Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI & PARASITOLOGI


“Pengenalan Laboratorium Mikrobiologi”

DISUSUN OLEH:
NAMA : RAHMI
KELAS : A
NIM : 231360011

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPO
2024

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI & PARASITOLOGI

Laporan praktikum Mikrobiologi & Parasitologi “Pengenalan Laboratorium


Mikrobiologi” disusun sebagai salah satu syarat lulus matakuliah Mikrobiologi &
Parasitologi

DISUSUN OLEH:
NAMA : RAHMI
NIM : 231360011
KELAS : A

Disetujui,
Koordinator Praktikum Mikrobiologi & Parasitologi

Rahmawati Nur Annisa, S.Si., M.Si


NIDN. 0912099301

Mengetahui,
Kepala Laboratorium Kebidanan

Asmawati, S.ST., M.Kes


0927038502

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat hidayah dan
rahmatnya yang diberikan kepada kami berupa kesehatan rohani dan jasmani
sehingga kami dapat menyelesaikan. "LAPORAN MIKROBIOLOGI DAN
PARASITOLOGI” dengan baik.

Dalam menyelesaikan laporan ini, kami banyak menemukan hambatan,


tetapi berkat dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang telah banyak
membantu kami dengan baik, sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan baik.
Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang
telah membantu dalam membuat LAPORAN MIKROBIOLOGI DAN
PARASITOLOGI, sehingga dapat terselesaikan dengan sebaik mungkin.

Tidak lupa kami menyadari bahwa penulisan laporan ini masih belum
sempurna, oleh karena itu untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan kami
dalam penyusunan laporan, kami mengharapkan kritik-kritik dan saran yang
membangun. Semoga laporan ini bagi kami khususnya dan para pembaca pada
umumnya, serta dapat dimanfaatkan dengan baik. Aamiin.

Palopo, 19 Januari 2024

Penyusun

3
DAFTAR ISI

BAB I .................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 5
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 5
B. Tujuan Praktikum .................................................................................................5
BAB II .................................................................................................................................6
TINJUAN PUSTAKA ....................................................................................................... 6
A. Alat Gelas/ Kaca .................................................................................................... 6
B. Alat Non Gelas ....................................................................................................... 7
C. Alat Instrumen .......................................................................................................7
D. Media Pertumbuhan ............................................................................................. 7
BAB III ............................................................................................................................... 9
METODE PRAKTIKUM ................................................................................................. 9
A. Waktu dan Lokasi Praktikum ..............................................................................9
B. Alat ..........................................................................................................................9
C. Bahan .................................................................................................................... 10
D. Prosedur Kerja .................................................................................................... 10
BAB IV ............................................................................................................................. 11
HASIL PENGAMATAN .................................................................................................11
A. Alat Gelas/ Kaca .................................................................................................. 11
B. Alat Non Gelas ..................................................................................................... 13
C. Alat Instrumen .....................................................................................................14
D. Media Pertumbuhan ........................................................................................... 17
BAB V ............................................................................................................................... 18
PENUTUP ........................................................................................................................ 18
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 18
B. Saran .....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 19

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah proses untuk memastikan semua
organisme yang terdapat pada suatu benda, sehingga didapatkan suatu kondisi
yang bebas cemaran mikroorganisme. Dalam bidang mikrobiologi baik dalam
pengerjaan penelitian, keadaan steril dengan syarat utama berhasil atau
tidaknya pekerjaan kita dilaboratorium. Pengetahuan tentang prinsip dasar
sterilisasi sangat diperlukan untuk melakukan pekerjaan di bidang pangan dan
medis. Cara sterilisasi banyak diperkenalkan, namun masih tetap digunakan
cara dan beberapa bahan seperti digunakan berabad lalu. Berdasar dari hal
tersebut diatas, maka diadakanlah praktikum “Sterilisasi” ini guna
memberikan pemahaman kepada kita tentang hal-hal yang berkaitan dengan
sterilisasi serta menambah pengetahuan dan keterampilan kita tentang teknik
atau tata cara sterilisasi dalam mikrobiologi.

B. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu mengensl alat-alat yang akan digunakan dalam


praktikum mikrobiologi dan dapat menggunakannya secara benar.

2. Mahasiswa mampu menerapkan macam-macam teknik sterilisasi.

3. Mahasiswa mampu menentukan pengelompokkan alat-alat dalam


laboratorium mikrobiologi berdasarkan fungsi dan prinsip kerja serta cara
sterilisasinya.

