NIM : 235080507111004
KELOMPOK :3
ASISTEN : RANIYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
MUHAMMAD FATHIR IRAWAN
Mengetahui, Mengetahui,
Asisten Kelompok Koordinator Asisten
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat
Brawijaya.
larutan fisiologis, pewarnaan gram, isolasi bakteri, TPC, isolasi jamur dan khamir,
penulisan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari berbagai pihak demi perbaikan laporan dimasa yang akan datang. Semoga
Penyusun
iii
TATA TERTIB
untuk praktikum.
praktikum.
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4 TSA...................................................................18
Gambar 5 TCBS.................................................................18
Gambar 6 PDA..................................................................18
Gambar 7 NA FISIOLOGIS..................................................19
DAFTAR TABEL
vi
Tabel 1. Perbandingan cawan petri sebelum dan sesudah dilakukan
sterilisasi.......................................................................................................20
sterilisasi.......................................................................................................20
sterilisasi.......................................................................................................21
vii
DAFTAR LAMPIRAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
TATA TERTIB
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
viii
3.2 Pembuatan Media
3.2.1 Triptic Soy Agar (TSA)
3.2.2 Triptic Soy Broth (TSB)
3.2.3 Thiosulfate Citrate Bile Sucrose (TCBS)
3.3 Pewarnaan Gram
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
BUKU KERJA PRAKTIKUM
NIM : 235080507111004
KELOMPOK :3
ASISTEN : RANIYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
BAB I PENDAHULUAN
terilisasi adalah proses menjadikan bahan dan media bebas darisegala bentuk
kehidupan. barang barang Persediaan medis yang kotor dari berbagai ruangan
rumah sakit Ruang rawat inap, ruang rawat jalan, ruang rumah sakit, dll. Ruang
mikroorganisme akan maksimal, subur dan cepat. Media kultur (larutan biologis)
dapat dibuat dari senyawa tertentu. Media pertumbuhan adalah media yang
dan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Selain itu, media Ini dapat digunakan
mikroorganisme. Hal ini berkaitan erat dengan hal ini hipotesis Koch. Cara
mempelajari sifat-sifatnya. Untuk itu diperlukan suatu media untuk tumbuh dan
kelembaban sekitar luka. Kondisi lembab yang diciptakan dengan adanya NaCl
11
dalam merawat luka dapat mempercepat terbentuknya stratum corneum dan
dibedakan berdasarkan kelompoknya yaitu gram positif dan gram negatif Mereka
berbeda dalam komposisi dinding selnya. Pewarna yang digunakan terdiri dari:
warna utama dan warna atas. Pewarna yang paling banyak digunakan adalah
adalah untuk mengetahui proses sterilisasi, jenis-jenis media kultur serta cara
adalah praktikan dapat menerapkan proses sterilisasi dan upaya aseptis dalam
proses pewarnaan gram untuk mengidentifikasi bakteri gram positif dan negatif.
Divisi Penyakit Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.
12
BAB II ANALISIS PROSEDUR
Cawan petri adalah suatu alat alat laboratorium berbentuk bulat yang
terbuat dari kaca atau plastik bening. Cawan petri umumnya digunakan sebagai
dibuat berpasangan, terdiri dari cawan permukaan yang relatif kecil yang
berfungsi sebagai wadah dan cawan bawah yang lebih besar yang berfungsi
dan mencegah kontaminasi oleh mikroorganisme lain. Ini adalah tempat di mana
tempat penyimpanan bahan kimia. Ini karena cawan petri bisa ditutup dengan
Bagian atas cawan Petri cukup lebar sehingga berpotensi mempercepat proses
13
gambar 1 cawan petri gambar 1 cawan petri yang di bungkus
Cawan petri ini sangat berguna bagi peneliti untuk menghitung dan
untuk mensterilkan cawan Petri adalah autoklaf. Sebelum disterilkan, cawan Petri
kelembapan yang berasal dari autoklaf. Langkah pertama ambil selembar kertas
kosong, bungkus di sekeliling cawan Petri, dan letakkan cawan Petri di tengah
kertas. Cawan Petri kecil diletakkan di atas dan cawan Petri besar diletakkan di
bawah. Langkah 2 berarti melipat kertas. Potongan kertas pertama yang dilipat
merupakan bagian tengah yang akan menutupi cawan petri. Selanjutnya, lipat
tepi kertas hingga melingkari cawan Petri dengan rapat. Setelah semuanya
autoklaf buat proses sterilisasi. Setiap kali terselesaikan digunakan, cawan petri akan
14
disterilkan terlebih dahulu serta dipergunakan kembali...
banyak fungsi. Terbuat dari bahan berkualitas tinggi, tahan lama dan presisi.
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
Autoklaf atau dikenal dengan metode sterilisasi panas basah biasanya sterilisasi yang
15
gambar 3 autoklaf
tutup autoklaf, tambahkan air suling, masukkan cawan Petri ke dalam autoklaf,
dan atur suhu menjadi 121 °C. Kemudian berikan tekanan 2 atmosfer dan
benar-benar berhenti. Buka tutup autoklaf dan keluarkan media yang telah
disterilkan..
Media Tryptone soy agar atau disingkat dengan TSA artinya media umum
ini umumnya banyak digunakan dalam recovery bakteri ataupun jamur. Adapun
kandungan TSA merupakan agar, tryptone, soytone dan pula sodium chloride.
Media TSA ini mempunyai fungsi untuk menumbuhkan bakteri yang berada di air
tawar. Komposisi Media TSA merupakan peptone asal kafein sebesar 17 gr,asal
kedelai sebesar 3 gr, glukosa sebesar 2,lima gram, NaCl sebanyak lima gr,
K2HPO4 sebanyak 2.5 gr, lalu yang terakhir Aquades sebanyak 1 liter.
16
gambar media TSA
Langkah awal membuat media TSA kita wajib menimbang terlebih dahulu TSA
yang diperlukan, sehabis menimbang, kita hitung jumlah pembuatan media TSA, serta
kita ukur aquades yang diperlukan. TSA dan juga aquades kita masukkan kedalam
kapas, kemudian kita bungkus menggunakan aluminium foil dan pakai karet gelang buat
mengikatnya, setelah di ikat, kita rebus selama 15 mnt, kemudian sterilisasi selama 15
40
1000
∑ 3 cawan petri × 20 ml=… gram
Dengan keterangan :
Media TCBS adalah media yang selektif untuk mengisolasi bakteri Vibrio
17
dan berwarna kuning karena dapat memfermentasi sukrosa, namun beberapa
gambar 5 TCBS
atau media TCBS yang telah disinkronkan sesuai petunjuk pembuatan. Media ini
yang mungkin ada di dalam media. Setelah mensterilkan media TCBS dan
mendinginkannya hingga suhu yang diinginkan, letakkan sampel yang akan diuji
(misalnya sampel lingkungan laut yang mengandung Vibrio) di atas media TCBS
menggunakan alat steril seperti pipet atau loop bakteriologis. media komunikasi.
ke dalam media, cawan Petri diinkubasi dengan media TCBS pada suhu yang
sama (biasanya sekitar 37 °C) selama waktu yang sesuai untuk tujuan isolasi
vibrio. Setelah masa inkubasi, hasilnya dapat diamati dan bakteri Vibrio yang
18
Rumus perhitungan media TCBS:
88
×∑ 3 cawan petri×20
1000
88
× ∑ 3 × 20=5,29
1000
Aspergillus niger dari media Alternatif, media alternatif terbaik, dan sekaligus Dari
Canna Media, lalu Garut Media, lalu Yang. Terakhir, Media Umbi Gembili.
Diameter koloni ditampilkan dalam media PDA. Umbi ganyong berukuran sedang
berukuran 30,7 mm, bersporulasi padat Diameter koloni dengan sporulasi 39,7
mm. Media umbi genbili berkepadatan tinggi mempunyai diameter koloni Umbi
kudzu ukuran sedang 34,7 mm dengan spora tipis Diameter koloni 43,7 mm
gambar 6 PDA
19
dextrose agar (PDA) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 39/1000 × Ʃ
ubah liter menjadi mililiter Ʃ Cawan Petri: jumlah cawan Petri yang dihitung 20 ml
menggukur aquades, takar air suling sebanyak yang sudah di takar. Langkah
dengan alumunium foil dan ikat dengan karet gelang. Panaskan di atas hot plate
hingga agak hangat. Langkah terakhir, tuangkan media PDA ke dalam autoklaf
selama 15 menit..
Rumus PDA
Rumus perhitungan:
2.3.4 Na-Fisiologis
Hasan, K. (2017) NaCl fisiologis merupakan zat isotonik dan juga garam
fisiologis, NaCl fisiologis merupakan zat isotonik dan juga garam fisiologis,
20
dan menjaga kelembapan di sekitar luka. Kondisi lembab ini disebabkan oleh
sekitar luka. Kondisi lembab yang disebabkan oleh adanya NaCl dalam
Larutan NaCl ini dapat digunakan untuk mengatasi peradangan luka. Berendam
dalam air garam yang kaya akan NaCl akan membantu penyembuhan luka lebih
penyembuhan luka. Natrium dan klorida (NaCl) yang terkandung dalam air garam
memiliki efek penyembuhan pada orang yang menderita penyakit kulit yang
gambar 7 NA FISIOLOGIS
21
Rumus
gelas kaca. Kemudian gunakan gelas ukur yang disertakan untuk mengukur dan
menyamakan jumlah air yang Anda butuhkan. Kumpulkan Na-Fi 0,9%, bungkus
dengan kapas, masukkan ke dalam gelas kaca, tutup rapat dengan alumunium
Keterangan:
9 ml : Jumlah aquades
metode pewarnaan diferensial yang sangat bermanfaat serta paling banyak digunakan di
dinding sel dan banyaknya lapisan lipid pada membran sel bakteri. misalnya bakteri
22
berdasarkan pewarnaan gram dibedakan menjadi dua jenis, yang pertama gram positif
serta yang ke 2 gram negatif. sang karena itu, bakteri gram positif memiliki dinding sel
yang tebal dan membran sel satu lapis. Sedangkan bakteri gram negatif memiliki dinding
Hal ini ditunjukkan dengan pemahaman yang lebih baik tentang bahan pewarnaan
alkohol 70% lalu keringkan. Ambil 1 cincin untuk dijadikan 1 cincin, masukkan
23
bakteri ke dalam tabung Eppendorf lalu buat sediaan perbanyakan bakteri pada
lensa objektif. 2- 3 tetes Larutan Gram (kristal ungu) Letakkan di atas olesan
bakteri dan biarkan selama 1 menit saja. Kemudian bilas dengan air mengalir
selama 30 detik -Bilas dengan air dan keringkan dengan handuk kertas Teteskan
satu baris larutan Gram (safranin) dalam 30 detik, bilas dengan air dan keringkan
dengan handuk kertas. jika sudah Tempatkan kaca penutup di atas olesan
24
BAB III ANALISIS HASIL
hasil analisis dari kelompok 3 alat cawan petri sebelum dan sesudah.
SEBELUM SESUDAH
bagian atas cawan petri yang di masukkan pada tabung erlenmeyer ditutup
dengan menggunakan kertas, kemudian di masukkan ke pada autoklaf di suhu 121 derajat
Cawan petri yang sudah pada sterilisasi memakai autoklaf selama 15 mnt di suhu
121 derajat celcius akan berubah sebagai bersih,serta berembun di bandingkan sebelum
Hasil analisis sebelum dan sesudah sterilisasi pada instrumen cawan petri
25
akan terlihat kotor dan berdebu, namun setelah disterilisasi akan lebih bersih dan higienis.
Untuk sterilisasi, masukkan cawan petri yang dimasukkan ke dalam tabung segitiga ke
dalam autoklaf dan suhu 121℃ selama 15 menit. Hasil tersebut sejalan dengan temuan
Pariakan dan Rahim (2021). Mereka menemukan bahwa blue tip yang disterilkan dalam
autoklaf pada suhu 121 derajat Celcius selama 15 menit akan terlihat bersih dan lembab
dibandingkan dengan keadaan tidak steril, namun tetap terlihat kusam dan berdebu. . .
Sterilisasi yang efektif dengan autoklaf meningkatkan keamanan dan kebersihan peralatan
laboratorium.
hasil analisis dari kelompok 3 alat blue tip sebelum dan sesudah.
Sebelum di sterlisasi terlihat kotor dan berdebu, kemudian setelah di sterilisasi blue tib
SEBELUM SESUDAH
bagian atas blue tip yang di masukkan pada tabung erlenmeyer ditutup dengan
26
menggunakan kapas,lalu di bungkus memakai aluminium foil dan dirapatkan memakai
karet gelang.kemudian di masukkan ke pada autoklaf di suhu 121 derajat celcius selama
Blue tip yang sudah pada sterilisasi memakai autoklaf selama 15 mnt di suhu 121
Perbedaan signifikan terlihat pada hasil analisis sebelum dan sesudah sterilisasi
alat blue tip pada kelompok 3. Sebelum proses sterilisasi, blue tip terlihat kotor dan
berdebu. Namun setelah proses sterilisasi, blue tip terlihat lebih bersih dan higienis.
Bagian atas blue tip yang dimasukkan ke dalam tabung berbentuk segitiga dan ditutup
dengan kapas, dibungkus dengan alumunium foil dan diikat dengan karet gelang.
Menurut Pariakan dan Rahim (2021), blue tip mengalami perubahan yang signifikan bila
disterilkan dalam autoclave pada suhu 121 derajat Celcius selama 15 menit.
Dibandingkan keadaan kusam dan berdebu sebelum sterilisasi, blue tip menjadi lebih
bersih dan terlihat lebih lembab. Autoklaf pada suhu dan waktu yang sesuai membantu
laboratorium. TSA adalah agar-agar yang biasa digunakan buat mendorong pertumbuhan
mikroorganisme yang sengaja dibiakkan pada laboratorium. Media jenis ini seringkali
digunakan pada penelitian karena kemungkinan besar akan ditempati oleh bakteri atau
jamur pada jangka ketika yg usang. Fungsi TSA sendiri ialah menjadi media fleksibel
yang dapat digunakan menjadi tempat tumbuhnya mikroorganisme atau fungi. Komposisi
media ini artinya 15,0 g/L tripton, lima,0 g/L pepton kedelai, lima,0 g/L natrium klorida
27
Langkah-langkah penerapan ASD tidak terlalu rumit buat dilakukan. Timbang
Lalu, jika perlu, sediakan air sulingan, tentukan 20 ml per cawan petri. Jika TSA dan
memakai labu Erlenmeyer. lalu sudah, bungkus atas labu Erlenmeyer dengan kapas dan
foil lalu tutup dengan karet, kemudian panaskan di atas hot plate hingga hangat. Setelah
Hasil perhitungan =
= .
Media TCBS (Thiosulfate Citrate Bile Salts Sucrose agar) merupakan jenis media
utama kolera. Media TCBS ini mempunyai komposisi khusus yang dapat membantu
dalam perkembang biakan bakteri vibrio serta dapat membedakannya dari bakteri yang
lainnya. Komponen utama dari media TCBS adalah tiosulfat. Tiosulfat menyediakan
88
×∑ cawan petri×20
1000
28
88
× ∑ 3 × 20=5,29
1000
pengental atau pengikat media agar media memiliki tekstur padat yang
mencakup cara persiapan media PDA dalam jumlah tertentu, yang biasanya
3.2.5 Na-Fisiologis
Na-Fiologi digunakan dalam pengobatan sel dan jaringan hewan untuk tujuan menjaga
aktivitas metabolisme. Yang Anda perlukan untuk membuat Na-Fiologi hanyalah bahan
apa saja yang tersedia, NaCl atau garam. Komposisi NaCl untuk menghasilkan Na-
Fisiologis adalah 0,9% dan ditimbang dalam timbangan digital. NaCl dilarutkan dalam 60
ml air suling dan diukur menggunakan gelas ukur. Kedua bahan dihomogenisasi dalam
alat triangulasi dan diautoklaf pada suhu 121 °C selama 15-20 menit.
diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama berdasarkan warna bercak: Gram positif
dan Gram negatif.Bakteri gram positif tampak berwarna ungu atau biru tua setelah proses
pewarnaan. Hal ini menunjukkan bahwa dinding sel bakteri Gram positif mampu
29
menahan kristal violet dan yodium. Bakteri gram negatif,sebaliknya, tampak merah atau
merah muda setelah pewarnaan, menunjukkan bahwa dinding selnya tidak dapat menahan
noda kristal violet dan yodium, sehingga warna primer dapat terlihat. Pewarnaan Gram
merupakan langkah awal yang penting dalam mengidentifikasi bakteri dan membantu
sel. Hasil pewarnaan Gram memberikan informasi awal yang berharga untuk memahami
struktur sel bakteri dan membantu dalam memilih pengobatan antibiotik yang tepat.
Pewarnaan Gram merupakan teknik penting dalam mikrobiologi dan digunakan secara
luas untuk memahami karakteristik bakteri dan membantu diagnosis penyakit menular
dan pengembangan pengobatan yang tepat. Pewarnaan Gram merupakan teknik penting
dalam mikrobiologi dan digunakan secara luas untuk memahami karakteristik bakteri dan
mengamati karakteristik, bentuk, dan morfologi sel bakteri seperti koloni sel.
Pewarnaan Gram pada bakteri dibagi menjadi dua kelompok yaitu bakteri Gram
positif dan Gram negatif. (Dharmawan, 2012) Hasil analisis pewarnaan Gram, bakteri
dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan warna pewarnaan: Gram positif ungu/biru
tua dan Gram negatif merah/merah muda. Hal ini tergantung pada kemampuan dinding
sel untuk menahan pewarnaan kristal violet dan yodium. Pewarnaan Gram merupakan
langkah awal yang penting dalam mengidentifikasi bakteri, membantu memilih antibiotik
yang tepat dan memahami struktur dan morfologi sel bakteri. Dalam mikrobiologi,
metode ini membedakan bakteri menjadi dua kelompok utama, Gram positif dan Gram
30
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2.saya juga sudah mengerti tata cara pewarnaan gram dan penggunaan auto
3.dan saya pun juga sudah hafal sedikit rumus rumusnya seperti media
3.2 Saran
Saran saya kepada teman teman kelas yang saya cintai dan banggakan
untuk lebih kondusif dan tertib di saat asprak sedang menjelaskan tata cara
untuk praktikum dan untuk kak rania jangan galak galak dengan kelompok nya
sendiri
31
DAFTAR PUSTAKA
Zein, A., Nurhayati, D., Rahmatia, F., Cahyati, T. N., Hidayatullah, D., Afrilasari,
W., & Christyaningsih, N. PENYIAPAN MEDIUM, STERILISASI BAHAN DAN
PERALATAN. LAPORAN PRAKTIKUM, 1.
Rahmatullah, W., Novianti, E., & Sari, A. D. L. (2021). Identifikasi bakteri udara
menggunakan teknik pewarnaan Gram. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya
Medika, 6(2), 83-91.
Ambat, K. N., Abida, I. W., & Maherlina, R. (2022). Kelimpahan Bakteri Vibrio sp.
Pada Sampel Air Tambak di UPT Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan
Pasuruan Jawatimur. Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan, 3(3), 66-72.
Aspmo S.I., Horn S.J., & Eijsink, V. G. (2005). Hydrolysates from Atlantic cod
Gadus morhuaL. viscera as components of microbial growth media. Process
Biochemistry 40: 3.714–3.722.
Ihsan, B., & Retnaningrum, E. (2017). Isolasi dan identifikasi bakteri Vibrio sp.
pada kerang kapah (Meretrix meretrix) di Kabupaten Trenggalek. Jurnal
Harpodon Borneo, 10(1), 23-27.
Luo, Z., Shi, Y., Xue, X., & Gao, T. (2023). Experimental and numerical
investigation on patch loading capacity of longitudinally stiffened hybrid titanium-
clad bimetallic steel plate girder. Engineering Failure Analysis, 146, 107117.
32
DENGAN PERLAKUAN PEMANASAN (Decontamination of Escherichia coli and
Staphylococcus aureus in Edible Bird´ s Nest Using Heat Treatment). Jurnal
Kedokteran Hewan-Indonesian Journal of Veterinary Sciences, 10(2), 143-147.
Ismail, I., Permanasari, A., & Setiawan, W. (2016). STEM virtual lab: an
alternative practical
media to enhance student’s scientific literacy. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,
5(2),
239–246. http://doi.org/10.15294/jpii.v5i2.5492
Colwell RR. 2005. Global microbial ecology of Vibrio cholerae.In Oceans and
Health: Pathogens in the Marine Environment (pp.297-305). Springer, Boston,
MA.
Pariakan, A., & Rahim, M. (2021). Karakteristik Kualitas Air Dan Keberadaan
Bakteri Vibrio sp. Pada Wilayah Tambak Udang Tradisional Di Pesisir Wundulako
Dan Pomalaa Kolaka. Jfmr (Journal of Fisheries and Marine Research), 5(3),
547-556
33
LAMPIRAN
No Gambar Keterangan
No Gambar Keterangan
34
1.Hubungkan kabel dari autoclaf ke
sumber listrik; 2. Atur suhu dengan
memutar tombol pengatur suhu; 3.
Power on dinyalakan; 4. Tunggu
hingga keluar uap yang menandakan
autoclaf telah memanas/mendidih; 5.
Tutup katup pengeluaran uap dan
2. biarkan hingga tekanan naik yang
menandakan suhu 121⁰C; 6. Tunggu
hingga 15 menit dengan
mempertambahkan suhu 121 C; 7.
Atur tombol pemutar suhu ke arah 0
dan matikan autoclaf; 8. Buka katup
pengeluaran uap dan tunggu hingga
tekanan turun.
Alat &
No Sebelum Sterilisasi Setelah Sterilisasi
Bahan
Cawan
1.
petri
2 Blue tip
No Dokumentasi Keterangan
35
PROSES PENUANGAN BUBUK TCBS
1 KE DALAM AIRENMAYER
No Media Keterangan
36
BUKU KERJA PRAKTIKUM
NAMA :
NIM :
KELOMPOK :
ASISTEN :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
BAB I PENDAHULUAN
37
1.4 Latar Belakang
adalah untuk mengetahui proses sterilisasi, jenis-jenis media kultur serta cara
adalah praktikan dapat menerapkan proses sterilisasi dan upaya aseptis dalam
proses pewarnaan gram untuk mengidentifikasi bakteri gram positif dan negatif.
Ikan Divisi Penyakit Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Brawijaya.
38
BAB II ANALISIS PROSEDUR
air kolam
insang
2.2.2 Usus
usus
2.2.3 Lendir/Kulit
lendir/kulit
39
BAB III ANALISIS HASIL
Paragraf 1: Tuliskan analisis hasil pengamatan air kolam dari kelompok kalian
40
3.2.2 Usus
3.2.3 Lendir/Kulit
41
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
bentuk poin-poin.
3.2 Saran
42
DAFTAR PUSTAKA
43
LAMPIRAN
No Gambar Keterangan
No Gambar Keterangan
44
Jelaskan langkah-langkah isolasi
2. Lampirkan gambar dokumentasi
bakteri pada air kolam
No Gambar Keterangan
No Gambar Keterangan
45
Jelaskan langkah-langkah isolasi
1 Lampirkan gambar dokumentasi
bakteri pada usus
No Gambar Keterangan
46
BUKU KERJA PRAKTIKUM
NAMA :
NIM :
KELOMPOK :
ASISTEN :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
47
BAB I PENDAHULUAN
adalah untuk mengetahui proses sterilisasi, jenis-jenis media kultur serta cara
adalah praktikan dapat menerapkan proses sterilisasi dan upaya aseptis dalam
proses pewarnaan gram untuk mengidentifikasi bakteri gram positif dan negatif.
Ikan Divisi Penyakit Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Brawijaya.
48
BAB II ANALISIS PROSEDUR
49
BAB III ANALISIS HASIL
kalian
50
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
bentuk poin-poin.
3.2 Saran
51
DAFTAR PUSTAKA
52
LAMPIRAN
No Gambar Keterangan
No Gambar Keterangan
53
Jelaskan langkah-langkah dalam
2. Lampirkan gambar dokumentasi
pengenceran TPC
No Gambar Keterangan
54
BUKU KERJA PRAKTIKUM
NAMA :
NIM :
KELOMPOK :
ASISTEN :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
55
BAB I PENDAHULUAN
adalah untuk mengetahui proses sterilisasi, jenis-jenis media kultur serta cara
adalah praktikan dapat menerapkan proses sterilisasi dan upaya aseptis dalam
proses pewarnaan gram untuk mengidentifikasi bakteri gram positif dan negatif.
56
BAB II ANALISIS PROSEDUR
morfologi khamir.
fungi.
57
BAB III ANALISIS HASIL
kalian
Paragraf 1: Tuliskan analisis hasil pengamatan hifa fungi dari kelompok kalian
58
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
bentuk poin-poin.
3.2 Saran
59
DAFTAR PUSTAKA
60
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat dan Bahan Isolasi Jamur, Khamir, dan Pengamatan Hifa
No Gambar Keterangan
No Gambar Keterangan
61
Jelaskan langkah-langkah dalam
2. Lampirkan gambar dokumentasi
isolasi jamur
62