Anda di halaman 1dari 24

Accelerat ing t he world's research.

LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI PERTANIAN :
STERILISASI DAN KERJA ASEPTIS
Emil Rahim

Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian acara IV mengenai Sterilisasi dan Kerja Aseptis

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

INOKULASI, INKUBASI DAN DEST RUKSI


Royarifa Salsabila

LAPORAN MINGGUAN BIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN


lukman gagah

LAPORAN RESMI MIKROBIOLOGI


vika ena
MIKROBIOLOGI PERTANIAN

ACARA IV
STERILISASI DAN KERJA ASEPTIS

Oleh:

Nama : Emil Rahim


NIM : A1D019163
Rombongan :D
PJ Asisten : Dhimas Auli Saputra

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2020
PRAKATA

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa atas
KaruniaNya, Sehingga Laporan praktikum mikrobiologi pertanian berjudul
“Sterilisasi dan kerja Aseptis” dapat diselesaikan. Adapun laporan ini penulis
susun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Mikrobiologi
Pertanian.Penulisan Laporan praktikum ini tidak lepas dari batuan banyak
pihak.Oleh karena itu, Perkenanankan penulis mengucapkan terima kasih
kepada.

1. Bapak Ir. Budi Prakoso, M.Sc. Ph.D dan Ibu Ruth Feti
Rahayuniati,Sp. M.Sc.
2. Saudara Dhimas Auli Saputra selaku asisten praktikum
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih kurang


sempurna.Meskipun demikian, Penulis berharap agar laporan praktikum
ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya

Purwokerto, 25 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................... i

PRAKATA ................................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................iv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................iv

I. PENDAHULUAN .........,,,,,,,...............................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Tujuan ............................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... .3
III. METODE PRAKTIKUM ...................................................................5
A. Bahan dan Alat ..............................................................................5
B. Prosedur kerja ................................................................................5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................6
A. Hasil .............................................................................................. 6
B. Pembahasan ..................................................................................8
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................11
A. Kesimpulan ................................................................................ 11
B. Saran ............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 12
LAMPIRAN ............................................................................................14
BIODATA ...............................................................................................19

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Gambar dalam tabel.......................... ...................................................... 7


Gambar 4. 2 Gambar dalam tabel.......................... ...................................................... 7
Gambar 4. 3 Gambar dalam tabel.......................... ...................................................... 7
Gambar 4. 4 Gambar dalam tabel....................................................................................8

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Acara 4 ..........................................................................................14

Lampiran 2 Acara 4 ...........................................................................................14

Lampiran 3 Acara 4 ............................................................................................15

Lampiran 4 Acara 4 ..........................................................................................15

Lampiran 5 Acara 4 .........................................................................................16

Lampiran 6 Acara 4 ........................................................................................16

Lampiran 7 Acara 4 ........................................................................................17

Lampiran 8 Acara 4 ........................................................................................17

Lampiran 9 Acara 4 ........................................................................................18

Lampiran 10 Acara 4 ........................................................................................18

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sterilisasi adalah suatu proses dimana kegiatan ini bertujuan untuk


membebaskan alat ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme. Alat dan
bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen
maupun tidak baik dalam bentuk vegetatif walaupun bentuk non vegetatif (spora).
Melakukan suatu pekerjaan dalam laboratorium akan dipengaruhi oleh kebersihan
suatu alat yang digunakan sehingga perlu dilakukan sterilisasi untuk mendapatkan
hasil yang lebih optimal pada saat melakukan biakan murni yaitu hanya satu
spesies mikroba yang berkembang.
Sterilisasi yang paling umum dilakukan dapat berupa: sterilisasi secara fisik
(pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama
senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat
temperatur atau tekanan tinggi). Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan
penggunaan disinfektan). Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa
bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami
perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter.
Sterilisasi merupakan suatu usaha untuk membebaskan alat-alat dan bahan-
bahan dari segala macam bentuk kehidupan, terutama mikroba, sehingga dalam
sterilisasi nanti alat-alat tidak terkontaminasi dengan pihak luar. Steril merupakan
syarat mutlak keberhasilan kerja dalam laboratorium. Teknik-teknik diperlukan
agar sterilisasi dapat dilakukan secara sempurna, dalam arti tidak ada
mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media. Praktikum acara IV ini
mempelajari strerilisasi untuk menambah wawasan dan kehigenisan saat berkerja
di laboratorium.

1
B. Tujuan

Tujuan dari praktikum acara III ini adalah melakukan sterilisasi dengan api
dan kerja aseptis.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

Sterilisasi adalah proses pengolahan suatu alat atau bahan dengan tujuan
mematikan semua mikroorganisme termasuk endospore pada suatu alat atau
bahan (Sofiana dan Wahyuni, 2015). Sterilisasi adalah proses atau kegiatan untuk
membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan (Widodo dan
Kusharyati, 2013). Sterilisasi adalah tindakan yang berlawanan dengan sanitasi,
yang merupakan suatu penghancuran total bentuk kehidupan, khususnya
mikroorganisme termasuk spora dengan menggunakan proses kimiawi dan fisik
(Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya, 2008). Sterilisasi adalah perlakuan yang diberikan untuk membunuh
atau menghilangkan sel hidup organisme atau sel, termasuk virus dan spora, dari
suatu materi atau benda hidup (Winarno, 2017).
Sterilisasi pada prinsipnya dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu cara
mekanik, cara fisik, dan cara kimiawi. Sterilisasi cara mekanik (filtrasi)
menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45
mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan
untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik.
Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran.
Pemanasan terdapat 3 cara, yaitu: (1) pemijaran (dengan api langsung): membakar
alat pada api secara langsung, contoh alat: jarum inokulum (jarum ose), pinset,
batang L. (3) Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang
mengandung air lebih tepat menggunakan metode ini supaya tidak terjadi
dehidrasi. Macam teknik sterilisasi menurut Istianah et al. (2018) ada tujuh, yaitu:
moist heat sterilization, dry heat sterilization, incineration, pemanasan (boiling),
sterilisasi kimiawi, sterilisasi dengan filrasi, dan sterilisasi dengan radiasi. Moist
heat sterilization menggunakan uap panas bertekanan tinggi dengan suhu 121°C
selama 15 menit. Moist heat sterilization menyebabkan denaturasi enzim dan
degradasi asam nukleat sehingga menimbulkan kematian bagi mikroorganisme.
Dry heat sterilization menggunakan suhu 160-180°C selama 1 jam. Proses

3
incineration (pembakaran) dilakukan dengan mengekspos secara langsung pada
api untuk membunuh mikroorganisme. Pemanasan (boiling),cairan disterilisasi
dengan oendidihan pada suhu 100°C selama 30 menit. Proses ini membunuh
sebagian besar mikroorganisme kecuali spora. Sterilisasi kimiawi digunakan
untuk mensterilkan komponen fermentasi yang tidak tahan pada suhu tinggi yang
umum digunakan pada proses sterilisasi dengan menggunakan panas. Sterilisasi
dengan filtrasi, filter digunakan untuk menstrerilkan cairan yang sensitif terhadap
panas, dan gas yang digunakan selama proses fermentasi. Sterilisasi dengan
radiasi menggunakan sinar UV.
Proses sterilisasi dalam bidang mikrobiologi merupakan suatu upaya atau
metode yang bertujuan untuk membebaskan alat atau bahan dari kontaminasi
berbagai macam bentuk kehidupan organisme (Saputera et al., 2018).
Proses sterilisasi penting bagi kita. Proses sterilisasi dalam bidang
mikrobiologi merupakan suatu upaya atau metode yang bertujuan untuk
membebaskan alat atau bahan dari kontaminasi berbagai macam bentuk
kehidupan organisme (Saputera et al., 2018). Tujuan sterilisasi adalah membunuh
semua bentuk mikroorganisme hidup termasuk sporanya pada alat-alat yang
disterilkan (Meliawaty, 2012).

4
III.METODE PRAKTIKUM

A.Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum IV adalah dua media botol NA dan
dua media botol PDA.Adapun alat yang digunakan yaitu kawat sepanjang 20cm
sebanyak 2 buah,kompor,air sabun,Tisu/koran ,dan medai pendukung lainnya
seperti Perangkat keras.

