Anda di halaman 1dari 3

Tahapan tahapan spermatogenesis

Spermatogenesis berasal dari kata sperma dan genesis (pembelahan). Pada spermatogenesis
terjadi pembelahan secara mitosis dan meiosis. Spermatogenesis merupakan tahap atau fasefase pendewasaan sperma di epididimis. Setiap satu spermatogonium akan menghasilkan
empat sperma matang.
Spermatogenesis terjadi di testis. Didalam testis terdapat tublus seminiferus. Dinding tubulus
seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat, pada jaringan epithelium terdapat sel
sel spermatogonia dan sel sertoli yang berfungsi member nutrisi pada spermatozoa. Selain
itu pada tubulus seminiferus terdapat pula sel leydig yang mengsekresikan hormone
testosterone yang berperan pada
proses spermatogenesis.
Pada masa pubertas, spermatogonia membelah diri secara mitosis sehingga menghasilkan
lebih banyak spermatogonia. Pada manusia, spermatogonia mengandung 23 pasang
kromosom atau 46 kromosom (diploid) Beberapa spermatogonia membelah diri kembali,
sedangkan lainnya berkembang menjadi spermatosit primer yang juga mengandung
kromosom sebanyak 46 kromosom. Sel sel spermatosit primer tersebut kemudian
membelah secara meiosis nebjadi dua spermatosit sekunder yang jumlah kromosomnya
menjadi setengahnya (23kromosom haploid). Selanjutnya spermatosit sekunder membelah
lagi secara meiosis menjadi empat spermatid. Jadi, spermatid.jadi, spermatosit primer
mengalami pembelahan meiosis I yang menghasilkan dua spermatosit sekunder. Selama
pembelahan meiosis II, kedua spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan empat
spermatid. Selanjutnya spermatid berdiferensi menjadi sel kelamin dewasa(masak) yang
disebut spermatozoa atau sperma. Ini juga memiliki23 kromosom (haploid). Pada manusia
proses spermatogenesis berlangsung setiap hari. Siklus spermatogenesis berlangsung rata
rata 74 hari. Artinya , perkembangan sel spermatogonia menjadi spermatozoa matang
memerlukan waktu rata rata 74 hari. Sementara itu pemasakan spermatosit menjadi sperma
memerlukan waktu dua hari.proses pemasakan spermatosit menjadi sperma dinamakan
spermatogenesis dan
terjadi didalam
epidemis. Pada pria dewasa normal, proses
spermatogenesis terus berlangsung sepanjang hidup, walaupun kualitas dan kauntitasnya
makin menurun dengan bertambahnya usia.
1.
Spermatogonium
Spermatogonium merupakan tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh testis.
Spermatogoium terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid.
2. Spermatosit primer
Spermatosit primer merupakan mitosis dari spermatogonium. Pada tahap ini tidak terjadi
pembelahan. Spermatosit primer terbentuk dari 46 kromosom dan 4N kromatid.] Spermatosit
sekunder
Spermatosit sekunder merupakan meiosis dari spermatosit primer. Pada tahap ini terjadi
pembelahan secara meiosis. Spermatosit sekunder terbentuk dari 23 kromosom dan 2N
kromatid.
3. Spermatid
Spermatid merupakan meiosis dari spermatosit sekunder. Pada tahap ini terjadi pembelahan
secara meiosis yang kedua. Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid.
y5u876o68roi
4. Sperma
Sperma merupakan diferensiasi atau pematangan dari spermatid. Pada tahap ini terjadi
diferensiasi. Sperma terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid dan merupakan tahap
sperma yang telah matang dan siap dikeluarkan.
v Tahapan tahapan oogenesis

Pada masa pubertas, oosit primer mengadakan pembelahan meiosis I menghasilkan satu sel
oosit sekunder yang besar dan satu sel badan kutub pertama (polar body primer) yang lebih
kecil. Perbedaan bentuk ini disebabkan sel oosit sekunder mengandung hampir semua
sitoplasma dan kuning telur, sedangkan sel badan kutub pertama hanya terdiri dari nucleus
saja. Oosit sekunder ini mempunyai kromosom setengah kromosom oosit primer yaitu 23
kromosom (haploid). Dalam pembelahan meiosis II, oosit sekunder membelah diri
menghasilkan satu sel ootid yang besar dan satu badan kutub kedua (polar body sekunder).
Ootid yang besar tersebut mengandung hamper semua kuning telur dan sitoplasma. Pada saat
yang sama, badan kutub pertama membelah diri menjadi dua kutub. Selanjutnya ootid
tumbuh menjadi sel telur (ovum) yang mempunyai 23 kromosom (haploid). Sedangkan ketiga
badan kutub kecil hancur sehingga setiap oosit primer hanya menghasilkan satu sel telur yang
fungsional. Sel telur (ovum) yang besar itu mengandung sumber persediaan makanan,
ribosom, RNA, dan komponen komponen sitoplasma lain yang berperan dalam
perkembangan embrio. Sel telur yang matang diselubungi oleh membrane corona radiate dan
zona pellusida.
Oogenesis hanya berlangsung hingga seseorang usia 40 sampai 50 tahun. Setelah wanita
tidak mengalami menstruasi lagi (menopause) sel telur tidak diproduksi lagi.
Mitosis dan meiosis merupakan bagian dari siklus sel dan hanya mencakup 5-10% dari siklus
sel. Persentase waktu yang besar dalam siklus sel terjadi pada interfase. Interfase terdiri dari
periode G1, S, dan G2. Pada periode G1 selain terjadi pembentukan senyawa-senyawa untuk
replikasi DNA, juga terjadi replikasi organel sitoplasma sehingga sel tumbuh membesar, dan
kemudian sel memasuki periode S yaitu fase terjadinya proses replikasi DNA. Setelah DNA
bereplikasi, sel tumbuh (G2) mempersiapkan segala keperluan untuk pemisahan kromosom,
dan selanjutnya diikuti oleh proses pembelahan inti (M) serta pembelahan sitoplasma (C).
Selanjutnya sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel baru (G1
1. Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus
vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6
kehidupan intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh selsel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama
membentuk folikel primordial.
2. Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan
sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan
intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada
waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de
Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
3. Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom
merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX.
Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin.
Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.
4.Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai
sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan
terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar
dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder.
Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini
dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.
Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit

sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.
Setiap kromosom masih membawa satu kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu kromatid yang
lain mengalami pertukaran dengan salah satu kromatid pada kromosom yang lain
(pasangannya). Dengan demikian kedua sel tersebut mengandung jumlah kromosom yang
sama, tetapi dengan bahan genetik yang polanya berbeda.
5. Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus
zona pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu
badan polar lagi, sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua
mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal
mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami
perkembangan embrional.
Go Pada orang dewasa
Pada sebagian besar sel, DNA inti mengganda pada suatu bagian yang terbatas dari interfase;
periode pembentukan DNA ini dinamakan Fase S dari siklus sel. Antara berakhirnya fase M
dengan dimulainya sintesis DNA memiliki interval atau jeda yang dinamakan fase G1
(Gap/jarak), sedangkan interval kedua dinamakan fase G2 yaitu jeda antara berakhirnya
proses s
intesis DNA dengan dengan dimulainya fase M. Interfase terdiri atas fase G1,, S dan G2, dan
secara umum fase ini terjadi sebanyak 90% atau lebih dari total waktu siklus sel.

Anda mungkin juga menyukai