Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS PERENCANAAN

N LINGKUNGAN
EKOREGION DALAM PROSES PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SISTEMATIKA PEMBAHASAN

1. PENGANTAR EKOREGION

2. EKOREGION INDONESIA

3. EKOREGION DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN


P E N G A N TA R
EKOREGION
Pengertian Ekoregion

Istilah “ekoregion” pertama kali diusulkan pada tahun 1962 oleh peneliti hutan Orie Loucks (Bailey 2005).
Ekoregion merupakan daratan atau perairan yang terdapat spesies-spesies, komunitas, alam dan kondisi
lingkungan yang bersatu secara nyata dalam lingkup geografis.

Ekoregion didasarkan pada dua konsep yaitu tentang habitat di ilmu biologi (flora dan fauna) dan tentang
bentang alam di ilmu geografi yang didalamnya memuat unsur seperti air, tanah, udara, bentuk lahan
(pegunungan, perbukitas, dst) yang kemudian digabungkan dengan tujuan untuk melihat persebaran antara dua
unsur tersebut.

Dalam UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, ekoregion
didefenisikan sebagai wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, serta
pola interaksi manusia dengan alam yang menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup.
Bentuk Bentang Lahan (Landscape)
Bentang lahan adalah bentangan permukaan bumi yang didalamnya terdapat hubungan saling terkait
(interrelantionship) dan saling kebergantungan (interdenpedency) antar berbagai komponen lingkungan seperti air, udara,
batuan, tanah, dan flora-fauna, yang mempengaruhi keberlangsungan kehidupan manusia yang ada di dalamnya.
(Verstappen, 1983)
Contoh Bentang Alam Spesifik (Karst)

Memuat komponen spesifik seperti :


1. Terdiri dari batuan gamping
2. Terdiri dari tanah hasil pengikisan batuan gamping
3. Memuat komponen air berupa sungai bawah tanah
4. Memuat flora yang memiliki batang keras
5. Memuat fauna yang khas
6. Pola interaksi manusia dengan alam berupa pertanian
tegalan (musiman)
Pembagian Wilayah Ekoregion Dunia

Wilayah Ekoregion Marin


adalah wilayah hidup dari
mahluk hidup yang terletak di
perairan air asin seperti laut

Wilayah Ekoregion Wilayah Ekoregion


Wilayah Ekoregion Air Marin Teresterial
Tawar adalah wilayah hidup
dari mahluk hidup yang
terletak di perairan air tawar
seperti sungai atau danau

Wilayah Ekoregion
Teresterial adalah wilayah
hidup dari mahluk hidup yang
terletak di daratan Wilayah Ekoregion Air
Tawar
Pembagian Ekoregion di Dunia
Ekoregion Teresterial
Wilayah Ekoregion Paleartik

 Paleartik adalah wilayah biogeografi yang paling luas (54,1 Juta Km 2)


 Wilayahnya : Eropa, Asia bagian Utara, Pegunungan Himalaya dan Afrika
Utara
 Memiliki karakteristik boreal/sub-artic dan iklim sedang
 Tipe bentang alamnya :
a) Euro Siberian
b) Mediterranean Basin
c) Sahara dan Gurun Arab
d) Asia Barat dan Tengah
e) Asia Timur
 Hewan Endemik :
a) Burung Accentors
b) Callomyscidae
c) Prolagidae
d) Panda Merah
 Hewan dari sini kerap menyebar ke Kawasan neartik seperti bison dan rusa
Wilayah Ekoregion Neartik

 Neartik adalah wilayah biogeografi dengan luas wilayah kedua terluas (22,9
Juta Km2)
 Wilayahnya : Benua Amerika Bagian Utara, Greenland, Florida dan Meksiko
 Memiliki iklim Mediteran terdapat pula hutan pinus dan eks iklim hangat
subtropis
 Tipe bentang alamnya :
a) Canadian Shield
b) Amerika Utara Timur
c) Amerika Utara Barat
d) Meksiko Utara dan Amerika Utara
 Hewan Endemik :
a) Burung Wrentits
b) Keluarga Scarab Beetles
c) Lalat Cynoma Cadaverina
d) Serigala Coyote
e) Unta, Llama
f) Cheetah Amerika
g) Kuda dan Keledai
Wilayah Ekoregion Afrotrofik

 Afrotrofik adalah wilayah biogeografi dengan luas wilayah ketiga terluas


(22,1 Juta Km2)
 Wilayahnya : Benua Afrika yang berada di sebelah selatan dari Hurun Sahara,
bagian Selatan dan Timur dari Jazirah Arab, Iran Selatan, Pakistan Barat Daya
dan Kepulauan yang ada di Samudra Hindia.
 Tipe bentang alamnya :
a) Sahel dan Sudan
b) Hutan Arab Selatan
c) Zona Hutan
d) Padang Rumput dan Savana Afrika Timur
e) Dataran Tinggi Afrika Selatan
f) Hutan, Savana, Padang Rumput Afrika Selatan
g) Gurun Afrika Selatan
h) Madagaskar dan Kepulauan Hindia
 Hewan Endemik :
a) Burung Unta
b) Sunbird
c) Guineafowl
d) Mousebirds
e) Tikus Mondok
 Madagaskar terdapat 10 flora endemik
Wilayah Ekoregion Neotrofik

 Neotrofik adalah wilayah biogeografi dengan luas wilayah keempat terluas


(19 Juta Km2)
 Wilayahnya : Meliputi zona tropis Amerika dan Zona Iklim Sedang Amerika
Selatan
 Tipe bentang alamnya :
a) Amazonia
b) Carribean
c) Amerika Tengah
d) Andes
e) Amerika Selatan Bagian Timur
f) Orinoco
g) Amerika Selatan Bagian Selatan
 Hewan Endemik : 31 Jenis
 Flora berupa tumbuhan seperti yang biasa kita tanam
Wilayah Ekoregion Australasia

 Australasia adalah wilayah biogeografi dengan luas wilayah kelima terluas


(7,6 Juta Km2)
 Wilayahnya : Mencakup Australia, SelandiaBaru, Papua Nugini, Papua dan
Indonesia Bagian Timur
 Jenis Iklim : Beriklim tropis, beriklim sedang dan beriklim gurun
 Fauna : Jenis faunanya sangat khas dan hanya dapat ditemukan di wilayah
Australasia seperti : Kanguru, Cendrawasih, Koala, dst
 Kawasan ini berbatasan langsung dengan Wilayah Ekoregion Indo-Malaya.
Daerah perbatasan memiliki zona peralihan yang dilambangkan dengan Garis
Weber, Wallace dan Lydekker.
Wilayah Ekoregion Indomalaya

 Indomalay adalah wilayah biogeografi dengan luas wilayah keenam terluas


(7,5 Juta Km2)
 Wilayahnya : Mencakup Sebagian besar wilayah Asia Selatan dan Asia
Tenggara (sering disebut sebagai Kawasan oriental)
 Iklimnya : Tropis dan hampir mirip dengan Neutropik
 Tipe bentang alamnya :
a) Sub Benua India
b) Indochina
c) Sunda dan Filipina
 Hewan Endemik : 31 Famili Burung yaitu Irenidae, Megalaimidae,
rhabdornithdae.
 Flora berupa tumbuhan seperti yang biasa kita tanam
Pembagian Ekoregion di Dunia
Ekoregion Air Tawar

>10 Tipe Ekoregion Air Tawar


Pembagian Ekoregion di Dunia
Ekoregion Maritim
EKOREGION
INDONESIA
Ekoregion Indonesia (Indomalay dan Australasia)
Kawasan Wallace, diambil dari nama keluarga Alfred Russel Wallace, adalah nama yang
diberikan untuk wilayah di Indonesia bagian tengah dengan luas total daratan mencapai
347.000 Km2 yang meliputi Sulawesi, sebagian Nusa Tenggara, Halmahera, dan Negara
Timor Leste. Kawasan ini merupakan tempat peralihan satwa dan puspa dari tipe Asiatis
ke Australis, dan sebaliknya. Sebagai satu kawasan, Wallacea dibatasi oleh garis-garis
imajiner, yaitu di sebelah barat oleh Garis Wallace, dan di sebelah timur oleh Garis
Lydekker.

Ekoregion laut (marin) di Indonesia berjumlah Ekoregion pulau (teresterial) berjumlah


18 : 7:
• Samudera Hindia Sebelah Barat Sumatera • Pulau Sumatera
• Samudera Hindia Sebelah Selatan Jawa • Pulau Jawa
• Selat Malaka • Pulau Kalimantan
• Laut Natuna • Pulau Sulawesi
• Selat Karimata • Pulau Papua
• Laut Jawa • Kepulauan Bali Nusa Tenggara, dan
• Laut Sulawesi • Kepulauan Maluku
• Selat Makassar
• Perairan Bali dan Nusa Tenggara
• Teluk Tomini
• Laut Halmahera
• Laut Banda Sebelah Timur Sulawesi
• Laut Banda Sebelah Selatan Sulawesi
• Laut Seram dan Teluk Bintuni
• Laut Banda
• Samudera Pasifik Sebelah Utara Papua
• Teluk Cendrawasih, dan
• Laut Arafura.
Penetapan Ekoregion Indonesia
Kepmen SK.8/MENLH/SETJEN/PLA.3/1/2018 Tentang Penetapan Wilayah Ekoregion Indonesia
Ditetapkan 117 Ekoregion Terestrial
• P. Sumatera : 22 Unit Ekoregion
• P. Jawa : 36 Unit Ekoregion
• P. Kalimantan : 21 Unit Ekoregion
• P. Sulawesi : 25 Unit Ekoregion
• P. Bali & Nusatenggara : 29 Unit Ekoregion
• P. Maluku : 23 Unit Ekoregion
• P. Papua : 21 Unit Ekoregion

Dasar Pembagianya adalah berdasarkan


kesamaan bentang alam :
• Iklim
• Udara
• Air
• Tanah
• Kondisi Keanekaragaman hayati
Penetapan Karakteristik Bentang Alam dan Vegetasi Alami Pada Ekoregion
Indonesia
Kepmen No : SK.1272/MENLHK/SETHEN/PLA.3/12/2021
Ditetapkan Karakteristik Bentang Alam
• P. Sumatera : 52 Karakteristik Bentang Alam
• P. Jawa : 40 Karakteristik Bentang Alam
• P. Kalimantan : 33 Karakteristik Bentang Alam
• P. Sulawesi : 43 Karakteristik Bentang Alam
• P. Bali & Nusatenggara : 47 Karakteristik Bentang Alam
• P. Maluku : 52 Karakteristik Bentang Alam
• P. Papua : 35 Karakteristik Bentang Alam
Penetapan Karakteristik Bentang Alam dan Vegetasi Alami Pada Ekoregion
Indonesia
Kepmen No : SK.1272/MENLHK/SETHEN/PLA.3/12/2021
Ditetapkan Karakteristik Vegetasi Alami
• P. Sumatera : 29 Karakteristik Vegetasi Alami
• P. Jawa : 29 Karakteristik Vegetasi Alami
• P. Kalimantan : 22 Karakteristik Vegetasi Alami
• P. Sulawesi : 43 Karakteristik Vegetasi Alami
• P. Bali & Nusatenggara : 31 Karakteristik Vegetasi Alami
• P. Maluku : 51 Karakteristik Vegetasi Alami
• P. Papua : 65 Karakteristik Vegetasi Alami
Ekoregion Pulau Sumatera (Bentang Alam)
Ekoregion Pulau Jawa (Bentang Alam)
Vegetasi Alami Kalimantan Tengah
P E N D E K ATA N
EKOREGION DALAM
PENGELOLAAN LH
Penetapan Ekoregion
Penetapan ekoregion secara fungsional dapat ditujukan sebagai dasar dalam pemberian arah penetapan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pemantauan dan evaluasi
antar sektor dan daerah yang saling bergantung, serta untuk mewujudkan penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga yang disesuaikan dengan karakteristik dan daya dukung sumber
daya alam yang sedang atau akan dimanfaatkan

Distribusi ekoregion divisualisasikan


dalam bentuk peta ekoregion yang
biasanya memuat informasi mengenai
karakteritik bentang alam
Pasal 7 (2) UU No. 32/09 PPLH berupa geomorfologi dan morfogenesa.

Penetapan Ekoregion di Indonesia :


1)Karakteristik bentang alam;
2)Daerah aliran sungai;
3)Iklim;
4)Flora dan fauna;
5)Sosial budaya;
6)Ekonomi;
7)Kelembagaan masyarakat;
8)Hasil inventarisasi lingkungan hidup .

Satuan ecoregion bisa di downgrade sesuai


kebutuhan atau batas administrasi karena di
Indonesia masih menganut asas otonomi daerah
jadi pengelolaan lingkungan didasarkan pada
kondisi daerah masing masing dan diwenangkan
kepada daerah masing-masing.
Fungsi Ekoregion Dalam Pengelolaan Lingkungan
1. Ekoregion sebagai konsep pembangunan berbasis pengelolaan secara lestari
sumber daya alam dan kenekaragaman hayati. Konsep ini mengedepankan
aspek konservasi dalam mengelola sumber daya alam dan keanekaragaman
hayati (biodiversity). Ekoregion tidak melarang pemanfaatan sumber daya alam,
tetapi bagaimana memanfaatkannya secara proporsional, sesuai potensi yang
tersedia, daya dukung dan daya tampung ekologis;
2. Ekoregion berfungsi sebagai unit analisis yang memuat karakteristik sumber
daya alam, ekosistem, kondisi geografis, budaya masyarakat setempat, dan
kearifan lokal, dalam setiap upaya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkunghan
Hidup;
3. Ekoregion dijadikan sebagai unit spasial dalam inventarisasi dan
analisis lingkungan hidup. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan
terlaksananya koordinasi horizontal antar wilayah administrasi yang saling
bergantung (misalnya hulu-hilir) dalam Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkunghan Hidup;
4. Ekoregion dijadikan dasar kebijakan bagi wilayah di Indonesia hingga ke
wilayah Provinsi dan Pemkot/Pemkab;
5. Dengan penetapan wilayah ekoregion memungkinkan untuk melihat keterkaitan,
interaksi, dan interdependensi, serta dinamika pemanfaatan, pencadangan
sumber daya alam, maupun permasalahan lingkungan hidup di wilayah
ecoregion.
Fungsi Ekoregion Dalam Pengelolaan Lingkungan Spesifik

1. Ekoregion digunakan sebagai acuan dalam inventarisasi Lingkungan Hidup


2. Pengukuran Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup
3. Pengukuran fungsi dan Jasa Ekosistem Lingkungan Hidup
4. Perencanaan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH)
5. Unit analisis untuk Kajian Dampak Lingkungan Hidup (KLHS dan AMDAL)
6. Penerapan Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup
7. Pengelolaan SDA
8. Kajian Pengelolaan Ekosistem Esensial
9. Kajian Kerawanan Bencana
10. Kajian Adaptasi dan Perubahan Iklim
Peran Ekoregion Dalam Rencana PPLH

Peran Ekoregion pada ranah perencanaan berperan sangat


penting sebab di tahap hulu tersebut informasi mengenai
komponen lingkugan hidup seperti fisik, non fisik dan
sosial budaya dimuat selengkap mungkin lalu kemudian
ditetapkan sebagai dasar kebijakan dan unit analisis dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Peran Ekoregion Dalam Pemanfaatan PPLH

Peran Ekoregion pada tahap perencanaan digunakan


sebagai unit analisis yang digunakan sebagai basis data
untuk menentukan daya dukung-daya tampung
lingkungan baik di tingkat Nasional, Provinsi hingga
Kabupaten/Kota. Salah satu dokumen lingkungan di tahap
pemanfaatan yaitu RPPLH (Rencana Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup) menggunakan data
ekoregion untuk menginventarisasi Lingkungan Hidup.
Peran Ekoregion Dalam Pengendalian PPLH

Di tahap pengendalian, ekoregion memiliki peran yang


sangat penting khususnya di dalam upaya pencegahan
kerusakan dan pencemaran lingkungan. Hal tersebut
dikarenakan dokumen lingkungan KLHS, Tata Ruang,
AMDAL menjadikan informasi daya dukung-daya
tampung sebagai dasar pengambilan keputusan dimana
informasi daya dukung-daya tampung tersebut diperoleh
salah satunya dari data ekoregion.
Peran Ekoregion Dalam Pemeliharaan PPLH

Di tahap pemeliharaan perlindungan dan pengelolaan


lingkungan hidup, data ekoregion yang telah ditetapkan
dapat dijadikan sebagai informasi spasial yang dapat
memberikan informasi awal sebelum dilakukan upaya
konservasi sumber daya alam sebagai bentuk
perlindungan terhadap sumber daya alam yang dirasakan
penting untuk dijaga guna mempertahankan keseimbangan
dan terciptanya kelestarian lingkungan hidup.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai