Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STERILISASI, PEMBUATAN MEDIA DAN INKUBASI MIKROBA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen dan Teknik Instrumen
Laboratorium

Dosen Pengampu : Rasyida Ulfa,

Disusun Oleh : Kelompok 2, Biologi 2, Semester III

1. Annisa Ramadani ( 0704212037 )


2. Silvi Indria ( 0704211014 )
3. Nur ArsyikaYulia ( 0704211005 )
4. Ridhayana Syaharani ( 0704212048 )
5. Rifani Sahara ( 0704212057 )
6. Nurhajijah Tanjung ( 0704213110 )
7. Yuprilla Tri Tasya ( 0704211017 )
8. Permata Sari ( 0704213051 )

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
T/A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, dan atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah - Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang dengan judul “ Sterilisasi, pembuatan media dan inkubasi
mikroba ”

Makalah Manajemen dan teknik instrumen laboratorium ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapat informasi dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan, kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah
Manajemen dan teknik instrumen laboratorium ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Medan, 1 Desember 2022

Penulis
DAFTA R ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ……………….i


DAFTAR ISI................................................................................................... ………………ii
BAB I PENDA HULU AN ................................................................ …………… ….1
1. Latar Belakang .................................................................... ……………….1
2. Rumusan Masalah ................................................................ ……………….1
3. Tujuan Masalah .................................................................... ……………….1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ ……………….2


1. Pengertian Sterilisasi ............................................................................ ……………….2
2. Pembuatan Media ................................................................................ ……………….3
3. Inkubasi Mikroba Pada Ketombe......................................................... ……………….4
Dokumentasi Prmbuatan .............................................................................. ……………….7

BAB III PENUTUP ........................................................................................ ……………….8


1. Kesimpulan .......................................................................................... ……………….8
2. Saran .................................................................................................... ……………….8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... ……………….9
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam melakukan diagnosa Mikrobiologi sterilisasi sangat diutamakan baik alat maupun
medianya. Suatu alat dikatakan steril apabila alat atau bahan bebas dari mikroba baik dalam
bentuk vegetative maupun spora. Untuk itusebagai pemula dalam Mikrobiologi sangat perlu
mengenal teknik sterilisasi, pembuatan media serta teknik penanaman.
Sterilisasi dalam Mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikansemua
mikroorgansime yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Adatiga cara utama yang
umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, penggunaan bahan kimia, dan
penyaringan (filtrasi ). Apabila panasdigunakan bersama-sama dengan uap air maka disebut
sterilisasi basah, bilatanpa kelembaban maka disebut sterilisasi kering.
Pembiakan mikroba secara buatan memerlukan media pertumbuhan untuk menjadi
tempat tumbuh dan penyedia nutrien bagi mikroba Media pertumbuhan terdiri dan garam
organik, sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT) Pembuatan media
ini dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks
lainnya.
Media berfungsi untuk tempat tumbuhnya mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah,
menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses
pembuatannya harus distenlisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari
kontaminasi pada media itu sendiri.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pengertian Sterilisasi dan Macam – Macam sterilisasi.
2. Bagaimana Cara Pembuatan Media dan Macam – Macam Media.
3. Bagaimana Inkubasi Mikroba Pada Ketombe.

3.TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk Mengetahu cara Sterilisasi dan Macam –Macam Sterilisasi.
2. Untuk Mengetahui Cara Pembuatan Media dan Macam – Macam Media.
3. Untuk Mengetahui Inkubasi Mikroba Pada Ketombe.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN STERILISASI
Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atausubstansi dari semua
kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuanmikrobiologi dalam usaha mendapatkan
keadaan steril, mikroorganisme dapatdimatikan setempat oleh panas (kalor), gas-gas seperti
formaldehide, etilenoksidaatau betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia; oleh
sinar lembayungultra atau sinar gamma. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara
mekanikoleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi.
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semuaorganisme
yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Bahan atau peralatan yang digunakan dalam
bidang mikrobiologi harus dalamkeadaan steril.Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang
tidak diharapkankehadirannya, baik yang mengganggu atau mertsak media atau
mengganggukehidupan dan proses yang sedang dikerjakan.Setiap proses baik fisika,
kimiadan mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutamamikroorganisme
disebut dengan sterilisasi.
Lay dan Hastowo (1992) mengemukakan bahwa sterilisasi merupakan proses untuk
mematikan semua mikroorganisme yang hidup.Adanya pertumbuhan mikroorganisme
menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses
sterilisasi.Jika sterilisasi berlangsungsempurna, maka spora bakteri akan
dilemahkan.Sterilisasi adalah suatu prosesuntuk membunuh semua jasad renik yang ada,
sehinggajika ditumbuhkan didalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat
berkembangbiak.Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu
spora bakteri.

MACAM – MACAM STERILISASI


Cara kerja sterilisasi ialah cara kerja agar terhindar dari kontaminasi,cara steril ini
digunakan pada pembuatan media, dan pembuatan preparat.Sterilisasi dapat dilakukan
dengan cara :
2. Fisik yang dibagi menjadi beberapa bagian :
a. Dengan hot air sterilisation oven bahan dari gelas di bungkus dengan
aluminium foil, dengan suhu 170°-250°C selama 2 jam.
b. Panas basah dengan tekanan suhu 121°C selama 15 menit. Alat yangdigunakan
adalah autoclave.
c. Pressure cooker, panaskan air mendidih, biarkan klep uap terbukaagar keluar uap
kemudian klep uap ditutup, lihat suhu dan tekanan, bila suhu telah 121°C dengan
tekanan 1,5 atm, dijaga konstan selama15 menit. Kemudian buka klep uap hingga
tercapai tekanan nol, dansetelah suhu mencapai suhu kamar, alat dan bahan
dikeluarkan.
3. Kimia, dengan menggunakan zat-zat kimia seperti desinfektan, antiseptic.
4. Radiasi dengan sinar ultra violet, biasanya digunakan pada ruangan dan alat – alat
plastik.
5. Filter dengan membrane filter dan vacum pump
Alat-alat yang dipakai ketika penanaman, harus dalam keadaan steril.Alat-alat logam dan
gelas dapat disterilkan dalam autoklaf. Alat tanamseperti: pinset dan gunting dapat juga
disterilkan dengan pembakaran ataudengan pemanasan dalam
Bacticinerator.

2.PEMBUATAN MEDIA
Media pertumbuhan merupakan suatu bahan yang komposisinya adalah campuran
dari berbagai nutrisi atau zat-zat hara (nutrien) yang digunakan oleh mikroorganisme untuk
pertumbuhan, sintesissel, keperluan energi dalam metabolisme dan pergerakan. Media
ini berfungsi sebagai sarana untuk menumbuhkan mikroorganisme diatas atau
didalamnya dan dapat pula dipergunakan untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-
sifat fisiologis,dan perhitungan jumlah mikroorganisme.
Dilaboratorium mikrobiologi untuk menumbuhkan dan mempelajari sifat-sifat suatu
bakteri maka diperlukan suatu substansi yang telah diatur komposisi nutrisinya. Untuk
melakukan hal tersebut maka perlu diketahui terlebih dahulu jenis-jenis nutrisi yang
disyaratkan bakteri tersebut, selain kondisi lingkungan yang menyediakan kondisi
optimum bagi pertumbuhannya. Sehingga dikenal banyak media yang tersedia dan
dikenal untuk melakukan isolasi, identifikasi dan pemeliharaan baktri Komposisi setiap
bahan pada media tertentu terhadap mikroorganisme merupakan cermin kondisi nutrisi
pada habitat asli mikroorganisme tersebut, maka pada keadaan itulah mikroorganisme
tumbuh optimal.

Pembuatan Media Dan Macam – Macam Media :


klasifikasi media berdasarkan fungsinya digolongkan menjadi 7 golongan, yaitu :
1. Medium umum, media yang ditambahkan bahan-bahan yang bertujuan menstimulasi
pertumbuhan mikroba secara umum.Contoh Nutrient Agar (NA) untuk menstimulasi
pertumbuhan bakteri, Potato Dextrose Agar (PDA) untuk menstimulir pertumbuhan
fungi.
2. Medium khusus, merupakan medium untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroba dan
kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia tertentu misalnya,
medium tetes tebuuntuk Saccharomyces cerevisiae.
3. Media diperkaya (nenrichment media ), media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu
untuk menstimulasi pertumbuhan mikrobayang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk
menstimulasi pertumbuhan mikroba yang jumlahnya sedikit dalam suatucampuran
berbagai mikroba, contoh Chocolate media dan Yeast- Extract-poptasium Nitrat Agar.
4. Media selektif, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahantertentu yang akan
menghambat pertumbuhan mikroba yang tidakdiinginkan yang ada dalam suatu
spesimen. Inhibitor yangdigunakan berupa antibiotik, garam dan bahan-bahan
kimialainnya
5. Media diferensial, merupakan media yang ditambahkan bahan- bahan kimia atau
reagensia tertentu yang menyebabkan mikrobayang tumbuh memperlihatkan perubahan-
perubahan spesifiksehingga dapat dibedakan dengan jenis lainnya.
6. Medium penguji ( assay medium ), yaitu medium dengan susunantertentu yang
digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa tertentu.
7. dengan bantuan bakteri misalnya medium untuk menguji vitamin-vitamin, antibiotika
dan lain-lain.
8. Medium perhitungan jumlah mikroba yaitu medium spesifik yangdigunakan untuk
menghitung jumlah mikroba dalam suatu bahan,misalnya medium untuk menghitung
jumlah bakteri E.coli air sumur.

3.INKUBASI MIKROBA PADA KETOMBE


Definisi inkubasi dalam mikrobiologi adalah proses memelihara kultur mikroba
dalam suhu tertentu selama jangka waktu tertentu yang bertujuan untuk memantau
pertumbuhan bakteri.
Masa inkubasi yang paling umum sekitar 2-5 hari dengan rentang paling lebar 1-
10 hari. Saat masa inkubasi, belum ada gejala yang terlihat karena infeksi belum terjadi.
Hal tersebut karena bakteri masih fokus untuk memperbanyak diri.
Di bidang mikrobiologi, inkubasi merupakan proses dalam memelihara kultur
mikroba dengan mempertahankan suhu tertentu agar bisa bertahan hidup dalam jangka
waktu tertentu untuk melihat pertumbuhan bakteri.
Untuk mediumnya sendiri dibagi menjadi dua yaitu lemari biasa dengan suhu
kamar dan inkubator yang suhunya bisa diatur sesuai keinginan. Untuk inkubator sendiri,
memang sebaiknya menggunakan yang bisa diatur sesuai keinginan agar bisa digunakan
untuk berbagai macam mikroorganisme. Dengan suhu yang bisa diatur, maka suhu
tersebut bisa dibuat sedemikian rupa agar menumbuhkan bakteri, menumbuhkan ragi dan
jamur dengan suhu yang sesuai.
Pada praktikum ini menggunakan sampel ketomne pada salah satu praktikan.
Ketombe adalah serpihan kulit kepala (mati) yang terkelupas. Epitel yang menyusun kulit
kepala merupakan epitel skuamus berlapis yang secara terus menerus tumbuh, sehingga
mendorong epitel lama diatasnya ke permukaan yang kemudian akan mati dan akhirnya
terkelupas (korneosit). Setiap orang diperkirakan menghasilkan sekitar 4 kg skuama
korneosit per tahun, namun tidak terdeteksi hingga serpihan tersebut berukuran lebih
besar dan terlihat bergerombol di kulit kepala, menempel di rambut, serta tampak pada
pakaian.
Teknik pembiakan bakteri dilakukan untuk dapat mempelajari sifat biakan,
morfologi dan sifat faalinya maka organisme yang diteliti harus dapat dipisahkan dan
hanya mengandung satu macam bakteri. Cara untuk mendapatkan biakan murni yaitu :
1) Teknik Penggoresan Agar
Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Teknik ini
menguntungkan dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan.
2) Teknik Agar Tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukan
pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga hanya ditemukan satu
sel di dalam tabung. Teknik ini lebih mudah untuk mendapatkan koloni yang terpisah
dan tidak diperlukan keterampilan.
3) Teknik Agar Sebar
Pada teknik ini sterilisasi penyebar dilakukan dengan mencelupkan ke dalam alcohol dan
kemudian dipanaskan. Penyebar didinginkan sebelum digunakan untuk menyebarkan
cairan suspensi pada permukaan agar.
4) Pemindahan Biakan
Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke biakan tanpa
terjadi pencemaran. Pemindahan ini dilakukan dengan teknik aseptic untuk
mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan.

Saat dilakukannya praktikum inkubasi mikroorganisme pada parktikum ini


dengan menggunakan sampel ketombe, hal-hal yang dilakukan ialah :
1. Pengambilan sampel ketombe pada salah satu praktikan menggunakan katembad.
2. Digambar garis T pada cawan petri
3. Dihidupkan Bunsen.
4. Dibuka sedikit cawan petri yang di dalamnya sudah tersedia media agar.
5. Digores sampel ketombe pada media agar dengan searah.
6. Ditutup dengan plastik wrap.
7. Diinkubasi pada waktu 2 hari dengan suhu normal mikroorganisme.
Perlu di perhatikan agar semua alat yang digunakan dalam keadaan steril, dan pada
saat penggoresan cawan petri hanya terbuka sedikit dan dekat dengan api bunsen
yang terus menyala selama penggoresan, agar mikroorganisme lain yang ada di
udara tidak masuk (terkontaminasi).

Hasil inkubasi pada ketombe :

Inkubasi pada ketombe dilakukan menggunakan media PDA dan ditunggu dalam jangka waktu
dua hari dengan metode gores Streak T.
Dokumentasi Pembuatan :
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Sterilisasi merupakan proses untuk mematikan semua mikroorganismeyang hidup. Cara
kerja sterilisasi ialah cara kerja agar terhindar darikontaminasi, cara steril ini digunakan pada
pembuatan media, dan pembuatan preparat. Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara fisik,
kimia, radiasi danfilter. Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat
makanan(nutrien) yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan
pertumbuhanmikroorganisme.
Sterilisasi merupakan proses untuk mematikan semua mikroorganismeyang hidup. Cara
kerja sterilisasi ialah cara kerja agar terhindar dari kontaminasi, cara steril ini digunakan
pada pembuatan media, dan pembuatan preparat. Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara
fisik, kimia, radiasi danfilter. Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat
makanan (nutrien) yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan
mikroorganisme. Pada hasil terlhat jelas mikroba yang tumbuh pada media berwana putih.

2. SARAN

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di


atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan
pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Universitas Indonesia: Jakarta.


Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.Hadioetomo, R. 1993.
Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi. Gramedia: Jakarta.Irianto, Koes. 2006.
Mikrobiologi Jilid 1. Yrama Widya: Bandung.Pelgzar & Reid. 1958.
Mycrobiology. Mc Graw-Hill Compan: Tokyo.Suriawiria, U. 2005.
Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti: Jakarta.
Curtis, Helena, Barnes, N. Sue. 1999. Biology 5th Edition . New York :WorthPublisher
IncFardiaz,Srikandi.1992.
Mikrobiologi Pangan. Jakarta :Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.Hadioetomo, Ratna Siri.1990.
Mikrobiologi dalam Praktek. Jakarta : GramediaPustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai