MIKROBIOLOGI
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Praktikum ini dengan judul “MIKROBIOLOGI” tepat pada waktunya. Serta
rasa terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam melaksanakan kegiatan praktikum sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum yang membahas mengenai Mikrobiologi. Laporan
Praktikum ini dibuat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah yang diinstruksikan kepada
setiap mahasiswa.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam pembuatan dan penyusunan Laporan Praktikum ini masih banyak
sekali kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Penulis
mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan Laporan Praktikum ini, agar lebih baik serta berguna
bagi penunjang ilmu pendidikan.
Semoga Laporan Praktikum ini bisa menjadi acuan dalam mengembangkan studi kepustakaan dan media
pembelajaran sejenis di kemudian harinya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB II........................................................................................................................................................... 2
ii
4.6 Uji Potensi Senyawa Anti Mikroba .................................................................................................. 36
BAB V ........................................................................................................................................................ 38
KESIMPULAN........................................................................................................................................... 38
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikrobiologi (Yunani: mīkros: kecil; bios: kehidupan), disebut demikian karena terutama berkaitan dengan
organisme yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang, mencakup studi tentang organisme yang
menyebabkan penyakit, respons inang terhadap infeksi, dan cara- cara di mana infeksi tersebut dapat terjadi.
dicegah. Untuk tujuan kita, subjek dapat secara luas diklasifikasikan ke dalam mikrobiologi umum, medis dan
oral.
Mahasiswa kedokteran gigi membutuhkan pemahaman dasar tentang mikrobiologi umum dan medis, dan
pengetahuan rinci tentang mikrobiologi oral klinis untuk mendiagnosis infeksi mikroba rongga mulut, yang
terkait erat dengan rencana perawatan keseluruhan untuk pasien mereka. Selain itu, dua gangguan rongga
mulut utama — karies dan penyakit periodontal — yang sering diminta oleh dokter gigi untuk dirawat
disebabkan oleh perubahan ekosistem bakteri rongga mulut dan mikrobioma rongga mulut penyusunnya, dan
pemahaman tentang proses penyakit ini sangat penting untuk penanganannya yang tepat.
2.1.1 Asepsis
Di laboratorium mikrobiologi terdapat banyak mikoorganisme pathogen, karena itu setiap pekerjaan yang
dilakukan di lab harus aseptik untuk mencegah kontaminasi ruangan personil dan mikroba murni dengan
mikroorganisme. Teknik aseptik adalah suatu metoda atau teknik di dalam memindahkan atau menstranfer
kultur bakteria dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis (steril) agar tidak terjadi kontaminasi oleh
mikroba. Teknik transfer aseptis ini sangat esensial dan kunci keberhasilan prosedur mikrobial yang harus
diketahui oleh seorang yang hendak melakukan analisis mikrobiologi.
2.1.2 Sterilisasi
Alat dan bahan yang akan digunakan dalam suatu penelitian atau praktikum harus disterilisasi terlebih dahulu
untuk membebaskan semua bahan dan peralatan tersebut dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi merupakan
suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada suatu benda. Hal tersebut dilakukan untuk
menghilangkan mikroba dari kontaminan, sehingga bahan dan semua alat laboratorium steril. Ada beberapa
macam sterilisasi yang dapat dipilih dan disesuaikan dengan sifat bahan yang akan disterilkan. Secara umum
sterilisasi dibedakan menjadi 3 teknik yaitu: a. Secara mekanik (filtrasi); sterilisasi dengan menggunakan suatu
1
saringan (filter) yang berpori sangat kecil (0.22 μ atau 0.45 p) sehingga mikroba tertahan pada saringan
tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik. b.
Secara fisik; sterilisasi dengan menggunakan pemanasan, penggunaan sinar UV, sinar X dan sinar-sinar yang
panjang gelombangnya pendek. c. Secara kimiawi; sterilisasi dengan menggunakan bahan-bahan kimia, seperti
alkohol, desinfektan, larutan formalin, dan lain-lain.
2
b. Media pengaya (enriched medium), yaitu media yang dipakai untuk menyuburkan mikroba tertentu sebelum
ditumbuhkan pada media yang dipakai dalam penelitian. Contoh: Selenit Broth (untuk menyuburkan
pertumbuhan bakteri Salmonella, 5
c. Media selektif (selective medium), yaitu media yang dipakai untuk menumbuhkan species tertentu dari
mikroba, dengan menghambat pertumbuhan species lain yang tidak dikehendaki. Contoh: Media SS
Agar( Salmonella dan Shigella Agar) untuk bakteri Salmonella dan Shigella. Trypticase Soy with Sucrose and
Bacitracin (TYS20B) untuk bakteri Streptococcus mutans.
d. Media penghitungan, yaitu media yang dipakai untuk menghitung jumlah mikroba suatu bahan. Media ini
dapat berupa media media umum dan media selektif.
e. Medium diferensial (differensial medium), yaitu medium yang ditambah reagensia atau zat kimia tertentu
yang menyebabkan suatu mikroba membentuk pertumbuhan atau mengadakan perubahan tertentu sehingga
dapat untuk membedakan bakteri himolitik dan non himolitik.
f. Medium penguji (assay medium), yaitu medium dengan susunan tertentu yang digunakan untuk pengujian
vitamin vitamin, asam-asam amino, antibiotik dan lain-lain. Untuk membuat medium yang tersusun atas
beberapa bahan dapat dilakukan cara berikut ini :
o Mencampur bahan-bahan Garam-garam dan bahan-bahan lain dilarutkan dalam aquadest kemudian
dipanaskan dalam pemanas air agar larutannya homogen.
o Menyaring medium Beberapa jenis medium kadang-kadang perlu disaring, sebagai penyaring dapat
digunakan kertas filter, kapas atau kain. Untuk medium agar atau gelatin penyaringannya dilakukan sewaktu
medium panas.
o Menentukan dan mengatur pH Penentuan pH suatu medium cair dapat dilakukan menggunakan kertas
indikator universal ataupun pH meter pH diatur sesuai dengan yang diharapkan.
o Memasukkan medium ke dalam tempat tertentu Sebelum disterilkan medium dimasukkan ke dalam tabung
steril atau tempat-tempat lain yang steril kemudian ditutup kapas dan bagian kapasnya dibungkus kertas sampul
(kertas perkamen) agar tidak basah sewaktu disterilkan
o Sterilisasi medium. Sterilisasi tergantung macam mediumnya, umumnya dilakukan sterilisasi cara basah.
2.3 Kultur dan Transfer Kultur Mikroba
Pewarnaan Gram Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan
spesies bakten menjadi dua kelompok besar, gram- positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik
dinding sel mereka
4
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1992, Cara Uji Cemaran Mikroba, SNI (Standar Nasional Indonesia), SNI 01- 2897-
1992, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta
Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tanaman Obat, Cetakan Pertama, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Direktorat Jenderal POM, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta
Anonim, 2006, Metode Analisis PPOMN (MA Suplemen 2000 Revisi 2006), Mikrobiologi, Pusat Pengujian
Obat dan Makanan Nasional, Jakarta
55