Anda di halaman 1dari 11

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DI HUTAN

KAMPWOLKER KELURAHAN YABANSAI, DISTRIK HERAM KABUPATEN


JAYAPURA PROVINSI PAPUA

OLEH :

NAMA : SIRIEL YALAK


NIM : 2020011044091

DOSEN PENGAMPUH :
Dr. Alfred Antoh, S.Hut, M.Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
DAFTAR TABEL.................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................................5
BAB I....................................................................................................................................................6
PENDAHULUAN.................................................................................................................................6
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................6
1.3 Rumusan Tujuan....................................................................................................................6
BAB II...................................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................7
BAB III................................................................................................................................................10
METODELOGI...................................................................................................................................10
1.1 Waktu Dan Lokasi Penelitian..............................................................................................10
1.2 Alat Dan Bahan....................................................................................................................10
1.4 Prosedur Penelitian..............................................................................................................10
1.5 Analisis Data............................................................................................................................11
DAFTAR TABEL
Table 1.1 tahap persiapan
No Nama Keterangan

Table 1.2 Tahap Pelaksanaan


No Nama Keterangan

Table 1.3 Tahap Refesi


No Nama Keterangan

Table 1. 3 Tahap Seminar Hasil


No Nama Keterangan
DAFTAR GAMBAR

Figure 11.1 gambar wawancara

Figure 1.2 foto persiapan

Figure 3 toto hasil penelitian


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan paku (pteridophyta) merupakan salah satu golongan tumbuhan yang
hamper dapat dijumpai pada setia wilayah di Indonesia. Tumbuhan paku dikelompokan
dalam satu divisi yang jenis-jenis nya telah jelas mempunyai kormus dan dapat
dibedakan dalam tiga bagian pokok yaitu akar, batang, dan daun. Bagi manusia,
tumbuhan paku telah banyak dimanfaatkan antara lain sebagai tanaman hias, sayuran dan
obat-obatan. Namun secara tidak langsung, kehadiran tumbuhan paku turut memberikan
manfaat dalam memelihara ekosistem hutan antara lain dalam pembentukan tanah,
pengamanan tanah terhadap erosi, serta membantu proses pelapukan serasah hutan.
Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan paku tersebar luas melalaui daerah tropis
hingga dekat kutub utara dan selatan, mulai dari hutan primer, hutan sekunder, alam
terbuka, antara rendah hingga dataran tinggi, lingkungan yang lembab, basah, rindang,
kebun tanaman, pingkir jalan paku dapat di jumpai.
Tumbuhan paku dapat di bedakan menjadi dua bagian utama yaitu organ vegetative
yang terdiri dari akar, batang, rimpang, dan daun. Sedangkan organ generative terdiri
dari atas spora, sporangium anterdium, dan arkegonium. Sporangium tumbuhan paku
umumnya berada di bagian bawa daun serta membentuk gugusan sorus terhadap tulang
daun merupakan sifat yang sangat penting dalam klasifikasi tumbuhan paku. Menurut
tjitrosoepomo. Divisi pteridophyta dapat dikelompokan dalam empat kelas yaitu
psisophydiinae, equisetinae dan filiciane; dan tumbuhan paku-pakuan dapat dibagi ke
dalam 11 famili yaitu Slvinceae, Marsilaceae, Equicetaceae, Selagillaceae,
Lycopodyceae, dan Polypodiaceae

1.2 Rumusan Masalah


1. Jenis tumbuhan paku (pteridophyta) apa saja yang terdapat di hutan kampwolker
perumnas III kelurahan yabansai distrik heram kabupaten jayapura provinsi papua
2. Berapa tingkat keanekaragaman tumbuhan paku (pteridophyta) di hutan kampwolker
perumnas III kelurahan yabansai distrik heram kabupaten jayapura provinsi papua

