Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

PENYIAPAN MEDIUM DAN STERILISASI BAHAN


DAN PERALATAN

ACARA II

Oleh:
Muhamad Ridho Ilham At’tamimi
C1K022046
5

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
ii

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya


di Laboratorium Kesehatan Ikan, Prodi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian,
Universitas Mataram. Laporan ini disusun oleh :
Nama : Muhamad Ridho Ilham At’tamimi
NIM : C1K022046
Kelompok : 05 (Lima)

Mataram, 14 September 2023

Menyetujui:

Asisten Praktikum, Praktikan,

Sri Indah Juniyastuti Muh Ridho Ilham At’tamimi


NIM. C1K021063 NIM. C1K022046

Tanggal ACC :
iii

DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................v
I. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................................1
1.3 Manfaat Praktikum.........................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
2.1 Mikrobiologi...................................................................................................3
2.2 Sterilisasi........................................................................................................3
2.3 Laboratorium..................................................................................................3
2.4 Pengenalan Alat.............................................................................................4
III. METODE PRAKTIKUM..................................................................................5
3.1 Waktu dan Tempat.........................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan...............................................................................................5
3.3 Prosedur Praktikum........................................................................................6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................8
4.1 Hasil................................................................................................................8
4.2 Pembahasan....................................................................................................8
V. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................11
5.1 Kesimpulan...................................................................................................11
5.2 Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
LAMPIRAN...........................................................................................................14
iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Alat............................................................................................................5
Tabel 2. Bahan.........................................................................................................5
Tabel 3. Hasil...........................................................................................................8
v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Jurnal.............................................................................................................14
1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrobiologi adalah cabang ilmu yang berfokus pada penyelidikan tentang
mikroorganisme, organisme kecil, serta cara mereka berinteraksi dengan
lingkungan dan manusia. Dalam konteks perikanan, mikroorganisme memiliki
dampak yang bervariasi, contoh sederhana yang termasuk dalam manfaat positif
mikroorganisme seperti penggunaannya sebagai pakan alami atau dalam menjaga
kesehatan ikan (Harahap, 2016).
Pada pelaksanaan praktikum mikrobiologi, diperlukan alat untuk digunakan
selama proses-proses kegiatan maupun pengamatan praktikum mikrobiologi.
Dalam hal ini peralatan yang dimaksud adalah peralatan yang digunakan dalam
proses sterilisasi dan penyiapan media-media dalam menumbuhkan
mikroorganisme. Alat-alat tersebut meliputi wadah atau media yang menunjang
keberlangsungan hidup mikroorganisme.
Dalam melakukan praktikum mikrobiologi, diperlukan ketelitian dan
keseriusan serta pemahaman yang mendalam tentang penggunaan peralatan yang
terkait dengan praktikum mikrobiologi. Selain itu, penting juga untuk memahami
komponen-komponen dari peralatan dan metode yang digunakan dalam
membersihkan atau mensterilisasikan peralatan tersebut.
Oleh karena itu, pentingnya dilakukan praktikum ini agar praktikan dapat
mengetahui tahapan sterilisasi dan prosedur penggunaan alat-alat mikrobiologi
yang baik dan benar dalam penyiapan media kultur untuk meminimalisir
terjadinya kecelakaan saat dilakukannya praktikum.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum yaitu mempelajari prosedur umum untuk
merekonstruksi (mengembalikan kepada keadaan asalnya) medium berbentuk
bubuk (terdehidrasi) dan menaruhnya dalam jumlah yang dikehendaki ke dalam
wadah-wadah yang sesuai serta mempelajari berbagai macam prosedur sterilisasi
bahan dan peralatan.
2

