MIKROBIOLOGI FARMASI
STERILISASI, PENYIAPAN MEDIA
TEKNIK LABORATORIUM DAN TEKNIK ISOLASI
Disusun Oleh::
Tya Chalifatul Maulina
F1G018029
Diketahui,
Asisten Pratikum Pratikan
2. PDA 5 10 6 8
Adapun gambar identifikasi mikroba pada cawan petri yang telah kami
lakukan dapat dilihat pada gambar berikut ini :
a. Media NA
Media NA U1 Media NA U2
b. Media PDA
Tabel 2. Pengamatan morfologi koloni Bakteri pada Media NA dan PDA tempat
pembuangan sampah
No. Media Sp Bentuk Warna Tepi Elevasi Permukaan
1. NA SP1 Irraguler Putih
SP2 Circular Putih
SP3 Irreguler Putih
2. PDA SP1 Circular Coklat
SP2 Circular Coklat
SP3 Circular Coklat
Tabel 3. Pengamatan morfologi koloni Bakteri pada Media NA dan PDA tempat
pembuangan sampah
No. Media SP Bentuk Warna Warna Tepi
Atas Bawah
1. NA SP1 Radiated Putih Coklat Serrated
2. PDA SP1 Wrinkled Hitam Hijau Entira
kecoklatan
SP2 irregular Hijau tua Coklat Undulate
4.2 Pembahasan
Lingkungan merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya makhluk
hidup, baik organisme tingkat rendah dan tingkat tinggi uniseluluer maupun
multiselular. Mikrooganisme dapat berada dalam air, udara, tanah, dan permukaan
benda. Pada petaikum kaliini yang di gunakan yaitu isolasi mikrob di udara. Pada
peratikum ini dilakukan sanitasi lingkungan dengan bertujuan untuk mengetahui
kandungan jamur dan bakteri pada berbagai tempat.
Pada praktikum sterilisasi, penyiapan media, teknik dasar laboratorium dan
teknik isolasi mikroorganisme yaitu bekerja secara aseptis. pada medium harus
disterilkan terlebih dahulu. Supaya tidak terdapat mikroba dan tidak terjadi
perubahan fisik misalnya perubahan warna, bau, dan tidak terlihat medium yang
ditumbuhi oleh koloni mikroba. Seperti yang diketahui bakteri juga tidak dapat
tumbuh jika tidak tersedianya nutrisi. Nutrisi yang di butuhkan antara lain yaitu,
Karbon(C), Nitrogen(N), Oksigen(O), Fosfat(PO4), dan unsur sekelumit
(mikronutrient/trace element), zat tumbuh. Dalam bahan dasar media dapat di
tambhakan beberapa faktor pertumbuhan di antaranya berupa asam amino, vitamin
atau nukleosida. Media biakan mengandung air, sumber energi, zat hara, serta
sumber karbon, nitrogen, sulfur, phosphat, hidrogen, serta unsur sekelumit.
(Pujiati,2019)
Nutrisi ini lah yang di gunakan untuk pertumbuhannya. Pada dasarnya sifat-
sifat media yang digunakan dalam praktikum yaitu media yang mudah ditumbuhi.
Media juga harus dibuat dan pertumbuhan bakteri dan jamur memiliki sifat-sifat
yang diinginkan jika mendapatkan sifat yang diinginkan tersebut maka
pertumbuhan bakteri akan bagus.
Pada pratikum penyiapan media dan teknik laboratorium dan teknik isolasi
menggunakan dua macam media untuk menumbuhkan mikrob yaitu media NA dan
media PDA. Sebelum media di gunakan, media di sterilkan terlebih dahulu dengan
menggunakan autoklaf. Agar di dapat mikrob yang murni atau tidak terkontaminasi.
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA
dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar
sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya
yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam
sehingga tidak mudah di uraikan oleh mikroorganisme. Potato dextrose agar (PDA)
adalah salah satu media yang digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme,
baik itu berupa cendawan atau fungsi, yeast, bakteri. Media PDA merupakan jenis
media biakan dan memiliki bentuk/ konsistensi padat (solid). Potato dextrose agar
merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan. Media potato dextrose
agar (PDA) lebih umum digunakan sebagai media fungi atau jamur, dan yeast atau
khamir. (Lukas,2006)
Udara merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka terdapat
dalam jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau di tanah. Udara
tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya bakteri
udara kemungkinan terbawa oleh debu, tetesan uap air kering ataupun terhembus
oleh tiupan angin. Menurut Lisyastuti (2010) kelompok mikroba yang paling
banyak di udara bebas adalah bakteri, jamur (termasuk di dalamnya ragi) dan juga
mikroalga. Kehadiran jasad hidup tersebut di udara, ada yang dalam bentuk
vegetatif (tubuh jasad) ataupun dalam bentuk generatif (umumnya spora).
Pada percobaan isolasi udara di tempat pembuangan sampah di dapat data
bahwa media Na U1 dan media NA U2 di dapat bakteri sebanyak 23 dan 27, sedang
kan jamur yang di dapat pada media percobaa NA U1 dan NA U2 yaitu 4 dan 5.
Sedangkan pada media PDA U1 dan media PDA U2 di dapat bakteri sebanyak 5
dan 10. Sedang kan jamur yang terdapat pada media PDA yaitu 6 dan 8. Dari data
ini dapat di amati bahwa bakteri lebih banyak tumbuh dari pada jamur pada media
NA. Pada tabel hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa bakteri lebih banyak
terdapat di media NA di bandingkan media PDA, sedangkan jamur lebih banyak
tumbuh pada media PDA di banding kan dengan media NA.
Berdasarkan literatur, media NA berfungsi untuk menumbuhkan mikroba atau
bakteri pada permukaan sehingga mudah di isolasi dan di identifikasi. Medium NA
berdasarkan konsistennya merupakan medium yang berebentuk padat. Hal ini
dikarnakan oleh Media NA digunakan dalam pengamatan dimaksudkan untuk
mendapatkan mikrob utamanya yaitu adalah bakteri. (Jawezt,dkk, 1995). Hal ini
dikarenakan NA mengandung ekstrak beef, pepton, dan agar yang sangat baik untuk
media pertumbuhan bakteri menurut (Suriawira,2005). Na merupakan salah satu
media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air,
sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel
pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni..
Sedangkan pada media PDA berfungsi untuk menumbuhkan kapang dan jamur,
berdasarkan fungsinya medium PDA termasuk media umum karena dapat
digunakan untuk menumbuhkan satu atau lebih kelompok jamur Pada PDA banyak
terdapat bakteri.Penggunaa di maksudkan untuk mendapatkan utamanya adalah
fungi atau jamur, dan yeast/khamir karena media PDA mengandung sumber
karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2%
glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik
untuk pertumbuhan bakteri menurut (Yusriani, 2008), PDA mengandung sumber
karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2%
glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik
untuk pertumbuhan bakteri.
Media NA menunjukkan hasil terbaik dari pada media PDA dalam
pertumbuhan bakteri karena NA merupakan salah satu media yang kultur yang
paling umum digunakan krena formulasinya yang sederhana dan merupakkan
media terbaik karena kemampuannya dalam mendukung pertumbuhan bakteri(Saha
et al, 2008). Hal tersebut dipertegas oleh Ganjar (2006) menyatakan bahwa
kandungan komplek dalam media menyebabkan bakteri uji membutuhkan waktu
lebih lama untuk menguraikan komponen-komponen sederhana yang dapat diserap
sel yang digunakan untuk sintesis sel dan energi.
Dari pengamatan bentuk bakteri yang di amati dari hasil isolasi pada media NA
terdapat 3 spesies. Spesies yang pertama dengan bentuk irragguler, berwarna putih,
bentuk tepi entire, bentuk elevasi flat, dengan permukaan smooth. kedua dengan
bentuk circular, berwarna putih, bentuk tepi entire, bentuk elevasi flat, dengan
permukaan smooth. Dan bentuk spesies yang terakhir yaitu engan bentuk
irragguler, berwarna putih, bentuk tepi filamentous dengan permukaan concentric.
Sedangkan pada media PDA di dapat tiga spesies bakteri. Spesies yang terdapat
pada media PDA yaitu, spesies pertama bentuk circular, berwarna coklat, bentuk
tepi entire, bentuk elevasi flat, dengan permukaan conentric. Spesies kedua yaitu
bentuk cirkular, berwarna coklat, bentuk tepi entire, bentuk elevasi convex, dengan
permukaan smooth. Spesies yang terakhir yaitu pertama bentuk circular, berwarna
coklat, bentuk tepi entire, bentuk elevasi flat, dengan permukaan smooth.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum yang dilaksanakan yaitu,
1. Sterilisasi dapat di lakukan dengan berbagai cara, mekanik dengan cara
penyaringan, kimia dengan cara desinfektan, dan dengan cara fisik yaitu
pemanasan tau pemijaran.
2. Media yang di gunakan ada 2 jenis yaitu NA dan PDA.
3. Pada isolasi udara di tempat pembuangan sampah di dapat pada Media NA
lebih banyak terdapat bakteri, dan pada Media PDA lebih banyak terdapat
jamur.
4. Media NA lebih baik untuk pertumbuhan bakteri. Sedangkan Media PDA
lebih baik untuk menumbuhkan fungi atau jamur.
5.2 Saran
Dari praktikum yang telah dilaksanakan disarankan dalam menghitung
jumlah mikroba dan jamur dengan media NA dan PDA dengan perhitungan yang
akurat, serta kedepannya dapat menggunakan media pertumbuhan bakteri selain
Na dan PDA, misalnya seperti media Trypticase Soy Broth (TSB), Plate Count
Agar (PCA) dan media lainya.dan menggunakan media jenis media selektif
misalnya media Phenylethyl Alkohol Agar (PEA), Mannitol Salt Agar (MSA).
DAFTAR PUSTAKA
Ed-har, A.A., 2017. Isolasi Dan Identifikasi Mikroba Tanah Pendegradasi
Selulosa Dan Pektin Dari Rhizosfer Aquilaria Malaccensis. Jurnal
Buletin Tanah dan Lahan. 1(1) 58-60
Jawezt. 1995. Mikrobiologi Kedokteran. Surabaya: Salemba Medika
Lay, B.W., 1994. Analisis mikrobiologi di laboratorium. Jakarta: Raja grafindo
persada.
Lukas, Stefanus. 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta : Andama
Priadie, B., 2012. Teknik Bioremediasi Sebagai Alternatif Dalam Upaya
Pengendalian Pencemaran Air. Jurnal Ilmu Lingkungan. 10(1) 38-48