1.3 Rumusan Tujuan


1. Untuk mengetahui jenis tumbuhan paku (pteridophyta) apa saja yang terdapat di
hutan kampwolker perumnas III kelurahan yabansai distrik heram kabupaten
jayapura provinsi papua
2. Untuk mengetahui keanekaragaman tumbuhan paku (pteridophyta) di hutan
kampwolker perumnas III kelurahan yabansai distrik heram kabupaten jayapura
provinsi papua
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhan paku adalah salah satu tumbuhan yang dapat banyak ditemukan di
Indonesia dan memiliki manfaat yang sangat banyak. Kabupaten Musi Rawas merupakan
salah satu daerah yang benyak terdapat keanekaragamn hayati, salah satunya yaitu tumbuhan
paku (pteridophyta) yang sampe saat ini belum ditemukan data berkaitan dengan tumbuhan
paku di daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendata jenis tumbuhan paku
(pteridophyta) di kecamatan STL Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini
dilakukan dengan eksplorasi penelitian dengan metode survey di lapangan pengambilan
sampel dilakukan secara ajak dengan menggunkan metode random sampling. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian telah
ditemukan tumbuhan paku (pteridophyta) sebanyak 23 jenis, yang terdiri dari 5 kelas, 10
ordo 16 famili 19 genus yang telah ditemukan di kecematan STL Ula Tewaras Kabupaten
Musi Rawas.

Dalam provinsi Aceh mempunyai beberapa kabupaten salah satunya yaitu kabupaten
Gayo Lues, di kabupaten Gayos Lues terdiri dari beberapa kecamatan yang menjadi tempat
penelitian yaitu di kecamatan putri batung, desa Uning Pune. Desa Uning Pune merupakan
tataran tinggi, daerah tropis dan curah hujannya yang cukup tinggi bertahunnya, suhu di
daerah tersebut kadang-kadang mencapai 18C°-23Cº. dan banyak ditemukan sumber mata air
sehingga menyebabkan tekstur tanahnya menjadi lembab agar memudahkan tumbuhan untuk
bertahan hidup. Dalam taksonomi tumbuhan paku dikelompokan menjadi 4 kelas, yaitu kelas
pslophytinae ( paku purba) kelas lyopodiinae (paku rambut atau paku kawat) kelas
Equesetinae (paku ekor kuda) kelas filicinae (paku sejati). Selain tumbuh di tanah tumbuhan
paku juga tumbuh pada berbagai jenis pohon atau menempel. Telah dilakukan penelitian
tentang intendifikasi jenis-jenis tumbuhan paku (pteridophyta) yang tumbuh di daerah desa
Uning Pune Kecamatan Putri betutng Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh. Penelitian
dilakukan pada tanggal 24s/d 26 juli 2019.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-
jenis tumbuhan paku apa saja yang tumbuh di daerah tersebut dan manfaat tumbuhan paku,
hasil penelitian dikeringkan, bisa dijadikan sebagai media pembelajaran. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah survey di lapangan. Analisis data penelitian di lakukan
dengan deskriptif, hasil yang didapat akan di catat dan ambil dokumentasi. Berdasarkan dari
hasil penelitian yang telah dilakukan mengenani indendifikasi jenis-jenis tumbuhan paku
(pteridophyta) yang tumbuh di desa Uning Pune Kecamatan Putri Betung Kabupaten Gayo
Lues. Adapujn jenis tumbuhan paku yang dapat ditemukan saat penelitian yaitu 28 jenis
tumbuhan paku terdiri dari 11 famili, diantaranya yaitu family polyppodiaceae memiliki
jumlah jenis terbanyak 12 jenis, kemudian dari family nephrolepdaceae berjumlah 3 jenis,
family pteridaceae 3 jenis, family defalliaceae 3 jenis, family aspleniceae 1 jenis, family
equisetaceae 1 jenis, family marsiaceae 1 jenis, family onocleceae 1 jenis,. Family isoetaceae
1 jenis, family selainellaceae 1 jenis, dan family lycopdiaceae 1 jenis.
Telah dilakukan penelitian tentang indedifikasi tumbuhan paku (pteridophyta )
sebagai bahan ajar botani tumbuhan tingkat renda di Kawasan Taman Hutan Raya Po Cut
Meurah Intan Kabupaten Aceh Besar, penelitian dilakukan pada tanggal 05 5-07 Noveber
2014. Penelitian ini berjutuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan paku apa saja yang
menjadi bahan ajar botani tumbuhan rendah. Dan menjadikan sampel dari hasil penelitia dan
sebagai bahan bahan ajar botani tumbuhan tingkat Rendah. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah survey dilapangan, analisa data dan penelitian dilakukan secara
deskriptif, hasil yang didapat akan dicacat dan mengambil dokumentasi dan ditampilkan
dalam bentuk table dan foto. Jenis tumbuhan ini memiliki penyebaran yang sangat luas di
wilayah Indonesia].indedifikasi jenis tumbuhan paku dilakukan di TAHURA Pocut Muara
Intan. Hasil penelitian men unjukan bahwa (1) terdapat 41 jenis tumbuhan paku yang terdiri
dari 19 amili. Jenis yang paling banyak dijumpai berasal dari family polypodiaceae sebanyak
8 jenis. Berdasarkan potensi pemanfaatannya, (2) yang dpat dimanfaatkan sebagai tumbuhan
hias sebanyak 9 jenis dianatarnya Asplenium Pellucidun Lam, dan Dipteris Conjugate
Reinw. (3) sebagai tumbuhan obat sebanyak 11 je nis dianatarnya lecanopteri cornosa
(Reinw). Blume, dan selaginellaplana (Desv.ex POir ) Hieron., dan sebagai bahan pangan
sebanyak 5 jenis diantaranya diplazium accendens Blume.

Cagar alam ulolanang kecubung sebagai kawasan kenversi di kabupaten batang jawa
tengah yang telah menyimpan kekayaan flora dan fauna yang sangat beragam salah satu flora
yang tersimpan di Cagar Alam ini adalah paku-pakuan. Paku-pakuan ( pteridophyta)
merupakan salah satu plasma nutfah yang berperan penting dlam ekosistem hutan dan
bermanfaat dalam kehidupan manusia. Tumbuhan paku memilki keanekaragaman jenis dan
potensi pemanfaatan yang luare biasa untuk pahan pakan, pengobatan dan tanaman hias.
Penelitian ini paku (pteridopyta) dikawasan CA Ulolanang Kecubung serta potensi
pemanfaatannya terutama oleh masyarakat di sekitar kawasan. Penelitian ini di lakukan pada
bulan maret-april 2020 dengan menggunkaan metoe survey dan studi literature dari buku,
artikel jurnal nasional maupun internasiolan.

Cryptogamae merupakan kelompok tumbuhan tingkatb rendah yang berkembang


biak dengan spora, tanpa adanya biji. Tumbuhan paku (pteridophyta) merupakan salah satu
divisi tumbuhan cryptogamae yang miliki pol a penyebaran yang cukup luas dan lazim
ditemui di kawasan UIN sematera utara. Penelitian ini b ertujuan untuk mengintendifikasi
tumbuhan paku nyang terdapat di UIN sumatera uatara yang diharapkan dapat bermanfaat
sebagai pengembangan dalam pembelajaran kentekstual botani cryptogamae. Motode yang
digunakan dalam penelitian ini ialah metode survey eksloratif dilapangan dan deskriptif,
dengan melakukan pendataan tumbuhan serta mengamati secara morfologi dan deskripsi
tumbuhan tersebut. Sampel yang didapat dikoleksi dalam bentuk segar dan indendifikasi
dilaboratorium tadris Biologi UIN sumatera utara. Intendifikasi tumbuhan menggunakan
prosedur pendataan ciri morfologi tumbuhan dan kunci intendifikasi tumbuhuan yangb
bersumber dari buku taksonomi tumbuhan. Hasil penelitian meujukan bahwa terdapat 2
tumbuhan paku yakni kelas filinae dan Lycopodiinae, yang terdiri 1 ordo, 1 famili dan 6
species sedangkan untuk filinae serta 1 ordo, 1 malimi dan 1 species untuk Lycopdiinae yang
di temukan di UIN sumatera uatar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan paku pteridophyta, yang di
pengaruhi oleh faktor abiotik dan manfaat pteridophyta di PT Bina Sains Cemerlang
Plantation Kabupaten Musi Rawas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara survey ke
lokasi penelitian kemudian penentuan tempat dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Teknik analisis data dengan langkah-langkah metode observasi, dokumentasi,
pengambilan pteridophyta dan identifikasi. Hasil kajian inventarisasi pteridophyta di PT Bina
Sains Cemerlang Kabupaten Musi Rawas terdapat 9 famili, 19 spesies yaitu Asplenium nidus,
Dyplazium pynocarpon, Davallia denticulate, Davallia solida, Nephrolepis biserrata,
Nephrolepis cordifolia, Nephrolepis exisplis, Nephrolepis exis . , Pteris biaurita, Vittaria
lineate, Drymoglossum piloselloides, Drynaria quercifolia, Phymatosorus scolopendria, Pteris
biaurita, Selaginella pleno. Kelembaban tanah 8%-68% dan pH tanah 7,08-8,00. Manfaat
pteridophyta di Perkebunan PT Bina Sains Cemerlang Kabupaten Musi Rawas sebagai
tanaman hias dan sayuran.