1.3 Manfaat Praktikum


Manfaat yang diperoleh dari praktikum yang telah dilaksanakan ialah
untuk menambah pengetahuan praktikan terutama pada proses sterilisasi alat serta
bahan yang akan digunakan, dan juga mengetahui jenis-jenis dari media kultur.
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah cabang ilmu yang berfokus pada kehidupan
mikroorganisme, yang mencakup aspek-aspek seperti morfologi, fisiologi,
reproduksi, dan penyebaran mikroorganisme. Tidak hanya itu mikrobiologi
memiliki berbagai subbidang, seperti virologi, parasitologi, mikologi, dan
bakteriologi. Salah satu contoh organisme mikroskopis, yaitu eukariot seperti
jamur dan protista, serta prokariot seperti bakteri dan beberapa alga, bahkan, virus
juga termasuk dalam cakupan mikrobiologi(Sumampouw, 2019).
Mikrobiologi merupakan salah satu ilmu yang dimana didalamnya berfokus
mempelajari mengenai mikroorganisme yang berukuran mikroskopik seperti alga,
bacteri, jamur (fungi), virus serta jenis protozoa. Untuk meneliti mikroorganisme
maka dilakukanlah dengan skala laboratorium maka diperlukanlah alat-alat
laboratorium yang nantinya akan membantu dalam proses penelitian/pengamatan
di dalam laboratorium (Vadiska et al, 2015).
2. 2 Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses untuk menghilangkan semua jenis
mikroorganisme yang hidup dalam suatu benda yaitu protozoa, fungi, bakteri,
mycopplasma dan virus (Istini, 2020). Sterilisasi merupakan suatu proses untuk
membunuh mikroorganisme sampai ke spora-sporanya, yang terdapat di dalam
bahan makanan. Proses ini dilakukan dengan cara memanaskan makanan sampai
temperatur 121 C, selama watu 15 menit (Hendrawati, 2017). Sentralisasi adalah
Proses panas atau thermal secara komersial di desain untuk
menginaktivasi/membunuh mikroba patogen yang ada pada makanan yang dapat
mengancam kesehatan manusia dan mengurangi jumlah mikroorganisme
pembusuk sehingga ketempat yang rendah sehingga peluamg terjadinya
pembusukan sangat rendah (Riady et al, 2018).
2. 3 Laboratorium
Laboratorium adalah suatu tempat dilakukan kegiatan percobaan,
pengukuran, penelitian atau riset ilmiah yang berhubungan dengan sains (kimia,
fisika, biologi) dan ilmu-ilmu lainnya yang dapat berupa ruangan tertutup seperti
kamar atau ruangan terbuka (Emda, 2017).
4

Laboratorium merupakan faktor penting dalam pengerjaan analisa


mikrobiologi. Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang mempelajari,
menyimpan serta melakukan pengerjaan dalam bidang mikrobiologi yang meliputi
bakteri, virus, dan jamur. Fungsi utama dari analisa mikrobiologi adalah untuk
mengembangbiakkan bagian tanaman dalam ukuran sekecil-kecilnya dan
melakukan uji kepekaan serta penelitian-penelitian yang berhubungan dengan
mikroba (Hafsan, 2014).
2. 4 Pengenalan alat
Pentingnya mengenal alat laboratorium sebelum melakukan praktikum
adalah sebagai langkah untuk memastikan keamanan selama pelaksanaan
praktikum. Alat-alat laboratorium bisa menjadi rusak atau berpotensi berbahaya
jika tidak digunakan sesuai dengan prosedur yang benar. Oleh karena itu, penting
untuk memahami cara penggunaan alat-alat laboratorium agar mengurangi
kemungkinan kesalahan dalam penggunaannya sekecil mungkin dan memastikan
bahwa sterilisasi dapat dilakukan dengan tepat (Andriani, 2016).
Autoklaf digunakan untuk mensterilisasi media dan peralatan laboratorium
agar tidak terkontaminasi oleh bakteri yang melekat pada alat tersebut, panas yang
dihasilkan oleh uap autoklaf harus kontak dengan semua permukaan barang yang
di autoklaf. Sterilisasi autoklaf biasanya dilakukan dengan tekanan jenuh untuk
sterilisasi. Berikut merupakan siklus untuk memastikan proses sterilisasi dalam
autoklaf menjadi efektif, 3 menit pada 134℃; 10 menit pada 126 ℃; 15 menit
pada 121℃; 25 menit pada 115℃ (Andriani, 2016).
5

III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Mikrobiologi Dasar ini dilaksanakan pada hari Kamis, 07
September 2023 pada pukul 10.50 di Laboratorium Kesehatan Ikan, Program
Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas
Pertanian, Universitas Mataram.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Adapun alat yang di gunakan dalam praktikum ini sebagai berikut:
Tabel 1. Alat
No Nama Alat Fungsi
1. Autoklaf Untuk mengsterilkan alat dan bahan dari
bakteri (plastik)
2. Batang pengaduk Mengaduk/menghomogen larutan
3. Bunsen Untuk meminimalisir kontan dari bacteri
yang ada di udara dan juga berfungsi
sebagai sumber api/pemanasan
4. Cawan Petri Sebagai media atau wadah culture bacteri
dan jamur (biasanya pada media yang
padat seperti agar)
5. Labu Erlenmeyer Untuk wadah penyimpanan media cair.
6. Pipet Serologis Untuk mengambil cairan dengan volume
yang lebih banyak
7. Rak Tabung Reaksi Untuk meletakkan atau menyimpan tabung
reaksi.
8. Tabung Corning Untuk menyimpan cairan atau sebagai
wadah untuk mengkultur bakteri dalam
media cair.
9. Tabung Reaksi Untuk wadah atau menyimpan media cair.
10. Timbangan Analitik Untuk mengukur massa benda dengan
ketelitian tinggi.
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut:
Tabel 2. Bahan
No Nama Bahan Fungsi
1. Alat tulis Untuk mencatat hasil praktikum yang telah
dilakukan.
2. Alkohol Untuk membersihkan tangan dan meja
6

praktikum.
3. Aluminium Foil Untuk menutup tabung erlenmeyer.
4. Aquades Untuk melarutkan bahan yang akan
digunakan.
5. Kapas Untuk menutup mulut tabung reaksi.
6. NB Untuk medium menumbuhkan bakteri.
7. Tisu Untuk membersihkan kotoran.
3.3 Prosedur Praktikum
Adapun prosedur kerja dari praktikum ini sebagai berikut:
Sterilisasi Alat:
1. Di sterilisasi alat dilakukan dengan membungkus peralatan kaca, seperti pipet
serologis dan cawan petri.
2. Disediakan kertas yang digunakan, yaitu kertas yang berukuran A4.
3. Dilakukan pembungkusan dengan membagi kertas A4 menjadi empat bagian,
kemudian sisi kertas tanpa tulisan dililitkan sampai menutupi seluruh bagian
pipet.
4. Dilakukan pembungkusan cawan petri menggunakan kertas A4 tanpa dibagi.
5. Dibungkus, bagian kertas yang terdapat tulisan berada di luar.
6. Dimasukkan alat-alat tersebut ke dalam autoklaf untuk dan dimasukkan ke
dalam oven untuk sterilisasi pengeringan.
Pembuatan Medium:
1. Disemprotkan alkohol 70% pada tangan dan meja tempat kerja.
2. Dlakukan langkah awal dalam pembuatan medium, yaitu TSA yang telah
ditimbang sebanyak 40 gr dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer dan
ditambahkan akuades 1000 mL.
3. Dihomogenkan larutan dengan cara digoyang-goyang.
4. Dimasukkan larutan yang sudah homogen ke dalam autoklaf.
5. Dituangkan medium dapat dilakukan dengan mulut tabung atau sisi cawan petri
dibakar atau dilewatkan api terlebih dahulu dengan posisi tangan di belakang
bunsen sebelum membuka ruangan atau bagian steril di dalam tabung, cawan, atau
erlenmeyer.
7

6. Dibuka awan petri secukupnya dengan menggunakan ibu jari dan posisinya
dekat dengan api dan masukkan medium yang masih cair.
7. Ditutup cawan petri dan diratakan dengan menggoyang cawan.
8. Disimpan media yang telah padat pada inkubator dan diamati keesokan harinya
8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berikut hasil dari praktikum yang telah di laksanakan yang tersaji dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil
No Nama Keterangan Gambar
1. Larutan NA Hasil praktikum setelah
larutan NA di panaskan

Sumber: Dokumen
pribadi (2023)
2. Cawan Petri Hasil praktikum dari
pembungkusan cawan
petri yang akan
disterilisasi

Sumber: Dokumen
pribadi (2023)
3. Tabung Reaksi Hasil Praktikum dari
pembungkusan tabung
reaksi yang akan
disterilisasi

Sumber: Dokumen
pribadi (2023)
4.2 Pembahasan
Bedasarkan hasil dari pengamatan pada praktikum sebelum memulai
pembuatan media kultur bakteri, terlebih dahulu alat-alat yang digunakan harus di
sterilkan menggunakan autoklaf dengan suhu diantara 121℃- 127℃ selama 15
9