B.Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada Praktikum ini,yaitu :


1. Dicuci Kawat menggunakan air sabun kemudian dikeringkan diatas
tisu/koran selama 1 jam.
2. Ditusukan kawat ke 1 botol medai NA dan 1 botol media PDA.kemudian
media NA dan PDA ditutup kembali.
3. Dibakar kawat 10 cm menggunakan api kompor menggunakan api kompor
hingga membara.
4. Ditusukan kawat ke 1 botol medai NA dan media PDA.Medai NA dan media
PDA dituutp kembali.
5. Diamati dan dianalisis mikroorganisme yang tumbuh disekitar kawat 2x 24
jam

5
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil

Tabel 1.
No. Media Perlakuan Jumlah Foto
koloni
1 Kawat 5
dengan bakteri
Dibakar

Gambar 1.Media NA ditusuk Kawat yang


dibakar
Kawat 3
NA dengan jamur
Dicuci
Sabun

Gambar 2.Media NA ditusuk Kawat yang dicuci


dengan sabun

6
2. Kawat 1
dengan bakteri
dibakar

PDA Gambar 3.Media PDA ditusuk Kawat yang


dibakar

Kawat 1
dengan jamur
dicuci
Sabun

Gambar 4.Media PDA ditusuk Kawat dicuci


dengan sabun

7
B.Pembahasan

Berdasarkan Hasil yang diperoleh,Media NA dan Media PDA yang telah di


telah ditusukan dengan kawat yang dicuci dengan air sabun dan kawat yang
dibakar sampai membara, Ditemukan Hasil pada NA dengan ditusuk kawat yang
dibakar terdapat 5 koloni bakteri dan ditusuk degan kawat yang tidak dibakar
terdapat 3 koloni jamur.Sedangkan pada media PDA yang ditusuk dengan kawat
dibakar ditemukan 1 koloni bakteri dan ditusuk dengan kawat yang tidak dibakar
ditemukan 1 koloni jamur.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah botol berisi Media NA
dan PDA yang telah di sterilisasi dengan cara dikukus selama 60 menit,Tujuan
dari sterilisasi media tersebut adalah agar media steril dari kotoran atau
kontaminasi mikroba.Sedangkan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah 2
buah kawat sepanjang 20 cm yang satu dicuci dengan air sabun dan yang satu lagi
dibakar dengan api hingga membara.
Dalam praktikum ini dilakukan dengan teknik sterilisasi fisik yaitu
pemijaran api dengan cara membakar kawat yang akan digunakan untuk
penusukan dan teknik sterilisasi Uap air menggunakan dandang sebagai pengganti
Autoklaf. Proses pemindahan mikroba secara aseptik juga sangat membutuhkan
ketelitian yang tinggi. Jika tidak, kesalahan dalam teknik sedikit saja akan
mempengaruhi semua hasil pengamatan. Oleh karena itu, dalam melakukan
pemindahan mikroba dari media yang laman menuju media yang baru harus
mengetahui teknik dan menjaga kesterilan bahan maupun alat yang digunakan.

Teknik sterilisasi yang dilakukan pada saat Praktikum ini yaitu pemijaran
dengan api kompor langsung sebagai pengganti Bunsen. Teknik pemijaran
tersebut dilakukan dengan cara membakar kawat secara langsung pada api yang
dihasilkan oleh Kompor. Menurut (Asmawati,2020) Teknik tersebut dapat
menyebabkan mikroorganisme yang menempel pada kawat akan terbunuh dan
steril. Sterilisasi juga diberlakukan pada area tempat perlakuan mikroorganisme
dan tangan dengan cara menyemprotkan alcohol 70% secara merata sehingga

8
mokroorganisme yang berada pada keduanya ikut terbunuh dan hasil
percobaannya akan lebih akurat

Sterilisasi uap menggunakan uap air dalam tekanan sebagai pensterilnya. Ini
merupakan metode sterilisasi yang biasa digunakan dalam industri farmasi, karena
dapat diprediksi dan menghasilkan efek dekstruksi bakteri, dan parameter-
parameter sterilisasi seperti waktu dansuhu dapat dengan mudah dikontrol dan
monitoring dilakukan sekali dalam satu siklus yang di validasi.
Menurut (Siahaan,2019 )Metode ini sangat efektif untuk sterilisasi karena
menyediakan suhu jauh di atas titik didih, proses cepat, daya tembus kuat dan
kelembaban sangat tinggi sehinggamempermudah koagulasi protein sel-sel
mikroba yang menyebabkan sel hancur.Suhu efektifnya adalah 121 derajat C pada
tekanan 5 kg/cm2 dengan waktu standar 15 menit.
Sterilisasi panas lembab sangat efektif digunakan meskipun pada suhu yang
tidak begitu tinggi, karena ketika uap air berkondensasi pada bahan-bahan yang
disterilkandilepaskan panas sebesar 686 kalori per gram uap air pada suhu 121
derajat C. Panas ini mendenaturasikan atau mengkoagulasikan protein pada
organisme hidup dan dengandemikian mematikannya.Biasanya alat yang
digunakan ialah autoklaf (Padang,2018).
Pada praktikum ini juga digunakan Dandang sebagai penghasil uap air
sebagai pengganti Autoklaf dengan suhu 100 derajat selama 60 menit untuk
sterilisasi media.Menurut (Hidayat,2017) Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan
berbagai macam alat bahan yang menggunakan tekanan 15 lbs(2 atm) dan
suhu121°C. Suhu dan tekanan tinggi yangdiberikan kepada alat dan media yang
disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel
dibanding dengan udara panas. Biasanya untuk mesterilkan mediadigunakan suhu
121°C dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit.
Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan
mendidihdan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf.
Setelah semua udaradalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara
ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Saat tercapai tekanan dan

9
suhu yang sesuai, maka proses sterilisasidimulai dan timer mulai menghitung
waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan
tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai 0 lbs.

10
V.KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan Hasil dan pembahasan maka Kesimpulan praktikum ini adalah


1. Dalam praktikum ini dilakukan dengan teknik sterilisasi fisik yaitu
pemijaran api dengan cara membakar kawat yang akan digunakan untuk
penusukan,tujuannya agar dapat menyebabkan mikroorganisme yang
menempel pada kawat akan terbunuh dan steril.
2. Ditemukan Hasil pada Media NA dengan ditusuk dengan kawat yang
dibakar terdapat 5 koloni bakteri dan ditusuk degan kawat yang tidak
dibakar terdapat 3 koloni jamur.
3. Ditemukan Hasil pada media PDA yang ditusuk dengan kawat dibakar
ditemukan 1 koloni bakteri dan ditusuk dengan kawat yang tidak dibakar
ditemukan 1 koloni jamur.

B.Saran

Praktikan sebaiknya dapat menggunakan waktu seefektif mungkin agar hasil


laporan dapat optimal dan selesai tepat waktu.Selain itu perlu ada komunikasi
yang intens antara asisten praktikum dengan praktikan agar informasi dapat
berjalan dengan baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Armaleni, A., Nasir, N., & Agustien, A. Antagonis Pseudomonas fluorescens


indegenous terhadap Ralstonia solanacearum pada Tanaman Tomat
(Lycopersicum esculentum). Metamorfosa: Journal of Biological
Sciences, 6(1), 119-122.

Desna. 2010. Kajian Lamanya Proses Sterilisasi Media Jamur Tiram Putih
terhadap Mutu Bibit yang Dihasilkan. Skripsi. Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Ala. IPB. Bogor

Hadioetomo, RS. 1985. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek: Teknik dan Prosedur
Dasar laboratorium. Gramedia. Jakarta.

Harti, Agnes Sri. 2015. Mikrobiologi kesehatan: Peran Mikrobiologi Dalam


Bidang Kesehatan. Penerbit ANDI. Yogyakarta

HIDAYAT, M. (2017). PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI JENIS


SUSU TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT PADA PEMBUATAN
SUSU PREBIOTIK UBI JALAR (Ipomoea batatas L) OLEH BAKTERI
Lactobacillus bulgaricus MENGGUNAKAN AUTOKLAF (The Effect
of Additional Types of Milk to Lactic Acid Levels in The Making for
Prebiotic Milk Sweet Potato by Lactobacillus bulgaricus Using The
Autoclave) (Doctoral dissertation, undip).
Istianah, Nur, Agustin Krisna Wardani dan Feronika Heppy Sriherfyna. 2018.
Teknologi Bioproses. UB Press. Malang.

Ma'at, Suprapto. 2009. Sterilisasi dan Disinfeksi. Airlangga University Press.


Surabaya.

Meliawaty, Florence. 2012. Efisiensi Sterilisasi Alat Bedah Mulut melalui Inovasi
Oven dengan Ozon dan Infrared. Journal of Medicine and Health. 11(2):
147-167.

PADANG, S. B. (2018). PRAKTEK DASAR MIKROBIOLOGI. UNIVERSITAS.

Pelczar M, .J. dan E .C.S Chan. 1988. Dasar dasar Milkobiologi 2. Penerbit UI
Press. Jakarta.

Riadi, Lieke. 2007. Teknologi Fermentasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sabiston, D.C. 1992. Buku Ajar Bedah. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Saputera, Noor, Rif’at, Nurkamalia, Zuraidah, Qamariah dan Roy Hidayatullah.


2018. Rancang Bangun Alat Sterilisasi Kesehatan Berbasis Smart Relay
Zelio SR2 B121JD. Prosiding SNRT (Seminar Nasional Riset Terapan),
7 November 2018, Banjarmasin.

12
Sofiana, Liena dan Dwi Wahyuni. 2015. Pengaruh Sterilisasi Ozon terhadap
Penurunan Angka Kuman Udara. Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan. 9(2): 147-152.

Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas


Sriwijaya. 2008. Kumpulan Kuliah Farmakologi Edisi 2. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.

Sujoko, Ahmad, Musthofa Lutfi, dan Dwi Purnomo. 2015. Kajian Sterilisasi
Media Tumbuh Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus (L) Fries)
menggunakan Steamer Baglog. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan
Biosistem. 3(3): 303-314.

Taufiq, Rohmat dan Najmudin. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi


Sterilisasi Alat Pada Unit CSSD Berbasis Java di RSUD Kota Tangerang.
Jurnal Pengembangan IT (JPIT). 2(1): 42-49.

Widodo, Lestanto Unggul and Dyah Fitri Kusharyati. 2013. Praktikum


Mikrobiologi: Dasar-dasar Praktikum Mikrobiologi. Universitas
Terbuka. Jakarta

Winarno, F.G. 2017. Mikrobioma Usus. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

13
LAMPIRAN

Lampiran 1.Lampiran pustaka Acara 4

Lampiran 2.Lampiran pustaka Acara 4

14
Lampiran 3.Lampiran pustaka Acara 4

Lampiran 4.Lampiran pustaka Acara 4

15
Lampiran 5.Lampiran pustaka Acara 4

Lampiran 6.Lampiran pustaka Acara 4

16
Lampiran 7.Lampiran pustaka Acara 4

Lampiran 8.Lampiran pustaka Acara 4

17
Lampiran 9.Lampiran pustaka Acara 4

Lampiran 10.Dokumentasi Uploud Video Praktikum degan Link

https://www.youtube.com/watch?v=L6NjGWbCa1g

18
BIODATA

Penulis dilahirkan di Bekasi 28 November


2001.Anak ke 3 dari 3 bersaudara dari pasangan
Bapak Iwan avrianto dan Ehat sutihat.Saat ini
penulis bertempat tinggal di Jl.Cempaka
III,Villa nusa indah I,Kabupaten Bogor dengan
Nomor telepon 085886973864 dan e-mail
emilrahim83@gmail.com. Penulis memulai
Pendidikan tingkat dasar di SDN Jatiasih 8 lulus
pada tahun 2013, Kemudian melanjutkan ke
jenjang pendidikan tingkat menengah pertama di
SPMN 12 Bekasi lulus pada tahun 2016.Kemudian melanjutkan ke Jenjang
pendidikan Menengah atas di SMAN 6 Bekasi lulus tahun 2019. Saat ini penulis
melanjutkan Pendidikan di Universitas jenderal Soedirman,Fakultas
Pertanian,Program Studi Agroteknologi, Melalui program seleksi penerimaan
mahasiswa baru di Tahun 2019. Sealam menempuh studi,Penulis mengikuti Unit
kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas seperti Unit Klinik Tani (UKT) dan
Keluarga mahasiswa islam Fakultas pertanian (GAMAIS).

19

Anda mungkin juga menyukai