Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

“TEKNIK PENANAMAN MIKROBA”

Oleh :

KETUT ADITYA KUSUMA PRATAMA (19089016001)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STIKES BULELENG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan laporan kegiatan yang berjudul "Teknik – Teknik Penanaman Mikroba"
dengan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Semoga laporan ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.

Singaraja, 7 Mei 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori


Media untuk Pertumbuhan Mikroba

Kelangsungan hidup dan pertumbuhan mikroorganisme dipengaruhi oleh adanya


nutrisi dan faktor lingkungan. Bahan nutrisi yang tersedia dapat berupa bahan alami dan
dapat pula berupa bahan sintetis. Bahan nutrisi yang digunakan mikroorganisme biasanya
berupa senyawa sederhana yang tersedia secara langsung atau berasal dari senyawa yang
kompleks yang kemudian dipecah oleh mikroorganisme menjadi senyawa yang sederhana
melalui proses enzimatik. Bahan nutrisi ini dapat berupa cairan atau padatan setengah padat
(semi solid) yang disebut sebagai media. Berdasarkan Komposisi atau susunan bahannya a.
Media alami Komposisi media ini tidak diketahui secara pasti baik jenisnya maupun
ukurannya. Media ini sudah tersedia secara alami misalnya air, nasi, buah, biji, daging dan
lain-lain

b. Media sintetis

Sering juga disebut media buatan. Komposisi senyawa berikut takarannya diketahui
secara pasti, tidak tersedia secara alami tapi dibuat. Media

sintetik sering digunakan untuk mempelajari sifat genetika mikroorganisme. Senyawa


organik dan anorganik ditambahkan dalam media sintetik harus murni sehingga harganya
mahal, misalnya: sabouroud agara, czapek’s dox agar, cairan hanks dan lain-lain.

c. Media semi sintetis

Komposisinya sebagian diketahui secara pasti, sebagian lagi tidak disebut juga media
setengah buatan misalnya potato dextrose agar, nutrient agar dan lain-lain.

Berdasarkan Bentuknya

a. Media cair
Komposisi dapat sintetis dapat pula alami. Keadaan cair karena tidak ditambahkan bahan
pemadat.

b. Media padat

Sama halnya dengan media cair hanya bedanya disini ditambahkan bahan pemadat (agar-
agar, amilum atau gelatin).

c. Media semi padat

Sebenarnya media ini termasuk media padat tapi karena keadaanya lembek disebut
semisolid. Bahan pemadat yang ditambahkan kurang dari setengah

medium padat sedangkan komposisinya sama dengan yang lainnya.

Berdasarkan Kegunaannya

a. Media umum

Media ini digunakan secara umum artinya media ini dapat ditumbuhi oleh berbagai jenis
mikroorganisme baik bakteri maupun jamur misalnya NA (nutrient agar) dan lain-lain.

b. Media selektif

Media ini dipakai untuk menyeleksi mikroorganisme sesuai dengan yang diinginkan, jadi
hanya satu jenis mikroorganisme saja yang dapat tumbuh dalam media ini atau hanya
satu kelompok tertentu saja, misalnya media salmonella sigella agar yaitu media khusus
untuk mengamati atau menyelidiki salmonella atau shigella dari makanan atau bahan lain.

c. Media diferensial

Media ini digunakan untuk menyeleksi mikroorganisme. Medium ini dapat ditumbuhi
berbagai jenis mikroorganisme tapi salah satu diantaranya dapat memberikan salah satu ciri
yang khas sehingga dapat dibedakan dari yang lain dan dapat dipisahkan

d. Medium pengaya

Medium ini digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme untuk keperluan tertentu.


Dibiakkan dalam medium ini supaya sel-sel mikroorganisme tertentu dapat berkembang
dengan cepat sehingga diperoleh populasi yang tinggi. Komposisi medium sangat diperluka
dan sangat menguntungkan bagi pertumbuhan sel mirkoorganisme yang bersangkutan.

Sterilisasi

Suatu alat dan bahan disebut steril apabila bahan tersebut bebas dari
mikroorganisme. Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: cara

kimia, mekanik atau fisik.

a. Sterilisasi cara kimia

Bahan atau senyawa kimia yang memiliki sifat membunuh mikroorganisme dapat
digunakan untuk sterilisasi atau desinfektan, misalnya dibidang kedokteran. Contohnya
alkohol 70%, detergen, karbol, lisol, merkurokhrom

dan lain-lain

b. Sterilisasi cara mekanik

Sterilisasi ini dilakukan dengan menggunakan alat penyaring yang sangat halus atau
disebut metode filtrasi.

c. Sterilisasi cara fisik

Umumnya dilakukan dengan cara pemanasan pada suhu tinggi. Salah satu contohnya

adalah menggunakan alat autoklaf, disterilkan pada suhu 121 OC dengan tekanan 1,5
kg/cm2 (15 lbs) dalam jangka waktu tertentu bergantung pada apa yang disterilka

1.2 Tujuan Praktikum :

Adapun tujuan dari praktikum ini sebagai berikut :

- Memahami persiapan dan pelaksanaan pengenceran bertingkat suspensi bakteri.

- Mengenal dan memahami teknik-teknik isolasi bakteri.


1.3 Rumusan Masalah :

- Bagaimana teknik- teknik penanaman mikroba dalam bidang mikrobiologi?


BAB II
METODE
2.1 Alat dan bahan

1 . Cawan petri

2 . Pijar atau api bunsen

3 . Jarum ose

4 . Mikroba

5 . Larutan agar padat

2.2 Langkah kerja

A . Teknik sebar

1 .Nyalakan api bunsen. untuk sterilisasi alat

2 . Sterilisasi cawan petri

3 . Tuangkan 15 nutrien agar ke cawan secara merata

4 . Ambil biakan mikroba pada nutrien broth yang berbentuk cairan, lepas tutup kapas dengan
menjepit di jari jangan di taruh di meja,tuang ke cawan homogenkan dengan cara digoyangkan

5 . Sterilisasikan cawan petri dengan cara memutar,diamkan hingga memadat

B . Teknik swab

1 . Ambil biakan mikroba pada nutrien broth yang berbentuk cairan,jepit kapas di jari
sterilisasikan dengan api bunsen

2 . Sterilisasi batang swab dengan api bunsen

3 . Masukan batang swab ke biakan tekan batang swa pada dinding tabung agar tidak menetes

4 . Sterilisasi mulut tabung dan tutup dengan kapas

5 . Swab perlahan di atas larutan agar yang memadat hingga merata


6 . Sterilisasi batang swab dengan api bunsen

C . Teknik gores

1 . Sterilisasikan jarum ose pada api bunsen sampai memijar diamkan hingga pijar mereda

2 . Ambill biakan bakteri pada nutrien agar dengan menggunakan jarum ose

3 . Goreskan ke larutan agar dengan zig-zag

4 . Sterilisasi cawan petri

5 . Sterilisasi jarum ose hingga memijar


BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Mikroba adalah mikroorganisme hidup yang berukuran sangat kecil, mikroba hanya bisa diamati
dengan bantuan mikroskop. Teknik-teknik Isolasi atau Penanaman Mikroba Untuk menanam
suatu mikroba perlu diperhatikan faktor-faktor nutrisi serta kebutuhan akan oksigen (gas, O2
atau udara). Teknik yang digunakan berupa teknik sebar, teknik swab dan teknik gores.

Macam-macam cara mengisolasi dan menanam mikrobia adalah :

1). Spread plate method (tebar/sebar)

2). Streak platemethod (gores)

3). Pour plate method (tabur/swab)


DAFTAR PUSTAKA

https://biologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/PANDUAN-PRAKTIKUM-
FIX.pdf

https://www.usd.ac.id/fakultas/farmasi/f1l3/PanduMikroBio.pdf

https://files.osf.io/v1/resources/2w9ng/providers/osfstorage/6058b441c402cc01ec9772fa?
action=download&direct&version=1

https://www.academia.edu/26523181/BUKU_PETUNJUK_PRAKTIKUM_MIKROBIOLOGI_
UMUM_Disusun_oleh

https://www.upnjatim.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/penuntun-praktikum-mikrobiologi-
genap-16-17.pdf

Anda mungkin juga menyukai