2
Definisi
Kombinatorika adalah cabang matematika yang memperlajari
pengaturan objek-objek.
Solusi yang diperoleh dengan Kombinatorika adalah jumlah
cara pengaturan objek-objek tertentu dalam himpunannya.
Contoh:
Misalkan nomor plat mobil di negara X terdiri atas lima angka
diikuti dengan huruf. Angka pertama tidak boleh nol. Berapa
banyak nomor plat mobil yang dapat dibuat?
Kaidah Dasar Menghitung
1. Kaidah Penjumlahan (Sum Rule Principle)
Misalkan beberapa kejadian E dapat terjadi dalam m cara dan kejadian
kedua F dapat terjadi dalam n cara, dan misalkan keduanya kejadian
tidak bisa terjadi secara simultan (bersamaan). Maka E atau F dapat
terjadi dengan cara m + n.
Contoh:
a. Jika dua peristiwa tidak bisa terjadi secara bersamaan, maka salah satu
kejadian menjadi: 𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 + ......dst
b. Misalkan ada 7 mata kuliah yang berbeda dilaksanakan pada pagi hari
dan 5 mata kuliah dilaksanakan pada sore hari. Jika seorang mahasisawa
hanya mengambil satu mata kuliah, maka ada 7 + 5 pilihan.
2. Kaidah Perkalian (Product Rule Principle)
Misalkan ada kejadian E yang terjadi dalam m cara dan terlepas dari itu
ada kejadian kedua yaitu F yang terjadi dalam n cara. Sehingga
kombinasi kejadian yang terjadi dari E dan F dapat terjadi dalam mn
cara.
Contoh:
a. Jika kejadian terjadi satu demi satu, maka semua kejadian dapat terjadi
sesuai urutan yang terjadi dalam:
𝑛1 . 𝑛2 . 𝑛3 . ......dst
b. Ada tiga rute dari kota A ke kota B dan ada dua jalan dari kota B ke kota C.
Berapa banyak cara untuk pergi ke kota C melalui Kota B? Jawab 3 x 2 = 6
cara.
Contoh:
c. Andaikan sebuah perguruan tinggi mengadakan 3 kelas sejarah yang
berbeda, 4 kelas literatur yang berbeda, dan 2 kelas sosiologi yang
berbeda.
1) Jumlah m adalah cara seorang mahasiswa memilih salah satu dari
masing-masing kelas yang berbeda ?
Jawab: 3.(4).(2) = 24 cara
2) jumlah n adalah cara seorang mahasiswa memilih hanya satu
dari masing-masing kelas?
Jawab: 3 + 4 + 2 = 9 cara
• Contoh 1. Ketua angkatan TI 2002 hanya 1 orang (pria atau wanita,
tidak bias gender). Jumlah pria TI 2002 = 65 orang dan jumlah wanita
= 15 orang. Berapa banyak cara memilih ketua angkatan?
Penyelesaian: 65 + 15 = 80 cara.
Prinsip Penjumlahan:
Misalkan A dan B adalah sebuah himpunan yang berbeda, maka:
n(A ∪ B) = n(A) + n(B)
Prinsip Perkalian:
Misalkan A x B adalah hasil dua buah himpunan yang berbeda, maka A dan B:
n(A × B) = n(A) ・ n(B)
3. Prinsip Inklusi dan Eksklusi
Kekardinalan suatu himpunan P dinyatakan 𝑃 (beberapa revernsi
dilambangkan dalam n(P)).
Notasi: n!
Dibaca “n faktorial”
Catatan:
1! = 1 n! = n(n-1)! 0! = 1
Contoh:
a. 3! = 3 x 2 x 1 = 6;
b. 4! = 4 x 3 x 2 x1 = 24;
c. 5(4!) = 5 (24) = 120
10 𝑥 9 𝑥 8 10 𝑥 9 𝑥 8 𝑥 7! 10!
d. 3𝑥2
= 3 𝑥 2 𝑥 7!
= 3!7!
note:
Untuk n! dimana n sangat besar, kita dapat menggunakan rumus Sterling :
n! = 2𝜋. 𝑛 . 𝑛𝑛 .𝑒 −𝑛
e = 2,7182.... ≅ 2,72
2. Koefisien Binomial
Notasi:
𝑛
dibaca “nCr” atau “ n memilih r”
𝑟
dimana r dan n adalah bil. Positif dengan r ≤ n
Catatan:
n – (n – r) = r
Lemma 3.1:
𝑛 𝑛 𝑛 𝑛
= 𝑟 ≡ = ; dimana a + b = n
𝑛−𝑟 𝑎 𝑏
Note:
𝑛
, 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑔𝑎𝑠𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑟 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔
𝑟
10
2. , kita ketahui bahwa 7 merupakan faktor dari penyebut dan pembilang.
7
Dimana 10 – 7 = 3. Kita gunakan Lemma 3.1, sehingga diperoleh:
10 10 10.9.8
= = 3.2.1 = 120
7 3
3. Koefisien Binomial dan Segitiga Pascal
𝑛
disebut sebagai koefisien binomial pernyataan tersebut muncul dari
𝑟
(𝑎 + 𝑏)𝑛 , lebih jelasnya sebagai berikut:
Teorema 3.1:
𝑛 𝑛−𝑘 𝑘
(𝑎 + 𝑏)𝑛 = σ𝑛𝑘=0 𝑎 𝑏
𝑟
•
Teorema 3.2:
𝑛+1 𝑛 𝑛
= +
𝑟 𝑟−𝑟 𝑟
Pembuktian:
𝑟
untuk mendapat hasil yg sama kedua pecahan tersebut pertama dikali 𝑟 dan kedua
4. Multinominal Koefisien
Misalkan n dan 𝑛1, 𝑛2 , 𝑛3 , 𝑛4 , ..., 𝑛𝑟 adalah yang menggabungkan 𝑛1, + 𝑛2 +
...+ 𝑛𝑟 = 𝑛 disebut sebagai Koefisien Multinominal dan di definisikan sebagai
berikut:
𝑛 𝑛!
𝑛1, 𝑛2 , 𝑛3 , 𝑛4 , ..., 𝑛𝑟 = 𝑛1, ! 𝑛2 ! 𝑛3 ! 𝑛4 ! ..., 𝑛𝑟 !
Contoh:
Hitunglah dengan menggunakan koefisien multinominal:
6 8 10
(a). (b). (c).
3, 2, 1 4, 2, 2, 0 5, 3, 3, 2
Jawab:
6 6! 6. 5. 4. 3. 2. 1
(a). = = = 60
3, 2, 1 3!2!1! 3. 2. 1. 2. 1. 1
8 8! 8.7.6.5.4.3.2.1
(b). = = = 420
4, 2, 2, 0 4!2!2!0! 4.3.2.1.2.1.2.1.1
10
(c). , bukan yang dimaksud, karena 5 + 3 + 3 + 2 ≠ 10
5, 3, 3, 2
Latihan:
1. Hitunglah:
a. 4!., 5! b. 6!., 7!., 8!., 9! c. 50!
2. Hitunglah:
13! 7!
a. 11! b. 10!
3. Hitunglah:
16 12 8
a. b. c.
3 4 5
17 16 16
4. Buktikan bahwa: = +
6 5 6
𝑛! 𝑛+2 !
5. Sederhanakanlah: (a) ; (b).
𝑛−1 ! 𝑛!
6. Sebuah kelas sejarah berisi 8 orang laki-laki dan 6 orang siswa
perempuan. Tentukan n kemungkinan jika dalam kelas sebut terpilih: (1)
1 orang yang mewaliki kelas; (2) 2 orang yang mewakili kelas, 1 laki-laki
dan 1 perempuan; (3) 1 ketua kelas dan 1 wakilnya.
7. Dalam sebuat toko pakaian laki-laki. Terdapat 3 jaket, 7 kaos dan 5
celana. Tentukanlah: (a) jika seseorang memilih satu item; (b) memilih
satu dari ketiga pakaian tersebut.
8. Misalkan 32 siswa berada di kelas seni A dan 24 siswa berada di kelas
biologi B, dan misalkan 10 siswa ada di keduanya kelas. Temukan jumlah
siswa yang: (a) di kelas A atau di kelas B; (b) hanya di kelas A; (c) hanya di
kelas B.
