Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DISTRIBUSI BINOMIAL

XII- MIPA 2

SMAS KRISTEN 2 SOE

Disusun oleh : Kelompok 2

Ketua : Mastriani R.A Janga

Anggota : Esteriani Boimau

Veronika Satbanu

Ciciliani Tino

Natalia P. Miranda

Yori Manu
Kata Pengantar

Syalom

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Distribusi Binomial” materi matematika peminatan kelas 12 semester 2
dengan maksimal.

Makalah ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari guru matematika peminatan kelas 12, Ibu Menci Suan,
S.Pd, yang telah memberikan kami kesempatan untuk membuat makalah ini, serta teman teman yang telah
memberikan dukungan sehingga pengerjaan makalah ini menjadi lancar.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu berbagai masukan dan kritikan
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah ini dimasa yang
mendatang. Selanjutnya, kami selaku penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang ada. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan bagi semua pihak khusunya bagi kami sendiri.

Syalom.

SOE,30 Januari 2024

Kelas XII-MIPA 2 Kelompok 2


DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi Binomial
B. Konsep Variabel Acak
C. Uji Hipotesis Dengan Distribusi Binomial
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika sebagai media untuk melatih berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri, dan mampu
menyelesaikan masalah. Jelas sekali bahwa matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari dan
kita tidak dapat menghindar dari matematika, karena mau tidak mau matematika juga digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, beberapa diantaranya adalah himpunan dan peluang dalam kehidupan sehari-hari.
Distribusi binomial adalah salah satu dari materi matematika yang dipelajari saat kelas 12 pada
semester 2. Pada pelajaran ini selain dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari juga dapat menunjang
nilai kita jika memahaminya dan dapat juga diterapkan dalam dunia kerja tertentu seperti dalam bidang
statistika.

B. Tujuan
1. Agar siswa/siswi dapat memahami dan mengerti lebih dalam tentang Distribusi Binomial .
2. Untuk memenuhi tugas matematika peminatan yang diberikan oleh Ibu Guru.

C. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh adalah siswa/siswi mampu memahami materi Distribusi Binomial dan
cara penyelesaian soal Distribusi binomial.
II. PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DISTRIBUSI BINOMIAL

Binomial terdiri dari 2 kata yaitu Bi yang artinya Dua dan Nomial yang artinya Kondisi/Kemungkinan.
Dengan demikian Distribusi binomial adalah distribusi probabilitas ( peluang) statistik yang menyatakan
kemungkinan suatu nilai akan mengambil satu dari dua nilai independen ( tersendiri) berdasarkan asumsi tersebut.
Hal ini karena distribusi binomial hanya menghitung dua keadaan, biasanya digambarkan sebagai 1 ( untuk
keberhasilan ) atau 0 ( untuk kegagalan ), berdasarkan jumlah percobaan dalam data. Adapun asumsi yang
mendasari distribusi binomial yaitu bahwa hanya ada satu hasil untuk setiap percobaan, bahwa setiap percobaan
mempunyai probabilitas ( peluang ) keberhasilan yang sama, dan bahwa setiap percobaan saling berkaitan satu
sama lain.
Contoh penggunaan distribusi binomial dalam kehidupan yaitu:
- Menguji obat
Setiap kali obat baru ditemukan untuk menyembuhkan suatu penyakit tertentu, efektivitas obat tersebut dapat
diwakili oleh dua hasil, yaitu apakah obat tersebut dapat menyembuhkan penyakit atau entah obat tersebut
menimbulkan efek samping. Karena percobaan mempunyai dua kemungkinan hasil, yaitu keberhasilan dan
kegagalan, maka percobaan tersebut dapat direpresentasikan dengan bantuan distribusi binomial .
- Berpartisipasi dalam undian berhadiah
Jika anda berpartisipasi dalam kontes undian berhadiah, ada dua kemungkinan hasil, yaitu memenangkan kontes
dan kalah. Oleh karena itu, seseorang dapat dengan mudah menyatakan probabilitas suatu peristiwa sukses atau
gagal dengan bantuan distribusi binomial

Rumus distribusi binomial yaitu:

P(x) = nCx. PX. qn-x


Keterangan
c = Kombinasi
P = Peluang berhasil
q = Peluang gagal
n = Total percobaan
x = Variabel acak ( banyak percobaan

Contoh Soal

1). Sebuah koin dilemparkan 3 kali pelemparan. Tentukan peluang usaha didapatnya dua angka pada
pelemparan tersebut.
Penyelesaian :
n= 3 x= 2
1 1 1
p= q= 1- =
2 2 2

P(x) = nCx. PX. qn-x


1 1
P(x= 2) = 3C2. ( 2 )2 . ( 2 )3-2
3!
P(2) =
2! ( 3−2 ) !
. ( 12 ) . ( 12 )
2
3.2!
=
2.1!
. ( 12 ) . ( 12 )
2

1 1
= 3. 4 .2
3
=
8

3
Jadi, peluang usaha didapatnya dua angka pada pelemparan tersebut adalah
8

2). Sebuah kantong terdapat 4 bola merah, 6 bola hijau, dan 2 bola biru. Dari kantong tersebut diambil sebuah
bola berturut-turut 4 kal dari setiap pengambilan bola dikembalikan lagi.
Tentukan :
a). Peluang terambilnya 2 bola merah dari 4 kali pengambilan
b). Maksimal 1 bola hijau dari 4 kali pengambilan.
Penyelesaian :

a). n= 4 x= 2
4 1 1 2
p= = q= 1- p = 1- =
12 3 3 3

P(x) = nCx. PX. qn-x


1 2
P(x= 2) = 4C2. ( 3 )2 . ( 3 )4-2

1 2 4! 1 4
P(x= 2) = 4C2. ( 3 )2 . ( 3 )2 = 2! ( 4−2 ) ! . 9
. 9

1 4
= 6. 9 . 9
24 8
= =
81 27

8
Jadi, peluang terambilnya 2 bola merah dari 4 kali pengambilan adalah
27

b).n= 4 x≤ 1( x= 0,1)
6 1 1 1
p= = q= 1 - =
12 2 2 2
P(x) = nCx. PX. qn-x
1 1
 P(x= 0) = 4C0. ( 2 )0 . ( 2 )4-0

1 1
P(x= 0) = 4C0. ( 2 )0 . ( 2 )4

4! 1 4! 1 1 1
=
0 ! ( 4−0 ) !
.1 . 16
=
0!4!
. 1.
16
= 1.1. =
16 16

1 1
 P(x= 1) = 4C1. ( 2 )1 . ( 2 )4-1

1 1
P(x= 1) = 4C1. ( 2 )1 . ( 2 )4-1
1 1
= 4C1. ( 2 )1 . ( 2 )3

4!
= .( 1 ) . 18 = 41 xx 33!! .( 12 ) . 18 = 4. 12 . 18 = 164
1! ( 4−1 ) ! 2
P ( x≤ 1) = P (x¿ 0) + P ( x¿ 1)

1 4 5
= 16 + 16 = 16

5
Jadi, maksimal 1 bola hijau dari 4 kali pengambilan adalah
16

B. KONSEP VARIABEL ACAK

Variabel acak merupakan variabel acak yang nilai- nilainya ditentukan oleh hasil percobaan binomial
( Hanya mempunyai dua kemungkinan / kondisi). Variabel acak digunakan untuk menggambarkan hasil- hasil
percobaan sebagai nilai- nilai numerik secara sederhana. Variabel acak dapat dinyatakan dengan huruf besar,
misalnya X,Y,Z atau lain sebagaiannya. Terdapat dua variabel acak yaitu variabel acak diskrit dan variabel
acak kontinu. Variabel acak diskrit diperoleh dari hasil menghitung, nilainya berupa bilangan bulat. Nilai-
nilai acak diskrit digambarkan pada garis interval berupa deretan titik- titik yang saling terpisah, contoh x=
banyak sisi gambar yang terlihat pada percobaan melambungkan sekeping uang logam.
Peluang variabel acak diskrit dibagi menjadi 2 yaitu:

