Anda di halaman 1dari 2

Nama Mahasiswa : Ni Putu Mitha Meliani

NIM : 19021065
Kelas : A4C

DESKRIPSI TUMBUHAN DALAM USADHA TARU PRAMANA

Nama Tumbuhan : Taru Ampals


Nama Daerah (Bali) : Taru Ampals
Nama Ilmiah : Ficus ampelas

A. Deskripsi Tumbuhan (Meliputi habitus, morfologi dan syarat tumbuh)


Ficus ampelas Pohon besar, tinggi 20-25 m, berakar tunggang. Batang tegak, bulat,
permukaan kasar, coklat kehitaman, percabangan simpodial, pada batang keluar akar
gantung (akar udara). Daun tunggal, bertangkai pendek, letak bersilang berhadapan,
bentuknya lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 3-6 cm, lebar 2-4
cm, pertulangan menyirip, berwarna hijau. Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun,
kelopak bentuk corong, mahkota bulat, halus, kuning kehijauan. Buah buni, bulat,
panjang, 0,5-1 cm, masih muda hijau, setelah tua merah. Biji bulat, keras, putih (Farmasi
UGM, 2010). Ficus ampelas atau bunut ampelas merupakan salah satu anggota ficus-
ficusan yang umumnya tumbuh liar di pinggiran sungai atau tegalan namun sering
dibudidayakan karena kegunaan daunnya sebagai penghalus kayu, dan sebagai salah satu
tanaman yang digemari untuk dikerdilkan menjadi tanaman bonsai.
B. Kandungan Senyawa Aktif (Berdasarkan kajian ilmiah melalui penelitian/jurnal yang
ada)
Komponen senyawa aktif tanaman rampelas (Ficus ampelas) : Senyawa Flavonoids,
Polyphenol Saponin,Tannin, Mineral,Ca,Mg (Sugitha,dkk,2015)

C. Bagian Tumbuhan yang Dimanfaatkan sebagai Obat

Cairan dari tumbuhan ini dapat diminum, berguna untuk pengobatan bagi orang
yang mengalami kesulitan mengeluarkan air kencing dan sebagai obat murus/mencret.
Cairan tersebut mengandung air, berwarna cokelat kekuningan dan rasanya pedas,
diperoleh dengan cara memotong akar dan airnya ditampung dalam bejana kecil.
(Sugitha,dkk,2015)

D. Efek Farmakologis (Berdasarkan kajian ilmiah melalui penelitian/jurnal yang ada)


daun amplas tersebut mengandung cukup banyak silikat (SiO2), terutama pada bagian
permukaan daunnya. Temuan tersebut memperkuat dugaan bahwa silikat tersebut
menyebabkan permukaan daun menjadi kasap atau kasar, sehingga memiliki kemampaun
cukup kuat untuk menghaluskan permukaan kayu seperti halnya amplas yang diproduksi
oleh pabrik
(Sugitha,dkk,2015)
E. Sumber Penelitian : (Lampirkan Jurnal Penelitian Terkait, bisa berupa lampiran atau
link jurnal)
162378662-Jurnal-Emasains-No-1.pdf
F. Foto Tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai