LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI PERTANIAN :
STERILISASI DAN KERJA ASEPTIS
Emil Rahim
Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian acara IV mengenai Sterilisasi dan Kerja Aseptis
ACARA IV
STERILISASI DAN KERJA ASEPTIS
Oleh:
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa atas
KaruniaNya, Sehingga Laporan praktikum mikrobiologi pertanian berjudul
“Sterilisasi dan kerja Aseptis” dapat diselesaikan. Adapun laporan ini penulis
susun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Mikrobiologi
Pertanian.Penulisan Laporan praktikum ini tidak lepas dari batuan banyak
pihak.Oleh karena itu, Perkenanankan penulis mengucapkan terima kasih
kepada.
1. Bapak Ir. Budi Prakoso, M.Sc. Ph.D dan Ibu Ruth Feti
Rahayuniati,Sp. M.Sc.
2. Saudara Dhimas Auli Saputra selaku asisten praktikum
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................... i
PRAKATA ................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN .........,,,,,,,...............................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Tujuan ............................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... .3
III. METODE PRAKTIKUM ...................................................................5
A. Bahan dan Alat ..............................................................................5
B. Prosedur kerja ................................................................................5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................6
A. Hasil .............................................................................................. 6
B. Pembahasan ..................................................................................8
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................11
A. Kesimpulan ................................................................................ 11
B. Saran ............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 12
LAMPIRAN ............................................................................................14
BIODATA ...............................................................................................19
iii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara III ini adalah melakukan sterilisasi dengan api
dan kerja aseptis.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sterilisasi adalah proses pengolahan suatu alat atau bahan dengan tujuan
mematikan semua mikroorganisme termasuk endospore pada suatu alat atau
bahan (Sofiana dan Wahyuni, 2015). Sterilisasi adalah proses atau kegiatan untuk
membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan (Widodo dan
Kusharyati, 2013). Sterilisasi adalah tindakan yang berlawanan dengan sanitasi,
yang merupakan suatu penghancuran total bentuk kehidupan, khususnya
mikroorganisme termasuk spora dengan menggunakan proses kimiawi dan fisik
(Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya, 2008). Sterilisasi adalah perlakuan yang diberikan untuk membunuh
atau menghilangkan sel hidup organisme atau sel, termasuk virus dan spora, dari
suatu materi atau benda hidup (Winarno, 2017).
Sterilisasi pada prinsipnya dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu cara
mekanik, cara fisik, dan cara kimiawi. Sterilisasi cara mekanik (filtrasi)
menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45
mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan
untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik.
Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran.
Pemanasan terdapat 3 cara, yaitu: (1) pemijaran (dengan api langsung): membakar
alat pada api secara langsung, contoh alat: jarum inokulum (jarum ose), pinset,
batang L. (3) Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang
mengandung air lebih tepat menggunakan metode ini supaya tidak terjadi
dehidrasi. Macam teknik sterilisasi menurut Istianah et al. (2018) ada tujuh, yaitu:
moist heat sterilization, dry heat sterilization, incineration, pemanasan (boiling),
sterilisasi kimiawi, sterilisasi dengan filrasi, dan sterilisasi dengan radiasi. Moist
heat sterilization menggunakan uap panas bertekanan tinggi dengan suhu 121°C
selama 15 menit. Moist heat sterilization menyebabkan denaturasi enzim dan
degradasi asam nukleat sehingga menimbulkan kematian bagi mikroorganisme.
Dry heat sterilization menggunakan suhu 160-180°C selama 1 jam. Proses
3
incineration (pembakaran) dilakukan dengan mengekspos secara langsung pada
api untuk membunuh mikroorganisme. Pemanasan (boiling),cairan disterilisasi
dengan oendidihan pada suhu 100°C selama 30 menit. Proses ini membunuh
sebagian besar mikroorganisme kecuali spora. Sterilisasi kimiawi digunakan
untuk mensterilkan komponen fermentasi yang tidak tahan pada suhu tinggi yang
umum digunakan pada proses sterilisasi dengan menggunakan panas. Sterilisasi
dengan filtrasi, filter digunakan untuk menstrerilkan cairan yang sensitif terhadap
panas, dan gas yang digunakan selama proses fermentasi. Sterilisasi dengan
radiasi menggunakan sinar UV.
Proses sterilisasi dalam bidang mikrobiologi merupakan suatu upaya atau
metode yang bertujuan untuk membebaskan alat atau bahan dari kontaminasi
berbagai macam bentuk kehidupan organisme (Saputera et al., 2018).
Proses sterilisasi penting bagi kita. Proses sterilisasi dalam bidang
mikrobiologi merupakan suatu upaya atau metode yang bertujuan untuk
membebaskan alat atau bahan dari kontaminasi berbagai macam bentuk
kehidupan organisme (Saputera et al., 2018). Tujuan sterilisasi adalah membunuh
semua bentuk mikroorganisme hidup termasuk sporanya pada alat-alat yang
disterilkan (Meliawaty, 2012).
4
III.METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan pada praktikum IV adalah dua media botol NA dan
dua media botol PDA.Adapun alat yang digunakan yaitu kawat sepanjang 20cm
sebanyak 2 buah,kompor,air sabun,Tisu/koran ,dan medai pendukung lainnya
seperti Perangkat keras.
B.Prosedur Kerja
5
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil
Tabel 1.
No. Media Perlakuan Jumlah Foto
koloni
1 Kawat 5
dengan bakteri
Dibakar
6
2. Kawat 1
dengan bakteri
dibakar
Kawat 1
dengan jamur
dicuci
Sabun
7
B.Pembahasan
Teknik sterilisasi yang dilakukan pada saat Praktikum ini yaitu pemijaran
dengan api kompor langsung sebagai pengganti Bunsen. Teknik pemijaran
tersebut dilakukan dengan cara membakar kawat secara langsung pada api yang
dihasilkan oleh Kompor. Menurut (Asmawati,2020) Teknik tersebut dapat
menyebabkan mikroorganisme yang menempel pada kawat akan terbunuh dan
steril. Sterilisasi juga diberlakukan pada area tempat perlakuan mikroorganisme
dan tangan dengan cara menyemprotkan alcohol 70% secara merata sehingga
8
mokroorganisme yang berada pada keduanya ikut terbunuh dan hasil
percobaannya akan lebih akurat
Sterilisasi uap menggunakan uap air dalam tekanan sebagai pensterilnya. Ini
merupakan metode sterilisasi yang biasa digunakan dalam industri farmasi, karena
dapat diprediksi dan menghasilkan efek dekstruksi bakteri, dan parameter-
parameter sterilisasi seperti waktu dansuhu dapat dengan mudah dikontrol dan
monitoring dilakukan sekali dalam satu siklus yang di validasi.
Menurut (Siahaan,2019 )Metode ini sangat efektif untuk sterilisasi karena
menyediakan suhu jauh di atas titik didih, proses cepat, daya tembus kuat dan
kelembaban sangat tinggi sehinggamempermudah koagulasi protein sel-sel
mikroba yang menyebabkan sel hancur.Suhu efektifnya adalah 121 derajat C pada
tekanan 5 kg/cm2 dengan waktu standar 15 menit.
Sterilisasi panas lembab sangat efektif digunakan meskipun pada suhu yang
tidak begitu tinggi, karena ketika uap air berkondensasi pada bahan-bahan yang
disterilkandilepaskan panas sebesar 686 kalori per gram uap air pada suhu 121
derajat C. Panas ini mendenaturasikan atau mengkoagulasikan protein pada
organisme hidup dan dengandemikian mematikannya.Biasanya alat yang
digunakan ialah autoklaf (Padang,2018).
Pada praktikum ini juga digunakan Dandang sebagai penghasil uap air
sebagai pengganti Autoklaf dengan suhu 100 derajat selama 60 menit untuk
sterilisasi media.Menurut (Hidayat,2017) Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan
berbagai macam alat bahan yang menggunakan tekanan 15 lbs(2 atm) dan
suhu121°C. Suhu dan tekanan tinggi yangdiberikan kepada alat dan media yang
disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel
dibanding dengan udara panas. Biasanya untuk mesterilkan mediadigunakan suhu
121°C dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit.
Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan
mendidihdan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf.
Setelah semua udaradalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara
ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Saat tercapai tekanan dan
9
suhu yang sesuai, maka proses sterilisasidimulai dan timer mulai menghitung
waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan
tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai 0 lbs.
10
V.KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
B.Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Desna. 2010. Kajian Lamanya Proses Sterilisasi Media Jamur Tiram Putih
terhadap Mutu Bibit yang Dihasilkan. Skripsi. Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Ala. IPB. Bogor
Hadioetomo, RS. 1985. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek: Teknik dan Prosedur
Dasar laboratorium. Gramedia. Jakarta.
Meliawaty, Florence. 2012. Efisiensi Sterilisasi Alat Bedah Mulut melalui Inovasi
Oven dengan Ozon dan Infrared. Journal of Medicine and Health. 11(2):
147-167.
Pelczar M, .J. dan E .C.S Chan. 1988. Dasar dasar Milkobiologi 2. Penerbit UI
Press. Jakarta.
Sabiston, D.C. 1992. Buku Ajar Bedah. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
12
Sofiana, Liena dan Dwi Wahyuni. 2015. Pengaruh Sterilisasi Ozon terhadap
Penurunan Angka Kuman Udara. Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan. 9(2): 147-152.
Sujoko, Ahmad, Musthofa Lutfi, dan Dwi Purnomo. 2015. Kajian Sterilisasi
Media Tumbuh Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus (L) Fries)
menggunakan Steamer Baglog. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan
Biosistem. 3(3): 303-314.
13
LAMPIRAN
14
Lampiran 3.Lampiran pustaka Acara 4
15
Lampiran 5.Lampiran pustaka Acara 4
16
Lampiran 7.Lampiran pustaka Acara 4
17
Lampiran 9.Lampiran pustaka Acara 4
https://www.youtube.com/watch?v=L6NjGWbCa1g
18
BIODATA
19