Puji syukur kehadirat penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan praktikum. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan
umatnya hingga akhir zaman.
Laporan praktikum yang berjudul Laporan Akhir Praktikum
Mikrobiologi Perikanan dibuat untuk memenuhi tugas akhir praktikum mata
kuliah Mikrobiologi Perikanan pada Program Studi Perikanan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Dr. Emma Rochima, S.Pi., M.Si. selaku dosen penanggung jawab mata
kuliah Mikrobiologi Perikanan.
2. Sulastri Prihandini selaku Asisten penanggung jawab praktikum mata
kuliah Mikrobiologi Perikanan Kelas A
3. Dosen dan asisten mata kuliah Mikrobiologi Perikanan.
Penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan laporan akhir
praktikum ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan
yang membangun bagi penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan
praktikum yang telah disusun dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Kelompok 10
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN vi
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan 2
1.3 Manfaat 2
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Inokulasi Mikroba
2.2 Isolasi Mikroba
2.3 Identifikasi Mikroba 10
2.4 Perhitungan Mikroba 12
3
4.1 Hasil……………………………………………………………………24
4.2 Pembahasan…………………………………………………………….26
4
DAFTAR TABEL
2
DAFTAR GAMBAR
3
Nomor Judul Halaman
1 Alat Praktikum................................................................................ 24
2 Bahan Praktikum ........................................................................... 25
3 Prosedur Praktikum ........................................................................26
4 Hasil Praktikum ..............................................................................29
5 Dokumentasi Kegiatan ...................................................................30
4
BAB I
PENDAHULUAN
1
berdasarkan bentuk kekhasan mikroba, bereaksi terhadap senyawa kimia tertentu.
Secara biologis identifikasi mikroba dapat dilakukan berdasarkan sifat-sifat
biologisnya.
Perhitungan Jumlah mikroba pada suatu bahan dapat ditentukan dengan
berbagai macam cara. Pada umumnya ada tiga cara penghitungan jumlah mikroba,
yaitu perhitungan jumlah sel, perhitungan massa sel secara langsung, dan
perhitungan massa sel secara tidak langsung.
4.2 Tujuan
Inokulasi Mikroba bertujuan untuk Pemindahan biakan mikroba yang
dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak
terjadi kontaminasi. Penanaman bakteri menggunakan cara penanaman bakteri
yang menggunakan pengenceran berdasarkan setiap pengenceran diambil 0,1
mililiter memakai pipet steril & dimasukkan kedalam petri dish. Setelah itu
diinkubasikan selama 1x24 jam dalam suhu ruang (Yunita et al. 2015).
Isolasi mikroba bertujuan untuk mendapatkan biakan murni. Prinsip dari
isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba yang lain
berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkan dalam media padat, sel-sel mikroba akan membentuk koloni sel
yang tetap pada tempatnya. Didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud
untuk memperoleh spesies individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat
terpisah dari satu jenis sel yang diamati (Afrianto, 2004).
Identifikasi Tujuannya untuk mengetahui sifat-sifat morfologi, biokimia, dan
molekuler dari mikroba. Prinsipnya yang mendasari kegiatan praktikum dari
identifikasi mikroba secara fisik adalah karakter morfologis dari setiap bakteri
berbeda. Berdasarkan karakter yang khas tersebut dapat digunakan sebagai alat
untuk mengidentifikasi mikroba. Perhitungan Mikroba bertujuan untuk
mengetahui jumlah cemaran mikroba pada sampel.
4.3 Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
memindahkan suatu kultur mikroba (koloni) pada media satu ke media
lainnya. Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan
murni ataupun inokulasi mikroba antara lain:
a) Metode Gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi
dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang
diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan
menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di
permukaan media agar nutrien dalam cawan petri dengan jarum pindah
(lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang
cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni. Cara
penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk
lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis.
Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing
laboratorium tapi tujuannya sama yaitu untuk membuat goresan
sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan. Ada beberapa
teknik dalam metode goresan, antara lain:
b) Metode Tebar
4
Setetes inokulum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien
dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang
bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang
yang sama dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua
untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik.
Pada beberapa pinggan akan muncul koloni koloni yang terpisah-
pisah.
c) Metode Tuang
Inokulasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran.
Dasar melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah
mikroorganisme sehingga pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di
dalam tabung (Winarni, 1997).
d) Metode Tusuk
Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau
memasukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokulum,
kemudian dimasukkan ke dalam media.
5
mikroorganisme.
biology.clc.uc.edu
edusanjalmicro.com
liddil.com
d) Stap culture : media padat dalam tabung reaksi, tapi
penanamannya dengan cara penusukan.
6
liddil.com
7
4.9 Teknik Isolasi Mikroba
8
1. Tidak memanfaatkan permukaan medium untuk digores sehingga
pengenceran kurang optimal.
2. Penggunaan inokulum yang terlalu banyak sehingga menyulitkan
pemisahan sel waktu digores.
b) Metode Cawan Tuang (Pour Plate)
Cara ini pertama kali dilakukan oleh Lister pada tahun 1865. Lister
berhasil menerima murni Streptococcus lactis yang diisolasi dari susu yang
sudah masam. Caranya adalah dengan mengencerkan suatu suspensi
kemudian diencerkan dalam suatu tabung tersendiri. Dari pengenceran ini
kemudian diambil 1 ml untuk diencerkan lagi, kalau perlu dari eceran yang
kedua ini diambil 1 ml untuk diencerkan lebih lanjut.Metode isolasi pada
medium cair dilakukan bila mikroorganisme tidak dapat tumbuh pada agar
cawan (medium padat), tetapi hanya dapat tumbuh pada kultur cair.
Metode ini juga perlu dilakukan pengenceran dengan beberapa serial
pengenceran. Semakin tinggi pengenceran peluang untuk mendapatkan
satu sel semakin besar.
9
Metode isolasi sel tunggal dilakukan untuk mengisolasi sel
mikroorganisme berukuran besar yang tidak dapat diisolasi dengan metode
agar cawan/medium cair. Sel mikroorganisme dilihat dengan menggunakan
perbesaran sekitar 100 kali. Kemudian sel tersebut dipisahkan dengan
menggunakan pipet kapiler yang sangat halus ataupun micromanipulator,
yang dilakukan secara aseptis.
10
mikroba dapat dilakukan berdasarkan sifat-sifat biologisnya.
2.3.1 Metode Untuk Mengidentifikasi Mikroba
Dalam mengidentifikasi mikroba dapat dilakukan dengan berbagai cara
metode, diantaranya sebagai berikut :
a. Morfologi Makroskopi
Dilakukan dengan mengamati karakteristik dari pola pertumbuhan
mikroorganisme pada media buatan yang diamati dengan mata
telanjang (tanpa alat bantu).
b. Morfologi Mikroskopis
Dilakukan dengan mengamati ukuran, bentuk, isi sel, organel sel,
dan susunan sel ketika diamati dengan mikroskop pada perbesaran
tertentu.
c. Karakteristik Zat Warna (Pewarnaan)
Kemampuan mikroorganisme untuk biasanya digunakan dengan
pemeriksaan secara mikroskopik sebagai bagian dari identifikasi
bakteri.
d. Persyaratan Lingkungan
Kemampuan mikroorganisme untuk hidup pada berbagai suhu,
menggunakan oksigen atau gas lain, pada berbagai tingkat pH, atau
pun keberadaan ion dan garam lainnya seperti NaCl.
e. Persyaratan Nutrisi
Kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan berbagai macam
sumber karbon dan nitrogen sebagai substrat bernutrisi ketika
tumbuh pada keadaan lingkungan tertentu.
f. Resistensi
Menujukkan karakteristik resistensi terhadap antibiotik tertentu,
logam berat pada mikroorganisme tertentu.
g. Antigen
Menentukan karakteristik mikroorganisme dengan berbagai macam
metode serologi dan imunologi.
h. Subseluler
Menentukan bagian-bagian molekuler sel yang menjadi tipe pada
11
beberapa takson, kelompok organisme, dengan menggunakan
metode analisis. Contohnya, komponen dinding sel, membran sel,
dan komponen dari enzim dari sel membran.
12
yaitu secara langsung dan tidak langsung. Penghitungan secara langsung dapat
dilakukan menggunakan tetes gantung dan spektrofotometer. Secara tidak
langsung, populasi mikroba dapat dihitung melalui tahapan inokulasi sehingga
dapat diketahui jumlahnya berdasarkan hitungan lempeng total (total plate count).
Untuk menghasilkan perhitungan yang mendekati jumlah sebenarnya,
penghitungan mikroba berdasarkan hitungan lempeng total harus melalui tahapan
pengenceran.
13
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Mikrobiologi
Perikanan, disertakan dalam bentuk tabel dibawah ini.
14
tertentu.
Kertas
Pembungkus Membungkus cawan
petri yang berisi inokulan
yang akan diinkubasikan.
Menyebarkan cairan di
permukaan media agar,
supaya bakteri tersebar
merata.
Pipet Tetes
Mengambil biakan
Korek Api mikroba
15
dalam cawan petri
16
4.16 Bahan Praktikum
17
4.17 Prosedur Praktikum
1. Siapkan tabung reaksi dan cawan petri yang telah berisi media
kultur agar steril.
18
6. Inkubasi cawan petri dalam inkubator pada suhu 37°C selama
24 jam.
19
7. Ulangi langkah 4, 5, dan 6 lalu inokulasikan pada kuadran
lainnya. Lakukan hingga semua jenis mikroba pilihan
terinokulasi secara baik.
20
BAB IV
4.22 Hasil
4.1.1 Hasil Inokulasi
5
Identifikasi Jenis Mikroba Jenis Mikroba Jenis Mikroba
Mikroba 1 2 3
Shape
Circular Filamentous Circular
Elevation
Flat Convex Flat
Margin
Even Filamentous Lobate
4.23 Pembahasan
Inokulasi merupakan proses pemindahan mikroba dari media lama ke media
yang baru dengan tingkat ketelitian yang tinggi (Sari,2017). Metode inokulasi
yang digunakan adalah metode penanaman pada agar. Sedikit sel akan diletakkan
pada media agar, kemudian sel-sel tersebut akan terpisah dan membentuk
koloninya masing-masing. Sebelum melakukan inokulasi mikroba, terlebih
dahulu kita harus menjaga semua alat-alat yang akan digunakan untuk inokulasi
dan isolasi mikroba dalam keadaan steril dan tangan serta meja yang akan kita
lakukan semua disterilkan menggunakan alkohol 70%. Ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya kontaminasi yaitu masuknya mikroba-mikroba lain yang
tidak diinginkan sehingga biakan mikroba di dalam media akan tumbuh sesuai
yang diinginkan.
Setelah dilakukan proses inokulasi, dilanjutkan dengan isolasi mikroba. Isolasi
6
merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan mikroba dengan tujuan
mikroba tersebut akan dijadikan biakan murni (Singleton dan Sainsbury, 2006).
Pada isolasi mikroba menggunakan metode streak plate technique, yaitu metode
isolasi kualitatif dengan menggoreskan mikroorganisme yang diambil atau kultur
bakteri diatas permukaan media padat dengan menggunakan jarum inokulasi.
Cawan petri yang berisi hasil inokulasi mikroba dimasukkan ke dalam inkubator.
Lakukan inkubasi mikroba selama 48 jam pada suhu 37° C. Kegiatan terakhir
yaitu identifikasi dan perhitungan mikroba. Identifikasi merupakan upaya untuk
mengetahui nama suatu makhluk hidup dalam suatu kelompok tertentu
berdasarkan karakteristik persamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh masing-
masing makhluk hidup. Identifikasi mikroorganisme dilakukan dengan
membandingkan ciri-ciri yang ada pada satuan yang sudah dikenal. Perhitungan
bakteri dilakukan dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana
diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber).
Dari hasil identifikasi didapatkan bentuk mikroba inokulan berbentuk bulatan
kecil dan ada beberapa berbentuk bulatan besar, perbedaan ukuran dari mikroba
tersebut mengindikasikan bahwa mikroba yang terdapat dalam inokulan adalah
heterogen atau lebih dari satu jenis.
Dari hasil isolasi kelompok 10 didapat identifikasi mikroba yaitu 3 jenis
mikroba pada media agar dengan ciri dan kenampakan yang berbeda di setiap
jenisnya. Pada mikroorganisme 1 dan 3 didapatkan ciri-ciri yaitu mikroorganisme
tersebut memiliki bentuk circular, memiliki ukuran yang kecil, dengan permukaan
lembut dan terlihat flat (datar), berwarna putih susu (creamy-white), dan tembus
cahaya apabila diberi cahaya pada permukaannya, tetapi terdapat perbedaan di
bentuk pinggirannya yaitu di mikroorganisme 1 dengan pinggiran termasuk ke
dalam jenis even (rata) sedangkan mikroorganisme 3 termasuk ke dalam jenis
lobate.
Pada mikroorganisme yang ke 2 terlihat ciri-ciri yaitu memiliki bentuk
filamentous (berserabut) dengan pinggiran filamentous, ukurannya sedang,
dengan permukaan convex (cembung), berwarna creamy-white serta
permukaannya kusam dan tembus cahaya apabila diberi cahaya pada
permukaannya.
7
Setelah diidentifikasi ciri-ciri dari setiap mikroorganisme yang didapatkan
dari hasil isolasi, selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah koloni dan didapatkan
hasil bahwa pada mikroorganisme yang pertama didapat jumlah koloni sebanyak
18x10-6 CFU/ml, pada mikroorganisme kedua didapat jumlah koloni sebanyak
7x10-6 CFU/ml dan mikroorganisme ketiga didapat jumlah koloni sebanyak
14x10-6 CFU/ml.
Hal ini dapat disebabkan karena faktor kesterilan alat dan tangan praktikan
saat melakukan praktikum, atau juga ketika membuka tutup petridish terlalu lebar
sehingga memudahkan bagi bakteri yang ada di udara masuk kedalam inokulan.
Selain itu juga, keseriusan dan ketelitian praktikan dalam menjalani praktikum ini
sangat berpengaruh dalam menentukan hasil yang bagus.
8
BAB V
5.1 Kesimpulan
Inokulasi mikroba adalah kegiatan untuk menumbuhkan, meremajakan
mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni. Inokulasi adalah
pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru
dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Isolasi mikroba adalah pemisahan
mikroorganisme yang diperlukan untuk mengetahui jenis, mempelajari kultural,
morfologi, fisiologi, dan karakteristik mikroorganisme tersebut. Identifikasi suatu
isolat bakteri yang diperoleh dari hasil isolasi dapat dilakukan melalui
pengamatan morfologi, dan pengujian fisiologi isolat bakteri. Terdapat beberapa
teknik kultur, yaitu penuangan (Pour Plate), penyebaran (spread plate), dan
penggoresan (streak culture). Pada umumnya ada 3 cara penghitungan jumlah
mikroba, yakni perhitungan jumlah sel, perhitungan massa sel secara langsung,
dan perhitungan massa sel secara tidak langsung.
Dari hasil praktikum, didapatkan bentuk mikroba inokulan berbentuk
bulatan kecil, irregular dan filamentous. Hasil inokulan pada kelompok 3
mengalami kontaminasi yang ditandai dengan tidak hanya satu jenis mikroba yang
tumbuh. Hal ini disebabkan faktor kesterilisasian alat dan praktikan yang kurang
pada saat melakukan praktikum atau pada saat membuka tutup petridish yang
terlalu lebar dan terlalu lama sehingga hal ini dapat memudahkan bakteri yang
ada di udara masuk kedalam inokulan pada saat proses penanaman atau pada saat
pemeliharaan atau disebabkan oleh kontaminasi bakteri yang berasal dari bakteri
yang tidak mati pada saat sterilisasi media.
5.2 Saran
Disarankan para praktikan melakukan kegiatan dengan aseptis, teliti,
menjaga kesterilan alat, dan menambah pengetahuan mengenai inokulasi, isolasi,
dan identifikasi mikroba untuk memberikan hasil yang terbaik pada praktikum
selanjutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sari, W., Wiyono, S., Nurmansyah, A., Munif, A., & Poerwanto, R. (2017).
Keanekaragaman dan patogenisitas Fusarium spp. asal beberapa kultivar
pisang. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 13(6), 216-216.
10
LAMPIRAN
11
Lampiran 1. Alat Praktikum
12
Lampiran 2. Bahan Praktikum
13
Lampiran 3. Prosedur Praktikum
A. Inokulasi Mikroba
Siapkan tabung reaksi dan cawan petri yang telah berisi media kultur agar steril
Lakukan inokulasi pada media agar miring dan agar tegak menggunakan ose
yang telah disterilisasi
Inkubasi cawan petri dalam inkubator pada suhu 37℃ selama 24 jam
B. Isolasi Mikroba
Ambil biakan mikroba pada agar miring, pilihlah koloni mikroba yang akan
Sediakan cawan petri berisi mediadiisolasi
agar yang telah disterilisasi. Bagi cawan
petri kedalam empat kuadran
14
Sterilisasi ose pada api bunsen dan setelah dingin sentuhkan ke koloni
mikroba pilihan
Inokulasikan ke media agar lempeng pada kuadran pertama dengan metode
gores. Lakukan secara steril.
Inkubasi cawan petri dalam inkubator pada suhu 37℃ selama 24 jam
C. Identifikasi Mikroba
D. Perhitungan mikroba
15
Bilas bagian luar tubuh ikan dengan 100 ml akuades dan hasil bilasnya
ditampung dalam wadah
Pipet 1 ml air bilasan tersebut dan masukkan ke tabung reaksi yang sudah
berisi 9 ml akuades. Kocok hingga rata
Pipet 1 ml akuades hasil pengenceran dan tanam pada media agar lempeng
menggunakan metode tuang
16
Lampiran 4. Hasil Praktikum
17
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan
18
19