Anda di halaman 1dari 27

Bioenergetika

DI AN YUNI PRATI WI

New York, The City of Dreams. Let’s Travel to This Place, In Shaa Allah
Pengertian

• Reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh


makhluk hidup

• Berperan dalam pembentukan dan


Metabolisme perombakan bahan organik

• Proses pertukaran zat antara makhluk


hidup dengan lingkungannya
Metabolisme (1)
• Proses sintesis
senyawa
sederhana menjadi
senyawa kompleks
Anabo-
• Proses yang
lisme memerlukan energi
• Contoh asam
amino menjadi
protein
• Proses penguraian
senyawa kompleks
menjadi senyawa
Katabo- sederhana
lisme • Proses yang
melepaskan energi
• Contoh : glikogen
menjadi glukosa
Metabolisme (2)
Jalur metabolik dan energi
► Nutrien berenergi biasanya
tingkat oksidasinya rendah
(bentuk tereduksi).
Contoh: lemak.
► Hasilakhir yang habis
energinya memiliki tingkat
oksidasi tinggi (bentuk
teroksidasi). Contoh: CO2.
► NADH dan FADH2 adalah
senyawa pereduksi yang
dapat mengubah prekursor
berenergi rendah menjadi
makromolekul.
JALUR YANG MEMPROSES BERBAGAI
PRODUK UTAMA PENCERNAAN
Pencernaan dan
penyerapan
Pengaturan metabolisme
1. Mekanisme alosterik, mekanisme penghambatan umpan
balik dapat mengatur aktivitas enzim dalam suatu jalur
metabolisma

2. Kontrol hormon, senyawa kimia yang dalam konsentrasi


sangat kecil dalam darah mempunyai efek pengaturan pada
metabolisma dalam jaringan atau organ spesifik. Hormon
mengatur aktivitas atau konsentrasi enzim pada sel target
sehingga akan mengatur metabolisma yang dikatalisis oleh
enzim tersebut.
3. Sintesis dan penguraian enzim
Faktor pendukung
ABIOTIK BIOTIK
Suhu Aktifitas
Salinitas Berat
Oksigen Kelamin
Karbondioksida Umur
Ammoniak Kelompok
pH Stress
Fotoperiode Puasa
Musim Rasio makan
Tekanan
Bahan Makanan sbg Sumber Energi

4 jenis nutrien utama, yaitu:


1. Makronutrien (karbohidrat, protein, lipid)
menyuplai energi bagi tubuh
2. Vitamin membantu penggunaan makronutrien
dan mempertahankan jaringan tubuh.
3. Mineral mempertahankan homeostasis, dan
4. Air sbg pelarut dalam tubuh, dan sbg alat
transport untuk mendistribusikan nutrien ke
jaringan.
10
Fungsi makronutrien
• Energi yang dilepaskan dari ikatan
kimia nutrien ialah ATP, fosfokreatin,
Sumber dan zat molekul berenergi tinggi.
Energi • Energi ini digunakan untuk transport
dan kerja mekanik.
• Makromolekul digunakan untuk
mensintesis bahan dasar yang
Sintesis diperlukan untuk pertumbuhan dan
pertahanan sel dan jaringan.

• Kelebihan nutien akan disimpan


sebagai glikogen dan lemak.
Simpanan • Simpanan ini menyediakan energi saat
puasa.
Perjalanan Makanan dalam Tubuh

Energi dan
Metabolism metabolit
e
Diserap di
usus
Dicerna

Makana
n
Perjalanan Makanan dalam Tubuh
Makronutrien
Karbohidrat Lipid Protein

Mulut (pencernaan mekanik)


Poli/oligo/disakarida Lipid Protein/polipeptid

Lambung (enzim pepsin, tripsin, lipase dan HCl)


Poli/oligo/disakarida Lipid/trigliserida Protein/polipeptid

Usus halus: cairan pankreas (tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, amilase, lipase,


ribonuklease, deoksiribonuklease, kolesterol esterase); cairan empedu/hati; enzim
kelenjar usus (aminopeptidase, dipeptidase, sukrase, mltase, laktase, fosfatase,
Monosakarida
glukosidase);
Gliserol, bakteri usus halus
asam lemak,
(glukosa, fruktosa, Asam amino
asam fosfat
Perjalanan Makanan dalam Tubuh Ikan
§ Makanan yang dikonsumsi oleh ikan atau Intake of
Energy (IE) akan mengalami proses pencernaan,
penyerapan, pengangkutan dan metabolism.
§ Sehubungan dengan kekompleksan zat makanan
dan keterbatasan kemampuan mencerna maka
tidak semua makanan yang dikonsumsi dapat
diserap oleh tubuh ikan.
§ Bagian makanan yang tidak dapat dicerna dan
diserap oleh tubuh akan dibuang sebagai feses atau
fecal energy (FE)
Perjalanan Makanan dalam Tubuh Ikan
§ Sedangkan zat makanan yang terserap atau
Digestible Energy (DE) setelah diangkut menuju
organ target sebagian akan mengalami proses
metabolisme atau Metabolizable Energy (ME)
yang terdiri dari proses katabolisme dan
anabolisme.
§Pada metabolisme tersebut yakni akan dihasilkan
energi dalam bentuk panas atau Heat
Increatment (HiE).
Perjalanan Makanan dalam Tubuh Ikan
§Selain itu juga, pada proses penguraian (katabolisme) zat makanan khususnya protein akan
menghasilkan bahan sisa yang harus diekskresikan, bahan buangan tersebut masih mengandung
energi, yakni Urine Energy (UE) dan Branchial Energy (ZE).
§Energi bebas yang dihasilkan dari proses metabolisme atau Net Energy (NE) selanjutnya akan
digunakan untuk Basal Metabolism (HeE) dan Voluntary Activity (HjE).
§ Setelah ke-2 kebutuhan energi tersebut terpenuhi maka sisa energi selanjutnya akan digunakan
untuk pertumbuhan dan Recovered Energy (RE).
Energi
•Persamaan energi pada ikan:
IE = FE + GE +UE +ZE+ SE +HE + RE
IE = total energi dalam pakan (intake energy)
FE = energi yang terbuang melalui feses (Fecal Energy)
GE = energi yang terbuang melalui gas (combustible gaseous energy)
UE = energi yang terbuang melalui urin (Urinary Energy)
ZE = energi yang terbuang melalui insang ( Gill energy)
SE = energi hilang melalui permukaan tubuh (Surface energy)
HE = total produksi panas (heat energy)
RE = energy yang diperoleh atau disimpan dalam tubuh (recovered energy)
Energi
Berdasarkan rumus di atas, bias diturunkan beberapa rumus lain:
Energi tercerna (DE) = IE-FE
Energi termetabolisme (ME) = IE- (FE+UE+ZE)
Energi termanfaatkan (RE) = ME-HE
Metabolisme Basal Ikan
§ Kebutuhan energi untuk metabolisme harus dipenuhi terlebih dahulu, baru apabila berlebih maka
kelebihannya akan digunakan untuk pertumbuhan.
§ Ikan membutuhkan energi secara terus-menerus untuk maintenance tanpa melihat apakah ikan
tersebut mengkonsumsi makanan atau tidak.
§ Pada ikan yang dipuasakan energi untuk maintenance ini diperoleh dari hasil katabolisme
cadangan tubuh. Energi untuk maintenance sebagian besar digunakan untuk metabolisme basal.
Metabolisme Basal Ikan
§ Metabolisme basal atau standar itu sendiri didefinisikan sebagai tingkat pembelanjaan energi
minimal untuk mempertahankan struktur dan fungsi jaringan tubuh (agar tetap hidup).
§ Metabolisme basal meliputi kebutuhan energi untuk sirkulasi darah, mengganti sel yang rusak,
respirasi dan gerakan peristaltic usus (Bureau et al. 2002).
Metabolisme Basal Ikan
§ Metabolisme basal pada ikan relative
konstan tidak ada kenaikan ataupun
penurunan walaupun jumlah pakan
yang diberikan meningkat.
§ Energi yang digunakan untuk
beraktivitas (Voluntary activity) sedikit
meningkat seiring dengan
meningkatnya feding level.
Pengukuran Metabolisme Basal pada
Ikan