menit. Jumlah bahan ditimbang sesuai dengan ketentuan jumlah yang akan
digunakan. Hal ini sesuai dengan Napitupulu et al (2019) bahwa sebelum di kultur
bakteri, disiapkan terlebih dahulu media bakteri tersebut. Pembuatan media
nutrien agar (NA) melibatkan mencampur nutrien broth (NB) dengan aquades,
yang kemudian diaduk dengan batang pengaduk untuk menghasilkan campuran
homogen. Setelah dihomogenkan, labu erlenmeyer ditutup dengan rapat
menggunakan aluminium foil dan dipanaskan pada hotplate. Setelah mendidih
atau menghasilkan buih, media akan dibiarkan untuk mendingin secara alami, lalu
kembali pada proses sterilisasi menggunakan autoklaf. Menurut Ningsih et al
(2017) pembuatan media Nutrien Broth (NB) sebelum pengisolasian DNAnya,
nutrien broth (NB) dihomogenkan bersama dengan aquades dalam labu
erlenmeyer menggunakan batang pengaduk. Kemudian larutan dituang kedalam
tabung reaksi dalam jumlah yang telah di tentukan, setelahnya mulut tabung
reaksi ditutup menggunakan kapas atau aluminium foil. Media cair NB kembali
disterilkan menggunakan autoklaf dengan suhu 121℃ - 127℃. Setelah
didinginkan media kultur yang sudah steril kemudian di simpan dalam kulkas.
Media NA dan NB yang sudah dibuat siap digunakan sebagai media tumbuh dan
isolasi bakteri, tujuan utama dalam pembuatan media ini adalah untuk
menumbuhkan mikroorganisme agar dapat digunakan untuk mengisolasi dan
menguji sifat-sifat fisiologi dari mikroorganisme tersebut.
Berdasarkan hasil dalam praktikum digunakan media Nutrient Agar (NA)
berfungsi sebagai media pertumbuhan umum yang sering digunakan untuk
mengisolasi dan menumbuhkan berbagai jenis mikroorganisme yang memiliki
berbagai karakteristik, yang memiliki sifat tidak terlalu banyak membutuhkan
nutrisi namun banyak memiliki nutrisi untuk mikroorganisme. Hal ini sesuai
dengan Juariah (2021) Nutrien Agar (NA) adalah media yeng sering digunakan
untuk pertumbuhan bakteri gram negatif maupun gram positif karena memiliki
banyaksumber nutrisi bagi pertumbuhan bakteri.
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan data
bahwa dalam kultur bakteri pada praktikum mikrobiologi dapat digunakan
beberapa jenis media diantaranya, Nutrien Agar (NA), Nutrien Broth (NB) dan
TCBS. Nutrien agar (NA) merupakan media yang paling umum digunakan untuk
10

pertumbuhan bakteri. Berdasarkan bentuknya media ini berbentuk padat, karena


mengandung agar sebagai bahan pemadatnya. Nutrien broth (NB) merupakan
media yang kegunannya sama seperti media nutrien agar (NA), merupakan media
umum yang digunakan untuk mengembangbiakkan bakteri. Media thiosulfate
citrate bile salt (TCBS) merupakan media selektif untuk bakteri vibrio colera.
Sebelum dan sesudah penyusunan media kultur, sterilisasi menjadi
langkah yang sangat penting dalam keberhasilan media kultur agar tidak adanya
media yang terkontaminasi dengan bahan atau media lainnya. Sehingga sterilisasi
ini dilakukan untuk menghentikan, menghambat, dan menghilangkan seluruh
mikroorganisme yang ada pada peralatan dan bahan yang digunakan dalam
eksperimen mikrobiologi. Untuk melakukan sterilisasi peralatan dan bahan
praktikum, autoklaf digunakan sebagai metode sterilisasi yang umum. Menurut
Andriani (2016), autoklaf adalah perangkat pemanas yang menggunakan uap
dengan suhu dan tekanan tinggi (121 ℃, 15 lbs) sekitar 15 menit untuk
mensterilisasi peralatan atau bahan. Suhu yang tinggi ini bertujuan untuk
mematikan mikroorganisme.
Sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf, peralatan yang akan digunakan,
seperti tabung reaksi dan cawan Petri, harus dibungkus dengan kertas atau
aluminium foil terlebih dahulu. Waktu sterilisasi dalam autoklaf dimulai ketika
suhu di dalam autoklaf mencapai 121 ℃. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal
atau dalam jumlah besar, proses transfer panas di dalam autoklaf mungkin akan
menjadi lebih lambat, sehingga diperlukan perpanjangan waktu pemanasan total
untuk memastikan bahwa semua objek mencapai suhu 121 ℃ selama 10-15
menit.
11

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan di atas, dapat diketahui
bahwa media NA dan NB yang sudah dibuat siap digunakan sebagai media
tumbuh dan isolasi bakteri, tujuan utama dalam pembuatan media ini adalah untuk
menumbuhkan mikroorganisme agar dapat digunakan untuk mengisolasi dan
menguji sifat-sifat fisiologi dari mikroorganisme tersebut. Berdasarkan hasil
dalam praktikum digunakan media Nutrient Agar (NA) berfungsi sebagai media
pertumbuhan umum yang sering digunakan untuk mengisolasi dan menumbuhkan
berbagai jenis mikroorganisme yang memiliki berbagai karakteristik, yang
memiliki sifat tidak terlalu banyak membutuhkan nutrisi namun banyak memiliki
nutrisi untuk mikroorganisme. Berdasarkan hasil praktikum yang telah
dilaksanakan, didapatkan data bahwa dalam kultur bakteri pada praktikum
mikrobiologi dapat digunakan beberapa jenis media diantaranya, Nutrien Agar
(NA), Nutrien Broth (NB) dan TCBS. Nutrien broth (NB) merupakan media yang
kegunannya sama seperti media nutrien agar (NA), merupakan media umum yang
digunakan untuk mengembangbiakkan bakteri. Sebelum dan sesudah penyusunan
media kultur, sterilisasi menjadi langkah yang sangat penting dalam keberhasilan
media kultur agar tidak adanya media yang terkontaminasi dengan bahan atau
media lainnya.
5.2 Saran
Saran saya untuk praktikum ini adalah agar praktikan lebih berhati-hati
dalam melakukan proses pensterilisasi dikarenakan bahan dari alar alat yang
digunakan adalah kaca
12

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, R. (2016). Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk


Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal
Mikrobiologi, 1(1), 1-6.
Emda, A. (2017). Laboratorium sebagai sarana pembelajaran kimia dalam
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kerja ilmiah. Lantanida
journal, 5(1), 83-92.
Hafsan. (2014). Mikrobiologi Analitik. Makasar: Alauddin University Press.
Harahap, S. R., Harahap, F., & Hasruddin, H. (2016). Pengembangan Bahan Ajar
Mikrobiologi Pangan Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Biologi, 5(3),
187-192.
Hendrawati, T. Y., & Utomo, S. (2017). Optimasi Suhu dan Waktu Sterilisasi
Pada Kualitas Susu Segar Di Kabupaten Boyolali. Jurnal Teknologi, 9(2),
97-102.

Istini, I. (2020). Pemanfaatan Plastik Polipropilen Standing Pouch Sebagai Salah


Satu Kemasan Sterilisasi Peralatan Laboratorium. Indonesian Journal of
Laboratory, 2(3), 41-46.

Juariah, S. (2021). Potensi Ubi Jalar Putih (Ipomoea batatas linneaus varietas)
Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
aureus. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia, 10(1), 23-26.
Napitupulu, Hatopan, G., et al. (2019) Bacillus sp Sebagai Agensia Pengurai
Dalam Pemeliharaan Branchionus Rotundiformis Yang Menggunakan
Ikan Mentah Sebagai Sumber Nutrisi. Jurnal Ilmiah Platax, 7(1), 158-169.
Ningsih, Merisa., Alamsyah, Yenita., & Kornialia. (2017). Uji Aktivitas Ekstrak
Kulit Batang Mangga (Mangiferaindica Linn) Terhadap Kadar Hambat
Minimum (Khm) dan Kadar Bunuh Minimum (Kbm) Bakteri
Staphylococcus Aureus Secara In Vitro Pada Angular Cheilitis. Jurnal B-
Dent, 4(2), 150-160.
Riady, S. R., Maulana, D., Suwarno, A., & Nugroho, A. (2018). Implementasi
Sistem Monitoring Suhu Pada Produk Makanan di Mesin Sterilisasi
13

Menggunakan Fuzzy Logic Berbasis Internet of Things. InComTech:


Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, 8(2), 121-132.

Sumampouw, O.J. 2019. MIKROBIOLOGI KESEHATAN. Yogyakarta: CV Budi


Utama.

Vadiska, R., T., Wisana, D., G., H., Ma’ruf, M., R., D. (2015). Orbital Shaking
Inkubator Berbasis Mikrokontroller. Seminar Tugas Akhir, Juni 2015, hlm. 1-
12.
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Anda mungkin juga menyukai