5
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

Yang dimaksud sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses


mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda
(Singleton dan Sainsbury, 2006). Menurut Irianto (2002) sterilisasi adalah
membebaskan tiap benda atau substansi dari semua kehidupan dalam bentuk
apapun. Sterilisasi dilakukan bertujuan mendapatkan keadaan steril.
Mikroorganisme dapat dimatikan dengan panas (kalor), gas-gas seperti
formalsehide, etilenoksida atau betapriolakton oleh bermacam-macam larutan
kimia; oleh sinar lembayung ultra atau sinar gama. Proses untuk menghancurkan
semua bentuk kehidupan juga disebut sterilisasi oleh Pelozar (1988). Suatu benda
yang steril, dipandang dari sudut mikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme
hidup. Suatu benda atau substansi hanya dapat steril atau tidak sreril tidak akan
mungkin setengah steril atau hampir steril.

A. Alat Gelas/ Kaca


1. Pipet ukur
2. Pipet tetes
3. Tabung reaksi
4. Labu erlenmenyer
5. Morlas dan pastele
6. Buret
7. Pembakar spirtus
8. Gelas ukur
9. Pipet gondok
10. Tabung durham
11. Cawan petri

6
B. Alat Non Gelas
1. Pinset
2. Jarum ose
3. pH indicator universal
4. Filter
5. Mikropipet
6. Rak tabung
C. Alat Instrumen
1. Analgesy Meter
2. Autoclave
3. Mikroskop
4. Incubator
5. Plethysmometer
6. Dissolution Tester
7. Disintegration Tester
8. Timbangan Analitik
9. Metabolic Cage
10. Water Purification System

D. Media Pertumbuhan
Media pertumbuhan atau media kultur adalah material nutrient
yang diperkaya dengan bahan tertentu untuk pertumbuhan
mikroorganisme di laboratorium. Media berfungsi untuk tempat
tumbuhnya mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat
fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses
pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk
menghindari kontaminasi. Media yang baik untuk pertumbuhan mikroba
adalah yang sesuai dengan lingkungan pertumbuhan mikroba tersebut,
harus mengandung air untuk menjaga kelembaban dan untuk pertukaran
zat atau metabolisme, harus mengandung sumber karbon, mineral, vitamin
dan gas, tekanan osmose yaitu harus isotonik, derajat keasaman (pH)
umumnya netral, temperatur harus sesuai dan steril

7
Macam – Macam Media Pertumbuhan Media berdasarkan
komposisi atau susunan bahan dan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu
Media alami, Media semi sintesis, dan Media sintesis dengan penjelasan:
1. Media semi sintesis merupakan media yang disusun dari bahan-bahan
alami dan bahan-bahan sintesis. Contohnya: Kaldu nutrisi disusun dari :
Pepton 10,0 g, Ekstrak daging 10,0 g, NaCl 5,0 g.
2. Media alami (non sintetis) merupakan media yang disusun dari bahanbahan
alami dimana komposisinya yang tidak dapat diketahui secara pasti dan
biasanya langsung diekstrak dari bahan dasar.
3. Media sintesis, yaitu media yang disusun dari senyawa kimia dengan jenis
dan takaran yang sudah diketahui secara pasti. Contohnya : Sabaroud.
Bentuk media ada tiga macam yang dapat dibedakan dari ada atau
tidaknya bahan tambahan berupa bahan pemadat seperti agar-agar atau
gelatin yaitu sebagai berikut:
a. Media Cair Media cair digunakan untuk pembenihan diperkaya
sebelum ditanam ke media padat. Contoh media cair Nutrient broth
(NB); Pepton dilution fluid (PDF); Lactose Broth (LB); Mac Conkey
Broth (MCB), Tryptic Soy Broth (TSB), Potato Dextrose Broth (PDB)
dan lain-lain.
b. Media semi padat Media semi padat merupakan media yang
mengandung agar dengan jumlah setengah dari jumlah seharusnya,
sehingga media menjadi kenyal, tidak padat dan tidak begitu cair.
Umumnya digunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak
memerlukan air dan hidup anerobik dan untuk melihat pergerakan
mikroba.
c. Media padat Media padat mengandung komposisi agar sebanyak 15 %,
media ini untuk isolasi dan untuk memperoleh biakan murni mikroba,
lain.

8
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Lokasi Praktikum


Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi dengan judul Pengenalan
Laboratorium Mikrobiologi ini dilaksanakan pada hari Rabu pukul 08.00 –
10.50 WITA di Laboratorium Mikrobiologi Prodi Farmasi, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Palopo
B. Alat
1. Buret
2. Mikroskop
3. Autoklaf
4. Inkubator
5. Colony Counter
6. Lemari Pendingin
7. Hot Platestirrer
8. Mikropipet
9. Cawan Petri
10. Labu Erlenmeyer
11. Pipet Tetes
12. Pipet Ukur
13. Tabung Reaksi
14. Gelas Ukur
15. Tabung Durham
16. Jarum ose
17. Pinset

9
C. Bahan
1. Media pertumbuhan bakteri
2. Bahan Kimia
3. Media uji coba fisiologi
4. Bahan biomedik
5. Media microorganisms

D. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Perhatikan dan catat Peralatan Umum yang biasa digunakan dalam
Laboratorium Mikrobiologi
3. Potret dan Catat peralatan-peralatan laboratorium yang kalian temui di
laboratorium mikrobiologi Farmasi beserta fungsi dan/atau prinsip
kerjanya serta cara penggunaannya.