§ Pada ikan, pengukuran tingkat metabolisme basal ini dilakukan pada saat ikan
dipuasakan dan lingkungan yang netral.
§ Menurut Cho et al. (1991), kebutuhan energi untuk maintenance pada hewan
poikiloterm (termasuk ikan) adalah 10-30 kali lebih rendah daripada mamalia yang
harus mempertahankan suhu tubuh sekitar 35 ‫﮿‬C.
Pengukuran Metabolisme Basal pada
Ikan
§ Pengukuran tingkat metabolisme pada ikan, kebanyakan
dilakukan dengan meode tidak langsung (indirect calorimetry),
yaitu melalui pengukuran tingkat konsumsi oksigen. Panas yang
diproduksi didekati melalui pengkonversian jumlah konsumsi
oksigen dengan equivalen energinya.
§ Beberapa alat juga telah dikembangkan berdasarkan tingkat
konsumsi oksigen untuk mengukur tingkat metabolisme pada
ikan termasuk metabolisme basal.
§ Salah satu alat yang telah banyak digunakan untuk mengukur
tingkat metabolisme pada ikan termasuk metabolisme basal
adalah respirometer.
§ Prinsip kerja respirometer : ikan dimasukan kedalam tabung
kaca kemudian aliran air dan keluar dimasukan kedalam tabung
tersebut dengan debit yang sama, kemudian oksigen pada inlet
dan outlet diukur.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan
energi

temperatur
Sex

Umur
Aliran air Level of
feeding

Ukuran
tubuh
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan
energi
1. Ukuran Tubuh : Semakin besar bobot tubuh maka makin besar pula energi yang digunakan untuk
memompa darah, respirasi dan gerakan peristaltik usus. Sehingga bias diakatakan bahwa semakin besar
bobot tubuh maka kebutuhan akan metabolisme basal akan semakin besar pula.
Hubungan antara metabolisme basal dan bobot tubuh dituangkan dalam sebuah persamaan, yaitu: Y = a
Wb,
Y = nilai metabolisme basal (kJ d-1),
W = bobot tubuh (g),
a = nilai konstanta dan
b = nilai eksponen pada ikan nilainya berkisar 0,5 sampai 1,00.
Nilai a dan b merupakan nilai yang diperoleh dari persamaan regresi yang diperoleh
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan
energi
2. Suhu
§ Suhu tubuh ikan cendrung mengikuti perubahan suhu lingkungan. Peningkatan suhu akan
menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme, respirasi dan tingkat konsumsi oksigen pada
ikan.
§Meningkatnya suhu akan menyebabkan peningkatan proses respirasi.
§Dalam hal ini, energi untuk respirasi merupakan energi yang termasuk dalam nilai metabolisme
basal
§ sehingga bisa disimpulkan bahwa kenaikan suhu akan meyebabkan kenaikan metabolisme basal.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan
energi
3. Ukuran : Ikan yang lebih kecil memiliki tingkat metabolism yang lebih tinggi
4. Umur : Sejalan dengan peningkatan umur, metabolism ikan pada umumnya menurun
5. Komposisi Pakan : jika pakan mengandung protein dan mineral dalam jumlah tinggi, maka
metabolism meningkat agar ikan dapat menghilangkan produk limbah yang mungkin beracun.

Anda mungkin juga menyukai