Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Mikrobiologi

“Pemeriksaan Kultur Bakteri dan Uji Antibiotik”

Nama ; Ad’dhien Surya Permana Suprapto

NIM : 019.06.0002

Kelas : A/ sesi 3

Dosen : Diani Sri Hidayati, S.Si., M.Si dan Sabariah, S.Pd., M.Biomed

LABORATORIUM TERPADU 1 FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 3
1.2 Tujuan Praktikum............................................................................................................... 3
1.3 Manfaat Praktikum ............................................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 4
2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................................................................ 4
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................................................... 6
3.1 Waktu dan Tanggal Penelitian ............................................................................................ 6
3.2 Alat dan Bahan Peneitian ................................................................................................... 6
3.3 Cara Kerja Penelitian ......................................................................................................... 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................ 8
4.1 Hasil Praktikum ....................................................................................................................... 8
4.2 Pembahasan Hasil .................................................................................................................... 8
BAB V KESIMPULAN................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah satu kesatuan yang terdiri dari campuran
zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme nantinya akan memanfaatkan nutrisi media berupa molekulmolekul kecil
yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan
isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya.
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta
lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan
pergerakan. Biasanya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber
karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen serta unsur-unsur sekelumit (trace
element). Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahakan faktor pertumbuhan berupa
asam amino, vitamin atau nukleotida.
Media biakan mikroba memiliki berbagai bentuk dianataranya adalah padat, semi
padat, dan cair. Media yang sering digunakan adalah media padat. Media pada ini terbagi
menjadi dua yaitu ada yang reversible dan ada yang irreversible. Kemudian ada juga media
yang cair, media cair ini merupakan campuran dengan unsur kimia dengan air suling.
Sedangkan yang terakhir adalah yang semi padat biasanya disebut agar lunak.

1.2 Tujuan Praktikum


 Untuk mendeteksi bakteri pada dahak
 Memahami berbagai metode untuk uji kepekaan bakteri terhadap antibiotik.
 Melakukan interprestasi hasil uji kepekaan bakteri terhadap antibiotik
1.3 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat yang dapat diambil dari praktikum ini adalah, mahasiswa dapat
mengidentifikasi mediyang harus digunakan dalam proses kultur bakteri serta
mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana cara menguji antibiotik yang resisten
terhadap mikrobakteri yang menginfeksi pada tubuh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka


A. Kultur bakteri
Media adalah substansi dengan kadar tertentu dalam bentuk cair, setengah
padat atau padat yang mengandung bahan alami dan atau buatan untuk mendukung
perkembangbiakan mikroorganisme (Andrews et al, 2004). Media yang digunakan
untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme harus sesuai
susunannya dengan kebutuhan mikroorganime yang bersangkutan. Pada media itulah
mikroorganisme akan melakukan aktivitas pertumbuhannya. Untuk pertumbuhan
mikroorganisme, diperlukan campuran beberapa bahan yang mengandung nutrien.
Nutrien tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikrobia. Nutrien
tersebut berupa molekul carbon (C), hydrogen (H), oxigen (O), nitrogen (N) dan
beberapa mineral serta vitamin untuk pertumbuhan, reproduksi dan memproduksi
hasil metabolisme.
Berdasarkan komposisi kimianya, media dapat dibedakan menjadi media
sintetik yaitu media yang susunan kimianya diketahui dengan pasti, medium ini
biasanya digunakan untuk mempelajari kebutuhan makanan mikroba. Media non
sintetik (kompleks) yaitu media yang susunan kimianya tidak dapat diketahui dengan
pasti, media ini digunakan untuk menumbuhkan dan mempelajari taksonomi mikroba.
Berdasarkan konsistensinya media dapat dibedakan menjadi : media cair, media
padat, dan media padat yang dapat dicairkan (Lay, 1994; Jutono dkk, 1980; Jawetz
dkk, 1996). Pembuatan media memerlukan bahan-bahan yang dapat disediakan dari
bahan alami atau yang sudah dibuat secara teknis. Pada dasarnya, bahan-bahan untuk
pembuatan media dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu bahan dasar (air dan agar
atau bahan sejenisnya), unsur-unsur makanan (sumber karbon, sumber nitrogen,
garam/mineral serta vitamin) dan bahan tambahan (indikator serta antibiotik).
B. Uju sensitivitas anti biotik
Uji sensitivitas bakteri merupakan suatu metode untuk mentukan tingkat
kerentanan bakteri terhadap zat antibiotik dan untuk mengetahui senyawa murni yang
memiliki sensitivitas terhadap bakteri. Diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri
menunjukkansensitivitas bakteri terhadap zat antibakteri. Selanjutnya dikatakan
bahwa semakin lebar diameter zona hambatan yang terbentuk bakteri tersebut
semakin sensitif.
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungsi,
yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotik
orang dewasa yang dibuat dengan cara semisintetik atau sintetik penuh.
Seorang ilmuan dari prancis menyatakan bahwa metode difusi agar dengan
prosedur kirby-bauer, sering digunakan untuk mengtahui sensitivitas bakteri. Prinsip
dari metode ini adalah penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme, yaitu
zona hambatan akan terlihat sebagai daerah jernih di sekitar cakram yang
mengandung anti bakteri.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tanggal Penelitian


 Hari/Tanggal : Senin, 8 Februari 2021
 Kelas : A/ sesi 3
 Tempat : Laboratorium Terpadu 1 Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Al-Azhar

3.2 Alat dan Bahan Peneitian


a) Kultur Bakteri
 Bunsen
 Korek api
 Cotton swab
 Media agar
 Inkubator
b) Uji Sensitivitas Antibiotik
 Pinset kecil/disc dispenser
 Cotton swab
 Kaldu BHI
 Biakan bakteri
 Lempeng agar Mueller Hinton (MH) berdiameter 10 cm
 Cakram antibiotik
 Kapiler/penggaris dengan skala ukuran mm
 Tabel standar interpretasi diameter zona hambat

3.3 Cara Kerja Penelitian


A. Kultur Bakteri
 Nyalakan Bunsen
 Ambil specimen dahak dengan cottob swab
 Oleskan cotton swab tsb pada permukaan media agar
 Inkubasi selama 24 jam pada suhu 37’C
B. Uji Sensitivitas Antibiotik
 Buat suspensi bakteri dalam kaldu BHI. Suspensi disesuaikan kekeruhannya dengan
standar kekeruhan Mac Farlan 0,5
 Pada lempeng agar MH usapkan suspensi kuman tadi dengan swab kapas steril secara
merata.
 Dengan pinset yang telah disterilkan diatas api, ambil cakram antibiotika yang
tersedia dan letakkan diatas lempeng agar yang telah ditanami kuman.
 Inkubasi lempeng agar tersebut dalam inkubator selama 18-24 jam.
 Setelah 24 jam, ukur zona hambat yang terbentuk (dalam mm)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Praktikum Kultur Bakteri Praktikum Uji Sensitivitas Antibiotik

Keterangan : Keterangan : Antibiotik


Terdapat perkembang biakan bakteri A & D = Resistensi
koloni tunggal yang terpisah berwarna B = 28
kuning berbentuk bulat dan kecil C = 30

4.2 Pembahasan Hasil


1. Uji Kultur Bakteri
Berdasarkan hasil uji kultur bakteri yang telah dilakukan didapatkan
perkembang biakan bakteri pada media agar. Bakteri tersebut berkoloni tunggal yang
terpisah dan berwarna kekuningan dan berbentuk bulat kecil. Bentuk bakteri yang
terdapat pada gambar mamiliki bentuk seperti sthapilococus aureus. Dari hasil uji
bahwasannya agar darah yang kami gunakan merupakan agardarah yang kaya akan
nutrisi sehingga pertumbuhan bakteri yang dilakukan selama 24 jam dapat
berlangsung dengan baik. Perlu diketahui bahwa dari hasil uji tersebut terjadinya
hemolisis dari agar darah tersebut. Kemudian dari teknik penaruhan sputum pada
media yang dibuka dengan kecil dengan didiekatan dengan api memungkinkan tidak
terjadinya pemasukan dari bakteri yang berada diudara, sehingga hasil uji terlihat
bakteri yang berkembag biak berasal dari sputum.
2. Uji Sensitivitas Antibiotik
Berdasarkan hasil uji antibiotik diatas didapatkan hasil bahwasannya antibiotik
A dan D resisten terhadap bakteri yang dikultur. Yang dimana antibiotik A
merupakan amoksilin daan antibiotik D merupakan Cefaadroxil. Amoksilin dikatakan
esisten terhadap bakteri tersebut karena pada diameter yang terdapat pada gambar
kurang dari atau sama dengan 19 mm. Sedangkan cefaadroxil dikatakan resisten
karena diameter yang terdapat pada gambar kurang atau sama dengan 14 mm. Yang
dimana kedua antibiotik ini tidak tidak diindikasikan kepada pasien yang diatas.
Kedua antibiotik ini diindikasi kepada pasien jika diameter dari uji diatas melebihi
dari angka 19 mm bagi amoksilin dan 14 mm bagi cefaadroxil.
Sedankan pada anti biotik B dan C yang dimana antibiotik B merupakan
Ciproploxacin sedangkan antibiotik C merupakan Trimethoprim-Sulfamethoxazole. Pada
antibiotik B didapatkan panjang diameternya yaitu 28mm yang menandakan antibiotik ini
sensitif terhadap mikrobakteri tersebut, yang dimana Ciproploxacin dikatakan sensitif apabila
nilai diameternya lebih atau sama dengan 21 mm. Sedangkan antibiotik C di katakan sensitif
terhadap mikrobakteri uji karena memiliki diameter 30mm. Yang dimana antibiotik jenis
Sulfamethoxazole dikatakan sensitif apabila diamater ujinya lebih atau sama dengan 16mm.
BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil penelitian bahwasannya didaptkan bakteri dapat berkembag biak pada
media agar darah. Perkembangbiakan tersebut disebabkan oleh karena agar darahyang kaya
akan nutrisi sehingga dalam kurun waktu 24 jam bakteri dapat tumbuh dan membentuk
seperti bakteri staphilocoucus aureus.Sedangkan pada uji antibiotik didapatkan hasil
bahwasannya antibiotik yang resisten pada pasien adalah amoksilin dan cefaadroxil,
sedangkan antibiotik yang sensitif terhadap pasien adalah antibiotik Trimethoprim-
Sulfamethoxazole dan Ciproploxacin.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Riki. 2019. Laporan Praktikum Mikrobiologi Perairan. Tanjung Pinang;


Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Putri Sermalia, Nadira, dkk. 2019. Panduan Praktkum Mikrobiologi Dasar. Magelang;
Universitas Tidar.

Rosmania, dkk. 2020. Perhitungan jumlah bakteri di Laboratorium mikrobiologi


menggunakan pengembangan metode Spektrofotometri. Sumatra Selatan; Jurnal Penelitian
Sains.

Sri Hidayanti, Diani, dkk. 2020. Buku Panduan Praktikum Kultur Bakteri dan Uji
Sensitivitas Antibiotik. Mataram; Universitas Islam Al-Azhar.

Sulistiyaningsih. 2010. Uji Kepekaan Beberapa Sediaan Antiseptik


Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas aeruginosa Multi Resisten
(PAMR). Jantinangor; Universitas Padjajaran.

Anda mungkin juga menyukai