Anda di halaman 1dari 3

KD 3.

25
Menganalisis kaidah pemecahan, permutasi, dan kombinasi
pada masalah kontektual.

A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran


Setelah mempelajari uraian kegiatan ini, peserta pendidikan dan pelatihan
diharapkan dapat:
 Memahami dan menggunakan perkalian untuk menyelesaikan masalah.
 Memahani dan menggunakan factorial dalam menyelesaikan masalah.
 Menyebutkan definisi permutasi r unsur dari n unsur dan menggunakannya
dalam pemecahan dalam pemecahan masalah.
 Menyebutkan definisi kombinasi r unsur dan n unsur dan menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
 Menyelesikan masalah kejuruan dengan permutasi dan kombinasi
B. Materi kegiatan Pembelajaran
a. KAIDA PENCACAHAN
Kaidah pencacahan ( counting rules) merupkan sebuah cara atau aturan
untuk menhitung seluruh kemungkinan yang bisa terjadi dalam suatu
percobaan tertentu terdapat beberapa metode dalam kaidah pencacahan,
diantaranya:

2. FAKTORIAL (!)
Faktorial bilangan asli n adalah perkalian semua bilangan asli yang
kurang atau sama dengan n. Faktorial dilambangkan dengan tanda ! .jadi
n!, Maka dibaca “ n faktorial”.
n! = n x ( n – 1 ) x ( n – 2 ) x ... x 3 x 2 x 1
Berikut ini adalah faktorial 1 sampai dengan faktorial 8
0! = 1
1! = 1
2! = 2 x 1 = 2
3! = 3 x 2 x 1 = 6
4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24
5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 =120
6! = 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 720
7! = 7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 5040
8! = 8 x 7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 40320
Catatan: hasil dari faktorial 0 adalah 1 ( 0! = 1). Hasil ini dapat diketahui dari
pembuktiannya di artikel: mengapa 0 faktorial sama dengan 1.
Faktorial biasa digunakan untuk menghitung banyaknya susunan yang
dapat dibentuk dari sekumpulan benda tanpa memperhatikan urutannya.
Cermati dan dipahami

Contoh 1:
Empat buah lukisan A, B, C dan D akan dipajang berurutan pada sebuah
dinding pameran, berapakah jumlah susunan yang dapat dibentuk dari
keempat lukisan tersebut?
Jawab:
Karena jumlah lukisan yang akan dibentuk susunannya adalah 4, maka
jumlah susunan yang bisa dibentuk adalah 4!
4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24
Jadi jumlah susunan yang dapat dibentuk adalah 24 susunsn. Ke 24
susunan tersebut adalah: ABCD, ABDC, ACBD, ACDB, ADBC, ADCB,
BACD, BADC, BDCA, BCDA, BCAD, BDAC, CABD, CBAD, CDAB, CDBA,
CABD, CADB, DABC, DBAC, DCAB, DCBA, DABC, DACB.

Contoh 2:
𝑥!
Carilah nilai x pada persamaan (𝑥−2)!
=6
Jawab:
Cara penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
𝑥!
=6
(𝑥 − 2)!
𝑥 x (𝑥 − 1) x (𝑥 − 2) x … x 2 x 1
=6
(𝑥 − 2) x … x 2 x 1
(𝑥 − 1)𝑥 = 6
𝑥2 − 𝑥 = 6
𝑥2 − 𝑥 − 6 = 0
(𝑥 − 3)(𝑥 + 2) = 0
x -3=0 x+2=0
x =3 x =-2
Terdapat dua nilai x yang diperoleh dari penyelesaian persamaan diatas
yaitu x = 3 dan x = - 2. Namun faktorial tidak mungkin bernilai negatif,
oleh karena itu nilai x yang mungkin adalah 3.

Conth 3 :
15!
Hitunglah nilai dari
2!(15−2)!
Jawab :
Penyelesaian soal diatas adalah
15! 15!
=
2! (15 − 2)! 2! 13!
15 x 14 x 13 !
= 2 x 1 x 13!
15 x 14
= 2x1
= 15 x 7
= 105

LEMBAR KERJA SISWA


Kerjakan soal dibawah ini pada buku tugas, foto jawaban anda serta kumpulkan
lewat aplikasi teams.

1. HITUNGALAH:
a. 9!
b. 10!
18!
c. 3!(19−2)!
8! x 5!
d. 7!
2. Tentukan nilai n dari persamaan dibawah ini:
(𝑛−1)!
a. =4
𝑛!
(𝑛 )!
b. = 20
(𝑛−2)!

Anda mungkin juga menyukai