Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PENGENALAN ALAT

Disusun Oleh : Nama NIM Golongan Tanggal Praktikum PJ Laporan : Sherly Mecillia : 118114151 : F3 : 12 Maret 2012 : Niken

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

ACARA I PENGENALAN ALAT

A.

TUJUAN Praktikan dapat mengenal bermacam macam alat dan cara penggunaannya secara benar pada praktikum mikrobiologi.

B.

LANDASAN TEORI Percobaan mikrobiologi merupakan suatu percobaan yang

berhubungan langsung dengan mikroorganisme yang akan selalu dijumpai dan tidak menutup kemungkinan berada dalam tubuh manusia. Karenanya diperlukan penanganan yang tidak hanya benar, tetapi juga sesuai prosedur yang ada, sehingga dapat memperkecil kemungkinan masuknya mikroba pada tubuh praktikan. Untuk dapat melakukan dengan penanganan yang tepat, masing masing praktikan harus mengenal dan mengetahui alat alat beserta fungsi dan prinsip kerja setiap alat dalam laboratorium. (Pollack, 2002). Alat alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi untuk mempermudah mengamati mikroorganisme, sebagai berikut: Jarum ose / loop / sengkelit untuk menanam mikroba dengan cara goresan atau streak. Jarum enten untuk menanam mikroba yang berupa jamur/fungi. Jarum inokulasi / needle untuk menanam mikroba dengan cara ditusuk.. Batang bengkok / spreader / batang Drigalsky untuk menanam mikroba dengan cara sebar / pulasan / spread. Microbiological Safety Cabinet (MSC) untuk tempat menanam mikroba.

Autoklaf adalah alat serupa minyak yang dapat diisi dengan uap air. Autoklaf memiliki suatu ruangan yang mampu menahan tekanan di atas 1 atm. Dalam autoklaf, yang mensterilkannya adalah panas basah, bukan pada tekanannya. Oleh karena itu setelah air di dalam tangki mendidih dan mulai terbentuk uap air, maka uap air ini akan mengalir ke ruang pensteril guna mendesak keluar semua udara di dalamnya (Waluyo, 2005). Colony counter untuk menghitung jumlah koloni mikroba beserta ukurannya. Mikroskop adalah alat pemeriksaan suatu sediaan secara mikroskopis. Inkubator untuk inkubasi media yang telah ditanam mikroba dan menyimpan media di mana mikroba yang terkandung akan mati bila disimpan dalam lemari es. Lemari es untuk menyimpan media steril agar siap pakai. Biakan beberapa bakteri, khamir, dan kapang yang

ditumbuhkan pada media agar dalam tabung reaksi dapat tetap hidup selama berbulan bulan pada suhu lemari es yaitu sekitar 4 70 C. Metode ini baik namun tidak untuk semua mikroorganisme (Pelezar, 1988). Mikropipet untuk mengambil bakteri dalam jumlah kecil (micrometer). Pelobang sumuran untuk membuat diameter zona penghambat dalam uji potensi. Haemositometer untuk menghitung jumlah sel bakteri atau mikroorganisme. Cawan petri untuk meletakkan media dan mengisolasi. Lampu Bunsen untuk memusnahkan mikroba pada jarum pindah yaitu dengan cara memijarkannya di atas nyala api bunsen. Bila mensterilkan jarum pindah, harus dijaga agar tidak

terjadi percikan karena kemungkinan besar sebagian dari percikan itu mengandung mikroorganisme yang masih hidup. Percikan dapat dikurangi dengan mengeringkan dahulu jarum di luar nyala api atau bagian yang dingin dari kerucut api sebelum dipijarkan nyala api (Pelezar, 1988). Kaca obyek untuk meletakkan media yang akan diamati dengan mikroskop. Kaca obyek cekung untuk mengamati pergerakan

mikroorganisme di bawah mikroskop. Oven untuk sterilisasi dengan menggunakan udara panas. Alat alat yang disterilkan ditempatkan dalam oven dimana suhunya dapat mencapai 1600 - 1800 C. Cara yang digunakan dengan memanaskan udara dalam oven tersebut dengan gas atau listrik. Oleh karena daya penetrasi panas kering tidak sebaik panas basah, makan waktu yang diperlukan pada sterilisasi cara ini lebih lama yaitu selama 1 2 jam. Sterilisasi cara ini baik dipergunakan untuk mensterilkan alat alat gelas seperti cawan petri, pipet, tabung reaksi, labu dan lain sebagainya (Waluyo, 2005). Shaker incubator untuk menghomogenkan kultur bakteri dengan arah berputar. Lama penggunannya sampai berhari hari. Shaker respirok untuk menghomogenkan kultur bakteri dengan arah ke kiri dan ke kanan. Lama penggunannya antara 15 30 menit. Vortex untuk mengaduk tabung reaksi agar homogen. Glass pin untuk mengambil cairan dalam ukuran mikro. Kaca penutup untuk menutup bahan pada kaca obyek sebelum diamati. Pinset untuk mengambil bahan yang tidak mungkin diambil dengan tangan, agar tidak terkontaminasi.

Gelas arloji untuk menimbang zat yang berbentuk kristal atau kental. Disk blank sebagai zona yang tidak ditumbuhi bakteri. Disk antibiotic sebagai zona hambat tumbuh mikroba. Filter bakteri untuk menyaring bakteri agar ukurannya seragam. Tabung durham untuk melihat apakah ada mikroba yang berpotensi menghasilkan gas. Mechanic stirrer untuk memanaskan media.

C.

SKEMA KERJA Simulasi / demo alat dan penjelasan mengenai cara kerja dan fungsi alat.

Praktek penggunaan alat dengan benar sesuai dengan fungsinya.

Anda mungkin juga menyukai