BIOLOGI UMUM
MODUL
PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP
PENGAMATAN SEL
PENGAMATAN TUMBUHAN
PENGAMATAN HEWAN
MEMAHAMI KONSEP HUKUM MENDEL
PENGAMATAN PROSES TERJADINYA TRANSPIRASI
PENGAMATAN PERISTIWA FOTOSINTESIS
EKOSISTEM
DISUSUN OLEH:
i
NAMA : SITI ZULFIANA LAGIMPE
STAMBUK : G 811 22 026
KELOMPOK : III (TIGA)
KELAS : MKDU 5 (E)
ASISTEN : HUYYATUL MAGFIRAH
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2022
LEMBAR PENGESAHAN
ii
Praktikum Biologi Umum dimulai pada tanggal 28 September 2022 sampai 22
November 2022. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian praktikum Biologi
Umum.
Asisten Praktikum
Huyyatul Magfirah
Nur Milasari
Maspa Risnawati
iii
G 401 20 020
Jagat Triono
Mengetahuis
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat kehadirat Tuhan yang Maha Esa telah memberikan
kesehatan, dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas saya yaitu
“Laporan Lengkap Biologi”. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada para
asisten praktikum biologi yang telah memberikan arahan, masukkan serta dukungan
selama proses pembuatan laporan lengkap biologi ini.
Saya sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan lengkap biologi ini
terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan sehingga saya sangat mengharapkan
kriktik dan saran yang membangun agar kedepannya laporan praktikum selanjutnya
dapat lebih baik lagi.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat memenuhi tugas mata
kuliah praktikum Biologi Umum. Akhir kata, semoga “Laporan Lengkap
Praktikum Biologi Umum” ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan
vi
Palu, November 2021
G 811 22 026
vii
DAFTAR ISI
SAMPUL........................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................i
KATA PEGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1.8 Ekosistem....................................................................................................6
viii
1.2 Tujuan.............................................................................................................7
1.2.8 Ekosistem....................................................................................................8
ix
2.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi......................................................
2.8 Ekosistem..........................................................................................................
3.2.8 Ekosistem......................................................................................................
x
3.3.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop.......................................................
3.3.8 Ekosistem......................................................................................................
xi
4.1.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi...................................................
4.1.8 Ekosistem......................................................................................................
4.2 Pembahasan.......................................................................................................
4.2.8 Ekosistem......................................................................................................
BAB V PENUTUP.......................................................................................................
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................
5.2 Saran.................................................................................................................
xii
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
LEMBAR ASISTENSI...............................................................................................
BIOGRAFI...................................................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1.2 Pengamatan sel
Sejarah penemuan sel bahwa pada awal abad 17, Galileo Galilei dengan
alat dua lensa ia menggambarkan struktur tipis dari mata serangga
berupa pola geometri. Galileo Galilei yang bukan seorang biologiwan
sesungguhnya orang pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi
melalui mikroskop. Pada pertengahan abad, Robert Hooke, seorang
kurator dari Inggris melihat gambaran dari suatu sayatan tipis gabus
suatu kompartemen atau ruang-ruang. Disebut struktur yang dilihatnya
itu dengan nama latin yaitu cellulae (yang berarti ruang
kecil) (Kurniasari, 2011).
2
1.1.3 Pengamatan tumbuhan
Jaringan adalah kumpulan sel – sel yang berhubungan erat satu sama
lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan
berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang
semua dikelompokan menjadi jaringan. Jaringan menurut fungsinnya
dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan muda atau meristem dan jaringan
dewasa atau permanen (Kimball, 1992).
3
1.1.4 Pengamatan hewan
Jaringan adalah kumpulan sel – sel yang berhubungan erat satu sama
lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan
berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang
semua dikelompokan menjadi jaringan. Jaringan menurut fungsinnya
dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan muda atau meristem dan jaringan
dewasa atau permanen (Kimball, 1992).
Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam
air tawar dan di darat. Sebagian besar mengalami metamofosis dari
berudu (aquatis dan bernapas dengan insang) ke dewasa (amphibius
dan bernapas dengan paru-paru), namun beberapa jenis amphibius
tetap memilki insang selama hidupnya. Jenis-jenis sekarang tidak
memiliki sisik luar, kulit biasanya tipis dan basah. (Saktiono, 1989).
4
dikenal sebagai pencipta atau Bapak Genetik (Suryo, 2008).
Pada waktu Mendel hidup belum diketahui tentang bentuk dan susunan
sifat keturunan. Mendel menyebut bahan keturunan itu faktor penentu.
Tetapi kini faktor penentu itu lebih dikenal dengan istilah gen (Inggris:
gene; Jerman: Gen; Belanda: geen; Perancis:gene). Dengan
ditemukannya kromosom, (yaitu benda-benda halus berbentuk batang
lurus atau bengkok di dalam sel. (Wilhelm,1883)
Jaringan adalah kumpulan sel – sel yang berhubungan erat satu sama
lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan
berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang
semua dikelompokan menjadi jaringan. Jaringan menurut fungsinnya
dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan muda atau meristem dan jaringan
dewasa atau permanen (Kimball, 1992).
5
bunga tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan
pada bunga majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga (Fahn,
1991).
6
potensial berupa ikatan senyawa organik pada glukosa (Setiawati dan
Furqonita, 2007).
1.1.8 Ekosistem
7
Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu, Komponen biotik
adalah mahluk hidup. Lingkungan biotik suatu mahluk hidup adalah
seluruh mahluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies
berbeda yang hidup di tempat yang sama. Dengan demikian, dalam
suatu tempat setiap mahluk hidup merupakan lingkungan hidup bagi
mahluk hidup lain. Komponen-komponen biotik terdiri dari berbagai
jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku,
tumbuhan tingkat tinggi, invertebrata dan vertebrata serta manusia
(Aryulina, 2004).
1.2 Tujuan
8
1.2.3 Pengamatan tumbuhan
9
1.2.8 Ekosistem
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11
menggunakan mikroskop dengan menggunakan alat ini disebut
nikroskop, tidak mudah terlihat oleh mata, salah satu penemu sejarah
mikrobiologi dengan mikrobiologi adalah Antonie van leeuvwenhock
(koesmadji, 2004).
12
lebih tinggi, mikrosop adalah instrumen yang paling banyak digunakan
dan paling bermanfaat dilaboratorium mikroskopis. Dengan mikroskop
diperoleh perbesaran sehingga memungkingkan untuk mengamati
organisme dan struktur organisme yang tidak tampak degan mata
telanjang (Ristiati, 2002).
13
fungsional makhluk hidup menyatakan bahwa protoplasma merupakan
dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel,
tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung
reaksi-reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel
yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan
Protozoa merupakan hewan bersel satu dan memiliki bentuk yang
bermacam-macam ada yang tetap dan ada yang tidak tetap. Pada
protozoa yang berbentuk tetap ini dikarenakan telah memilik kulit dan
ada beberapa yang memiliki cangkang kapur. Hewan Filum ini sebagian
besar memiliki sitoplsma yang tidak berwarna (Zulfah, 2012).
Sel hewan dan sel tumbuhan termasuk sel eukariotik yang memiliki
selaput inti, namun secara umum sel hewan dan sel tumbuhan tidak
memiliki perbedaan yang mendasar, hanya saja perbedaan pada bagian
struktur atau organ-organ tertentu. Sel tumbuhan memiliki dinding sel,
membran sel, inti sel, sitoplasma, kutikuladan epidermis. Sedangkan sel
hewan memiliki vakuola retikulum endoplasma dan membran sel. Sel
hewan dan sel tumbuhan memiliki perbedaan pada organ tertentu. Sel
tumbuhan memiliki membran sel, sitoplasma, retikulum endoplasma,
inti sel (nukleus), mitokondria, ribosom, plastida dan vakuola.
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan terletak pada sentriol,
sentrosom, lisosom dan flagel atau silia (Sumadi, 2007).
Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-
ciri kehidupan antara lain melakukan aktivitas metabolisme, maupun
beradaptasi dengan lingkungannya, peka terhadap ransang dan ciri
hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian
sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas
14
komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma
yaitu terdiri dari membrane sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari
organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut
sebagai benda ergastik, baik organik maupun anorganik, sebagi hasil
metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur
sel dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di
bagian sitoplasma, dinding sel, maupun di vakula (Subandi, 2008).
15
pada protozoa hanya memiliki satu nukleus tetapi ada juga yang lebih.
Sebagian besar protozoa terbentuk sedikit terbungkus oleh membran
dan memiliki sedikit granula seluas permukaannya. Membran memiliki
peranan yang sangat pentng dalam sistem pengangkutan enzimsehingga
metabolisme menjadi lebih efesienul. Tumbuhan dan hewan merupakan
makhluk hidup multiseluler yang terdiri atas banyak sel.Sel tumbuhan
memiliki organel tertentu yang tidak terdapat pada sel hewan,demikian
pula sebaliknya.sel tumbuhan memiliki dinding sel,plastida,dan vakuola
yang tidak dimiliki oleh sel hewan.sebaliknya sel hewan memiliki
sentriol yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan (Syamsur, 2004).
16
ciri-ciri batang tidak bercabang, tidak berkambium, akar serabut,
pertulangan daun sejajar dan mempunyai ikatan pembuluh koklea.
Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua
yang merupakan cabang dari tumbuhan Angiospermae.Ciri tumbuhan
dikotil adalah bercabang-cabang, berkambium, akar tunggang,
pertulangan daun menyirip dan mempunyai ikatan pembuluh kolateral
terbuka (Kimball, 1992).
Struktur anatomi batang mirip dengan akar, yaitu tersusun dari jaringan
epidermis, jaringan dasar (parenkim) dan jaringan pengangkut.
Epidermis ini sering mengalami modifikasi menjadi trikoma dan
stomata.Struktur anatomi daun juga terdiri dari tiga jenis jaringan, yaitu
jaringan epidermis, jaringan dasar atau parenkim dan jaringan
pengangkut.Pada jaringan epidermis terdapat kutikula untuk
mengurangi penguapan berlebihan dari sel-sel daun.Pada beberapa jenis
tumbuhan terdapat juga lapisan lilin.Sebagai sel epidermis daun
mengalami modifikasi menjadi stomata (Wasis, 2008).
17
Jaringan pada tumbuhan menurut fungsinya dibedakan menjadi dua
yaitu jaringan muda atau meristem dan jaringan dewasa atau permanen.
Jaringan yang terdiri dari jaringan muda atau meristem yaitu, jaringan
dasar atau parenkim, sklerenkim, xilem dan floem. Jaringan permanen
dibagi menjadi dua yaitu jaringan epidermis dan jaringan parenkim.
Jaringan permanen merupakan jaringan yang telah mengalami
deferensiasi. Umumnya jaringan dewasa tidak membelah diri,
bentuknya pun relatif permanen serta rongga selnya besar (Wani, 2009).
18
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi
hasil asimilasi dari daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan
air serta garam-garam mineral (Mulyani, 2006).
19
dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang, matanya
mempunyai selaput tambahan yang disebut membrane niktilans yang
sangat berfungsi waktu menyelam (Djuanda, 1982).
20
menangkap mangsa, b). Esofagus berupa saluran pendek, c).
Ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat
masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus, d). Intestinum
(usus) dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus
meliputi duodenum, jejenum dan ileum, tetapi belum jelas batas-
batasnya, e). Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju
kloakamerupakan muara bersama antara saluran pencernaan
makanan, saluran reproduksi dan urine (Menurut Jasin 1994).
21
molekul pangjang yang di sebut asam deckasiri binoleat (DNA)
Penelitian mengenai pola-pola penurunan sifat baru diketahui pada abad
ke-19 oleh Gregor J. Mendel. ( Apandhi, 2001).
22
dominansi. Hukum Mendel II dikenal dengan hukum Independent
Assortment menyatakan bila dua individu berbeda satu dengan yang
lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat yang
sepasang itu tidak tergantung pada sifat pasangan yang lainnya. Hukum
ini berlaku untuk persilangan dihibrid (Ishahi, 2010).
23
Persilangan merupakan proses menggabungkan dua sifat yang berbeda
dan diharapkan mendapatkan sifat yang baik bagi keturunannya, orang
yang pertama kali menyelidiki perkawinan silang dan menganalisis
hasilnya dengan teliti ialah Gregor J. Mendel. Sejak penemuan Gregor
Mendel (1822-1884), pengetahuan tentang genetika berkembang dan
menjadi satu lapangan ilmu pengetahuan dalam biologi.Mendel telah
melakukan berbagai percobaan persilangan terhadap banyak jenis
tumbuhan dan beberapa jenis binatang.Dalam penyerbukan silang
tanaman banyak digunakan tanaman ercis (kapri) dipekarangan biara
sebagai kebun percobaannya (Fransisca, 2010).
Transpirasi merupakan proses penguapan air dari sel sel yang hidup
pada jarigan tumbuh- tunbuhan. Sel hidup tumbuhan berhubungan
langsung dengan atmosfer melalui stomata dengan letinsel sehingga
terinspirasi terjadi melalui kutikula pada daun tumbuh tumbuhan,
temperatur yang tinggi akan mempengaruhi kadar air pada jaringan
tumbuhan. ( Wangai, 2009).
24
Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh tumbuhan dalam bentuk uap
melalui stomata, kutikula atau lentisel. Ada dua tipe transpirasi, yaitu
(1) transpirasi kutikula adalah evaporasi air yang terjadi secara
langsung melalui kutikula epidermis dan (2) transpirasi stomata, yang
dalam hal ini kehilangan air berlangsung melalui stomata. Kutikula
daun secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian besar jenis
tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10 persen atau kurang dari
jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian
besar air yang hilang melalui daun-daun (Wilkins, 1989).
25
mendapatkan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis agar
kelangsungan hidup tanaman dapat terus terjamin (Sitompul, 1995).
26
air diudara tergantung dengan resisitensi stomata dan kelembaban
nisbih dan juga suku udara tersebut, untuk perhitungan laju transpirasi.
Kelembaban nisbih didalam rongga substomata dianggap 100%. Jika
kerapatan uap air didalam rongga substomata sepenuhnya tergantung
pada suhu (Filter, 1991).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis
yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan
dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks
yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada
tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi
sebagai penangkap energi cahaya matahari. Orang yang pertama kali
menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz (Wathi, 2001).
27
dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball,
1992).
28
Sinar yang efektif dalam proses fotosintesis adalah merah, ungu, biru,
dan orange (Ferdinand dan Ariebowo, 2007).
Percobaan ini berdasar pada ciri hidup yang hanya dimiliki oleh
tumbuhan hijau yaitu kemampuan dalam menggunakan karbon dioksida
dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta direspirasikan atau
desimilasi bahan organik dalam tubuhnya sehingga zat organik itu bisa
digunakan untuk aktivitas makhluk hidup (Mulyani, 2006).
29
2.8 Ekosistem
30
temperatur adalah derajat energi panas. Sumber utama energi panas
adalah radiasi matahari. Suhu merupakan komponen abiotik di udara ,
tanah dan air. Suhu sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup,
berkaitan dengan reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup
(Diah Aryulina, 2004).
31
Karbon dioksida digunakan tumbuhan untuk fotosintesis. Garam-garam
mineral antara lain ion-ion nitrogen, fosfat, sulfur, kalsium dan natrium.
Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah dan air.
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim
atau lumut dan pembusukan bahan organik ( Dwijoseputro, 1980).
32
BAB III
METODE PRAKTIKUM
33
digunakan pada praktikum ini yaitu potongan kertas yang bertulis
huruf “d” dan butir-butir pati kentang Solanum tuberosum, air dan
larutan iodium.
34
3.2.4 Pengamatan hewan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu papan bedah, pisau
bedah, jarum pentul, gunting kecil dan stoples. Adapun bahan
yang digunakan yaitu katak sawah (Fejervarya cancrivora), dan
tisu.
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu rak dan tabung
reaksi, gelas ukur, alat tulis dan kertas grafik. Adapun bahan yang
digunakan pada percobaan ini yaitu air, minyak kelapa, 3 jenis
tumbuhan yang berbeda morfologinya, Hydrilla verticilata, bunga
asoka (Saraca asoca) dan bunga pukul 9 (Pertulaca grandiflora
hook).
35
3.2.7 Pengamatan peristiwa fotosintesis
Alat yang digunakan pada pecobaan ini yaitu cawan petri,
pemanas listrik, pinset, gelas piala 100 mL 2 buah, alat tulis,
stopwatch/Hp, potongan kawat, 4 buah gelas beaker atau stoples,
4 buah corong gelas atau corong plastik dan 4 buah tabung reaksi.
Adapun bahan yang digunakan yaitu air aqua, alkohol 96%,
larutan lugol atau iodium, daun tumbuhan, kertas timah, daun
tumbuhan johar (Senna siamea), tumbuhan air Hydrilla
verticillata dan plastik berwarna merah, hijau dan ungu.
3.2.8 Ekosistem
Alat yang digunakan pada saat praktikum ialah thermometer,
hygrometer, alat tulis dan balok kayu bertanda pada ketinggian 30
cm, 60 cm, 90 cm dan 150 cmdan patok kayu. Adapun bahan
yang digunakan yaitu tali raffia.
36
Disiapkan mikroskop,gelas objek,gelas penutup,gunting dan pipet tetes.
Disiapkan bahan berupa air dan potongan kertas bertuliskan huruf “d”
lalu taruh pada gelas objek. Diteteskan kertas tersebut dengan air
menggunakan pipet tetes,lalu tutup dengan gelas penutup.Amati
preparat dengan lensa objek lemah.
37
Dibuat potongan tipis dari siung bawang merah segar. Diambil salah
satu lapisan siung yang berdaging. Dipatahkan bagian yang berdaging
tersebut, sehingga bagian yang cekung tampak adanya epidermis tipis.
Diambil menggunakan pinset epidermis tersebut dan lepaskan dari
umbinya dengan perlahan-lahan. Diletakkan potongan kecil epidermis
pada kaca preparat dan jaga jangan sampai terjadi lipatan atau kerutan.
Ditambahkan satu atau dua tetes air, kemudian ditutup dengan kaca
penutup. Diamati umbi lapis bawang merah tersebut dibawah
mikroskop dengan pembesaran paling lemah (10x). Diteteskan zat
warna iodium disalah satu tepi kaca penutup, sehingga terlihat jelas
bagian-bagian dari umbi bawang merah. Diamati dengan pembesaran
yang lebih besar (40x). Digunakan ujung tumpul skalpel atau ujung jari,
keruklah epitel pada bagian dalam dinding pipi anda. Ditebarkan epitel
tersebut ke dalam setetes air pada kaca preparat. Ditutup dengan kaca
penutup. Diteteskan metilen biru secara hati-hati pada salah satu tepi
kaca penutup. Diamati sel selaput rongga mulut dibawah mikroskop
dimulai dengan pembesaran lemah (10x), kemudian pembesaran kuat
(40x).
38
dibawah mikroskop dengan pembesaran lemah kemudian pembesaran
kuat.
39
pistilnya lihat bakal buahnya (ovary yaitu bagian yang melekat pada
dasar pistil) kemudian dibelah bakal buahnya secara membujur dan
perhatikan bagian-bagian yang ada di dalamnya. Dibuatlah sketsa dari
bunga dan amati serta sebutkan nama bagian-bagiannya.
Diambil tisu, kemudian diberi eter (bahan pembius) sampai tisu basah
setengahnya. Dimasukkan tisu basah tersebut kedalam stoples. Di
masukkan katak dalam stoples sampai katak tersebut lemas atau
pingsan. Diletakkan katak yang telah pingsan tersebut di atas papan
bedah dengan keadaan tertelungkup. Diamati morfologi katak dan tikus
tersebut.
40
3.3.5 Memahami konsep hukum mendel
41
3.3.7 Pengamatan peristiwa fotosintesis
42
jumlah gelembung oksigen yang terbentuk pada ke empat gelas
percobaan.
3.3.8 Ekosistem
43
BAB IV
1. Lensa okuler
2. Tabung
3. Revolver
4. Lensa objektif
5. Meja Preparat
6. Kondesor
7. Diafragma
8. Sumber cahaya
9. Kaki mikroskop
10. Tangan
mikroskop
11.Penjepit objek
12.Pengatur kasar
13.Pengatur halus
44
Huruf “d” sebelum
diamati.
2. Bayangan yang
dibentuk oleh lensa
objektif bersifat
nyata, terbalik, dan
diperbesar.
45
Butir-butir pati
kentang tanpa
4. iodium pada
perbesaran 4×10
Butir-butir pati
kentang berbentuk
bulat dan lonjong
serta berwarna
dasar kentang.
46
Butir-butir pati
kentang yang
ditetesi iodium
pada perbesaran
4×10.
5.
1. Hilux
2. Lamela
Butir-butir pati
belum terlihat
terlalu jelas serta
terjadi perubahan
warna menjadi biru
tua saat ditetesi
iodium yang
menandakan bahwa
kentang benar
mengandung
amilum atau pati.
47
Hasil pengamatan yang diperoleh pada percobaan ini adalah sebagai
berikut:
No Gambar Keterangan
1. Dinding sel
2. Rongga sel
48
2. Sel bawang merah
(Allium sp)
1. Dinding sel
2. Inti sel
3. Sitoplasma
49
4. Dinding sel
5. Inti sel
6. Sitoplasma
1. Inti sel
2. Sel
Epitellium
3. Membram
sel
50
5. Sel darah manusia
terdiri dari :
1. Eritrosit
2. Leukosit
3. Limfosit
51
6. Sel darah katak
terdiri dari:
52
7. Sel protozoa terdiri
dari :
1. Vakuola
kontraktil
2. Silia
3. Mouth pave
4.
5. Macvonuc
leus
6. Valcuolam
makanan
7. Anal pove
8. Vacuola
kontral
53
54
4.1.3 Pengamatan Tumbuhan
Gambar Keterangan
b. Akar senggang
(dikotil)
55
Morfologi daun monokotil dan dikotil Monokotil : Daun
Menyirip dan Daun
Menjari
Dikotil : Daun
Melengkung dan Daun
Sejajar
1. Kepala putik
2. Tangkai putik
3. Bakal buah
4. Bakal biji
5. Kepala sari
6. Tangkai sari
7. Mahkota bunga
56
Dikotil ;
1. Kepala sari
2. Benang sari
3. Kepala putik
4. Tangkai putik
5. Bakal biji
6. Tangkai bunga
7. Dasar bunga
8. Kelopak bunga
9. Mahkota bunga
a. Epidermis
b. Koteks
57
c. Peristikel
d. Floem
e. Xylem
f. Rambut akar
a) Epidermis
b) Korteks
c) Partikel
d) Inti
e) Floem
f) Xilem
g) Rambut
58
Anatomi batang monokotil dan dikotil Monokotil dan Dikotil;
a. Floem
c. Epidermis
d. Berkas pembuluh
e. Jaringan dasar
59
f. Jaringan dasar
(Empulur)
g. Berkas pembuluh
h. Epidermis
i. Jaringan
dasar(korteks)
60
Anatomi daun monokotil dan dikotil Monokotil ;
a. Kutikula
b. Rongga udara
c. Xilem
d. Floem
e. Epidermis atas
f. Sklerenkim
g. Selebung sel
parenkim
h. Epidermis
61
Dikotil;
a. Kutikula
b. Selubung sel
parenkim
c. Xylem
d. Floem
e. Sklerenkim
f. Sel penjaga
g. Epidermis atas
h. Parenkim
palisade
i. Parenkim
spons
62
j. Epidermis
bawah
Gambar Keterangan
2. Kepala
3. Punggung
4. perut
5. Kaki
belakang
6. Kaki
berselaput
63
7. Selaput
8. Kaki depan
9. Jari
10. Timpani
(pendengar
an)
11. nostril
Pencernaan Katak
1. mulut
2. paru-paru
3. kelenjar
lemak
4. usus
5. lambung
6. kloaka
7. telur
8. empedu
9. hati
64
Sistem Reproduksi Katak jantan Jantan :
a. testis
b. vas deferens
c. saluran urogenital
a. ovarium
65
b. oviduk
c. saluran urogenital
Merah-merah 5 pasang
Merah-putih 15 pasang
Putih-putih 5 pasang
66
Adapun perbandingan fenotipnya sebagai berikut
P1= Merah Putih
MM mm
Gamet = M m
F1 = Mm
P2 = Mm × Mm
Gamet = M M
m m
F2 =MM,Mm,mM,mm
Perbandingan fenotipnya:
F2 = MM : Mm : mM : mm
1 : 2 : 1
67
M m
M MM Mm
M Mm mm
Perbandingan genotip
MM : Mm : mm
1 : 2 : 1
Perbandingan fenotip
Merah : Putih
3 : 1
68
4.1.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi
ss 10 20 30
1 Air control - - -
Keterangan:
69
Air control
Asoka (Saraca Asoka)
Pucuk merah ( Syzygium
olcana)
Pukul 9 (Portulaca
Grandiflora)
Percobaan Sachs
Gambar Keterangan
70
dengan larutan lugol
Percobaan ingenhousz
Putih 186
Merah 2
Hijau 6
71
Ungu 7
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2 Series 1
1.5
1
0.5
0
putih-hiau-merah-ungu
4.1.8 Ekosistem
72
g
i
a
n
d
a
r
i
p
e
r
3 32 38 30 34 28 3
0 ,2 % ,5 % ,7 %
C C C
c
m
9 31 38 29 36 2 3
0 0
C % ,1 % ,0 %
73
c C C
m
1 30 38 28 34 2 3%
5 0
C % ,8 % ,2
0 C C
c
m
74
Padang - Cucurbetacea - Keong (pila
rumput - Putri malu ampuliacea)
(Mimosa pudica) - Kaki Seribu
- Tridax (Dipopoda)
procumbens - Lalat (diptera)
(etetang) - Belalang
- Gewor (Caelifera)
(commelina - Jangkrik
bengharlensis) (Gryllidae)
- Alternanttera - Laba-laba
puhgens (Araneo)
- Semut hitam
(Lasius niger)
- Semut Merah
(Sopnepsis)
- Kumbang
pengereh
(Lurculionoide
a)
75
4.2 Pembahasan
76
memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung
mikroskop turun atau naik dengan lambat. Pemutar kasar berfungsi
untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat, sehingga tabung
mikroskop turun atau naik dengan cepat.
