Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan
selesaikan dengan baik. Kami menyadari sepenuh hati bahwa masih banyak
Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi
menjadikan cambuk bagi kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah ini di
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dilihat dari aspek budi daya, rumput laut memiliki banyak keuntungan:
tidak memerlukan modal tinggi, teknologi budi dayanya sederhana sehingga
mudah dilakukan oleh siapapun, dapat diintegrasikan dengan budi daya lain atau
polikultur (misalnya budi daya ikan bandeng dengan Gracilaria sp.), tidak perlu
menggunakan pakan, peralatan yang digunakan mudah didapatkan, mudah dalam
penanganan saat panen (biasanya rumput laut hanya dicuci dan dikeringkan),
siklus budi dayanya singkat (hanya membutuhkan waktu 45 hari), dapat diolah
secara rumah tangga untuk menjadi produk siap konsumsi, serta bisa dilakukan
sebagai usaha sampingan.
Namun, budi daya rumput laut juga tidak terlepas dari berbagai ancaman,
seperti serangan penyakit ice-ice, serta masih banyaknya pembudidaya yang
tergiur untuk menggunakan berbagai produk kimiawi buatan pabrik yang tidak
sesuai peruntukkannya. Penggunaan produk kimiawi pada kenyataannya juga
dapat menyuburkan gulma yang menjadi hama bagi rumput laut dan dapat
menurunkan kualitas perairan apabila digunakan secara berlebihan. Kualitas
rumput laut yang turun karena dipanen sebelum waktunya, tidak adanya
pengelolaan kebun bibit rumput laut, penggunaan bibit yang tidak berkualitas,
rendahnya harga jual (disebabkan karena para tengkulak yang datang langsung ke
lokasi budi daya untuk membeli rumput laut), serta penggunaan pestisida dalam
persiapan tambak pun menambah daftar panjang persoalan budi daya rumput laut.
Berbagai aspek sosial dan legalitas usaha, seperti perizinan usaha budi daya serta
penempatan lokasi budi daya rumput laut yang sesuai dengan tata ruang daerah
masing – masing pun patut diperhitungkan. Budi daya rumput laut acap kali
dilakukan di area sekitar ekosistem terumbu karang dan lamun, yang dapat
berpotensi merusak ekosistem laut penting tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu rumput laut ?
2. Klasifikasi dari rumput laut ?
3. Manfaat rumput laut ?
C. Tujuan
Tujuan mengenal Rumput Laut adalah agar dapat memahami dengan
baik tentang rumput laut dan dapat membuka inspirasi bagi pembaca dalam
memanfaatkan rumput laut sebaik mungkin
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Rumput Laut
dapat dijadikan andalan bagi upaya pengembangan usaha skala kecil dan
menengah yang sering disebut sebagai Usaha Kecil Menegah (UKM). Ini terjadi
karena rumput laut sangat banyak manfaatnya, baik melalui pengolahan sederhana
kompleks, seperti produk farmasi, kosmetik, dan pangan, serta produk lainnya.
Perairan Indonesia yang luasnya sekitar 70% dari wilayah Nusantara mempunyai
potensi untuk usaha budidaya laut, termasuk di antaranya budidaya rumput laut.
Eucheuma sp. dan Gracilaria sp. Upaya mengembangkan budidaya rumput laut
mengenai budidaya rumput laut yang sangat erat kaitannya dengan industri
laut atau biasa disebut karaginan, sebagai bahan baku industri produk farmasi dan
Phylum : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Gigartinales
Family : Gracilariaceae
Genus : Glacilaria
Species : Glacilaria sp
Setelah menemukan lokasi yang dianggap sudah layak, perlu dilakukan uji
penanaman untuk mengetahui apakah daerah tersebut memberikan pertumbuhan
yang baik atau tidak. Pengujian dilakukan dengan metode tali dan metode
jaring. Pada metode tali digunakan tali monofilamen atau polyethilene yang
diikatkan pada dua tiang pancang yang dipasang dengan jarak sekitar 12 m.
Sedangkan pada metode jaring dapat menggunakan jaring monofilament atau
polyethilene dengan ukuran 5 m x 2,5 m yang diikatkan pada tiang pancang.
3. Menyiapkan Areal Budidaya
5. Penyediaan Bibit
Bibit yang akan ditanam adalah talus yang masih muda dan berasal dari
ujung talus tersebut. Saat yang baik untuk penebaran maupun penanaman benih
adalah pada saat cuaca teduh (tidak mendung) dan yang paling baik adalah pagi
hari atau sore hari menjelang malam.
7. Perawatan selama Pemeliharaan
1. Agar-agar
3. Algin (Alginat)
Algin ini didapatkan dari rumput laut jenis algae coklat. Algin ini
merupakan polimer dari asam uronat yang tersusun dalam bentuk rantai linier
panjang. Bentuk algin di pasaran banyak dijumpai dalam bentuk tepung natrium,
kalium atau amonium alginat yang larut dalam air. Kegunaan algin dalam industri
ialah sebagai bahan pengental, pengatur keseimbangan, pengemulsi, dan
pembentuk lapisan tipis yang tahan terhadap minyak. Algin dalam industri banyak
digunakan dalam industri makanan untuk pembuatan es krim, serbat, susu es, roti,
kue, permen, mentega, saus, pengalengan daging, selai, sirup, dan puding. Dalam
industri farmasi banyak dimanfaatkan untuk tablet, salep, kapsul, plester, dan
filter. Industri kosmetik untuk cream, lotion, sampo, cat rambut,. Dan dalam
industri lain seperti tekstil, kertas, fotografi, insektisida, pestisida, dan bahan
pengawet kayu.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang terdapat di
wilayah pesisir dan laut. Istilah "rumput laut" adalah rancu secara botani
karena dipakai untuk 2 kelompok "tumbuhan" yang berbeda. Sumber daya ini
ekosistem trumbu karang. Gulma laut alam biasanya dapat dihidup di atas
- Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga. Tanaman ini adalah
gangang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman
sempurna pada umumnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun.
Jenis rumput laut sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bulat, pipih,
tanaman darat pada umumnya, rumput laut juga memiliki klorofil atau
pigmen warna yang lain. Secara umum, rumput laut yang dapat dimakan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA