Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MIKOLOGI

PRAKTIKUM NUTRIENT AGAR DAN NUTRIENT BROTH


24 OKTOBER 2023

Dosen Penguji: Nadiah Al Batati, S.Si., M.Si

Nama Kelompok: Mutiara Kamila (441223027)


Davina Inca
Muhammad Jauharil
Vika

Prodi: D4 Teknologi Laboratorium Medik


Fakultas: Ilmu Kesehatan
Universitas Maarif Hasyim Latief Sidoarjo
Tahun 2023 – 2024
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Laporan Praktikum Nautrient Agar dan Nutrient Broth ini
dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Pengetahuan Media. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah
ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini sehingga
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, khususnya pada mahasiswa Analis Kesehatan dan bioteknologi kajian


mikrobiologi merupakan kajian wajib dalam bentuk mata kuliah bagi mahasiswa bioteknologi
dan Analis kesehatan . Kajian mikrobiologi di perguruan tinggi selalu disertai dengan
pelaksanaan praktikum untuk membekali siswa untuk menguasai
keterampilan kerja ilmiahyang biasa dilakukan di laboratorium.

Pada saat melakukan praktikum mikrobiologi, tentu saja terlebih dahulu kita perlu
mengetahui jenis alat yang akan digunakan pada praktikum ttersebut,terutama alat-alat
untuk sterilisasi. Secara umum sterilisasi merupakan prosespemusnahan kehidupan khususnya
mikroba dalam suatu wadah ataupun peralatan laboratorium. Ada tiga cara utama umum yang
dipakai dalam sterilisasi yaitu menggunakan uap dari udara yang mendidih selama
beberapa menit, yang kedua dengan menggunakan autoklave, atau yang ketiga dengan penyaringan
atau filtrasi.

Pada proses setralisasi dan penyiapan media ini, kita harus memperhatikan beberapa
hal, tujuannya adalah agar bahan yang kami siapkan tidak terkontaminasi oleh mikroba
yang tidak kita kehendaki. Sterilisasi yang baik dapat mencegah tumbuhnya mikroba lain
yang tidak diharapkan dalam bahan yang telah disterilisasi. Teknik sterilisasi yang
digunakan berbeda antara satudengan lainnya, tergantung dari jenisbahan yang
digunakan.

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam keadaan
steril atau bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur. Untuk mensterilkannya
diperlukan pula pengetahuan tentang cara-cara dan Teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan
karena alat- alat yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi memiliki teknik
sterilisasi yang berbeda.

Lalu dalam mikrobiologi tentu saja kajiannya tidak jauh dengan mikroorganisme.
mikroorganisme Kelangsungan hidup dan pertumbuhan mikroorganisme dipengaruhi oleh
adanya nutrisi dan faktor lingkungan. Bahan nutrisi yang tersedia dapat berupa bahan
alami dan dapat pula bahan sintetis. Bahan nutrisi yang digunakan mikroorganisme biasanya
berupa senyawa sederhana yang tersedia secara langsung atau berasal dari senyawa yang
kompleks yang kemudian dipecah oleh mikroorganisme menjadi senyawa yang sederhana
melalui proses enzimatik. Bahan nutrisi ini dapat berupa cairan atau padatan setengah padat
yang disebut sebagai media.

Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi pada media berupa molekul-molekul kecil


yang dirakit untuk menyusun komponen sel-nya. Media pertumbuhan juga bisa
digunakan untuk mengisolasi mikroorganisme,pengenalan, dan menjadikan kultur
murni. Media berfungsi sebagai tempathidup, sumber makanan, dan penyedia nutrisi bagi
mikroorganisme yangakan dibiakan pada media, selain itu media juga berfungsi untuk
membiakkan,mengasingkan, mengirimkan dan meyimpan mikroorganisme dalam
waktuyang lama di laboratorium.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka perlu dilakukannyapraktikum
“Pembuatan Media Nutrient Agar dan Nutrient Broth”Agar memberikan pemahaman
kepada kita tentang hal-hal yang berkaitan dengansterilisasi dan pembuatan media serta
menambah pengetahuan danketerampilan tentang teknik atau tata cara sterilisasi dan
pembuatan media dalam mikrobiologi

1.2 Tujuan Praktikum


Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan yang ingin dicapai pada Praktikum ini
adalah:
1. Mengetahui alat alat yang digunakan dalam Praktikum sterilisasi dan pembuatan
media Nutrient agar dan Nutrient Broth
2. Mengetahui Prosedur pembuatan Media Nutrient Agar dan Nutrient Broth
3. Mengetahui hasil Praktikum Media Nutrient Agar dan Nutrient Broth
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sterilisasi
Sterilisasi merupakan suatu proses untukmematikan semua organisme yangteradapat
pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3macam, yaitu penggunaan
panas (pemijaran dan udara panas); penyaringan;penggunaan bahan kimia (etilena oksida,
asam perasetat, formaldehida danglutarldehida alkalin) (Mirsadiq, 2013).
Prinsip dasar sterilisasi yaitu memperpanjang umur simpan bahan pangan dengan cara
membunuh mikroorganisme yang ada di dalamnya.Mikroorganisme pembusuk tersebut bisa
berupa bakteri, khamir (ragi) dan kapang (jamur)

.Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & pemijaran :


1. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung,contoh alat
: jarum inokulum, pinset, batang L dan lain-lain.
2. Sterilisasi panas kering : sterilisasi dengan oven umumnya pada suhu 160-170 0C
selama 1-2 jam. Sterilisasi panas kering cocok untuk sterilisasiserbuk yang tidak stabil
terhadap uap air,alat yang terbuat dari kaca.
3. Sterilisasi uap panas: konsep ini mirip dengan mengukus, menggunakan uap panas
dibawah tekanan dengan menggunakan autoklaf.

Sterilisasi kimia, biasanya sterilisasi secara kimiawi menggunakansenyawa


desinfektan antara alkohol lain. Proses sterilisasi antiseptik kimia ini biasanya dilakukan
dengan cara langsung memberikan pada alat atau mediayang akan disterilisasi. Sterilisasi
secara mekanis(penyaringan) menggunakan suatusaringan yang berpori sangat kecil (0.22
mikron atau 0.45 mikron) sehinggamikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini
ditujukan untuk sterilisasibahan yang peka panas, misalnya larutan serum, enzim, toksin
kuman, ekstraksel dan lain-lain. (Fauzi, 2013

2.2 Media

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi untuk menumbuhkan
mikroorganisme. Selain untuk menumbuhkan mikroorganisme,medium dapat digunakan
untuk isolasi, pengujian sifat-sifat fisiologi, dan perhitungan jumlah mikroorganisme. (Anna
Rakhmawati, 2012). Media berdasarkan sifatnya terbagi menjadi 3 yaitu media padat, media
semi padat semicair, media cair. Media berdasarkan susunannya terdiri atas media sintesis,
semi sintesis, dan media non sintesis. Berdasarkan tujuannya yaitu media pencampuran atau
penghambat dan media memperkaya. Jenis Media yang sering digunakan,yaitu Nutrient
Agar, Nutrient Broth (NB), PDA (Potato Dextrose Agar),Agar Salmonella Shigella (SS),
Agar Eosin Metilen Biru (EMBA)
Nutrient Broth (NB)adalah media yang berbentuk cair dengan bahan dasarnya adalah
ekstrak daging sapi dan pepton. Perbedaan konsentris antara NutrisiAgar dengan Nutrient
Broth yaitu nutrisi agar berbentuk padat dan Nutrient Broth berbentuk cair.PDA adalah media
umum yang digunakan dalam mikrobiologi, yang terbuat dari kentang (Potato infussion)
dan dekstrosa. Berdasarkan komposisinya PDA termasuk dalam media semisintetik karena
tersusun atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesis(dekstrosa dan agar). Berdasarkan
kegunaanya media NA (Nutrient Agar) termasuk ke dalam jenis media umum, karena media
ini merupakan media yang paling umum digunakan untuk pertumbuhan sebagian besar
bakteri.Bedasarkan bentuk media ini berbentuk padat, karena mengandung agar-agar sebagai
bahan pemadatnya. Media padat biasanya digunakan untukmengamati penampilan atau
morfologi koloni (Munandar, 2016:84).
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiridari campuran
zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan olehmikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi di dalam media berupa molekul-
molekul kecil yang dirakit untukmenyusun komponen sel. Dengan media, pertumbuhan dapat
dilakukandengan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga
memanipulasikomposisi media pertumbuhannya. Bahan dasar adalah air (H2O) sebagai
pelarut dari agar-agar (rumput laut) dimana agar-agar tersebut berfungsi sebagai media
pemadat (Suhardi, 2008). Media berkembangan yang mampu mendukung optimalisasi
pertumbuhan organisme harus dapat memenuhipersyaratan nutrisi bagi
mikroorganisme. unsur tersebut berupa garam organik,sumber energi (karbon), vitamin dan
zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itudapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa
organik dan senyawa kompleks lainnya (Suardana dkk, 2014).
2.3 Nutrient Agar
a. Deskripsi
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan
perpaduanantara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat dari campuran
ekstrak daging danpeptone dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal ini agar
digunakan sebagaipemadat, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung
karbohidrat yang berupagalaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme.
Dalam hal ini ekstrak beef danpepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan
sumber protein, nitrogen, vitamin sertakarbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. MediumNutrient Agar (NA) merupakan
medium yang berwarna coklat muda yang memiliki konsistensi yangpadat dimana medium
ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untukmenumbuhkan bakter

2.4 Nutrient Broth


Nutrient Broth (NB) adalah medium yang berbentuk cair dengan bahan dasar adalahekstrak beef dan
peptone. Perbedaan konsentris antara Nutrient Agar dengan NutrientBroth yaitu nutrient agar berbentuk padat
dan Nutrient Broth berbentuk cair. Susunankimia sama-sama sintetik. Fungsi kimia dari nutrient agar dan
nutrient broth sebagaimedium umum. Medium Nutrient Broth (NB) merupakan medium yang berwarna
coklat yang memiliki konsistensi yang cair dimana medium ini berasal dari sintetik dan
memilikikegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri sama seperti medium NA
BAB III
METODE
3.1 Alat dan Bahan
 Cawan Petri
 Gelas Ukur
 Labu Erlenmeyer
 Gelas Beaker
 Hot Plate
 Timbangan Analitik
 Tabung Reaksi
 Batang Pengaduk
 Autoklaf
 Spirtus
 Lap
 Red Bulb
 Pipet Ukur
 Kaca Arloji
 Corong
 Kapas
 Alumunium Foil
 Koran
 Kertas Timbangan

3.2 Prosedur
 Pembuatan Media Nutrient Agar

1. Siapkan Alat dan Bahan


2. Formula medium NA adalah menurut formulasi Oxoid adalah 28 gram/ liter
akuades. Jadi untuk membuat 1 liter/1000 ml larutan dibutuhkan sebanyak 28
gram medium NA yang dilarutkan kedalam 1 liter akuades.
3. Timbang medium menggunanakan timbangan analitik agar lebih presisi.
4. Larutkan media ke dalam 1 liter akuades dengan cara dipanaskan sambil diaduk
menggunakan alat hot plate . Pastikan media larut dengan sempurna dan tidak
meninggalkan gumpalan.
5. Masukkan medium kedalam masing-masing tabung erlenmeyer / tabung reaksi
sesuai volume yang diinginkan dan tutup dengan tidak terlalu rapat.
6. Sterilisasi medium menggunakan Autoklaf pada suhu 121°C selama 1 jam.
7. Setelah disterilisasi saat medium dalam kondisi masih cair (sekitar suhu 45-50 °C),
medium dapat secara langsung dituang ke masing-masing cawan petri
sesuai kebutuhan.
 Pembuatan Media Nutrient Broth

1. Timbang semua bahan sesuai kuantitas yang dibutuhkan dan dilarutkan dalam
sejumlah akuades sesuai jumlah yang diinginkan
2. Masukkan kedalam Beaker glass dan aduk menggunakan pengaduk lalu
panaskan dengan Hot Plate dengan suhu ± 200˚C dan kecepatan 300 rpm
3. Media NB diaduk dan dipanaskan hingga agar larut sepenuhnya
4. Masukkan media kedalam masing-masing tabung erlenmeyer / tabung reaksi
sesuai volume yang diinginkan dan tutup dengan kapas dan Alumunium foil.
5. Setelah itu, media disteril pada autoklaf pada tekanan dan suhu 121˚C
selama1Jam
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai