KULTIVASI MIKROALGA
Disusun oleh :
KULTIVASI MIKROALGA
Oleh
Disetujui:
i
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas Rahmat dan
Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan praktikum Bioteknologi Laut berikut
penyusunan laporan praktikum Bioteknologi Laut berjalan dengan lancar. Sholawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu
berpesan kepada umatnya untuk selalu menuntut ilmu dimana pun dan kapan pun.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh
praktikan yang telah melakukan praktikum. Tak luput saya mengucapkan terima
kasih kepada kedua orang tua saya yang selalu mendorong dan membimbing saya
sehingga bisa menjalankan perkuliahan dengan lacar. Dan terima kasih kepada dosen
dan asisten laboraturium yang tekah memberikan pemahaman dan penjelasan tentang
praktikum yang berjudul “Kultivasi Mikroalga”. Serta terima kasih kepada rekan
rekan yang selalu memberikan saya dukungan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN............................................................................................................i
ABSTRAK...................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
UCAPAN TERIMAKASIH......................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................v
DAFTAR TABEL......................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................x
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................x
1.2 Tujuan Penelitian......................................................................................................x
1.3 Manfaat Penelitian....................................................................................................x
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................x
LAMPIRAN.................................................................................................................x
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Judul Tabel....................................................................................................x
Tabel 3.2 Judul Tabel....................................................................................................x
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Judul Lampiran........................................................................................x
Lampiran 2. Judul Lampiran........................................................................................x
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fitoplankton adalah nama lain dari organisme perairan yang dikenal sebagai
mikroalga. Untuk melakukan fotosintesis, organisme ini membutuhkan nutrien
anorganik. Sebagaimana dinyatakan oleh Santoso et al. (2018), ada empat jenis
mikroalga: alga hijau (Chlorophyceae), alga biru (Cyanophyceae), alga emas
(Chrysophyceae), dan diatom (Bacillariophyceae).
2
secara nutrisi terjadi keseimbangan antara nutrient dalam media dan kandungan
nutrisi dalam sel (Azim, 2014).
Selama fase awal pertumbuhan, yaitu kondisi yang stagnan sehingga tidak
terjadi penambahan sel, fase penurunan pertumbuhan menunjukkan pengurangan
kecepatan pertumbuhan. Fase ini ditandai dengan penurunan nutrien dalam media,
yang mengurangi kemampuan pembelahan sel, yang mengakibatkan penurunan
jumlah sel. Selama fase stationary, mikroalga terus berkembang sebagai hasil dari
keseimbangan katabolisme dan anabolisme dalam sel. Selama fase kematian, sel
mikroalga mati karena kualitas air kea rah yang buruk, kandungan nutrien dalam
media kultivasi, dan penurunan kemampuan metabolisme mikroalga karena usia
(Wehr et al., 2015).
3
BAB III
METODE PENELITIAN
4
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
Tabel 3.2 Bahan
No Nama Bahan Jumlah Fungsi
.
1. Bibit spirulina 100 ml Sebagai sampel
2. Air tawar 500 ml Sebagai larutan
3. Air laut 1000 ml Sebagai larutan
4. Nutrient 6 tetes Sebagai pakan
Spirullina sp.
5. Aquadest Secukupnya Sebagai larutan
5
CPC = (OD615) – 0,474 (OD625)
5,34
Rendemen PC = PC x V
DB
Keterangan :
CPC = Konsentrasi Fikosianin (mg/ml)
V = Volume Pelarut (ml)
DB = Biomassa Kering (gr)
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Mikroalga merupakan organisme yang meiliki ukuran renik yang dapat hidup
pada perairan tawar maupun perairan asin. Mikroalga merupakan organisme
fotoautotrof yang mampu memproduksi zat makanannya sendiri melalui proses
fotosintesis. Saat ini, mikroalga telah banyak dikaji untuk menghasilkan energi
alternatif seperti biofuel, bioethanol, biohydrogen dan biomethane.
7
Mikroalga disarankan sebagai sumber energi karena berbagai alasan, seperti
tinggi kandungan minyak untuk beberapa strain, rendah konsumsi air dan bahkan
dapat diproduksi pada tanah yang tidak subur sekalipun. Mikroalga merupakan
kelompok tumbuhan berukuran renik yang termasuk dalam kelas alga. Diameternya
antara 3-30µm, baik sel tunggal maupun koloni yang hidup diseluruh wilayah
perairan tawar maupun laut, yang lazim disebut fitoplankton.
Kultivasi mikroalga adalah proses pertumbuhan dan produksi mikroalga
dalam lingkungan yang terkendali, seperti tangki atau sistem kultur tertentu.
Mikroalga adalah organisme fotosintesis yang dapat menghasilkan energi melalui
fotosintesis dan dapat digunakan untuk banyak hal, seperti membuat biodiesel, pakan
ternak, pakan ikan, dan produk bernilai tambah lainnya. Mikroalga adalah organisme
fotosintesis yang dapat menghasilkan energi melalui fotosintesis, dan mereka
memiliki potensi untuk digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk produksi
biodiesel, pakan ternak, pakan ikan, dan produk bernilai tambah lainnya.
Kultivasi mikroalga Spirulina adalah proses pertumbuhan dan produksi
mikroalga jenis Spirulina, yang dikenal sebagai sumber nutrisi yang kaya dan
memiliki potensi berbagai manfaat bagi kesehatan. Spirulina dapat tumbuh baik
dalam air yang alkalis dengan suhu yang hangat. Berikut adalah langkah-langkah
umum dalam kultivasi mikroalga Spirulina:
8
cahaya yang cukup. Spirulina umumnya memerlukan sinar matahari langsung atau
lampu yang disesuaikan dengan spektrum cahaya yang diperlukan.
4. Aerasi dan Agitasi:
Berikan aerasi dan agitasi pada media kultur untuk memastikan sirkulasi
udara dan nutrisi yang baik. Spirulina membutuhkan aerasi untuk mendukung
pertumbuhan sel dan produksi oksigen.
5. Pemantauan Pertumbuhan:
Lakukan pemantauan rutin terhadap pertumbuhan Spirulina. Ukur kepadatan
sel, kandungan pigmen fotosintetik, dan kondisi lainnya untuk memastikan kondisi
optimal pertumbuhan.
6. Pengendalian Kontaminasi:
Cegah dan kendalikan kontaminasi oleh mikroorganisme lain yang dapat
bersaing dengan Spirulina. Kontaminasi dapat merugikan pertumbuhan dan kualitas
Spirulina.
7. Harvesting Spirulina:
Tentukan waktu yang tepat untuk memanen Spirulina. Biasanya, ketika
konsentrasi sel mencapai tingkat yang diinginkan, Spirulina dapat dipanen. Proses
harvesting dapat melibatkan metode seperti filtrasi atau pengendapan gravitasi.
8. Pemrosesan Produk:
Sesuaikan metode pemrosesan produk Spirulina sesuai dengan tujuan
kultivasi Anda. Spirulina dapat dikeringkan menjadi bubuk dan digunakan sebagai
suplemen makanan atau dalam berbagai produk nutrisi.
9. Pemulihan dan Rekayasa:
Evaluasi hasil kultivasi dan pertimbangkan untuk melakukan rekayasa proses
untuk meningkatkan efisiensi dan hasilnya. Pemahaman yang mendalam tentang
kebutuhan nutrisi dan kondisi pertumbuhan Spirulina dapat membantu dalam
optimalisasi sistem kultivasi.
Spirulina memiliki potensi besar sebagai sumber nutrisi dan dapat ditanam
secara berkelanjutan dalam sistem kultur tertutup atau terbuka, tergantung pada
kebutuhan dan skala produksi.
9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Alinea masuk 1,25 cm. Text, spasi 1,5, font Times New Romance 12, rata
kiri-kanan.
5.2 Saran
Alinea masuk 1,25 cm. Text, spasi 1,5, font Times New Romance 12, rata
kiri-kanan
10
DAFTAR PUSTAKA
Azim, H. dan M. (2014). Mikroalga sumber pangan dan energi masa depan
(Pertama). UPT UNDIP Press Semarang.
Chisti, Y. (2017). Biodiesel from microalgae. Biotechnology Advances. 25(1), 294-
306. https://doi.org/10.1016/j.biotechadv.
Kawaroe, M. Prartono, Sannudin, A., Dahlia, W., dan Augustine, D. (2015).
Mikroalga potensi dan pemanfaatannya untuk produksi bio bahan bakar.
Bogor : IPB Press.
Liao, Y. (2016). Mixotrophic cultivation of the microalga Scenedesmus obliquus
with reused munipical wastewater in the graduate college. Department of
Agricultural and Biosystems Engineering
Santoso, A. D., Darmawan, R. A., dan Susanto J. P. (2018). Mikroalga untuk
penyerapan emisi CO2 dan pengolahan limbah cair di lokasi industry. Teknik
lingkungan, (April), 133-140.
Wehr, J. D., Sheath, R. G., dan Kiciolek, P. (2015). Freshwater algae of north
America: ecology and classification. USA : Academic Press.
11
LAMPIRAN
12