Anda di halaman 1dari 5

KISI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

1. Sekelompok mahasiswa D3 Farmasi akan melakukan praktikum kepekaan bakteri terhadap


bakteri. Metode yang akan digunakan saat praktikum adalah metode difusi cakram.
Bagaimanakah cara kerja dari metode difusi tersebut?
2. Mahasiswa D3 Farmasi sedang melakukan praktek mikrobiologi dengan materi kepekaan
bakteri terhadap antibiotik. Media apa saja yang digunakan?
3. Pada praktikum kepekaan bakteri terhadap antibiotika, apa saja alat yang digunakan selama
praktikum?
4. Pelajari cara perhitungan daya hambat pada percobaan kepekaan bakteri terhadap antibiotika!
5. Sekelompok mahasiswa D3 sedang melakukan praktek Mikrobiologi dengan Kepekaan
Bakteri terhadap Antibiotik. Bagaimanakah prosedur kerja yang benar dan tepat!
6. Pada pertemuan ke-9 materi pewarnaan gram. Sebutkan urutan pewarna yang digunakan,
fungsi masing2 pewarna dan sertakan waktunya!
7. Mahasiswa D3 Farmasi sedang praktikum pewarnaan gram. Sebutkan contoh dan perbedaan
masing2 bakteri gram positif dan negative!
8. Metode yang digunakan mendeteksi bakteri Coliform, sebutkan tahapan serta prosedur kerja
yang tepat!
9. Sebutkan media dan alat yang digunakan untuk pengujian MPN!
10. Sebutkan alat bahan serta prosedur kerja untuk kepekaan bakteri terhadap suhu dan
desinfektan!
11. Morfologi koloni bakteri sangat bermacam-macam atau bervariasi diantara spesies bakteri.
Pelajari morfologi bakteri!
12. Sebutkan dan jelaskan metode pembiakan bakteri!
13. Sebutkan cara sterilisasi masing2 bahan dan alat yang digunakan selama praktikum!
JAWABAN
1 Metode difusi cakram adalah cara untuk menguji kepekaan bakteri terhadap antibiotik atau zat
antimikroba lainnya. Langkah-langkahnya adalah:
Persiapkan media agar untuk pertumbuhan bakteri.
1. Inokulasikan bakteri pada media agar.
2. Letakkan cakram kertas yang telah direndam dalam zat antimikroba di atas media.
3. Zat antimikroba berdifusi dari cakram ke media.
4. Jika zat antimikroba efektif, akan terbentuk zona hambat di sekitar cakram.
5. Ukur diameter zona hambat dan tentukan kepekaan bakteri terhadap zat antimikroba.
Metode ini memberikan informasi tentang keefektifan zat antimikroba dalam menghambat
pertumbuhan bakteri dan digunakan dalam laboratorium mikrobiologi untuk menentukan
pengobatan yang tepat.

2. Terdapat beberapa media agar yang umum digunakan dalam praktek mikrobiologi untuk uji kepekaan
bakteri terhadap antibiotik, di antaranya:
1. Agar Mueller-Hinton: Media standar yang paling umum digunakan
untuk uji kepekaan bakteri terhadap antibiotik.
2. Agar Nutrien: Media umum untuk menumbuhkan bakteri sebelum
pengujian kepekaan.
3. Agar Darah: Agar nutrien yang diperkaya dengan darah hewan,
digunakan untuk mengidentifikasi bakteri patogen.
4. Agar MacConkey: Digunakan untuk mengisolasi dan membedakan
bakteri Gram-negatif.
5. Agar Sabouraud: Digunakan untuk menumbuhkan jamur dalam uji
kepekaan antijamur.
6. Agar Eosin Methylene Blue (EMB): Digunakan untuk mengidentifikasi
bakteri enterik Gram-negatif.
7. Agar Chapman: Digunakan untuk menumbuhkan staphylococci dan
streptococci.
8. Agar Cetrimide: Digunakan untuk isolasi dan identifikasi Pseudomonas
aeruginosa.
3. Selama praktikum kepekaan bakteri terhadap antibiotika, beberapa alat yang umumnya digunakan
untuk melakukan pengujian dan analisis bakteri adalah sebagai berikut:

1. Loop Bakteri: Alat ini berbentuk lingkaran kecil dengan pegangan


panjang yang digunakan untuk mengambil sampel bakteri dari kultur
murni atau cairan biologis.
2. Cawan Petri: Wadah datar dan bundar yang terbuat dari kaca atau
plastik untuk menanam dan mengkulturkan bakteri dalam media agar.
3. Spuit atau Pipet: Digunakan untuk mengukur dan mengalirkan volume
cairan, seperti media agar, larutan antibiotik, dan suspensi bakteri.
4. Cakram Kertas: Cakram kertas steril yang telah direndam dalam zat
antimikroba yang akan diuji. Cakram ini ditempatkan di atas media agar
yang telah ditanami bakteri untuk menguji kepekaan bakteri terhadap
antibiotik.
5. Pengukur Zona Hambat: Alat untuk mengukur diameter zona hambat
yang terbentuk di sekitar cakram kertas setelah uji kepekaan.
6. Inkubator: Tempat yang diatur secara suhu untuk menumbuhkan
bakteri pada suhu yang sesuai selama periode inkubasi.
7. Mikropipet: Alat presisi untuk mengukur dan memindahkan volume
cairan yang sangat kecil, seperti suspensi bakteri dan larutan antibiotik.
8. Vortex Mixer: Alat untuk mengocok atau mencampur larutan secara
intensif.
9. Sentrifuge: Digunakan untuk memisahkan bakteri dari cairan atau
mengendapkan suspensi bakteri.
10. Mikroskop: Alat untuk melihat bakteri di bawah mikroskop dan
memeriksa hasil kultur.
11. Bunsen Burner: Alat untuk memanaskan dan mensterilkan alat-alat
laboratorium.
12. Termometer: Untuk memeriksa dan mengontrol suhu inkubasi agar
sesuai dengan persyaratan pertumbuhan bakteri.
4. Untuk menghitung daya hambat pada percobaan kepekaan bakteri terhadap antibiotika, Anda perlu
mengikuti langkah-langkah berikut:
Langkah 1: Persiapan Media Agar
Siapkan media agar yang sesuai dengan kebutuhan eksperimen dan distribusikan ke dalam
cawan Petri.
Pastikan media agar telah mengeras dan permukaannya rata.
Langkah 2: Inokulasi Bakteri
Gunakan loop bakteri steril untuk mengambil beberapa koloni bakteri yang telah tumbuh dari
kultur murni.
Taburkan bakteri secara merata pada permukaan media agar dengan mengusapkan loop secara
zigzag atau membentuk garis-garis.
Langkah 3: Penempatan Cakram Kertas
Ambil cakram kertas steril dan rendam dengan jumlah zat antimikroba yang tepat.
Letakkan cakram kertas yang telah direndam dengan zat antimikroba di atas permukaan media
agar yang telah ditanami bakteri.
Pastikan cakram diletakkan dengan hati-hati dan tidak menyentuh permukaan agar secara
langsung.
Langkah 4: Inkubasi
Tutup cawan Petri dengan rapat dan inkubasi pada suhu dan waktu yang sesuai dengan
kebutuhan pertumbuhan bakteri yang diuji.
Langkah 5: Pengukuran Zona Hambat
Setelah inkubasi selesai, amati cawan Petri dengan hati-hati.
Ukur diameter zona hambat (daerah tanpa pertumbuhan bakteri) yang terbentuk di sekitar
cakram kertas dengan menggunakan pengukur zona hambat atau jangka sorong.
Langkah 6: Perhitungan Daya Hambat
Ambil dua kali pengukuran diameter zona hambat (dalam dua arah yang tegak lurus).
Hitung rata-rata dari kedua pengukuran tersebut.
Gunakan tabel standar atau nilai breakpoint yang telah ditetapkan untuk zat antimikroba
tersebut.
Jika diameter zona hambat melebihi nilai breakpoint, bakteri dianggap peka (sensitif) terhadap
zat antimikroba tersebut. Jika lebih kecil atau tidak ada zona hambat, maka bakteri dianggap
resisten terhadap zat antimikroba.
5.Tentu, berikut adalah prosedur kerja yang lebih singkat dan jelas untuk praktik mikrobiologi dengan
kepekaan bakteri terhadap antibiotik:
1. Siapkan media agar di dalam cawan Petri.
2. Inokulasi bakteri pada media agar.
3. Letakkan cakram kertas yang telah direndam dengan zat antimikroba di atas media.
4. Inkubasi cawan Petri.
5. Ukur diameter zona hambat di sekitar cakram kertas.
6. Hitung rata-rata diameter zona hambat.
7. Bandingkan nilai rata-rata dengan tabel standar untuk menentukan kepekaan bakteri terhadap
antibiotik.
8. Buat kesimpulan dan catat hasilnya.
6. Tentu! Berikut adalah urutan pewarna yang digunakan dalam pewarnaan Gram beserta fungsi
dan waktu penerapannya:
Crystal Violet:
Fungsi: Memberikan warna ungu pada semua bakteri.
Waktu: 30 detik.
Lugol's Iodine:
Fungsi: Membantu menjaga kristal violet agar tidak mudah keluar dari bakteri.
Waktu: 1 menit setelah pemberian crystal violet.
Alcohol/Acetone:
Fungsi: Mempengaruhi permeabilitas dinding sel bakteri, membedakan bakteri Gram-positif dan
Gram-negatif.
Waktu: 10-30 detik.
Safranin:
Fungsi: Memberikan warna merah muda pada bakteri yang telah terdekolrisasi.
Waktu: 1-2 menit.
Pewarnaan Gram membantu membedakan bakteri menjadi dua kelompok besar: Gram-positif
(ungu) dan Gram-negatif (merah muda)
7. Contoh Bakteri Gram Positif:

1. Staphylococcus aureus: Bentuk bola (kokus) yang dapat menyebabkan infeksi kulit dan
saluran pernapasan.
2. Streptococcus pyogenes: Bentuk bola (kokus) yang menyebabkan infeksi tenggorokan dan
radang kulit.

Perbedaan Bakteri Gram Positif:

 Dinding sel tebal dengan banyak peptidoglikan.


 Mengambil warna ungu saat pewarnaan Gram.
 Tidak memiliki lapisan luar lipopolisakarida (LPS).
 Cenderung peka terhadap antibiotik penisilin.

Contoh Bakteri Gram Negatif:

1. Escherichia coli (E. coli): Bentuk batang (bacillus) yang normalnya ada dalam usus manusia
dan bisa menyebabkan infeksi saluran kemih.
2. Pseudomonas aeruginosa: Bentuk batang, dapat menyebabkan infeksi pada paru-paru dan
kulit.

Perbedaan Bakteri Gram Negatif:

 Dinding sel tipis dengan sedikit peptidoglikan.


 Mengambil warna merah muda saat pewarnaan Gram.
 Memiliki lapisan luar lipopolisakarida (LPS) yang bisa menyebabkan reaksi inflamasi dan
resistensi terhadap beberapa antibiotik.
8. Deteksi bakteri Coliform dapat dilakukan menggunakan metode uji fermentasi dalam
tabung durham
1. Persiapkan media fermentasi dalam tabung durham yang steril.
2. Ambil sampel air atau bahan lain yang akan diuji.
3. Inokulasi sampel ke dalam tabung durham berisi media fermentasi.
4. Inkubasi tabung durham pada suhu 35-37°C selama 24 jam.
5. Amati tabung durham untuk hasil fermentasi.
6. Jika gas dihasilkan, itu menunjukkan kemungkinan adanya bakteri Coliform.
7. Konfirmasi uji dengan menginokulasi sampel ke media khusus yang membedakan bakteri
Coliform.
8. Amati dan periksa pertumbuhan bakteri Coliform pada media khusus.

9. Media yang Digunakan:

10. Media lauryl sulfate tryptose (LST): Untuk mendeteksi bakteri Coliform.
11. Brilliant Green Bile Broth (BGBB): Untuk mendeteksi dan membedakan bakteri Coliform.
12. Triple Sugar Iron Agar (TSIA): Untuk membedakan bakteri enterik berdasarkan fermentasi
gula dan produksi gas atau sulfur.

Alat yang Digunakan:

1. Tabung Durham: Digunakan sebagai tabung uji untuk mendeteksi produksi gas oleh bakteri
selama fermentasi.
2. Pipet Steril: Untuk mengukur volume sampel yang akan diinokulasi ke dalam tabung uji.
3. Vortex Mixer: Digunakan untuk mencampurkan sampel dengan media secara merata.
4. Autoklaf: Untuk sterilisasi media, tabung durham, dan alat sebelum digunakan.
5. Inkubator: Tempat yang diatur suhunya untuk menginkubasi tabung durham selama
pengujian MPN.

Anda mungkin juga menyukai