Ekosistem Ekosistem mempunyai nilai yang berbeda dimana pada
Mangrove Lamun ekosistem mangrove kelimpahan gastropoda
Acteon tornatilis √ - mencapai 1,878 ind/m2 atau 2 ekor ind/m2
Badeva blosvilley √ - sedangkan nilai kelimpahan pada ekosistem
lamun mencapai 2,987 ind/m2 atau 3 ekor
Cerithium aspar √ -
ind/m2. Dari hasil perhitungan ini nilai
Cerithium atratum - √ kelimpahan gastropoda pada ekosistem
Cerithium zonatum - √ mangrove lebih rendah dari nilai kelimpahan
Chantarus fumosus √ - gastropoda ekosistem lamun ini disebabakan
Euchelus atratus √ - jumlah gastropoda yang didapat pada
Euplica scripta - √ ekosistem mangrove lebih sedikit jumlah
Nassarius olivaceus - √ gastropodanya dibandingkan pada
Nerita planospira √ ekosistem lamun.
Strombus canarium - √
Strombus urceus - √
Telescopium telescopium √ -
Tereblaria sculata √ -
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan pada ekosistem mangrove dan

7
Tabel: Perbandingan Indeks sehingga dapat dikategorikan dalam
Keanekaragaman, Indeks dominansi rendah yaitu tidak ada spesies
Keseragaman, dan Indeks yang mendominasi ( Lagendre dan
Dominansi Gastropoda Ekosistem Lagendre, 1983 dalam Dewiyanti, 2004 ).
Mangrove danLamun Pulau Kondisi ini dapat dilihat dari kemunculan
Dompak. spesies yang tidak terlalu mencolok.
Keterangan Ekosistem Ekosistem
H’ E D mangrove lamun
1,59 0,76 0,23 √ -
1,56 0,87 0,24 - √

Berdasarkan hasil perhitungan indeks


keanekaragaman ekosistem mangrove dan Tabel . Kualitas Perairan
lamun Pulau Dompak mempunyai hasil yang Parameter Data Baku mutu Keterangan
hampir sama yaitu mencapai 1,5. Hal ini fisika- untuk biota
berarti penyebaran jumlah individu tiap kimia laut
spesies gastropoda dan kestabilan komunitas perairan
gastropoda sedang (Brower dan Zar, 1977 Suhu 0C 30,81 - Mangrove Kisaran
dalam Dewiyanti, 2004). Jika dibandingkan 31,33 : 28 – 32 normal
dengan kriteria indeks nilai ini berada pada Lamun : untuk
kategori sedang ini disebabkan ekosistem 28 - 30 Kehidupan
mangrove dan lamun pulau dompak masih pH 8,06 – 8,5 7 – 8,5 biota laut
dalam kondisi alami dan belum terjadi
DO 8 – 8,4 > 5 dari Sesuai
kerusakan pada kedua ekosistem tersebut. dengan
(Mg/l) rata-rata
Dari hasil perhitungan indeks baku mutu
musiman
keseragaman gastropoda ekosistem
Salinitas 29,66 – Mangrove: air laut
mangrove dan lamun pulau dompak
(‰) 30,22 sd/34 Kep.Men
mempunyai nilai yang tidak jauh berbeda LH NO 51
Lamun :
dimana ekosistem mangrove dimana nilai Tahun 2004
33-34
indeks keseragaman ekosistem mangrove
mencapai 0,7, sedangkan ekosistem lamun
mencapai 0,8, jika dibandingkan dengan
nilai kriteria indeks nilai yang diperoleh ini
menunjukkan kriteria hampir merata/tinggi
ini menunjukkan komposisi individu tiap
spesies berada dalam kondisi yang relatif 1). Suhu
baik jika dihubungkan dengan
lingkungannya lokasi penelitian tersebut Suhu merupakan factor yang sangat
memiliki komunitas gastropoda yang stabil penting dalam mengatur kehidupan
dan kondisi habitat yang dihuni relatif serasi organisme perairan. Dewiyanti, ( 2004 )
(baik) untuk pertumbuhan dan menyatkan keberadaan suatu spesies dan
perkembangan masing-masing spesies keadaan seluruh kehidupan suatu komunitas
gastropoda ( Brower dan Zar, 1977 dalam cenderung bervariasi dengan berubahnya
Dewiyanti, 2004 ). suhu. Dari hasil pengukuran suhu di
Data yang didapat dari perhitungan ekosistem mangrove dan lamun Pulau
indeks dominansi gastropoda ekosistem Dompak suhu perairan menunjukkan nilai
mangrove dan lamun pulau dompak hampir kisaran 30,81-31,33 0C. Nilai pengukuran
sama nilainya yaitu mencapai 0,2, jika yang didapat ini disebabkan oleh kondisi
dibandingkan dengan nilai kriteria indeks cuaca dari pagi hingga sore pada ekosistem
nilai yang didapat ini menunjukkan tidak mangrove dan lamun Pulau Dompak dalam
terjadi dominansi gastropoda pada kedua kondisi cerah/panas sehingga cahaya
ekosistem tersebut hal ini diperlihatkan oleh matahari masuk ke perairan secara
nilai indeks keseragaman yang tinggi. Nilai sempurna. Dari nilai pengukuran yang
indeks dominansi yang diperoleh 0,2, didapat masih dalam ambang batas untuk

8
kehidupan dan pertumbuhan biota laut Kisaran nilai yang di peroleh ini masih
terutama gastropoda. dalam kisaran normal dan masih dalam
ambang batas untuk pertumbuhan dan
kehidupan biota laut dan sesuai dengan
standar baku mutu Kep.MenLH NO.51
2). Derajat Keasaman (pH) Tahun 2004 Lampiran III.

Dewiyanti ( 2004 ) menyatakan 5). Sedimen


bahwa sebagian besar biota akuatik sensistif
terhadap perubahan pH dan menyukai nilai Sedimen yang diamati saat penelitian
pH 7-8,5 sedangkan pH <5 dan pH >9 ini meliputi tekstur ukuran sedimen sebagai
menciptakan kondisi yang tidak bahan pendukung. Hasil analisa tekstur
menguntungkan bagi makrozoobenthos. sedimen pada ekosistem mangrove dan
Hasil pengukuran derajat keasaman (pH) lamun Pulau Dompak yang dilakukan
pada ekosistem mangrove dan lamun Pulau dilaboratorium disajikan dalam tabel.
Dompak menunjukkan nilai kisaran antara Tekstur sedimen yang didapat lalu
8,06-8,5. Kisaran nilai pH yang didapat ini dikelompokkan berdasarkan skala
mendapat pengaruh langsung dari air laut wentworth.
karena dalam pengukuran salinitas kondisi
Tabel. Hasil Pengukuran Sedimen
perairan dalam keadaan pasang. Jika
Ekosistem Mangrove dan Lamun
dibandingkan dengan standar baku Pulau Dompak
mutu Kep.MenLH NO 51 Tahun 2004 hasil
pengukuran pH pada ekosistem mangrove Ukuran Tipe sedimen menurut skala
dan lamun Pulau Dompak masih dalam partikel (wentworth, Mckenzi dan
kondisi ambang batas yang bisa ditolerir sedimen Yosihda, 2009)
oleh biota laut terutama jenis-jenis di 1992 dalam
gastropoda. lapangan

