• Salinitas 34 – 35 ppt
• Estuari atau perairan payau merupakan pertemuan antara air tawar dan
air sungai di muara sungai,dengan salinitas 0,5-32 ppt
Monera adalah salah satu kingdom dalam klasifikasi biologi sistem lima-
kingdom, yang sekarang sudah tidak dipakai lagi. Monera meliputi sebagian
besar prokariotik (yaitu tidak punya inti sel). Oleh sebab itu, nama lainnya
adalah Prokaryota atau Prokaryotae. Kingdom ini dibagi menjadi dua divisi
yaitu Bacteria (atau Schizomycetes) dan Cyanophyta atau alga hijau-biru.
Selain itu kingdom monera bersifat uniseluler dan bereproduksi dengan
aseksual.
2. Kingdom Protista
Kingdom Protista adalah kelompok organisme yang memiliki struktur sel
eukariotik, uniseluler, bereproduksi aseksual, tidak memiliki jaringan yang
sebenarnya dan tidak termasuk hewan, tumbuhan, dan fungi. Mereka pernah
dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang
tidak dipertahankan lagi. Protista hidup di hampir semua lingkungan yang
mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan
produsen primer vital dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari
plankton. Protista lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah
penyakit berbahaya bagi manusia, seperti malaria dan tripanosomiasis.
3. Kingdom Plantae
o Multiseluler
4. Kingdom Fungi
c) Filum Eumetazoa, sel tersusun dalam bentuk organ atau jaringan sejati.
Filum Protozoa
Pengertian Protozoa
Protozoa merupakan organisme uniseluler eukariot yang hanya terdiri dari satu
sel saja dan berukuran 10µm-mm. Protozoa memiliki beraneka ragam jenis, antara
25.000-60.000 spesies yang masih ada. Biasanya protozoa ditemukan dalam
lingkungan yang lembab dan biasanya dalam bentuk cairan dan gas Organisme
tersebut fungsi kehidupannya tanpa membran tunggal melalui permukaan volume
rasio Protozoa ada beberapa yang menguntungkan (tidak berbahaya) : usus rayap,
kecoak, pemamah biak namun juaga ada beberapa diantaranya parasit.
Kebanyakan mereka mempunyai cilia, flagela, atau pseudoponia
Klasifikasi
Hototrichida
Peritrichida
Suctoria
Spirotrichida
Morfologi
Bermacam-macam
Filum Porifera
Pengertian Porifera
Kata Porifera berasal dari bahasa Latin, porus yang berarti lubang kecil atau
pori dan ferre yang berarti mempunyai. Jadi, Porifera dapat diartikan hewan yang
memiliki pori pada struktur tubuhnya Filum Porifera atau dikenal juga dengan
nama sapaan merupakan hewan bersel banyak (metacua) paling sederhana,
hidupnya biasanya bersifat menetap dan umumnya tinggal di perairan jernih,
dangkal, dan menempel di substrat. Reproduksi untuk porifera yaitu secara
aseksual maupun seksual.
Klasifikasi
Porifera atau sponge memiliki bentuk tubuh yang sangat beragam, mulai
dari bentuk tabung, gumpalan, vas, menjalar, dan sebagainya. Sebagian besar
menempel pada substrat, namun ada juga yang berdiri ditopang oleh semacam
stalk (batang semu). Ukuran diameter tubuh bervariasi antara beberapa millimeter
hingga 2 meter. Sementara warna sponge juga beraneka ragam seperti ungu, biru,
kuning, merah terang, orange atau putih. Secara umum, tubuh sponge terdiri atas
dinding tubuh, ostia (tempat masuknya air), atrium (rongga tubuh) dan oskulum
(tempat keluarnya air). Adapun beberapa tambahan bagian tergantung pada
jenisnya. Perbedaan morfologi sponge dipengaruhi oleh kondisi lingkungan,
seperti arus kuat dan perbedaan substrat.
Sponge merupakan hewan multisel, dimana setiap selnya bergerak dan
berpotensi untuk berubah dan menjadi tipe sel yang lain, dan ini merupakan ciri
khas dari sponge. Tubuh sponge merupakan jaringan yang saling berhubungan
(mesohyl) smengantarai lapisan outer pinacoderm dan inner choanoderm.
Choanoderm disusun oleh sel-sel kerah berflagella atau disebut choanocyte.
Mesohyl meliputi beberapa tipe sel dan unsur sketal berupa fiber protein dan
spikula mineral. Beberapa tipe sel pada sponge adalah lapisan pinacocytes (sel
kulit) dan lapisan choanocytes (sel pengumpul makanan dan pemompa air).
Diantara kedua lapisan tersebut adalah lapisan gelatin mesohyl atau mesenchyme
yang terdiri atas sclerocytes dan spongocytes (sel yang mensekresi skeleton),
archeocytes, (sel yang mampu berubah menjadi bentuk sel lain pada sponge yang
sama), dan collenocytes (sel yang membetuk massa konektif ).
Ada 3 tipe saluran air sponge yakni tipe asconoid, syconoid dan leconoid yang
merupakan bentuk elaborasi dari permukaan choanoderm dan mesohyl (gambar
2). Pada tipe asconoid, atriumnya besar dan tidak terpartisi, pada tipe asconoid
bagian tepi atrium terbagi menjadi sejumlah rongga kecil dimana area permukaan
choanocytes meningkat, sedangkan pada tipe leuconoid atrium tereduksi menjadi
semacam lorong-lorong mesohyl dengan jaringan kanal air yang kompleks dan
banyak rongga berflagella (Fox, 2001). Contoh tipe saluran asconoid ditampilkan
pada genus Leucosolenia, sedangkan tipe syconoid dicontohkan pada genus
scypha
Reproduksi
Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva bersilia yang berenang
bebas (ciliated free-swimming larvae) yang disebut parenchymula larvae
Filum Coelenterata
Filum Coelenterata juga disebut Cnidaria yaitu sebuah filum yang terdiri atas
sekitar 9.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan di perairan,
kebanyakan lingkungan laut. Dari sudut etimologi, kata Cnidaria berasal dari
bahasa Yunani "cnidos" yang berarti "jarum penyengat". Kemampuan menyengat
cnidaria-lah yang merupakan asal nama mereka.Ciri khas Cnidaria adalah
knidosit, yang merupakan sel terspesialisasi yang mereka pakai terutama untuk
menangkap mangsa dan membela diri.
Klasifikasi Coelenterata
1. Kelas Hydrozoa
Sebagian besar hidup di laut, berukuran kecil, menempel pada substrat
karang atau kerang dan hanya sedikit (14 spesies) yang hidup di air tawar.
Kebanyakan dari famili hydrodae. Jenis hydrozoa ada yang tumbuh sebagai polip,
medusa atau keduanya mesoglea tidak penuh selular (tidak ada sel) gastrodermis
tidak mengandung nematocyst
2. Kelas Scyphozoa
Medusa scyphozoa yang disebut juga scypho medusa adalah ubur-ubur
sejati karena merupakan bentuk dominan dalam daur hidupnya. Juga berukuran
relatif lebih besar dengan diameter 2-40 cm atau lebih. Ada kalanya berwarna
menarik seperti jingga, kesumba atau kecoklatan, warna ini disebabkan oleh
warna goned dan bagian-bagian dalam lainnya. Terdapat disemua lautan dari laut
arktik sampai laut tropik. Beberapa di laut dalam dan di pantai.
3. Kelas Anthozoa
Polip anthozoa berbeda dengan polip hydrozoa, karena mulutnya
berhubungan dengan pharynk (kerongkongan) rongga gastrovascular terbagi oleh
sekatsekat longitudinal menjadi beberapa kamar. Gastrodermis pada sekat
mengandung nematocyst dan gonad. Hidup sebagai polip soliter atau koloni
dalam daur hidupnya tidak ada stadia medusa.
Rotifera berasal dari kata rota yang artinya roda, dan fera yang artinya
membawa. rota yang artinya roda, dan fera yang artinya membawa, jadi rotifera
bias dikatakan hewan beroda. Rotifera sering disebut Rotatoria, merupakan
binatang cosmopolitan. Dikenal sebagai Wheel Animacules (binatang beroda).
Ukuranya mencapai 40µm-2,5µm, rata-rata 200µm. Tubuhnya transparan, jika
berwarna itu disebabkan oleh saluran pencernaan. Rotifer memiliki masa hidup
yang tidak terlalu lama. Usia betina pada suhu 25◦C adalah antara 6-8 hari
sedangkan yang jantan hanya 2 hari. Rotifer memiliki toleransi salinitas mulai dari
1-60 ppt, perubahan salinitas yang tiba-tiba dapat mengakibatkan kematian.
Rotifera pada umumnya hidup bebas, soliter, koloni. Atau sessile. Beberapa
merupakan endoparasit pada insang crustacea, terlur siput, cacing tanah, dan
dalam ganggang jenis Vaucheria dan Volvox
Klasifikasi
1. Kelas Seisonacea
2. Kelas Bdelloidea
Tubuh silindris, corona seperti dua roda yang berputar, mempunyai sepasang
ovari, mempunyai kaki dengan dua sampai empat jari atau tidak ada, Jantan tidak
dikenal, reproduksi secara partenogenesis, berenang atau merayap, contoh :
Philodina, Embata, dan Rotaria
3. Kelas Monogonata
Ordo 1. Plomia
Ordo 2. Floscularicea
• Corona terdiri dari dua rangkaian cilia yang konsentrik dan di tengahnya
terdapat sebuah galur bercilia
• Biasanya terdapat 1-2 antena
• Bersifat soliter atau koloni
• Berenang bebas atau sessile
• Testudinella berenang bebas, Floscularia sessile, Conochilus koloni dan
berenang bebas
Ordo 3. Collothecacea
Tubuh dari hewan berfilum rotifer ini terbagi menjadi 3, yaitu bagian
anterior, badan yang besar, dan kaki. Anterior yang terdapat corona dan mastax
pada mereka yaitu cirri khas dari filum rotifera tersebut. Mulutnya juga terletak di
ventral. Pada tiap sisi lateral terdapat sebuah protonephridium dengan 2-8 flame
bulb
Reproduksi
Reproduksi dari filum rotifer yaitu dengan cara seksual. Individu jantan selalu
lebih kecil daripada induk betina, biasanya mengalami degenerasi yaitu tidak
mempunyai alat pencernaan, hanya memiliki alat reproduksi saja Perkawinan
rotifera biasanya dengan jalan “hipoderm impregnation”, di mana sperma masuk
melalui dinding tubuh Rotifera jantan siap melakukan perkawinan satu jam
setelah menetas, kemudian akan mati. Bila tidak menemukan rotifera betina, maka
rotifera jantan akan mati pada umur 2-7 hari, tergantung pada jenisnya