Probabilita
Keterangan Frekuensi
p(X)
X = 0, artinya sisi gambar tidak muncul pada 4 kali 1
1 =0 , 06
pelemparan (aaaaa) 16
X = 1, artinya sisi gambar muncul 1 kali pada 4 kali 4
4 =0 , 25
pelemparan (gaaa, agaa, aaga, aaag) 16
X = 2, artinya sisi gambar muncul 2 kali pada 4 kali
pelemparan (ggaa, gaga, agga, agag, aagg, 6 6
=0 , 38
gaag) 16
X = 3, artinya sisi gambar muncul 3 kali pada 4 kali 4
4 =0 , 25
pelemparan (ggga, ggag, gagg, aggg) 16
X = 4, artinya sisi gambar muncul 4 kali pada 4 kali 1
1 =0 , 06
pelemparan (gggg) 16
J u m l a h 16 1,00
Probabilita munculnya sisi gambar diatas dapat digambar grafik batang atau
histogramnya, seperti dibawah ini.
ρ( X )
0,40 –
0,35 –
0,30 –
0,25 –
0,20 –
0,15 –
0,10 –
0,05 –
0,00 X
0 1 2 3 4
atau p( X =x ) = C x p x q( n− x )
(3.2)
Dimana :
( ¿ x n) = C x = Kombinasi
n!
n = ; x=1, 2, 3, . .. .. . .. ,n
C x x ! ( n−x )!
Tanda : “!” dibaca faktorial
Misalnya :
4
Bila n = 4, x = 0, maka C 0
4! 4! 4.3.2.1 1
= = = = =1
0 ! (4−0)! 0 ! 4 ! (1)(4.3.2.1) 1
4
Bila n = 4, x = 1, maka C 1
4! 4! 4 . 3. 2.1 4
= = = = =4
1 ! ( 4−1)! 1 ! 3 ! (1)(.3 .2. 1) 1
4
Bila n = 4, x = 2, maka C 2
4! 4! 4. 3.2.1 12
= = = = =6
2 ! ( 4−2)! 2 ! 2 ! (2.1)(2.1) 2
4
Bila n = 4, x = 3, maka C 3
4! 4! 4 .3 . 2. 1 4
= = = = =4
3 ! (4−3 )! 3 ! 1 ! (3. 2. 1)(1) 1
4
Bila n = 4, x = 4, maka C 4
4! 4! 4 .3 . 2. 1 1
= = = = =1
4 ! (4−4 )! 4 ! 0 ! (4 .3 . 2. 1)(1) 1
σ=√ n. p.q
(3.4)
Contoh 3.1. Jika sekeping uang logam dilempar sebanyak 4 kali, maka berapa :
a). Peluang (probabilita) munculnya 2 sisi gambar. b). Peluang (probabilita)
paling sedikit 2 sisi gambar yang muncul. c). rata-rata dan simpangan baku
munculnya sisi gambar.
Penyelesaian
Diketahui ; n = 4, p = ½, q = 1- p = 1- ½ = ½ dan
bila X = munculnya sisi gambar, maka :
a). Peluang munculnya 2 sisi gambar atau p( X =2) adalah :
n
p( X =x) = C x p x q(n−x )
4 1 1 6
p( X =2) = C 2 (
1 2
2)
1
( 2 )( 4−2)
=6 ( )( )=
4 4 16 = 0,38
b). Peluang paling sedikit 2 sisi gambar yang muncul atau p( X ≥2) adalah :
4 4
p( X =3)= C 3
1 1
( 2 )3 ( 2 )( 4−3 ) = (4) ( 8 )( 2 ) =
1 1
16 = 0,25
4 1
p( X =4 )= C 4
1 4
(2 ) (2 )
1 ( 4−4 )
= (1)
1 1
( 16 )( 2 )0 = 16 =
0,06
c). Rata-rata dan simpangan baku munculnya sisi gambar pada pelemparan
sekeping uang logam sebanyak 4 kali adalah :
1
μ= n. p= 4( 2 )=2
1 1
√
σ =√ n. p .q= 4( 2 )( 2 )
=1
Contoh 3.2. Menurut keterangan seorang dokter yang bertugas pada sebuah
rumah sakit bahwa peluang seorang pasien sembuh total dari sakit paru-paru
adalah 60%. Bila terdapat 10 orang pasien terkena penyakit paru-paru, maka
berapakah peluang (probabilita) 5 orang penderita sakit paru-paru sembuh total.
