PERCOBAAN KE–3
ISOLASI, IDENTIFIKASI, KONFIRMASI MIKROBA DAN PEWARNAAN
GRAM
Di susun oleh:
SIFA FAUZIAH ARIF
220106250
FA22-5B
II. PRINSIP
Prinsip isolasi mikroba didasarkan dengan memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lain yang berasal dari campuran berbagai mikroba. Ini bisa dilakukan dengan
menumbuhkannya di media padat, sel mikroba akan membentuk koloni sel yang tetap di
tempatnya (Lestari dan Hartati 2017).
Prinsip isolasi mikroba didaskan pada pemisahan satu jenis mikroba dengan mikroba
lain yang berasal dari campuran berbagai mikroba. Ini bisa dilakukan dengan
menumbuhkannya di media padat, sel mikroba akan membentuk koloni sel yang tetap di
tempatnya. Pentingnya mengisolasi mikroba dari lingkungan, seperti makanan (substrat
padat), minuman (substrat cair), dan diri Anda sendiri karena banyaknya mikroba yang
sulit diamati atau dibedakan secara langsung menggunakan panca indera. Sehingga isolasi
akan membuat lebih mudah untuk melihat dan mengamati bentuk-bentuk pertumbuhan
mikroba dalam beberapa media dan dapat melihat morfologi mikroba, yaitu inokulasi yang
merupakan (Lestari dan Hartati 2017).
Prinsip Identifikasi bakteri didasarkan pada dilakukannya dengan cara mengamati
morfologi koloni meliputi bentuk koloni bakteri, warna koloni, tepi koloni, dan elevasi
koloni bakteri (Nurhari 2009).
III.2 BAHAN
No Nama Bahan Kegunaan Precaution
1. Nacl Larutan uji / media Iritan
percobaan.
2. Nutrien agar Larutan uji / media Aman
percobaan.
3. Nutrien borth Larutan uji / media Tidak ada
percobaan.
4. Bacillus subtillis Sebagai mikroba uji Iritan
coba.
5. Speudomonas Sebagai mikroba uji Menyebabkan
aeruginosa coba. penyakit
6. Staphylococcus Sebagai mikroba uji Menyebabkan
aureus. coba. penyakit
7. Streptococus Sebagai mikroba untuk Menyebabkan
thermophylus uji coba. penyakit
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
4.1 Inokulasi
Pertama diinokulasikan suspensi bakteri pada media MCA, VJA,
CETA, XLDA. Inkubasikan pada inkubator 37 oC selama 1 minggu. iamati
setiap hari, pertmbuhan dan warna koloni yang terjadi pada setiap media.
Hasil Pengamatan : - MCA : positif E. coli, bila terdapat koloni berwarna
merah - VJA : positif Staphylococcus aureus, bila terdapat koloni hitam
dengan atau tanpa lingkaran kuning - CETA : positif Pseudomonas
aeruginosa, bila terdpaat koloni hijau kebiruan - XLDA : positif Salmonella,
bila terdapat koloni merah.
Diinokulasikan juga suspensi bakteri tersebut pada media IMVIC +
TSIA, Indol, metil merah, dan Voges Proskauer dalam bentuk media cair,
sedangkan Simons sitrat berbentuk agar miting. TSIA merupakan kombinasi
antara agar miring dengan agar tegak. Diinkubasikan pada inkubator 37 oC
selama 1 minggu dan amati tiap hari.
- Indol
pada biakan usia 24 jam ditambahkan 3-4 tetes pereaksi Kovacs. Dikocok, bila
timbul warna merah pada lapisan permukaan, berarti Indol positif. Contoh
bakteri yang positif: E.coli
- Metil Merah
pada biakan usia 48 jam, diteteskan 1-2 tetes pereaksi Metil merah, dikocok.
Terjadinya warna merah berarti reaksi positif. Bakteri yang memberi hasil
positif : Salmonella, Shigella, E.coli.
- Voges prokauser
pada biakan usia 48 jam ditambahkan: 0,5 ml larutan alfa naftol dan 1 ml
larutan KOH 16%. Dikocok kuat-kuat, dibiarkan 10 menit pada suhu kamar.
Bila timbul warna rosa atau merah pada permukaan/ merata pada seluruh
biakan berarti reaksi positif. Bakteri yang memberi hasil positif: Enterobacter,
Serratia, Klebsiella.
- Simmons sitrat
Pada Simmon Sitrat yang positif akan terjadi perubahan warna dari warna
hijau menjadi biru. Contoh bakteri yang sitratnya positif : Klebsiella,
Enterobacter
- TSIA
Diamati perubahan yang terjadi pada biakan agar TSIA yang berusia 48 jam
atau lebih. Glukosa : amati pada bagian agar tegaknya, positif bila terjadi
perubahan warna dari merah menjadi kuning. 17 Laktosa dan Sakarosa : amati
pada bagian agar miringnya, positif bila media menjadi kuning. Pembentukan
gas : timbul gelembung gas pada bagian tegak. Gas H2S : positif, bila terjadi
warna hitam pada bagian tengah yang merupakan batas atara bagian tegak dan
bagian miring.
4.2 Pewarnaan gram
Dibersihkan kaca objek yang akan digunakan dengan alkohol hingga
bebas lemak. Setelah itu diflambir tiga kali dengan cara melewatkan kaca
objek tersebut pada nyala api Bunsen. Diberi tanda nama bakteri pada bagian
bawah kaca objek. Dibuat preparat dari biakan bakteri yang akan diwarnai
dengan cara : - diletakkan 1 tetes akuades di atas kaca objek. Disuspensikan 1
Ose biakan bakteri dalam tetesan akuades tersebut, dan disebarkan setipis
mungkin membentuk lingkaran dengan diameter kurang lebih 1 cm. - Preparat
dibiarkan mengering di udara atau dengan cara menghangatkan di atas api
Bunsen - Preparat siap diwarnai.
Kemudian Preparat diwarnai/ ditetesi dengan Kristal violet selama
kurang lebih 1 menit. Zat warna dibuang. Dituangkan lugol untuk membuang
sisa Kristal violet (Kristal violet dibilas oleh lugol). Lalu ditutup preparat
dengan larutan lugol, dibiarkan kurang lebih 30 detik. Larutan lugol dibuang.
Preparat dibilas dengan alkohol 96%, tetes demi tetes sampai tetes bilasan
alkohol terakhir sampai jernih, Preparat dicuci dengan akuades dan diwarnai
dengan zat warna Fukhsin selama 30 detik. Dibilas dengan Akuades dan
biarkan kering. Diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran lensa
objektif 100x dengan memakai oli imersi. Dicatat warna, susunan dan bentuk
bakteri yang didapat.
V. HASIL PENGAMATAN
V.1 ISOLASI, IDENTIFIKASI, DAN KONFIRMASI MIKROBA
5.1.1 bakteri e.coli
TSIA -Media miring -Media miring -Media miring - media miring Glukosa laktosa
warna merah warna merah merah merah sukrosa
-Media tegak - media tegak -Media tegak -warna tegak membentuk gas
warna kuning warna kuning merah merah +H2o
-tengah media -ten
hitam
5.1.2 Bakteri staphylococus aureus
TSIA -Media miring -Media miring -Media miring - media miring Glukosa laktosa
warna kuning warna kuning kuning warna kuning sukrosa
-Media tegak - media tegak -Media tegak -warna tegak membentuk gas
warna hitam hingga tengah hingga tengah hingga tengah +H2o
koloni putih warna hitam hitam berwarna hitam
koloni putih Koloni putih terdapat koloni
putih.