Anda di halaman 1dari 79

KOMBINATORIKA

BAY BAGUS T.I


Pendahuluan
• Sebuah sandi-lewat (password) panjangnya 6 sampai 8 karakter.
Karakter boleh berupa huruf atau angka. Berapa banyak
kemungkinan sandi-lewat yang dapat dibuat?
abcdef
aaaade
a123fr

erhtgahn
yutresik

????

2
Definisi
Kombinatorika adalah cabang matematika yang memperlajari
pengaturan objek-objek.
Solusi yang diperoleh dengan Kombinatorika adalah jumlah
cara pengaturan objek-objek tertentu dalam himpunannya.

Contoh:
Misalkan nomor plat mobil di negara X terdiri atas lima angka
diikuti dengan huruf. Angka pertama tidak boleh nol. Berapa
banyak nomor plat mobil yang dapat dibuat?
Kaidah Dasar Menghitung
1. Kaidah Penjumlahan (Sum Rule Principle)
Misalkan beberapa kejadian E dapat terjadi dalam m cara dan kejadian
kedua F dapat terjadi dalam n cara, dan misalkan keduanya kejadian
tidak bisa terjadi secara simultan (bersamaan). Maka E atau F dapat
terjadi dengan cara m + n.

Contoh:
a. Jika dua peristiwa tidak bisa terjadi secara bersamaan, maka salah satu
kejadian menjadi: 𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 + ......dst
b. Misalkan ada 7 mata kuliah yang berbeda dilaksanakan pada pagi hari
dan 5 mata kuliah dilaksanakan pada sore hari. Jika seorang mahasisawa
hanya mengambil satu mata kuliah, maka ada 7 + 5 pilihan.
2. Kaidah Perkalian (Product Rule Principle)
Misalkan ada kejadian E yang terjadi dalam m cara dan terlepas dari itu
ada kejadian kedua yaitu F yang terjadi dalam n cara. Sehingga
kombinasi kejadian yang terjadi dari E dan F dapat terjadi dalam mn
cara.

Contoh:
a. Jika kejadian terjadi satu demi satu, maka semua kejadian dapat terjadi
sesuai urutan yang terjadi dalam:
𝑛1 . 𝑛2 . 𝑛3 . ......dst
b. Ada tiga rute dari kota A ke kota B dan ada dua jalan dari kota B ke kota C.
Berapa banyak cara untuk pergi ke kota C melalui Kota B? Jawab 3 x 2 = 6
cara.
Contoh:
c. Andaikan sebuah perguruan tinggi mengadakan 3 kelas sejarah yang
berbeda, 4 kelas literatur yang berbeda, dan 2 kelas sosiologi yang
berbeda.
1) Jumlah m adalah cara seorang mahasiswa memilih salah satu dari
masing-masing kelas yang berbeda ?
Jawab: 3.(4).(2) = 24 cara
2) jumlah n adalah cara seorang mahasiswa memilih hanya satu
dari masing-masing kelas?
Jawab: 3 + 4 + 2 = 9 cara
• Contoh 1. Ketua angkatan TI 2002 hanya 1 orang (pria atau wanita,
tidak bias gender). Jumlah pria TI 2002 = 65 orang dan jumlah wanita
= 15 orang. Berapa banyak cara memilih ketua angkatan?

Penyelesaian: 65 + 15 = 80 cara.

• Contoh 2. Dua orang perwakilan TI 2002 mendatangi Bapak Dosen


untuk protes nilai ujian. Wakil yang dipilih 1 orang pria dan 1 orang
wanita. Berapa banyak cara memilih 2 orang wakil tersebut?

Penyelesaian: 65 × 15 = 975 cara.


Catatan:
Ada satu set interpretasi teoritis dari dua prinsip di atas. Secara khusus,
anggaplah n (A) menunjukkan jumlah elemen dalam satu set A. Sehingga
diperoleh:

Prinsip Penjumlahan:
Misalkan A dan B adalah sebuah himpunan yang berbeda, maka:
n(A ∪ B) = n(A) + n(B)

Prinsip Perkalian:
Misalkan A x B adalah hasil dua buah himpunan yang berbeda, maka A dan B:
n(A × B) = n(A) ・ n(B)
3. Prinsip Inklusi dan Eksklusi
Kekardinalan suatu himpunan P dinyatakan 𝑃 (beberapa revernsi
dilambangkan dalam n(P)).

Pernyataan dibawah ini benar.


Contoh:
1. Diantara 200 mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA ITS 50 mengambil
kuliah Matematika Diskrit, 140 Mata kuliah Bahasa Inggris dan 24
mengambil kedua-duanya. Karena besok akan diadakan ujian dari kedua
mata kuliah tersebut, mahasiswa yang tidak mengambil salah satu atau
kedua mata kuliah tersebut dapat menghadiri pesta. Berapa mahasiswa
yang menghadiri pesta?

2. Misalkan ada 60 diantara 200 mahasiswa adalah bukan mahasiswa yang


sedang skripsi, 20 diantaranya mengambil Matematika Diskrit, 45
mangambil Bahasa Inggris, dan 16 mengambil kedua-duanya. Berapa
mahasiswa yang skripsi datang ke pesta ?.
Jawab:
1. Misalkan
S adalah mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA ITS, maka 𝑆 = 200
P adalah mahasiswa yang mengambil Diskrit, maka 𝑃 = 50
Q adalah mahasiswa yang mengambil B. Inggris, maka 𝑄 = 140
mahasiswa yang mengambil keduanya (P ∩ Q) = 24

Maka mahasiswa yang datang kepesta adalah:


(P ∪ Q) = 𝑃 + 𝑄 − 𝑃 ∩ 𝑄 = 50 + 140 − 24 = 166
𝑆 − (P ∪ Q) = 200 – 166 = 34 orang
Jawab:
2. Misalkan
S adalah mahasiswa sedang skripsi, maka 𝑆 = 200
P adalah mahasiswa yang mengambil Diskrit, maka 𝑃 ∩ 𝑅 = 20
Q adalah mahasiswa yang mengambil B. Inggris, maka 𝑄 ∩ 𝑅 = 45
R adalah mahasiswa yang bukan sedang skripsi, maka 𝑅 = 60
mahasiswa yang mengambil keduanya (P ∩ Q ∩ R) = 16

Maka mahasiswa yang datang kepesta adalah:


(P ∪ Q ∪ 𝑅) = 𝑃 + 𝑄 + 𝑅 − 𝑃 ∩ 𝑄 − 𝑃 ∩ 𝑅 − 𝑄 ∩ 𝑅 + |𝑃 ∩ 𝑄 ∩ 𝑅|
= 50 + 140 + 60 − 24 − 20 − 45 + 16 = 177
𝑆 − (P ∪ Q ∪ R) = 200 – 177 = 23 orang
Fungsi Matematik
1. Faktorial
Fungsi faktorial dari 1 sampai n dinotasikan:

Notasi: n!
Dibaca “n faktorial”

Penulisan sebagai berikut:


n! = 1 . 2 . 3 . ... . (n−2)(n−1)n = n(n−1)(n−2). ... . 3 . 2 . 1

Catatan:
1! = 1 n! = n(n-1)! 0! = 1
Contoh:
a. 3! = 3 x 2 x 1 = 6;
b. 4! = 4 x 3 x 2 x1 = 24;
c. 5(4!) = 5 (24) = 120
10 𝑥 9 𝑥 8 10 𝑥 9 𝑥 8 𝑥 7! 10!
d. 3𝑥2
= 3 𝑥 2 𝑥 7!
= 3!7!

note:
Untuk n! dimana n sangat besar, kita dapat menggunakan rumus Sterling :

n! = 2𝜋. 𝑛 . 𝑛𝑛 .𝑒 −𝑛
e = 2,7182.... ≅ 2,72
2. Koefisien Binomial
Notasi:
𝑛
dibaca “nCr” atau “ n memilih r”
𝑟
dimana r dan n adalah bil. Positif dengan r ≤ n

Didefinisikan sebagai berikut:


𝑛 𝑛 𝑛−1 … (𝑛−𝑟+1) 𝑛 𝑛!
= ≡ =
𝑟 𝑟 𝑟−1 …3.2.1 𝑟 𝑟! 𝑛−𝑟 !

Catatan:
n – (n – r) = r
Lemma 3.1:
𝑛 𝑛 𝑛 𝑛
= 𝑟 ≡ = ; dimana a + b = n
𝑛−𝑟 𝑎 𝑏

Dibuktikan dengan fakta bahwa 0! = 1, dibuktikan sebagai berikut:


𝑛 𝑛! 0!
= =1 dan =1
𝑟 0!𝑛! 0!0!
Contoh:
5 5.4 9 9.8.7.6 12 12.11.10.8
1. = 2.1 = 10; = 4.3.2.1 = 126; = 5.4.3.2.1 = 792
3 4 5

Note:
𝑛
, 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑔𝑎𝑠𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑟 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔
𝑟

10
2. , kita ketahui bahwa 7 merupakan faktor dari penyebut dan pembilang.
7
Dimana 10 – 7 = 3. Kita gunakan Lemma 3.1, sehingga diperoleh:
10 10 10.9.8
= = 3.2.1 = 120
7 3
3. Koefisien Binomial dan Segitiga Pascal

𝑛
disebut sebagai koefisien binomial pernyataan tersebut muncul dari
𝑟
(𝑎 + 𝑏)𝑛 , lebih jelasnya sebagai berikut:

Teorema 3.1:
𝑛 𝑛−𝑘 𝑘
(𝑎 + 𝑏)𝑛 = σ𝑛𝑘=0 𝑎 𝑏
𝑟

Koefisien dari kekuatan berturut-turut a + b dapat diatur dalam deretan


angka segitiga, yang disebut Segitiga Pascal, sebagai berikut:
Segitiga Pascal


Teorema 3.2:
𝑛+1 𝑛 𝑛
= +
𝑟 𝑟−𝑟 𝑟

Pembuktian:
𝑟
untuk mendapat hasil yg sama kedua pecahan tersebut pertama dikali 𝑟 dan kedua
4. Multinominal Koefisien
Misalkan n dan 𝑛1, 𝑛2 , 𝑛3 , 𝑛4 , ..., 𝑛𝑟 adalah yang menggabungkan 𝑛1, + 𝑛2 +
...+ 𝑛𝑟 = 𝑛 disebut sebagai Koefisien Multinominal dan di definisikan sebagai
berikut:

𝑛 𝑛!
𝑛1, 𝑛2 , 𝑛3 , 𝑛4 , ..., 𝑛𝑟 = 𝑛1, ! 𝑛2 ! 𝑛3 ! 𝑛4 ! ..., 𝑛𝑟 !
Contoh:
Hitunglah dengan menggunakan koefisien multinominal:
6 8 10
(a). (b). (c).
3, 2, 1 4, 2, 2, 0 5, 3, 3, 2

Jawab:

6 6! 6. 5. 4. 3. 2. 1
(a). = = = 60
3, 2, 1 3!2!1! 3. 2. 1. 2. 1. 1
8 8! 8.7.6.5.4.3.2.1
(b). = = = 420
4, 2, 2, 0 4!2!2!0! 4.3.2.1.2.1.2.1.1
10
(c). , bukan yang dimaksud, karena 5 + 3 + 3 + 2 ≠ 10
5, 3, 3, 2
Latihan:

1. Hitunglah:
a. 4!., 5! b. 6!., 7!., 8!., 9! c. 50!

2. Hitunglah:
13! 7!
a. 11! b. 10!

3. Hitunglah:
16 12 8
a. b. c.
3 4 5

17 16 16
4. Buktikan bahwa: = +
6 5 6
𝑛! 𝑛+2 !
5. Sederhanakanlah: (a) ; (b).
𝑛−1 ! 𝑛!
6. Sebuah kelas sejarah berisi 8 orang laki-laki dan 6 orang siswa
perempuan. Tentukan n kemungkinan jika dalam kelas sebut terpilih: (1)
1 orang yang mewaliki kelas; (2) 2 orang yang mewakili kelas, 1 laki-laki
dan 1 perempuan; (3) 1 ketua kelas dan 1 wakilnya.
7. Dalam sebuat toko pakaian laki-laki. Terdapat 3 jaket, 7 kaos dan 5
celana. Tentukanlah: (a) jika seseorang memilih satu item; (b) memilih
satu dari ketiga pakaian tersebut.
8. Misalkan 32 siswa berada di kelas seni A dan 24 siswa berada di kelas
biologi B, dan misalkan 10 siswa ada di keduanya kelas. Temukan jumlah
siswa yang: (a) di kelas A atau di kelas B; (b) hanya di kelas A; (c) hanya di
kelas B.
9. Hitunglah dengan menggunakan koefisien multinominal:
6 8 9 7
(a). (b). (c). (d).
2, 3, 1 4, 3, 2 3, 5, 1 3 2, 2, 0

10. Buktikanlah teorema 3.1


Permutasi
Misalkan, dari kata DIA akan ditentukan banyaknya permutasi yang terbentuk,
maka kita dapat mengubah-ubah susunan kata DIA menjadi sebagai berikut.

DIA, DAI, IDA, ADI, AID, IAD


Jadi, dari kata DIA dapat terbentuk 6 susunan kata.

Contoh lain.
Terdapat P 36 penulisan permutasi ini mengandung arti:
6! 6! 6 . 5. 4. 3! 6. 5. 4
P 36= = = = = 120
(6−3)! 3! 3! 3. 2
Pengertian Permutasi

• Definisi: Permutasi adalah jumlah urutan berbeda dari pengaturan


objek-objek. Dalam permutasi, urutan diperhatikan.

Susunan: Sehingga Susunan:


AB ≠ BA AB dan BA adalah susunan berbeda

Note:
Perulangan tdk diperbolehkan, sehingga objek yg sudah dipilih tdk dapat
dipilih kembali
• Permutasi merupakan bentuk khusus aplikasi kaidah perkalian.
• Misalkan jumlah objek adalah n, maka
urutan pertama dipilih dari n objek,
urutan kedua dipilih dari n – 1 objek,
urutan ketiga dipilih dari n – 2 objek,

urutan terakhir dipilih dari 1 objek yang tersisa.
Menurut kaidah perkalian, permutasi dari n objek adalah
n(n – 1) (n – 2) … (2)(1) = n!
• Contoh. Berapa banyak “kata” yang terbentuk dari
kata “HAPUS”?
Penyelesaian:
Cara 1: (5)(4)(3)(2)(1) = 120 buah kata
Cara 2: P(5, 5) = 5! = 120 buah kata

• Contoh . Berapa banyak cara mengurutkan nama 25


orang mahasiswa?
Penyelesaian: P(25, 25) = 25!
Macam-macam Permutasi

1. Permutasi Unsur-Unsur yang Berbeda


Permutasi r unsur atau objek yang diambil dari n unsur yang tersedia (tia unsur
berbeda) adalah sususnan dari r unsur itu dalam suatu urutan (r ≤ n). Banyaknya
permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia maka dapat ditentukan
dengan rumus:

Teorema 3.3: Notasi:


𝒏! r
P (n,r) = n(n – 1) (n – 2) . . . (n – r +1) = nPr ; Pn,r ; P(n,r); atau Pn
𝒏−𝒓 !
Macam-macam Permutasi

2. Permutasi dengan Beberapa Unsur yang Sama


Banyaknya permutasi n unsur yang mempunyai a unsur jenis pertama, b unsur jenis
kedua, c unsur jenis ketiga dan unsur ke-k yang sama adalah:

Terorema 3.4:
𝒏!
P (n; n1, n2, ..., nr) =
n1!n2! …nr!
Colloray 3.5:
Ada n! permutasi dari n objek (yang diambil secara bersamaan)

Contoh:
3! = 6 permutasi dari huruf A, B, dan C. Sebagai berikut:
ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA
Contoh:
1. Banyak cara untuk membagi 4 cokelat dan 5 permen kepada 8
orang anak dan masing-masing anak mendapat satu.

Jawab:
8! 8𝑥7𝑥6
= = 14 𝑐𝑎𝑟𝑎
4! 5! 1 𝑥 2 𝑥 3 𝑥 4
2. Dari 5 huruf yang tersusun kata “BABBY”. Tentukan rangkaian kata yang
bebeda yang dapat dibentuk dari kata “BABBY”?

Jawab:
Dari kata “BABBY” = 5! = 120 permutasi, tetapi saat kata
BABBY dibedakan menjadi B1AB2B3Y, sehingga kita dapat susun menjadi:
B1B2B3AY, B2B1B3AY, B3B1B2AY, B1B3B2AY, B2B3B1AY, B3B2B1AY

Sehingga:
5!
P (5; 3) = = 20
3!
3. Temukan kemungkinan m dari tujuh huruf yang tersusun dari
kata “BENZENE”

Jawab:
Dari kata “BENZENE” kita dapat melihat permutasi dari 7 objek, 3
diantaranya (3 huruf E) dan 2 diantaranya (2 huruf N). Dengan
menggunakan Teorema 3.4. Diperoleh:
7! 7. 6. 5. 4. 3. 2.1
m = P (7; 3, 2) = = = 420
3!2! 3. 2. 1. 2. 1
3. Permutasi Siklis
Permutasi yang dibuat dengan menyusun unsur secara melingkar menurut
arah putaran tertentu disebut sebagai Permutasi Siklis.

Banyak cara yang dapat disusun dari n objek berbeda pada keliling lingkaran
adalah:
P (siklis) = (n – 1)!

Jika perputaran ke kiri dan ke kanan dianggap sama, maka banyak permutasi
siklis dari n elemen itu adalah:
𝟏
P (siklis) = 𝟐 (n – 1)!
Contoh:
1. Terdapat 8 orang duduk melingkar dalam sebuah meja. Banyak
cara penyusunan orang-orang itu adalah....

Jawab:
P (siklis) = P (8 – 1)! = 7! cara
2. Ada berapa cara mengatur duduk 3 orang Amerika, 4 orang Perancis,
4 orang Denmark dan 2 orang Italia pada suatu meja bundar
sedemikian sehingga mereka yang satu kebangsaan duduk
berdampingan?

Pembahasan:
4 Kebangsaan dapat disusun pada satu lingkaran dalam (4-1)! = 3! cara.
Pada tiap kasus 3 orang Amerika dapat duduk dalam 3! cara, 4 orang
Perancis dalam 4! cara, 4 orang Denmark dalam 4! cara dan 2 orang Italia
dalam 2! cara.
Jadi, seluruhnya adalah 3! x 3! x 4! x 4! x 2! = 41.472 cara.
3. Dari 8 anggota Karang Taruna dimana Hanif, Nisa, dan Azzam ada di dalamnya, akan
duduk mengelilingi meja bundar. Ada berapa susunan yang terjadi, jika:
a. Semua anggota Karang Taruna bebas untuk memilih tempat duduk
b. Hanif, Nisa, dan Azzam harus duduk berdampingan;
c. Hanif, Nisa, dan Azzam tidak boleh ketiganya duduk berdampingan

Pembahasan :
a. Jika semua anggota Karang Taruna bebas untuk memilih, maka banyak susunan
siklik = (8 – 1)! = 5.040.
b. Jika Hanif, Nisa, dan Azzam harus duduk berdampingan, maka mereka bertiga
dianggap satu objek dalam susunan siklik. Jumlah objek dalam susunan siklik tinggal
6 objek, maka banyak susunan siklik = (6 – 1)! = 120. Namun Hanif, Nisa, dan Azzam
dapat bertukar tempat sebanyak 3! = 6.
Jadi, susunan siklik dimana Hanif, Nisa, dan Azzam duduk berdampingan adalah
= 120 x 6 = 720.
c. Hanif, Nisa, dan Azzam tidak boleh bertiganya duduk berdampingan = 5.040 – 720 =
4.320.
4. Permutasi Berulang
Misalkan terdapat n objek, maka banyak permutasi r objek yang diambil dari
n objek yang tersedia memiliki dua aturan yang berlaku, yaitu:

a. Jika Setiap Objek Dapat Berulang

n. n. ... .n(r faktors) = nr

b. Jika Setiap Objek Tidak Boleh Berulang


𝒏!
P(n, r)= n(n – 1) (n – 2) . . . (n – r + 1) = 𝒏−𝒓 !
Contoh:
1. Sebanyak 52 kartu deck yang diambil secara satu persatu
sebanyak 3 kali. Temukan nilai m yang dapat diperoleh dari:
a. Setiap kartu dapat diambil secara berulang?
b. Tidak boleh pemngmabilan secara berulang

Jawab:
a. Setiap kartu dapat diambil dalam 52 cara, sehingga :
m = 52 (52) (52) = 140 608

b. Dari 52 tidak boleh diambil secara berulang, sehingga diperoleh:


Kartu pertama dapat terambil 52 cara, kartu kedua 51 cara dan kartu ke tiga 50 cara
52! 52. 51. 50. 49!
m = 52 (51) (50) = 132 600 atau m = = = 52. 51. 50 = 132 600
52−3 ! 49!
Kombinasi
• Bentuk khusus dari permutasi adalah kombinasi. Jika pada
permutasi urutan kemunculan diperhitungkan, maka pada
kombinasi, urutan kemunculan diabaikan.

• Misalkan ada 2 buah bola yang warnanya sama akan dimasukan


kedalam 3 buah kotak. Setiap kotak hanya boleh berisi paling
banyak 1 bola.
Interpretasi Kombinasi
Teorema 3.5: Notasi Kombinasi :
𝑷 (𝒏,𝒓) 𝒏! r
C (n, r) = = nCr ; C (n, r) atau C n
𝒓! 𝒓! 𝒏−𝒓 !
𝑛 𝒏!
Ingat kembali koefisien binomial mendefinisikan
𝑟 𝒓! 𝒏−𝒓 !
Oleh karena itu:
𝒏
C (r, n) =
𝒓

Note:
 Jika r = n, maka nCn = 1
 Jika r = 0, maka nC0 = 1
 Jika r = n = 0, maka 0C0 = 1
Contoh:
Seorang petani membeli 3 ekor sapi, 2 ekor kambing dan 4 ekor ayam
betina dari seorang laki-laki yang memiliki 6 ekor sapi, 5 ekor kambing
dan 8 ekor ayam betina. Temukan m yang dapat dipilih oleh petani
tersebut.

Jawab.
Petani memilih sapi dengan C (6, 3)
Kambing dengan C (5, 2)
Ayam betina dengan C (8, 4)
Sehingga:
6 5 8 6.5.4 5.4 8.7.6.5
m= = . . = 20. 10. 70 = 14000
3 2 4 3.2.1 2.1 4.3.2.1
Macam-macam Kombinasi
1. Kombinasi dari Unsur yang Berbeda Diambil Sembarang Banyaknya
Sekaligus
Banyaknya kombinasi C dari n unsur yang berbeda diambil 1, 2, 3, ..., n sekaligus adalah

C = 2n – 1

Contoh:
Dalam sebuah kotak terdapat kelereng merah, putih, kuning, hijau dan biru. Tentukan banayak
kelereng yang berbeda yang terdapat dari kotak tersebut masing-masing satu buah?
Jawab.
25 – 1 = 31
2. Kombinasi dengan Pengulangan
Jika objek yang dipilih lebih dari satu kali dan urutan tidak diperhatikan, banyaknya kombinasi
yang dapat dilakukan adalah:
Ket:
𝒏+𝒓 −𝟏 !
n = jumlah objek yang dapat dipilih
𝒓! 𝒏 − 𝟏 ! R = jumlah yang harus dipilih
Contoh:
Dalam sebuah toko boneka, terdapat 6 jenis boneka yang berbeda. Jika Nirmala ingin membeli 2
boneka, tentukan banyaknya kombinasi yang dilakukan!

Jawab.
Dik. n = 6; r=2
Maka:
𝟔+𝟐 −𝟏 ! 7! 7. 6. 5! 7. 6
Banyak kombinasi = = = = = 21 𝑘𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖
𝟐! 𝟔−𝟏 ! 2!5! 2. 1 . 5! 2
Latihan
1. Sebuah gedung bisokop memiliki 4 pintu. Sebanyak 2 orang akan memasuki
gedung tersebut. tentukan banyak cara untuk masuk ke gedung melalui
pintu yang berlainan!
2. Diberikan 6 huruf, yaitu A, B, C, D, E, F. Tentukan banyak susunan huruf yang
dapat dibentuk dengan menggunakan 4 huruf yang diambil dari huruf-huruf
tersebut, apabila:
a. Tidak ada pengulangan huruf dalam setiap susunan
b. Boleh ada pengulangan huruf dalam setiap susun
c. Temukan banyak susuna huruf yang diawali huruf B dan tidak ada huruf yang berulang!
3. Rudi memiliki 6 buku matematika diskrit dan 4 buku kalkulus. Dari buku-
buku itu dipilih 3 buku diskrit dan 2 buku kalkulus yang akan disusun pada
sebuah rak buku. Jika buku diksrit selalu berada di tengah, tentukan banayk
cara yang dapat dilakukan dalam menyusun buku-buku itu?
4. Sebanyak 8 mahasiswa terbaik di prodi IT yang dipilih untuk mewakili prodinya.
Tiga orang mahasiswa yang akan dikirim ke 3 kota untuk menghadiri seminar
karya tulis. Tentukan banyak cara yang mungkin untuk memilih mahasiswa itu
dengan tidak ada seorang pun mahasiswa yang dikirim ke kedua kota secara
bersamaan.
5. Didalam sebuah toples terdapat permen beraneka rasa yang terdiri atas 3
permen rasa cokelat, 3 peremen rasa susu, 4 peremen rasa jeruk, dan 2 permen
rasa stowberi. Semua peremen itu akan dibagikan kepada 18 orang anak.
Tentukan banyak cara membagi permen itu kepada semua anak.
6. Cara mengecar 11 ruangan kantor sehingga 3 diantaranya berwarna hijau, 2
berwana kuning, 2 berwarna biru dan sisanya berwarna putih.
7. Tentukan banyak permutasi berlainan yang dapat dibentuk dari huruf-huruf dari
kata:
a. KENANGAN c. THOSE e. SOSIOLOGICAL
b. KEBAKARAN d. UNUSUAL
8. Akan disusun string yang terdiri dari huruf dan angka, susunan string
didepan 4 huruf yang berbeda dilanjutkan 3 angka yang berbeda
dibelakangnya. Tentukan banyak cara yang dapat disusun.
9. Ada 8 orang duduk pada meja bundar. Apabila ada 2 orang yang duduk
selalu berdampingan, tentukan banyak susuna cara yang dapat dibentul.
10. Berapa banyak kode barang yang dapat dibuat menggunakan 1 atau 2 atau 3
huruf yang diikuti oelh 4 buah angka?
11. Dari sekelompok remaja yang terdiri atas 12 pria dan 8 wanita akan dipilih 3
pria dan 4 wanita. Tentukan banayak cara yanag dapat dilakukan.
12. Sebuah panitia yang beranggotakan 4 orang akan dipilih dari kumpulan 5
pria dan 8 wanita. Apabila dalam panitia diharuskan paling sedikit terdapat
2 orang wanita, tentukan banyak cara yang pemilihan yang dapat dilakukan.
13. Suatu komite yang beranggotakan 6 orang akan dipilih dari 10 calon yang
ada. Berapa macam komite yang akan dibuat?
14. Dari 10 orang mahasiswa terdiri atas 4 orang putra dan 6 orang putri, akan
dibentuk team yang beranggotakan 5 orang. Jika disyaratkan anggota team
paling banyak 2 orang putra, tentukan banyak team yang dapat dibentuk!
15. Suatu team bulu tangkis terdiri dari 8 orang putra dan 6 orang putri. Dari
team ini akan dibuat pasangan ganda. Tentukan banyak pasangan ganda
yang dapat dibuat.s
Peluang Diskrit
1. Ruang Sampel adalah himpunan S dari semua peristiwa yang muncul dari
semua percobaan.
2. Titik Sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel.
Contoh:
Dua buah koin di lempar secara bersama-sama. Tentukan titik dan ruang sampelnya!
Jawab
Titik Sampel: {A, G}
Ruang sampel:
𝐴 = {𝐴, 𝐴}
A
𝐺 = 𝐴, 𝐺
Ruang sampel = {AA, AG, GA, GG}
𝐴 = {𝐺, 𝐴}
G
𝐺 = {𝐺, 𝐺}
The Pigeonhole Principle (Prinsip Sarang Merpati)

Bentuk sederhana dari Prinsip Pigeonhole sebagai berikut:

Teorema 3.6:
Jika n merpati ditempatkan dalam m sarang dengan
m < n, maka paling sedikit satu sarang yang berisi
dua atau lebih merpati
Bukti:

Burung merpati diberi nomor mulai dari 1 sampai n dan sarangnya


diberi nomor mulai 1 sampai m. Sekarang masukan merpati nomor
1 kedalam sarang nomor satu, dst sampai merpati nomor m
dimasukan ke dalam sangkar nomor m. Sehingga masih ada n-m
yang belum medapatkan sarang. Oleh karena itu, paling tidak ada
satu sarang yang memuat dua atau lebih merpati.
Contoh:
1. Dalam sebuah departemen terdapat 13 profesor, 2 dari
profesor (pigeons) lahir di bulan yang sama (pigeonhole).
2. Carilah jumlah minimum elemen yang harus diambil dari
himpunan S = {1, 2, 3,. . . , 9} untuk memastikannya dua nomor
itu jumlahnya sampai 10.

Jawaban
Di sini pigeonholes adalah lima set {1, 9}, {2, 8}, {3, 7}, {4, 6}, {5}. Jadi ada
pilihan dari enam elemen (merpati) dari S akan menjamin bahwa dua
jumlahnya bertambah hingga sepuluh.
Peluang Suatu kejadian

Suatu percobaan N hasil yang mungkin dan masing-masing


berkesempatan sama untuk muncul. Apabila n adalah hasil yang
mungkin dari percobaan A, maka peluang kejadian A di tentukan
dengan rumus:
Ket:
𝒏 𝒏 (𝑨)
P(A) = 𝑵 = 𝒏 (𝑺) n(A) = banyak anggota himpunan A
n(S) = anggota ruang sampel S
Contoh:
Pada pelemparan sebuah dadu, diketahui S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Tentukan peluang
munculnya dadu bernilai genap!

Jawaban
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} => n(S) =6
Peluang A = { 2, 4, 6} => n(A) = 3

𝑛(𝐴) 3 1
P(A) = = =
𝑛(𝑆) 6 2
Contoh:

Didalam sebuah keranjang terdapat 5 bola merah, 4 bola kuning dan 3 bola biru.
Jika seseorang ingin mengambil sebuah bola dari keranjang tersebut, maka
tentukan peluang yang terambil bola warna kuning.

Jawaban
N (S) = 5 + 4 + 3 = 12
4! 4!
Pengambilan 1 bola kuning dari 4 bola kuning 4C1 = = =4
1! 4−1 ! 1!3!
12 12!11! 12
Banyak cara pengambila 1 bola dari 12 bola 12C1 = 1! = = = 12
12−1 ! 1!.11! 1
Jadi peluang terambil bola kuning:
4 1
4 C1
=12 =3
C
12 1
Frekuensi Harapan Suatu Kejadian

Adalah frekuensi yang di harapkan terjadi pada kejadian tersebut


selama n percobaan.

𝑭𝒉 (A) = 𝒏 𝒙 𝑷(𝑨)
Contoh:
Sebanyak 90 kali percobaan dalam pelemparan sebuah dadu,
berapa frekuensi harapan munculnya mata dadu 4?

Jawab
A kejadian munculnya angka dadu bermata 4, maka n(A) = 1
N(S) = {1, 2, 3, 4, 5, 6} = 6
𝒏(𝑨) 𝟏
P(A) = = jadi, 𝑭𝒉 (A) = 𝒏 𝒙 𝑷(𝑨)
𝑵(𝑺) 𝟔
𝟏
= 90 x = 𝟏𝟓
𝟔
Peluang Komplemen Suatu Kejadian

A adalah Kejadian pada sebuah ruang sampel


Ac adalah kejadian bukan yg terdapat pada ruang sampel A
Maka:
Banyaknya komplemen yg muncul n(Ac) = N – n
𝑵 −𝒏 𝒏
P(Ac) = =𝟏−𝑵=𝟏 −𝑷 𝑨
𝑵

P(A) + P(AC) = 1
P(A∪ 𝑨c) = P(S) = 1
A dan Ac adalah kejadian yang saling lepas
Contoh:

Pada sebuah paket soal ujian terdapat 6 soal fisika, 8 soal


matematika dan 5 soal kimia. Seorang siswa diharuskan menjawab
5 soal secara acak. Tentukan peluang bahwa paling sedikit 1 soal
matematika dikerjakan.
Jawaban
N(S) = 6 + 8 + 5 = 19
N(r) = 5
Soal kimia dan fisika 6 + 8 = 14
Seluruh Soal yang mungkin terjawab
19! 19! 19.18.17.16.15.14!
= = = = 11.628
5! 19−5 ! 5!14! 5.4.3.2.1.14!

A = pengerjaan soal selain matematika (Soal fisika dan kimia)


11! 11.10.9.8.7.6!
= = = 462
5! 11−5 ! 5!6!
462 77
Jadi peluang pengerjaan 1 soal matematika = =
11.628 1.938
Misalkan Ac kejadian pengerjaan soal matematika
77 1.861
Jadi P(Ac) = 1 − =
1.938 1.938
Peluang Kejadian Majemuk

1. Gabungan Dua Kejadian


Misal A dan B adalah sembarang kejadian pada ruang sampel S, maka
kejadian munculnya A dan B dinyatakan dalam A ∪ 𝐵 . Jika kejadian tersebut
memiliki kemungkinan terjadi bersamaan maka diperoleh A ∩ 𝐵.

P (A∪ 𝑩) = P(A) + P(B) −𝑨 ∩ 𝑩


P(A∪ 𝑩) dibaca peluang A atau B
P(𝑨 ∩ 𝑩) dibaca peluang A dan B
Contoh:
Sebuah dadu bermata 6 dilempar satu kali, tentukan peluang
munculnya angka genap atau bilangan prima!

Jawab
N(S) = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
3
N(A) = { 2, 4, 6} =
6
3
N(B) = {2, 3, 5} =
6
1
P(A∩ 𝐵) = {2} =
6
3 3 1 5
P(A∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) − 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = + - =
6 6 6 6
2. Kejadian Saling Lepas
Apabila P(A) dan P(B) adalah kejadian saling lepas, peluang gabungan 2
kejadian tersebut dinyatakan dalam P(A∪ 𝐵). Jika kedua kejadian tersebut
tidak memiliki kemungkinan kejadian secara bersamaan, maka kedua
kejadian tidak memiliki irisan atau irisan dari kedua kejadian tersebut adalah
himpunan kosong.

Kejadian A dan B dikatakan saling lepas jika P(A∩ 𝐵) = 0

P (A∪ 𝑩) = P(A) + P(B)


P(A 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑩) = P(A) + P(B)
Contoh:

Dalam sebuah kantong terdidi 10 kartu, tiap masing-masing kartu


diberi nomor berututan. Sebuah kartu diambil secara acak dalam
sebuah kantong tersebut. tentukan banyak peluang terambilnya
kartu bernomor genap dan kartu bernomor prima ganjil.
a. Selidikilah apakah kejadian tersebut saling asing?
b. Tentukan peluang kejadian A dan B
Jawaban
N(S) = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
N(A) = genap = { 2, 4, 6, 8, 10}
N(B) = prima ganjil = {3, 5, 7}

5
P(A) =
10
3
P(B) =
10
a. P(A) dan P(B) tidak memiliki irisan
∪ 5 3 8 4
b. P(A B) = P(A) + P(B) = + = =
10 10 10 5
3. Peluang Kejadian Saling Bebas

Dua kejadian atau lebih dikatakan saling bebas apabila terjadi atau tidak
terjadinya salah satu peristiwa tidak mempengaruhi peluang dari terjadinya
kejadian yang lain.
Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika kejadian yang satu tidak
dipengaruhi oleh kemunculan kejadian yang lainnya atau P(A|B) = P(A)

P (A∩ 𝑩) = P(A|B) x P(B) = P(A) x P(B)


P(A 𝒅𝒂𝒏 𝑩) = P(A) x P(B)
Contoh:

Sebuah dadu dan dekeping uang loaggm dilempar secara


bersamaan sebanyak satu kali. Tentukan peluang munculnya mata
dadu angka 3 dan sisi angka pada mata uang!
Jawab:
A = kejadian munculnya mata dadu angka 3
B = kejadian sisi angka pada mata uang

1 1
P(A) = P(B) =
6 2

Kejadian ini saling bebas, maka:


1 1 1
P(A∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴) 𝑥 𝑃(𝐵) = 𝑥 =
6 2 12
LATIHAN
1. Sebuah dadu dilempar sebanyak 1 kali. Tentukan:
a. Peluang munculnya mata dadu bilangan ganjil
b. Munculnya mata dadu lebih dari 4
2. Tiga mata uang logam dilempar secara bersamaan sebanyak satu kali.
Tentukan:
a. Peluang munculnya satu sisi gambar dan dua angka
b. Peluang munculnya ketiganya sisi angka
c. Peluang munculnya ketiganya sisi gambar.
3. Didalam sebuah kantong terdapat kelereng secara acak. Tentukan 10
kelereng kuning dan 6 biru. Dari kantong diambil 4 kelereng secra acak.
Tentukan peluang yang terambil 2 kelereng kuning dan 2 kelereng biru.
4. Seperangkat kartu bridge dimasukan kedalam kantong. Dari kantong itu
daimbil dua kartu secara acak. Tentukan peluang yang terambil adalah satu
king dan satu queen.
5. Dua buah dadu dilempar sebanyak 72 kali. Tentukan frekuensi harapan
munculnya mata dadu berjumlah 7.
6. Didalam sebuah akuarium hias terdapat 4 ikan mas dan 3 ikan koi. Dari
akuarium itu diambil 2 ikan secara acak. Setiap pengambilan satu ikan, ikan
itu dikembalikan lagi ke akuarium. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 42 kali.
Tentukan frekuensi harapan terambilnya:
a. Keduanya ikan mas koki
b. Keduanya ikan koi
c. Satu ikan mas dan satu ikan koi
7. Sebuah dadu berisi enam dilempar sekali. Tentukan peluan muncul mata
dadu bukan:
a. Angka 5
b. Angka genap
c. Angka ganjil
d. Angka prima
e. Angka kelipatan 2
f. Angka komposit
8. Dua buah dadu dilempar secraa bersamaan sebanyak satu kali. Tentukan
peluang munculnya:
a. Jumlah kedua mata dadu sama dengan 8
b. Jumlah kedua mata dadu tidak sama dengan 8
9. Disebuah kampus diadakan survei jenis mamkanan kesukaan mahasiswa.
Hasil survei menunjukan bahwa 60% mahasiswa menukai bakso, 25%
menyukai mie ayam, dan 15% menyukai keduanya. Jika seorang Dosen
memilih 1 dari mahasiswa tersebut secara acak. Tentukan peluang
mahasiswa yang menyukai bakso atau mie ayam.
10. Di sebuah RT diadakan sebuah survei jenis bacaan yang disukai warga
setempat. Hasil survey menunjukan bahwa 55% warga gemar membaca
koran, 25% gemar membaca majalah, dan 20% gemar membaca keduanya.
Jika ketau RT memilih 1 oran secara acak, tentuka peluang warga gemar
membaca koran dan majalah.
11. Disebuah taman kanak-kanak terdapat 40 anak. Diketahui 15 anak
menyukai permainan ayunan dan 16 anak menyukai jungkat-jangkit. Jika
11
peluang seorang anak menyukai jungkat-jangkit , tentukan banyak anak
20
yang menyukai kedua permainan tersebut
12. Dua buah dadu dilambungkan secara bersamaan. Tentukan
peluang munculnya mata dadu berjumlah kurang dari 5 atau
lebih dari 8.
2 1
13. Diketahui A dan B merupakan kejadian dengan P(A) = , P(B) = ,
5 3
1
dan P(A|B) = , tentukan P(A∩ 𝐵)
5

Anda mungkin juga menyukai