36
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013
37
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013
38
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013
yaitu Hobo Pendant Logger oval atau oblong, dengan ujung daun
(SeagrassNet), dengan cara meletakkan atau apeks bulat. Pada setiap tegakan
alat ini pada dua titik berbeda, yaitu di ditemukan sepasang tunas yang disebut
titik dekat pantai Stasiun 1 (shallow) dan lutsinar, yang terdapat pada pangkal
yang satu lagi di tempat yang titiknya (node) yang terletak diantara batang dan
dekat terumbu karang Stasiun 2 (deep). rhizoma. Panjang rhizoma 0,2 – 3,2 cm
Alat ini diletakkan untuk mengetahui sedangkan panjang lutsinar ini yaitu
fluktuasi temperatur dan intensitas berkisar antara 0,2 – 0,6 cm. Panjang
cahaya pada lokasi penelitian pada daun yang dimiliki H.ovalis berkisar
kisaran waktu yang sudah ditentukan antara 0,3 – 2,7 cm dengan lebar daun
Pengukur salinitas menggunakan 0,5 – 1,6 cm. Jumlah tulang daun (cross
hand refraktometer berketelitian 1‰, di vein) yakni 5 – 20. Selain itu H. ovalis ini
mana pengukuran ini dilakukan sebanyak juga memiliki tangkai daun (petiolate)
tiga kali pada setiap stasiun. dengan panjang antara 0,1 – 4,1 cm dan
akar 0,2 – 5,3 cm. Pada Gambar 4
diperlihatkan karakteristik kunci dari
HASIL DAN PEMBAHASAN spesies H. ovalis.
1. Lamun (Seagrass)
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan di perairan Desa Tongkeina
Kecamatan Bunaken Kota Manado
ditemukan 4 spesies lamun, sehingga
wilayah perairan ini dikategorikan
ekosistem padang lamun yang bertipe
campuran. Setelah diidentifikasi jenis
lamun tersebut antara lain Halophila
ovalis, Thalassia hemprichii, Enhalus
acoroides, Syringodium isoetifolium.
Keanekaragaman jenis pada lokasi
penelitian ini hampir sama dengan jenis
yang terdapat di beberapa perairan di Gambar 2. Halophila ovalis
Semenanjung Minahasa, antara lain: Ket. : (a) daun, (b) batang, (c) akar, (d)
perairan Arakan Wawontulap (4 species) nod dan (e) lutsinar
perairan Tandurusa (4 spesies), Kema II
(3 spesies), Mokupa (4 spesies) dan b. Thalassia hemprichii
Sapa (2 spesies). (Peuru, 2005) (Merly Lamun jenis ini memiliki
2012). Dari hasil tersebut diatas dapatlah karakteristik bentuk daun seperti tali
dikatakan bahwa ekosistem padang (strap-like) yang melengkung, bagian
lamun perairan Tongkeina tergolong apeks bulat, berwarna hijau gelap
pada tipe ekosistem campuran dengan jumlah helai dalam satu tegakan
(multyspesific bed). yaitu 2 – 5 helai. Pada daun juga dilapisi
Berikut ini akan dibahas masing – dengan upih yang berwarna putih
masing spesies berdasarkan karakteristik kecoklatan yang terhubung sampai
dan ukuran morfologinya. bagian batang, batang tegak dengan
ukuran panjang antara 3,0 – 8,6 cm.
a. Halophila ovalis Selain itu panjang daun T. hemprichii ini
Karakteristik dari lamun jenis ini berkisar antara 0,5 – 15,5 cm dan lebar
memiliki sepasang daun yang berbentuk 0,3 – 1,1 cm.
39
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013
40
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013
Ket. : (a) daun, (b) batang dan pelepah, Kuo & Hartog (2001) S. isoetifolium
(c) rhizoma, (d) akar, (e) sabut hitam memiliki 2 – 3 daun setiap node dan
tegakan dengan ukuran panjang daun berdiameter 1 – 2 mm, sehingga spesies
berkisar antara 2,0 – 54,3 cm dan lebar ini jelas memiliki kemiripan dengan
antara 0,6 – 1,5 cm. Rhizoma berukuran spesies yang telah diidentifikasi.
antara 1 – 8,3 cm, pada bagian ini juga Selanjutnya Peuru (2005)
diselubungi oleh sabut tebal berwarna mengungkapkan panjang daun
hitam, selain itu terdapat akar-akar S.isoetifolium 14 – 15 cm dengan
berwarna putih kecoklatan yang diameter 0,08 – 0,1 cm, hasil ini tidak
berukuran 1 – 27,7 cm. berbeda jauh dengan hasil pengukuran
yang dilakukan pada sampel
d. Syringodium isoetifolium S. isoetifolium di perairan Desa
Karakteristik dari lamun jenis ini Tongkeina. Sedangkan spesies yang
yaitu daunnya berujung runcing, sama yang ditemukan di Filipina panjang
berbentuk silinder berjumlah 1 – 2, daunnya mencapai 25 cm dengan lebar
berukuran panjang antara 0,5 – 18,0 cm daun 0,10 – 0,25 cm (Menez, dkk.,
dengan diameter 0,1 – 0,2 cm. Antara 1983).
daun dan rhizoma terhubung oleh batang Keempat spesies lamun di atas
yang agak keras dengan panjang yang telah berhasil diidentifikasi memiliki
berkisar antara 1,0 – 5,0 cm. Dari bagian perbedaan baik dari bentuk maupun
pangkal daun sampai batang diselubungi ukuran. Adapun bagian yang diukur
oleh upih yang berwarna panjang dan lebarnya antara lain pada
putih kecoklatan. Akar tumbuh di bagian bagian daun (a,b), batang(c), akar (d)
bawah pangkal yaitu antara batang dan dan rhizoma (e). Lebih jelas perbedaan
rhizoma atau disebut juga node. Panjang morfologi tersebut ditunjukkan pada
rhizoma dan akar berkisar antara 0,4 – Tabel 1.
9,0 cm dan 0,8 – 6,4 cm. Karakteristik
dari S. isoetifolium ini lebih jelas terlihat 2. Parameter Lingkungan
pada Gambar 5. Parameter lingkungan merupakan
hal yang penting dalam menunjang
keberadaan ekosistem padang lamun
termasuk di dalamnya biota yang
berasosiasi. Perairan Tongkeina memiliki
salinitas antara 30 – 33 ‰. Selanjutnya
untuk pengukuran temperatur dan
intensitas cahaya dilakukan dengan
menggunakan alat Hobo Pendant logger
dari SeagrassNet yang ditempatkan
pada satu titik. Hasil pengukuran
diperoleh yaitu temperatur berkisar
antara 23 – 39 0C (rata-rata 29 0C)
dengan intensitas cahaya tertinggi
187,379.0 lux (Gambar 6).
Gambar 5. Syringodium isoetifolium Salah satu faktor yang
Ket. : (a) daun, (b) batang, (c) akar, (d) mempengaruhi temperatur yakni
rhizoma kepadatan dari vegetasi lamun (Koch &
Verduin, 2001). Menurut Nur,2011)
Spesies S. isoetifolium memiliki ciri temperatur memiliki pengaruh yang
khas bentuk daun yang silinder. Menurut sangat besar bagi lamun karena akan
41
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013
42
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013
Dari penelitian yang dilakukan ini, Dahuri, R., J. Rais., S.P Ginting dan M.J.
dapat disimpulkan bahwa: Sitepu. 2003. Pengelolaan Sumber
1. Keadaan Ekosistem Padang Lamun Daya Wilayah Pesisir dan Lautan
di Perairan Kelurahan Tongkeina Secara Terpadu. Djambatan.
kecamatan Bunaken tergolong pada Jakarta. 328 hal.
tipe campuran
Koch, E. W dan J. J. Verduin. 2001.
(multispesific bed), dengan Measurements of Physical
ditemukannya 4 spesies lamun Parameters in Seagrass Habitats:
antara lain Halophila ovalis, Thallasia F. T. Short and R. Coles (Eds.).
hemprichii, Enhalus acoroides dan Elsevier Science B. V. Amsterdam.
Syringodium isoetifolium. pp 325 – 344.
2. Variasi morfometrik yang diukur
antara lain panjang daun untuk H. Kordi K. M. G. H. 2011. Ekosistem
ovalis berkisar 0,3 – 2,7 cm, T. Lamun (Seagrass). Penerbit
hemprichii 0,5 – 15,5 cm, E. Rineka Cipta ; Jakarta. 191 hal.
acoroides 2,0 – 54,3 cm, S.
isoetifolium 0,5 – 18,0 cm; lebar Kuo, J dan C. den Hartog. 2001.
daun untuk H. ovalis berkisar 0,2 – Seagrass Taxonomy and
1,6 cm, T. hemprichii 0,3 – 1,1 cm, Identification Key dalam Global
E. acoroides 0,6 – 1,5 cm, S. Seagrass Research Methods : F. T.
isoetifolium 0,1 – 0,2 cm; panjang Short and R. Coles (Eds.). Elsevier
batang pada H. ovalis berkisar 0,1 – Science B. V. Amsterdam. pp 31 –
4,1 cm, T. hemprichii 3,0 – 8,6 cm, 38.
E. acoroides 2,3 – 5,9 cm, S.
isoetifolium 1,0 – 5,0 cm; panjang Menez, E. G., R. C. Phillips dan H. P.
akar pada H. ovalis berkisar 0,2 – Calumpong. 1983. Seagrasses
5,3 cm, T. hemprichii 0,3 – 15,0 cm, from the Philippines. Smithsonian
E. acoroides 1,0 – 27,0 cm, S. Institution Press, City of
isoetifolium 0,8 – 6,4 cm; selanjutnya Washington. p 40.
panjang rhizoma pada H. ovalis
berkisar 0,2 – 3,2 cm, T. hemprichii Nybakken, J. 1992. Biologi Laut : Suatu
0,8 – 6,0 cm, E. acoroides 1,0 – 8,3 Pendekatan Ekologis. PT
cm, S. isoetifolium 0,4 – 9,0 cm. Gramedia Pustakan Utama.
3. Pengukuran kualitas perairan Jakarta. 459 hal.
diperoleh; temperaturnya berkisar 23
43
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013
44