Objek yang diamati pada percobaan ini adalah tulisan huruf ”d”.
sebelum diamati objek diletakan pada gelas objek kemudian diberi
tetesan air yang berguna untuk pengamatan kemudian objek diletakan
pada meja objek dan dijepit dengan penjepit objek agar objek tidak
mudah bergeser saat diamati. Bayangan objek yang terlihat adalah maya
terbalik dan diperbesar. Pada pengamatan kali ini menggunakan
pembesaran 4x10 dan pembesaran 10x10. Bayangan yang terlihat saat
preparat ke atas, kebawah, ke kiri dan ke kanan menunjukan ke arah
sebaliknya. Sumber cahaya difokuskan oleh kondensor yang berfungsi
unruk menampung dan mengarahkan cahaya agar terbentuk kerucut
kearah kaca objek dengan bantuan diafragma menyinari benda yang
diamati lalu bayangan benda ditangkap oleh lensa objektif meneruskan
dan membesarkan bayangan dengan sifat nyata,tegak dan diperkecil
kemudian bayangan diteruskan ke lensa okuler dan terlihat oleh mata
membentuk bayangan maya, terbalik dan diperbesar.
77
Kentang (Solanum teberosum) adalah tanaman dari suku Solanaceae
yang memiliki umbi batang yang dapat di makan. Dalam kentang
mengandung karbohidrat, lemak, dan protein, dengan jumlah
karbohidrat sebesar 19,10 g maka kentang memiiki kadar amilum yang
cukup tinggi. Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak
larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar, dan tidak berbau. Pati
meupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukos (sebagai produk fotosintesis). Pati dalam
kentang berasal dari sel-sel parenkim kentang. Sel parenkim berfungsi
untuk mensintesis dan menyimpan berbagai produk organik. Sel
tersebut juga menyimpan plastida yang tak berwarna yang di dalamnya
terdapatpati. Pengamatan butir pati kentang dilakukan dengan
pemberian dua perlakuan yaitu ditetesi air dan iodium. Butir pati
kentang yang di tetesi air memepertlihatkan butir-butir lingkaran
transparan dan tak berwarna. Sedangkan butir pati yang di tetesi
yodium, berubah warna menjadi keunguan dan meperlihatkan bagian-
bagian pati kentang berubah lengkungan-lengkungan tipis tiap sel, yaitu
hillus dan lamella. Perubahan warna menjadi ungu membuktikan
kentang mengandung amilum. Pada bagian-bagian butir pati kentang
terdapat hilus dan lamela. Hilus adalah titik permukaan terbentuknya
butir pati amilum, sedangkan lamela adalah garis-garis halus yang
mengelilingi hilus.
78
Pada pengamatan struktural sel empulur batang ubi kayu (Manihot
esculenta) dengan pembesaran 40x tidak tampak adanya sel sitoplasma
dan ruang antar sel melainkan yang tampak hanya dinding sel lain. Ini
di sebabakan kerena sel empulur batang ubi kayu (Manihot esculenta)
merupakan sel mati.
79
organ tunuh lainnya. sel ini berperan sebagai penghalang antara bagian
dalam dan luar tubuh, sehingga dapat melindungi bagian dalam tubuh
dari virus.
Pada pengamatan struktur sel darah manusia sangat berbeda dengan sel
darah pada katak. Sel darah pada manusia berbentuk bulat pipih pada
kedua sisinya tanpa adanya inti sel, sedangkan pada sel darah katak
berbentuk oval dengan inti sel yang besar berada pada bagian tengah.
Pada sel darah manusia terdapat tiga bagian yaitu eritrosit, leukosit, dan
trombosit. Fungsi sel darah merah (eritrosit), adalah untuk membawa
oksigen ke seluruh tubuh seiring dengan pemompaan darah yang di
lakukan oleh jantung dan mengalir melalui pembuluh darah vena dan
arteri. Fungsi sel darah putih (leukosit), adalah sebagai pertahanan
tubuh untuk mencegah masuknya infeksi penyebab penyakit dengan
cara menghancurkan mikroorganisme tersebut. Trombosit atau keeping
darah, merupakan komponen darah terkecil dan paling ringan yang
membentuk serat dan lapisan pembekuan darah ketika terjadi luka
sehinga pendarahan berhenti.
Pada pengamatan struktur sel darah manusia sangat berbeda dengan sel
darah pada katak. Sel darah pada manusia berbentuk bulat ppih pda
kedua sisinya tanpa adanya inti sel, sedangkan pada sel darah katak
80
berbentuk oval dengan inti sel, yang berada pada bagian tengah, pada
sel darah manusia terdapat tiga bagian yaitu eritrosit, leukosit dan
tromosit. Fungsi sel darah merah ( eritrosit) adalah untuk membawa
oksigen ke seluruh tubuh seiring dengan pemompaan darah yang
dilakukan olh jantung dan mengalir melalui pembuluh darah vena dan
arteri. Fungsi sel darah putih adalah sebagai pertahanan tubuh untuk
mencegah masuknya infeksi penyebab penyakit dengan cara
menghancurkan mikroorganisme tersebut. Trombosit atau keping
darah, merupakan komponen terkecil dan paling rngan yang
membentuk serat dan lapisan pembkuan darah terjadi luka sehingga
pendarahan berhenti.
81
perpindahan transportasi molekul. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat
melekatnya organel sel dan sebagai pndasi seluruh aktivitas sel.
82
Struktur batang tumbuhan monokotil, batang tumbuhan monokotil
memiliki batang pembuluh tidak teratur, tidak memiliki kambium,
batang beruas-ruas dan licin serta batang tidak dapat bertambah besar.
Fungsi dari batang tumbuhan monokotil antara lain ialah untuk
menyokong tumbuhan, tempat lintasan untuk makanan dan air,
pembentuk tubuh tumbuhan seperti daun dan bunga tanaman,
penyimpanan sebagian Struktur morfologi. Pada batang tumbuhan
dikotil, batangnya memiliki cabang-cabang dan tekstur kulit batangnya
kasar. Batang tanaman juga bisa bertumbuh panjang dan membesar,
selain itu pada batang tumbuhan dikotil memiliki kambium, kambium
imi terletak seecara teratur di antara dua jaringan pengangkut yaitu
xilem dan floem. Kegiatan kambium mengarah pada pembentukan
jaringan baru secara melintang sehingga menyebabkan diameter batang
membesar hasil fotosintesis, memberikan bentuk tubuh tumbuhan dan
sebagai alat reproduksi vegetative.
83
Pada tumbuhan bunga kembang kertas, dari hasil pengamatan terlihat
struktur morfologinya yaitu benang sari, putik, modifikasi daun dan
mahkota. Tumbuhan bunga kertas termasuk dalam bunga tidak lengkap
dan merupakan tumbuhan monokotil. Sedangkan pada tumbuhan bunga
kembang sepatu, dari hasil pengamatan terlihat struktur anatominya
yaitu mahkota, benang sari, putik dan tangkai.
84
sistem pencernaankatak dimulai dari kerongkongan (esophagus), hati
(hepar), pankreas, empedu, lambung, puorus, usus halus, usus besar dan
terakhir kloaka
Pada Pengamatan ini dapat dilihat bahwa katak sistem pencernaan yang
sama dengan fungsi yang sama pula, namun pada katak system
pencernaan yang terakhir disebut dengan kloaka. Adapun bagian bagian
system pencernaan antara lain, mulut, kerongkongan, hati, lambung,
usus dan kloaka pada katak. Pada pengamatan ini dapat dilihat bahwa
katak berkembang biak dengan cara bertelur. Katak merupakan hewan
yang memiliki system reproduksi yang sama dan juga kita ketahui
bahwa hewan ada yang jantan dan pula yang betina organ reproduksi
pada hewan jantan dan betina itu berbeda, pada jantan sendiri organ
reproduksinya terdiri atas, vas deferens, testis, epididymis, uretra dan
penis, sedangkan oragan atau alat reproduksi pada betina terdiri atas
oviduk, ovarium dan rahim
85
4.2.5 Memahami konsep hukum mendel
kancing gen dua perbedaan pada warna hijau yaitu kancing gen yang
berwarna merah dan kancing gen berwarna putih. Setelah dilakukan
86
pemilihan secara acak. Didapatkan hasil fenotipe merah (M) dominan
sempurna terhadap fenotipe putih (m) bersifat tidak dominan tidak
sempura, hal ini terjadi karena merah merupakan sifat yang dominan
dan putih merupakan sifat yang resesif. Pada keping mera (MM)
disilangkan dengan tanaman berbunga putih (mm), menghasilkan
keturunan pertama semua merah muda (Mm), jika keturunan pertama
disilangkan dengan sesamanya, maka perbandingan fenotipe merah :
merah muda : putih pada keturunan kedua adalah 1 : 2 : 1
87
Pada saat daun tumbuhan direbus dalam air panas beberapa menit,
daun menjadi layu bertujuan untuk merusak sel-sel daun. Kemudian
daun dimasukkan dalam alkohol agar klorofil daun menjadi larut
sehingga daun menjadi pucat. Pada percobaan Sachs ini ditemukan
kandungan amilum yang dibuktikan dengan perubahan warna yang
terjadi saat daun ditetesi lugol atau iodium. Setelah ditetesi lugol atau
iodium terdapat dua warna pada daun, yaitu bagian daun yang ditutupi
kertas timah berwarna hijau pucat dan bagian daun yang tidak ditutupi
oleh kertas timah berwarna coklat kehitaman. Pada bagian daun
yangditutupi kertas timah tidak terjadi proses fotosintesis sehingga
menghasilkan amilum yang sedikit, maka pada saat ditetesi lugol atau
iodium tidak terjadi perubahan warna yang signifikan. Sedangkan pada
bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah terjadi proses fotosintesis
yang menghasilkan amilum sehingga pada saat ditetesi lugol atau
iodium akan bereaksi menjadi coklat kehitaman.
88
hijau memiliki jumlah gelembung oksigen yang paling sedikit yaitu
hanya 1 gelembung oksigen.
4.2.8 Ekosistem
89
Pada daerah padang rumput terdapat 3 jenis flora yaitu, Mimosa
Pudica, Acali Indica, dan Calliandra Haematocephala. Dan terdapat 7
jenis fauna yaitu, Caelifera, Eutropis Multras Sciata, Molusca
Gastrapoda, Coleptera, Oranceoae, Lepidoptera, dan Manduca Sexta .
