Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. KOMPETENSI DASAR
Adapun modul ini dipersiapkan untuk pengembangan kompetensi siswa dalam penguasaan materi
pembelajaran pengetahuan geografi khususnya tentang standar kompetensi: 1. Menganalisis fenomena
biosfer dan antroposfera, yang meliputi kompetensi dasar: 1.1 Menjelaskan pengertian fenomena biosfer;
1.2 Menganalisis sebaran hewan dan tumbuhan; 1.3 Menjelaskan pengertian fenomena antroposfer; 1.4
Menganalisis aspek kependudukan. 2. Memahami sumberdaya alam, yang meliputi kompetensi dasar: 2.1
Menjelaskan pengertian sumberdaya alam; 2.2 Mengidentifikasi jenis-jenis sumberdaya alam; 2.3
Menjelaskan pemanfaatan sumberdaya alam secara arif. Materi yang disajikan dalam modul ini terbatas
pada standar minimal yang seharusnya dikuasai oleh para siswa.

B. PETUNJUK UMUM
1. Modul ini terdiri dari 48 jam pertemuan
2. Waktu yang disediakan untuk setiap pertemuan adalah 3 jam pertemuan
3. Petunjuk-petunjuk untuk siswa berikut ini harus dibaca
4. Buku-buku sumber di luar daftar bacaan dalam modul ini, dapat juga digunakan sebagai bahan
pembelajaran

C. PETUNJUK UNTUK SISWA


1. Materi yang dibicarakan dalam modul ini harus dibaca agar dipahami.
2. Diskuskan materi yang belum jelas/belum dipahami benar.
3. Kerjakan soal-soal latihan segera setelah modul ini dibicarakan.
4. Soal-soal untuk pekerjaan rumah dikerjakan ditempat tugas masing-masing dan dikirimkan hasil
pekerjaan itu ke sekolah untuk mendapatkan pemikiran dari guru.

D. PRASYARAT
Untuk mempelajari Modul Geografi kelas XI Semester 1 ini, siswa diminta membaca referensi lain
tentang biosfer, antroposfer dan sumberdaya alam.

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 1


BAB II
FENOMENA BIOSFERA

A. PENGERTIAN BIOSFERA
Secara etimologi, istilah biosfer berasal dari kata bio yang berarti hidup dan sphaira yang berarti
lapisan atau lingkungan. Jadi secara harfiah biosfer berarti lapisan hidup, artinya lapisan atau lingkungan
tempat tinggal mahluk hidup atau seluruh ruang hidup yang ditempati organisme.
Biosfer adalah lapisan lingkungan di permukaan bumi, air dan atmosfer yang mendukung
kehidupan organisme. Biosfer yang meliputi tanah,air dan udara merupakan lapisan tipis, yakni sekitar 8
km kearah atmosfer dan 9 km kearah kedalaman laut.
Sejauh yang diketahui manusia, hanya pada lapisan biosfer inilah dijumpai adanya kehidupan
organisme. Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem
yang ada di bumi. Selain manusia, mahluk hidup yang mendiami bumi adalah hewan (fauna) dan tumbuh-
tumbuhan (flora). Pada dasarnya, biosfer terdiri atas tiga lingkungan utama atau biosiklus (biocycle), yaitu
biosiklus darat, biosiklus air tawar (sungai, danau, atau kolam), dan biosiklus air asin (lautan). Secara
rinci, A. Tansley mengemukakan bahwa ekosistem meliputi komponen-komponen berikut:
a. Komponen biotik, berupa mahluk hidup terdiri atas: (1) tumbuh-tumbuhan sebagai produsen; (2)
hewan sebagai konsumen, meliputi: herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan), karnivora (pemakan
daging), omnivora (pemakan tumbuh-tumbuhan dan daging), bakteri dan jamur sebagai pengurai.
b. Komponen abiotik, berupa mahluk tak hidup meliputi iklim, bahan-bahan anorganik berupa mineral-
mineral yang terdapat di dalam batuan, tanah, air dan udara. Contohnya antara lain kabon (C),
nitrogen (N), karbodioksida (CO2), air (H2O) oksigen (O2), karbohidrat, dan lemak.

Tugas A
Diskusikan dengan kelompk belajar anda!
Dengan kelompok belajar anda, amatilah lingkungan di sekitar sekolah anda, kemudian catatlah hasilnya.
Kelompokkan menjadi dua, yaitu unsur biotik dan abiotik. Hasilnya persentasekan ke depan kelas!

Latihan
1. Jelaskan yang dimaksud biosfer, bioma, biocycle dan ekosistem!
2. Ilmu apa yang mempelajari kehidupan dimuka bumi yang terdiri atas flora dan fauna? Sebutkan 3 macam!
3. Sebutkan biocycle flora di wilayah perairan
4. Sebutkan contoh flora yang ada di biocycle air asin!

B. PERSEBARAN HEWAN DAN TUMBUHAN


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberadaan flora dan fauna di muka bumi diantaranya
adalah faktor klimatik (iklim), edafik (tanah), ketinggian tempat (relief/topografi), dan biotik (mahluk hidup).
a. Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu suhu, kelembaban
udara, angin, dan curah hujan.
b. Faktor tanah berpengaruh karena tanah sebagai media tumbuh dan berkembangnya tanaman, tingkat
kesuburan tanah berpengaruh terhadap terhadap persebaran tumbuhan.
c. Faktor biotik yang utama adalah manusia.
d. Tinggi rendahnya permukaan bumi (relief) mempengaruhi pola penyinaran matahari.

1. Persebaran Tumbuhan dan Hewan di Dunia


 Persebaran flora di dunia.
Persebaran tumbuhan (flora) di permukaan bumi ini dapat dikelompokan menjadi tujuh macam
sebagi berikut:
a. Hutan hujan tropis
o o
Tesebar di wilayah sekitar ekuator 10 LU – 10 LS, curah hujan antara 200-400 cm pertahun, dengan
ciri vegetasinya berupa hutan belantara dengan tumbuhan heterogen,tingkat kerapatan tinggi, dengan
wilayah persebaran di Indonesia, dataran rendah Amazon (Brazil), Amerika Tengah, wilayah Afrika
sekitar khatulistiwa, dan pulau Madagaskar.
b. Hutan Musim
Terdapat di daerah-daerah yang memiliki pergantian musim kemarau dan penghujan sangat jelas,
musim kemarau lebih panjang dengan curah hujan antara 100-200 cm pertahun. Pada musim
kemarau vegetasinya menggugurkan daun (meranggas), tersebar di India, Asia Tenggara, Afrika,
Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
c. Hutan konifer (hutan berdaun jarum)
Terdapat di daerah lintang tinggi mendekati kawasan lingkaran kutub, sperti Kanada bagian utara,
Eropa Utara, Asia Utara sekitar Siberia, dan pegunungan tinggi di kawasan tropis.
d. Sabana
Padang rumput yang diselingi semak belukar, banyak dijumpai di Afrika, India, Australia, Amerika
Selatan, dan sekitar Bali dan Nusa Tenggara.
e. Stepa (prairie)
Padang rumput yang luas tanpa diselingi semak belukar, terdapat di daerah peralihan antara iklim
basah dan iklim kering, tersebar di Rusia antara Eropa Barat sampai Asia Timur, Argentina, dan
Amerika Selatan.
f. Tundra

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 2


Padang rumput yang terletak di wilayah-wilayah lintang tinggi yang berbatasan dengan kutub dan
mampu bertahan terhadap suhu udara dingin.
g. Gurun (Gurun)
Kawasan iklim kering yang ditandai rata-rata jumlah curah hujan tahunan lebih kecil, terletak disekitar
o o
lintang 30 – 35 , terdapat di Asia, Afrika, Amerika, dan Australia.

 Persebaran fauna di dunia.


Menurut Alfred Russel Wallace, secara umum wilayah persebaran fauna di permukaan bumi
dikelompokkan ke dalam enam wilayah, yaitu sebagai berikut.
a. Palearktik, meliputi wilayah-wilayah di benua Eropa, Jepang, Laut Mediterania, dan Afrika paling
utara. Contoh fauna: panda, unta, rusa, dan beruang kutub.
b. Ethiopian (Afrotropical), meliputi seluruh benua Afrika (kecuali bagian utara) dan pulau Madagaskar.
Contoh fauna: gajah Afrika, badak bercula dua, kuda nil, gorilla, zebra, jerapah, singa, dan reptil.
c. Oriental, meliputi wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Contoh fauna: orangutan, banteng,
harimau, gajah, dan reptilia (binatang melata).
d. Australian, meliputi wilayah-wilayah benua Australia, Selandia Baru, dan Papua. Contoh fauna:
hewan berkantung seperti kanguru, kuskus, wallaby, burung cenderawasih, kasuari, kakatua, dan
kiwi.
e. Nearktik, meliputi wilayah Amerika Utara (Amerika Serikat dan kanada), Greenland, sampai bagian
tengah Meksiko. Contoh fauna: bison, antilop, caribouw, salamander, ayam kalkun, dan kura-kura.
f. Neotropik, meliputi meksiko bagian selatan, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Contoh fauna:
ikan piranha, belut listrik, llama, ular anakonda, dan kera.

2. Persebaran Tumbuhan dan Hewan di Indonesia


 Persebaran flora di Indonesia
Wilayah flora (tumbuhan) di Indonesia terdiri atas empat subwilayah (subregion), dapat diuraikan
sebagai berikut.
a. Flora Sumatra-Kalimantan. Keadaan flora pada wilayah ini didominasi hutan hujan tropis, yaitu hutan
yang tumbuh di daerah yang mempunyai curah hujan, suhu, dan kelembaban udara yang tinggi, dan
banyak mendapat sinar matahari, pohonnya tumbuh rapat dan lebat, spesiesnya banyak dan
beranekaragam, selalu hijau, pohonnya besar dan tinggi. Di daerah pantai Sumatra dan Kalimantan
terdapat hutan bakau yang berfungsi menjaga ekosistem pantai dan mencegah terjadinya erosi
pantai.
b. Flora Jawa-Bali. Keadaan flora Jawa-Bali dikelompokkan menjadi hutan hujan tropik (di Taman
Nasional Cibodas dan Gunung Halimun), hutan muson tropik (hutan jati), sabana tropik (di Jawa
Timur dan Bali), dan hutan bakau (di pantai utara Jawa).
c. Flora Kepulauan Wallacea. Wilayahnya meliputi Indonesia bagian tengah yaitu Pulau Sulawesi,
kepulauan Nusa Tenggara, dan kepulauan Maluku. Iklimnya lebih kering sehingga didominasi
vegetasi sabana, hutan pegunungan di Sulawesi, hutan campuran di wilayah maluku dengan jenis
rempah-rempah (seperti pala, cengkeh, kayu manis).
d. Flora Papua. Flora di wilayah ini didominasi hutan hujan tropis dengan flora khas yaitu eucalyptus,
sedangkan di daerah pantai banyak dijumpai hutan bakau.

 Persebaran fauna di Indonesia


Wilayah fauna (hewan) di Indonesia terdiri atas tiga subwilayah (subregion), dapat diuraikan
sebagai berikut.
a. Fauna Asiatis (Fauna Indonesia Barat). Terletak di wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali,
dibatasi oleh garis Wallacea yang membentang antara Selat Lombok dan Selat Makassar. Contoh
fauna: gajah, orang utan, harimau, badak bercula satu, merak dan lain-lain.
b. Fauna Peralihan (Fauna Indonesia Tengah). Meliputi wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, dan
kepulauan Maluku. Letaknya diantara garis Wallacea dan garis Weber. Fauna endemik adalah anoa,
babirusa, burung maleo, dan komodo.
c. Fauna Australis (Fauna Indonesia Timur). Terletak di pulau Papua dan sekitarnya, dibatasi oleh garis
Weber yang terbentang antara Laut Timor, Laut Seram, dan Laut Halmahera. Contoh fauna: kanguru,
beruang, kus-kus, cenderawasih, nuri, kasuari dan lain-lain.

Tugas B
Amatilah lingkungan di sekitar tempat tinggal/kota anda!
• Faktor apa yang mendominasi dan apa pengaruhnya terhadap persebaran hewan dan tumbuhan di daerahmu.
• Kemukakan jawaban tersebut dalam bentuk laporan.

Tugas B1
Selesaikan pertanyaan berikut!
1. Mengapa dunia tumbuhan berbeda-beda antara Indonesia bagian barat, bagian tengah dan bagian timur.
Jelaskan pendapat anda!
2. Mengapa dunia hewan berbeda-beda antara Indonesia bagian barat, bagian tengah dan bagian timur. Jelaskan
pendapat anda!
3. Buatlah peta Indonesia, untuk menunjukkan garis wallace dan garis weber.

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 3


Latihan
1. Sebutkan faktor fisik dan nonfisik yang mempengaruhi persebaran mahluk hidup!
2. Mengapa tanah mempunyai arti penting dalam persebaran mahluk hidup?
3. jelaskan pengaruh lintang dengan persebaran tumbuhan dan hewan di muka bumi!
4. jelaskan mengapa fauna di kutub Utara dan kutub Selatan jenisnya lebih sedikit dibandingkan fauna lintang
tengah dan llintang rendah!
5. mengapa terdapat jenis-jenis fauna Australia di Papua?

C. KERUSAKAN TUMBUHAN DAN HEWAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN


1. Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna
a. Evolusi: perubahan mahluk hidup dari yang sederhana sampai menjadi yang lebih sempurna,
dalam ratusan, ribuan, bahkan jutaan tahun.
b. Seleksi alam: penyaringan suatu lingkungan hidup sehingga hanya mahluk hidup tertentu
yang dapat bertahan hidup dan mampu menyesuaikan diri untuk tinggal di lingkungan hidup
tersebut. Sebaliknya mahluk hidup yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
akan punah atau pindah ke lingkungan hidup lain. Jadi yang menentukan seleksi adalah
faktor alam dan lingkungan.
c. Adaptasi lingkungan. Lingkungan hidup yang sangat beragam menuntut mahluk hidup untuk
selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Adaptasi inilah yang menyebabkan
terjadinya keanekargaman mahluk hidup.
d. Kerusakan akibat ulah manusia, antara lain:
• Perburuan secara berlebihan/liar merupakan ancaman bagi kelestarian tumbuhan dan
hewan.
• Penebangan hutan, bertambahnya penduduk maka kebutuhan akan pemukiman, lahan
pertanian, fasilitas lain juga bertambah.
• Polusi yang berasal dari industri dan rumah tangga
e. Bencana alam.

2. Usaha menjaga kelestarian gen tumbuhan dan hewan


Untuk menjaga kelestarian gen tumbuhan dan hewan perlu dilakukan usaha antara lain sebagai
berikut.
a. Diadakan daerah yang dilindungi, seperti cagar alam, hutan lindung, dan suaka margasatwa
b. Diadakan daerah penyangga, daerah antara lahan pertanian dan permukiman penduduk dengan
daerah cagar alam.
c. Pengembangan daerah yang dilindungi seperti untuk penelitian, pendidikan, dan pariwisata
d. Mendirikan kawasan kebun raya dan kebun binatang yang dijadikan koleksi hidup, misalnya Kebun
Raya Bogor dan Taman Safari Indonesia
e. Diadakan bank gen, yaitu tempat untuk menyimpan dan menjaga suatu gen agar tetap baik.

Tugas C
Diskusikan dengan kelompok belajar anda!
1. Identifikasikan kerusakan sumberdaya alam yang mengakibatkan kerusakan flora dan fauna di kota atau
kabupaten tempat tinggal anda, misalnya hutan lindung, hutan kota, waduk, sungai, dan lain-lain.
2. Diskusikan kerusakan-kerusakan yang terjadi, faktor yang menyebabkan kerusakan, peran pemerintah dan
masyarakat dalam mempercepat dan mengambat kerusakan tersebut.
3. Tuliskan hasil diskusi kelompok anda dalam laporan tertulis.
Amatilah gambar di bawah ini!
Buatlah laporan dari hasil pengamatan gambar disamping dengan ketentuan:
Tinjauan materi: Kerusakan alam, dampaknya terhadap kehidupan/ekosistem,
dan upaya untuk mengatasi kerusakan alam tersebut!

UJI KOMPETENSI
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan biosfer!
2. Sebutkan 6 wilayah penyebaran fauna menurut A.R. Wallace serta berikan masing-masing 1 contoh fauna
khasnya!
3. Jelaskan hubungan sebaran hewan dan tumbuhan dengan kondisi fisik suatu wilayah
4. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di muka bumi!
5. Sebutkan dan jelaskan region flora dan fauna di Indonesia serta berikan masing-masing 1 contoh khasnya!
6. Berikan 5 contoh kerusakan flora dan fauna akibat tindakan manusia!
7. Jelaskan usaha-usaha pelestarian flora dan fauna!
8. Jelaskan ciri-ciri hutan hujan daerah sedang!
9. Apakah kawasan Nusa Tenggara cocok untuk usaha peternakan? Jelaskan pendapatmu!
10. Apa yang anda ketahui tentang hal berikut:
a. Cagar lam
b. Suaka margasatwa
c. Suaka alam

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 4


BAB III
FENOMENA ANTROPOSFERA

A. PENGERTIAN ANTROPOSFER
Secara etimologi, istilah antroposfer berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan sphaira
yang berarti lingkungan. Jadi antroposfer artinya lingkungan bagian dari bumi atau biosfer yang dihuni
manusia. Pembahasan antroposfer sangat luas, misalnya lokasi pemukiman, lingkungan sekitar
pemukiman, jumlah penduduk dikawasan pemukiman, vegetasi sekitar pemukiman, dan lain-lain.

B. KUANTITAS DAN KUALITAS PENDUDUK


1. Kuantitas Penduduk
Kuantitas penduduk adalah jumlah keseluruhan penduduk yang menempati seluruh wilayah di
Indonesia.Jumlah ini setiap tahun terus meningkat/bertambah. Bagaimana kita memperoleh informasi
tentang jumlah penduduk suatu daerah? Segala terbitan resmi oleh badan-badan resmi baik berbentuk
angka, grafik maupun gambar, adalah sumber data. Dalam proses pengumpulan data, maka sumber data
penduduk dapat dikelompokkan atas tiga pengelompokan (Enoh, 1996) yaitu: registrasi, survei/sampel
dan sensus.
a. Registrasi (Pencatatan)
Registrasi merupakan kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa lahir, mati dan segala
kejadian yang penting merubah status sipil seseorang sejak dia lahir sampai mati. Kejadian-kejadian yang
dimaksud adalah perkawinan-perceraian, perpindahan (migrasi). Karena mencatat peristiwa penting yang
berhubungan dengan kehidupan, maka disebut juga registrasi vital, dan hasilnya disebut statistik vital.
Statistik vital sesungguhnya memberikan gambaran mengenai perubahan yang terus menerus. Hal perlu
dicatat mengenai registrasi ini adalah bahwa penduduklah yang melaporkan kepada badan yang
berwenang mencatatnya. Contoh: Kelahiran dicatat di Kantor Catatan Sipil dan Kantor Kelurahan.
Perkawinan dan perceraian dicatat di Kantor Departemen Agama. Kematian di Departemen Kesehatan.
b. Survai/sampel
Survei adalah cakupan nasional, pada dasarnya survei tidak berbeda dengan sensus. Hal yang
membedakan survei dengan sensus adalah fleksibilitasnya. Survei bisa dilaksanakan kapan saja. Materi
yang dikumpulkan dalam survei bisa berganti-ganti topik sesuai dengan kebutuhan. Survei dan sensus
bisa merupakan kegiatan yang saling melengkapi. Atau lebih tepatnya survei bisa dikatakan sebagai
pelengkap sensus. Misalnya, sesudah sensus bisa diadakan survei untuk memeriksa atau mencek hasil
sensus itu sendiri.
Bila ingin melihat perubahan yang terjadi dalam waktu yang singkat misalnya 4 atau 5 tahun,
maka dengan survei bisa diperoleh. Beberapa contoh survei yang telah dilakukan sejak Indonesia
merdeka: Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 1963-1967, Survei Penduduk Antar Sensus
(SUSPAS) 1976, dan lain-lain dilakukan oleh Biro Pusat Statistik.
c. Sensus
Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, menghimpun dan menyusun serta
menertibkan data demografi, ekonomi dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di
suatu negara atau wilayah tertentu. Contoh di Indonesia dilakukan sensus mulai tahun 1930, 1961, 1971,
1980, 1990 dan 2000.
 Jenis sensus: Ada tiga jenis sensus, yaitu sensus penduduk, perumahan, dan pertanian/industri
 Macam sensus: Ada dua macam sensus yaitu: (1) Sensus de yure: pencacahan yang hanya
dikenakan kepada mereka yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di daerah atau negara
yang bersangkutan. Kesulitan yang timbul apabila seseorang mempunyai dua tempat tinggal.
Pemecahannya adalah ditentukan bilamana seseorang yang lebih dari 3 bulan atau 6 bulan
meninggalkan tempat tinggalnya, dianggap sebagai penduduk daerah dimana ia berada pada waktu
itu. (2) Sensus de facto: pencacahan yang dikenakan pada setiap orang yang pada waktu diadakan
sensus berada dalam negara atau wilayah yang bersangkutan. Keuntungan cara ini adalah lebih
sederhana, yaitu mencatat setiap orang yang dijumpai petugas di daerah pencatatan masing-masing.
 Metode sensus: (1) Metode house holder, yaitu bahwa tiap rumah tangga diserahi oleh petugas
sensus untuk mengisi daftar isian sendiri; (2) Metode canvasser, yaitu petugas sensus yang mengisi
daftar pencacahan, sesuai dengan jawaban yang diperoleh dari tiap penduduk.

2. Kualitas Penduduk
Peningkatan jumlah penduduk belum tentu menguntungkan, kalau tidak diimbangi dengan
kualitas/mutu yang baik.
Sekarang marilah kita lihat dari segi kualitasnya. Pernahkah anda mendengar atau membaca di
surat kabar, atau berita televisi bahwa masih banyak saudara-saudara kita yang masih belum tercukupi
kebutuhan pangannya (gizi), income yang masih rendah, banyak kita jumpai anak-anak jalanan yang
meminta-minta, kesehatannya tidak terurus, tingkat pendidikannya masih rendah, perumahan yang tidak
memenuhi syarat kesehatan, dan sebagainya. Kesemuanya itu merupakan taraf hidup atau tingkat
kehidupan penduduk. Keadaan yang berhubungan dengan belum terpenuhinya semua kebutuhan
penduduk suatu daerah disebut dengan kualitas penduduk. Indikator yang dapat dipakai untuk mengukur
kualitas penduduk itu ada tiga yaitu pendapatan, pendidikan dan kesehatan.
a. Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan akan mempengaruhi taraf hidup manusia, terutama yang berkaitan
dengan kualitas manusia itu sendiri. Taraf hidup suatu bangsa dipengaruhi oleh besarnya pendapatan

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 5


perkapita. Sedangkan besar kecilny pendapatan perkapita dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan
nasional “Gross National Product” (GNP). Untuk menghitung pendapatan perkapita digunakan rumus:

GNP
PI =
P

Dimana: PI = pendapatan per kapita


GNP = pendapatan negara dalam 1 tahun (Gross National Product)
P = jumlah penduduk (population)

Contoh soal:
Penduduk Indonesia 202.000.000 jiwa. Jumlah pendapatan negara 129.000.000.000 $ US. Maka
pendapatan perkapita penduduk indonesia adalah:
129 .000 .000 .000
PI = = 640 $ US
202 .000 .000
Berdasarkan pengelompokan pendapatan perkapita di dunia ini ada tiga kelompok negara yaitu:
• Negara miskin pendapatan perkapitanya US $ 0 - 300
• Negara sedang pendapatan perkapitanya US $ 300 – 1000
• Negara kaya pendapatan perkapitanya US $ 1000 >
Berdasarkan pengelompokan tersebut maka indonesia termasuk kedalam negara sedang, karena
pemanfaatan pendapatan sebagian besar masih dipakai untuk pengeluaran konsumsi.
b. Pendidikan
Tingkat pendidikan dapat dipakai sebagai ukuran tinggi rendahnya kualitas sumberdaya manusia
yang dimiliki suatu negara. Tingkat pendidikan bangsa indonesia masih tergolong rendah. Upaya
peningkatan pendidikan terutama sekolah dasar dan lanjutan pertama, pemerintah telah melaksanakan
program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, yang dikenal dengan “Wajardikdas”.
c. Kesehatan
Indikator yang dipergunakan untuk mengetahui kualitas penduduk adalah tingkat keehatan.
Kesehatan suatu bangsa bisa diukur dari tingkat kematian bayi. Tingkat kematian bayi yang besar akan
berpengaruh terhadap harapan hidup suatu bangsa, ini menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang
bersangkutan rendah. Kualitas penduduk indonesia dapat dilihat dari kondisi angka kematian bayi yang
berhubungan dengan harapan hidup. Upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan kesehatan
penduduk adalah dengan banyak mendirikan pusat-pusat kesehatan masyarakat diberbagai pelosok
tanah air.

C. PENDUDUK DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK


1. Pengertian Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang pada waktu sensus dilaksanakan, telah enam bulan
lamanya bertempat tinggal disuatu negara. Penduduk indonesia adalah semua orang yang pada waktu
sensus penduduk dilaksanakan, telah enam bulan lamanya bertempat tinggal di Indonesia (Enoh, 1994).
Oleh karena itu penduduk Indonesia juga mencakup warga negara asing yang pada saat sensus
dilaksanakan paling sedikit telah enam bulan berdiam di Indonesia, kecuali anggota perwakilan negara
asing dan keluarganya. Maka penduduk Indonesia terdiri dari warga negara Indonesia dan warga negara
asing.

2. Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia


Anda sekalian tahu bahwa jumlah penduduk Indonesia terus bertambah banyak. Mulai tahun
1920 sampai dengan 2000 terus meningkat. Benarkah Indonesia pernah mengalami ledakan penduduk?
Untuk memperdalam materi ini perhatikan tabel 1 berikut.

Tabel 1. Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1920-2000


Jumlah Pertmbuhan Pertambahan
Tahun
(juta jiwa) (%) (jiwa)
1920 53.327.000 -
1930 60.727.000 1,54
1940 70.476.000 1,63
1950 77.207.000 0,92
1961 97.010.000 2,13
1971 119.183.000 2,08
1980 147.490.000 2,32
1990 178.631.000 1,98
2000 203.456.000 1,61
Sumber: BPS 1981 dan 2000

Dari tabel diatas pertumbuhan dari periode tahun ke tahun berikutnya. Pertumbuhan penduduk
adalah bertambahnya penduduk yang didasarkan pada pertambahan alami dan migrasi. Pertumbuhan
penduduk yang besar itulah yang oleh para ahli kependudukan disebut dengan ledakan penduduk.

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 6


Coba anda bandingkan penduduk indonesia dengan penduduk beberapa negara di dunia seperti tertera
pada tabel 2 berikut.

Tabel 2. Perbandingan Jumlah penduduk Indonesia dengan Negara-Negara


Besar dan Negara-Negara ASEAN
No Negara Jumlah Penduduk (ribuan jiwa)
1 Cina 1.265.413
2 India 1.035.481
3 Amerika Serikat 264.015
4 Brazil 150.400
5 Jepang 123.600
6 Nigeria 118.800
7 Bangladesh 114.800
8 Indonesia 203.456
9 Vietnam 83.024
10 Filipina 71.654
11 Thailand 61.756
12 Myanmar 52.531
13 Malaysia 22.648
14 Kamboja 12.448
15 Laos 5.296
16 Singapura 2.919
17 Brunei Darussalam 299
Sumber: Agus Sudarsono, 2003

Jumlah penduduk Indonesia cukup besar, benarkah demikian? Untuk membuktikan hal tersebut,
anda diminta untuk memperhatikan tabel 1 dan 2.

3. Pertumbuhan Penduduk Indonesia


Penyebab pertumbuhan penduduk adalah karena adanya kelahiran, kematian, dan migrasi.
Ketiga unsur tersebut menyebabkan penduduk suatu daerah berubah, perubahan inilah yang disebut
dengan dinamika penduduk (Mantra, 2003).
Pertumbuhan penduduk dibedakan menjadi empat macam:
a. Pertumbuhan Penduduk alami
Rumus: Pt = Po + (L – M)
Dimana: Pt = Jumlah penduduk tahun yang dicari
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun perhitungan
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
Contoh soal:
Penduduk Kabupaten Dompu tahun 2000 ada 5.600 jiwa. Selama periode tahun 2000-2003 ada
kelahiran 350 orang dan kematian 160 orang. Berapa jumlah penduduk Kabupaten Dompu pada
tahun2003?
Jawab:
P2003 = 5.600 + (350 – 160) = 5410.
Jadi penduduk Kabupaten Dompu tahun 2003 jumlahnya = 5.410 jiwa.
Tuliskan dengan kata-kata anda sendiri, pertumbuhan penduduk alami adalah .....................................
..................................................................................................................................................................
b. Pertumbuhan Penduduk sosial/total
Rumus: Pt = Po + (L – M) + (I – E)
Dimana: Pt = Jumlah penduduk tahun yang dicari
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun perhitungan
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
I = Jumlah penduduk pindah masuk
E = Jumlah penduduk pindah keluar
Contoh soal:
Penduduk Kabupaten Bone tahun 2000 berjumlah 300.000 jiwa. Kelahiran pada periode 2000-2003
tercatar 225. Penduduk pindah masuk 70 orang, pindah keluar 30 orang, meninggal dunia 80 orang.
Hitunglah jumlah penduduk Bone tersebut!
Jawab:
P2003 = Po + (L – M) + (I – E)
= 300.000 + ( 225 – 80) + 70 – 30)
= 300.000 + 185
= 300.185
Pertumbuhan penduduk biasa dinyatakan dalam persen (%). Dari contoh di atas dapat dihitung
persentase pertumbuhan penduduk (r) Bone yaitu:

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 7


r= 185
x100 % = 0 ,06 %
300 . 000
Tuliskan dengan kata-kata anda sendiri pertumbuhan penduduk sosial .................................................
..................................................................................................................................................................
c. Pertumbuhan Penduduk Geometris
Laju pertumbuhan geometris ini dihitung secara bertahap dengan mempertimbangkan pertumbuhan
penduduk hanya pada akhir tahun dari suatu periode (Shryoch, 1971).
t
Rumus: Pt = Po (1 + r)
Dimana: Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun
Po = Jumlah penduduk pada tahun awal atau tahun sebelumnya
r = tingkat pertumbuhan penduduk (%)
t = jangka waktu antara tahun akhir dengan tahun awal
Contoh soal:
Jumlah penduduk Kalimantan Timur tahun 1990 sebesar 1.876.663 jiwa. Pada tahun 2000 berjumlah
2.436.545 jiwa. Berapa tingkat pertumbuhan penduduk pada akhir tahun 2000?
Jawab:
t
Pt = Po (1 + r)
10
2.436.545 = 1.876.663 (1 + r)
10 2.436.545
(1 + r) =
1.876.663
= 1, 298339126
10 log (1 + r) = log 1,298339126
log (1 + r) = 0,113388144 (anti log)
(1 + r) = 1,02645240
r = 1,02645240 – 1
r = 0,026
r = 2,6 %
Tuliskan dengan kata-kata anda sendiri pertumbuhan penduduk geometris adalah ...............................
..................................................................................................................................................................
d. Pertumbuhan Penduduk eksponensial
Tahukah anda bahwa pertumbuhan penduduk berlangsung terus menerus dari waktu ke waktu, maka
untuk mengukur pertumbuhan ini digunakan rumus (Pollard, 1974: Barclay, 1983).
rt
Pt = Po.e
Dimana: Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun
Po = Jumlah penduduk pada tahun awal atau tahun sebelumnya
r = tingkat pertumbuhan penduduk (%)
t = jangka waktu antara tahun akhir dengan tahun awal
e = angka eksponensia (2,71828)
Contoh soal:
Jumlah penduduk Lampung tahun1990 sebesar 6.017.573 jiwa. Pada tahun 2000 berjumlah
6.654.354 jiwa. Berapa tingkat pertumbuhan penduduk Lampung dari tahun 1990 – 2000?
Jawab:
rt
Pt = Po.e
r10
6.654.354 = 6.017.573 x 2,71828
6.654 .354
= 2,71828 r10
6.017 .573
10r
1,1058202 = 2,71828
Log 1,1058202 = 10r log 2,71828. Silahkan selesaikan perhitungan tersebut!
Dari rumus pertumbuhan eksponensial tersebut anda juga dapat menghitung lipat dua kali (doubling
time) penduduk suatu daerah setelah mengetahui tingkat pertumbuhannya, misalnya 1,05% atau
0,0105.
Caranya demikian:
rt
Pt = Po.e
Jumlah penduduk akan menjadi dua kali lipat berarti:
Pt
Pt = 2 Po ⇒ =2
Po
Pt rt
=e
Po
rt
2=e
log 2 = rt log e
log 2
0,0105t = , Silahkan anda mencoba melanjutkan perhitungan tersebut!
log e
Untuk proyeksi penduduk lipat ganda (doubling time) juga bisa menggunakan formula berikut:
DT =
70 x i tahun
r

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 8


Dimana: DT = proyeksi doubling time
70 = konstanta
r = persentase pertumbuhan penduduk
i = 1 tahun
Jadi penduduk di daerah tersebut akan menjadi dua kali lipat jumlahnya setelah ....... tahun lagi.

e. Pertumbuhan Penduduk aritmatika


Pertumbuhan penduduk aritmatika adalah perhitungan jumlah penduduk dengan menganggap
pertumbuhan penduduk setiap tahun adalah sama.
Rumus: Pt = Po (1 + rt)
Contoh soal:
Wilayah Harapan Jaya pada tahun 2005 penduduknya berjumlah 50.000 jiwa, pertumbuhan pertahun
adalah 2%. Berapa jumlah penduduk 5 tahun mendatang?
Jawab:
Pt = Po (1 + rt)
Pt = 50.000 (1 + 0,02 . 5)
= 50.000 (1,1)
= 55.000
Jadi, 5 tahun mendatang (2010) jumlah penduduknya menjadi 55.000 jiwa. Dalam 5 tahun bertambah
5000 jiwa.

Tugas C.3.1
Prosedur:
1. Buat kelompok kerja dengan anggota 5 orang
2. Siapkan kertas catatan
3. Siapkan kalkulator, penggaris, kertas milimeter, penghapus, pensil dan spidol berwarna
4. Diskusikan dengan teman-teman sejawat pertanyaan berikut:
a. Sejak tahun berapa penduduk Indonesia pertumbuhannya mulai tinggi?
b. Tahun berapa penduduk Indonesia pertumbuhannya masih tinggi?
c. Apa yang terjadi pada tahun 2000?
d. Mengapa pada periode tahun 1990 – 2000 mengalami penurunan pertumbuhan?
e. Kegiatan selanjutnya adalah buatlah blok diagram tentang:
• Perkembangan jumlah penduduk Indonesia berdasarkan tabel nomor 1
• Perbandingan jumlah penduduk Indonesia dengan beberapa negara-negara di dunia berdasarkan
tabel nomor 2.
5. Buatlah laporan hasil diskusimu dan persentasekan di depan kelas.

Tugas C.3.2
Prosedur
a. Cobalah anda pergi ke kantor kecamatan atau BPS tempat anda tinggal. Catatlah data perkembangan
jumlah penduduk tersebut mulai tahun 2000 hingga tahun 2009.
b. Hitunglah pertumbuhan penduduk selama periode tersebut dengan rumus: 1) Geometris dan 2)
Eksponensial.
c. Buatlah grafik perembangannya
d. Deskripsikan apa faktor-faktornya yang menyebabkan penduduk tersebut bertambah!
e. Laporkan pada pertemuan minggu depan.

4. Kelahiran dan Ukuran-Ukurannya


a. Kelahiran (Fertilitas)
Kita semuanya sudah tahu tentunya apa yang dimaksud degan kelahiran. Fertilitas berbeda
dengan dengan fekunditas. Fekunditas diartikan sebagai kesuburan yaitu kemampuan seorang wanita
untuk reproduksi. Adapun fertilitas adalah kenyataan bayi yang dilahirkan (Mantra, 2003).
Pengukuran fertilitas dibedakan menjadi dua macam, yaitu: (1) Pengukuran fertilitas tahunan
ialah mengukur jumlah kelahiran pada tahun tertentu pada penduduk yang mempunyai resiko melahirkan
pada tahun itu; dan (2) Pengkuran fertlitas kumulatif ialah mengukur rata-rata anak yang dilahirkan oleh
seorang wanita sampai batas akhir usia subur.
b. Ukuran-ukuran Kelahiran (Fertilitas)
Untuk menghitung angka kelahiran penduduk suatu daerah/negara dapat dilakukan melalui
ukuran-ukuran kelahiran berikut ini:
 Crude Birth Rate (CBR): Angka Kelahiran Kasar
B
Rumus: CBR = xk
P
Dimana: B = kelahiran selama 1 tahun
P = penduduk pada pertengahan tahun
k = bilangan konstanta = 1000
Contoh soal:
Penduduk Indonesia pertengahan tahun 1980 = 147.000.000 jiwa, kelahiran 4.998.000 jiwa. Berapa
angka kelahiran kasarnya?
Jawab:

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 9


4.998.000
CBR = x1000 = 34 , artinya setiap 1000 orang penduduk dalam waktu 1 tahun terdapat
147.000.000
34 bayi lahir hidup.
Berdasarkan kriteria, angka tersebut masih tergolong rendah, sebab untuk menentukan tinggi
rendahnya tingkat kelahiran digunakan penggolongan sebagai berikut:
a. Angka kelahiran lebih dari 40 tergolong tinggi
b. Angka kelahiran 30 – 40 tergolong sedang
c. Angka kelahiran kurang dari 30 terglong rendah.
Tuliskan dengan kata-kata anda sendiri secara lengkap Crude Birth Rate adalah ...........................
............................................................................................................................................................
 General Fertility Rate (GFR): Angka Kelahiran Umum
B
Rumus: GFR = xk
Pf 15− 49
Dimana: Pf15-49 = penduduk wanita berumur 15-49 tahun atau 15-44 tahun
Contoh soal:
Penduduk makasar pertengahan tahun 1970 sebesar 4.546.942 jiwa. Kelahiran pada tahun 1970 =
182.880 orang bayi. Penduduk wanita umur 15-49 tahun pada pertengahan tahun 1.165.680 orang.
182.880
GFR = x1000 = 159,9 perseribu penduduk.
1.165.680
Tuliskan dengan kata-kata anda sendiri General Fertility Rate adalah .............................................
............................................................................................................................................................
 Age Spesific Fertlity Rate (ASFR): Angka Kelahiran Berdasarkan Kelompok Umur Tertentu
bi
Rumus: ASFR = xk
p fi
Dimana: bi = banyak kelahiran dalam kelompok umur i selama 1 tahun
fi
p = banyaknya wanita kelompok umur i pada pertengahan tahun
Contoh soal:
Tabel 3. Perhitungan ASFR Yogyakarta periode tahun 1976
Umur Jumlah Wanita Jumlah Kelahiran ASFR
15-19 1.170.505 151.679 129,5
20-24 859.154 208.001
25-29 777.519 186.138
30-34 842.807 169.910
35-39 810.804 103.629
40-44 683.817 44.927
45-49 504.942 4.999

Silahkan anda melanjutkan perhitungan ASFR pada tabel diatas.


