TEORI PROBABILITAS
1. HIMPUNAN
1) Pengertian Himpunan
Himpunan adalah objek yang didefenisikan dengan jelas dan dapat dibeda-
bedakan. Setiap objek yang secara kolektif membentuk himpunan tersebut disebut
elemen atau unsur atau anggota dari himpunan tersebut.
Himpunan dilambangkan dengan pasangan kurung kurawal {} dan biasanya
dinyatakan dengan huruf kapital seperti A,B,C,…. anggota himpunan ditulis dengan
lambang , bukan anggota himpunan dengan lambang . dalam statistik, himpunan
dikenal sebagai populasi.
2) Penulisan Himpunan
Cara Pendaftaran
Dengan cara pendaftaran, unsur himpunan ditulis satu per satu atau didaftar.
Contoh:
1. A = {a,i,u,e,o}
2. B = {1,2,3,4,5}
Dalam statistik, cara penulisan 2 menghasilkan data distrik.
Cara perincian
Dengan cara perincian, unsur-unsur himpunan ditulis dengan menyebutkan sifat-
sifat atau ciri-ciri unsur himpunan tersebut,
Contoh:
1. A = {X : x huruf hidup}
2. B = {X : I ≤ x ≤ 2}
Dalam statistik, cara penulisan seperti contoh 2 menghasilkan data kontinu
atau variabel kontinu. Tanda (:) dibaca sedemikian rupa, sehingga atau X
dimana…
3) Macam-macam Himpunan
Himpunan semesta (universum)
Adalah himounan yang memuat seluruh objek yang dibicarakan atau himpunan
yang menjadi objek pembicaraan. Himpunan semesta dilambangkan S atau U.
Contoh :
1. S = U = {a,b,c, ….}
2. S = U = { X : x bilangan asli}
Himpunan Kosong
adalah himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan kosong dilanbangkan
dengan Φ atau {}
Himpunan Bagian
Himpunan yang menjadi bagian dari himpunan lain. Himpunan A merupakan
himpunan dari bagian B jika setiap unsur A merupakan unsur B atau A termuat did
alam B atau B memuat A. himpunan bagian dilambangkan , A, B. banyaknya
himpunan bagian dari sebuah himpunan dengan n unsur adalah 2n.
Contoh soal:
Jika diketahui : A = {1,2,3}, tentukan banyaknya himpunan bagian dari A dan
tuliskan himpunan-himpunan bagian tersebut
Penyelesaian:
Banyaknya himpunan bagian A adalag 23 = 8
Himpunan-himpunan bagian itu adalah: {},{1},{2},{3},{1,2},{1,3},{2,3},{1,2,3}
Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari semua himpunan. Dalam
statistik, himpunan bagian merupakan sampel.
Himpunan Komplemen
Adalah himpunan semua unsur yang tidak termasuk dalam himpunan yang
diberikan. Jika himpunannya adalah A maka himpunan komplemennya dilambangkan
Ac atau A’ atau A .
Contoh soal:
Jika diketahui : S = {1.2.3.4.5.6.7}
B = {2.4.6}
Tentukan Bc
Penyelesaian:
Bc = {1.3.5.7}
Diagram vennya dicatatan gambar 1.1
4) Operasi Himpunan
a. Operasi Gabungan (union)
Gabungan dari himpunan A dan himpunan B adalah semua unsur termasuk di
dalam A atau di dalam B atau didalam B sekaligus. Gabungan dari himpunan A dan
himpunan B dilambangkan A B atau A + B. dituliskan: A B = {X ; x A. x
B, atau x AB}.
Diagram vennya dicatatan gambar 1.2
Faktorial
Adalah perkalian semua bilangan bulat positif (bilangan asli) terurut mulai dari
bilangan 1 sampai dengan bilangan bersangkutan atau sebaliknya. Faktorial
dilambangkan dengan “!”
Jika: n = 1,2,…, maka
n! = n(n-1) (n-2) … x 2 x 1
= n(n-1)!