Penyelesaian
Diketahui ; p = 0,60; q = 1– 0,60 = 0,40; n = 10 dan
bila X = Orang penderita sakit paru-paru,
probabilita) 5 orang dari 10 orang penderita sakit paru-paru
maka peluang (
p( X =x) = C x p x q(n−x )
10
p( X =5) = C 5 ( 0 , 60)5 ( 0 , 40 )( 10−5 )
10 !
= (0,60)5 (0 , 40 )5
5! (10−5 )!
X −μ
μ .e
f (X) =
X!
(3.5)
Penyelesaian
1
Diketahui ; p
= 100 = 0,01 , n = 60, μ= n. p=60 (0 ,01)=0,6 ,
bila X = Yayasan Badan Penerbit akan menerima kembali surat permintaan untuk
berlangganan dari sarjana ekonomi
X −μ
μ e
f (X) =
X !
2
x−μ
1 − 12 ( )
f (x )= σ
σ √2π e ; untuk - ∞ < x < ∞
(3.6)
Dimana :
X = Variabel random kontinyu
π = Bilangan konstan yang nilainya sama dengan 3,14159
e = Bilangan Euler yang nilainya sama dengan 2,71828
μ = Rata-rata hitung
Sedangkan grafik atau kurva normal umum memiliki ciri-ciri, sebagai berikut :
1. Berbentuk genta atau lonceng dengan sebuah puncak (unimodal).
2. Berbentuk simetris oleh sebab itu nilai rata-rata sama dengan median dan
modusnya.
3. Nilai rata-rata (mean) terletak di tengah-tengah.
4. Ujung dari kedua sisi kurva hanya mendekati (tidak akan memotong) dan
sejajar dengan sumbu horizontal.
5. Jarak antara titik yang satu dengan titik yang lain pada sumbu horizontal
adalah sebesar ± 1σ.
6. Ujung dari kedua sisi kurva mendekati sumbu horizontal pada± 3σ.
7. Luas daerah yang terletak di bawah kurva normal umum, tetapi di atas sumbu
∞
horizontal sama dengan 1 atau ditulis dengan p(−∞≤X≤∞)=∫−∞ f ( X) dX=1
Bentuk dari kurve normal umum disajikan pada gambar berikut ini :
8. Dua kurva normal umum dengan rata-rata yang ׀sama tetapi simpangan baku
berbeda, maka kedua kurva pusatnya sama pada sumbu horizontal tetapi
tingginya berbeda. Sedangkan dua kurva normal dengan rata-rata yang
σ2
X
=
σ2
1 1
f (Z )= − Z2
√2π e 2
(3.7)
Ciri-ciri kurva normal standar sama dengan kurva normal umum kecuali pada
nilai rata-rata, simpangan baku dan variabel randomnya saja.
X
x1 0 X2
probabilita : p( x 1 <X <x 2 ¿ ¿ , maka terlebih dahulu nilai variabel random normal
X ditransformasikan menjadi nilai variabel random normal Z dengan rumus :
x−μ
z=
σ
(3.8)
Bila X berada diantara x = x1 dan x = x2, maka variabel random Z akan berada
diantara nilai-nilai padanannya, seperti :
x 1− μ x 2− μ
z 1= z 2=
σ dan σ
Kemudian nilai Z dapat dilihat pada tabel distribusi normal standar yang tersedia
dan dari sini ditemukan luas area (probabilita) yang dibatasi oleh z = z1 dan z = z2.
