MIKROBIOLOGI DASAR
“Persiapan Media dan Sterilisasi”
OLEH:
NAMA : SILFI
NIM : D1F121044
KELAS : PTP B
ASISTEN : MUH. ABDIL INSANI FARLI, SP
tujuannya. yaitu media untuk pembiakan secara umum, media yang diperkaya,
dari suatu tempat ke tempat lain, agar mikroba yang ada di dalamnya (akan
Amies, Carry and Blair, alkali pepton dan lain-lain. Penggunaan masing-masing
media adalah sebagai berikut: Media Stuart merupakan media yang digunakan
untuk media transport terutama kuman perut (gram negatif). Misal spesimen yang
berasal dari feses. Media Amies merupakan modifikasi dari media stuart, dapat
untuk spesimen dari sekret atau luka, bagus untuk membawa spesimen dengan
konsistensi semi solid, memiliki pH 7,2± 0,2 dengan standar pembuatan media,
merupakan transport umum. Media Alkali pepton digunakan untuk kecurigaan
bakteri vibrio
zat-zat organik yang diperoleh dari makhluk hidup misal darah, telur dan lain-lain.
Media ini dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri yang tidak dapat tumbuh pada
antibiotik pada media. Contoh media ini adalah, Grup A Selective Strep Agar
dengan 5% darah domba. Media Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose (TCBS)
merupakan media selektif untuk bakteri Vibrio colera. Media Salmonella &
Shigella Agar (SSA), media ini digunakan untuk menyeleksi bakteri Salmonella
dan Shigella
jenis tertentu dari kultur murni atau campuran. Identifikasi ini biasanya
presipitat. Contoh media ini adalah, Media Mac Conkey : pada media ini dapat
memfermentasikan laktosa. Media Klinger Iron Agar (KIA): pada media ini dapat
Media Kombinasi Media jenis ini dapat berupa media yang tidak
diperkaya, seperti Trypticase Soy Agar, maupun media yang diperkaya, misalnya
penting untuk menghindari hasil positif palsu. Sterilisasi terhadap alat dan bahan
proses desinfeksi dan teknik aseptik oleh praktikan juga tidak dapat dilupakan
karena akan mempengaruhi hasil. Sehingga dalam materi ajar ini akan
Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan metode fisika maupun kimia. Sterilisasi
dengan metode fisika dapat dilakukan dengan cara: Pemanasan kering, Pemijaran
Metode ini dengan memanaskan alat biasanya berupa ose di atas api bunsen
sampai ujung ose memijar. Pembakaran dilakukan untuk alat-alat dari bahan
logam atau kaca dengan cara dilewatkan di atas api bunsen namun tidak sampai
memijar. Misalkan: a) melewatkan mulut tabung yang berisi kultur bakteri di atas
api Bunsen; b) memanaskan kaca objek di atas api busnen sebelum digunakan; c)
cawan petri yang telah ditanam bakteri untuk pemeriksaan uji kepekaan antibiotic.
Hot air oven, Sterilisasi dengan metode ini digunakan untuk benda-benda dari
kaca/gelas, petri, tabung Erlenmeyer, tidak boleh bahan yang terbuat dari karet
atau plastic. Oven Suhu 160-1800C selama 1.5-3 jam. Alat-alat tersebut terlebih
asap atau debu. Hal ini yang menjadi kelemahan dari sterilisasi dengan metode
insenerasi. Namun, metode ini dapat meyakinkan bahwa bahan infeksius dapat
dieliminasi dengan baik yang tidak dapat dilakukan dengan metode lainnya.
dapat digunakan untuk sterilisasi biohazard (bakteri limbah hasil praktikum) dan
alat-alat yang tahan terhadap panas (bluetip, mikropipet), pembuatan media, dan
sterilisasi cairan. Pemanasan yang digunakan pada suhu 1210C selama 15 menit .
autoklaf manual tidak dapat ditinggal dalam waktu lama. Autoklaf manual setelah
suhu mencapai 1210C setelah 15 menit, jika tidak dimatikan maka suhu akan
terus naik, air dapat habis, dan dapat meledak. Autoklaf digital/otomatis Alat ini
dapat diatur dengan suhu mencapai 1210C selama 15 menit. Setelah suhu tercapai,
maka suhu akan otomastis turun sampai mencapai 500C dan tetap stabil pada suhu
tersebut. Jika digunakan untuk sterilisasi media, suhu ini sesuai karena untuk
plastic seperti kateter, plastic spuit injeksi, atau sarung tangan sebelum digunakan.
Contoh radiasi ionisasi adalah metode pada penggunaan microwave yaitu dengan
yang sensitive terhadap panas seperti radioisotope, kimia toksik. Filtarsi berupa
bersifat sporisidal, yaitu membunuh spora bakteri dalam waktu 3-10 jam pada
peralatan medis karena tidak merusak lensa, karet, dan logam, contohnya adalah
1.2. Tujuan
pertumbuhan mikroba. Selain itu yang dimaksud dengan medium adalah bahan
Komponen dasar medium biasanya telah disesuaikan dengan jenis nutrisi yang
pembuatan anggur, keju, yogurt, produksi insulin, serta proses perlakuan yang
terlepas dari media biakan. Media biakan merupakan suatu bahan yang terdiri atas
sumber kontaminan yang terbawa pada eksplan, termasuk untuk induksi kalus.
Salah satu zat pengatur tumbuh yang digunakan untuk induksi kalus adalah 2,4-
D(2,4-Dichlorophenoxyacetic acid). Penelitian dilakukan dalam dua
yang lebih baik untuk sterilisasi eksplan umbi bawang merah lokal Palu.Penelitian
kimia sterilan yaitu deterjen, fungisida, cloroxs, tween 80, bakterisida dengan atau
laboratorium sebenarya. Ada dua komponen penting dalam virtual lab, yaitu:
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan salah satu media yang digunakan
untuk pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Media PDA dibuat pabrik dalam
bentuk sediaan siap pakai, harganya mahal, higroskopis, dan hanya diperoleh pada
Aspergillus flavus pada media PDA dan media alternatif dari singkong. Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimen dengan cara menginokulasikan Aspergillus
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu erlen meyer, beaker
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu tryptic, soy, kentang,
dextrose, agar, aquadest, tisue, aluminium foil dan cling wrap/selotip kertas.
menit atau hingga mendidih dan diaduk terus menerus. Sebagai alternative lain,
dapat memasukkan kedalam beaker glass dan dipanaskan diatas hot plate.
5. Campurkan sari kentang dengan dextrose dan agar, dan tambahkan aquadest
secukupnya.
6. Mencairkan larutan PDA didalam beaker glass dalam rendaman air mendidih
selama kurang lebih 15 menit dan aduk terus menerus. Sebagai alternatif lain
dapat juga dimasukan kedalam beaker glass dan dipanaskan diatas hot plate.
8. Tutup/sumbat mulut erlen meyer dengan aluminium foil dan cling wrap
4.1. Hasil
berikut:
No Media Gambar
NA
1.
(Natrium agar)
PDA
2.
(potato nattrium agar)
4.2. Pembahasan
Media atau medium adalah suatu bahan yang tersusun atas campuran
maupun jamur.
Berdasarkan hasil yang di dapatkan yaitu larutan agar tampak bening agak
mudah di uraikan oleh mikroorganisme dalam hal ini ektrak beef dan pepton di
berwarna coklat muda yang memiliki konsistensi yang padat di mana medium ini
berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebgai medium untuk menumbuhkan
bakteri.
sebagai uji untuk menentukan jumlah jamur dan yeast dengan menumbuhkan
mikroba pada permukaan sehingga akan membentuk koloni yang dapat diikat dan
dihitung. Selain itu PDA (Potato Dextrose Agar) juga digunakan untuk
pertumbuhan, isolasi dan enumerasi dari kapang serta khamir pada bahan
sebanyak 5 gr, kemudian kedua bahan dicampurkan kedalam gelas kimia 250 ml
yang telah berisi aquades sebanyak 250 ml selanjutnya homogenkan kedua bahan
dengan menggunakan spatula setelah itu masukan kedalam erlen meyer dan
yaitu larutan bening serta kuning kemerahan seperti pada gambar diatas.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
mikroorganisme yang ada pada suatu benda, agar benda itu lebih aman untuk
mikrobiologi. Suatu bahan atau alat dikatakan steril apabila terbebas dari mikroba,
5.2. Saran
Armila, P., Kadek, N., Bustami, M. U., & Basri, Z. 2016. Sterilisasi dan Induksi
Kalus Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Lokal Palu secara In
Vitro (Doctoral dissertation, Tadulako University).
Djayasinga, R. (2017). Efektivitas Penggunaan Voltase Rendah pada Sterilisasi
Media Biakan Bakteri. JFL: Jurnal Farmasi Lampung. 6(2). 102-105.
Herrani CR. 2017. Penggunaan Virtual Lab untuk Meningkatkan Keterampilan
Mahasiswa Pendidikan Biologi dalam Menggunakan Alat-alat
Mikrobiologi. Jurnal Pendidikan. 27 (2):160-174.
Lestari PB dan Hartati TW. 2017. Mikrobiologi Berbasis Inkuiry. Gunung
Samudra: Malang.