Anda di halaman 1dari 8

Bab XI

Asas-asas Teori Kelompok


(Teory Set)

Himpunan adalah konsep dasar dari semua cabang matematika. Gerorg Cantor dianggap


sebagai bapak teori himpunan. Himpunan adalah suatu koleksi/ kumpulan objek-objek dari
intuisi atau pikiran kita yang dapat dibedakan antara yang satu dan lainnya. 
1. Himpunan adalah kumpulan obyek yang dirumuskan secara tegas dan yang dapat dibeda-
bedakan.
Tiap obyek yang secara kolektif membentuk suatu himpunan dinamakan unsur (elemen). Oleh
karena itu, tiap unsur merupakan anggota dari kelompok tersebut. Jika a merupakan sutu

obyek sedang S adalah suatu hinpunan, maka a Є S, Sebaliknya a¢ S dapat diartikan sebagai a
bukan merupakan unsur dari himpunan S. Jika suatu himpunan terdiri dari sejumlah unsur
yang terbatas, maka himpunan tersebut dinamakan himpunan yang terbatas (finite set),
demikian sebaliknya jika terdiri dari unsur yang tidak terhingga, himpunan tersebut
dinamakan himpunan yang tidak terhingga (infinite set). Himpunan yang tidak memiliki unsur
dinamakan himpunan kosong (empty atau null set) dan dinyatakan dengan Φ.
2. Perincian himpunan.
Di teori himpunan kita mengenal dua macam cara guna memberi perincian tentang
himpunan dan unsu-unsurnya.
a.Semua unsur himpunan ditulis di antara tanda kurawal. Sebutir dadu memiliki enam sisi dan
tiap sisinya bermata 1, 2, …., 6. Andaikan himpunan S terdiri dari sejumlah mata dadu
yang ada pada tiap sisi dadu tersebut, maka unsur himpunan S adalah mata dadu 1, 2, …., 6
dan dinyatakan sebagai :
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
b.Syarat yang harus dipenuhi oleh tiap obyek agar dapat dianggap sebagai unsur himpunan
tertentu ditulis diantara tanda kurawal. Jika mata dadu dalam contoh di atas diperinci atas
dasar cara kedua , maka menjadi :
S : { x : x adalah bilangan bulat 1 ≤ x ≤ 6 }
3. Himpunan dan Sub himpunan
Keseluruhan obyek yang membentuk himpunan besar dan tetap dinamakan himpunan
universal (universal set) atau disingkat menjadi himpunan saja. Himpunan yang dipilih dan
dibentuk dari himpunan universal di atas dinamakan sub-himpunan (sub set).
- Himpunan A merupakan sub-himpunan B, bila setiapunsur dari A juga merupakan unsur
dari B dan dinyatakan sebagaiAC B.
- Himpunan A = himpunan B bilaACB danB ∩ A.
- Bila n merupakan irisan bilangan bulat yang non-negatif, maka suatu himpunan yang terdiri
dari unsur sebanyak n dapat memiliki 2n sub-himpunan yang berbeda.

Cara kerja himpunan dan subhimpunan


Bila A dan B merupakan sub-himpunan dari suatu himpunan universal U, maka :
1. Komplemen
Komplemen dari A ditulis dengan “Ac  atau A’ ” adalah himpunan yang anggota-anggotanya
berada dalam himpunan semesta tetapi bukan anggota A. Jadi Ac ={x | x∈S,  x∉A}
Contoh: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}  dan
A= {2, 4, 6, 8, 10} maka
Ac={1, 3, 5, 7, 9}.

2. Irisan (intersection) (∩ = dan = yang sama)


Himpunan A dan B. Irisan himpunan A dan B ditulis dengan A∩B, adalah suatu
himpunanyang anggotanya terdiri atas anggota A dan sekaligusanggota B. Jadi A∩B = { x | x
∩ A dan x ∩B }

Contoh: A ={a, b, c, 1, 2} dan  B={c, d, e, f}. 


A∩B={c}.
3. Gabungan (Union).
Himpunan A dan B,gabungan himpunan A dan B ditulis dengan A∪B, adalah suatu himpunan
yang anggotanya terdiri atas anggota A atau anggota B, atau anggota sekaligus kedua-duanya.
Jadi A∪B={x | x∈A atau x∈B}.
Contoh: A = {a,b,c,1,2}  dan  B = {c,d,e,f}. 
A∪B = {a,b,c,d,e,f,1,2}.

4. Selisih dua himpunan.


Selisih dua himpunan A dan himpunan B ditulis “A-B” atau “A∩B^c”, adalah himpunan yang
anggota-anggotanya terdiri atas A dan bukan anggota B. Jadi A-B={x | x∈A dan x∉B}.
Contoh:  A= {2, 3, 5, 7} dan B = {2, 4, 6, 8}.
A-B={3, 5, 7}  ;  B-A={4, 6, 8}

5. Jumlah dua himpunan.


Jumlah dua himpunan A dan himpunan B ditulis “AÅB”, adalah himpunan yang anggota-
anggotanya terdiri atasanggota A yang bukan anggota B dan anggota B yang bukan anggota
A. Jadi AÅB={x |x∈(A-B)  atau x∈(B-A)}.
Contoh: A = {2, 3, 5, 7} dan B = {2, 4, 6, 8}. 
AÅB={3, 4, 5, 6, 7, 8}.

Bab XII
Permutasi dan Kombinasi

Ada berapa macam cara suatu peristiwa dapat terjadi ? Ada berapa cara suatu pemilihan
terhadap sebagian dari keseluruhan obyek dapat dilakukan ? Pertanyaan demikian acapkali
timbul dalam persoalan tentang cara menghitung berbagai kemungkinan memilih sampel dari
suatu populasi. Pada dasarnya persoalan di atas sama dengan persoalan mencari jumlah cara
menyusun atau mengatur suatu himpunan obyek tertentu.
Permutasi dan Kombinasi, keduanya digunakan untuk mengukur posibility. Perbedaan
keduanya adalah permasalahan URUTAN. Perhatikan kartu poker berikut ini :
A♦, 5♥, 7♣, 10♠, K♠
Apakah sama dengan yang di bawah ini:
K♠, 10♠, 7♣, 5♥, A♦
Pertanyaanya apakah urutan kartu di atas penting?
Jika YA, maka kita berurusan dengan Permutasi

Jika TIDAK, maka kita menggunakan kombinasi


Faktorial
n! = n(n-1)(n-2)…3.2.1
0! = 1 dan 1! = 1

Permutasi
Permutasi adalah susunan yang dibentuk dari anggota suatu himpunan dengan mengambil
seluruh atau sebagiananggota himpunan dan memberi artipadaurutan anggota dari susunan
Permutasi dari sekumpulan objek adalah banyaknya susunan objek-objek yang berbeda
dalam urutan tertentu tanpa ada objek yang diulang dari objek-objek tersebut.
Misal H adalah himpunan dengan n objek. Misal k ≤ n, permutasi k objek dari himpunan H
adalah susunan objek-objek berbeda dalam urutan tertentu yang terdiri dari k objek anggota
himpunan H. Lambang permutasi adalah huruf P (nPk)

1. Permutasi sejumlah obyek ialah penyusunan obyek tersebut dalam suatu urutan tertentu.
Susunan ABC harus dibedakan dengan BAC, meskipun unsur yang terdapat dalam susunan di
atas ada.
2.Permutasi dari n obyek dari n objek yang berbeda.
Situasi : ada n objek yang satu sama lain berbeda
Masalah : menentukan banyaknya susunan terurut, terdiri dari n objek yang
ada
Notasi :nPn
Menurut kaidah perkalian
Salah satu cara yaitu dengan metode ruang; banyak cara mengisi kotak tersebut adalah:
n (n-1)(n-2)(n-3) …2 . 1 = n!
n P = n!

Contoh :
Dalam berapa cara 3 buku yang berbeda dapat diletakkan secara teratur di atas sebuah rak buku
?
Metode Ruang
3 2 1

Diagram Pohon

B ABC
A
C ACB

A BAC
B
C BCA

A CAB
C
B CBA
3. Permutasi k objek dari n objek yang berbeda, k ≤ n
Situasi : ada n objek yang satu sama lain berbeda
Masalah : menentukan banyaknya susunan terurut terdiri dari k objek dari n
objek yang ada, k ≤ n

1. Permutasi sebanyak r dari n obyek


n!
n P n = (n−r )!

Contoh :
a. ABCDE = 5
5P5 =5!
= 5. 4. 3. 2. 1
= 120 cara

b.ABCDE = 5
5! 5.4 .3.2 .1
5P3 = =
(5−3)! 2.1

= 60 cara

2. Permutasi keliling (circular permutation).


Permutasi suatu himpunan obyek yang membuat suatu lingkaran dinamakan permutasi
keliling. Bila suatu himpunan obyek disusun secara teratur dalam sebuah lingkaran, permutasi
obyek yang bersangkutan sebetulnya mempersoalkan kedudukan relatif obyek-obyek diatas
bila melintasi lingkaran dalamarti yang tertentu.
P = (n–1)!

Permutasi sebanyak r dari n obyek dengan pemulihan obyek yang terpilih.


Permutasi sebanyak r dari n obyek dengan pemulihan obyek yang terpilih
n Pr = n r

Permutasi dari n obyek yang tidak seluruhnya dapat dibedakan.

nk
n
¿
n1 ! n 2 ! n 3 !
n1, n2, n3

Contoh : SAUDARA = 7
7!
=
1! 3 ! 1 ! 1! 1 !

= 840

Kombinasi
Kombinasi adalah susunan yang dibentuk dari anggota suatu himpunan dengan
mengambil seluruh atau sebagiananggota himpunan dan tanpa memberi arti pada urutan anggota
dari susunan

Kombinasi sebanyak r dari n obyek yang berbeda


Jumlah kombinasi dari n obyek yang berbeda dan yang dipilih sekaligus sebanyak r
ialah :
n n!
r = r ! ( n−r ) !

Contoh: himpunan {a,b,c} diambil 2 anggota, diperoleh susunan: ab; bc; ca


{Permutasi ab = ba; bc = cb; ca = ac}

Koefisien binomial dan multinomial

n n
Nilai atau r, sebetulnya merupakan koefisien binomial. Secara
r r
aljabar, (p + q)2 = (p + q) (p + q) = p2 + 2 pq + q2. Koefisien tiap suku dalam penguraian
binomial demikian dapat diperoleh dengan cara menghitung tiap kombinasinya.
2 2 2
Koefisien p2 = = = 1 , koefisien pq = = 2 dan
2 0 1

2 2
koefisien q2 = = = 1 , alhasil secara keseluruhan (p + q)2 dapat
2 2
n n
diuraikan dengankoefisiensebagai kombinasi atau r , , sebagai
r n−r

2
berikut : (p + q)2 = p2+ pq +q2
2

= p2 + 2 pq + q2

2
dan disingkat menjadi(p + q)2 = ∑ p2-rqr
r

Anda mungkin juga menyukai