1). Distribusi peluang variabel acak diskrit


Pada variabel acak diskrit, nilai- nilainya mempunyai peluang. Peluang variabel acak dapat dirumuskan
sebagai berikut :

F(x) = P (X = x)

Contoh soal
Variabel acak x menyatakan banyak gambar pada pelemparan dua keping mata uang logam. Tentukan nilai
dari :
a). P (x= 0)
b). P ( x= 1)
c). P ( x= 2)
Penyelesaian :
Pada pelemparan dua buah mata uang logam, diperoleh kemungkinan sebagai berikut.
S = { AA, AG, GA, GG }
n(s )= 4
x menyatakan banyaknya hasil gambar sehingga dapat diperoleh
x = { 0, 1, 2 }. Sehingga :
1
a). P (x= 0) = 4
2
b). P (x= 1) = 4
1
c). P (x= 2) = 4

2). Distribusi peluang kumulatif variabel acak diskrit


Peluang variabel acak x yang lebih kecil atau sama dengan sutu nilai x, ditulis dengan F(x) = P( X= x). Nilai
F(x) tersebut dinamakan peluang kumulatif. Misalkan x= c merupakan salah satu nilai variabel acak x yang
memiliki peluang F(x), maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
F(c) = P (x ≤ c) = F (0) + F(1) + F(2) + .... + F (c)
Contoh soal
1). Sekeping uang logam dilempar dua kali. Variabel acak x menyatakan banyak sisi angka yang muncul.
Tentukan nilai dari :
a. F (0)
b. F (1)
c. F(2)
Penyelesaian :
Ruang sampel (S) = { AA, AG, GA, GG }
x= Banyak sisi angka yang muncul sehingga dapat dinyatakan
x= { 0, 1 ,2}
1
a. F(0) = P (x ≤ 0) = F (0) = 4
1 2 3
b. F(1) = P (x ≤ 1) = F (0) + F (1) = 4 + 4 = 4

1 2 1 4
c. F(2) = P (x ≤ 2) = F (0) + F (1) + F (2) = 4 + 4 + 4 = 4 = 1

2). Variabel acak x menyatakan banyaknya angka pada pelemparan empat keping mata uang logam.
Tentukan nilai dari :
a). P (x ≤ 1)
b). P (x ≤ 2)
c).P (x ≤ 3)
d). P (x ≤ 4)
Penyelesaian :
S = { AAAA, AAAG, AAGA, AAGG, AGAA, AGAG, AGGA, AGGG, GAAA, GAAG, GAGA, GAGG,
GGAA, GGAG, GGGA, GGGG }
x = menyatakan banyaknya angka sehingga
x = { 0, 1, 2, 3, 4 }

1 4 5
a). P (x ≤ 1) = F (0) + F (1) = 16 + 16 = 16

1 4 6 11
b). P (x ≤ 2) = F (0) + F (1) + F (2) = 16 + 16 + 16 = 16

1 4 6 4 15
c). P (x ≤ 3) = F (0) + F (1) + F (2) + F (3) = 16 + 16 + 16 + 16 = 16

1 4 6 4 1 16
d). P (x ≤ 4) = F (0) + F (1) + F (2) + F (3) + F (4) = 16 + 16 + 16 + 16 + 16 = 16 = 1

C. UJI HIPOTESIS DENGAN DISTRIBUSI BINOMAL

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yaitu Hupo yang artinya lemah atau kurang atau dibawah. Dan
Thesis yang artinya teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Sehingga dapat
diartikan sebagai “ Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang
sifatnya masih sementara. Jadi, pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan
memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis mengenai parameter populasi.
Ada 2 macam hipotesis yaitu :
- Hipotesis nol ( H0 ), adalah hipotesis yang diartikan sebagai tidak adanya antara ukuran populasi dan
ukuran sampel.
- Hipotesis alternatif ( H1 ), adalah lawannya hipotesis nol dan adanya perbedaan data populasi dengan
data sampel.

