Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum Bioteknologi Laut

KULTIVASI MIKROALGA

Disusun oleh :

Nama : Ahmad Firdaus Hakiki


NIM : 2011101010085
Kelompok : 2 shift 1
Asisten : Nurmega Indriani

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
NOVEMBER, 2023
LEMBAR PENGESAHAN

KULTIVASI MIKROALGA

Oleh

Nama : Ahmad Firdaus Hakiki


NIM : 2011101010085
Program Studi : Ilmu Kelautan

Disetujui:

Asisten Koordinator Asisten

Nurmega Indriani Nanda Ulfa Khaira


18111010100114 1811101010040

i
ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan dengan judul ‘Kultivasi Mikroalga’ yang


dilakukan di Laboraturium Kimia Laut dan Bioteknologi, Fakultas Kelautan dan
Perikanan, Universitas Syiah Kuala. Pada percobaan ini bertujuan untuk Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah agar mahasiswa mengetahui cara kultivasi dan dapat
melihat pertumbuhan suatu mikroorganisme. Manfaat dari penelitian ini yaitu.
Kultivasi mikroalga merujuk pada proses pertumbuhan dan produksi mikroalga
dalam lingkungan yang terkendali, seperti tangki atau sistem kultur tertentu. Metode
yang digunakan pada praktikum ini adalah eksperimental. Hasil

Kata Kunci : Kata 1, kata 2, kata 3, kata 4.

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas Rahmat dan
Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan praktikum Bioteknologi Laut berikut
penyusunan laporan praktikum Bioteknologi Laut berjalan dengan lancar. Sholawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu
berpesan kepada umatnya untuk selalu menuntut ilmu dimana pun dan kapan pun.

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh
praktikan yang telah melakukan praktikum. Tak luput saya mengucapkan terima
kasih kepada kedua orang tua saya yang selalu mendorong dan membimbing saya
sehingga bisa menjalankan perkuliahan dengan lacar. Dan terima kasih kepada dosen
dan asisten laboraturium yang tekah memberikan pemahaman dan penjelasan tentang
praktikum yang berjudul “Kultivasi Mikroalga”. Serta terima kasih kepada rekan
rekan yang selalu memberikan saya dukungan.

Saya menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan.


Oleh karena itu saya mengharapkan banyak kritik dan saran yang membangun agar
menjadi acuan bagi penulis dalam menyusun laporan berikutnya. Semoga amal baik
Bapak/Ibu, kakak dan teman mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Dan
semoga laporan ini dapat bermanfaat secara umum bagi para pembaca terkhusus saya
sendiri. Aamiin.

Banda Aceh, November 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI
Halaman

PENGESAHAN............................................................................................................i
ABSTRAK...................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
UCAPAN TERIMAKASIH......................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................v
DAFTAR TABEL......................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................x
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................x
1.2 Tujuan Penelitian......................................................................................................x
1.3 Manfaat Penelitian....................................................................................................x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................x


2.1 Sub Bab 1..................................................................................................................x
2.2 Sub Bab 2..................................................................................................................x
2.3 Sub Bab 3..................................................................................................................x
2.4 Sub Bab 4..................................................................................................................x

BAB III METODE PENELITIAN............................................................................x


3.1 Sub Bab 1..................................................................................................................x
3.2 Sub Bab 2..................................................................................................................x
3.3 Sub Bab 3..................................................................................................................x

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................x


4.1 Sub Bab 1..................................................................................................................x
4.2 Sub Bab 2..................................................................................................................x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................x


5.1 Kesimpulan...............................................................................................................x
5.2 Saran..........................................................................................................................x

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................x

LAMPIRAN.................................................................................................................x

iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Judul Tabel....................................................................................................x
Tabel 3.2 Judul Tabel....................................................................................................x

v
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Judul Lampiran........................................................................................x
Lampiran 2. Judul Lampiran........................................................................................x

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu cara untuk menumbuhkan mikroalga dalam lingkungan tertentu
yang terkontrol adalah kultivasi mikroalga. Tujuan kultivasi ini adalah untuk
menyediakan spesies tunggal pada kultur masal mikroalga untuk pemanenan.
Struktur uniseluler mikroalga memudahkan transformasi energi matahari menjadi
energi kimia.
Mikroalga adalah organisme tumbuhan yang berukuran mikroskopik
(diameter antara 3–30 μm) yang terdiri dari mikroorganisme fotosintetik. Ini adalah
organisme prokariot atau eukariot yang dapat tumbuh secara cepat dan memiliki satu
atau lebih sel. Dengan bantuan air, oksigen, dan sinar matahari, mikroalga
melakukan aktivitas fotosintesis. Dengan menggunakan bahan anorganik seperti
NO3, NH4-, dan PO4-, serta menghasilkan biomassa sebagai hasil dari energi
kimiawi.
Banyak faktor abiotik (cahaya, suhu, nutrisi, oksigen, CO2, pH, dan
salinitas), faktor biotik (bakteri, virus, jamur, dll.), dan faktor teknik pemanenan.
pertumbuhan mikroalga. Pada kondisi iklim yang tepat, mikroalga dapat tumbuh
dengan sangat cepat. Selama fasa pertumbuhan eksponensial, mikroalga biasanya
menduplikasikan diri dalam waktu 24 jam atau bahkan 3,5 jam.

1.2 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah agar mahasiswa mengetahui cara
kultivasi dan dapat melihat pertumbuhan suatu mikroorganisme.

1.3 Manfaat Penelitian


Alinea masuk 1,25 cm. Text, spasi 1,5, font Times New Romance 12, rata
kiri-kanan.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Fitoplankton adalah nama lain dari organisme perairan yang dikenal sebagai
mikroalga. Untuk melakukan fotosintesis, organisme ini membutuhkan nutrien
anorganik. Sebagaimana dinyatakan oleh Santoso et al. (2018), ada empat jenis
mikroalga: alga hijau (Chlorophyceae), alga biru (Cyanophyceae), alga emas
(Chrysophyceae), dan diatom (Bacillariophyceae).

Mikroalga, produsen perairan utama, memiliki kemampuan fotosintesis mirip


dengan tumbuhan tingkat tinggi. Memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber
energi, organisme ini juga memanfaatkan nutrient seperti N, P, K, dan unsur-unsur
lainnya (Chisti, 2017). Scenedesmus sp. adalah salah satu spesies mikroalga yang
paling sering digunakan dalam penelitian karena sangat tahan terhadap perubahan
lingkungan.

Mikroalga adalah organisme yang hidup di perairan yang biasanya uniseluler.


Mereka juga dapat hidup dalam koloni atau secara soliter. Tujuan kultivasi mikroalga
adalah untuk meningkatkan jumlah sel mikroalga untuk mendapatkan biomassa.
Teknik ini juga dikenal sebagai kulturisasi mikroalga. Mikroalga dapat dikultivasi
untuk produksi biomassa dalam air limbah pasar, air limbah peternakan babi, air
limbah tapioka, air limbah rumah tangga, dan air limbah kota (Liao, 2016).

Menurut Kawaroe et al (2015) terdapat 5 tahap pola pertumbuhan mikroalga


pada sistem kultivasi. Tahapan tersebut yaitu 1) fase lag (lag phase) ; 2) fase
eksponensial (log phase) ; 3) fase penurunan pertumbuhan (declining growth phase) ;
4) fase stationer (stationery phase) ; dan 5) fase kematian (death phase). Fase lag
merupakan pertumbuhan pada fase awal karena penambahan kelimpahan mikroalga
terjadi dalam jumlah sedikit.

Fase logaritmik merupakan tahapan pertumbuhan lanjut yang terjadi pada


mikroalga setelah fase lag. Mikroalga yang dikultivasi akan mengalami pertambahan
biomassa secara cepat. Tujuan kultivasi sebaiknya mikroalga dipanen pada akhir fase
logaritmik, karena pada fase ini struktur sel masih berada pada kondisi normal dan

2
secara nutrisi terjadi keseimbangan antara nutrient dalam media dan kandungan
nutrisi dalam sel (Azim, 2014).

Selama fase awal pertumbuhan, yaitu kondisi yang stagnan sehingga tidak
terjadi penambahan sel, fase penurunan pertumbuhan menunjukkan pengurangan
kecepatan pertumbuhan. Fase ini ditandai dengan penurunan nutrien dalam media,
yang mengurangi kemampuan pembelahan sel, yang mengakibatkan penurunan
jumlah sel. Selama fase stationary, mikroalga terus berkembang sebagai hasil dari
keseimbangan katabolisme dan anabolisme dalam sel. Selama fase kematian, sel
mikroalga mati karena kualitas air kea rah yang buruk, kandungan nutrien dalam
media kultivasi, dan penurunan kemampuan metabolisme mikroalga karena usia
(Wehr et al., 2015).

3
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Tempat Penelitian


Praktikum ini dilakukan pada hari Sabtu, 25 November 2023. Pada pukul
08.00 – selesai WIB. Praktikum ini dilaksanakan di Laboraturium Kimia Laut dan
Bioteknologi, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
Tabel 3.1 Alat
No. Nama Alat Jumlah Fungsi
1. Gelas beaker 2 Sebagai wadah larutan
2. Aluminium foil Secukupnya Sebagai alas sampel
3. Spektofotometri 1 Untuk mengukur OD
4. Kuvet 2 Sebagai wadah larutan
5. Timbangan analitik 1 Untuk menimbang sampel
6. Pipet tetes 2 Untuk memindahkan larutan
7. Selang 1 Sebagai alat untuk menghidupkan
Spirulina sp.
8. Aerator 1 Sebagai alat untuk menghidupkan
Spirulina sp.
9. Lampu TL 1 Sebagai alat untuk menghidupkan
Spirulina sp.
10. Oven 1 Untuk mengeringkan Spirullina sp.
11. Cawan petri 1 Sebagai wadah Spirulline sp.
12. Spatula 2 Untuk mengaduk larutan
13. Tabung reaksi 1 Sebagai wadah untuk Fikosianin
14. Pipet ukur 1 Untuk mengukur larutan
15. Kulkas 1 Sebagai pendingin

4
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
Tabel 3.2 Bahan
No Nama Bahan Jumlah Fungsi
.
1. Bibit spirulina 100 ml Sebagai sampel
2. Air tawar 500 ml Sebagai larutan
3. Air laut 1000 ml Sebagai larutan
4. Nutrient 6 tetes Sebagai pakan
Spirullina sp.
5. Aquadest Secukupnya Sebagai larutan

3.3 Cara Kerja


3.3.1 Cara Pertumbuhan Kultivasi Spirulina sp.
Dimasukkan air laut sebanyak 100 ml ke dalam gelas beaker untuk
menetralkan salinitas. Lalu ditambahkan air tawar sebanyak 500 ml,
kemudian digunakan 100 ml bibit Spirulina sp. dan 400 ml air laut lalu
dimasukkan ke Erlenmeyer. Dimasukkan nutrient sebanyak 6 tetes di setiap
erlenmeyer, nutrient yang digunakan adalah nutrient walne dengan batas OD
untuk pemanenan ≥ 0,5. Disiapkan dua kuvet untuk air laut dan air
gelombang 670 nm, kemudian di hitung pertumbuhannya selama 1 minggu
lalu dikultur. Disaring Spirulina sp. setelah mencapai OD ≥ 0,5 setelah itu di
oven selama 24 jam.
3.3.2 Fikosianin
Disiapkan 0,04gr Spirulina sp. kemudian dimasukkan ke dalam
tabung reaksi, lalu ditambah 1 ml aquadest dengan menggunakan pipet ukur.
Di shake hingga terlarut dengan sempurna, kemudian dimasukkan ke dalam
kulkas selama 3 hari. Setelah 3 hari diamati Spirulina sp. di dalam tabung
reaksi berwarna biru. OD615

3.4 Analisa Data


 Konsentrasi Fikosianin

5
CPC = (OD615) – 0,474 (OD625)
5,34
 Rendemen PC = PC x V
DB
Keterangan :
CPC = Konsentrasi Fikosianin (mg/ml)
V = Volume Pelarut (ml)
DB = Biomassa Kering (gr)

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah :
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan
No. Percobaan hari ke- Nilai OD
1. 1 0.143A
2. 3 0.331A
3. 4 0.391A
4. 5 0.362A
5. 6 0.440A

Gambar 4.1 Kurva Kultivasi Mikroalga

4.2 Pembahasan
Mikroalga merupakan organisme yang meiliki ukuran renik yang dapat hidup
pada perairan tawar maupun perairan asin. Mikroalga merupakan organisme
fotoautotrof yang mampu memproduksi zat makanannya sendiri melalui proses
fotosintesis. Saat ini, mikroalga telah banyak dikaji untuk menghasilkan energi
alternatif seperti biofuel, bioethanol, biohydrogen dan biomethane.

7
Mikroalga disarankan sebagai sumber energi karena berbagai alasan, seperti
tinggi kandungan minyak untuk beberapa strain, rendah konsumsi air dan bahkan
dapat diproduksi pada tanah yang tidak subur sekalipun. Mikroalga merupakan
kelompok tumbuhan berukuran renik yang termasuk dalam kelas alga. Diameternya
antara 3-30µm, baik sel tunggal maupun koloni yang hidup diseluruh wilayah
perairan tawar maupun laut, yang lazim disebut fitoplankton.
Kultivasi mikroalga adalah proses pertumbuhan dan produksi mikroalga
dalam lingkungan yang terkendali, seperti tangki atau sistem kultur tertentu.
Mikroalga adalah organisme fotosintesis yang dapat menghasilkan energi melalui
fotosintesis dan dapat digunakan untuk banyak hal, seperti membuat biodiesel, pakan
ternak, pakan ikan, dan produk bernilai tambah lainnya. Mikroalga adalah organisme
fotosintesis yang dapat menghasilkan energi melalui fotosintesis, dan mereka
memiliki potensi untuk digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk produksi
biodiesel, pakan ternak, pakan ikan, dan produk bernilai tambah lainnya.
Kultivasi mikroalga Spirulina adalah proses pertumbuhan dan produksi
mikroalga jenis Spirulina, yang dikenal sebagai sumber nutrisi yang kaya dan
memiliki potensi berbagai manfaat bagi kesehatan. Spirulina dapat tumbuh baik
dalam air yang alkalis dengan suhu yang hangat. Berikut adalah langkah-langkah
umum dalam kultivasi mikroalga Spirulina:

1. Persiapan Media Kultur:


Spirulina tumbuh baik dalam air yang memiliki pH tinggi (alkalis). Siapkan
media kultur yang mengandung air alkalis dan nutrisi esensial seperti nitrogen,
fosfor, karbon dioksida, dan unsur mikro lainnya.
2. Inokulasi Spirulina:
Inokulasikan Spirulina ke dalam media kultur. Spirulina biasanya
diperkenalkan sebagai kultur starter atau inokulum untuk memulai pertumbuhan.
Inokulasi dapat dilakukan dengan menambahkan kultur yang sudah ada atau dengan
menambahkan spora Spirulina.

3. Pemeliharaan Kondisi Lingkungan:


Pertahankan kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan Spirulina.
Spirulina tumbuh pada suhu yang relatif tinggi (sekitar 30-35°C) dan membutuhkan

8
cahaya yang cukup. Spirulina umumnya memerlukan sinar matahari langsung atau
lampu yang disesuaikan dengan spektrum cahaya yang diperlukan.
4. Aerasi dan Agitasi:
Berikan aerasi dan agitasi pada media kultur untuk memastikan sirkulasi
udara dan nutrisi yang baik. Spirulina membutuhkan aerasi untuk mendukung
pertumbuhan sel dan produksi oksigen.
5. Pemantauan Pertumbuhan:
Lakukan pemantauan rutin terhadap pertumbuhan Spirulina. Ukur kepadatan
sel, kandungan pigmen fotosintetik, dan kondisi lainnya untuk memastikan kondisi
optimal pertumbuhan.
6. Pengendalian Kontaminasi:
Cegah dan kendalikan kontaminasi oleh mikroorganisme lain yang dapat
bersaing dengan Spirulina. Kontaminasi dapat merugikan pertumbuhan dan kualitas
Spirulina.
7. Harvesting Spirulina:
Tentukan waktu yang tepat untuk memanen Spirulina. Biasanya, ketika
konsentrasi sel mencapai tingkat yang diinginkan, Spirulina dapat dipanen. Proses
harvesting dapat melibatkan metode seperti filtrasi atau pengendapan gravitasi.
8. Pemrosesan Produk:
Sesuaikan metode pemrosesan produk Spirulina sesuai dengan tujuan
kultivasi Anda. Spirulina dapat dikeringkan menjadi bubuk dan digunakan sebagai
suplemen makanan atau dalam berbagai produk nutrisi.
9. Pemulihan dan Rekayasa:
Evaluasi hasil kultivasi dan pertimbangkan untuk melakukan rekayasa proses
untuk meningkatkan efisiensi dan hasilnya. Pemahaman yang mendalam tentang
kebutuhan nutrisi dan kondisi pertumbuhan Spirulina dapat membantu dalam
optimalisasi sistem kultivasi.
Spirulina memiliki potensi besar sebagai sumber nutrisi dan dapat ditanam
secara berkelanjutan dalam sistem kultur tertutup atau terbuka, tergantung pada
kebutuhan dan skala produksi.

9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Alinea masuk 1,25 cm. Text, spasi 1,5, font Times New Romance 12, rata
kiri-kanan.

5.2 Saran

Alinea masuk 1,25 cm. Text, spasi 1,5, font Times New Romance 12, rata
kiri-kanan

10
DAFTAR PUSTAKA

Azim, H. dan M. (2014). Mikroalga sumber pangan dan energi masa depan
(Pertama). UPT UNDIP Press Semarang.
Chisti, Y. (2017). Biodiesel from microalgae. Biotechnology Advances. 25(1), 294-
306. https://doi.org/10.1016/j.biotechadv.
Kawaroe, M. Prartono, Sannudin, A., Dahlia, W., dan Augustine, D. (2015).
Mikroalga potensi dan pemanfaatannya untuk produksi bio bahan bakar.
Bogor : IPB Press.
Liao, Y. (2016). Mixotrophic cultivation of the microalga Scenedesmus obliquus
with reused munipical wastewater in the graduate college. Department of
Agricultural and Biosystems Engineering
Santoso, A. D., Darmawan, R. A., dan Susanto J. P. (2018). Mikroalga untuk
penyerapan emisi CO2 dan pengolahan limbah cair di lokasi industry. Teknik
lingkungan, (April), 133-140.
Wehr, J. D., Sheath, R. G., dan Kiciolek, P. (2015). Freshwater algae of north
America: ecology and classification. USA : Academic Press.

11
LAMPIRAN

Lampiran 1. Judul Lampiran

12

Anda mungkin juga menyukai