Tuliskan dengan kata-kata anda sendiri secara lengkap, ASFR adalah ..........................................
...........................................................................................................................................................

5. Fertilitas Kumulatif
a. Total Fertility Rate (TFR): Tingkat Fertilitas Total
Tingkat Fertilitas Total menggambarkan riwayat fertilitas dari sejumlah wanita selama masa
subur.
Rumus: TFR = 5 x ∑ASFR
Kita kembali kepada contoh pada tabel 3 yang menunjukkan perhitungan ASFR untuk wilayah
Yogyakarta pada periode tahun 1976. berdasarkan tabel tersebut dengan menggunakan rumus TFR anda
bisa mengetahui besarnya TFR untuk daerah Yogyakarta.
Tuliskan dengan kata-kata anda sendiri TFR adalah .....................................................................................
b. Gross Reproduction Rates (GRR): Tingkat Reproduksi Kotor
Perhatikan tabel 3, coba anda identifikasi dari masing-masing kelompok umur wanita tersebut apa
yang terjadi? Tentu anda tahu bukan, bahwa setiap kelompok umur wanita menunjukkan jumlah kelahiran
yang berbeda. Untuk menghitung GRR ini terlebih dahulu kita harus memperoleh data tingkat kelahiran
bayi perempuan menurut masing-masing kelompok umur wanita (ASFBR).
Bfi
Rumus: ASFBR = xk
Pfi
Dimana: Bfi = jumlah kelahiran bayi perempuan pada setiap umur wanita
Pfi = jumlah wanita pada umur tertentu
k = konstanta 1000

Tugas C.5.1
Untuk memperdalam materi ini kerjakan tugas berikut:
Prosedur:

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 10


a. bentuklah kelompok maksimal 5 orang
b. Perhatikan baik-baik tabel 4 berikut tentang jumlah kelahiran di Jakarta tahun 1976
Tabel 4. Jumlah kelahiran pada kelompok umur wanita
di Jakarta periode tahun 1976
Umur Jumlah Wanita Jumlah Kelahiran
15 – 19 264.960 15.840
20 – 24 208.080 41.040
25 – 29 200.880 50.400
30 – 34 163.440 49.680
35 – 39 151.200 18.000
40 – 44 110.160 7.200
45 – 49 66.960 720

c. Coba anda identifikasi apa yang terjadi pada jumlah kelahiran penduduk Jakarta tersebut.
d. Analisislah bagaimana distribusi kelahiran pada setiap kelompok umur.
e. Buatlah grafik atau blok diagramnya.
f. Hitunglah: a. ASFR b. TFR, jelaskan maknanya.
g. Persentasekan hasil kerja kelompok anda di depan kelas.

6. Kematian dan Ukuran-Ukurannya (mortalitas)


a. Kematian
Tinggi rendahnya tingkat kematian di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan
penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di
daerah tersebut. Penduduk yang berusia 0 - 4 tahun mempunyai resiko mati lebih tinggi dibanding dengan
penduduk yang berusia lebih tua. Demikian juga penduduk yang berusia 60 tahun keatas mempunyai
resiko mati lebih tinggi dibanding yang berusia lebih muda. Penduduk laki-laki juga mempunyai resiko
kematian lebih tinggi dibanding penduduk wanita. Hal ini disebabkan karena bidang pekerjaan yang
beresiko biasanya dikerjakan oleh penduduk laki-laki, selain itu secara biologis wanita memang memiliki
daya tahan tubuh lebih tinggi dari pada laki-laki. Disamping itu faktor umur dan jenis kelamin, kematian
juga dipengaruhi oleh faktor tempat tinggal, status kawin dan pekerjaan (Helliyman, 1976). Banyaknya
angka kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro-mortalitas) dan faktor
penghambat kematian (anti-mortalitas). Coba anda identifikasi faktor pendukung dan penghambat
kematian!
b. Ukuran-ukuran Kematian
Untuk menghitung angka kematian penduduk suatu daerah/negara dapat dilakukan melalui
ukuran-ukuran kematian berikut ini:
 Crude Death Rate (CDR): Angka Kematian Kasar
D
Rumus: CDR = xk
P
Dimana: D = jumlah kematian pada tahun x
P = jumlah penduduk pada tahun x
k = 1000
Contoh:
Kabupaten Luwuk tahun 1990 penduduknya 600.000 jiwa. Kematian pada tahun itu 1500 jiwa.
1500
CDR = x1000 = 25 perseribu
600.000
 Age Specifice Death Rate (ASDR): Angka Kelahiran Berdasarkan Kelompok Umur Tertentu
Di
ASDR = xk
Pi
Dimana: Di = jumlah kematian penduduk berumur i
Pi = jumlah penduduk berumur i pada pertengahan tahun
Contoh:
Penduduk Bima yang meninggal pada usia 60-64 tahun 2000 jumlahnya 1000 0rang, jumlah
penduduk kelompok 60-64 adalah 100.000 0rang.
1000
ASDR = x1000 = 10
100.000
 Infan Mortality Rate (IMR): Angka Kematian Bayi
Do
Rumus: IMR = xk
B
Dimana: Do = jumlah kematian bayi pada tahun tertentu
B = jumlah kelahiran
Contoh:
Di Maluku pada tahun 2000 terdapat kematian bayi sebesar 225 jiwa, jumlah kematian bayi pada
tahun 2000 ada 3.594 jiwa. Berapa tingkat kematian bayi di daerah tersebut?
Jawab:

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 11


225
IMR = x1000 = 62,6 dibulatkan 63 jiwa.
3594
Artinya setiap 1000 orang bayi yang lahir hidup terdapat kematian bayi sebanyak 63 jiwa.
Tingkat kematian bayi (IMR) negara maju dan berkembang jauh berbeda, pada negara maju IMR
jauh lebih kecil dibanding dengan IMR di negara-negara berkembang. Besarnya angka kematian bayi
dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Pada umumnya
bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi.
Angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:
- Rendah, jika IMR antara 15 – 35
- Sedang, jika IMR antara 36 – 75
- Rendah, jika IMR antara 76 - 125

Tugas C.6.1
Untuk lebih memahami materi ini anda diminta untuk melakukan pendataan jumlah kematian di kecamatan tempat
tinggal anda.
Prosedur
1. Siapkan catatan/buku
2. Lakukan pencatatan data penduduk tentang:
a. Catatlah jumlah kematian bayi dan jumlah kelahiran pada tahun 2008
b. Catat pula jumlah kematian berdasarkan kelompok umur pada tahun 2008, dan jumlah penduduk pada
tahun 2008
3. Berdasarkan data tersebut kamu diminta untuk menghitung: a) IMR dan b) ASDR
4. Buatlah grafik kematian berdasarkan pengelompokan umur tersebut
5. Laporkan kegiatan anda pada pertemuan berikutnya.

7. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran) tertentu.
Kriteria yang umum digunakanan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, tingkat pendidikan,
agama, dan tempat tinggal. Pengelompokan penduduk dapat digunakan sebagai dasar untuk
pengambilan kebijakan dan pembuatan program untuk mengatasi masalah-masalah dibidang
kependudukan. Berdasarkan usia, penduduk dikelompokan menjadi 3 yaitu:
- Penduduk usia 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif
- Penduduk usia 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/ usia kerja/usia produktif
- Penduduk usia 65 tahun ke atas dinamakan usia tua/usia jompo/usia sudah tak produktif.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik yang
dinamakan piramida penduduk. Bentuk piramida penduduk ada 3 macam yaitu:
a. Piramida penduduk muda/expansive berbentuk limas. Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk
usia muda lebih besar dibanding usia dewasa, kelahiran tinggi, kematian rendah, sehingga jumlah
penduduk terus bertambah. Negara-negara berkembang seperti Indonesia memiliki piramida
penduduk berbentuk limas.
b. Piramida penduduk Stasioner/stabil berbentuk granat. Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk
usia muda seimbang dengan usia dewasa/tua, kelahiran rendah, kematian rendah, sehingga jumlah
penduduk tetap. Negara-negara maju umumnya memiliki piramida berbentuk granat.
c. Piramida penduduk tua/konstruktif berbentuk batu nisan. Bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk
usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa, jumlah penduduk terus berkurang,
kematian lebih besar daripada kelahiran. Sebagian kecil negara-negara maju memiliki piramida
berbentuk batu nisan.

Cara menggambar grafik ikutilah langkah-langkah berikut:


a. Buat garis datar sebagai alas dari piramid
b. Bagilah dua garis tersebut sama lebar
c. Tentukan titik nol dibagian tengah, sebelah kiri titik 0 untuk penduduk laki-laki dan sebelah kanan titik
0 untuk penduduk perempuan
d. Bagilah dengan skala 1 cm atau 0,5 cm pada garis datar tersebut, yang berfungsi menunjukkan
jumlah penduduk
e. Buatlah garis sumbu tegak lurus melalui titik 0 pada garis datar, dan bagi pula skalanya sesuai
dengan garis datar tadi
f. Sumbu piramid menunjukkan pengelompokan umur penduduk
g. Masukkan data pada tabel 5 sesuai sesuai dengan jumlah kelompok umur masing-masing dimulai
dari alas piramid
h. Alas piramid menunjukkan umur penduduk 0-4 tahun, kemudian diikuti kelompok-kelompok umur di
atasnya.
Piramida penduduk dapat digunakan antara lain untuk:
- mengetahui perbandingan jumlah antara laki-laki dan perempuan
- mengetahui keadaan jumlah penduduk di waktu yang akan datang
- mengetahui struktur umur penduduk suatu negara secara umum.
Melalui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat pula dihitung:
a. Sex Ratio adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/negara
tertentu pada tahun tertentu.

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 12


L
Rumus: Sex Ratio = x 100
P
Dimana: L = jumlah penduduk laki-laki
P = jumlah penduduk perempuan
Contoh:
Data penduduk di wilayah X sebagai berikut: jumlah penduduk = 30.000 jiwa, jumlah penduduk
perempuan = 16.000 jiwa, jumlah penduduk laki-laki = 14.000 jiwa, jumlah penduduk usia produktif =
20.000 jiwa, dan jumlah penduduk usia tidak produktif = 10.000 jiwa. Berapakah sex ratio di wilayah
X?
14.000
Sex ratio = x100
16.000
= 87,5 dibulatkan 88
Artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 88 penduduk laki-laki.
b. Rasio ketergantungan (dependency ratio) adalah angka perbandingan yang menunjukkan besar
beban tanggungan dari kelompok usia produktif. Usia produktif selain menanggung kebutuhan hidup
dirinya juga menaggung kebutuhan hidup golongan usia muda dan tua. Makin besar rasio
ketergantungan, makin besar beban yang ditanggung oleh kelompok usia produktif.
+
P0 −14 + P65
Rumus: DR = x 100
P15 − 64
Dimana: P0-14 = jumlah penduduk usia belum produktif
P15-64 = jumlah penduduk usia produktif
+
P65 = jumlah penduduk usia sudah tak produktif
Contoh:
Penduduk Makasar tahun 1990 usia 0-14 tahun sebanyak 56.003.700 jiwa dan yang berusia 15-64
tahun sebanyak 116.274. 100 jiwa. Sedangkan yang berusia 65 tahun ke atas 6.970.000 jiwa. Berapa
beban ketergantungannya?
56.003.700 + 6.970.000
Angka beban ketergantungan = x100
116.274.100
= 54,16 dibulatkan 54.
Jadi angka beban ketergantungan = 54 orang, artinya setiap 100 orang penduduk produktif
menanggung 54 orang yang tidak produktif.

Tugas C.7.1
Untuk lebih memperdalam tentang materi diatas, sekarang coba anda kerjakan tugas-tugas berikut.
a. Diskusikan tabel berikut dengan teman sejawat dalam kelompok maksimal 5 orang.
Tabel 5. Komposisi penduduk Indonesia menurut umur dan jenis kelamin (x 1000)
Umur (tahun) Laki-laki Perempuan Jumlah
0–4 11183,7 10774,1 21957,1
5–9 10969,0 10601,6 21570,6
10 – 14 9804,1 9484,3 19288,4
15 – 19 10639,3 10158,1 20797,4
20 – 24 11739,4 11331,2 23070,6
25 – 29 10222,4 10267,7 20490,1
30 – 34 8281,4 9093,5 17374,9
35 – 39 7540,9 8407,9 15948,8
40 – 44 7259,3 7725,2 14984,5
45 – 49 6617,8 6734,8 13452,6
50 – 54 5445,5 5201,3 10646,8
55 – 59 3996,3 3818,6 7814,9
60 – 64 3123,8 3089,1 6212,9
65 – 69 3123,8 3089,1 6212,9
70 – 74 1562,6 2107,5 3670,1
75+ 1518,9 1871,4 3390,3
Jumlah 112352,2 113395,6 225747,8

b. Gambar piramida penduduk Indonesia dan deskripsikan!


Prosedur
a. Siapkan buku catatan
b. Siapkan pensil hitam dan berwarna atau spidol berwarna dan kertas milimeter
c. Gambarkan piramida penduduk Indonesia sebagaimana tercantum pada tabel 5 diatas
d. Gunakan langkah-langkah menggambar grafik/piramida penduduk
e. Presentasekan hasil kerja kelompok anda.

8. Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk yang menempati tiap satuan luas wilayah
2
(kilometer persegi = km ). Ada 2 jenis kepadatan penduduk yaitu:

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 13


a. Kepadatan penduduk aritmatika(kasar) yaitu kepadatan yang dihitung berdasarkan luas wilayah
secara keseluruhan termasuk wilayah perairan seperti sungai, danau dan daerah-daerah lain yang
tidak mungkin untuk dihuni manusia (Suryani, dkk, 1987)
P
Rumus: KA =
LW
Dimana: KA = kepadatan aritmatika
P = jumlah penduduk
LW = luas wilayah
2
b. Kepadatan penduduk agraris yaitu kepadatan yang dihitung berdasarkan jumlah petani tiap km
wilayah yang dapat diolah (Mantra, 2003)
Pp
Rumus: KP =
Lp
Dimana: KP = kepadatan agraris
Pp = jumlah penduduk petani
Lp = luas lahan pertanian
c. Kepadatan penduduk fisiologis yaitu kepadatan yang dihitung berdasarkan jumlah penduduk tiap
2
km wilayah yang dapat diolah (Mantra, 2003)
P
Rumus: KF =
Lp
Dimana: KF = kepadatan fisiologis
P = jumlah penduduk
Lp = luas lahan pertanian

Tugas C.8.1
Prosedur:
1. Siapkan kertas/buku tulis
2. Diskusikan dengan teman-teman sejawat anda tabel berikut:
Tabel 6. Luas daerah dan kepadatan penduduk menurut Pulau di Indonesia
Jlh. Penduduk Kepadatan Jlh. Penduduk Kepadatan
Pulau Luas (Km2)
1990 Penududuk 2000 Penduduk
Sumatra 635.071,9 36.506.703 57 42.666.484 68
Jawa 133.150,67 107.581.306 808 120.429.331 904
Bali 5.632,86 2.777.811 493 3.124.674 555
NusaTenggara 68.053,15 6.638.293 98 7.750.833 114
Kalimantan 548.984,5 9.099.874 17 10.948.310 20
Maluku 85.726 1.857.790 22 1.977.570 23
Sulawesi 197.863,54 12.520.711 63 14.446.483 73
Irja/Papua 410.660 1.648.708 4 2.112.756 5

3. Buatlah laporan hasil diskusimu dan persentasekan kedepan kelas


Pertanyaan
1. Bagaimana kepadatan penduduk Indonesia dari periode 1990 – 2000
2. Apa akibat dari persebaran penduduk yang tidak merata tersebut?
3. Bandingkan tingkat kepadatan penduduk ditiap propinsi berdasarkan tabel 6 dengan membuat grafik atau
diagram balok.
4. Buatlah laporan dan persentasekan ke depan kelas.

9. Dampak Ledakan Penduduk dan Upaya Mengatasinya


a. Ledakan Penduduk
Jumlah penduduk Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah penduduk
yang cepat itu sering disebut dengan ledakan penduduk. Ledakan penduduk ini oleh Thomas Robert
Malthus (seorang ahli kependudukan berkebangsaan Inggris) menganggap bahwa sebagai penyebab
adanya kemiskinan karena penghuni bumi ini terus bertambah sedangkan ruang permukaan bumi tetap
tidak bertambah (Suryani, dkk, 1987). Sehingga laju pertumbuhan penduduk tidak akan pernah terkejar
oleh pertambahan bahan makan dan pakaian.masih ingatkah anda tentang hukum Malthus? Dimana
pertambahan penduduk seperti deret ukur sedangkan pertambahan bahan pangan seperti deret hitung.
Pendapat Malthus ini sering disebut teori kelebihan penduduk.
Ketidak seimbangan pertambahan penduduk dengan pertambahan produksi pangan ini sangat
mempengaruhi keadaan lingkungan hidup dimana lingkungan hidup diperas dan dikuras untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Sebagai akibatnya lingkungan hidup semakin rusak dan berkurang kemampuan dan
produktivitasnya.
Indonesia juga termasuk negara yang harus berjuang melawan laju pertumbuhan penduduk.
Tingkat pertumbuhan penduduk saat ini besarnya mencapai 1,61% tiap tahun. Ini berarti bahwa jumlah
penduduk Indonesia akan menjadi 2 kali lipat jumlahnya dalam jangka waktu 43 tahun lagi dengan
catatan tingkat pertumbuhan tetap.
Pertumbuhan penduduk seperti yang kita alami sekarang menimbulkan banyak masalah
kependudukan. Tidak hanya kekurangan bahan pangan, tetapi juga kekurangan kesempatan kerja,

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 14


pendidikan, tempat tinggal, air bersih, kerusakan lingkungan, dan berbagai macam akses kehidupan
lainnya. Perhatikan contoh-contoh berikut.
a. Kerusakan lingkungan akibat dari kemarau yang panjang menimbulkan kekeringan berpengaruh
terhadap persediaan pangan
b. Terjadi tanah longsor pada musim penghujan yang menimbulkan kerusakan harta benda
c. Meningkatnya angkatan kerja berpengaruh terhadap sulitnya kesempatan kerja
d. Meningkatnya usia sekolah menuntut adanya fasilitas pendidikan yang layak
e. Meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal/perumahan yang layak.
Berkaitan dengan hal tersebut harus dilakukan tindakan pencegahan pertumbuhan penduduk
yang langsung ke sasarannya yaitu dengan menekan jumlah kelahiran, kematian terutama kematian bayi
dan meningkatkan angka harapan hidup (Siswanto, 1996) akibatnya justru meningkatkan pertumbuhan
penduduk.
b. Upaya-upaya mengatasi masalah kependudukan di Indonesia
Untuk mengatasi masalah kependudukan yang cukup kompleks maka pemerintah menempuh
kebijaksanaan dengan cara sebagai berikut:
1) Melaksanakan program keluarga berencana, jangka pendek adalah sasarannya Pasangan Usia
Subur, jangka panjang mengubah sikap mental yang secara sadar dan bertanggung jawab atas
masalah kependudukan
2) Melaksanakan program Transmigrasi
3) Mengatasi masalah urbanisasi
4) Peningkatan kualitas penduduk dari segi pendapatan, kesehatan dan pendidikan.

Tugas C.9.1
1. Kerjakan secara Individual tugas berikut.
2. Buatlah paper maksimum lima halaman dengan spasi 1,5 dengan topik “Transmigrasi merupakan upaya
Pemerintah untuk mengatasi masalah kependudukan di Indonesia”
3. Presentasikan tugas anda pada pertemuan berikutnya

10. Mobilitas Penduduk


Mobilitas penduduk yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas
dibedakan dua, yaitu mobilitas permanen dan non permanen. Apabila perpindahan bertujuan untuk
menetap di daerah tujuan maka disebut migrasi. Jenis-jenis mobilitas permanen adalah: a) Urbanisasi
yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota; b) Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari daerah
yang padat ke daerah yang jarang penduduknya untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat; c) Imigrasi yaitu masuknya penduduk dari satu negara ke negara lain; d) Emigrasi yaitu keluarnya
penduduk suatu negara untuk masuk ke negara lain; e) Remigrasi yaitu kembalinya penduduk ke negara
asal.
Kalau kita amati ternyata faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi/melakukan mobilitas
dari tempat asalnya karena ada beberap pertimbangan. Perhatikan gambar skema berikut:

---- ++++
+-- - +- +++++++
- - + + - - - -+ ---++++-
+ Daerah oo - - - Daerah oo
- - asal ooo Rintangan + + tujuan - + +
-+ - +- +++--o
-- +oo

Individu

Gambar 1. Faktor penentu proses migrasi

+ = faktor dimana kebutuhan dapat terpenuhi


- = faktor dimana kebutuhan tidak dapat terpenuhi
- = faktor netral

Dari skema diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menentukan seseorang
melakukan perpindahan adalah: a) Faktor pendorong, dari daerah asal seperti adanya bencana alam,
gagal panen, lapangan kerja terbatas, keamanan terganggu dan kurangnya sarana pendidikan; b) Faktor
penarik, dari daerah tujuan seperti tersedianya lapangan kerja, upah tinggi, tersedianya sarana
pendidikan, kesehatan, dan hiburan; c) Faktor rintangan, terletak di daerah asal dan tujuan seperti jarak,
jenis alat transportasi, dan biaya transportasi; d) Faktor Individu, dari dalam diri seseorang seperti umur,
jenis kelamin dan tingkat pendidikan.
Ada prilaku yang menarik bagi para pelaku mobilitas permanen. Walaupun mereka sudah
menetap di tempat tujuan tetapi mereka tetap menganggap bahwa tempat asal sebagai rumah yang
pertama dan tempat tujuan merupakan rumah yang kedua. Para migran inilah disebut “bilocal population”
(Mantra, 2003).
Gerak penduduk yang non permanen (sirkulasi) dapat dibagi menjadi dua yaitu ulang alik
(Commuting) dan menginap di daerah tujuan. Ulang alik adalah gerak penduduk dari daerah asal menuju

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 15


ke daerah tujuan dalam batas waktu tertentu kembali ke daerah asal pada hari itu juga. Sedangkan
menginap diukur dari lamanya meninggalkan daerah asal lebih dari satu hari tetapi kurang dari enam
bulan. Bagi daerah tujuan para migran sirkuler tersebut disebut penduduk musiman.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mengapa penduduk memutuskan untuk menjadi migran
sirkuler yaitu karena adanya kekuatan yang mengikat di daerah asal dan kekuatan yang mendorong
untuk meninggalkan daerah asal, serta kekuatan yang menarik dari daerah tujuan.
Keseimbangan antara kekuatan inilah ang menjadi penentu seseorang memutuskan menjadi
migran sirkuler. Untuk lebih jelas perhatikan gambar skema berikut.

Kekuatan
Pengikat

Daerah Asal Kekuatan Kekuatan Penarik


Pendorong Daerah tujuan

Gambar 2. Faktor penentu seseorang memutuskan menjadi migran sirkuler

Kekuatan pengikat, misalnya: terikat tanah warisan, keeratan hubungan antara warga/tetangga,
keterikatan tradisi yang sudah membudaya, keterikatan anggota keluarga (orang tua), dan keterikatan
tempat kelahiran. Kekuatan pendorong, misalnya: terbatasnya lapangan kerja, fasilitas pendidikan dan
olah raga. Kekuatan penarik, misalnya: mudahnya mencari pekerjaan, upah pekerja relatif lebih tinggi,
dan banyak tersedia fasilitas pendidikan, olah raga,kesenian/hiburan, dan kesehatan.
Ternyata perpindahan penduduk terutama dari desa menuju ke kota menimbulkan dampak, baik
dampak positif maupun negatif. Dampak positif tersebut terutama terhadap pembangunan regional antara
lain:
a. Bidang pengetahuan, dapat mengubah pola tradisional ke pola hidup modern
b. Bidang ekonomi, lebih memeratakan peredaran uang melalui remiten
Contoh:
Di Kabupaten Gunung Kidul setiap Idul Fitri para pemudik yang pulang berjumlah sekitar 100.000
orang, masing-masing membawa uang Rp. 500.000,- berarti sirkulasi uang yang ada sebesar Rp. 50
miliar masuk ke Gunung Kidul, hal ini termasuk yang dikirim lewat wesel dan tranfer bank.
c. Bidang geografis, mengatur keseimbangan antara kemampuan daya dukung alam dengan
pertumbuhan penduduk
Secara singkat dampak negatif dari migrasi desa-kota tersebut adalah adanya ketimpangan persebaran
keruangan dan tekanan penduduk di daerah tujuan. Permasalah yang muncul di daerah pedesaan antara
lain:
a. Kehilangan tenaga kerja yang produktif
b. Kesulitan mencari tenaga kerja bidang pertanian
c. Lahan pertanian tidak terurus
Bagi daerah perkotaan, permasalahan yang muncul antara lain:
a. Penduduk kota semakin bertambah
b. Jumlah pengangguran baik kentara maupun tidak kentara semakin meningkat dan sulitnya mencari
pekerjaan, kejahatan semakin meningkat, meningkatnya bangunan liar dan slum area, dan
kemacetan lalu lintas.
Untuk mengatasi permasalahan akibat migrasi desa-kota (Mantra, 2003) antara lain:
a. Bagi kota-kota besar untuk menghambat arus migrasi perlu dilaksanakan politik kota tertutup. Bagi
yang tidak memiliki KTP dan pekerjaan yang tetap tidak diperbolehkan menetap.
b. Melaksanakan Pembangunan Regional melalui pembangunan kota-kota satelit disekitar kota tujuan
utama seperti Jabotabek di Jakarta, Bandung raya di Bandung, Gerbangkertosulia di Surabaya.
c. Program pembangunan pedesaan (Rural Development Programmes) dengan menumbuhkan dan
mengembangkan potensi yang dimliki desa sehingga penduduk desa tidak perlu lagi pergi
meninggalkan desanya untuk mencari pekerjaan, bahkan diharapkan penduduk yang sudah tinggal di
kota kembali lagi ke desanya masing-masing. Di Jawa Timur dikenal Gerakan Kembali ke Desa yang
dicanangkan oleh Gubernur Jawa Timur waktu itu Basofi Sudirman.

Tugas C.10.1
Kerjakan tugas ini secara kelompok.
Buatlah paper maksimum 5 halaman diketik/dengan ditulis tangan. Topik: “Urbanisasi Latar Belakang dan
Permasalahannya serta Upaya mengatasinya”. Persentasikan paper anda di depan kelas.

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 16


BAB IV
SUMBER DAYA ALAM DAN PERSEBARANNYA

Kekayaan sumberdaya alam dan keindahan alam negara kita lebih dari seabad lalu dilukiskan
oleh Max Havelar (Multatuli) sebagai zamrud di katulistiwa. Tidak mengherankan apabila sejak jaman
dahulu bangsa Eropa (antara lain Belanda dan Portugis) sangat berambisi untuk menguasai dan
menguras sumberdaya alam kita dengan menjajah selama lebih kurang 350 tahun. Berkaitan dengan
pernyataan bahwa Indonesia memiliki sumberdaya yang melimpah tersebut, maka timbul pertanyaan
sebagai berikut:
 Sumberdaya alam apakah yang terkandung di bumi pertiwi kita ini, dan dimanakah persebarannya?
 Apakah sumberdaya alam yang terdapat di Indonesia juga terdapat dinegara lain di dunia ini?
 Bagaimanakah pengelolaan sumberdaya alam agar dapat meningkatkan taraf hidup raakyat
Indonesia?
 Apakah sumberdaya alam di negara kita telah dimanfaatkan?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut perlu dilandasi oleh pengertian dasar tentang sumberdaya alam,
karakteristik atau sifat-sifat dan permasalahannya. Pengelolaan sumberdaya alam harus didasarkan pada
dimensi, baik jumlah maupun kualitasnya.

A. SUMBERDAYA ALAM, PERMASALAHAN DAN PENGELOLAANNYA


1. Pengertian, Sifat dan Dimensi Sumberdaya Alam
a. Pengertian Sumberdaya Alam
Secara sederhana yang dimaksud dengan sumberdaya alam adalah material yang terbentuk oleh
proses alami dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Batasan yang lebih komprehensif dari
sumberdaya alam adalah sebagai berikut:
 Semua aspek alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia;
 Semua unsur tata lingkungan biofisik yang dengan nyata atau potensial dapat memenuhi kebutuhan
manusia;
 Semua bahan alam yang ditemukan manusia dan bermanfaat untuk kepentingan hidupnya (Katili,
1983).
Aspek alam yang dimaksud dalam batasan tersebut diatas mencakup semua benda atau
keadaan yang terbentuk oleh proses alam, contoh yang sederhana adalah udara, air, batuan, mineral dan
tanah. Unsur tata lingkungan yang dimaksud dalam batasan tersebut adalah kesatuan ruang dengan
segala benda atau keadaan yang teerdapat di permukaan bumi, misalnya alam pegunungan, pantai dan
lembah sungai. Jadi yang dimaksud dengan sumberdaya alam itu tidak terbatas pada benda yang dapat
dimakan atau diminum saja, tetapi termasuk yang dapat dilihat, dipandang atau dirasakan seperti
panorama pantai dan suhu yang sejuk. Banyak di lingkungan kita, apakah dilingkungan rumah, sekolah,
diluar rumah contoh-contoh sumberdaya alam yang dapat dijadikan bahan untuk dipelajari.
b. Sifat Sumberdaya Alam
Secara umum sumberdaya alam itu mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
 Penyebaran sumberdaya alam itu tidak merata, dalam arti bahwa tidak setiap tempat, lokasi atau
daerah memiliki sumberdaya alam yang sama. Ada daerah yang kaya akan minyak, sedangkan
daerah yang lainnya tida ada, tetapi daerah yang tidak memiliki minyak tersebut justru kaya akan
emas. Bisakah anda berikan contoh?
 Potensi sumberdaya alam pada suatu daerah belum diketahui secara seksama.
 Sumberdaya alam itu juga mempunyai sifat saling ketergantungan antara satu jenis sumberdaya alam
dengan yang lain. Pemanfaatan salah satu jenis sumberdaya alam akan mempengaruhi sumberdaya
lainnya, misalnya penambangan minyak di pantai akan mempengaruhi biota di perairan laut;
penggalian pasir secara besar-besaran pada lembah sungai akan mempengaruhi erosi atau abrasi.
Dengan demikian keberadaan sumberdaya alam itu tidak terbebas sama sekali, tetapi saling
tergantung satu terhadap yang lain. Silahkan cari contoh yang lain.
 Sumberdaya alam itu dapat mengalami daur ulang (recycling). Contoh yang sederhana adalah daur
sumberdaya air yang disebut proses hidrologi.
c. Dimensi Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam yang terdistribusi tidak merata dan pertambahan penduduk dunia yang relatif
cepat, maka kebutuhan akan sumberdaya alam semakin meningkat, sehingga terjadi kelangkaan jenis
sumberdaya alam tertentu. Kelangkaan sumberdaya alam tersebut dapat meimbulkan atau
mempengaruhi sosial ekonomi, politik dan hubungan internasional, dengan demikian sumberdaya alam
memiliki tiga dimensi sebgai berikut (Katili, 1983).
 Dimensi sosial ekonomi sistem sumberdaya alam; umat manusia sangat tergantung pada
sumberdaya alam, karena bahan tersebut mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidupnya.
 Dimensi politik sistem sumberdaya alam; politik luar negeri suatu bangsa tidak dapat lepas dari
pertimbangan sumberdaya alam. Penyebaran sumberdaya alam yang tidak merata dan tidak
seimbang telah menimbulkan negara kaya dan negara miskin.
 Dimensi internasional sistem sumberdaya alam; akibat sumberdaya alam persebarannya tidak merata
dan perbedaan antara permintaan dan pemanfaatannya, maka membawa akibat ketergantungan
negara yang tidak memiliki sumberdaya alam pada negara lain yang dapat mensuplai sumberdaya
alam tersebut.

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 17


2. Pengelompokan Sumberdaya Alam
a. Pengelompokan sumberdaya alam menurut macam dan sifatnya
Pengelompokan sumberdaya alam menurut macam dan sifatnya dapat diuraikan menjadi 2
golongan berikut ini:
 Golongan fisik: (1) Udara mempunyai sifat tidak terbatas jumlahnya dan dapat di daur ulang. (2) Air
merupakan sumberdaya alam yang sangat penting bagi kehidupan, orang tidak dapat hidup tanpa air,
sifatnya terbatas baik kuantitas maupun kualitasnya, dan dapat di daur ulang. (3) Mineral pada
umumnya jumlah dan persebarannya tidak merata dan terbatas dan tidak dapat di daur ulang.
 Golongan hayati: (1) Tumbuhan/vegetasi, jenisnya sangat banyak, bervariasi dan terbatas menurut
ruang dan waktu, dapat diperbaharui dan dapat punah. (2) Hewan/binatang, jenisnya sangat
bervariasi, terbatas menurut ruang dan waktu, dapat diperbaharui dan dapat punah. (3) Jasad
perombak, sifatnya dapat terbatas, dapat punah dan banyak yang berbahaya bagi manusia,
manfaatnya bagi manusia tidak langsung terutama dalam membantu proses pembusukan dan
penghancuran sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mati.
b. Pengelompokan sumberdaya alam menurut sifatnya
Sumberdaya alam menurut sifatnya dapat dibedakan atas sifat benda atau materialnya dan atas
sifat kelestariannya. Atas sifat benda atau materialnya, sumberdaya alam dapat dibedakan menjadi: (1)
Hasil sumberdaya alam, maksudnya adalah benda atau material yang terdapat di alam yang diperoleh
melalui kerja atau aktivitas fisik seperti penambangan dan pengolahan lahan. Sumberdaya yang tergolong
sebagai hasil antara lain: batu bara, migas, air dan hasil pertanian dalam arti luas. (2) Tata lingkungan
fisik, maksudnya adalah aspek atau karakteristik dari lingkungan alam seperti panorama, suasana,
keindahan alam yang dinikmati oleh manusia. Sumberdaya alam yang tergolong tata lingkungan fisik
antara lain: alam pegunungan, pantai, lahan dan gelombang elektromagnetik.
Menurut sifat kelestariannya (pembentukannya) sumberdaya alam dapat dikelompokkan menjadi
tiga golongan yaitu: (1) Sumberdaya alam yang terbarui (renewable resources) yakni sumberdaya alam
yang tidak habis jika dimanfaatkan karena dapat diperbarui melalui siklus dan reproduksi; (2) Sumberdaya
alam yang tak terbarui (unrenewable resources) yakni sumberdaya alam yang cepat habis karena tidak
dapat diperbarui, terdiri atas (dilihat dari daya pakai dan nilai konsumtifnya): a) sumberdaya alam tidak
cepat habis, karena nilai konsumtifnya relatif kecil misalnya intan, permata, dan logam mulia (emas); b)
sumberdaya alam cepat habis, karena nilai konsumtifnya relatif tinggi misalnya bensin, gas alam, dan
bahan bakar lainnya; dan (3) Sumberdaya alam yang selalu tersedia dalam jumlah besar, antara lain:
udara, angin, air, sinar matahari, gelombang laut, dan gelombang elektromagnetik.
Sumberdaya alam yang tak terbarui kebanyakan diperoleh dari bahan galian. Menurut cara
terbentuknya, bahan galian dibedakan sebagai berikut:
 Bahan galian magmatit: bahan galian yang terbentuk dari magma dan terdapat di dalam/dekat
dengan magma.
 Bahan galian pematit: bahan galian yang terbentuk di dalam diatrema dan dalam bentukan intrusi
(gang, apofisa).
 Bahan galian hasil sedimentasi: bahan galian yang terkonsentrasi karena pengendapan air di dasar
sungai atau genangan air melalui proses pelarutan ataupun tidak.
 Bahan galian hasil pengayaan sekunder: bahan galian yang terkonsentrasi karena proses pelarutan
pada batuan hasil pelapukan.
 Bahan galian hasil metamorfosis kontak: batuan sekitar magma yang karena bersentuhan dengan
magma berubah menjadi mineral ekonomik.
 Bahan galian hidrotermal: resapan magma cair yang membeku dicelah-celah struktur lapisan bumi
o
atau pada lapisan bersuhu relatif rendah (dibawah 500 C).
Bahan galian menurut UU No. 11 Tahun 1976 diklasifikasika menurut kepentingan bagi negara
sbagai berikut:
 Golongan A: bahan galian strategis menjamin perekonomian negara, contohnya batu bara, minyak
bumi, bahan radioaktif, tembaga, aluminium, bauksit, timah putih, mangaan, besi, nikel dan
sebagainya (dikelola oleh pemerintah puast/perusahaan yang ditunjuk).
 Golongan B: bahan galian vital memenuhi hajat hidup orang banyak, contohnya emas, perak,
magnesium, seng, wolfram, batu permata dan setengah permata, mika, asbes, dan sebagainya
(dikelola oleh pemerintah puast/perusahaan yang ditunjuk).
 Golongan C: bahan galian yang dapat langsung digunakan untuk keperluan industri, contohnya pasir,
batu, gamping, kuarsa, marmer, kaolin, batu apung dan sebagainya (dikelola oleh pemda).
c. Pengelompokan sumberdaya alam menurut asal tempat terdapatnya
Menurut asal tempat terdapatnya, sumberdaya alam dapat dibedakan menjadi empat yaitu
berasal dari atmosfer, hidrosfer, litosfer dan astenosfer.
 Kelompok sumberdaya alam yang terdapat pada atmosfer adalah: udara, angin, suhu, kelembaban,
awan, hujan, sinar matahari, gelombang elektromagnetik, cuaca, iklim dan energi yang tersimpan di
dalamnya, dimana jumlahnya tergantung pada letak, ruang dan waktu.
 Kelompok sumberdaya alam yang terdapat pada hidrosfer utamanya adalah air, baik air sungai, air
tanah, air danau, air rawa maupun air laut. Di dalam air pada berbagai tubuh perairan tersebut
terkandung: mineral dan biota yang hidup di dalamnya, seperti ikan, penyu, buaya, plankton dan
vegetasi air. Disamping itu tubuh perairan juga terdapat energi untuk menggerakkan turbin
pembangkit tenaga listrik dan tata lingkungan yang menarik sebagai obyek wisata.
 Kelompok sumberdaya alam yang terdapat pada litosfer dapat berupa bahan tambang dan atau
bahan galian, seperti batu bara, tembaga, besi, nikel, emas, timah migas, air tanah, dan lain-lain.

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 18


Disamping itu terdapat berbagai bentukan litosfer yang disebut relief seperti pegunungan, perbukitan,
plato, gunung api dan dataran aluvial.
 Kelompok sunberdaya alam yang terdapat pada astenosfer adalah bahan panas yang lebur, lunak,
lembek, labil dan mudah bergerak yang disebut magma.

Tugas A.3.1
Selesaikan pertanyaan berikut:
1. Sumberdaya alam apakah yang dihasilkan oleh proses endogen dan eksogen.
2. Udara merupakan sumberdaya alam yang melimpah namun ada faktor pembatasnya untuk dimanfaatkan.
Jelaskan faktor pembatas yang dimaksud.
3. Berikan bukti-bukti bahwa sumberdaya air dan mineral itu tidak merata distribusinya.
4. Jelaskan manfaat dari sumberdaya hayati.
5. Sebutkan sumberdaya alam yang terbarui dan tak terbarui, masing-masing lima macam.
6. Apakah sumberdaya alam pada atmosfer itu bervariasi menurut ruang dan waktu?
7. Gambarkan penampang lapisan pada kerak bumi hingga ke astenosfer dan sebutkan sumberdaya alam
yang terdapat pada masing-masing lapisan.

3. Persebaran Sumberdaya Alam di Indonesia


a. Sumberdaya alam hayati
Sumebrdaya alam hayati terdiri dari sumber daya hewani dan nabati. Sumberdaya hewani yang
ada di Indonesia sangat beragam jenisnya dan tersebar di darat dan di laut/perairan. Adapun sumberdaya
alam nabati adalah segala jenis tumbuh-tumbuhan. Selain hutan yang luas, Indonesia juga memiliki
perkebunan dan pertanian tersebar hampir diseluruh Indonesia.
b. Sumberdaya alam hasil tambang
Persebaran hasil tambang (batuan dan mineral) di Indonesia sangat strategis dan memegang
peranan yang penting dalam membantu perekonomian negara. Sumberdaya batuan dan mineral dapat
dikelompokkan menjadi: (1) bahan energi, terdiri atas minyak bumi, gas alam, batu bara dan uranium; (2)
bahan logam, mencakup: besi, tembaga, emas, perak, nikel, aluminium dan timah; dan (3) bahan non
logam, meliputi: batu gamping, marmer, granit, kuarsa, belerang, fosfat, kaolin, intan dan lain-lain.
 Minyak bumi. Minyak bumi yang terjadi di dalam litosfer tersebut masih berupa minyak mentah yang
kotor dan berwarna hitam, karena bercampur dengan lumpur yang dinamakan lumpur sapropelium.
Minyak bumi mulai terbentuk pada zaman primer, sekunder, dan tersier, berasal dari mikroplankton
yang telah mati. Untuk mendapatkan minyak bumi yang siap pakai, minyak mentah kotor tersebut
disuling terlebih dahulu di tempat penyulingan minyak. Dari sini baru diperoleh jenis-jenis minyak bumi
yang siap pakai seperti: avtur (untuk mesin pesawat), bensin premium (untuk mesin-mesin pada
umumnya), kerosin (untuk lampu atau kompor), dan solar untuk diesel), serta sisanya (disebut residu)
yang berupa minyak pelumas, vaseline (campuran salep dan obat-obatan), parafine (bahan lilin), dan
aspal (bahan pengeras jalan). Pencarian dan pengeboran sumber-sumber minyak di Indonesia,
dilakukan di daratan maupun di dasar laut. Usaha pertambangan di daratan terdapat di Aceh (Perlak),
Sumatera Utara (Langkat), Riau (Dumai), Jambi, Sumatera Selatan di Palembang (Sungai gerong,
Sungai Plaju), Jawa Barat (Cirebon), Jawa Tengah (Cepu), Jawa Timur (Wonokromo), Kalimantan
Selatan (Kutai), Kalimantan Timur (Balikpapan, P. Bunyu, P. Tarakan), Papua (Sorong, Biak).
Pemboran minyak lepas pantai Indonesia terdapat di Selat Malaka, Laut Jawa, Laut Cina Selatan,
Selat Sunda, Selat Makasar, Laut Sulawesi, dan Selat Karimata di sekitar kepulauan Natuna.
Penyulingan minyak di Indonesia terdapat di Pangkalan Brandan (Sumatra Utara), Dumai (Riau),
Plaju (Jambi) dan Sungai Gerong (Sumatra Selatan), Cilacap (Jawa Tengah), dan Balikpapan
(Kalimantan Timur).
 Gas Alam. Gas alam ditemukan bersamaan dengan jalur batuan yang mengandung minyak bumi.
Hampir semua pengeboran minyak bumi selalu menghasilkan gas alam. Ada dua macam gas alam
cair yang diperdagangkan, yaitu (1) LNG (liqueid natural gas: gas alam cair) yang terdiri atas gas
metan dan etan, serta membutuhkan suhu sangat dingin supaya dapat disimpan sebagai cairan.
Pada proses pencernaan gas alam dihasilkan pula sejenis minyak ringan yang disebut kondensat.
dan (2) LPG (liqueid petroleum gas: gas minyak bumi cair) yang dipasarkan dengan nama elpiji dalam
tabung besi, terdiri atas propan dan butan. Sumber gas alam yang terbesar di Indonesia terdapat di
Kepulauan Natuna. Akan tetapi usaha pertambangan yang pertama dilakukan di Bontang, Kalimantan
Timur, dan kemudian di Arun (lhokseumawe) Aceh.
 Batubara. Barang tambang ini berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang mengalami metamorfosis
(perubahan bentuk) menjadi arang batu, karena terjebak dalam perlapisan kulit bumi selama jutaan
tahun. Hasil metamorfosis tersebut mulai yang termuda hingga yang tertua, berturut-turut berupa:
gambut (turf), batubara muda batubara antrasit dan grafit. Proses pembentukan batubara disebut juga
inkolen (proses pengarangan). Batubara digunakan sebagai bahan bakar, bahan baku karet sintetis,
bahan peledak, deterjent, parfum, dan obat-obatan. Daerah tambang batubara di Indonesia antara
lain: Ombilin dekat sawahlunto (Sumatra Barat) menghasilkan batubara muda, sifatnya mudah
hancur; Bukit Asam dekat Tanjung Enim (Palembang) menghasilkan batubara muda yang sudah
menjadi antrasit karena pengaruh magma; Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
Kalimantan Selatan, Pulau Laut (sebuku); Jambi, Riau, Nanggroe Aceh Darussalam, dan Papua.
 Uranium. Bahan ini termasuk sumber energi yang bersifat radioaktif. Uranium berguna sebagai
sumber pemangkit energi nuklir, yang digunakan untuk berbagai kepentingan diantaranya untuk
pembangkit tenaga listrik. Tamang uanium di Indonesia terdapat di Nangapinoh (kalimantan Barat)
dan Irian Jaya.

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 19


 Bijih besi. Terdapat dalam litosfer bercampur dengan pasir dan unsur-unsur yang lain, dan berupa
bahan endapan gunung api. Dalam wujud pasir besi dimanfaatkan sebagai campuran industri semen,
dalam wujud pekat (konsentrat) dapat diolah menjadi logam dasar, baik besi atau baja.
Pertambangan bijih besi dapat ditemukan di Sumatra Barat, Jambi, NTB, Kalimantan Selatan, Jawa
Tengah, Jawa Barat, Papua, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Penggalian pasir besi dilakukan
antara lain di Cilacap (Jawa Tengah) yang terbesar, Blitar dan Banyuwangi ( Jawa Timur).
 Timah. Daerah penghasil timah adalah P. Bangka, Belitung, dan Singkep. Di Muntok terdapat pabrik
peleburan timah. Ada dua macam timah yaitu timah primer: didapat langsung dari batuan beku garnit;
dan timah sekunder (aluvial): didapat dari hasil pengikisan dan pengendapan.
 Bauksit. Ditemukan di Sumatera Selatan (Lubuk Linggau), Kalimantan Barat (Sanggau), dan
Kepulauan Riau (P. Bintan). Pabrik peleburan bauksit menjadi aluminium yang pertama di Indonesia
di bangun di Asahan (Sumatera Utara).
 Mangaan. Terdapat di Karang Nunggal (Tasikmalaya, Jawa Barat); Kulon Progo (Yogyakarta);
Malang, Pnorogo (Jawa Timur), dan Gombong (Jawa Tengah).
 Wolfram. Terdapat di Bulungan dan sekitarnya (Kalimantan Timur). Digunaka dalam pembuatan
filamen yaitu bagian yang menyala pada bola lampu pijar, dan juga pada industri alat-alat elektronik.
 Tembaga. Terdapat di Tirtomoyo dan Wonogiri (Jawa Tengah), Muara Sipeng (Sulawesi), dan
Tembagapura (Papua). Peleburan tembaga dilakukan di Jawa Timur (Gresik).
 Nikel. Terdapat di Soroako Sulawesi Selatan, Pomala Sulawesi Tenggara, Irian Jawa, Sumatera
Barat, dan Maluku Utara.
 Emas dan Perak. Merupakan logam mulia yang terdapat di Tembagapura di Papua, Batu hijau di
NTB, Tasikmalaya dan Jampang di Jawa Barat, Simau di Bengkulu, Logos Riau, Meulaboh di NAD.
 Belerang. Terdapat di kawasan Gunung Telaga Bodas (Garut) dan di kawah Gunung berapi, seperti
Dieng (Jawa Tengah).
 Batu gamping (batu kapur). Terbentuk dari pelapukan sarang binatang karang. Banyak terdapat di
Pegunungan Seribu dan Pegunungan Kendeng.
 Kaolin. Terbentuk dari pelapukan batuan granit, banyak terdapat pada daerah sekitar pegunungan di
Sumatrera.
 Garnit. Batuan beku dalam yang permukaannya dapat menampilkan corak dan warna yang menarik
jika dipoles. Banyak dihasilkan di P. Karimun (Riau).
 Pasir kuarsa. Terbentuk dari pelapukan batu-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah sekitar
sungai, pantai, dan danau. Banyak terdapat di Banda Aceh, Bangka, Belitung dan Bengkulu.
 Fosfat. Terdapat di Cirebon, Gunung Ijen, dan Banyumas (fosfat hijau).
 Intan. Terdapat di Martapura, Kalimantan Selatan.
 Marmer/batu pualam. Merupakan batu kapur yang telah berubah bentuk dan rupanya, sehingga
merupakan batuan yang indah setelah digosok dan dilicinkan. Banyak terdapat di Terenggalek, Jawa
Timur dan Barat, Jawa Tengah dan NTT.
 Aspal alam. Terdapat di P. Buton Sulawesi Tenggara.
 Tanah liat. Tanah yang mengandung lempung (65%), dan butur-butirnya sangat halus, sehingga rapat
serta sulit menyerap air. Banyak terdapat di dataran rendah P. Jawa dan Sumatera.
 Mika. Terdapat di P. Peleng dan Kepulauan Banggai di Maluku.
 Tras. Terdapat di pegunungan Muria, Jawa Tengah.
 Batu aji/batu akik. Terdapat di daerah pegunungan atau di sekitar aliran sungai.
 Asbes. Terdapat di Halmahera, Maluku dan diolah di gresik, Jawa Timur.
 Grafit. Terdapat di Payakumbuh dan sekitar Danau Singkarak, Sumatera Barat.
 Platina (emas putih) di Pegunungan Verbeek, Kalimantan.

Tugas A.3.2
Amati kehidupan disekitar tempat tinggal anda, kemudian buatlah klasifikasi penggolongan sumberdaya alam meliputi
sumberdaya alam: bahan logam, non logam, dan menghasilkan energi. Hasilnya nilaikan kepada guru!

UJI KOMPETENSI
Selesaikan pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Apa yang dimaksud dengan sumberdaya alam hayati!
2. Jelaskan proses terjadinya batubara!
3. Jelaskan 2 penggolongan sumberdaya alam berdasarkan kelestariannya!
4. Apa yang dimaksud bahan galian A, B, dan C serta berikan contohnya masing-masing!
5. Sebutkan pusat-pusat tambang emas dan perak di Indonesia.
6. Apakah yang dimaksud dengan LNG dan LPG?
7. Sebutkan daerah-daerah pengahsil minyak bumi di Indonesia!
8. Mengapa sumberdaya alam hayati bisa disebut sebagai sumberdaya energi?
9. Jelaskan mengapa hutan bakau termasuk sumberdaya alam yang penting!
10. Mengapa sumberdaya alam ruang di kota besar sulit didapat?
11. Sebutkan contoh sumberdaya alam yang dapat diperbaharui melalui reproduksi!
12. Berikan contoh sumberdaya alam yang melimpah yang dapat diperbarui melalui siklus!
13. Apa yang dimaksud dengan renewable resources!
14. Sebutkan 4 sumberdaya alam nabati beserta kegunaannya yang terdapat di sekitar tempat tinggalmu!
15. Sebutkan manfaat dari:
a. Aluminium
b. Uranium
c. Intan

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 20


B. PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM SECARA ARIF
1. Kerusakan Sumberdaya Alam
Secara umum bentuk-bentuk kerusakan sumberdaya alam yang ada di Indonesia diakibatkan
oleh aktivitas manusia dan peristiwa alam. Kerusakan alam akibat aktivitas manusia seperti kegiatan
pertanian, perikanan, penggunaan teknologi dan industrialisasi, dan kerusakan sumberdaya alam akibat
pencemaran. Kerusakan alam akibat peristiwa alam meliputi kerusakan sumberdaya alam akibat banjir,
gunung meletus, gempa bumi, angin topan, longsor dan musim kemarau yang panjang/kekeringan.

2. Pengelolaan Sumberdaya Alam Berdasarkan prinsip Berwawasan Lingkungan dan


berkelanjutan
Pengelolaan sumberdaya alam harus hati-hati, dan pada prinsipnya harus berwawasan
lingkungan dan terlanjutkan agar tetap terjaga kelestariannya. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menjaga kelestarian sumberdaya alam antara lain: (1) penghijauan dan reboisasi, (2) dibuat
sengkedan/terasering, (3) pengembangan Daerah Aliran Sungai (DAS), (4) pengelolaan air limbah, (5)
penertiban pembuangan sampah, dimana cara pembuangan sampah antara lain dibakar, makanan
ternak, dibuat biogas, dan bahan pupuk, (6) pengawetan tanah, dan (7) perlindungan flora dan fauna.

3. Pengelolaan Sumberdaya alam Berdasarkan Prinsip Mengurangi


Dalam mengambil sumberdaya alam baik yang bersifat hasil tambang, energi, maupun hayati
jangan diambil semuanya (dihabiskan), tetapi berprinsip mengurangi artinya kita mengambil sumberdaya
alam tidak semuanya secara sekaligus tetapi sedikit demi sedikit dan menggunakannya dengan hemat.
Pengambilan yang dihabiskan akan merusak lingkungan dan mengganggu ekosistem lingkungan. Dan
sebaliknya penghematan sumberdaya alam dapat mengurangi dan mencegah terjadinya krisis
sumberdaya alam.

4. Pengelolaan Sumberdaya Alam Berdasarkan Prinsip Daur Ulang


Proses daur ulang adalah pengelolaan kembali suatu massa atau bahan-bahan bekas dalam
bentuk sampah kering yang tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi suatu barang yang berharga dan
berguna bagi kehidupan manusia. Sistem pengolahan sampah ada dua yaitu: (1) Sistem pengolahan
formal yakni pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan yang dilakukan oleh aparat pemerintah
setempat, misalnya Dinas Kebersihan dan Pertamanan. (2) Sistem pengolahan informal yakni aktivitas
yang dilakukan oleh dorongan kebutuhan untuk hidup dari sebagian masyarakat, seperti pemulung dan
industri daur ulang.

5. Pemanfaatan Sumberdaya Alam Berdasarkan Prinsip Ekoefisien


Dalam memanfaatkan sumberdaya alam harus berdasrkan prinsip ekoefisien, artinya tidak
merusak ekosistem, dan pengambilannya secara efisien serta memikirkan kelanjutan sumberdaya alam
tersebut agar terjaga keseimbangannya untuk generasi yang akan datang. Terdapat dua pendapat
mengenai pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan yaitu:
a. Menurut praktisi pembangunan: pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada tersedianya
sistem, program, sarana prasarana, sumberdaya manusia, dan dana untuk memenuhi kesejahteraan
manusia. Pendapat ini menekankan pada upaya penggunaan semua sumberdaya alam yang ada
untuk pelaksanaan pembangunan (keuntungan ekonomis secara cepat dan singkat).
b. Menurut praktisi lingkungan: pembangunan yang berkelanjutan harus memikirkan kelestarian
sumberdaya alam untuk masa yang akan datang. Pendapat ini menekankan pada pelestarian
sumberdaya alam (keuntungan ekonomis jangka panjang).
Dalam pembangunan berkelanjutan perlu dilakukan berbagai upaya seperti berikut ini.
a. Menyatukan persepsi tentang pelestarian/konservasi biosfer.
b. Menjaga stabilitas populasi bumi baik di darat maupun di laut.
c. Menjaga dan mengamankan penggunaan sumberdaya alam.
d. Menggunakan sumberdaya alam secara efisien dan tidak membahayakan biosfer.
e. Mengembangkan dan menerapkan teknologi maju untuk mendukung pengelolaan dan
pengembangan lingkungan.
f. Mendukung program ekonomi baru yang memiliki strategi berkelanjutan dalam pengelolaan
sumberdaya alam dan pengembangan lingkungan.
g. Mengefektifkan implementasi peraturan-peraturan konservasi keanekaragaman hayati.
Pemanfaatan sumberdaya alam berdasarkan prinsip ekoefisiensi menyangkut berbagai aspek
sebagai berikut:
 Kebutuhan manusia dan kualitas lingkungan
Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup manusia tak lepas dari keterkaitannya dengan
lingkungan dan sumberdaya yang terkandung didalamnya. Untuk memenuhi kebutuhan dari tingkat yang
paling sederhana sampai yang paling kompleks memerlukan daya dukung lingkungan. Daya dukung
lingkungan adalah kemampuan maksimum lingkungan terhadap populasi dari spesies tertentu dalam
suatu habitat tertentu, tanpa berdampak menggaggu mengganggu produktivitas habitat tersebut. Faktor-
faktor yang mempengaruhi lingkungan hidup, yaitu:
a. jenis dan jumlah unsur lingkungan hidup
b. interaksi antar unsur lingkungan hidup (unsur biofisik dan lingkungan sosial)
c. pola perilaku dan kondisi lingkungan hidup
d. faktor nonmaterial, misalnya suhu, iklim dan cuaca.

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 21


The Club of Rome dalam penelitiannya mengemukakan ada lima faktor yang menyebabkan
rusaknya lingkungan hidup yaitu: pertumbuhan penduduk, peningkatan produksi pertanian,
pengembangan industri, pencemaran lingkungan, dan konsumsi unrenewable resources meningkat. Bila
kelima faktor tersebut tidak diperhatikan, tidak dikelola dengan baik, dan tidak segera diatasi
permasalahan yang timbul, maka diramalkan pada tahun 2050 mendatang manusia akan dihadapkan
dengan kehancuran bumi tempat tinggalnya.
 Pemanfaatan sumberdaya alam nabati
Berbagai jenis tanaman dapat dimanfaatkan antara lain sebagai berikut:
a. Sumber karbohidrat: padi, jagung, ubi, dan lain-lain.
b. Sumber lemak: kelapa, kacang tanah, dan lain-lain.
c. Sumber protein: kedelai dan kacang-kacangan.
d. Sumber vitamin dan mineral: sayur dan buah-buahan.
e. Sumber sandang: kapas, sutra, dan lain-lain.
f. Tanaman hias: anggrek dan tanaman hias lainnya.
g. Bahan baku mebel: jati, rotan, dan lain-lain.
h. Keperluan industri dari tanaman perkebunan: teh, kopi, tembakau, lada dan lain-lain.
 Pemanfaatan sumberdaya alam hewani
Berbagai hewan ternak dan unggas dimanfaatkan antara lain sebagai berikut.
a. Sumber pangan dan sumber sandang: telur,kulit, bulu, dan lain-lain.
b. Benda-benda hasil seni dan kerajinan tangan manusia.
c. Nilai kehidupan dan inspirasi nilai budaya manusia dalam menciptakan pesawat terbang dari burung
mengepakan sayap, kapal selam dari ikan.
 Pemanfaatan sumberdaya barang tambang
Usaha pertambangan dan bahan galian di Indonesia mempunyai banyak peranan sebagai
berikut:
a. Menambah pendapatan negara karena diekspor ke luar negeri
b. Memperluas lapangan kerja
c. Memajukan bidang transportasi dan komunikasi
d. Memajukan industri dalam negeri.
Beberapa hasil tambang dimanfaatkan antara lain sebagai berikut:
a. Minyak dan gas bumi: bahan bakar kendaraan, mesin, dan lain-lain
b. Batu bara: bahan bakar, bahan cat, bahan peledak, obat-obatan, dan lain-lain
c. Aluminium: industri kapal terbang, mobil, alat-alat rumah tangga, dan lain-lain
d. Nikel: campuran industri besi baja dan tahan karat.
e. Marmer: hiasan dinding dan lantai
f. Kaolin: porselin dan keramik
g. Tembaga: bahan kabel, industri barang-barang perunggu serta kuningan
h. Pasir besi: bahan besi tuang.

Tugas B.3
Buatlah kelompok dengan anggota lima orang. Kemudian diskusikanlah tentang sumber alam yang terdapat di
daerahmu masing-masing. Selanjutnya jawablah pertanyaan berikut:
1. Sebut dan jelaskan sumberdaya alam yang ada di daerahmu!
2. Bagaimanakah cara pmanfaatan sumberdaya alam tersebut!
3. Apakah pemanfaatannya sudah berdasarkan pada prinsip berwawasan lingkungan dan terlanjutkan?
Jelaskan alasanmu!
4. Jelaskan bahwa dunia pendidikan sangat berperan strategis dalam mendukung program pembangunan
berkelanjutan!

UJI KOMPETENSI
Selesaikan pertanyaan berikut dengan jelas:
1. Berilah penjelasan mengapa sumberdaya alam harus dimanfaatkan sebaik-sebaiknya?
2. sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan sumberdaya alam akibat banjir!
3. sebut dan jelaskan beberapa macam kerusakan sumberdaya alam akibat pencemaran!
4. Apakah yang dimaksud pengelolaan SDA berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan terlanjutkan?
5. sebutkan usaha-usaha untuk mengatasi air limbah!
6. Apa arti dari pemanfaatan sumberdaya alam berdasarkan prinsip mengurangi?
7. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan hidup!
8. Bagaimana sistem pengelolaan sampah?
9. Berikan beberapa contoh pemanfaatan sumberdaya alam untuk barang tambang!
10. Faktor-faktor apa saja yang ditemukan oleh The Club of Rome dalam penelitiannya!

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 22


DAFTAR PUSTAKA

Amsyari, Fuad (1991). Dasar-Dasar dan Metode Perencanaan Lingkungan Dalam Pembangunan
Nasional. Widya Medika.
Anonimous (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, Mata Pelajaran Geografi. Jakarta: Dirjen
Dikdasmen-Diknas.
.................. (2005). Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan. Materi Pelatihan Terintegrasi.
Ilmu Pengetahuan Sosial-Geografi. Direktorat PLP Dikdasmen-Diknas.
Barclay, George W. (1983). Teknik Analisis Kependudukan. (seri terjemahan). Bina Aksara. Jakarta.
Bintarto, R. dan Hadisumarno, S. (1983). Metode Analisa Geografi. LP3ES, Jakarta.
Badan Pusat Statistik (2001). a. Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk Th. 2000 seri L.2.2.
Jakarta. BPS
.................................. (2001). b. Estimasi Fertilitas, Mortalitas, dan Migrasi. Hasil Sensus Tahun 2000.
Jakarta. BPS.
Depdikbud (1988). Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jakarta. Dirjen Dikdasmen.
Daljoeni, N. (1986). Masalah Penduduk Dalam Fakta dan Angka. Bandung: Alumni.
................... (1986). Geografi Kota dan Desa. Bandung: Alumni.
Daryanto (1995). Ekologi dan Sumber Daya Alam. Bandung Tarsito.
Hellingman, Larry (1976). Mortalitas di Indonesia 1961-1971. (seri terjemahan). Lembaga Kependudukan
Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Lestari, Eny Wiji (2006). Aspirasi Geografi SMA/MA Program Ilmu Sosial Kelas XI. CV Pusataka
Manggala. Surakarta.
Lee, Everett S. (1991). Teori Migrasi. (seri terjemahan). Pusat Penelitian Kependudukan Universitas
Gajah Mada. Yogyakarta.
Milangsih, Sri (2006). Gita Geografi SMA/MA Program Ilmu Sosial Kelas XI. PT Pabelan Cerdas
Nusantara, Surakarta.
Mantra, Ida Bagus (2003). Demografi Umum. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Moch, Enoh (1996). Geografi Regional Indonesia. Jilid II. Surabaya. University Press IKIP Surabaya.
Sahman (1998). Kajian Tentang Pembangunan Berwawasan Lingkungan Dan Berkelanjutan. Makalah.
FKIP Undana Kupang.
Soemarwotto, Otto (1992). Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global. Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Sumarwotto, Otto (1991). Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Penerbit: Djambatan, Jakarta.
Sutarno, N. dan Supratna, R. (1993). Lingkungan Hidup. Bahan Penataran PKLH, Depdikbud, Jakarta.
Salim, Emil (1988). Pembangunan Berwawasan Lingkungan. LP3ES, Jakarta.
Sumaatmadja, Nursid. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Alumni Bandung.
Soerjani, Muhammad (1997). Pembangunan dan lingkungan. Meniti Gagasan dan Pelaksanaan
Sustainable Development. Jakarta: IPPL.
Suryani, Muh., Dkk (eds) (1987). Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan Dalam
Pembangunan. UI Press. Jakarta.
Shyrock, Hendry S., Siegel (1971). The Methods and Materials of Demography. US. Bureau of The
Census,Washington. DC.
……………………… (2000). Kepedulian Masa Depan. Alih Bahasa. IPPL, Jakarta.
Siswanto, Agus Wilopo (1996). Kebijaksanaan Kependudukan Indonesia Selama Repelita VI. Dalam Agus
Dwiyanto, et al (eds) Penduduk dan Pembangunan. Yogyakarta. Aditya Media.
World Commission on Environment and Development. Hari Depan Kita Bersama. (1995). Terjemahan dari
Our Common Future. Jakarta: PT. Gramedia.
Wardiyatmoko, K. (2006). Geografi Program Ilmu Sosial Kelas XI. Erlangga, Jakarta.
Yasin, Suhubdy Dkk (1991). Sistem Pengelolaan Sumberdaya Pertanian Berwawasan Lingkungan.
Jakarta: Akademika Pressindo.

SM AN 1 K eruak, 2011-07-01 M odul Geografi XI IS Sms 1 O leh Sahman, S.Pd 23

Anda mungkin juga menyukai