Anda di halaman 1dari 13

JURNAL PRATIKUM MIKROBIOLOGI DAN VIROLOGI

PRAKTIKUM I
PENGENALAN ALAT DAN METODE STERILISASI

OLEH

NAMA : NI PUTU MITHA MELIANI


NIM : 19021065

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
2021
PRATIKUM I
PENGENALAN ALAT DAN METODE STERILISASI

I. TUJUAN
Mengenal bermacam-macam alat dan cara penggunaannya secara benar pada pratikum
mikrobiologi serta metode sterilisasi alat dan bahan.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Pada pengerjaan pratikum pengenalan alat-alat laboratorium sangat penting dilakukan
untuk melakukan penelitian untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya pratikum
pengetahuan tentang penggunaan alat yang sangat diperlukan. Alat-alat laboratorium biasanya
dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur.
Pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan
percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praltikum serta menghindari penyalahgunaan
fungsi setiap alat akibat ketidaktahuan seorang praktikan (Yusuf, 2010) Beberapa alat yang
digunakan dalam praktikum mikrobiologi dalam laboratorium memiliki fungsi serta cara
penggunaan alat dan prinsip-prinsip yang berbeda-beda. Untuk melihat dan meneliti
mikroorganisme tersebut dibutuhkan alat-alat yang dapat menunjang penelitian tersebut
adapun alat-alat laboratorium mikrobiologi yaitu terdiri dari alat-alat gelas antara lain: tabung
reaksi, cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, piala gelas,
pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat
asbes, dan rak reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut, pada laboratorium mikrobiologi
masih ada beberapa alat yang khusus antara lain: autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose
(inokulum), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi,
inkubator untuk membesarkan mikroorganisme dengan suhu Khusus yang kostan,
spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau solusi, penangas udara untuk
mencairkan medium, magnetic stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian
fermentasi (Ardiansyah, 2013).
Alat-alat yang digunakan harus dalam keadaan steril. Sebelum ala-alat mikrobiologi
digunakan alat-alat tersebut harus disterilisasi terlebih dahulu, Sterilisasi merupakan proses
dan alat dari berbagai macam bentuk kehidupan. Sterilisasi antara bahan yang disterilkan agar
terbebas dari kontaminasi pihak luar. Sterilisasi tujuan untuk menghilangkan bakteri
pathogen.

Menurut Ririn(2016), sterilisasi dengan pemanasan dibedakan atas:


1. Sterilisasi dengan pemijaran, biasanya dilakukan untuk alat - alat seperti jarum ose dan
menggunakan pembakaran bunsen.
2. Sterilisasi dengan udara panas, alat yang digunakan adalah oven dengan suhu 170-180ºC
selama 2 jam, dan peralatan yang disterilisasi kan biasanya alat -alat dari kaca yang tahan
terhadap suhu tinggi.
3. Sterilisasi dengan uap udara panas, biasanya menggunakan peralatan dandang sama seperti
mengukus, yaitu menggunakan uap air panas.
4. Sterilisasi dengan uap panas bertekanan, alat yang is adalah autoclave, selalu untuk
mensterilkan media.

a. Pengenalan Alat- Alat Mikrobiologi


NO. ALAT KETERANGAN
1. Jarum Ose Untuk menanam mikroba dengan cara
goresan/ streak

2. Batang Bengkok/Spreader Untuk menananm mikroba dengan cara


sebar atau ulasan atau spread.
3. Jarum Enten Digunakan untuk mengambil mikroba
berupa biakan jamur atau fungi.

4. Jarum Inokulasi/Needle Untuk menanam mikroba dengan cara


tusukan

5. Mikrobiologikal Safety Cabinet Ruang atau lemari tempat menanam


(MSC) mikroba
6. Autoclave Untuk strelisasi alat atau bahan atau media
tertentu dengan menggunakan uap panas
bertekanan (moist heat)

7. Colony Counter Untuk menghitung jumlah koloni mikroba


dan mungkin ukurannya

8. Mikroskop Untuk pemeriksaan suatu sediaan secara


mikroskopis
9. Inkubator Untuk inkubasi media yang telah ditanami
mikroba dan untuk menyimpan bahan
pemeriksaan, dimana mikroba yang
terkandung akan mati bila disimpan dalam
lemari es.

10. Lemari Pendingin/Refrigerator Untuk menyimpan media steril yang siap


pakai agar isi dan mutu media tersebut
tidak berubah, menyimpan untuk
sementara waktu bahan atau specimen
yang belum sempat diperiksa agar tidak
mengalami perubahan dan meyimpan
cakram antibiotic atau antibiotic disk yang
belum dipakai agar tidak mengalami
perubahan.
11. Cawan Petri Untuk meletakan media yang akan
ditanami mikroba

12. Mikropipet Untuk mengambil cairan atau larutan


dalam jumlah mikro
13. Pelubang Sumuran Untuk membuat sumuran pada medium
agar

14. Kaca Objek Untuk meletakan bakteri yang akan


diamati

15. Tabung U Untuk mengencerkan cairan atau


meletakan cairan lain.
16. Tabung Erlenmeyer Untuk mengencerkan dan meletakan
cairan

17. Beaker Glass Untuk meletakan cairan

18. Tabung Durham Untuk menguji potensi mikroba yang


menghasilkan oksigen (menimbulkan
gelembung)
19. Tabung Reaksi Untuk meletakan media, wadah untuk
pembiakan mikroskop

20. Filter Bakteri Untuk menyaring bakteri, merupakan


media yang tidak tahan terhadap panas

21. Haemositometer Untuk menghitung jumlah sel-sel bakteri

(Herlanti,2012)
21. Oven Untuk sterilisasi dengan panas kering

22. Timbangan Digital Untuk menimbang bahan pembuat media

23. Shaker Incubator Untuk menghomogenkan media dan


mikroorganisme dalam tempat tertutup
dengan memakai aliran listrik

III. SKEMA KERJA


a. Skema Kerja Mikroskop
Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian
rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai

Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisinya
satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver

Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari
lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).

Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan
penjepit obyek/benda

Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar kasar,
sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus

Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa
obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver
hingga bunyi klik.

Apabila kita telah selesai menggunakan, bersihkan terlebih dahulu mikroskop sebelum
kita simpan pada tempat yang tidak lembab.

b. Skema Kerja Autoclave


Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas
yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk
menghindari terbentuknya kerak dan karat

Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus
dikendorkan

Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap
yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu

Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen
turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure
gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi
autoklaf dengan hati-hati.

IV. LEMBAR DATA PENGAMATAN


No. Nama Alat Gambar Alat Fungsi Alat

Anda mungkin juga menyukai