9. Hitunglah dengan menggunakan koefisien multinominal:
6 8 9 7
(a). (b). (c). (d).
2, 3, 1 4, 3, 2 3, 5, 1 3 2, 2, 0
Contoh lain.
Terdapat P 36 penulisan permutasi ini mengandung arti:
6! 6! 6 . 5. 4. 3! 6. 5. 4
P 36= = = = = 120
(6−3)! 3! 3! 3. 2
Pengertian Permutasi
Note:
Perulangan tdk diperbolehkan, sehingga objek yg sudah dipilih tdk dapat
dipilih kembali
• Permutasi merupakan bentuk khusus aplikasi kaidah perkalian.
• Misalkan jumlah objek adalah n, maka
urutan pertama dipilih dari n objek,
urutan kedua dipilih dari n – 1 objek,
urutan ketiga dipilih dari n – 2 objek,
…
urutan terakhir dipilih dari 1 objek yang tersisa.
Menurut kaidah perkalian, permutasi dari n objek adalah
n(n – 1) (n – 2) … (2)(1) = n!
• Contoh. Berapa banyak “kata” yang terbentuk dari
kata “HAPUS”?
Penyelesaian:
Cara 1: (5)(4)(3)(2)(1) = 120 buah kata
Cara 2: P(5, 5) = 5! = 120 buah kata
Terorema 3.4:
𝒏!
P (n; n1, n2, ..., nr) =
n1!n2! …nr!
Colloray 3.5:
Ada n! permutasi dari n objek (yang diambil secara bersamaan)
Contoh:
3! = 6 permutasi dari huruf A, B, dan C. Sebagai berikut:
ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA
Contoh:
1. Banyak cara untuk membagi 4 cokelat dan 5 permen kepada 8
orang anak dan masing-masing anak mendapat satu.
Jawab:
8! 8𝑥7𝑥6
= = 14 𝑐𝑎𝑟𝑎
4! 5! 1 𝑥 2 𝑥 3 𝑥 4
2. Dari 5 huruf yang tersusun kata “BABBY”. Tentukan rangkaian kata yang
bebeda yang dapat dibentuk dari kata “BABBY”?
Jawab:
Dari kata “BABBY” = 5! = 120 permutasi, tetapi saat kata
BABBY dibedakan menjadi B1AB2B3Y, sehingga kita dapat susun menjadi:
B1B2B3AY, B2B1B3AY, B3B1B2AY, B1B3B2AY, B2B3B1AY, B3B2B1AY
Sehingga:
5!
P (5; 3) = = 20
3!
3. Temukan kemungkinan m dari tujuh huruf yang tersusun dari
kata “BENZENE”
Jawab:
Dari kata “BENZENE” kita dapat melihat permutasi dari 7 objek, 3
diantaranya (3 huruf E) dan 2 diantaranya (2 huruf N). Dengan
menggunakan Teorema 3.4. Diperoleh:
7! 7. 6. 5. 4. 3. 2.1
m = P (7; 3, 2) = = = 420
3!2! 3. 2. 1. 2. 1
3. Permutasi Siklis
Permutasi yang dibuat dengan menyusun unsur secara melingkar menurut
arah putaran tertentu disebut sebagai Permutasi Siklis.
Banyak cara yang dapat disusun dari n objek berbeda pada keliling lingkaran
adalah:
P (siklis) = (n – 1)!
Jika perputaran ke kiri dan ke kanan dianggap sama, maka banyak permutasi
siklis dari n elemen itu adalah:
𝟏
P (siklis) = 𝟐 (n – 1)!
Contoh:
1. Terdapat 8 orang duduk melingkar dalam sebuah meja. Banyak
cara penyusunan orang-orang itu adalah....
Jawab:
P (siklis) = P (8 – 1)! = 7! cara
2. Ada berapa cara mengatur duduk 3 orang Amerika, 4 orang Perancis,
4 orang Denmark dan 2 orang Italia pada suatu meja bundar
sedemikian sehingga mereka yang satu kebangsaan duduk
berdampingan?
Pembahasan:
4 Kebangsaan dapat disusun pada satu lingkaran dalam (4-1)! = 3! cara.
Pada tiap kasus 3 orang Amerika dapat duduk dalam 3! cara, 4 orang
Perancis dalam 4! cara, 4 orang Denmark dalam 4! cara dan 2 orang Italia
dalam 2! cara.
Jadi, seluruhnya adalah 3! x 3! x 4! x 4! x 2! = 41.472 cara.
3. Dari 8 anggota Karang Taruna dimana Hanif, Nisa, dan Azzam ada di dalamnya, akan
duduk mengelilingi meja bundar. Ada berapa susunan yang terjadi, jika:
a. Semua anggota Karang Taruna bebas untuk memilih tempat duduk
b. Hanif, Nisa, dan Azzam harus duduk berdampingan;
c. Hanif, Nisa, dan Azzam tidak boleh ketiganya duduk berdampingan
Pembahasan :
a. Jika semua anggota Karang Taruna bebas untuk memilih, maka banyak susunan
siklik = (8 – 1)! = 5.040.
b. Jika Hanif, Nisa, dan Azzam harus duduk berdampingan, maka mereka bertiga
dianggap satu objek dalam susunan siklik. Jumlah objek dalam susunan siklik tinggal
6 objek, maka banyak susunan siklik = (6 – 1)! = 120. Namun Hanif, Nisa, dan Azzam
dapat bertukar tempat sebanyak 3! = 6.
Jadi, susunan siklik dimana Hanif, Nisa, dan Azzam duduk berdampingan adalah
= 120 x 6 = 720.
c. Hanif, Nisa, dan Azzam tidak boleh bertiganya duduk berdampingan = 5.040 – 720 =
4.320.
4. Permutasi Berulang
Misalkan terdapat n objek, maka banyak permutasi r objek yang diambil dari
n objek yang tersedia memiliki dua aturan yang berlaku, yaitu:
Jawab:
a. Setiap kartu dapat diambil dalam 52 cara, sehingga :
m = 52 (52) (52) = 140 608
Note:
Jika r = n, maka nCn = 1
Jika r = 0, maka nC0 = 1
Jika r = n = 0, maka 0C0 = 1
Contoh:
Seorang petani membeli 3 ekor sapi, 2 ekor kambing dan 4 ekor ayam
betina dari seorang laki-laki yang memiliki 6 ekor sapi, 5 ekor kambing
dan 8 ekor ayam betina. Temukan m yang dapat dipilih oleh petani
tersebut.
Jawab.
Petani memilih sapi dengan C (6, 3)
Kambing dengan C (5, 2)
Ayam betina dengan C (8, 4)
Sehingga:
6 5 8 6.5.4 5.4 8.7.6.5
m= = . . = 20. 10. 70 = 14000
3 2 4 3.2.1 2.1 4.3.2.1
Macam-macam Kombinasi
1. Kombinasi dari Unsur yang Berbeda Diambil Sembarang Banyaknya
Sekaligus
Banyaknya kombinasi C dari n unsur yang berbeda diambil 1, 2, 3, ..., n sekaligus adalah
C = 2n – 1
Contoh:
Dalam sebuah kotak terdapat kelereng merah, putih, kuning, hijau dan biru. Tentukan banayak
kelereng yang berbeda yang terdapat dari kotak tersebut masing-masing satu buah?
Jawab.
25 – 1 = 31
2. Kombinasi dengan Pengulangan
Jika objek yang dipilih lebih dari satu kali dan urutan tidak diperhatikan, banyaknya kombinasi
yang dapat dilakukan adalah:
Ket:
𝒏+𝒓 −𝟏 !
n = jumlah objek yang dapat dipilih
𝒓! 𝒏 − 𝟏 ! R = jumlah yang harus dipilih
Contoh:
Dalam sebuah toko boneka, terdapat 6 jenis boneka yang berbeda. Jika Nirmala ingin membeli 2
boneka, tentukan banyaknya kombinasi yang dilakukan!
Jawab.
Dik. n = 6; r=2
Maka:
𝟔+𝟐 −𝟏 ! 7! 7. 6. 5! 7. 6
Banyak kombinasi = = = = = 21 𝑘𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖
𝟐! 𝟔−𝟏 ! 2!5! 2. 1 . 5! 2
Latihan
1. Sebuah gedung bisokop memiliki 4 pintu. Sebanyak 2 orang akan memasuki
gedung tersebut. tentukan banyak cara untuk masuk ke gedung melalui
pintu yang berlainan!
2. Diberikan 6 huruf, yaitu A, B, C, D, E, F. Tentukan banyak susunan huruf yang
dapat dibentuk dengan menggunakan 4 huruf yang diambil dari huruf-huruf
tersebut, apabila:
a. Tidak ada pengulangan huruf dalam setiap susunan
b. Boleh ada pengulangan huruf dalam setiap susun
c. Temukan banyak susuna huruf yang diawali huruf B dan tidak ada huruf yang berulang!
3. Rudi memiliki 6 buku matematika diskrit dan 4 buku kalkulus. Dari buku-
buku itu dipilih 3 buku diskrit dan 2 buku kalkulus yang akan disusun pada
sebuah rak buku. Jika buku diksrit selalu berada di tengah, tentukan banayk
cara yang dapat dilakukan dalam menyusun buku-buku itu?
4. Sebanyak 8 mahasiswa terbaik di prodi IT yang dipilih untuk mewakili prodinya.
Tiga orang mahasiswa yang akan dikirim ke 3 kota untuk menghadiri seminar
karya tulis. Tentukan banyak cara yang mungkin untuk memilih mahasiswa itu
dengan tidak ada seorang pun mahasiswa yang dikirim ke kedua kota secara
bersamaan.
5. Didalam sebuah toples terdapat permen beraneka rasa yang terdiri atas 3
permen rasa cokelat, 3 peremen rasa susu, 4 peremen rasa jeruk, dan 2 permen
rasa stowberi. Semua peremen itu akan dibagikan kepada 18 orang anak.
Tentukan banyak cara membagi permen itu kepada semua anak.
6. Cara mengecar 11 ruangan kantor sehingga 3 diantaranya berwarna hijau, 2
berwana kuning, 2 berwarna biru dan sisanya berwarna putih.
7. Tentukan banyak permutasi berlainan yang dapat dibentuk dari huruf-huruf dari
kata:
a. KENANGAN c. THOSE e. SOSIOLOGICAL
b. KEBAKARAN d. UNUSUAL
8. Akan disusun string yang terdiri dari huruf dan angka, susunan string
didepan 4 huruf yang berbeda dilanjutkan 3 angka yang berbeda
dibelakangnya. Tentukan banyak cara yang dapat disusun.
9. Ada 8 orang duduk pada meja bundar. Apabila ada 2 orang yang duduk
selalu berdampingan, tentukan banyak susuna cara yang dapat dibentul.
10. Berapa banyak kode barang yang dapat dibuat menggunakan 1 atau 2 atau 3
huruf yang diikuti oelh 4 buah angka?
11. Dari sekelompok remaja yang terdiri atas 12 pria dan 8 wanita akan dipilih 3
pria dan 4 wanita. Tentukan banayak cara yanag dapat dilakukan.
12. Sebuah panitia yang beranggotakan 4 orang akan dipilih dari kumpulan 5
pria dan 8 wanita. Apabila dalam panitia diharuskan paling sedikit terdapat
2 orang wanita, tentukan banyak cara yang pemilihan yang dapat dilakukan.
13. Suatu komite yang beranggotakan 6 orang akan dipilih dari 10 calon yang
ada. Berapa macam komite yang akan dibuat?
14. Dari 10 orang mahasiswa terdiri atas 4 orang putra dan 6 orang putri, akan
dibentuk team yang beranggotakan 5 orang. Jika disyaratkan anggota team
paling banyak 2 orang putra, tentukan banyak team yang dapat dibentuk!
15. Suatu team bulu tangkis terdiri dari 8 orang putra dan 6 orang putri. Dari
team ini akan dibuat pasangan ganda. Tentukan banyak pasangan ganda
yang dapat dibuat.s
Peluang Diskrit
1. Ruang Sampel adalah himpunan S dari semua peristiwa yang muncul dari
semua percobaan.
2. Titik Sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel.
Contoh:
Dua buah koin di lempar secara bersama-sama. Tentukan titik dan ruang sampelnya!
Jawab
Titik Sampel: {A, G}
Ruang sampel:
𝐴 = {𝐴, 𝐴}
A
𝐺 = 𝐴, 𝐺
Ruang sampel = {AA, AG, GA, GG}
𝐴 = {𝐺, 𝐴}
G
𝐺 = {𝐺, 𝐺}
The Pigeonhole Principle (Prinsip Sarang Merpati)
Teorema 3.6:
Jika n merpati ditempatkan dalam m sarang dengan
m < n, maka paling sedikit satu sarang yang berisi
dua atau lebih merpati
Bukti:
Jawaban
Di sini pigeonholes adalah lima set {1, 9}, {2, 8}, {3, 7}, {4, 6}, {5}. Jadi ada
pilihan dari enam elemen (merpati) dari S akan menjamin bahwa dua
jumlahnya bertambah hingga sepuluh.
Peluang Suatu kejadian
Jawaban
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} => n(S) =6
Peluang A = { 2, 4, 6} => n(A) = 3
𝑛(𝐴) 3 1
P(A) = = =
𝑛(𝑆) 6 2
Contoh:
Didalam sebuah keranjang terdapat 5 bola merah, 4 bola kuning dan 3 bola biru.
Jika seseorang ingin mengambil sebuah bola dari keranjang tersebut, maka
tentukan peluang yang terambil bola warna kuning.
Jawaban
N (S) = 5 + 4 + 3 = 12
4! 4!
Pengambilan 1 bola kuning dari 4 bola kuning 4C1 = = =4
1! 4−1 ! 1!3!
12 12!11! 12
Banyak cara pengambila 1 bola dari 12 bola 12C1 = 1! = = = 12
12−1 ! 1!.11! 1
Jadi peluang terambil bola kuning:
4 1
4 C1
=12 =3
C
12 1
Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
𝑭𝒉 (A) = 𝒏 𝒙 𝑷(𝑨)
Contoh:
Sebanyak 90 kali percobaan dalam pelemparan sebuah dadu,
berapa frekuensi harapan munculnya mata dadu 4?
Jawab
A kejadian munculnya angka dadu bermata 4, maka n(A) = 1
N(S) = {1, 2, 3, 4, 5, 6} = 6
𝒏(𝑨) 𝟏
P(A) = = jadi, 𝑭𝒉 (A) = 𝒏 𝒙 𝑷(𝑨)
𝑵(𝑺) 𝟔
𝟏
= 90 x = 𝟏𝟓
𝟔
Peluang Komplemen Suatu Kejadian
P(A) + P(AC) = 1
P(A∪ 𝑨c) = P(S) = 1
A dan Ac adalah kejadian yang saling lepas
Contoh:
Jawab
N(S) = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
3
N(A) = { 2, 4, 6} =
6
3
N(B) = {2, 3, 5} =
6
1
P(A∩ 𝐵) = {2} =
6
3 3 1 5
P(A∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) − 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = + - =
6 6 6 6
2. Kejadian Saling Lepas
Apabila P(A) dan P(B) adalah kejadian saling lepas, peluang gabungan 2
kejadian tersebut dinyatakan dalam P(A∪ 𝐵). Jika kedua kejadian tersebut
tidak memiliki kemungkinan kejadian secara bersamaan, maka kedua
kejadian tidak memiliki irisan atau irisan dari kedua kejadian tersebut adalah
himpunan kosong.
5
P(A) =
10
3
P(B) =
10
a. P(A) dan P(B) tidak memiliki irisan
∪ 5 3 8 4
b. P(A B) = P(A) + P(B) = + = =
10 10 10 5
3. Peluang Kejadian Saling Bebas
Dua kejadian atau lebih dikatakan saling bebas apabila terjadi atau tidak
terjadinya salah satu peristiwa tidak mempengaruhi peluang dari terjadinya
kejadian yang lain.
Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika kejadian yang satu tidak
dipengaruhi oleh kemunculan kejadian yang lainnya atau P(A|B) = P(A)
1 1
P(A) = P(B) =
6 2