Aktivitas fisik ini hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak
menyebabkan perubahan dalam pernapasan,
saat melakukan aktivitas masih dapat berbicara dan bernyanyi.Energi yang
dikeluarkan selama melakukan aktivitas ini (<3,5 Kcal/menit).
Contoh:
•Berjalan santai di rumah, kantor, atau pusat perbelanjaan
•Duduk bekerja di depan komputer, membaca, menulis, menyetir, mengoperasikan mesin
dengan posisi duduk atau berdiri
•Berdiri melakukan pekerjaan rumah tangga ringan seperti mencuci piring, setrika,
memasak, menyapu, mengepel lantai, menjahit
•Latihan peregangan dan pemanasan dengan lambat
•Membuat prakarya, bermain kartu, bermain video game, menggambar, melukis, bermain
musikBermain billyard, memancing, memanah, menembak, golf, naik kuda
aktivitas fisik sedang
Pada saat melakukan aktivitas fisik sedang tubuh sedikit berkeringat, denyut
jantung dan frekuensi nafas menjadi lebih cepat,
tetap dapat berbicara, tetapi tidak bernyanyi.Energi yang dikeluarkan saat
melakukan aktivitas ini antara 3,5 - 7 Kcal/menit.
Contoh:
•Berjalan cepat (kecepatan 5 km/jam) pada permukaan rata di dalam atau di luar
rumah, di kelas, ke tempat kerja atau ke toko; dan jalan santai, jalan sewaktu istirahat
kerja
•Pekerjaan tukang kayu, membawa dan menyusun balok kayu, membersihkan rumput
dengan mesin pemotong rumput
•Memindahkan perabot ringan, berkebun, menanam pohon, mencuci mobil
•Bulutangkis rekreasional, bermain rangkap bola, dansa, tenis meja, bowling,
bersepeda pada lintasan datar, volley non kompetitif, bermain skate board, ski air,
berlayar
Aktivitas fisik dikategorikan berat apabila selama beraktivitas tubuh
mengeluarkan banyak berkeringat,
denyut jantung dan frekuensi nafas sangat meningkat sampai dengan kehabisan
napas.Energi yang dikeluarkan saat melakukan aktivitas pada kategori ini > 7
Kcal/menit.
Contoh :
•Berjalan dengan sangat cepat (kecepatan lebih dari 5 km/jam), berjalan mendaki bukit,
berjalan dengan membawa beban di punggung, naik gunung, jogging (kecepatan 8
km/jam) dan berlari
•Pekerjaan seperti mengangkut beban berat, menyekop pasir, memindahkan batu bata,
menggali selokan, mencangkul
•Pekerjaan rumah seperti memindahkan perabot yang berat, menggendong anak, bermain
aktif dengan anak
•Bersepeda lebih dari 15 Km per jam dengan lintasan mendaki, bermain basket, cross
country, badminton kompetitif, volley kompetitif, sepak bola, tenis single, tinju.
Latihan fisik dapat meningkatkan daya tahan
jantung dan pembuluh darah
• Latihan Fisik untuk Mencegah PTMPenyakit Tidak Menular (PTM)
dapat dicegah dengan latihan fisik yang dapat meningkatkan :Daya
tahan jantung dan pembuluh darah merupakan kemampuan jantung
dan pembuluh darah menyalurkan oksigen ke seluruh
tubuh.Bentuknya latihan aerobik, seperti jalan kaki, jalan cepat,
jogging, bersepeda, berenang.
Bagaimana Olahraga atau Aktivitas Fisik yang baik ?
Jika anda mengalami gejala ini, anda harus lebih waspada. Jika anda belum pernah didiagnosa
dengan penyakit jantung, anda harus segera mencari penyebab nyeri tersebut. Jika anda sudah
pernah mengalami angina sebelumnya, gunakanlah obat angina anda seperti yang dianjurkan
dokter anda dan amatilah gejala angina anda apakah pola angina anda teratur atau makin
memburuk.
• Penyebab utama terjadinya serangan jantung adalah tersumbatnya
pembuluh darah yang men-suplai makanan ke otot jantung yang
dikenal dengan nama pembuluh darah koroner.
Sumbatan ini bisa macam-macam, seperti plak, sobekan dinding
jantung, tumpukan lemak (kolesterol), bekuan darah, dll.
Apa saja Faktor Pemicu Gejala Serangan
Jantung?
• Faktor usia = Semakin bertambah usia seseorang, maka makin tinggi risiko terkena Penyakit Jantung Pria
memasuki usia 45 tahun, Wanita memasuki usia 55 tahun atau yang mengalami menopause dini (akibat
operasi).
• Memiliki riwayat Penyakit Jantung dalam keluarga = Jika ada salah satu anggota keluarga inti mengidap
Penyakit Jantung, maka anggota keluarga nya juga akan berisiko mengalami gejala jantung.
• Diabetes = Diabetes dapat menyebabkan penebalan pada dinding pembuluh darah sehingga dapat
menghambat aliran darah. Oleh karena itu penderita diabetes berisiko lebih tinggi mengidap Penyakit
Jantung.
• Tekanan Darah Tinggi ( Hipertensi ) = Hipertensi mampu melukai dinding arteri dan memunginkan
kolesterol LDL masuk saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.
• Obesitas (Kegemukan) = Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak.
Hal ini juga berisiko menyebabkan penyakit jantung.
• Stres = Ketika seseorang stres, tubuh mereka mengeluarkan Hormon Kortisol yang berakibat pada kakunya
pembuluh darah. Hormon norepinephrine yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Sehingga
sebaiknya hindari stres di rumah maupun di kantor.
Diet pada Penyakit Jantung Koroner
• Batasi penggunaan garam bila ada tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Bagi yang terlalu gemuk, jumlah makanan pokok sebagai sumber hidrat arang dikurangi,
contoh sumber hidrat arang : beras, roti, mie, kentang, bihun, biskuit, tepung-tepungan,
gula dan sebagainya
• Bahan makanan yang berlemak sebaiknya dibatasi. Pilihlah daging tampak lemak atau ikan
segar, ayam dll
• Hindari sayuran yang mengandung gas, kol, lobak, nangka muda
• Semua buah boleh dimakan kecuali nangka masak, durian, alpukat diberikan dalam jumlah
terbatas
• Makanan yang sebaiknya dipilihyang mudah dicerna dan tidak merangsang
• Dianjurkan untuk tidak minum kopi dan alkohol
• Dalam memasaks ebaiknya tidak menggunakan cabe dan bumbu yang merangsang
Anjuran Olahraga yang Aman Untuk Pasien Jantung (1)