Anda di halaman 1dari 16

Lampiran 1.

BAHAN AJAR GEOGRAFI


SIKLUS I TINDAKAN 1

Standar Kompetensi : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer


Kompetensi Dasar : 1.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna

A. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mengidentifikasi persebaran flora dan fauna di dunia
2. Menganalisis persebaran flora dan fauna di Indonesia
3. Mengklasifikasikan jenis-jenis flora dan fauna berdasarkan wilayah
persebarannya di dunia
4. Mengklasifikasikan flora dan fauna di Indonesia berdasarkan tipe wilayah
persebarannya
5. Membandingkan persamaan dan perbedaan persebaran flora dan fauna di
dunia dan Indonesia

B. Alokasi Waktu
3 x 45 menit

C. Tujuan Pembelajaran
1) Melalui pembelajaran Think Talk Write (TTW), peserta didik dapat
mengidentifikasi ciri-ciri bioma dengan benar.
2) Melalui pembelajaran Think Talk Write (TTW), peserta didik dapat
mengklasifikasikan jenis fauna berdasarkan wilayah persebarannya di dunia
dengan benar.
3) Melalui pembelajaran Think Talk Write (TTW), peserta didik dapat
mengklasifikasikan jenis fauna berdasarkan wilayah persebarannya di
Indonesia dengan benar.
4) Melalui pembelajaran Think Talk Write (TTW), peserta didik dapat
menguraikan penyebab persamaan antara fauna Indonesia barat dengan
benua Asia dan fauna timur dengan benua Australia secara tepat.
5) Melalui pembelajaran Think Talk Write (TTW), peserta didik dapat
membandingkan perbedaan antara flora dan fauna di dunia dan Indonesia
secara tepat.
6) Melalui pembelajaran Think Talk Write (TTW), peserta didik dapat
mengidentifikasi jenis flora berdasarkan wilayah persebarannya di dunia
dan Indonesia dengan tepat.

D. Petunjuk
1. Bacalah materi belajar dibawah ini dengan baik bersama teman
kelompokmu

Hafiza Laili Rahmi, 2015


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kerjakan Lembar Kerja Peserta Didik yang sudah disediakan secara
individu (Think)
3. Siswa berpasangan dengan temannya yang telah ditentukan dan berbagi
informasi atau bertukar pendapat mengenai hasil berfikir individu dalam
waktu yang telah ditentukan (Talk)
4. Setiap siswa menyelesaikan LKS dan menuliskan hasil diskusi dengan
temannya secara individu (Write)
5. Setelah selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dikumpulkan
dan guru menunjuk perwakilan siswa untuk mempresentasikan hasilnya di
depan kelas

E. Uraian
1. Persebaran Flora dan Fauna di Dunia
Makhluk hidup di bumi hidup di sebuah sistem bernama biosfer. Biosfer
dapat diartikan sebagai seluruh tempat di bumi yang mendukung keberadaan
makhluk hidup. Jika diperhatikan, makhluk hidup di bumi tersebar dengan
tidak merata. Hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor diantaranya
adalah kondisi iklim (klimatik), keadaan tanah (edafik), pengaruh makhluk
hidup (biotik), dan pengaruh tinggi rendahnya suatu tempat di bumi yang
mempengaruhi intensitas sinar matahari.
a. Persebaran Flora Di Dunia
Bioma tumbuhan di dunia pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga jenis
berdasarkan letak garis lintang, ketinggian tempat, dan karakteristik
tumbuhannya. Tiga macam bioma tersebut antara lain; bioma hutan, padang
rumput, dan gurun. Ketiga bioma tersebut masih dibedakan lagi menjadi
beberapa jenis lagi seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
1) Hutan Hujan Tropis, merupakan jenis hutan yang terdapat di sekitar
o o
khatulistiwa, yaitu pada rentang 0 -10 garis lintang. Hutan hujan tropis
umumnya memiliki curah hujan yang sangat tinggi yaitu antara 1000-2000
o o
mm dan suhu rata-rata antara 20 C-30 C. Salah satu ciri khas dari hutan
hujan tropis ini adalah floranya yang homogen dengan pohon-pohon yang
tinggi dan berdaun lebat sehingga hutan menjadi gelap. Daerah persebaran
hutan jenis ini antara lain ada di sebagian Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik
(Oceania), Amerika tengah, Amerika Selatan, Sebagian Afrika, dan
Kepulauan Madagaskar.
2) Hutan Gugur, merupakan bioma yang terdapat di daerah yang beriklim
o o
sedang yaitu antara 30 -40 garis lintang. Hutan gugur mempunyai curah
o
hujan antara 750-1000 mm per tahun dan suhu rata-rata bulanan antara 2 C-
o
18 C. Salah satu ciri khas dari hutan jenis ini adalah adanya pohon-pohon
yang menggugurkan daunnya pada saat menjelang musim dingin atau
musim panas untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
3) Hutan Taiga, adalah hutan yang didominasi oleh spesies pohon berdaun
jarum seperti pinus, konifer, dan sejenisnya. Taiga adalah jenis hutan
hamogen yang hanya terdiri dari satu spesies tumbuhan saja. Jenis hutan ini
banyak ditemukan di daerah belahan bumi utara yang beriklim dingin yang
mengalami musim dingin lebih panjang daripada musim panas.

Hafiza Laili Rahmi, 2015


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Padang Rumput, bioma jenis ini terdapat di daerah yang memiliki curah
hujan yang sangat rendah, yaitu antara 200-500 mm per tahun. Di beberapa
tempat, daerah padang rumput memang mendapatkan curah hujan yang
cukup tinggi yaitu hingga 1000mm, namun dengan frekuensi yang tidak
teratur. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan pepohonan sulit tumbuh di
daerah seperti ini, yang ada hanyalah rerumputan yang dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan seperti ini. Terdapat dua jenis padang rumput yang
kita kenal, yaitu sabana dan stepa. Sabana adalah padang rumput yang
diselingi oleh beberapa pepohonan, sedangkan stepa adalah padang rumput
yang sangat luas yang kadang diselungi oleh semak-semak.
5) Gurun Pasir, adalah daerah yang menerima curah hujan yang sangat sedikit,
yaitu kurang dari 250 mm per tahun. Daerah ini memiliki suhu yang sangat
terik dengan penguapan yang sangat tinggi sehingga jarang terdapat
tumbuhan yang bisa hidup di tempat ini. Tumbuhan-tumbuhan yang ada
biasanya mempunyai akar yang sangat panjang dan berdaun kecil seperti
duri untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ekstrim. Daerah
gurun juga mempunyai amplitudo suhu harian yang sangat besar, suhu di
o
malam hari dapat mencapai 10 C sedangkan pada siang hari dapat
o
mencapai 40 C.
6) Tundra, adalah daerah yang mempunyai suhu udara yang sangat rendah
o
yaitu kurang dari 0 C sehingga jarang terdapat tumbuhan di tempat ini.
Tundra terdapat di daerah kutub yang sangat jarang mendapatkan sinar
matahari secara langsung, sehingga matahari tidak akan terbit di tempat ini
selama berbulan-bulan. Tumbuhan yang terdapat di daerah ini hanyalah
lumut kerak dan beberapa tumbuhan musiman dengan masa pertumbuhan
yang sangat pendek.
b. Persebaran Fauna Di Dunia
Berdasarkan zona wilayah persebaran dan karakteristiknya, fauna-fauna
di dunia dapat dibedakan menjadi beberapa tipe seperti Ethiopian, Oriental,
Australis, Neotropikal, Neartik, Paleartik, dan Antartik.
1) Fauna Ethiopian. Wilayah persebaran fauna Ethiopian meliputi seluruh
Benua Afrika, Kepulauan Madagaskar, dan Semenanjung Arabia. Hewan-
hewan yang terdapat di wilayah ini antara lain; gorila, gajah afrika, zebra,
singa, trenggiling, kuda nil, unta, dan lain-lain.
2) Fauna Oriental. Hewan-hewan yang terdapat di wilayah ini memiliki
karakteristik yang cukup mirip dengan fauna tipe Ethiopian karena sama-
sama terletak di wilayah tropis. Contoh fauna tipe oriental antara lain; gajah
asia, badak, harimau, beruang, orang utan, rusa, serta beberapa jenis reptil
dan ikan. Wilayah perbesaran fauna tipe oriental meliputi Asia Tenggara,
Indonesia Barat, Asia Selatan, dan sebagian wilayah Asia Timur.
3) Fauna Australis. Wilayah persebarannya meliputi seluruh Benua Australia,
Selandia Baru, Kepulauan-Kepulauan Pasifik (Oceania), dan wilayah
Indonesia Timur. Beberapa jenis hewan yang termasuk dalam tipe Australis
antara lain kanguru, burung cendrawasih, kakaktua, kiwi, koala, platipus,
dan beberapa jenis hewan berkantung (marsupial).
4) Fauna Neotropikal. Meliputi wilayah beriklim tropis dan sedang di Amerika
Tengah dan Amerika Selatan. Fauna di wilayah neotropik terkenal akan
jenis-jenis hewan vertebratanya yang sangat beragam seperti lama (sejenis

Hafiza Laili Rahmi, 2015


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
unta), banteng, kukang, beberapa jenis kelelawar, jaguar, beberapa jenis
reptil, burung, dan ikan endemik seperti piranha.
5) Fauna Neartik. Meliputi wilayah Amerika Utara dan Greenland yang
sebagian besar beriklim sedang hingga dingin. Beberapa jenis fauna yang
hidup di zona ini antara lain bison, kalkun liar, antelop, kambing gunung,
tupai, salamander, rakun, dan sebagainya.
6) Fauna Paleartik. Meliputi wilayah Eropa, Eurasia, Himalaya, Afganistan,
dan Persia. Contoh fauna yang terdapat di wilayah paleartik antara lain
kuda, rusa, landak, serigala, beruang, ikan tuna, dan sebagainya.
7) Fauna Antartik. Sesuai namanya, zona antartik meliputi seluruh wilayah
Antartika (Kutub Selatan) yang beriklim dingin. Beberapa contoh hewan
yang terdapat di wilayah ini antara lain pinguin, beberapa jenis ikan, rusa
kutub, anjing laut, dan lain-lain

2. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia


Karakter dan pola persebaran flora dan fauna Indonesia tidak terlepas
dari sejarah perkembangan Kepulauan Indonesia. Secara geologis dan
geomorfologis wilayah Indonesia bagian barat termasuk ke dalam landas
kontinen Asia (Paparan Sunda), sedangkan wilayah Indonesia bagian timur
termasuk ke dalam landas kontinen Australia (Paparan Sahul).
Dalam sejarah perkembangan bumi pada zaman glasial di mana massa es
menutupi sebagian bumi, wilayah Indonesia bagian barat pernah menjadi satu
daratan dengan Asia dan wilayah timur bersatu dengan Australia. Kemudian,
terjadi pencairan massa es secara besar-besaran pada akhir zaman glasial
sehingga terjadi kenaikan muka air laut hingga 200 meter. Akibatnya, beberapa
daerah bagian muka bumi yang rendah dan cekung tertutup oleh air laut
termasuk wilayah-wilayah Paparan Sunda dan Sahul, yang sekarang dikenal
dengan Laut Natuna, Laut Jawa, Selat Malaka, dan Laut Arafuru.
Kondisi ini tentunya membawa pengaruh terhadap karakter flora dan
fauna pada wilayah nusantara. Secara umum tipe flora dan fauna Indonesia
bagian barat memiliki corak yang hampir sama dengan yang terdapat di Benua
Asia, sedangkan di bagian timur bercorak Australia. Adapun kondisi flora dan
fauna wilayah Kepulauan Indonesia bagian tengah merupakan peralihan antara
kedua wilayah tersebut sering disebut sebagai flora dan fauna asli Indonesia
atau dikenal dengan istilah flora dan fauna Kepulauan Wallace. Batas antara
wilayah flora dan fauna Indonesia bagian barat dan tengah adalah Garis
Wallace, sedangkan antara bagian tengah dan timur adalah Garis Weber.
a. Persebaran Flora Indonesia
Secara umum persebaran flora Indonesia terdiri atas tiga kawasan utama,
yaitu flora subregion Indonesia-Malaysia di bagian barat, Kepulauan Wallacea
(Sulawesi, Nusa Tenggara, Timor, dan Maluku) di bagian tengah, dan
subregion Australia di bagian timur. Jika diperinci, ketiga kawasan tumbuhan
tersebut dapat terbagi menjadi empat wilayah, yaitu flora Sumatra-Kalimantan,
flora Jawa-Bali, flora Kepulauan Wallacea, dan flora Papua. Jenis-jenis
vegetasi yang tersebar di keempat kawasan tersebut terdiri atas vegetasi hutan
hujan tropis, hutan musim, hutan pegunungan, sabana tropik, stepa tropik, dan
hutan bakau (mangrove).
1) Flora Sumatra-Kalimantan

Hafiza Laili Rahmi, 2015


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebagian besar wilayah Sumatra dan Kalimantan merupakan iklim
hujan tropis (tropis basah) atau tipe Afmenurut sistem klasifikasi Iklim
Koppen, dengan tingkat kelembapan udara dan curah hujan yang tinggi
sepanjang tahun. Selain itu rata-rata suhu udara tahunan senantiasa tinggi.
Pada bulan terdinginpun suhu udara masih di atas 18° C. Oleh karena itu,
tipe vegetasi yang mendominasi wilayah ini, yaitu hutan hujan tropis dengan
variasi spesies (heterogen) dan tingkat kerapatan yang tinggi. Beberapa jenis
flora khas daerah Sumatra-Kalimantan ialah kayu meranti (Dipterocarpus),
damar, dan berbagai jenis anggrek. Hutan tropis memiliki tingkat
kelembapan sangat tinggi, banyak dijumpai jenis lumut, cendawan (jamur),
dan paku-pakuan.
Di wilayah pantai Kalimantan dan Sumatra umumnya ditemui areal
hutan bakau (mangrove) yang merupakan vegetasi khas pantai tropis. Hutan
mangrove perlu dijaga kelestariannya karena sangat bermanfaat dalam
menjaga kelestarian lingkungan pantai dari pengaruh erosi air laut (abrasi),
serta menjaga kestabilan ekosistem pantai.
2) Flora Jawa-Bali
Kondisi iklim kawasan Pulau Jawa dan Bali bervariasi. Curah hujan
dan tingkat kelembapan udara di wilayah ini semakin berkurang ke arah
timur. Wilayah Jawa Barat didominasi oleh tipe iklim hutan hujan tropis
(Af) dan iklim muson tropis (Am). Semakin ke timur, tipe iklim bergeser ke
iklim yang lebih rendah curah hujannya. Akhirnya kita temui beberapa
wilayah iklim sabana tropis (Aw), terutama di Pulau Bali.
Vegetasi alam Pulau Jawa dan Bali dapat diklasifikasikan menjadi
hutan hujan tropis, hutan muson tropis, sabana tropis, dan hutan bakau.
Sebagian besar kawasan hutan hujan tropis tersebar di Jawa Barat, seperti di
Ujung Kulon, Cibodas (Bogor), dan Pananjung (Pangandaran). Adapun
wilayah utara Pulau Jawa yang memanjang mulai dari Jawa Barat bagian
utara, Jawa Tengah sampai Jawa Timur, merupakan kawasan hutan muson
tropis (hutan decidous) yang meranggas atau menggugurkan daunnya pada
periode musim kemarau panjang. Jenis flora khas hutan muson tropis antara
lain pohon Jati.
Jenis vegetasi yang mendominasi wilayah Jawa Timur bagian timur
dan Pulau Bali adalah sabana tropis. Wilayah-wilayah pegunungan yang
cukup tinggi di Jawa maupun Bali ditutupi jenis vegetasi pegunungan,
seperti pinus mercussi dan cemara. Sebagaimana wilayah-wilayah pantai
tropis lainnya, daerah pantai Pulau Jawa dan Bali umumnya ditutupi oleh
vegetasi hutan bakau.
3) Flora Kepulauan Wallacea
Wilayah Kepulauan Wallacea meliputi pulau-pulau di wilayah
Indonesia bagian tengah yang terdiri atas Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa
Tenggara, Pulau Timor, dan Kepulauan Maluku. Wilayah-wilayah
Indonesia bagian tengah memiliki sifat iklim yang lebih kering dengan
kelembapan udara lebih rendah dibandingkan dengan wilayah Indonesia
lainnya, kecuali di sekitar Kepulauan Maluku. Corak vegetasi yang tersebar
di Kepulauan Wallacea antara lain vegetasi sabana dan stepa tropis di
wilayah Nusa Tenggara, vegetasi hutan pegunungan di sekitar Sulawesi, dan

Hafiza Laili Rahmi, 2015


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vegetasi hutan campuran di wilayah Maluku dengan jenis rempah-rempah,
seperti pala, cengkeh, kayu manis, kenari, kayu eboni, dan lontar.
4) Flora Papua
Sebagian besar kondisi iklim di wilayah Papua didominasi oleh tipe
iklim hujan tropis (Af) sehingga jenis vegetasi yang menutupi kawasan ini
adalah hutan hujan tropis. Berbeda dengan wilayah Indonesia bagian barat,
vegetasi Papua memiliki corak Australia Utara, dengan flora khas, yaitu
eucaliptus. Wilayah pegunungan Jayawijaya ditumbuhi oleh jenis vegetasi
pegunungan tinggi, sedangkan di daerah pantai banyak dijumpai vegetasi
bakau.
b. Persebaran Fauna Indonesia
Pola persebaran fauna Indonesia tidak jauh berbeda dengan pola
persebaran tumbuhan, yaitu terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu bagian barat,
tengah, dan timur.
Sebagian besar corak fauna bagian barat sama dengan corak fauna
oriental, sedangkan bagian Timur (Maluku dan Papua) sama dengan corak
fauna Australia. Jenis fauna Indonesia bagian tengah sering disebut sebagai
fauna khas Indonesia (fauna Kepulauan Wallacea).
1) Wilayah Fauna Indonesia Barat
Wilayah fauna Indonesia bagian barat meliputi Pulau Sumatra, Jawa,
Bali, Kalimantan, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Region fauna ini
sering disebut wilayah fauna Tanah Sunda. Fauna wilayah Indonesia bagian
barat antara lain sebagai berikut.
a) Mamalia, terdiri atas gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng,
kerbau, monyet, orang utan, macan, tikus, bajing, kijang, kelelawar,
landak, babi hutan, kancil, dan kukang.
b) Reptil, terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, dan
bunglon.
c) Burung, terdiri atas burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, serta
berbagai macam unggas.
d) Berbagai macam serangga.
e) Berbagai macam ikan air tawar dan pesut (lumba-lumba Sungai
Mahakam).
2) Wilayah Fauna Indonesia Tengah
Wilayah ini disebut fauna Kepulauan Wallacea. Region ini terdiri atas
Pulau Sulawesi dan kepulauan di sekitarnya. Kepulauan Nusa Tenggara,
Pulau Timor, dan Kepulauan Maluku. Di kawasan ini terdapat hewan khas
yang hanya dapat dijumpai di Indonesia, yaitu anoa, babi rusa, dan biawak
komodo. Fauna Kepulauan Wallacea, antara lain sebagai berikut.
a) Mamalia, terdiri atas anoa, babi rusa, ikan duyung, kuskus, monyet
hitam, tarsius, monyet seba, kuda, dan sapi.
b) Reptil, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, buaya, ular, dan soa soa.
c) Amfibi, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
d) Burung, terdiri atas burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung
pemakan lebah, rangkong, kakatua, nuri, merpati, dan angsa.
3) Wilayah Fauna Indonesia Timur