10
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. Alat Gelas/ Kaca


No. Nama Alat Deskripsi
1. Pipet Ukur Memiliki skala yang terbagi atas unit
pengukuran 1 hingga 1/10 mililiter.
Karena memiliki bagian leher yang
lebar, pipet ukur memiliki ketelitian
yang lebih rendah dibandingkan dengan
pipet volumetrik. Pipet ini digunakan
pada saat pemindahan larutan tidak
memerlukan ketelitian yang sangat
tinggi.
2. Pipet Tetes Jenis pipet yang digunakan untuk
memindahkan larutan dari suatu wadah
ke wadah lain dengan jumlah yang
sangat sedikit dan dengan tingkat
ketelitian pengukuran volume yang
sangat rendah

3. Tabung reaksi Alat bantu untuk mempermudah proses


penelitian di dalam laboratorium yang
digunakan sebagai tempat pentimpanan
tabung-tabung reaksi

4. Labu erlenmenyer salah satu alat gelas laboratorium yang


salah satu fungsinya untuk menjadi
wadah dari bahan kimia cair, Gelas ini
juga sering digunakan untuk proses
titrasi untuk menampung larutan

5. Mortat dan pastel Wadah untuk menghaluskan zat yang


bersifat padat/kristal,

11
6. Buret Alat laboratorium yang terbuat dari
kaca dengan bentuk silinder. Kemudian
alat ini memiliki garis ukur dan
sumbatan keran pada bagian bawahnya

7. Pembakar spirtus Berbentuk labu kaca berisi alkohol,


spirtus, atau sejenisnya yang dinyalakan
dengan korek api di ujung sumbunya.

8. Gelas ukur peralatan laboratorium umum yang


digunakan untuk mengukur volume
cairan. Alat ini memiliki bentuk silinder
dan setiap garis penanda yang ada pada
gelas ukur mewakili jumlah cairan yang
telah terukur.

9. Pipet gondok Volume mempunyai bentuk


menggelembung (bulb/gondok)
ditengahnya.

10. Tabung durham Tabung durham isi 100pcs/pack


Spesifikasi: - berbahan kaca, ukuran 7 x
30 mm, alat yang digunakan di dunia
mikrobiologi untuk mendeteksi
produksi gas yang dihasilkan dari
mikroorganisme.

11. Cawan petri Wadah yang bentuknya bundar dan


terbuat dari plastik atau kaca yang
digunakan untuk membiakkan sel.

12
B. Alat Non Gelas
No Nama Alat Deskripsi
1. Pinset Perkakas tangan yang digunakan
untuk menjepit benda terlalu kecil
yang susah dipegang dan digenggam
dengan jari manusia

2. Jarum ose Enis yang paling umum digunakan


dalam laboratorium mikrobiologi,
Jarum ini harus steril untuk mencegah
kontaminasi silang antar sampel
mikroba

3. pH indicator universal Indikator ph berisi larutan dari


beberapa senyawa yang menunjukkan
beberapa perubahan warna yang halus
pada rentang ph antara 1-14 untuk
menunjukkan keasaman atau kebasaan
larutan.

4. Filter Rangkaian yang berfungsi untuk


melewatkan sinyal frekuensi yang
diinginkan dan menahan sinyal
frekuensi yang tidak dikehendaki serta
untuk memperkecil pengaruh
interferensi atau sinyal

5. Mikropipet pipet yang dilengkapi dengan mesin


sehingga memiliki akurasi dan presisi
yang tinggi, Ukuran pipet ini berada
pada skala mikroliter, Pipet mikro
dipilih berdasarkan skala volume yang
diinginkan dan volume diatur dari
kenop putar.

13
6. Rak tabung Salah satu dari instrumen peralatan
laboratorium non-gelas yang
digunakan untuk menyimpan atau
menata beberapa tabung reaksi.

C. Alat Instrumen
No. Nama Alat Deskripsi
1. Analgesy Meter Alat yang digunakan untuk
mengamati tekanan kaki
setelah diberikan obat
analgesik.

2. Autoclave Alat pemanas tertutup yang


digunakan untuk
mensterilisasi suatu benda
menggunakan uap bersuhu
dan bertekanan tinggi (1210C,
15 lbs) selama kurang lebih
15 menit.

3. Mikroskop Alat bantu yang


memungkinkan kita dapat
mengamati obyek yang
berukuran sangat
kecil (mikroskopis). Hal ini
membantu memecahkan
persoalan manusia tentang
organisme yang berukuran
kecil.

14
4. Incubator Alat yang dipanasi dengan
aliran listrik pada suhu
tertentu yang dipakai untuk
memerami telur, mikroba dan
menghangatkan bayi yang
lahir prematur, alat ini
dilengkapi dengan tombol
pengatur suhu waktu untuk
memudahkan pengaturan
suhu yang dikehendaki.

5. Plethysmometer Alat yang digunakan untuk


mengukur volume kaki hewan
mencit pada saat mengalami
peradangan

6. Water Purification System Proses yang menghilangkan


kontaminan yang berada di
dalam air. Tujuan pemurnian
air tersebut adalah untuk
menghasilkan air bersih dan
berkualitas yang layak untuk
dikonsumsi oleh manusia

7. Tester Pengetes atau orang yang


mengetes.

15
8. Disintegration Tester Alat laboratorium farmasi
yang digunakan untuk
menguji waktu hancur pada
tablet. Tablet memenuhi
standar jika tablet mampu
hancur dalam suhu tubuh
manusia yaitu 37º c dengan
waktu kurang dari 15 menit.

9. Timbangan Analitik Menimbang bahan atau zat


yang akan digunakan sebelum
melakukan suatu percobaan
serta membutuhkan suatu
penimbangan. Alat ini sering
digunakan untuk menimbang
massa suatu bahan kimia
dengan akurat di

16
D. Media Pertumbuhan
Hasil akhir dari proses sterilisasi sesuai dengan petunjuk praktikum
yang kita dapatkan setelah menginkubasi alat dan bahan ke dalam autoklaf
& pada suhu 121 ℃ selama 15 menit, alat dan bahan tersebut menjadi
steril (matinya mikroorganisme) yang terdapat pada alat dan bahanmbegitu
pula di dalam media pertumbuhannya yang mesti di ketahui sebagai
berikut:

No. Nama Media Deskripsi


1. Defenisi EMBA yaitu media diferensial
untuk Escherichia coli. Media
Media Eosin diferensial merupakan media yang dapat
Methylene Blue Agar menumbuhkan beberapa jenis bakteri
dan menyebabkan koloni-koloni suatu
(EMBA) bakteri tertentu mendapatkan bentuk
yang khas.
Fungsi media EMBA yaitu Pepton
sebagai menyediakan nitrogen, vitamin,
mineral dan asam amino esensial untuk
pertumbuhan bakteri.
Laktosa meyediakan sumber karbohidrat
untuk difermentasi bakteri sehingga
dapat membedakan koloni bakteri yang
bisa memfermentasi laktosa dengan
koloni bakteri yang tidak
memfermentasi Sukrosa sebagai
meyediakan sumber karbohidrat untuk
difermentasi bakteri sehingga dapat
membedakan koloni bakteri coliform
dengan koloni bakteri
coliform.Methylene blue indikator pH
serta menghambat pertumbuhan bakteri
gram positif. Agar untuk memadatkan
media.
Kelebihan EMBA yaitu Untuk
menghambat pertumbuhan bakteri gram
positif dan menumbuhkan bakteri gram
negatif.

17
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa,
sterilisasi merupakan suatu proses (kimia dan fisika) yang membunuh semua
bentuk makhluk hidup terutama mikroba. Sterilisasi yang dilakukan bertujuan
untuk menghindari kontaminasi, yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak
diinginkan.
Pada praktikum kali ini alat yang digunakan yaitu autoklaf dan Bunsen.
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang
digunakan
untuk menumbuhkan mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, medium
dapat pula untuk isolasi, memperbanyak mikroba, pengujian sifat−sifat
fisiologi dan perhitungan mikroba.
Medium yang digunakan pada praktikum ini yaitu NA (Nutrient Agar).
NA adalah medium yang digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri.

B. Saran
Sebaiknya pada saat praktikum , praktikan sudah bisa menguasai
teknik−teknik atau cara kerja dari praktikum yang akan dilaksanakan
sehingga tidak akan terjadi kekeliruan yang bisa menghambat jalannya
praktikum.

18
DAFTAR PUSTAKA

Anisah, Triastuti Rahayu. 2015. Media Alternatif Pertumbuhan Bakteri


Menggunakan Sumber Karbohidrat Yang Berbeda. Jurnal Media
Alternatif Untuk Tumbuhan Bakteri.Universitas Muhamadiyah
Surakarta.
Effendi, Ragayah R. A. 2016. Teknik Pembuatan Sediaan Obat. Jakarta:
APMFI Press.
Pelezar JR, Michael J. 2013. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Universitas
Indonesia.
Waluyo, 2007. Mikrobiologi Umum. Malang: UMM Press
Waluyo, 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Malang: UMM Pres.
Subandi, 2012. Mikrobiologi. Bandung : PT. Remaja Ros Dakarya

19

Anda mungkin juga menyukai