- Cara menentukan arah uji

- Cara menentukan kriteria pengujian bentuk keputusan menerima / menolak


Contoh soal

1). Seorang peneliti ingin mengetahui apakah catchbility gilnet rata-rata masih tetap 30 ekor ikan atau
lebih kecil dari itu. Data-data sebelumnya diketahui bahwa simpangan catchbility 25 ekor. Sampel
yang diambil 100 trip untuk diteliti dan diperoleh rata-rata dapat diterima sehingga catchbility gillnet
30 ekor? Ujilah dengan taraf nyata 5% ( Arah uji = Satu arah ) . Penyelesaian :
Diketahui :
n = 100 α =5 % µ0 = 30
σ =25 x = 27
Jawab :
a). Formula Hipotesis
H0 : µ= 30
Ha : µ < 30
b). Taraf nyata dan nilai Z tabel
α =5 %
Z0,05 = - 1,65 ( uji sisi kiri )
c). Kriteria pengujiannya
H0 diterima jika : Z0 ≥ -1,65
H0 ditolak jika : Z0 < -1,65
d). Uji statistik
Z0 = (27 - 30) / (25 / 1001/2 ) = - 1,2
maka Z0 > -1,65 → H0 diterima
e). Kesimpulan
Catchability gillnet sebesar 30 ekor
2). Populasi ikan lemuru hasil tangkapan purse seine panjang rata- rata 80 cm dengan simpangan baku 7
cm. Setelah 3 tahun beroperasi, konsumen meragukan panjang ikan tersebut. Guna meyakinkan
keabsahan hipotesis itu, seorang peneliti mengambil sampel acak 100 ekor ikan lemuru dan diperoleh
hasil perhitungan panjang rata-rata ikan adalah 83 cm dan standar deviasinya tetap.
Apakah ada alasan untuk meragukan bahwa rata- rata panjang ikan lemuru yang dihasilkan alat
tangkap purse seine sama dengan 80 cm pada taraf signifik 5% ?
Jawaban :

Diketahui :
n= 100 α =5 % µ0 = 80 cm
σ =7 cm x = 83 cm
a). Formula hipotesis
H0 : µ = 80
Ha : µ ≠ 80
b). Taraf nyata dan nilai Z tabel
α =5 %
Z α / 2 = 1,96 ( uji dua arah)
c). Kriteria pengujiannya
H0 diterima jika :1,96 < Z0 < 1,96
H0 ditolak jika : Z0 > 1,96 atau Z0 < -1,96
d). Uji statistik
Z0 = (83 – 80) / ( 7/1001/2) = 4,29
maka Z0 . 1,96 → H0 ditolak

e). Kesimpulan
Pada taraf nyata 5% terdapat perbedaan signifikan x = 83 dengan µ= 80 cm tidak terjadi karena faktor
kebetulan.
III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Distribusi binomial seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah keberhasilan pada jumlah sampel
(n) dari jumlah probabilitas (p). Distribusi ini banyak digunakan pada masalah yang mungkin bernilai
benar atau salah, gagal atau sukkses, dan lain sebagainya

B. Saran

Dalam suatu percobaan peluang, sebaiknya dilakukan bukan hanya sekali supaya lebih mendapatkan
hasil yang lebih tepat. Dalam melakukan percobaan peluang juga hanya terpaku pada suatu distribusi
untuk lebih baiknya menggunakan banyak distribusi sebagai bahan pertimbangan

Anda mungkin juga menyukai