Contoh 3.4. Berapakah probabilita variabel random normal yang standar dengan
nilai antara 0 dan 1,96.
Penyelesaian
Diketahui ; z1 = 0 dan z2 = 1,96,
0,4750
Z
0 1,96
ke 0,06, maka p(0 <Z <1,96) = 0,4750, artinya 47,50% dari seluruh data
berada antara 0 sampai dengan 1,96
Contoh 3.5. Hitunglah : a). p(Z >0,7 ) , dan b). p(Z <−1,7 )
Penyelesaian
0,2420
Z
0 0,7
Contoh 3.6. Carilah probabilita variabel random normal yang standar dengan nilai
antara : a). -1 dan 1,
b). -2 dan 2,
c). -3 dan 3.
Penyelesaian
Jadi : p(−2 <Z <2 )= p(0<Z <2)+ p(−2<Z <0) = 0,4772 + 0,4772 =
0,9544,
artinya 95,44% dari seluruh data terletak antara -2 dan 2 (± 2σ ).
Jadi : p(−3 <Z<3 )= p(0 <Z <3 )+ p (−3<Z <0 ) = 0,4987 + 0,4987 = 0,
9974,
artinya 99,74% dari seluruh data terletak antara -3 dan 3 ( ± 3σ ).
Z
-3 -2 -1 0 1 2 3
68,26%
95,44%
99,74%
Penyelesaian
Diketahui ; μ = 50, σ = 10, x1 = 45, x2 = 62 dan
bila X = variabel random yang berdistribusi normal,
p(45 < X <62 )=⋅¿⋅¿⋅¿⋅?
maka :
x 1− μ 45−50
Z 1= = =
σ 10 - 0,5
x2 − μ 62−50
Z 2= = =
σ 10 1,2
Gambar 17. Kurva Normal Dengan p(45 < X <62 ) = p(−0,5<Z <1,2 )
0,5764
X
45 50 62
׀ ׀ ׀ Z
-0,5 0 1,2
Contoh 3.8. Andaikata lagi X adalah sebuah variabel random berdistribusi normal
dengan = 10 dan 2 = 4. Berapa probabilita bahwa X memiliki suatu nilai antara
7 dan 14 .
Penyelesaian
Dengan demikian probabilita bahwa X memiliki suatu nilai antara 7 dan 14 adalah
0,9104 atau 91,04%.
Gambar 18. Kurva Normal Dengan p(7 < X <14 ¿=p (−1,5<Z <2)¿
0,9104
X
7 10 14
׀ ׀ ׀
Z
-1,5 0 2
Contoh 3.9. Sebuah perusahaan alat listrik memproduksi bohlam yang umurnya
menyebar normal dengan rata-rata 800 jam dan simpangan baku 40 jam.
Hitunglah probabilita sebuah bohlam hasil produksinya akan mencapai umur
antara 778 jam dan 834 jam.
Penyelesaian
Diketahui ; μ = 800 jam, σ = 40 jam, x1 = 778, x2 = 834 dan
bila X = Umur bohlam;
0,5111
X
778 800 834
׀ ׀ ׀ Z
-0,55 0 0,85
Contoh 3.10. Perusahaan minuman teh botol setiap hari mengirim hasil
produksinya dengan kereta api ke luar kota. Rata-rata berat botol yang dikirim
sebesar 0,397 kg dan deviasi standar sebesar 0,005 kg. Apabila distribusi ukuran
berat ini merupakan distribusi normal, berapa persen teh botol yang dikirim
dengan kereta api memiliki berat lebih dari 0,400 kg.
Penyelesaian
Diketahui ; μ = 0,397 kg, σ = 0,005 kg, dan
bila X = Berat teh botol yang dikirim dengan kereta api,
x− μ 0 , 400−0 , 397
Z= = =
σ 0 ,005 0,6
Dengan demikian persentase teh botol yang dikirim dengan kereta api memiliki
berat lebih dari 0,400 kg. adalah 27,43%.
0,2743
X
0,395 0,400
׀ ׀ Z
0 0,6