Hafiza Laili Rahmi, 2015


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wilayah fauna Indonesia Timur atau fauna Tanah Sahul meliputi Papua
dan pulau-pulau di sekitarnya. Jenis-jenis hewan yang terdapat di wilayah
tanah sahul antara lain sebagai berikut.
a) Mamalia, terdiri atas kanguru, wallaby, nokdiak (landak Irian), opposum
layang (pemanjat berkantung), kuskus (kanguru pohon), dan kelelawar.
b) Reptil, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura
c) Amfibi, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
d) Burung, terdiri atas nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, dan namundur.
e) Berbagai jenis ikan.
f) Berbagai macam serangga (insecta).
Adanya keanekaragaman jenis fauna di Indonesia menjadi kekayaan alam
yang harus dilindungi dan dilestarikan keberadaaanya.

F. Informasi Pendukung
Buku paket, Internet, Situs web terkait geografi, Artikel, Video pembelajaran
mengenai flora dan fauna

G. Tugas
Terlampir

Hafiza Laili Rahmi, 2015


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
SIKLUS I TINDAKAN 1

Nama :
Kelompok :

Petunjuk Kerja :
Kerjakan tugas di bawah ini bersama teman kelompokmu dengan baik dan benar!

1. Pola persebaran fauna di Indonesia


dibagi menjadi tiga kelompok,
yaitu barat, tengah dan timur.
Berdasarkan hasil identifikasi,
fauna yang terdapat di wilayah
Indonesia Barat memiliki
kemiripan dengan fauna yang
terdapat di benua Asia, dan fauna
yang terdapat di wilayah Indonesia
Timur juga memiliki kemiripan
dengan fauna di benua Australia.
Sementara itu Mac Kinnon juga menyatakan bahwa adanya persamaan antara
tumbuhan Indonesia, terutama di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan
dengan tumbuhan Asia. Mengapa hal tersebut bisa terjadi, dan apa yang
mendasari pernyataan tersebut jika dihubungkan dengan persamaan geologi
Indonesia dengan Benua Asia. Kemukakan faktor apa saja yang menyebabkan
kemiripan tersebut!
Jawaban :

2. Wilayah fauna Indonesia bagian Tengah disebut juga dengan fauna kepulauan
Wallacea. Region ini terdiri atas Pulau Sulawesi dan Kepulauan di sekitarnya.
Kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor, dan Kepulauan Maluku. Di kawasan
ini terdapat hewan khas yang hanya dapat dijumpai di Indonesia, yakni seperti
anoa, babi rusa, biawak dan komodo. Mengapa flora dan fauna di Indonesia
bagian barat berbeda dengan flora dan fauna di bagian timur? dan mengapa
jenis fauna Indonesia bagian Tengah disebut juga sebagai fauna khas
Indonesia? Kemukakan juga faktor penyebab dari fenomena tersebut!
Jawaban :

Hafiza Laili Rahmi, 2015


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
KE MENINGKATKAN AMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Meskipun dipisahkan oleh gurun dan samudera selebar 3.2 km, Fauna di Afrika
mempunyai kesamaan dengan fauna di India. Mengapa hal tersebut dapat
terjadi?
Gajah Afrika Gajah India Singa India Singa Afrika

Jawaban :

4. Di daerah tropis sangat kaya akan


keanekaragaman flora dan fauna,
sebaliknya di daerah gurun sangat minim
jenis flora dan fauna. Mengapa hal
tersebut dapat terjadi?
Jawaban :

Penilaian Isi :

No Soal Weight (W) Nilai (N) WxN Nilai Akhir


1 4
2 4
3 3
4 3
Jumlah 14

Nilai =

Hafiza Laili Rahmi, 2015


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAHAN AJAR GEOGRAFI
SIKLUS I TINDAKAN 2

Standar Kompetensi : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer


Kompetensi Dasar : 1.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna

A. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mengaitkan hubungan fisik lingkungan dengan sebaran flora dan fauna di
dunia dan Indonesia
2. Mengidentifikasi faktor yang dapat menyebabkan kerusakan flora dan
fauna
3. Menelaah dampak kerusakan flora dan fauna terhadap kehidupan
4. Menganalisis tujuan dari pelestarian atau konservasi flora dan fauna di
Indonesia

B. Alokasi Waktu
3 x 45 menit

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pembelajaran Think Talk Write (TTW), peserta didik dapat
mengaitkan hubungan faktor klimatik dengan sebaran flora dan fauna di
dunia dan Indonesia dengan tepat
2. Melalui pembelajaran Think Talk Write (TTW), peserta didik dapat
mengaitkan hubungan faktor edafik dengan sebaran flora dan fauna di
dunia dan Indonesia dengan tepat
3. Melalui pembelajaran Think Talk Write (TTW), peserta didik dapat
mengaitkan hubungan faktor fisiografis dengan sebaran flora dan fauna di
dunia dan Indonesia dengan tepat
4. Melalui pembelajaran Think Talk Write (TTW), peserta didik dapat
mengaitkan hubungan faktor biotik dengan sebaran flora dan fauna di
dunia dan Indonesia dengan tepat
5. Melalui pembelajaran Think Talk Write (TTW), peserta didik dapat
menelaah faktor penyebab kerusakan flora dan fauna terhadap kehidupan
secara tepat
6. Melalui pembelajaran Think Talk Write (TTW), peserta didik dapat
menguraikan dampak kerusakan flora dan fauna terhadap kehidupan secara
tepat
7. Melalui pembelajaran Think Talk Write (TTW), peserta didik dapat
menganalisis tujuan pemerintah dalam pelestarian atau konservasi flora
dan fauna di Indonesia dengan benar

D. Petunjuk :
1. Bacalah materi belajar dibawah ini dengan baik bersama teman
kelompokmu
Hafiza Laili Rahmi, 2015
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kerjakan Lembar Kerja Peserta Didik yang sudah disediakan secara
individu (Think)
3. Siswa berpasangan dengan temannya yang telah ditentukan dan berbagi
informasi atau bertukar pendapat mengenai hasil berfikir individu dalam
waktu yang telah ditentukan (Talk)
4. Setiap siswa menyelesaikan LKS dan menuliskan hasil diskusi dengan
temannya secara individu (Write)
5. Setelah selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dikumpulkan
dan guru menunjuk perwakilan siswa untuk mempresentasikan hasilnya di
depan kelas

E. Uraian
1. Hubungan Sebaran Flora dan Fauna dengan Kondisi Fisik
Lingkungannya
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah sangat dipengaruhi
oleh kondisi fisik maupun nonfisik yang ada di suatu wilayah. Ada tanaman
yang hanya dapat hidup di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi
dan ada tanaman yang dapat hidup di daerah yang sangat kering.
Bagaimanakah pengaruh kondisi fisik suatu wlayah terhadap persebaran
flora dan fauna? apa saja yang termasuk kondisi fisik suatu wialayah? yang
termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim, air, tanah, dan ketinggian
tempat.
a. Iklim
Unsur-unsur iklim turut berpengaruh terhadap sebaran flora dan fauna.
Unsur-unsur iklim tersebut antara lain adalah suhu, kelembaban udara,
curah hujan, angin, dan penyinaran matahari. Faktor suhu dan kelembapan
udara berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan. Sinar matahari
diperlukan tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis. Sedangkan angin akan
membantu proses penyerbukan. Perbedaan iklim yang ada di suatu wilayah
menyebabkan jenis tumbuhan dan hewannya juga berbeda.
Indonesia yang terletak di daerah beriklim tropis memiliki jenis
tanaman yang beraneka ragam, subur dan hijau sepanjang tahun. Hal ini
disebabkan curah hujan yang tinggi dan cukup sinar matahari. Berbeda
dengan daerah gurun hanya sedikit flora dan fauna yang sanggup
menyesuaikan diri.
b. Tanah
Tanah merupakan media yang sangat penting bagi pertumbuhan
tanaman. Dalam tanah terkandung unsur-unsur yang diperlukan tanaman
untuk tumbuh. Komposisi tanah umumnya terdiri atas bahan mineral
anorganik, bahan organik, udara dan air. Perbedaan kandungan kadar
kimiawi tanah berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Perbedaan
jenis tanah menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan
yang hidup di suatu wilayah. Contohnya di Nusa Tenggara jenis hutannya
sabana karena tanahnya yang kurang subur.
c. Air
Air merupakan komponen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Bagi
tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan
penyebaran biji. Bagi hewan dan manusia air diperluakan sebagai air minum

Hafiza Laili Rahmi, 2015


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia dan tempat hidup
bagi ikan. Keberadaan air tergantung dari curah hujandi suatu wilayah.
Daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi, keanekaragaman
tanamannya lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang memiliki curah
hujan rendah. Di daerah tropis, banyak terdapat hutan lebat, pohonnya
tinggi-tinggi dan daunnya hijau sepanjang tahun. Sedangkan di daerah
gurun, keanekaragaman flora dan faunanya lebih sedikit.
d. Tinggi Rendahnya Permukaan Bumi
Ketinggian suatu tempat menentukan jenis organisme yang hidup di
tempat tersebut. Daerah dengan ketinggianyang berbeda akan memiliki
kondisi fisik yang berbeda. Semakin tinggi suatu daerah, semakin rendah
suhu di daerah tersebut. Setiap naik 10 meter suhu udara rata-rata turun
0
sekitar 0,5 C. Jadi, semakin rendah suatu daerah, semakin panas suhunya
dan sebaliknya.Perbedaan ketinggian ini menyebabkan keanekaragaman
persebaran hewan atau tumbuhan yang ada di suatu wilayah.

2. Identifikasi Kerusakan Flora dan Fauna serta Dampaknya Terhadap


Kehidupan
a. Faktor manusia
Penyebab utama kerusakan alam dan kepunahan hewan dan tumbuhan
adalah karena ulah manusia diataranya :
1) Pencemaran
Ada 3 jenis pencemaran, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah.
2) Eksploitasi hutan
Pengambilan hasil hutan secara besar-besaran, cepat atau lambat akan
memusnahkan flora dan fauna.
3) Perburuan liar
Perburuan liar hewan langka, selain akan memusnahkan fauna
itu sendiri juga dapat memusnahkan jenis flora karena fauna juga
berperan dalam persebaran flora.
4) Peracunan lingkungan
Keberadaan racun-racun dari insektisida pertanian yang tidak
cepat terurai akan mengancam kepunahan.
Aktivitas kehidupan manusia tidak memperhatikan kelestarian
lingkungan.
b. Pengaruh evolusi
Evolusi adalah perubahan makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam
jangka waktu yang sangat lama, mulai dari bentuk yang sederhana ke
bentuk yang lebih sempurna, proses evolusi bisa berlangsung ratusan,
ribuan, bahkan jutaan tahun.
c. Seleksi alam dan Adaptasi lingkungan
Makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya
lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu
beradaptasi dengan lingkungannya dan sesama makhluk hidup akan saling
bersaing untuk mempertahankan hidupnya. Adaptasi adalah kemampuan
atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik.

Hafiza Laili Rahmi, 2015


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Bencana Alam
Kerusakan hewan dan disebabkan oleh banyak faktor selain faktor
alam, faktor manusia adalah sebagai pembunuh nomor satu. Berbagai
bencana alam di permukaan bumi menyebabkan kerusakan makhluk hidup.
Bencana alam tersebut meliputi, gempa bumi, gunung meletus, tanah
longsor, banjir, angin topan, dan kemarau berkepanjangan.
Sedangkan dampak kerusakan lingkungan sendiri akibat dari
kerusakan flora dan fauna diantaranya :
1) Ekosistem tidak seimbang, dalam ekosistem terdapat predator
(pemangsa) dan yang dimangsa. Jika salah satu dihilangkan maka
ekosistem akan terganggu.
2) Habisnya persedian makanan dan minuman bagi manusia yang bahan
bakunya berasal dari flora dan fauna.
3) Menurunnya kualitas kesehatan, beberapa zat polutan dan pestisida dapat
tersimpan dalam tubuh flora dan fauna, jika flora dan fauna tersebut
dikonsumsi manusia dapat menimbul kan penyakit.

3. Usaha Pelestarian untuk Mengatasi Kerusakan dan Kepunahan Flora


dan Fauna
Untuk melindungi binatang dan tanaman yang dirasa perlu dilindungi
dari kerusakan maupun kepunahan, dapat dilakukan beberapa macam upaya
manusia dengan Undang-Undang, yaitu seperti :
a. Suaka Margasatwa dan Cagar Alam
Suaka margasatwa adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada
hewan/binatang yang hampir punah. Contoh : harimau, komodo, tapir,
orangutan, dan lain sebagainya. Cagar alam adalah suatu tempat yang
dilindungi baik dari segi tanaman maupun binatang yang hidup di dalamnya
yang nantinya dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan di masa kini dan
masa mendatang. Contoh : cagar alam ujung kulon, cagar alam way kambas,
dan sebagainya. Cagar alam dan suaka marga satwa yang ada di Indonesia
adalah sebagai berikut :
1) Ujung Kulon (Jawa Barat), masih terdapat binatang liar seperti badak
bercula satu, banteng, merak dan rusa.
2) Cagar alam pananjung di Pangandaran Jawa barat, binatang yang
dilindungi seperti rusa, babi, hutan, banteng.
3) Cagar alam Raflesia Arnoldi di Bengkulu, yang dilindungi bunga raflesia
arnoldi meruapakan bunga terbesar di dunia.
4) Cagar alam Baluran di Jawa Timur, binatang yang dilindungi, banteng,
kerbau liar, rusa, dan merak.
5) Suaka marga satwa Sulawesi, binatang yang dilindungi babi, rusa, anoa,
kuskus, dan burung rangkong.
6) Gunung Leuser di Aceh, binatang yang dilindungi orang utan, gajah,
badak, tapir, macan, kambing hutan dan rusa.
b. Perlindungan Hutan
Perlindungan hutan adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada
hutan agar tetap terjaga dari kerusakan. Contoh : hutan lindung, hutan wisata,
hutan buru, dan lain sebagainya.

Hafiza Laili Rahmi, 2015


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Taman Nasional
Taman nasional adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu daerah
yang luas yang meliputi sarana dan prasarana pariwisata di dalamnya. Taman
nasional lorentz, taman nasional komodo, taman nasional gunung leuser, taman
nasional rawaaopawatumohai, dll.
d. Taman Laut
Contoh : Taman laut bunaken, taman laut taka bonerate, taman laut
wakatobi, taman laut selat pantar, taman laut togean, dan banyak lagi contoh
lainnya.
e. Kebun Binatang/Kebun Raya
Kebun raya atau kebun binatang yaitu adalah suatu perlindungan lokasi
yang dijadikan sebagai tempat obyek penelitian atau objek wisata yang
memiliki koleksi hewan dan tumbuhan yang masih hidup.

F. Informasi Pendukung
Buku paket, Internet, Artikel, Web geografi yang terkait, Artikel

G. Tugas
Terlampir

Hafiza Laili Rahmi, 2015


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
SIKLUS I TINDAKAN 2

Nama :
Kelompok :

Petunjuk Kerja :
Kerjakan tugas di bawah ini bersama teman kelompokmu dengan baik dan benar!
1. Tumbuhan yang terdapat di daerah lembap (basah) memiliki daun yang lebar,
sedangkan di daerah kering memiliki daun yang kecil. Mengapa demikian?
Buatlah analisis dari permasalahan tersebut dan kemukakan faktor
penyebabnya!
Jawaban :

2. Pernakah kalian mencoba memikirkan mengapa pohon pinus hanya


dapat kita jumpai di daerah pegunungan, sedangkan pohon jati banyak
kita jumpai di dataran rendah? Pohon pinus merupakan tumbuhan bioma taiga.
Bioma taiga terletak di kawasan beriklim subartik dengan iklim yang sangat
dingin dan musim panas yang sangat pendek. Tetapi tanaman tersebut tumbuh
dengan baik di wilayah Indonesia yang beriklim tropis. Mengapa hal tersebut
dapat terjadi? Kemukakan faktor penyebab tanaman pinus tersebut dapat
tumbuh di wilayah Indonesia.
Jawaban :

3. Di daerah tropis sangat kaya akan keanekaragaman flora dan fauna, sebaliknya
di daerah gurun sangat minim jenis flora dan fauna. Mengapa hal tersebut
dapat terjadi? Bandingkan kedua daerah tersebut secar rinci!
Jawaban :

Hafiza Laili Rahmi, 2015


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Jenis flora dan fauna yang khas dan endemik dalam suatu region dipengaruhi
oleh kondisi geologis. Dari rekaman video mengenai pengaruh tenaga geologi
pada pergeseran benua. Jelaskan pengaruh atau kaitan dari tenaga geologi
tersebut terhadap persebaran hewan dan tumbuhan di permukaan bumi?
misalnya anoa, mengapa anoa menjadi fauna endemik Sulawesi Tenggara?
Adakah faktor geologi memiliki peranan? analisislah berdasarkan referensi
pendukung.
Jawaban :

5. Kabut asap akibat kebakaran pembakaran hutan dan lahan yang


menghanguskan hutan gambut di Sumatera setiap tahun dan habitat berbagai
satwa liar yang dilindungi, tak hanya berdampak bagi kesehatan manusia yang
ada di daratan, mengganggu aktivitas ekonomi dan menghilangkan keragaman
hayati. Kabut asap ini ternyata juga berdampak lebih luas kepada kehidupan di
ekosistem di perairan sekitar. Mengapa dampak kabut asap terhadap ekosistem
laut kurang di sadari oleh masyarakat sekitar? dan jelaskan bentuk dampak dari
kabut asap terhadap ekosistem laut serta bahaya yang menyertainya dan
kemukakan pula usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga ekosistem laut
tersebut!
Jawaban :
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Penilaian Isi :

No Soal Weight (W) Nilai (N) WxN Nilai Akhir


1 4 4 16
2 4 4 16
3 3 4 12
4 3 4 12
5 3 4 12
Jumlah 17

Nilai =

Hafiza Laili Rahmi, 2015


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai