NIM : A1C419076
III.2 Prosedur
III.2.1 Pembuatan PDA
PDA Sintetis
III.2.2 Pembuatan NA
NA Sintetis
Hasil
III.2.3 Sterilisasi
Autoklaf
Hasil
No Keterangan Gambar
1. Media NA
2. Media PDA
3. Sterilisasi
IV.2 Pembahasan
Media NA (nutrient agar) merupakan media yang berbentuk serbuk berwarna putih
kekuningan dan apabila setelah digunakan akan berbentuk padat karena terdapat
kandungan agar sebagai pemadatnya. Nutrient agar terbuat dari campuran ekstrak
daging dan pepton dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal ini agar
digunakan sebagai pemadat karena sifatnya mudah membeku dan mengandung
karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh
mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef dan pepton digunakan sebagai bahan dasar
karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang sangat
dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang (Fatmariza, 2017:
70). Medium NA dibuat dengan cara timbang media NA 30 gr dan larutkan dalam 1000
mL akuades kemudian panaskan di atas hotplate hingga homogen, kemudian sterilkan
pada autoklafe suhu 121°C selama 15 menit guna menghindari tumbuhnya
mikroorganisme yang tidak diinginkan. Setelah sterilisasi, media dapat dituang secara
aseptis pada cawan petri steril untuk penggunaan. Sebelum menuang media, tunggu
hingga suam-suam kuku (± 40˚C) lalu dibiarkan pada suhu ruang hingga media
memadat dengan sempurna. Komposisi yang terpenting dalam media ini adalah
karbohidrat dan protein yang terdapat pada ekstrak daging dan pepton sesuai dengan
kebutuhan sebagian besar bakteri (Thohari, 2019: 725). Potato Dextrose Agar (PDA)
merupakan media yang umum digunakan sebagai isolasi dan budidaya jamur yang
menjadi ciri penting dari pertumbuhan jamur yaitu ciri-ciri morfologi dan juga warna
jamur. Media PDA tersebut terbuat dari ekstrak kentang dengan penambahan sumber
karbohidrat berupa dextrose, salah satu syarat nutrisi media untuk menumbuhkan jamur
adalah karbohidrat. PDA adalah media yang umum untuk pertumbuhan jamur di
laboratorium karena memiliki pH yang rendah (pH 4,5 - 5,6) sehingga menghambat
pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan yang netral dengan pH 7,0, dan
suhu optimum untuk pertumbuhan antara 25-30°C. Cara pembuatan PDA sintetis sama
dengan pembuatan media NA sintetis. Mikroba dapat tumbuh pada media tersebut
adalah karena bahwa secara umum media yang baik untuk pertumbuhan
mikroorganisme harus memenuhi persyaratan nutrisi dan mudah dimanfaatkan oleh
organisme, mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan derajat keasaman
yang sesuai, serta tidak mengandung zat-zat yang menghambat pertumbuhan
mikroorganisme tersebut. Kandungan dextrose dan karbohidrat yang cukup tinggi pada
media PDA (20g), PCA (20g) dan SDA (40g) sangat berperan penting dalam proses
metabolisme jamur (Rahmi, 2019: 144).
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang
digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121 0C (250 0F).
Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15
Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit
untuk 121 0C. Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan
akan mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf.
Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara ditutup
sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang
sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur.
Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun
perlahan hingga mencapai 0 Psi. Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan
mencapai 0 Psi (Syah, 2016: 60). Selain itu, sterilisasi dapat juga dilakukan dengan uap
air jenuh bertekanan tinggi (autoklaf). Cara ini memberikan jaminan sterilitas yang
terbaik untuk alat-alat atau bahan-bahan yang disterilkan. Daya penyeterilan dengan
cara ini tergantung pada sifat-sfat uap air jenuh dan kering. Pada sterilisasi dengan cara
ini selalu diusahakan agar uap air tidak bercampur dengan udara karena kapasitas kalor
udara sangat kecil sehingga apabila tercampur kapasitas campuran tersebut akan
menjadi kecil pula. Di samping itu, kadar air (kelembapan) juga akan menurun jika
bercampur dengan udara, jadi semata-mata bukan karena menurunnya suhu saja.
Manfaat uap ir dalam sterilisasi ini hanya tampak apabila uap air kontak langsung
dengan bahan/alat yang akan disterilkan (Ma’at, 2009: 17). Hal ini harus dilakukan
agar alat/bahan tidak terkontaminasi zat atau organisme lain yang tidak dibutuhkan
dalam percobaan atau praktikum yang akan dilakukan.
V. Penutup
V.1Kesimpulan
Media NA (nutrient agar) merupakan media yang berbentuk serbuk berwarna
putih kekuningan dan apabila setelah digunakan akan berbentuk padat karena terdapat
kandungan agar sebagai pemadatnya. Media PDA tersebut terbuat dari ekstrak kentang
dengan penambahan sumber karbohidrat berupa dextrose, salah satu syarat nutrisi
media untuk menumbuhkan jamur adalah karbohidrat. Autoklaf adalah alat untuk
mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi
menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15
Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121 0C (250 0F).