Catatan: 1! = 1
0! = 1
Contoh soal:
Tentukan nilai faktorial dari bilangan berikut!
1. 5!
2. 3!x 2!
6!
3. 4!
Penyelesaian:
1. 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
2. 3! x 2! = 3 x 2 x 1 x 2 x 1 = 12
6! 6 x5 x 4 x3 x 2 x1
3. 4! = 4 x3 x 2 x1 = 30
1. PERMUTASI
a. Pengertian permutasi
Adalah suatu penyususnan atau pengaturan beberapa objek ke dalam suatu urutan
tertentu.
Contoh: ada 2 objek, yaitu ABC. Pengaturan objek-obejk tersebut ialah
ABC,ACB,BCA,CAB,CBA yang disebut permutasi. Jadi, permutasi 3 objek
mengahsilkan enam pengaturan dengan cara yang berbeda.
Dari contoh tersebut, dapat diketahui bahwa banyaknya permutasi yang mungkin
bergantung pada:
1. Ukuran kelompok asalnya
2. Banyaknya objek yang dipilih dari kelompok lain
b. Rumus-rumus permutasi
1) Permutasi dari n objek tanpa pengembalian
a) Permutasi dari n objek seluruhnya
Permutasi dari n objek selruhnya tanpa pnegembalian dirumuskan
nPn = n!
Contoh soal:
(1) Tentukan nilai dari 4P4!
Penyelesaian:
4P4! = 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24
b) Permutasi sebanyak r dari n objek
Permutasi sebanyak r dari n objek tanpa pengembalian dirumuskan:
n!
nPr = (n 1)! ( n ≥ r)
Contoh soal:
Tentukan nilai dari 6P4!
Penyelesaian:
6!
6P4 = (6 4)!
6 x5 x 4 x3 x 2 x1
= 2 x1
= 360
c) Permutasi melingkar
Sejumlah objek yang berbeda dapat disusun secara teratur dalam suatu
lingkaran dalam (n-1)! cara
Contoh soal:
Sebuah kelompok orang yang terdiri dari 4 orang mengelilingi sebuah
meja bundar. Dalam berap car keempat orang itu dapat diatur sekeliling meja
tersebut?
Penyelesain:
n =4
P = (n-1)!
= (4-1)!
= 3!
= 6 cara
2) Permutasi dari n objek dengan penegmbalian
Permutasi dari n objek denga penegmbalian dirumuskan:
nPr = nr
r ≤ n dan bilanga bulat positif
Contoh soal :
Tentukan permutasi dari ABC sebnayak 2 unsur dengan pengembalian unsur
yang terpilih!
Penyelesaian:
n = 3 dan r = 2
3P2 = 32 = 9
Yaitu AA, AB, AC, BB, BA, BC, CC, CA, CB
contoh soal:
Tentukan permutasi dari kata “TAMAT”!
Penyelesaian:
n = 5 n 1 = 2 n2 = 2 n 3 = 1
5!
5P2, 2, 1 = 2! x 2! x1!
5 x 4 x3 x 2 x1
= 2 x1x 2 x1x1
= 30
2 KOMBINASI
a. Pengertian
Adalah suatu penyusunan beberapa objek tanpa memperhatikan urutan objek
tersebut
Contoh:
Ada 4 objek yaitu: A,B,C,D. kombinasi 3 dari objek itu adalah
ABC,ABD,ACD,BCD. Setiap kelompok hanya dibedakan berdasarkan objek
yang diikutsertakan, bukan urutannya. Oleh karena itu:
ABC = ACB = BAC = BCA = CAB = CBA
ABD = ADB = BAD = BDA = DAB = DBA
ACD = CAD = ADC = CDA = DAC = DCA
BCD = BDC = CBD = CBD = DBC = DCB
n!
C = r!(n r )! n ≥ r
n
r
Contoh soal:
6
Tentukan nilai dari C 4 !
Penyelesaian:
6!
C 4 ! = 4!(6 4)!
6
= 15
Dari 5 pemain bulu tangkis, yaitu A,B,C,D, dan E hendak dipilih 2 orang
untuk pemain ganda. Berapa banyak pemain ganda yang mungkin
terbentuk?
Penyelesaiannya:
n=5r=2
5!
C 2 = 2!(5 2)!
5
= 10
2) Hubungan permutasi dengan kombinasi
Hubungan antara permutasi dan kombinasi dinyatakan sebagai berikut
Prn
Prn = r! C rn atau C rn = r!
Contoh soal:
3
1. P4
4
2. C 3
Penyelesaian:
4
= 3! C 3
3
1. P4
4!
= 3! x 3!(4 3)!
=6x4
= 24
P34
4
2. C 3 = 3!
4!
(4 3)!
= 3!
4!
1!
= 3!
= 4
PROBABILITAS
1. Pengertian Probabilitas
a. Pendekatan Klasik
Probabilitas diartikan sebagai hasil bagi dari banyaknya peristiwa yang
dimaksud dengan seluruh peristiwa yang mengkin. Menurut pendekatan
klasik, probabilitas dirumuskan:
X
P(A) = n
Keterangan:
P(A) = probabilitas terjadinya kejadian A
X = peristiwa yang dimaksud
n = banyaknya peristiwa yang mungkin
Contoh soal:
Dua buah dadu dilempar ke atas secara bersamaan. Tentukan probabilitas
meunculnya angka berjumlah 5!
Penyelesaian:
Hasil yang dimaksud (X) = 4, yaitu (1,4), (4,1), (2,3), (3,2)
Hasil yang mungkin (n) = 36, yaitu (1,1), (1,2),(1,3),.., (6,5),(6,6)
4
P(X = 4) = 36
= 0,11
fi
P(Xi) = limit n
Keterangan:
P(Xi) = probabilitas peristiwa I
fi = frekuensi peristiwa I
n = banyaknya peristiwa yang bersangkutan
Contoh soal:
Dari hasil uji statistik II, 65 mahasiswa fakultas ekonomi universitas
MENARA, didapat nilai-nilai sebagai berikut
X = nilai statistik
Tentukan probabilitas salah seorang mahasiswa yang nilai statistiknya
8,3!
Penyelesaian:
Frekuensi mahasiswa dengan nilai 8,3 (f) = 15
Jumlah mahasiswa (n) = 65
15
P(X = 8,3) = 65
= 0.23
c. Pendekatan subjektif
Menurut pendekatan subjektif, probabilitas diartikan sebagai tingkat
kepercayaan individu berdasarkan pada peristiwa masa lalu yang berupa
terkaan saja
Contoh soal:
Seorang direktur akan memilih seorang supervisor dari empat orang
calon yang telah lulus ujian saringan. Keempat calon tersebut sama
pintar, sama lincah, dan semuangnya dapat dipercaya. Probabilitas
tertinggi(kemungkinan diterima) menjadi supervisor ditentukan secara
subjektif oleh sang direktur,
Probabilitas adalah suatu indeks atau suatu nilai yang digunakan untuk
menentukan tingkat terjadinyasuatu kejadian yang bersifat random
(acak).
Oleh karena probabilitas merupakan suatu indeks atau nilai maka
probabilitas memiliki batas-batas yaitu mulai dari 0 sampai dengan 1 ( 0
≤ P ≤ 1)
Contoh soal:
Dua buah mata uang setimbang dilemparkan ke atas. Tentukan percobaan,
ruang sampel, titik sampel, dan peristiwa yang mungkin.
Penyelesaian:
Percobaan : pelemparan 2 mata uang logam
Ruang sampel : {A,G}, {A,A}, {G,A},{G,G}
Titik sampel : G (gambar) dan A (angka)
Peristiwa : A dengan A, A dengan G, dan G dengan G
Penyelesaian:
1 2
A) P(A) = 6 dan P(B) = 6
P(A atau B) = P(A) + P(B)
1 2
= 6 +6
3
=6
1
=2
1 3
B) P(A) = 6 dan P(C) = 6
P( A atau C) = P(A) + P(C)
1 3
=6+ 6
4
= 6
2
=3
contoh soal :
1. Dua buah dadu dilemparkan bersamaan ,apabila:
A = peristiwa mata (4,4) muncul
B = peristiwa mata lebih kecil dari (3,3) mucul
C = peristiwa bilangan genap muncul
Penyelesaian:
1 14 6
P(A) = 36 , P(B) = 36 , P(C) = 36
1
A B = 1 = P(A B ) = 36
2
B C = 2 = P(B C) = 36
A B = 0 = P(A B) = 0
2) Probabilitas gabungan
Adalah probabilitas terjadinyadua peristiwa atau lebih secara berurutan
dan peristiwa-peristiwa terebut tidak saling mempengaruh.
3) Probabilitas bersyarat
Adalah probabilitas terjadinya suatu peristiwa dengan syarta peristiwa
lain harus terjadi. Peristiwa-peristiwa tersebut tidak saling memepengaruhi.
n!
C = r!(n r )! r ≤ n
n
r
5. Peristiwa komplementer
Dua peristiwa disebut peristiwa komplementer apabila persitiwa yang satu
melengkapi peristiwa lainnya atau peristiwa yang saling melengkapi. Jika
peristiwa A dan B adalah peristiwa komplementer, probabilitas terjadinya
peristiwa itu adalah
P(A) + P(B) = 1
Atau
P(A) = 1 - P(B) atau P(B) = 1 -P(A)
Contoh soal:
Seorang pelamar menerima panggilan untuk ujian psikotes di tiga
perusahaan yang berbeda. Sesuai dengan perkiraanya, pelamar memiliki
probabilitas untuk diterima pada masing-masing perusahaan adalah: 0,35
untuk perusahaan pertama, 0,25 untuk perusahaan kedua, dan 0,14 untuk
perusahaan ketiga. Beraap probabilitas pelamar tersebut tidak diterima di
salah satu perusahaan tersebut?
Penyelesaian:
Probabilitas tidak diterima = 1 - probabilitas diterima
= 1 - (P(I)) + P(II) + P(III)
= 1 - (0,35 + 0,25 + 0,14)
= 0,26
i = 1,2,3,4,… n
R = P(Ai) P(Xi/Ai)
Pada kaidah ini, terdapat beberapa bentuk probabilitas, yaitu:
Contoh soal:
Diketahui bahwa penyajain mata kuliah statistik diikuti oleh 40 mahasiswa
semester III, 20 mahasiswa semester V, dan 10 mahasiswa smester VII. Hasil
ujian akhir menunjukkan bahwa10 mahasiswa semester III, 7 mahasiswa
semester V dan 5 mahasiswa smester VII mendapat nilai A. jika seorang
mahasiswa dipilih secara acak dan diketahui mendapat nilai A, berapa
probabilitas ia berasal dari semester VII?
Penyelesaian:
Misalkan: A1 peristiwa terpilihnya semester III
A2 peristiwa terpilihnya semster V
A3 peristiwa terpilihnya semester VII
X peristiwa mendapat nilai A
P ( A3).P ( X / A3)
P(A3/X) = P ( A1).P( X / A1) P ( A2).P ( X / A2) P( A3).P ( X / A3)
(0,14).(0,5)
= (0,57).( 0,25) (0,29).(0,35) 0,14).(0,5)
= 0,223
E(X) = X . P(X)
=x1 . P(x1) + x2. P(x2) +… + xn . P(xn)
Contoh soal:
Berapa nilai harapan untuk bermain satu kali daalm sebuah permainan, jika
seorang akan menang Rp150.000.000 dengan probabilitas 0,35 dan Rp100.000.000
dengan probabilitas 0,45
Penyelesaian:
x1 = Rp 150.000.000
x2 = Rp 100.000.000
P(x1) = 0,35
P(x2) = 0,45