Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN

TEKNIK PEWARNAAN GRAM PADA BAKTERI

Oleh:

FATHILLAH AL-ASSAJD
12380211211

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2023
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN

Judul : TEKNIK PEWARNAAN GRAM PADA BAKTERI

Nama : FATHILLAH AL-ASSAJD

NIM : 12380211211

Program Studi : Agroteknologi

Menyetujui,

Asisten Dosen I Asisten Dosen II

BAYU ADITIYA ASNAH NORYANI


12180213332 12280220201

Mengetahui:

Koordinator,
Praktikum Mikrobiologi

ARBI DERMAWAN,C.NMC
12080210843
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke Hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala atas segala


karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum
Mikrobiologi. Shalawat dan salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang mana berkat rahmat beliau kita
dapat merasakan dunia yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Syukria Ihsan Zam, M.
Si. dan bapak Ir. Mokhamad Irfan, M. Sc. sebagai dosen pembimbing pengampu
matakuliah Mikrobiologi yang telah banyak memberikan ilmu khusunya pada
matakuliah Mikrobiologi. Saya tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada
BAYU ADITIYA yang telah memberikan banyak bimbingan, petunjuk dan
motivasi dalam menyusun laporan praktikum ini. Kepada seluruh rekan-rekan
seperjuangan yang telah banyak membantu saya di dalam penyusunan laporan
praktikum ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, penulis ucapkan
terima kasih dan semoga mendapatkan balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala
untuk menghadapi kemajuan kita semua dalam menghadapi masa depan nanti.
Saya berharap memperoleh manfaat secara pribadi. Semoga laporan
praktikum ini bermanfaat bagi kita semua baik masa kini maupun untuk masa
depan nanti.

Pekanbaru, 24 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. iv
DAFTAR SINGKATAN........................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. vi

I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
I.1. Latar Belakang............................................................................. 1
I.2. Tujuan.......................................................................................... 2
I.3. Manfaat........................................................................................ 2

II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 3


II.1. Aseptik dan seterilisasi................................................................ 3
II.2. Bakteri......................................................................................... 4
II.3. Pewarnaan pada gram.................................................................. 5

III. METODE PELAKSANAAN............................................................. 7


III.1. Tempat dan Waktu.................................................................... 7
III.2. Alat dan Bahan.......................................................................... 7
III.3. Cara Kerja................................................................................. 7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 9


IV.1. Teknik aseptic dan seterilisasi................................................... 9
IV.2.....................................................................................................Pewarnaan gram bakteri
..................................................................................................... 10
IV.3.....................................................................................................Pemanfaatan pewarnaan gra
..................................................................................................... 11

V. PENUTUP.......................................................................................... 12
V.1.Kesimpulan.................................................................................. 12
V.2.Saran............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 13
LAMPIRAN.............................................................................................. 14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
4.1. Teknk dasar aseptik dan sterilisasi................................................... 9
4.2. Pewarnaan gram bakteri................................................................... 10
4.3. Manfaat pewarnaan gram bakteri pada tanah gambut...................... 11

iii
DAFTAR SINGKATAN

NA APA KEPANJANGANYA MIRING YA TULISANNYA


PDA APA KEPANJANGANYA MIRING YA TULISANNYA
CFU APA KEPANJANGANYA MIRING YA TULISANNYA
c Celcius
cm Centimeter
g Gram
kg Kilogram
m Meter

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Proses Praktikum............................................................................ 13
2. Proses Pengamatan......................................................................... 14

v
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus
menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut
sebagai mikroorganisme, atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat
ini, mikrobiologi sangat berkembang luas pada berbagai bidang ilmu
pengetahuan, misalnya pertanian, industri, kesehatan, lingkungan hidup, bidang
pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009).
Teknik pewarnaan Gram pada bakteri diperkenalkan oleh seorang ilmuwan
Denmark bernama Hans Christian Gram pada tahun 1884. Metode ini memainkan
peran penting dalam klasifikasi bakteri berdasarkan sifat dinding sel mereka..
Bakteri banyak ditemukan pada lingkungan luar dan kontaminasi dari
dalam ruangan. Hal ini disebabkan karena bakteri mempunyai kemampuan untuk
beradaptasi dan menyesuaikan diri terhadap berbagai kondisi lingkungan, seperti
udara, bahan organik, vektor serangga, hewan dan manusia, Kontaminasi yang
paling sering terjadi adalah kontaminasi yang didapat dari lingkungan (Welkriana
et al., 2019 ).
Isolasi adalah salah satu cara untuk memisahkan atau memindahkan
mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni atau biakkan
murni. Kultur murni merupakan kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari
pembelahan dari satu sel tunggal. Beberapa cara yang dilakukan untuk
mengisolasi mikrooraganism yaitu goresan (streak plate), taburan/tuang (pour
plate), sebar (spread plate), pengenceran (dilution plate) serta micromanipulator
(Pleczar, 1986).

1.2. Tujuan
 Mahasiswa dapat memahami teknik pewarnaan Gram pada bakteri.
 Mahasiswa dapat menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
 Mahasiswa dapat memahami bentuk morfologi dari bakteri

1
1.3 Manfaat
 Agar mahasiswa dapat mengetahui cara pewarnaan gram pada bakteri
 Agar mahasiswa dapat mengetahui cara teknik perwanaan gram yang
benar

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Aseptik dan Sterilsasi


Teknik aseptik merupakan metode pertama yang dipelajari oleh orang-
orang yang berkecimpung dalam bidang Mikrobiologi. Pada prinsipnya teknik
aseptik adalah usaha menghindarkan setiap kontak antara kultur murni (“pure
culture”), medium steril dan semua wadah steril serta permukaan meja kerja,
dengan mikroorganisme kontaminan/ kompetitor (mikroorganisme yang tidak
diinginkan). Teknik aseptik dibutuhkan misalnya, pada saat melakukan kultivasi
mikroorganisme dan pemindahan (transfer) kultur murni dari satu vessel (mis.
tabung reaksi) ke tabung reaksi yang lain. Teknik aseptik harus ditegakkan untuk
mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme “kompetitor” pada kultur
mikroba (murni) yang digunakan dalam suatu eksperimen serta pada media dan
peralatan yang sudah steril. Ancaman kontaminasi mikroorganisme “kompetitor”
selalu ada (mungkin terjadi) karena mikroorganisme terdapat dimana-mana dan
karena ukurannya kecil maka mudah tersebar melalui udara dan mudah ditemukan
pada berbagai permukaan peralatan laboratorium dan media pertumbuhan
mikroorganisme. (Saputera Et Al., 2018).
. Prinsip-prinsip dasar teknik aseptik yang harus ditegakkan adalah:
1. Media pertumbuhan dalam wadah (mis. erlenmeyer atau tabung reaksi)
harus disterilisasi segera setelah dibuat
2. Wadah (mis. petridish) yang akan digunakan untuk kultivasi
mikroorganisme sebaiknya dibungkus dan kemudian disterilkan
3. Semua instrumen (mis. jarum ose ataupun tip pipet) dan berbagai larutan
serta aquadest yang akan menyentuh sisi sebelah dalam petridish dan
tabung reaksi yang sudah disterilkan, medium steril dan kultur
mikroorganisme, pertama-tama harus disterilkan terlebih dahulu
4. Area kerja atau meja kerja harus disterilkan dahulu sebelum dipakai dan
selalu dijaga sterilitasnya sepanjang pemakaiannya (misalnya, tidak
meletakkan ose dan tip pipet yang telah digunakan untuk kultivasi maupun
transfer mikroorganisme, di atas meja kerja. Jarum ose harus disterilkan
kembali (dengan dibakar pada nyala api Bunsen) sebelum diletakkan di

3
tempatnya dan tip 3 pipet bekas pakai harus diletakkan dalam larutan
disinfektan/ alkohol)
5. Mulut tabung reaksi harus selalu dipanaskan dahulu sebelum maupun
sesudah transfer ataupun kultivasi mikroorganisme. Tutup/sumbat tabung
kultur tidak boleh diletakkan di atas meja kerja untuk mencegah
kontaminasi ulangalik antara tabung reaksi kultur dan meja kerja
6. Biasakan untuk memisahkan (mengkategorikan) segala macam peralatan
dan medium antara yang steril dan terkontaminasi agar pekerjaan berjalan
lancar
7. Transfer kultur dan kultivasi mikroorganisme harus dilakukan di dekat
nyala api Bunsen pada meja kerja yang sudah disterilkan atau dalam
laminar-air flow cabinet.

Sterilisasi adalah proses pengolahan suatu alat atau bahan dengan tujuan
mematikan semua mikroorganisme termasuk endospore pada suatu alat atau bahan
(Sofiana dan Wahyuni, 2015). Sterilisasi adalah proses atau kegiatan untuk
membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan (Widodo dan
Kusharyati, 2013). Sterilisasi adalah tindakan yang berlawanan dengan sanitasi,
yang merupakan suatu penghancuran total bentuk kehidupan, khususnya
mikroorganisme termasuk spora dengan menggunakan proses kimiawi dan fisik
(Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya, 2008). Sterilisasi adalah perlakuan yang diberikan untuk membunuh
atau menghilangkan sel hidup organisme atau sel, termasuk virus dan spora, dari
suatu materi atau benda hidup (Winarno, 2017).

2.2. Bakteri
Bakteri adalah salah satu organisme prokariotik (tidak mempunyai inti),
Kebanyakan Uniseluler (memiliki satu sel), umumnya tidak memiliki klorofil, tapi
miliki informasi genetik berupa DNA, dan tidak terokalisasi dalam tempat khusus
(nukleus) serta tidak ada membran inti Menurut Harniza (2009). Bakteri berasal
dari bahasa yunani, kata “bakterion” yang berarti tongkat atau batang. Saat ini
bakteri digunakan untuk mikroorganisme bersel satu, yang berkembang biak

4
dengan membelah diri, serta memiliki ukuran mikron sehingga hanya dapat dilihat
dengan mikroskop (Puspitasari et al 2012)
Bakteri ialah penyebabutama infeksi mata luar di seluruh dunia.
Pengobatan yang sesuai dengan penyebab infeksi dapatmencegah munculnya
bakteri yang resistan terhadap antibiotik.Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi bakteri dengan menggunakan metode pewarnaan Gram
pada penderita infeksi mata luar. Jenis penelitian ialah deskriptif
dengan desain potong lintangmenggunakankultur bakteri hasil
swabsekret purulen darikonjungtivadan palpebrapadapenderita infeksi
mata luar di Rumah Sakit Mata Kota Manado. Hasil penelitian
mendapatkan bahwa jenis infeksi mata luar terbanyak ialah
konjungtivitis (50%), diikuti olehkeratitis (30%), blefaritis (13,3%), dan
keratokonjungtivitis(6,7%).Perempuan lebih banyak (63,3%) menderita
infeksi mata luar dibandingkan laki-laki (36,7%). Usiatermuda ialah9
tahun dan tertua 81 tahun. Kelompok usiaterbanyak ialah dewasa >40
tahun. Jenis pekerjaan ibu rumah tangga yang terbanyak
dibandingkan dengan pekerjaan lainnya. Hasilproseskulturmendapatkan
19 sampel tidak menunjukan adanya pertumbuhan, 6 sampel (54,5%)
bakteri Gram positif dengan bentuk staphylococcus, coccus,
diplococcus,3 sampel (27,3%) bakteri Gram negatif dengan bentuk
bacillus, dan 2 sampel (18.2%) campuran bakteri Gram positif dan negatif
dengan bentuk bacillusdan coccus

2.3. Pewarnaan pada gram


Pewarnaan Gram atau pewarnaan Gram, juga disebut metode Gram,
adalah metode pewarnaan yang digunakan untuk membedakan spesies bakteri
menjadi dua kelompok besar (gram-positif dan gram-negatif). Nama berasal dari
bakteriologi Denmark Hans Christian Gram, yang mengembangkan teknik ini
(John G. Holt., et al., 1994).
Pewarnaan Gram membedakan bakteri dengan sifat kimia dan fisika dari
dinding sel mereka dengan mendeteksi peptidoglikan, yang hadir dalam dinding
sel bakteri Gram-positif. bakteri gram positif mempertahankan pewarna kristal

5
violet, dan dengan demikian violet patri, sedangkan bakteri Gram-negatif tidak;
setelah mencuci, counterstain ditambahkan (umumnya safranin atau fuchsine)
yang akan mewarnai bakteri Gram-negatif ini warna merah. Kedua bakteri Gram-
positif dan bakteri Gram negatif mengambil counterstain tersebut. counterstain,
bagaimanapun, adalah tak terlihat pada bakteri Gram-positif karena gelap dari
warna kristal violet (John G. Holt., et al., 1994)

III. METODE PELAKSANAAN

6
3.1. Tempat dan Waktu
Praktikum Mikrobiologi Pertanian dilaksanakan di Laboratorium Patologi,
Entomologi, Mikrobiologi dan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian dan Peternakan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Praktikum ini dilaksanakan
pada tanggal 12 Oktober 2023

3.2. Alat dan Bahan


Teknik pewarnaan gram menggunakan alat mikroskop, kaca objek, kawat
ose, pipet Pasteu, ,lampu Bunsen, bak pewarna, dan rak kaca objek.
Teknik pewarnaan gram menggunakan bahan kultur bakteri yang d proleh
dari praktek sebelumnya biru metilen atau karbon fuksin, alcohol 70%, air suling,
larutan lugol, safranin, tisu dan immersion oil

3.3. Cara Kerja


3.3.1 Proses sterilisasi
Proses sterilisasi penting bagi kita. Proses sterilisasi dalam bidang
mikrobiologi merupakan suatu upaya atau metode yang bertujuan untuk
membebaskan alat atau bahan dari kontaminasi berbagai macam bentuk
kehidupan organisme (Saputera et al., 2018). Tujuan sterilisasi adalah membunuh
semua bentuk mikroorganisme hidup termasuk sporanya pada alat-alat yang
disterilkan (Meliawaty, 2012)
1.Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan, dan menggunakan
APD yang lengkap.
2.Proses sterilisasi yang kami gunakan adalah sterilisasi secara kimia
3.Yang pertamamen sterilkan kotak enkas dengan menyemprotkan alkohol
70% ke seluruh sisi-sisi enkas hingga merata.
4.Pakai sarung tangan,lalu semprot sarung tangan dengan alkohol hingga
benar-benar merata
5.Letakan alat dan bahan kedalam enkas yang telah disemprotkan.
6. Sesudah alat dan bahan di letakkan ke dalam enkas, lalu semprot alat dan
bahan tersebut dengan alkohol 70%

7
7. Setelah semua proses sterilisasi udah dilakukan, barulah kita bisa
melakukan praktikum

3.3.2 Proses pewarnaan gram


 Buat lapisan tipis sel bakteri di atas gelas objek dengan cara difiksasi.
 Genangi lapisan sel bakteri dengan methilen blue selama 30 detik.
 Miringkan gelas objek, lalu bilas dengan akuades, keringkan dengan
tisu, setelah kering genangi lugol/yodium selama 30 detik.
 Bilas kembali dengan akuades. Selanjutnya bilas dengan alcohol 70%
 Bilas dengan akuades dan keringkan. Berikutnya genangi safranin
selama 60 detik
 Keringkan dan setelah kering dapat dilihat dengan mikroskop.

Gambar 3.2 Teknik Pewarnaan Gram

3.3.3 Proses pengamatan


Dari hasil pengamatan yang kami dapat praktikum teknik Gram pada
bakteri, bahwasannya pewarnaan gram terdiri atas 4 reagan yang digunakan.
1. Methilen (Pewarna 1)
2. lugol / yodium
3. Alkohol 70%
4. Safrarin (pewarnaan 2)
Jika diakhir pewarnaan Sel bakteri berwarna biru, maka tergolong gram positif
Jika di akhir pewarnaan sel bakteri bewarna merah, maka tergolong gram negatif
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

8
4.1. Teknik dasar aseptik dan sterilisasi
 Timbang 10,5 gram agar untuk bakteri + 150 mL aquades, masukkan ke

dalam Erlenmeyer. Lalu panaskan supaya media homogen. Dengan cara

yang sama timbang 10 gram medium agar untuk jamur + 100 mL aquades.

 Setelah homogen, tutup dengan kapas dan aluminium foil unk disterilkan

dalam presto dalam suhu 121 derajat Celcius selama 20 menit.

 Setelah waktu sterilisasi tercapai, dinginkan. Keluarkan medium dalam

presto, kemudian tuang ke cawan petridish yang sebelumnya telah

disterilkan dalam oven dengan suhu 160 derajat Celcius selama 1 jam.

 Untuk menghindarkan dari terkontaminasi, cuci tangan dan meja dengan

Alkohol 70%.

 Setelah medium mengeras, siap digunakan atau simpan kedalam kulkas

pada suhu 4 derajat Celcius

Gambar 4.1 Teknik dasar Aseptik dan Sterilisasi

4.2. Pewarnaan gram bakteri

9
Dalam pewarnaan Gram terdiri atas 4 reagen yang digunakan yaitu
methilen blue (pewarna I), lugol/yodium, alkohol 70% dan safranin (pewarna II).
 Methilen blue berfungsi untuk memberikan warna sel bakteri
sehingga sel bakteri akan berwarna biru.
 Pemberian lugol/yodium bertujuan untuk memantapkan
menempelnya methilen blue pada sel bakteri.
 Pembilasan dengan alkohol 70% bertujuan untuk melunturkan
methilen blue yang telah menempel pada sel bakteri.
 Setelah pembilasan dengan alkohol, baru diberi safranin yang
berwarna merah sebagai pewarna kedua (pewarna tandingan).
Bila dalam akhir pewarnaan, sel bakteri berwarna biru, maka bakteri
tersebut tergolong pada Gram Positif dan sebaliknya bila berwarna merah, berarti
bakteri tersebut tergolong pada bakteri gram negatif

Gambar 4.2 Pewarnaan Gram Bakteri Gambar 4.2.1 Hasil Pengamatan Gram Bakteri

10
4.3. Manfaat pewarnaan gram bakteri pada Tanah Gambut

Dalam pewarnanan gam pada bakteri tanah gambut terdapat makfaat yang
didapatkan.adapun manfaat yang di dapatkan dari pewarnanan gram pada bakteri
tanah gambut adalah :
1. Memudahkan dalam mengidentifikasi bentuk tubuh bakteri ditanah
gambut
2. Memudahkan dalam membedakan jenis bakteri berdasarkan morfologi
3. Memudahkan dalam membedakan jenis bakteri berdasarkan jumlah
bakteri
4. Memudahkan dalam membedakan jenis bakteri berdasarkan struktur
dinding sel
5. Memudahkan dalam membedakan jenis bakteri yang diamati

Gambar 4.3 Manfaat pewarnaan gram Bakteri

11
V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah :


1. Media digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme yang akan
diisolasi, kemudian dibutuhkan langkah identifikasi guna mtukan jenis
mikroorganisme tersebut.
2. Setiap Mikroorganisme membutuhkan media yang berbeda-beda untuk
dapat hidup dengan baik
3. Secara garis besar, media pertumbuhan mikroorganisme dapat
dikelompokkan berdasarkan sifat fisik, komposisi dan tujuannya.

5.2. Saran
Menyediakan dan memakai sarung tangan, jaslab dan memperhatikan
teknik aseptik dan sterilisasi agar mikroba yang tidak di inginkan tidak ikut
tumbuh pada biakan mikroorganisme.
Melakukan penelitian lebih lanjut saat melakukan Pewarnaan gram bakteri

12
DAFTAR PUSTAKA

John G. Holt; Noel R. Krieg; Peter H.A. Sneath; James T. Staley; Stanley T. Williams
(1994). Bergey's Manual of Determinative Bacteriology (9th ed.). Lippincott
Williams & Wilkins. p. 11. ISBN 0-683-00603-7.

Puspitasari FD. Maya F, Nengah DK. 2012. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Aerob
Proteolitik dari Tangki Septik. Jurnal sains dan seni ITS. Volume 1, No. 1

Pelczar, J M dan Chan E C S. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UIPress

Puspitasari FD. Maya F, Nengah DK. 2012. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Aerob
Proteolitik . Jurnal sains dan seni ITS. Volume 1, No. 1

13
Lampiran 1. Proses Praktikum

14
Lampiran 2 Proses Pengamatan

15

Anda mungkin juga menyukai