3). Oksigen Terlarut (DO) >2,36 Granule (butiran) 2,0001-


4.000
Nilai hasil pengukuran DO yang 1,18 – Very course sand 1.0001-
didapat pada ekosistem mangrove dan lamun 2.00 (pasir sangat kasar) 2.000
Pulau Dompak dengan menggunakan alat 0.5 Medim sand (pasir 0.2501-
multitester berkisar antara 8 – 8,4 mg/l. sedang) 0.500
Kondisi ini disebabakan cuaca yang panas 0,25 Fine sand (pasir 0.1251-
dan kondisi perairan yang pasang sehingga halus) 0.250
didapat nilai DO yang tinggi, nilai DO yang 106 – Very fine sand 0.0631-
didapat pada waktu pengukuran jika 0,125 (pasir sangat halus) 0.125
dibandingkan dengan standar baku mutu < 106 Silt (lumpur) 0.0311-
Kep.MenLH NO 51 Tahun 2004 masih bisa 0.063
tolerir oleh biota laut dan nilai tersebut masi
dalam ambang batas untuk kehidupan biota
Berdasarkan tabel diatas tekstur
laut terutama gastropoda.
sedimen ekosistem mangrove dan ekosistem
lamun Pulau Dompak diperoleh 6 Tipe
4). Salinitas sedimen sesuai dengan ukuran butiran yaitu
butiran, pasir sangat kasar, pasir sedang,
Salinitas merupakan kadar garam
pasir halus, pasir sangat halus, dan lumpur.
yang terdapat dalam perairan yang dapat
Secara umum tipe sedimen pada ekosistem
berubah-ubah sesuai dengan pasang
mangrove dan lamun pulau dompak di
surutnya air laut. Hasil pengukuran salinitas
dominasi oleh tipe lumpur lebih besar dari
ekosistem mangrove dan lamun pulau
tipe butiran. Kondisi sedimen di ekosistem
Dompak berkisar antara 29,66 – 30,22 ‰.
mangrove dan lamun Pulau Dompak
Tingginya nilai salinitas yang didapat pada
merupakan jenis sdimen yang cocok untuk
saat pengukran dikarenakan perairan sedang
kehidupan dan pertumbuhan gastropoda
pasang sehingga nilai yang di dapat tinggi.
sesuai dengan pernyataan Ragan (1996)

9
dalam Dewiyanti (2004) bahwa kondisi baku mutu Kep.MenLH no.51 Tahun 2004
sedimen sangat berpengaruh terhadap karena nilai kualitas perairan masih dalam
perkembangan komunitas moluska dimana ambang batas kewajaran untuk biota laut
sedimen terdiri dar lumpur dan pasir tersebut. Serta kondisi sedimen yang sangat
merupakan sedimen yang cocok untuk mendukung untuk kehidupan gastropoda
kehidupan gastropoda. berdasarkan pengelompokan dari tekstur
sedimen tersbut berdasarkan skala
KESIMPULAN DAN SARAN wenworth.

A. Kesimpulan B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka
saran yang diberikan perlu adanya penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang lanjutan.
dilakukan pada ekosistem mangrove dan
lamun Pulau Dompak ditemui 8 jenis 1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan
gastropoda pada ekosistem mangrove dan 6 dilokasi yang lain supaya diketahui
jenis gastropoda ekosistem lamun dengan jenis gastropoda apa yang bisa
jenis gastropoda tidak ada yang sama pada hidup pada ekosistem mangrove
ekosistem mangrove dan ekosistem lamun dan ekosistem lamun sekaligus.
dengan jumlah gastropoda yang ditemui 2. Perlu dilakukan penelitian pada
pada ekosistem mangrove dengan jumlah lokasi yang ekosistem mangrove
282 individu serta 311 individu pada dan lamun yang berbeda pesisir
ekosistem lamun. apakah masih sama hasilnya
Berdasarkan perhitungan indeks dengan penelitian ini.
keanekaragaman, indeks keseragaman, dan
indeks dominansi, keanekargaman DAFTAR PUSTAKA
gastropoda yang terdapat pada ekosistem
mangrove mencapai 1,599426074 termasuk Arbi, U. Y. 2011. Struktur Komunitas
dalam kategori sedang karena nilai Moluska di Padang Lamun Perairan
keanekaragaman berada pada kriteria H’ 1 Pulau Talise, Sulawesi Utara. UPT
≤ H’ ≤ 3, dan nilai keseragaman mencapai Loka Konservasi Biota Laut Bitung –
0,769161355 termasuk pada kategori spesies LIPI
yang hampir merata karena nilai E’ hampir
mendekati kriteria 1 (satu), serta nilai indeks Atmawidjaja, R. 1987. Konservasi dalam
dominansi mencapai 0,231527589 termasuk
Rangka Pemanfaatan Hutan
kategori rendah karena nilai dominansi lebih
mendekati kriteria 0 (nol). Mangrove di Indonesia dalam
Berdasarkan perhitungan indeks Prosiding Seminar III Ekosistem
keanekaragaman, indeks keseragaman, dan Mangrove. Proyek Penelitian
indeks dominansi, keanekargaman Lingkungan Hidup-LIPI. Jakarta.
gastropoda yang terdapat pada ekosistem
lamun mencapai 1,568483545 termasuk Dewiyanti, I. 2004. Struktur Komunitas
dalam kategori sedang karena nilai Moluska (Gastropoda dan Bivalvia)
keanekaragaman berada pada kriteria H’ 1 Serta Asosiasinya pada Ekosistem
≤ H’ ≤ 3, dan nilai keseragaman mencapai Mangrove di Kawasan Pantai Ulee-
0,875387334 termasuk pada kategori spesies Lheue Banda Aceh. Skripsi. IPB
yang hampir merata karena nilai E’ hampir Bogor.
mendekati kriteria 1 (satu), serta nilai indeks
dominansi mencapai 0,247278254 termasuk Fachrul, M.F, 2007, Metode Sampling
kategori rendah karena nilai dominansi lebih Bioekologi. Jakarta
mendekati kriteria 0 (nol).
Hasil pengukuran kualitas perairan
pada ekosistem mangrove dan lamun Pulau
Dompak sangat mendukung untuk
kehidupan dan pertumbuhan biota laut
khususnya gastropoda sesuai dengan standar

10
Irianto. 2013. Struktur Komunitas
Gastropoda Pada Ekosistem
Mangrove di Telaga Wasti Sowi IV
Distrik Manokwari Selatan
Kabupaten Manokwari. Skripsi.
Universitas Negeri Papua.

McKenzi, L dan Yoshida, R. 2009.


Seagrass-Watch. Proceedings of a
Workshop for Monitoring Seagrass
Habitats in Indonesia. Bali .
Indonesia di Unduh 18-08-2014

Nurjanah. 2013. Keanekaragaman


Gastropoda di Padang Lamun
Perairan Kelurahan Senggarang Kota
Tanjungpinang. Skripsi. Universitas
Mariti Raja Ali Haji. Tanjungpinang.

Kep.MenLH No.51 tahun 2004. Baku Mutu


Ait Laut Untuk Biota Laut

Pipkin, B.W.1977. Laboratory Exercise in


Oceanography. W.H Freeman and
Company. San Fransisco.

Profil Kelurahan Dompak 2014.

Riniatsih, I. 2003. Kajian Potensi Kerang -


kerangan ( Bivalvia ) dan Siput Laut
(Gastropoda) di Ekosistem Padang
Lamun. Perairan Jepara. Skripsi.
Universitas Diponegoro.

Romimohtarto. 2001. Biologi Laut: Ilmu


Pengetahuan tentang Biota Laut:
Jakarta. Penebar Swadaya. 504 hal.

Sirante , R. 2011. Studi Struktur Komunitas


Gatropoda di Lingkungan Perairan
Mangrove Kelurahan Lappa dan Desa
Tongke-Tongke. Kabupaten Sinjai.
Skripsi. IPB

Wati, T. R. 2013. Keanekaragaman


Gastropoda di Padang Lamun
Perairan Desa Pengudang Kabupaten
Bintan. Skripsi. Universitas Maritim
Raja Ali Haji. Tanjungpinang.

11

Anda mungkin juga menyukai