Taman hutan kota jambi (THKKJ ) dengan luas sekitar 10,25 ha. Merupakan pusat
konsevasi hutan yang dikelolah oleh dinas pertanian, perkebunan, peternakan, dan kehutanan
kota jambi memiliki tutupan vegetasi beragam dan berperan sebagai kawasan bayangan.
THKKJ merupakan kawasan hutan yang didomilisi oleh pinus (pinus mercusii). Adapun
jenis tumbuhan lain yang hadir di kawasan ini seperti Bulian (eusideraxylon zwageri) dan b
ebrapa jenis tumbuha n lain termasuk tumbuhan paku (pteridophyta). Tumbuhan paku
memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi dan mampu hidup dlam kondisi lingkungan yang
bervariasi. Tumbuhan paku memiliki fungsi ekologi yang penting dlam ekosistem hutan serta
pemanfaatan bagi manusia sebagai sumber pangan,, tanaman hias, dan obat-obatan.
Keberadaan paku-pakuan ini masih kurang mendapat berhatian disbanding kelompok
tumbuhan lainnya dan sering kali terabaikan sehingga THKKJ belum mempunyai data
tentang tumbuhan paku yang hadir di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kenanejaragaman jenis tumbuhan paku di THKKJ. Pengmumpulan data dilakuan
pada bulan februari-mei 2012 Data dikumpulkan dari bulan Februari 2012 sampai dengan Mei
2012 dengan menggunkaan metode petak ganda ukuran (5mx5m), sebanyak 100 petak disarangkan
(netsed) pada setiap unit petak besar yang berukuran (50mx50m) sebanyak 4 petak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan paku pteridophyta yang ada
di KHDTK ( kawasan hutan dengan tujuan khusus), besarna frekuensi dan frekuensi relative
tumbuhan paku terrestrial dan inteks dominasi tumbuhan paku terrestrial. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif dengan teknik purposive sampling dengan meilihat komposisi jenis dan
jumlah tumbuhan paku pada suatu area tertentu. Hasil penelitian yang di peroleh adalah ditemukan
tiga species paku pada KHDTK, yaitu selaginella plana,lygodium saliccifolium, dan diplamzium
eslentum. Selaginella plana lebih dominan dibandingkan species lainnya yaitu lygodium salicfolium
dan diplazium. INP tertinggi terdapat species selegineela plana dan terendah terdapat pada Diplazium
esculentum. Selginrlla plama lebih dominan disbanding species lainya yaitu lygodium salicifolium
dan Diplazium escumlentum.
BAB III
METODELOGI

1.1 Waktu Dan Lokasi Penelitian


Penelitian ini di laksanakan di hutan kampwolker perumnas III waena kabupaten
jayapura pada bulan februari 2023. Selama penelitian di wilayah pengamatan meliputi
kawasan hutan dengan rincian 6 stsiun pengamatan. Pada setiap stasiun pengamatan
dilakukan 3 titik sampling dengan ukuran 1x1cm untuk herba dan 5x5cm untuk
tumbuhan paku epifit pada pohon.

1.2 Alat Dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Alcohol 70%, buku indetifikasi, kertas Koran, amplop specimen, meteran, plot
pengamatan, kamera hp, GPS, pisau , parang, lembar pengamatan, dan alat tulis
1.3. Metode Pengambilan Data
a. Observasi
Teknik pengumpulan data ini dilakukan untuk suatau pengmatan yang di lapangan
penelitian ini mencatat terhadap keadaan atau prilaku objek pada sasaran yang
terdapat di lapangan
b. Metode Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan wawancara ini dilakukan untuk proses Tanya jawab
secara lisan yang berlangsung di lapangan dan, pertanyaan di tanykan oleh bihak yang
diwawancari dan jawaban diebrikan oleh yang di wawancara atau orang di sekitar
lapangan penelitian.
c. Metode Dokumentasi
Motode dokumentasi adalah salah satu motode pengumpulan data kualitatif dengan
melihat dan menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau
orang lain tentak objek. Metode dokumentasi merupakan salah satu cara yang dpat
dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran melalui media tertulis dan
dokumen lainya yang tulis atau dibuat oleh subjek atau peneliti.
d. Motode Kepustakan
Metode pustaka ini dilakukan untuk mecari informasi-informasi tentang teori, motode
dan konsep yang releven dengan permasalahan. Sehingga dengan informasi-informasi
tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelesaian masalah.

1.4 Prosedur Penelitian


Prosedur dalam penelitian ini meliputi dua tahap yaitu persiapan dan tahap melaksanakan
a. Tahap Persiapan Penelitian
Tahap persiapan ini dialakukan dengan cara menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan pada saat melakukan penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini dilakukan dengan cara menjalajhi ke lokasi penelitian di hutan
kampwolker. Untuk memperoleh data yang di perlukan dalam penelitian yaitu
observasi di tempat penelitian, persiapan alat dan bahan, mencatat tumbuhan paku
(pteridophyta) yang di temukan, mendokumentasi tumbuhan paku (pteridophyta yang
ditemukan,pengumpulan data, pemanfaatan penelitian sebagai sumber belajar,
kesimpulan.

1.5 Analisis Data


Analisis data yang dilakukan secara kualitatif dan kuanditatif. Analisis kuantitatif
dilakukan untuk mendeskripsikan jenis-jenis tumbuhan paku yang di temukan di
lapangan, kemudian disajikan dalam bentuk table, gambar, dan uraian deskripsi jenis,
pemanfaatan jenis tumbuhan paku olehn masyarakat di lakukan dengan teknik
wawancara terstruktur. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menjelaskan
keanekaragaman dan struktur vegetasi tumbuhan. Kerapatan (k), kerapatan relative (KR)
ferekuensi (F) ferekuensi relative (FR) inteks nilai penting (INP) dan indeks
keanekaragaman (H).
DAFTAR PUSTAKA

Fitri Kusuma Astuti, K. A., Murningsi , & Jumari. (2017). Keanekaragaman jenis tumbuhan paku
Pteridophyta. Jurnal Biologi, 6, 1-7.

Helda Sari1,, & Bayu Hari Mukti2. (2019). Keanekaragaman Tumbuhan Paku (Pteridophyta). Jurnal
Pendidikan Hayati, 6(2), 1-8.

Miza Nina Adlini1, A. H. (2021). Identifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Universitas Islam
Negeri (UIN) Sumatera Utara Identification of Ferns (Pteridophyta) in Universitas Islam
Negeri (UIN) Sumatera Utara. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati,, 6(2), 67-94.

Musriadi2, Jailani, & Armi. (2017). IDENTIFIKASI TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) SEBAGAI BAHAN
AJAR BOTANI. Identifikasi, Tumbuhan Paku, Bahan Ajar Botani Tumbuhan Rendah, 5(1), 1-
10.

Nurleli Apriyanti,, Didi Jaya Santri,, & Madang. (2017). Identifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
dan Kekerabatannya. JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI,, 5(2), 1-13.

Pradipta1, Saputri2, Ami3, & Ahmad Walid4. (2020). INVENTARISASI JENIS TUMBUHAN PAKU
(PTERIDOPHYTA) DI DESA PADANG. JURNAL BIOSILAMPARI:, 3(1), 1-13.

Anda mungkin juga menyukai