Pada daerah ini memiliki suhu rata-rata 30.9 0C dan kelembapan rata-
rata 32%. Untuk daerah ini memiliki suhu yang sama dengan daerah
sebelumnya namun memiliki kelembapan yang lebih rendah.
Dari data di atas, maka dapat dilihat perbedaan antara daerah teduh,
padang rumput dan daerah padang tandus. Pada daerah padang tandus,
ketiganya memiliki suhu lingkungan yang sama yaitu 32ºC . Pada
daerah padang rumput terdapat lebih banyak jenis tumbuhan dan jenis
hewan dan pada daerah teduh memiliki kelembapan yang lebih tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap ekosistem memiliki perbedaan dan
ciri khas masing-masing.
90
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 PengenalanMikroslkop
91
sebelum diwarnai dan sesudah diwarnai yaitu pada jumlah gelembung,
serta hilus dan lamella menjadi terlihat.
92
5.1.1 Pengamatan tumbuhan
93
5.1.2 Pengamatan hewan
94
dominan ditemukan pada fenotip Merah-putih dan sifat resesif
ditemukan pada merah-merah. Perbandingan pengambilan 25x secara
acak pada praktikum hukum Mendel.
95
cahaya. Pada percobaan Ingenhousz hasil pengamatan terbukti bahwa
fotosintesis menghasilkan gas oksigen dan warna cahaya berpengaruh
pada laju fotosintesis tumbuhan. Pada percobaan Sachs ditemukan
kandungan amilum yang dibuktikan dengan perubahan warna yang
terjadi saat daun ditetesi lugol atau iodium. Setelah ditetesi lugol atau
iodium terdapat dua warna pada daun, yaitu bagian daun yang ditutupi
kertas timah berwarna hijau pucat dan bagian daun yang tidak ditutupi
kertas timah berwarna coklat kehitaman.
5.1.6 Ekosistem
96
5.2 Saran
97
5.2.3 Saran Praktikum Pengamatan Tumbuhan
98
5.2.5 Saran Praktikum Konsep Hukum Mendel
99
Di harapkan kepada praktikan agar sebaiknya berhati-hati dan
fokus pada saat melakukan praktikum, serta mencermati dengan
baik penjelasan yang diberikan. oleh asisten agar kesalahan dalam
praktikum dapat diminimalisir sehingga praktikum dapat berjalan
dengan lancar.
100
DAFTAR PUSTAKA
101
Campbell, Neil A. (2000). Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga.
Jakarta.
Damayanti. 2010. Ringkasan Materi dan Latihan Soal-Soal Ujian Nasional SMP
2011. Cmedia : Jakarta
102
Fransisca. (2010). Kombinatorial Dalam Hukum Pewarisan Mendel. Jurnal
Probabilitas dan Statistik. Vol. 1 : 1-6
Juanda, D dan Cahyono, B. 2005. Wijen Teknik Budidaya Dan Analisis Usaha
Tani. Kanisus. Yogyakarta.
103
Khariri. Survei keanekaragaman tikus sebagai hewan pembawa bakteri Leptospira
di Provinsi Jawa Tengah. In: Prosiding Seminar Nasional Masyarakat
Biodiversitas Indonesia. 2019;5(1):42-5. doi:10.13057/psnmbi/m050109.
Mukhtar, E. (2009). Juvenile height growth rate of seven major tree species in a
tropical rain forest of West Sumatra. Tropics.18 (1).
104
Schultze. (1874). Seminar in Cell Biology. Jurnal Bioslogos. 6(6)p.
357-365. Jakarta: Erlangga.
105
Waluyo, Joko. (2013). Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember :
Jember University Press.
Wilson, D. E., and Reeder, D. M. 2005 (eds). Mammal Species of the World (ed.
3rd edition).Johns Hopkins University Press. ISBN 0-801-882214.
Wira, D.J, Didik, R.S, dan Unggul, P.J. (2017). Analisis Karakteristik Beda
Potensial Membran Albumin dan Membran Vitelin Telur Ayam Akibat
Efek Diazinon. Jurnal Natural. 4(2) : 94-98.
106
Zulfa Rahmawati. (2012). Pengembangan Buku Pop-up Materi Sistem Peredaran
Darah Manusia bagi Siswa kelas VIII. Skipsi. Semarang: FMIPA Universitas
Negeri Semarang.
LAMPIRAN
107
LEMBAR ASISTENSI
108
STAMBUK : G 811 22 026
KELOMPOK : 3 (TIGA)
1.
Jumat,18-11-2022 Perbaiki
2.
109
110
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama Siti Zulfiana Lagimpe, tempat tanggal lahir yakni Palu
tanggal 31 juli 2004 merupakan anak ke satu dari Bapak Mohammad
Lagimpe dan Ibu Rusnawati penulis bertempat tinggal sekarang di Jl.
Padat Karya, Palu Sulawesi tengah. Penulis memulai pendidikan di
SDN Bella, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP NEGERI 1
NUHON. kemudian melanjutkan pendidikan di SMA NEGERI 1
NUHON,lulus SMA pada tahun 2022. penulis melanjutkan pendididkan
di pergururan tinggi negeri yaitu Universitas Tadulako Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam,Jurusan Fisika Prodi Teknik
Geofisika.
111